Anda di halaman 1dari 18

Sampul

Hama

kelas
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan penyertaan-
Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas ini yang nantinya akan dikumpul
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Menulis Kritik dan Esai.
Pada kesempatan ini, Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Ibu Dra. Hj. NURPATI selaku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia;
2. Kepada segenap pihak yang telah memberikan kemudahan dalam penulisan ini;
3. Teman kelompok 2 yang telah bekerja sama dan telah menyumbangkan buah
pikirannya untuk dicantumkan ke dalam penulisan tugas ini.
Kami sebagai penulis menyadari hasil makalah ini belum sepenuhnya benar.
Maka penulis menerima saran dan kritik demi perbaikan dari pembaca. Kami
ucapkan terima kasih pada semua sumber yang membantu dalam pembuatan tugas
ini. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis, khususnya bagi
pembaca.

Palopo, 11 September 2022

Penulis :

Kelompok 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kritik Esai............................................................................................... 2
B. Ciri-ciri Esai Kritik ................................................................................................. 2
C. Jenis-jenis Esai Kritik Berdasarkan Penerapannya ................................................. 3
D. Tujuan Menulis Esai Kritik ..................................................................................... 3
E. Fungsi Esai Kritik..................................................................................................... 4
F. Membandingkan Kritik dan Esai Berdasarkan Pengetahuan dan Pandangan........... 4
G. Menganalisis Persamaan Kritik dan Esai ................................................................. 5
H. Menganalisis Struktur Kritik dan Esai...................................................................... 5
I. Menganalisis Kaidah Kebahasaan Kritik dan Esai................................................... 6
J. Langkah-langkah Menulis Kritik dan Esai............................................................... 7
K. Contoh Kritik dan Esai ............................................................................................ 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................................... 12
B. Saran......................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua orang dapat membaca dan menafsirkan dengan baik serta dapat pula
menikmatinya dengan baik, tanpa adanya kritik satra. Namun kenyataannya sering mendapat
kecaman atau keluhan bahwa karya si A tidak berisi, tidak mempunyai nilai kemanusiaan,
atau bahkan dikatakan karya tersebut tidak berguna atau tidak membawa pesan apa-apa
karena hanya sebuah karya kosong.
Dengan adanya kondisi tersebut kritik memiliki peran sebagai jembatan penghubung
antara karya dengan penikmatnya. Sumbangan pikiran dan analisis pengkritik yang baik bisa
menimbulkan minat yang baik bagi penikmatnya untuk menikmati karya tersebut. Pengkritik
dalam hal ini dapat menjadi pemandu pembaca dalam menikmati suatu karya.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka peneliti dapat merumuskan
beberapa masalah peneltian sebagai berikut.

1. Apa pengertian esai kritik?


2. Apakah yang menjadi ciri-ciri esai kritik?
3. Apa saja yang termasuk dalam jenis-jenis esai kritik ?
4. Apakah tujuan dari menulis esai kritik?
5. Apa fungsi esai kritik?
6. Bagaimana langkah-langkah menulis esai kritik?

B. Tujuan Masalah
1. Untuk menjelaskan mengenai pengertian esai kritik
2. Untuk mengetahui ciri-ciri esai kritik
3. Untuk mengetahui jenis-jenis esai kritik
4. Untuk mengetahui tujuan menulis esai kritik
5. Untuk mengetahui fungsi dari esai kritik
6. Untuk mengetahui langkah-langkah menulis esai kritik

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ESAI KRITIK
Dalam pengertian sehari-hari kata kritik diartikan sebagai penilaian terhadap suatu
fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Secara etimologis, krtik berasal dari kata “krites”
(bahasa Yunani) yang berarti “hakim”. Kata kerjanya adalah “krinein” (menghakimi). Kata
tersebut juga merupakan pangkal dari kata benda “criterion” (dasar penghakiman). Dari kata
tersebut mmuncul “kritikos” untuk menyebut hakimkarya sastra.
Berdasarkan KBBI, kritik adalah kecaman atau tanggapan, Kritik dapat dikatakan
sebagai analisis mendalam terhadap sebuah karya menggunakan kajian teori untuk
memberikan penilaian, interpretasi, atau pengamatan mengenai karya tersebut.

