Tim Pengusul
Dr. Ir.XXXXX, MP/NIDN. XXXX/Peternakan (Ketua)
Prof. Ir. XXXXXXX M.Sc/NIDN. XXX/Perikanan dan Kelautan (Anggota)
XXXX, ST., MT/ NIDN. XXXX/Teknik Mesin (Anggota)
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
RINGKASAN.........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Analisis Situasi..............................................................................................1
1.2 Permasalahan Mitra …………………………………….............................4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
LAMPIRAN................................................................................................................................21
Lampiran 1 : Biodata Ketua dan Anggota..........................................................................21
Lampiran 2 Teknologi yang Ditransfer...............................................................................47
Lampiran 3 Peta Lokasi Mitra...............................................................................51
Lampiran 4 Kebersediaan Kerjasama..................................................................................52
Lampiran 5 Surat Pernyataan Kesanggupan Ketua.........................................................54
iv
RINGKASAN
Penetapan rumput laut sebagai salah satu komoditi ekspor unggulan oleh Pemerintah
Indonesia membuat nelayan dan masyarakat pesisir semakin bergairah untuk
membudidayakan komoditas ini. Demikian pula halnya dengan masyarakat pesisir
Brebes. Dengan luas Tambak 1000 Ha , Randusanga telah menjadi salah satu sentra
budidaya rumput laut di wilayah Jawa Tengah. Pembudidaya rumput laut di
Randusanga saat ini belum mampu mengolah hasil panennya dengan baik sehingga
nilai jual hasil panen belum mencapai harga ideal yang diharapkan. Untuk
menghasilkan kualitas rumput laut berskala industri dibutuhkan penanganan yang
tepat sejak proses tanam hingga pengolahan pasca panen. Salah satu proses yang perlu
diperbaiki adalah metode pengeringan, pencucian dan pencacahan hasil panen dan
limbah siput yang terikut ditepungkan untuk pakan ternak sedangkan limbah rumput
lautnya digunakan sebagai energy terbarukan didigester. Dalam pelaksanaan kegiatan
PPTTG 2020 ini terjadi peningkatan produktivas dan manjemen usaha rumput laut
melalui inovasi aplikasi peralatan dan manejemen produksi serta desimenasi teknologi
inovasi usaha pengolahan rumput dan penanganan limbahnya. Kegiatan yang
dilaksnakan pada program PPTTG adalah (1) Industri Kreatif Rumput Laut, (2)
Penepungan Limbah Siput, dan (3) Energy Terbarukan Dari Limbah Rumput Laut.
Aplikasi peralatan PPTTG ini (1) alat pencucian rumput, (2) alat pengeringan rumput
laut, (3) alat pencacahan hasil panen serta (4) alat penepungan limbah siput sebagai
pakan itik dan (5) instalasi digester biogas sebagai sumber energi terbarukan. Luaran
dari kegiatan ini menjadikan Desa Randusanga Wetan Kabupaten Brebes menjadi
desa inovasi usaha pengolahan rumput laut yang ramah lingkungan. Luaran lainnya
berupa publikasi media massa cetak dan elektronik serta youtube. Publikasi artikel
jurnal nasional berISSN, seminar nasional dan internasional. Pendaftaran paten HKI
dan penerapan Teknologi Tepat Guna pengolahan rumput laut dan limbah sebagai
biogas serta dihasilkan peningkatan produksi dan manejemen usaha rumput laut.
