Makalah Organisasi Produksi Kel 2
Makalah Organisasi Produksi Kel 2
DOSEN PENGAMPU :
KELOMPOK 2 :
1. Resti Dewi Rahmawati (26122020067)
2. Santi Dwi Rizky (26122020069)
3. Sarah Nasywa Aulia ZY (26122020070)
4. Shafa Lidhiana Qori’ah (26122020072)
5. Virahma Dhaniati Manik (26122020076)
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-
Nya sehingga menyelesaikan makalah ini dengan judul “STRUKTUR
ORGANISASI PRODUKSI (INDUSTRI JASA LAYANAN
KESEHATAN)” dapat tersusun dengan selesai. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Struktur Organisasi Produksi.........................................................................6
B. Saran..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organisasi merupakan alat atau sarana untuk pencapaian tujuan yang
merupakan wadah kegiatan dari sekelompok atau kumpulan orang yang bekerja sama
dan berusaha untuk mencapai tujuan mereka bersama. Organisasi atau perusahaan
harus mampu mengelola dan mengatur manajemen nya agar dapat bersaing dan
bertahan pada era yang serba kompetitif sehingga dapat tumbuh dan berkembang
sesusai dengan tujuan perusahaan.
4
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
Organisasi produksi adalah struktur atau sistem yang dibentuk oleh suatu
perusahaan atau entitas bisnis untuk mengelola dan mengatur proses produksi barang
atau jasa. Tujuan utama dari organisasi produksi adalah untuk menciptakan nilai
tambah melalui transformasi bahan mentah atau bahan baku menjadi produk jadi yang
dapat dijual atau disediakan bagi konsumen atau pasar. Dalam konteks ekonomi,
organisasi produksi memainkan peran penting dalam mengalokasikan sumber daya
(seperti tenaga kerja, modal, dan bahan baku) untuk menghasilkan output yang
diinginkan. Organisasi produksi juga melibatkan perencanaan, pengendalian, dan
pengawasan berbagai aktivitas produksi untuk memastikan efisiensi dan efektivitas
dalam mencapai tujuan produksi.
6
B. JENIS – JENIS ORGANISASI PRODUKSI
Organisasi produksi dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa kriteria,
termasuk jenis industri, kepemilikan, dan struktur organisasi internal. Berikut adalah
penjelasan lebih detail mengenai jenis-jenis organisasi produksi :
2. Berdasarkan Kepemilikan :
Swasta : Organisasi produksi yang dimiliki dan dioperasikan oleh individu
atau entitas swasta, termasuk perusahaan-perusahaan besar maupun usaha kecil
dan menengah.
7
berdasarkan proyek-proyek tertentu. Setiap tim proyek memiliki tanggung jawab.
3. Pembagian Tugas
Pembagian tugas adalah proses yang mengatur siapa yang bertanggung
jawab atas tugas tertentu dalam organisasi. Dalam konteks produksi, ini
mencakup pembagian tanggung jawab di antara manajer produksi, koordinator
produksi, dan tim produksi untuk memastikan operasional harian berjalan
lancar.
8
6. Lingkungan yang Berkaitan dan Tempat Kedudukan
Lingkungan yang berkaitan dan tempat kedudukan mencakup faktor-
faktor eksternal yang dapat memengaruhi operasi organisasi, seperti
persaingan industri, regulasi pemerintah, tren pasar, dan kondisi ekonomi.
Organisasi perlu memantau lingkungan ini dan menyesuaikan strategi mereka
sesuai keadaan.
7. Metode Departemenasi
Metode departemenasi adalah cara organisasi mengorganisir struktur
dan fungsi internalnya. Ini termasuk pembagian departemen, pembagian tugas
dan tanggung jawab, hierarki manajemen, dan aliran komunikasi dalam
organisasi. Metode departemenasi yang baik membantu dalam koordinasi,
pengambilan keputusan, dan pencapaian tujuan organisasi secara efektif.
9
Memastikan alokasi sumber daya yang memadai seperti tenaga
medis dan non-medis, peralatan medis, fasilitas, dan anggaran
keuangan untuk mendukung operasional rumah sakit dan mengawasi
penggunaan sumber daya dengan efisien dan efektif, serta
mengidentifikasi kebutuhan tambahan yang diperlukan untuk
meningkatkan pelayanan dan hasil kinerja.
3. Pembagian Tugas
Menentukan struktur organisasi yang efektif untuk departemen-
departemen kunci seperti departemen medis, keperawatan,
administrasi, keuangan, dan operasional lainnya, delegasi tanggung
jawab kepada manajer senior dan tim eksekutif untuk memastikan
pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan secara menyeluruh.
7. Metode Departemenasi
Mengawasi kinerja departemen-departemen kunci,
memberikan arahan dan dukungan, serta memastikan koordinasi yang
efektif antar departemen untuk mencapai tujuan bersama.
10
Memastikan produksi layanan kesehatan yang berkualitas,
aman, dan efisien bagi pasien yang membutuhkan perawatan di rumah
sakit dan sasarannya mencapai target produksi yang ditetapkan
berdasarkan kebutuhan pasien, standar medis, dan kebijakan rumah
sakit.
2. Sumber Daya yang Tersedia
Menyediakan tenaga medis dan non-medis, peralatan medis,
bahan-bahan medis, ruang operasi, dan fasilitas lain yang diperlukan
untuk proses produksi medis dan memastikan penggunaan sumber
daya yang efisien dan optimal dalam pelaksanaan tugas produksi.
3. Pembagian Tugas
Bertanggung jawab atas pengelolaan keseluruhan operasional
produksi, termasuk pengaturan jadwal, pengawasan kinerja, dan
penyelesaian masalah.
7. Metode Departemenasi
Menerapkan sistem komunikasi yang efektif antar bagian
dalam departemen produksi dan dengan departemen lain untuk
11
memfasilitasi aliran informasi yang tepat waktu dan akurat.
MISI :
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Organisasi produksi adalah struktur atau sistem yang dibentuk oleh suatu
perusahaan atau entitas bisnis untuk mengelola dan mengatur proses produksi barang
atau jasa. Struktur organisasi dalam industri jasa kesehatan memiliki tujuan utama
untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien dan
masyarakat.
Struktur ini biasanya terdiri dari direktur utama yang menetapkan visi dan
strategi perusahaan, manajer produksi yang mengelola operasional produksi medis,
koordinator produksi untuk mengawasi proses produksi harian, serta tim produksi
yang melaksanakan tugas medis dan administratif sesuai standar. Dengan struktur
yang terorganisir dengan baik, organisasi dapat meningkatkan efisiensi, koordinasi,
dan kualitas pelayanan kesehatan.
B. SARAN
Sebaiknya pastikan struktur organisasi dalam industri jasa kesehatan didesain
untuk memprioritaskan pelayanan kesehatan berkualitas, koordinasi yang efektif antar
departemen, pengelolaan sumber daya yang efisien, serta adaptasi terhadap perubahan
lingkungan eksternal seperti regulasi kesehatan dan perkembangan teknologi medis.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Arie (April 2018). Perilaku dan Teori Organisasi (PDF). Malang: Media Nusa Creative.
Erni Rernawan. 2011. Organization culture, budaya organisasi dalam perspektif ekonomi dan bisnis,
Bandung: Alfabeta.
Malayu S.P. Hasibuan, 2014. Organisasi dan motivasi, dasar peningkatan produktivitas, Jakarta: Bumi
Aksara.
Winardi, J. 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.