Karena berupa penilaian, teks kritik bertujuan untuk menjelaskan kelebihan dan
kekurangan karya, sekaligus memberikan masukan atau solusi bagi pencipta karya tersebut.
Umumnya, karya yang paling banyak dikritik berupa karya seni seperti film, sastra, musik,
lukisan, tarian, hingga drama. kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk
terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Kritik tidak hanya mencari kesalahan
atau cacat suatu karya, tetapi juga menampilkan kelebihan atau keunggulan karya

Sedangkan, pengertian esai adalah karangan prosa yang berisi pandangan pribadi
penulis mengenai sebuah objek atau fenomena. Jadi, teks esai tak hanya digunakan untuk
membahas objek, seperti sebuah karya, melainkan juga dapat digunakan untuk membahas
berbagai fenomena, seperti bahasa, budaya, politik, agama, dan lain sebagainya.

Berbeda dengan kritik yang fokusnya adalah menilai karya, esai lebih
mengarah pada ’cara pandang’ seseorang terhadap suatu objek atau peristiwa;
tidak selalu terhadap karya.

B. CIRI CIRI ESAI KRITIK

1. Bertujuan menilai karya.


2. Penilaian didasarkan pada kriteria tertentu.
3. Mengungkapkan kelebihan dan kekurangan karya yang dikritik.
4. Terdapat kesimpulan penilaian kritikus terhadap karya yang dikritik.

C. JENIS JENIS ESAI KRITIK BERDASARKAN PENERAPANNYA

1. Kritik induktif adalah kritik dengan memperhatikan unsur-unsur yang ada di dalam
karya berdasarkan fenomena–fenomena yang ada secara objektif . Krikikus pada
paham ini meneliti karya sastra seperti ahli ilmu alam meneliti gejala alam secara
objektif tanpa mengunakan standar yang berasal dari luar dirinya. Contoh kritik
model ini di Indonesia adalah kritik sastra alitan Rawamangun (akademis UI).
2. Kritik judisial adalah kritik kritik yang menganalisis dan menerangkan efek-efek
karya berdasarkan permasalahannya, oraganisasinya, teknik, serta gaya
kepenulisannya. Kritik ini atas dasar standar umum tentang kehebatan dan kebiasaan.
3. Kritik Impresionik adalah kritik yang berusaha menggambarkan sifat khusus dalam
sebuah karya serta mengekspresikan tanggapan kritikus yang ditimbulkan secara
langsung oleh karya tersebut. Pelaksanaan kritik ini biasanya kritikus melakukan
kritik praktis. Contoh paling konkrit adalah kritik sastra yang sering di lakukan HB
Jassin.

D. TUJUAN MENULIS ESAI KRITK

Dalam mengkritik, tentu kita memiliki tujuan yang ingin kita sampaikan. Adapun tujuan
dari esai kritik adalah :

1. Memperbaiki suatu karya ,yaitu dengan melakukan koreksi terhadap kesalahan yang
terdapat dalam suatu karya.
2. Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca dengan karya yang bersangkutan.
3. Memberikan penilaian secara subjektif, ilmiah dan terstruktur terhadap suatu karya
4. Bertujuan akademis. Kegiatan krtitik ini dilakukan oleh mahasiswa untuk memperoleh
gelar akademis.
5. Bertujuan komersil, motivasi seorang kritikus untuk mendapat bayaran atas kegiatan
kritik,seperti menulis pada kolom surat kabar.

E. FUNGSI ESAI KRITIK


Setelah diperoleh pemahaman mengenai pengertian, ciri-ciri dan tujuan dari esai kritik
maka kritik mempunyai beberapa fungsi :
1. Meningkatkan kualitas suatu karya setelah dikoreksi beberapa kekurangannya.
Sehingga seseorang yang menghasilkan karya dapat mengetahui apa yang harus
diperbaiki dalam karya tersebut agar lebih baik.
2. Kegiatan yang dapat mendorong penciptaan suatu karya. Semakin banyak orang yang
mengadakan kritik, maka akan mendorong orang lain untuk membuat karya yang
bermanfaat dan bernilai tinggi.
3. Sebagai apresiasi suatu karya seorang pengarang akan merasa dihargai jika karya
tersebut diapresiasi salah satunya melalui kegiatan kritik.
4. Memberikan informasi dengan sudut pandang lain dari sebuah karya. Membantu
pembaca mengungkap nilai yang tersembunyi dari sudut pandang yang berbeda.
5. Mempermudah penyampaian pesan suatu karya kepada penikmat karya tersebut.