iv
BAB1 PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Pemerintah Kabupaten Brebes telah menetapkan tiga komoditas
unggulan daerah untuk dikembangkan di Kabupaten Brebes yaitu itik, bawang
merah dan Rumput Laut . Luas perairan laut Kabupaten Brebes yangmencapai 39
ribu kilometer persegi atau hampir 30 persen dari seluruh wilayah kabupaten ini
maka kebijakan pemerintah kabupaten brebes untuk memasukkan Rumput Laut
sebagai salah satu komoditas unggulan daerah merupakan langkah yang tepat. Salah
satu areal yang potensial untuk b u d i d a y a Rumput Laut sendiri ya n g b eru p a t am
b ak mencapai 12,5 ribu hektare dengan potensi produksi mencapai 620 juta
ton per tahun (Setyowti, 2012). Rumput Laut merupakan kekayaan hayati laut yang
memiliki kontribusi penting bagi masyarakat. Salah satu jenis Rumput Laut
yang paling dikenal dalam budidaya Rumput Laut secara intensif di Randusanga
adalah genus yang bernilai ekonomi penting yaitu Glacelaria sp Euchema
cottoni.Jenis ini dibudidaya di daerah pantai dan berumur relaltif pendek (40-60
hari). Randusanga telah menjadi salah satu budidaya Rumput Laut.
B
A
D
C
2
Kondisi eksisting KUB. Rumput Laut Tambak Aji dan KUB. Brata Putra Gracilaria
Uraian Kondisi Eksisting mitra
Aspek Bisnis
KUB KUB. Rumput Laut KUB. Brata Putra Gracilaria
Tambak Aji
1. Bahan baku Glacilaria sp, Glacilaria sp,
Tercampur jenis Ulva sp dan Tercampur jenis Ulva sp
Laminaria sp, dan
Tercampur dengan siput, Laminaria sp, Tercampur
dengan siput,
Suplai Kontinyu mudah didapat dari Kontinyu mudah didapat
Randusanga Wetan, dari Randusanga Kulon,
Mudah didapat Mudah didapat
2. Produksi Tidak ada alat pengering atau tray-tray Tidak ada alat pengering atau
pengering. tray- tray pengering.
Peralatan Sudah ada alat pengempa Rumput Laut, Belum ada alat pengempa
tetapi rusak sehingga tidak Rumput Laut ,
dimanfaatkan Belum ada alat penepung
Belum ada alat penepung siput yang akan siput yang akan dimanfaatkan
dimanfaatkan sebagai sumber pakan sebagai sumber pakan
itik, yang merupakan salah satu itik, yang merupakan
komuditas pemda Brebes salah satu komuditas pemda
Brebes
3
1.2 Permasalahan Mitra
a. Justifikasi Pengusul Bersama Mitra Dalam Menentukan Persoalan
Prioritas Yang Disepakati Untuk Diselesaikan Selama Pelaksanaan
Produk Penerapan Teknologi
4
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1 SOLUSIYANG DITAWARKAN BERSAMA MITRA SELAMA PELAKSANAAN PROGRAM PENERAPAN
TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Permasalahan prioritas yang disepakati bersama Mitra yang akan diselesaikan dengan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat
yang dan universitas xxx solusi yang akan ditawarkan yang diuraikan dalam tabel dibawah
Tabel 3. Solusi yang ditawarkan berdasarkan permasalahan KUB
Permasalahan Solusi yang ditawarkan
yang akan
Aspek bisnis Permasalahan diselesaikan KUB. Rumput Laut Tambak Aji UD. Bharata Putra
Produksi Peralatan masih sangat Inovasi dan Pembuatan alat pengering Pembuatan alat pengering
sederhana (tradisional), rekayasa peralatan Pembuatan alat pengempa Pembuatan alat pengempa
sehingga perlu inovasi produksi Pembuatan alat penepung Pembuatan alat degester
Teknologi (pengering, Pembuatan alat degester
pengempa, alat
penepung, degester)
Belum tertata dengan baik
Proses pada proses pemilahan dan Perbaikan layout Pengaturan layout (alur produksi) Pengembangan layout tempat
pengeringan, urutan proses proses produksi dengan menata KUB secara total produksi dengan layout untuk
lebih lama. Ataupun letak sesuai dengan mulai dari pemilahan pengeringan quality control
peralatan untuk digunakan agronomi. sampai dengan pengemasan.
bekerja kurang sesuai
dengan agronomi
5
Permasalahan Solusi yang ditawarkan
yang akan
Aspek bisnis Permasalahan
diselesaikan KUB. Rumput Laut Tambak Aji UD. Bharata Putra
Produk Rumput Laut Pengeringan
Produk Produk Rumput Laut Kering Produk Rumput Laut Kering
Kering yang kadar rumput laut.. sesuai dengan spesifikasi. sesuai dengan spesifikasi.
