Standar Operasional Dan Defisini2

BP Berau Ltd.
TOS Accountabilities, Abbreviations, Definitions, and References/

Tugas Tanggung Jawab, Singkatan, Definisi, dan Referensi Terkait TOS
AMENDMENT SUMMARY RINGKASAN PERUBAHAN
Rev. No.
Date Description Tgl Deskripsi
No Rev
0 Jan New procedure to incorporate all roles 0 Jan Prosedur baru untuk menyatukan semua
2015 and responsibilities, definitions, 2015 tugas tanggung jawab, definisi-definisi,
abbreviations, regulations, standards and singkatan-singkatan, peraturan-peraturan,
references from all Tangguh Operating standar-standar dan referensi-referensi
Standards procedures in one integrated dari semua prosedur dalam Tangguh
procedure. Operating Standards ke dalam satu
prosedur terpadu
900-PRC-HS-20007 Page 2 of 61
PAPER COPIES ARE UNCONTROLLED / SALINAN DARI DOKUMEN INI TIDAK DIKONTROL
THE CONTROLLED VERSION OF THIS DOCUMENT IS IN ATLAS / DOKUMEN YANG TERKONTROL ADA DI ATLAS
BP Berau Ltd. TOS Accountabilities, Abbreviations, Definitions, and References/
PREFACE KATA PENGANTAR
Review and Update Peninjauan Ulang dan Pembaharuan

This document will be subject to 5 yearly review and Dokumen ini akan ditinjau ulang dan diperbaharui dalam
update, when document holders will have the opportunity kurun waktu 5 tahun, ketika para pemegang dokumen
to express opinions and suggest improvements. akan berkesempatan untuk mengemukakan pendapat dan
memberikan saran perbaikan.
However, the document control system allows for Namun demikian, sistem kontrol dokumen
continuous update of this document. memungkinkan untuk pembaharuan setiap waktu.
As such, any user may at any time identify an error or Setiap pengguna kapan saja bila menemukan kesalahan
suggest an improvement using HSE MS Document atau menyarankan suatu perbaikan dapat menggunakan
Request Form which is provided by the DCMS Formulir Permintaan Dokumen HSE MS yang disediakan
Coordinator. oleh Koordinator DCMS.
All holders of this document are registered so that they Semua pemegang dokumen ini terdaftar sehingga mereka
can receive updates and keep informed of changes or menerima pembaruan dan mendapat informasi mengenai
reviews. perubahan atau tinjauan ulang.
Responsibility of Copyholders Tanggung Jawab Pemegang Dokumen

It is the responsibility of the registered copyholder of Adalah tanggung jawab setiap pemegang dokumen yang
controlled hard copy versions to maintain the accuracy of terdaftar untuk menjaga keakuratan dari dokumen dengan
the document by ensuring that all updates are promptly memastikan bahwa semua pembaharuan telah
incorporated and acknowledged. dimasukkan dan diketahui dengan tepat.
The original source of this document is in the English Sumber asli dokumen ini adalah dalam versi Bahasa
version. In case of any inconsistency or conflict between Inggris. Dalam hal ada ketidaksesuaian atau konflik
the English version and the Bahasa Indonesia version of apapun antara versi Bahasa Inggris dan versi Bahasa
this document, then English version shall prevail. Indonesia dalam dokumen ini, maka yang akan berlaku
adalah yang versi Bahasa Inggris.
All accountabilities, definitions, abbreviations, and Semua tugas tanggung jawab, definisi-definisi, singkatan-
references are extracted from each individual procedure singkatan, dan referensi-referensi diambil dari masing-
in Tangguh Operating Standards as accurate as possible. masing prosedur dalam Tangguh Operating Standards
If this procedure does not provide enough detail on the dengan seakurat mungkin. Jika prosedur ini tidak
accountabilities, definitions, abbreviations, and references memberikan penjelasan yang cukup pada tugas tanggung
as per individual procedure then the information in the jawab, definisi-definisi, singkatan-singkatan, dan referensi-
individual procedure shall prevail. referensi yang sesuai dengan masing-masing prosedur
maka informasi yang berlaku adalah yang ada di prosedur
tersebut.
900-PRC-HS-20007 Page 3 of 61
TABLE OF CONTENTS DAFTAR ISI
AMENDMENT SUMMARY RINGKASAN PERUBAHAN