F. MEMBANDINGKAN KRITIK DAN ESAI BERDASARKAN PENGETAHUAN DAN


PANDANGAN

Berdasarkan pengetahuan (isi) yang dikaji di dalamnya, perbandingan


kritik dan esai dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1 : Perbandingan Kritik dan Esai


Berdasarkan Pengetahuan Yang Disajikan

N KRITIK ESAI
o
1. Objek kajian adalah karya, misalnya seni Objek kajian dapat berupa karya atau
musik, sastra, tari, drama, film, dan fenomena.
lukisan.
2. Ada deskripsi karya, bila karya berwujud Tidak ada ringkasan atau sinopsis karya.
buku deskripsinya berupa sinopsis atau
novel.
3. Menyajikan data objektif Tidak selalu membutuhkan data.

Tabel 2 : Perbandingan Kritik dan Esai


Berdasarkan Pandangan Penulisnya

N KRITIK ESAI
o
1. Penilaian terhadap suatu karya dilakukan Kajian dilakukan secara subjektif,
secara objektif disertai data dan alasan menurut pendapat pribadi penulis esai.
yang logis
2. Dalam memberikan penilaian seringkali Jarang atau hampir tidak pernah
menggunakan kajian teori yang sudah mencantumkan kajian teori.
mapan.
3. Pembahasan terhadap karya secara utuh Objek atau fenomena yang dikaji tidak
dan menyeluruh. dibahas menyeluruh, tetapi hanya pada
hal yang menarik menurut pandangan
penulisnya.

G. MENGANALISIS PERSAMAAN KRITIK DAN ESAI

 Sama-sama adverbia frekuentatif. Adverbia frekuentatif adalah kata keterangan yang


menjelaskan seberapa sering sesuatu itu keluar, atau kata keterangan tentang
frekuensi. Contoh: banyak, sering, kadang, jarang, biasanya, selalu.
 Penggunaan konjungsi. Konjungsi yaitu kata sambung yang menghubungkan antar
kata dalam sebuah kalimat, atau menghubungkan antar kalimat dalam sebuah
paragraf. Contoh: serta, sedangkan, agar, oleh karena itu, dengan demikian.

H. MENGANALISIS STRUKTUR KRITIK DAN ESAI


Sebagai teks eksposisi, teks kritik dan esai secara umum juga memiliki kaidah
kebahasaan yang hampir sama dengan teks eksposisi.

1). Tesis

Tesis merupakan pendapat atau opini umum berupa pengenalan atau deskripsi karya
dalam sebuah teks kritik atau pengenalan dan definisi umum dalam sebuah teks esai.
Pembuka kritik sastra berupa ringkasan atau sinopsis cerita. Sedangkan Pembuka esai berupa
pendahuluan yang berisi argumen penulis (tesis).

2). Rangkaian Argumen

Rangkaian argumen merupakan bagian dari teks kritik atau teks esai yang berisi
pendapat penulis sebagai penjelasan khusus dari teks umum yang sudah dipaparkan
sebelumnya. Dalam teks kritik, bagian ini banyak memuat data, fakta, dan teori yang teruji
untuk mendukung argumen penulis. Sementara dalam teks esai, pada bagian ini tidak akan
ada banyak fakta atau data karena argumen penulis biasanya masih memiliki hipotesis baru.

3). Penegasan Ulang

Bagian penegasan ulang dalam teks kritik dan teks esai merupakan perumusan kembali
secara ringkas mengenai tesis dan berbagai argumen yang telah disampaikan penulis pada
dua bagian sebelumnya. Penegasan ulang ini dilakukan untuk menyilangkan kembali antara
teks awal dan rangkaian argumen penulis menjadi kesatuan ide utuh yang dapat dicerna
dengan baik oleh pembaca.

Pada teks kritik, bagian ini juga dapat berisi penilaian akhir dan saran konkret penulis
mengenai karya yang dibahasnya. Sementara dalam teks esai biasanya pada bagian ini akan
memuat solusi alternatif yang dapat menyelesaikan permasalahan yang dibahas.