Airnya tidak terukur,
sehingga mengurangi Pemanfaatan Pemanfaatan biogas sebagai Pemanfaatan biogas sebagai
limbah Rumput
Harga jual Rumput Laut menjadi energy terbarukan. energy terbarukan.
Laut..
biogas Kemasan Rumput Laut rapi Kemasan Rumput Laut rapi
Spesifikasi Rumput Didapat makanan ternak yang
Pengemasan
Laut tidak seragam.
dengan kaya kalsium.
pengempaan
rumput laut kering
rapi
Pemanfaatan
limbah siput
menjadi makanan
itik
6
Permasalahan Solusi yang ditawarkan
yang akan
Aspek bisnis Permasalahan
diselesaikan KUB. Rumput Laut Tambak Aji UD. Bharata Putra
Training untuk proses
Training untukproses
SDM Ketrampilan masih Training dan
budidaya budidaya
terbatas, belum pendampingan
Training pengeringan Training pengeringan
memiliki kompetensi untuk
Trining pembuatan biogas Trining pembuatan biogas
dan sertifikasi meningkatkan
skill SDM Training pembukuan dan Training pembukuan dan
pemasaran pemasaran
Fasilitas Fasilitas masih Proses produksi Pembenahan layout ruang Pembuatan gudanghasil
terbatas, perlu dapat berjalan produksi dan menentukan hot produksi
peningkatan agar
lancar spot. Training pengoperasian
menunjang
produktivitas. Perlu Pembuatan gudang bahan degester
Adany
a penataan baku Penyediaan computer
layout dalam proses Penyediaan ruang bersamaKUB
produksi sehingga administrasi
membuat produksi
lebih lancar.
Fasilitas yang
diperlukan adalah
gudang penyimpanan
bahan baku, instalasi
pengolahan limbah
Rumput Laut menjadi
biogas dengan
menggunakan
7
degester, alat
pengempa yang
digunakan untuk
mengempa Rumput
Laut kering, computer.
Dari kedua Mitra
fasilitas yang dipunyai
hanya ruang
administrasi dan ruang
produksi, sedangkan
ruang penyimpanan,
show room belum ada.
Hal ini dikarenakan
masih kurangnya
pengetahuan tentang
perlunya komunikasi
dengan pihak buyer.
8
2.2 TARGET DAN LUARAN
Target yang dicanangkan pada kegiatan desimilasi teknologi ini adalah meningkatkan
kemungkinan untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik, karena produk yang tidak cepat
rusak, sehingga meningkatkan posisi tawar terhadap pasar, dan dapat terus mensuplai pasar di
luar musim (off season) dimana harga jual produk umumnya relatif lebih tinggi. Dan adanya
efisiensi terhadap penggunaan bahan bakar untuk pengering karena menggunakan bahan
bakar biogas dari limbah Rumput Laut.
7
a. Luaran yang dihasilkan dari masing-masing solusi
Tabel . Target dan Luaran
KUB Rumput Laut Tambak Aji UD. Bharata Putra
No Solusi Terget Luaran No Solusi Luaran
1 Pembuatan alat pengering Sebuah alat pengering 1 Pembuatan alat pengering Sebuah alat pengering
2 Pembuatan alat pengempa 1 buah alat pengempa 2 Pembuatan alat pengempa Sebuah alat pengempa
3 Pembuatan alat penepung 1 buah alat pegepung 3 Pembuatan alat degester 1 buah digester
4 Pembuatan alat degester 1 buah digester 4 Pengembangan layout tempat Terbentuk layout sesuai urutan pola
produksi dengan layout untuk Kerja
quality control
5 Pengaturan layout (alur produksi) Terbentuk layout sesuai urutan 5 Produk Rumput Laut Kering sesuai kadar air sesuai dengan SNI
dengan menata KUB secara total pola kerja dengan spesifikasi.
mulai dari pemilahan pengeringan
sampai dengan pengemasan.