PREFACE KATA PENGANTAR
TABLE OF CONTENTS DAFTAR ISI
1.0 INTRODUCTION 1.0 PENDAHULUAN
2.0 PURPOSE 2.0 TUJUAN
3.0 SCOPE 3.0 RUANG LINGKUP
4.0 PROCEDURE 4.0 PROSEDUR
4.1 Custodian 4.1 Penanggung Jawab
4.2 Deviation 4.2 Deviasi
4.3 Document Review 4.3 Peninjauan Dokumen
4.4 Copy Holder 4.4 Pemegang Dokumen
4.5 Tangguh Operating Standards Procedures 4.5 Prosedur-Prosedur Tangguh Operating
Standards
4.6 Abbreviations 4.6 Singkatan-Singkatan
4.7 Definitions 4.7 Definisi-Definisi
4.8 Accountabilities 4.8 Akuntabilitas
4.8.1 Area Operations Manager (AOM) 4.8.1 Area Operations Manager (AOM)
4.8.2 Site Manager SM) 4.8.2 Site Manager SM)
4.8.3 Deputy Site Manager (DSM) 4.8.3 Deputy Site Manager (DSM)
4.8.4 Line Manager 4.8.4 Line Manager
4.8.5 Site Authority (SA) 4.8.5 Site Authority (SA)
4.8.6 Area Authority (AA) 4.8.6 Area Authority (AA)
4.8.7 Affected Area Authority (AAA) 4.8.7 Affected Area Authority (AAA)
4.8.8 Performing Authority (PA) 4.8.8 Performing Authority (PA)
4.8.9 Isolating Authority-Process (IsA-P) 4.8.9 Isolating Authority-Process (IsA-P)
4.8.10 Isolating Authority-Electrical (IsA-E) 4.8.10 Isolating Authority-Electrical (IsA-E)
4.8.11 Responsible Electrical Person (REP) 4.8.11 Responsible Electrical Person (REP)
4.8.12 Senior Authorised Electrical Personnel (SAEP) 4.8.12 Senior Authorised Electrical Personnel (SAEP)
4.8.13 Authorised Electrical Personnel (AEP) 4.8.13 Authorised Electrical Personnel (AEP)
4.8.14 Authorised Instrument Personnel (AIP) 4.8.14 Authorised Instrument Personnel (AIP)
4.8.15 Permit To Work Coordinator (PTWC) 4.8.15 Permit To Work Coordinator (PTWC)
4.8.16 Operation Technical Authority (Ops TA) 4.8.16 Operation Technical Authority (Ops TA)
4.8.17 CoW Lead 4.8.17 CoW Lead
4.8.18 CoW Trainer 4.8.18 CoW Trainer
4.8.19 HITRA Facilitator 4.8.19 HITRA Facilitator
4.8.20 ORA Facilitator 4.8.20 ORA Facilitator
4.8.21 Area Team Leader 4.8.21 Area Team Leader
4.8.22 Individual L2 TRA Member 4.8.22 Individual L2 TRA Member
4.8.23 Individual ORA Team Member 4.8.23 Individual ORA Team Member
4.8.24 Production Manager 4.8.24 Production Manager
4.8.25 Operation/Production Area Supervisor 4.8.25 Operation/Production Area Supervisor
4.8.26 Lead Technician 4.8.26 Lead Technician
4.8.27 Operation/Production Field Technician 4.8.27 Operation/Production Field Technician
4.8.28 DCS Technician 4.8.28 DCS Technician
900-PRC-HS-20007 Page 4 of 61
4.8.29 H&S Area Ops TL 4.8.29 H&S Area Ops TL

4.8.30 H&S Site Lead 4.8.30 H&S Site Lead
4.8.31 Environmental Advisor 4.8.31 Environmental Advisor
4.8.32 Engineering TA/TL 4.8.32 Engineering TA/TL
4.8.33 Electrical Technical Authority 4.8.33 Electrical Technical Authority
4.8.34 Site Enginereing Support Manager 4.8.34 Site Enginereing Support Manager
4.8.35 Engineering Discipline Team Leader (ED TL) 4.8.35 Engineering Discipline Team Leader (ED TL)
4.8.36 Engineering Process Team Leader 4.8.36 Engineering Process Team Leader
4.8.37 Mechanical Responsible Person 4.8.37 Mechanical Responsible Person
4.8.38 Inspection Team Leader 4.8.38 Inspection Team Leader
4.8.39 Engineering Instrument & Control Team Leader 4.8.39 Engineering Instrument & Control Team Leader
4.8.40 Discipline Site Engineer 4.8.40 Discipline Site Engineer
4.8.41 Engineering Team 4.8.41 Engineering Team
4.8.42 Instrument Engineer 4.8.42 Instrument Engineer
4.8.43 Instrument Technician 4.8.43 Instrument Technician
4.8.44 Process Safety Team Leader (PS TL) 4.8.44 Process Safety Team Leader (PS TL)
4.8.45 Process Safety Engineer 4.8.45 Process Safety Engineer
4.8.46 SCS Owner 4.8.46 SCS Owner
4.8.47 Authorised Gas Tester (AGT) 4.8.47 Authorised Gas Tester (AGT)
4.8.48 Authorised Gas Tester Level 2 (AGT 2) 4.8.48 Authorised Gas Tester Level 2 (AGT 2)
4.8.50 Entry Attendant (EA) 4.8.50 Entry Attendant (EA)
4.8.51 Authorised Entrant (AE) 4.8.51 Authorised Entrant (AE)
4.8.52 Confined Space Rescue Team 4.8.52 Confined Space Rescue Team
4.8.53 Fire Watcher (FW) 4.8.53 Fire Watcher (FW)
4.8.54 Site Competent Person (SCP) 4.8.54 Site Competent Person (SCP)
4.8.55 Rope Access Technician Level 3 Team Leader 4.8.55 Rope Access Technician Level 3 Team Leader
(RAT TL) (RAT TL)
4.8.56 Rope Access Technician Level 2 4.8.56 Rope Access Technician Level 2
4.8.58 Radiation Protection Officer (RPO) 4.8.58 Radiation Protection Officer (RPO)
4.8.59 Assets Multi-Skilled Team 4.8.59 Assets Multi-Skilled Team
4.8.60 Workers 4.8.60 Workers
4.8.61 Auditor 4.8.61 Auditor
4.8.62 Job Officer (JO) 4.8.62 Job Officer (JO)
4.9 Delegation of Authorities 4.9 Pendelegasian Wewenang
4.10 References 4.10 Referensi-Referensi
5.0 APPENDICES 5.0 LAMPIRAN-LAMPIRAN
Appendix 1. CoW Site Organization Lampiran 1. Organisasi CoW Site
Appendix 2. Typical CoW Site Organization Lampiran 2. Bentuk Umum Organisasi CoW Site
Appendix 3. Typical CoW Acreage Lampiran 3. Wilayah kerja CoW
900-PRC-HS-20007 Page 5 of 61
1.0 INTRODUCTION 1.0 PENDAHULUAN