I. MENGANALISIS KAIDAH KEBAHASAAN KRITIK ESAI


Dalam teks kritik dan teks esai terdapat kaidah kebahasaan yang khas. Kaidah
kebahasaan tersebut adalah sebagai berikut:

 Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif. Misalnya, dalam kritik kamu akan


menemukan kalimat seperti “Bukankah sebaiknya alur linear lebih baik digunakan
dalam cerita seperti ini?” Sementara dalam esai, contohnya adalah “Lebih baik
mencegah daripada mengobati.”
 Banyak menyisipkan pernyataan berupa fakta untuk mendukung dan membuktikan
kebenaran argumentasi penulis. Biasanya penulis akan mengutip pendapat ahli atau
mencantumkan data resmi dari penelitian yang berkaitan dengan topik yang
dibahasnya. Misalnya, dalam kritik karya sastra, penulis mengutip ahli filsafat dalam
analisanya atau dalam teks esai, penulis mengutip data yang sudah dihimpun oleh
pihak berwenang mengenai kondisi COVID-19 saat ini di Indonesia.
 Banyak menggunakan ungkapan dan pernyataan yang bersifat mengomentari atau
menilai. Misalnya, dalam teks kritik sastra penulis memuji kemampuan pengarang
dalam mewacanakan tema yang diangkat dalam novelnya. Sementara dalam teks esai,
contohnya adalah “Sepertinya pemerintah masih belum serius menangani kasus
COVID-19 yang semakin meningkat di Indonesia.”
 Banyak menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas.
Misalnya dalam kritik sastra terdapat beberapa istilah seperti stilistika, diksi, majas,
konflik, alur alinear, dan lain sebagainya. Sementara dalam esai mengenai COVID-19
akan terdapat beberapa istilah seperti virus, COVID-19, mutasi virus, mahkota
(crown) virus, vaksin, dan lain sebagainya.
 Menggunakan kata kerja mental. Contoh penggunaan kata kerja mental ini adalah
memendam, mengidentifikasi, mengingatkan, menegaskan, menentukan, dan
mengandalkan.

J. LANGKAH LANGKAH MENULIS ESAI KRITIK


Dalam melakukan penilaian atau kritik terhadap sebuah karya, hendaknya seorang
kritikus memperhatikan beberapa langkah-langkah berikut:

 Tentukanlah dahulu jenis karya sastra yang akan kamu buat kritik atau esai. Misalnya
jenis prosa novel, roman, cerpen, jenis puisi, maupun jenis drama film, sinetron,
teater, sandiwara, dan sebagainya.
 membaca atau mengamati dengan seksama karya sastra yang akan dikritiki. Hal ini
bertujuan supaya apabila seorang kritikus sedang mengkritik ia sudah tahu pasti apa
yang akan dikritik, sehingga tidak asal-asalan memberikan suatu kritikan.
 membekali diri dengan pengetahuan akan karya sastra yang akan dikritisi. Sama
seperti sebelumnya, membekali diri dengan pengetahuan akan suatu karya yang akan
dikritisi akan memudahkan bagi kritikus dalam menyampaikan pendapatnya.
 mengumpulkan data-data pendukung. Dimana data-data pendukung inilah nantinya
yang akan memperkuat penilaian kritikus akan suatu karya. Apakah telah sesuai
dengan fakta atau belum, dan sebagainya.
 Saat mengkritisi sebuah karya sastra, seorang kritikus yang bijak juga wajib untuk
tak sekedar mengungkap kelemahan karya tersebut, tetapi juga mengangkat
kelebihannya. Dengan kata lain, kelemahan dan kelebihan harus seimbang.
 Terakhir, kajian teori yang relevan. Kajian teori yang relevan diperlukan untuk
mendukung penilaian seorang kritikus akan suatu karya tertentu.

K. Contoh Kritik Sastra dan Esai


Sebuah kritik sastra :

“ Mimpi Anak Belitung ” pada Novel Sang Pemimpi


Mimpi adalah bagian kehidupan. Tanpa mimpi kita akan kurang bersemangat untuk
menjalani kehidupan. Novel Sang Pemimpi adalah sebuah novel kedua karya Andrea Hirata
yang merupakan bagian tetralogi Laskar Pelangi.

Sang Pemimpi adalah judul yang tepat untuk novel ini karena memang kisah yang
disajikan membuat pembaca yakin akan kekuatan mimpi. Tentunya, dengan cinta,
pengorbanan, dan rahmat Tuhan, kita akan dapat mewujudkan mimpi yang kita miliki.

Tiga tokohnya, Arai, Ikal, dan Jimbron, yang digambarkan sebagai pemimpi telah
menamatkan SMP dan akan melanjutkan ke SMA. Dari sinilah perjuangan dan mimpi
mereka dimulai.