6 Produk Rumput Laut Kering kadar air sesuai dengan SNI 6 Pemanfaatan biogas sebagai energy 1 buah digester
sesuai dengan spesifikasi. terbarukan.
7 Pemanfaatan biogas sebagai 1 buah digester 7 Pengaturan layout (alur produksi) Terbentuk layout sesuai urutan pola
energy terbarukan. dengan menata KUB secara total Kerja
mulai dari pemilahan pengeringan
sampai dengan pengemasan.
8 Didapat makanan ternak yang kaya 1 buah alat penepung 8 Didapat makanan ternak yang kaya 1 buah alat penepung
kalsium. kalsium.
9 Pembenahan layout ruang 1 buah SOP 9 Pembenahan layout ruang produksi 1 buah SOP
produksi dan menentukan hot spot. dan menentukan hot spot.
7
2.3 Rencana Capaian Serta Indikator Capaian Terhadap Penerapan Teknologi Ke Masyarakat
Tabel . Capaian Serta Indikator Capaian KUB Rumput Laut Tambak Aji dan UD. Bharata Putra
KUB Rumput Laut Tambak Aji UD. Bharata Putra
No Rencana Capaian Indikator Capaian No Rencana Capaian Indikator Capaian
1 1 alat pengering, 1 alat pengempa, Adanya manual kerja mesin 1 1 alat pengering, 1 alat pengempa, 1 Adanya manual kerja mesin
1 alat penepung, 1 alat degester pengering, pengempa, penepung alat penepung, 1 alat degester pengering, pengempa, penepung dan
dan digester dengan urutan kerja digester dengan urutan kerja sesuai
sesuai dengan operasional dengan operasional permesinan dan
permesinan dan digester Digester
2 Pengaturan layout (alur produksi) adanya manual kerja untuk 2 Pengaturan layout (alur produksi) adanya manual kerja untuk produksi
dengan menata KUB secara total produksi rumput laut kering dengan menata KUB secara total rumput laut kering dan limbahnya
mulai dari pemilahan pengeringan dan limbahnya menjadi biogas mulai dari pemilahan pengeringan menjadi biogas
sampai dengan pengemasan. sampai dengan pengemasan.
3 Produk dan pengemasan Rumput Adanya prosedur kerja 3 Produk dan pengemasan Rumput Laut Adanya prosedur kerja perrubahan
Laut Kering sesuai dengan perrubahan dari bahan baku Kering sesuai dengan spesifikasi. dari bahan baku rumput laut basah
spesifikasi. rumput laut basah menjadi menjadi rumput laut kering sesuai
rumput laut kering sesuai SNI SNI
4 Pemanfaatan biogas sebagai Adanya manual kerja 4 Pemanfaatan biogas sebagai energy Adanya manual kerja pengelolaan
energy terbarukan. pengelolaan limbah rumput laut terbarukan. limbah rumput laut menjadi biogas
menjadi biogas dengan urutan dengan urutan kerja sesuai dengan
kerja sesuai dengan operasional operasional digester biorum
digester biorum
8
2.4 PUBLIKASI PADA JURNAL NASIONAL BER ISSN, MEDIA MASA DAN HKI
21
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
Pihak-pihak yang terlibat dalam Diseminasi yaitu pihak pertama Tim Pengusul Dosen dan 4
orang mahasiswa Universitas XXX, pihak kedua sektor swasta yakni KUB Rumput Laut Tambak Aji
dan KUB Brata Putra, dukungan penuh oleh Pemerintah Kabupaten Brebes cq. Dinas Perindustrian.
Gambar 3. berikut ini menunjukkan diagram alir pihak-pihak yang terlibat kegiatan PPTTG di
Kabupaten Brebes
DESA INOVASI
LPPM Universitas USAHA RUMPUT
Sebelas Maret LAUT
KUB Rumput
Laut Tambak Aji
22
Gambar dibawah ini menunjukkan alir proses rancang bangun teknolgi tepat guna.
PERSIAPAN MATERIAL
1 Buah Mesin
Pengering, 1 Buah
PEMBUATAN TTG 1 Buah Mesin
Pengering, 1 Buah
Mesin Penepung, 1
Mesin Penepung
Buah Mesin
Dan 1 Alat Digester
Pengepres Dan 1 OPERASI KERJA TTG
Alat Digester
PENDAMPINGAN OPERASIONAL
PENERAPAN TTG
23
C. Deskripsi Produk Teknologi Yang Akan Didisemminasikan Ke Masyarakat
24
Cara kerja mesin:
Bahan baku dimasukkan kedalam mesin secara bertahap pada kondisi mesin berputar.
Kemudian ditentukan waktu yang diperlukan untuk mencuci rumput laut. Setelah dicuci,
rumput laut ditimbang untuk mengetahui berat akhir. Rumput laut yang sudah dicuci
selanjutnya dikeringkan di bawah sinar matahari selama kurang lebih 3 hari. Setelah
rumput laut benar-benar kering selanjutnya dilakukan analisa CAW. Prosedur analisa
CAW sesuai dengan SNI 8168 : 2015. Parameter kebersihan rumput laut diukur dari nilai
CAW sesuai dengan SNI 2690 : 2015.
25
3. Alat Pencacah Rumput Laut
26
4. Alat Penepung Limbah Siput Untuk Pakan Itik
Keterangan Gambar :
SPESIFIKASI TEKNIS
3
1. Volume reaktor (12m ) 2 buah : 4.000 liter
2. Vol penampung gas (2,5 m3) 2 buah: 2.500 liter
3. Kompor Biogas : 10 buah
4. Drum pengaduk bahan : 2 buah
5. Pengaman gas : 2buah
6. Selang saluran gas : 20 m
7. Kebutuhan bahan baku : Limbah pengolahan rumput laut
8. Biogas yang dihasilkan : 8m3 per hari
3.1 Buat campuran kotoran rumput laut dan kotoran sapi dengan perbandingan 1 : 1
(bahan biogas)
3.2 Masukkan bahan biogas ke dalam reaktor melalui tempat pengisian sebanyak 2000 liter,
selanjutnya akan berlangsung proses produksi biogas di dalam reaktor.
3.3 Setelah kurang lebih 10 hari reaktor biogas dibuka d a n d i a l i r k a n . Biogas sudah
dapat digunakan sebagai bahan bakar, kompor biogas dapat dioperasikan.
28
D. Prosedur kerja untuk mendukung realisasi metode yang ditawarkan
Tim Pelaksana bersama mitra mengidentifikasi permasalan untuk menyelesaikan permasalahan
dengan cara sosialisasi, perancangan, pembuatan alat, uji operasional alat, pendampingan dan
diseminasi teknologi.
29
BAB 4. KELAYAKAN LEMBAGA LITBANG
Sejak Tahun 2011, .. termasuk sah satu dari 10 PTN berkategori mandiri menurut Direktorat
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Ditjen Dikti. Untuk lebih memacu produk-produk penelitian
unggulan para dosen, yang nantinya dapat mendukung peningkatan peringkat Universitas XXX.
Penjaminan mutu proses P2M dilakukan melalui mekanisme sistem seleksi, pemantauan, dan
evaluasi yang akuntabel. Kewajiban para dosen menjadi anggota kelompok peneliti dan pengabdi
berbasis jurusan / program studi atau pusat studi merupakan salah satu upaya peningkatan
kemampuan dosen dalam P2M melalui peer Karya dosen dan atau mahasiswa Institusi perguruan
tinggi yang telah memperoleh Paten/Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI)/Karya yang mendapatkan
penghargaan tingkat nasional/internasional selama tahun 2015-2019.
Tabel 1. Paten/Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI)/Karya yang mendapatkan penghargaan tingkat
nasional/internasional di LPPM selama tahun 2015-2019.