Tidak tanggung-tanggung, Arai dan Ikal bermimpi untuk kuliah ke Perancis, sedangkan
Jimbron memutuskan untuk menetap di Belitung. Demi impian tersebut, apapun mereka
lakukan. Impian Arai dan Ikal untuk kuliah di Prancis terwujud, Namun, ini barulah awal
perjuangan yang sesungguhnya.

Kekuatan novel ini terdapat dalam nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pembaca
diajarkan agar menjadi orang yang senantiasa bersyukur. Walaupun di tengah kekurangan,
jangan mengeluh dan tetap berusaha serta berdoa. Selain itu, dengan kekuatan mimpi, jangan
pernah menyerah dan larut dalam kesedihan. Selain itu, penulis mengajarkan tentang nilai-
nilai untuk path pada perkataan orang tua.

Dalam novel Sang Pemimpi, juga terdapat kekurangan yang dapat menjadi masukan bagi
penulis. Pembaca dapat mengalami kesulitan dalam memahami bahasa yang digunakan
karena ada penggunaan bahasa daerah dan bahasa Inggris yang tidak dijelaskan di glosarium.
Sebaiknya penulis melengkapi kosakata berbahasa daerah dan asing pada glosarium sehingga
pembaca tidak bingung dengan istilah-istilah tersebut. Hal yang digambarkan lewat kata-kata
dari kutipan. "Lalu kami beralih menjadi part time office boy di kompleks kantor pemerintah.
(hal. 69),

Novel Laskar Pelangi

Sebuah Kritik Sastra :

Laskar Pelangi merupakan sebuah novel terkenal yang ditulis oleh Andrea Hirata.
Merupakan sebuah novel yang mengangkat tema pendidikan di Indonesia khususnya untuk
anak-anak yang kurang mampu.

Menceritakan tentang bagaimana 10 orang anak yang menempuh pendidikan di


Belitong. Setting novel yang diceritakan adalah tahun 1970-an. Dimulai dari kisah seorang
anak yang bernama Ikal.

Ikal merupakan siswa miskin yang bersekolah di Belitong. Anak-anak di Belitong tidak
ada yang bersekolah sampai tinggi, hanya lulus SD saja sudah pencapaian luar biasa.

Ikal beserta teman-temannya yang lain mendapat julukan Laskar Pelangi. Julukan
tersebut diberikan karena mereka menerima banyak sekali cobaan dalam menempuh
pendidikan.

Mulai dari pejabat pemerintahan yang bersifat skeptis, kemiskinan, perusahaan serakah
dan fasilitas hancur. Mereka juga harus menghadapi kepercayaan diri yang rendah dalam
menempuh pendidikan.

Ada banyak nilai kehidupan yang bisa didapatkan dari novel Laskar Pelangi. Contoh
nilai yang ingin disampaikan oleh penulis adalah mengenai kehidupan sosial.

Anak-anak yang tidak mampu tersebut tetap semangat dalam menempuh pendidikan.
Selain itu Mamikos juga akan menikmati bagaimana keindahan dari Pulau Belitong.

 Contoh Esai :

“Dampak Penggunaan Media Sosial”


Sebuah kata yang tepat untuk menggambarkan keterikatan masyarakat kita pada media
sosial. Semua kalangan seakan "terjerat" dalam rutinitas yang sama setiap harinya. Terlebih
lagi kaum remaja. Remaja larut dalam aktivitas yang satu ini hampir sepanjang hari.
Tentunya ada keasikan tersendiri sehingga remaja betah berlama-lama dalam
menggunakannya. Salah satunya, sebagai wadah menuangkan berekspresinya.

Penggunaan media sosial di kalangan remaja akan memberikan dampak bagi


penggunanya. Remaja yang tentunya masih dalam usia belajar, sering terganggu waktu
belajarnya. Ditambah lagi, sebaran informasi melalui media sosial dapat membentuk opini di
kalangan remaja. Misalnya tentang standar kecantikan di kalangan remaja perempuan. Hal
lainnya yang sangat berbahaya dari media sosial adalah pornografi dan kejahatan melalui
internet.

Walaupun demikian, kita tidak menampik bahwa media sosial pun memiliki dampak
positif, di antaranya untuk menjaga silaturahmi dengan keluarga ataupun saudara yang jauh
jarak tempat tinggalnya, mendapatkan ilmu pengetahuan baru, sebagai sumber penyebaran
informasi, memperluas jaringan pertemanan, dan sebagai media media promosi bisnis.