30
32
a. Jenis kepakaran yang di perlukan dalam menyelesaikan seluruh persoalan atau kebutuhan
mitra
33
BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Biaya (Rp)
Biaya Satuan
No. Bahan Vol Kemenristek/
(Rp)
BRIN
1 Plat rangka 40buah Rp. 325.000 Rp. 13.000.000,-
2 Pipa ∅ 12 inchi 25 buah Rp. 900.000,- Rp. 22.500.000,-
3 Pisau potong rumput laut 10 buah Rp. 150.000,- Rp. 1.500.000,-
4 Peremuk siput 5 buah Rp. 200.000,- Rp. 1.000.000,-
5 Hopper Penepung 8 buah Rp. 1.000.000,- Rp. 8.000.000,-
6 Plat pengering 20 klg Rp. 175.000,- Rp. 3.500.000,-
7 Plat presto 17 klg Rp. 200.000,- Rp. 3.000.000,-
8 Struder 40 buah Rp. 150.000,- Rp. 6.000.000,-
9 Bantalan 16 buah Rp. 350.000,- Rp. 5.600.000,-
10 Semen 60 zak Rp. 60.000,- Rp. 3.600.000,-
11 Batu bata 3000 bj Rp. 1.500,- Rp. 4.500.000,-
12 Plat Logam 16 btg Rp. 75.000,- Rp. 1.200.000,-
13 Galvalum 1 x 2 meter 20 lb Rp. 90.000,- Rp. 1.800.000,-
14 Reng 4 x 5 cm 25 btg Rp. 24.000,- Rp. 600.000,-
15 Poros Pisau 12 buah Rp. 650.000,- Rp. 7.800.000,-
16 Baja Profile UNP 50x50 35 btg Rp. 600.000,- Rp. 21.000.000,-
17 Tempat produksi 2 Rp. 5.000.000,- Rp. 10.000.000,-
18 Bata Merah 8.000 bj Rp. 3000,- Rp. 24.000.000,-
3
19 Pasir Kasar 10 m Rp. 350.000,- Rp. 3.500.000,-
20 Batang Besi 8mm 20 Rp. 60.000,- Rp. 1.200.000,-
21 Kompor 10 buah Rp. 300.000,- Rp. 3.000.000,-
22 Water drain 4 buah Rp. 75.000,- Rp. 300.000,-
23 Gastap 5 buah Rp. 100.000,- Rp. 500.000,-
24 Manometer 10 buah Rp. 150.000,- Rp. 1.500.000,-
25 PGU ( Pipa Gas Utama ) 8 pcs Rp. 450.000,- Rp. 3.600.000,-
Jumlah Biaya Rp. 149.500.000,-
34
2) Biaya Perjalanan Lainnya
Biaya Satuan
No. Bahan Vol Biaya (Rp) DRPM
(Rp)
Sewa mobil + Sopir+ Bahan Rp.
1 Bakar Semarang -Desa 12 kali Rp. 12.000.000,-
1.000.000,-
Randusanga Wetan
Jumlah Biaya Perjalanan Lainnya 12.000.000
Kegiatan Bulan Ke
1 2 3 4 5 6 7 8
Persiapan
Identifikasi kebutuhan masyarakat
Perancangan TTG
Pengadaan material
Perakitan dan assembling
Konstruksi bangunan
Operasional
Pendampingan operasional
Desiminasi TTG
Publikasi Ilmiah
Monev dan Pelaporan
35
DAFTAR PUSTAKA
ASEAN/SF/90/Manual No. 5 Santos, G.A. (1990). A manual for the processing of agar from
Gracilaria. Manila, ASEAN/UNDP/FAO Regional Small-Scale Coastal Fisheries Development
Project, 1990. 34p
BPTP Sulawesi Selatan., (2012). Pengelolaan rumput laut menjadi bahan jadi dan setengah jadi.
Badan Litbang Pertanian – Kementerian Pertanian.
BSN. 2015. Standar Nasional Indonesia - SNI 2690:2015: Rumput Laut Kering. Badan Standarisasi
Nasional. Jakarta.