Penggunaan teknologi modern tentunya tidak lepas dari pengaruh positif dan negatif.
Tentu saja hal ini bergantung dari penggunanya, Remaja diharapkan dapat membatasi diri
sendiri serta control dari orang tua sangat diperlukan.

 Contoh Esai : Esai Tajuk

Esai tajuk merupakan esai yang membahas topik hangat yang sedang terjadi di
masyarakat. Esai jenis ini terdapat di surat kabar atau majalah. Penulis membuat esai tajuk
dengan tujuan mengungkapkan opini dari surat kabar tersebut kepada pembaca sehingga
terbentuk opini pembaca. Dalam penulisannya, penulis tidak selalu mencantumkan
identitasnya. . Berikut adalah contoh esai tajuk .

Pendidikan Tatap Muka pada Masa New Normal


Tahun ajaran baru sudah dimulai. Setelah hampir dua tahun dilaksanakan pembelajaran
jarak jauh melalui berbagai media seperti Zoom dan Google Meets, sekarang murid dan
pengajar akan bertemu kembali dalam pendidikan tatap muka di sekolah. Dalam
menyelenggarakan kegiatan pendidikan tatap muka di sekolah, ada beberapa saran mengenai
hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pengajar supaya tidak terjadi penularan virus.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pengajar dan pihak sekolah antara lain adalah
diterapkannya protokol kesehatan secara ketat dalam proses belajar mengajar. Murid-murid
dan guru harus tetap memakai masker saat berada di lingkungan sekolah. Selain itu, di
lingkungan sekolah juga perlu disediakan fasilitas mencuci tangan dan pada setiap kelas
disediakan hand-sanitizer. Sangat penting bagi guru untuk menanamkan pentingnya menjaga
kebersihan pada masa new normal kepada para murid.

Mengingat belum semua murid mendapatkan vaksin Covid-19, sebaiknya pendidikan


tatap muka diprioritaskan kepada sekolah yang murid-muridnya sudah mendapatkan vaksin
untuk mencegah penularan kepada anak-anak, seperti jenjang SMP dan SMA. Untuk SD
kelas kecil, seperti kelas 1, 2, 3, 4, tetap dilakukan kegiatan belajar mengajar bauran.
Pendidikan Tatap Muka diprioritaskan pada kelas besar yang murid-muridnya sudah
mendapatkan vaksin, seperti kelas 5–6.

Demikian saran mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan


pendidikan tatap muka di sekolah. Hal ini hendaknya diperhatikan para guru, pengurus
sekolah, dan orang tua demi keberlangsungan pendidikan tatap muka yang lancar dan aman
untuk para murid.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan :

Jadi, kritik pada pada dasarnya merupakan sebuah penilaian, penikmatan, dan
penghayatan terhadap sebuah karya. Dalam melakukan kritik hendaknya seorang kritikus
mengetahui wawasan yang luas, serta mengetahui kriteria dari sebuah karya yang dapat
dikatakan baik, maupun karya yang dikatakan kurang baik. Pada dasarnya karya merupakan
sebuah hasil dari kreatifitas manusia. oleh sebab itu kritik biasanya bersifat pandangan
personal. Dalam membuat kritik diharapkan kritikus dapat mencapai tujuan-tujuan dari kritik
yang dibuatnya. Kebebasan yang dilakukan dalam mengkritik dapat berupa menunjukkan
kelemahan sebuah karya atau dapat pula menunjukkan kelebihan yang terdapat pada karya
tersebut. Oleh sebab itu seorang kritikus hendaknya berhati-hati dalam menilai hasil karya
orang lain.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah diatas terdapat banyak sekali kesalahan
yang menyertai penulisannya dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

DAFTAR PUSTAKA
Endraswara, Suwardi. 2013. Teori Kritik Sastra. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic
Publishing Service)
Semi, Atar. 1984. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.
Sugihastuti, Suharto. 2015. Kritik Sastra Feminis “Teori dan Aplikasi”. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar

TUGAS KELOMPOK
BAHASA INDONESIA

Materi :
“KRITIK DAN ESAI”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

KELOMPOK 2 :
1.) Ketua Kelompok : Salsabila Rustandi
2.) Bendahara : Juwita Indah Sari
3.) Sekretaris : Nurafni Muslaen Pawelangi
4.) Anggota : Mawardi Maulana
: Qailia
: Dinda
: Muhammad Rafly
: Muhammad Raehan

TAHUN AJARAN 2021/2022


MADRASAH ALIYAH NEGERI PALOPO

Anda mungkin juga menyukai