BSN. 2015. Standar Nasional Indonesia - SNI 8168:2015: Penentuan Clean Anhydrous Weed
(CAW) Pada Rumput Laut Kering. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
DJPB., Petunjuk Praktis Mengelola Pasca Panen Rumput Laut. Direktorat Jendral Perikanan
Budidaya.
Firdaus, M., Prihanto, A.A., Nurdiani, R., (2015). Peningkatan Mutu Rumput Laut (Gracilaria sp.)
Kering dengan Pencuci Drum. Journal of Innovation and Applied Technology. ISSN:2477-
7951. Vol. 1. No. 2, Desember 2015.
Hikmah. (2015). Strategi Pengembangan Industri Pengolahan Komoditas Rumput Laut e. Cotonii
Untuk Peningkatan Nilai Tambah di Sentra Kawasan Industrialisasi. J. Kebijakan Sosek KP
Vol. 5 No. 1 Tahun 2015.
Kordi, M. G. H. (2011). Kiat Sukses Budidaya Rumput Laut di laut dan Tambak. ANDI OFFSET.
Yogyakarta. 134 Hal.
Siregar, Z.A., Sedayu, B.B., Prasetyo, A.W., Sulistyowati, L., Handoyo W.T. (2015). Laporan
Teknis Rancang Bangun Model Peralatan Pengolahan Pupuk Berbahan Dasar Rumput Laut.
Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan. Bantul.
Siregar, Z.A., Wullandari, P., (2016). Rancang Bangun Mesin Pencacah dan Penggiling Rumput
Laut Sistem Berkelanjutan. Prosiding pada Seminar Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian
Perikanan dan Kelautan. Hal. pPA-05.
Setiawan, W., Jaya, I., Hestirianoto, T. (2011). Rancang Bangun Mesin Pencuci Rumput Laut Berbasis
Teknologi Hybrid. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 1. No. 2, Mei 2011: 47-55
36
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Ketua
A. Identitas Diri
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakh
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terakhir
46
G. Karya Buku Dalam 5-10 Tahun Terakhir
49
50
51
Lampiran 2 Gambaran Teknologi yang akan diterapkembangkan kepada masyarakat
65
10.1.1.2 Alat Pengering Rumput Laut
66
10.1.4.1 Alat Pencacah Rumput Laut
21
10.1.4.2 Alat Penepung Limbah Siput Untuk Pakan Itik
Keterangan Gambar :
1. Rangka : besi siku 60 mm
2. Motor Listrik : 1 hp
3. Cover Pisau : cor 1 mm
4. Penghancur Putar : cor kelabu
5. Penghancur Tetap : cor kelabu
6. Hopper : plat esser 1 mm
7. Penarik Puli : baja m 16
22
10.1.4.3 Degester Biogas Limbah Rumput Laut
SPESIFIKASI TEKNIS
3
1. Volume reaktor (12m ) 2 buah : 4.000 liter
2. Vol penampung gas (2,5 m3) 2 buah: 2.500 liter
3. Kompor Biogas : 10 buah
4. Drum pengaduk bahan : 2 buah
5. Pengaman gas : 2buah
6. Selang saluran gas : 20 m
7. Kebutuhan bahan baku : Limbah pengolahan rumput laut
8. Biogas yang dihasilkan : 8m3 per hari
10.2 Buat campuran kotoran rumput laut dan kotoran sapi dengan perbandingan 1 : 1
(bahan biogas)
10.3 Masukkan bahan biogas ke dalam reaktor melalui tempat pengisian sebanyak 2000 liter,
selanjutnya akan berlangsung proses produksi biogas di dalam reaktor.
10.4 Setelah kurang lebih 10 hari reaktor biogas dibuka d a n d i a l i r k a n . Biogas sudah
dapat digunakan sebagai bahan bakar, kompor biogas dapat dioperasikan.
23
Lampiran 3 Peta Lokasi Mitra
24
KUB Tambak Aji
0
Utara
UD Bharata Putra
Desa Randusanga
Wetan
Semarang
Jakarta
25