Operating Management System (OMS) Element 4.0 Operating Management System (OMS) Elemen 4.0
Procedures, Sub Element 4.5 Control of Work stipulates Prosedur, Sub Elemen 4.5 Control of Work menyatakan
that: BP entities employ a formal Control of Work bahwa: entitas BP secara formal melakukan proses
process to provide a work environment that will allow Control of Work untuk menyediakan lingkungan kerja
tasks to be completed safely and without unplanned yang memungkinkan pekerjaan diselesaikan dengan
loss of containment causing environmental damage. aman dan tanpa loss of containment tak terencana yang
menyebabkan kerusakan lingkungan.
Our Goals are simply stated: no accidents, no harm Tujuan kita dinyatakan secara sederhana: nihil
to people, and no damage to the environment kecelakaan, tidak membahayakan manusia, dan
tidak merusak lingkungan
This procedure is part of the whole BP Operating Prosedur ini adalah bagian dari Sistem Manajemen
Management System (OMS) to guide the management Operasi BP (OMS) secara keseluruhan untuk memberi
and workforce towards the goals. pedoman bagi manajemen dan tenaga kerja dalam
mencapai target tersebut.
It is a requirement of BP Berau Ltd. to develop Tas Risk Merupakan persyaratan bagi BP Berau Ltd. untuk
Assessment Procedure as a standard procedure for the mengembangkan Prosedur Penilaian Risiko Pekerjaan
internal activities at Tangguh LNG. This procedure is part sebagai prosedur standar bagi aktifitas internal di
of the Tangguh Operating Standards. Tangguh LNG. Prosedur ini merupakan bagian dari
Tangguh Operating Standards.
2.0 PURPOSE 2.0 TUJUAN

In previous volumes of Tangguh Operating Standards Pada penerbitan edisi Tangguh Operating Standards
there were numerous repetitions of section such as sebelumnya terdapat banyak pengulangan bagian-bagian
defintion/ abbreviation (Section 4), roles & seperti definisi/singkatan (Bagian 4), peran & tangguh
responsibilities (Section 5), standards/regulations jawab (Bagian 5), standar/peraturan (Bagian 7), dan
(Section 7), and references (Section 8) across the rujukan (Bagian 8). Prosedur ini mengumpulkan bagian-
procedures. This procedure compiles those sections into bagian tersebut ke dalam dokumen tunggal untuk
a single document to streamline and simplify other merampingkan dan menyederhanakan prosedur-
Tangguh Operating Standards procedures into 5-Section prosedur Tangguh Operating Standards lainnya menjadi
structure. berstruktur 5-bagian.
3.0 SCOPE 3.0 RUANG LINGKUP

The scope covers defined activities of BP and Ruang lingkup mencakup kegiatan BP dan Kontraktor di
Contractors at Tangguh LNG. Tangguh LNG.
Note: Catatan:
Tangguh LNG is defined as BP Berau Ltd.’s operating Tangguh LNG didefinisikan sebagai lapangan operasi dari
site located in Bintuni - West Papua Province which BP Berau Ltd. yang berlokasi di Bintuni - Propinsi Papua
covers LNG Plant & Gas Supply, Logistics, Harbor & Barat yang terdiri dari LNG Plant & Gas Supply,
Marine, Maintenance Workshop, and Babo Logistics, Harbor & Marine, Maintenance Workshop,
dan Babo
4.0 PROCEDURE 4.0 PROSEDUR

4.1 Custodian 4.1 Penanggung Jawab
Custodian for all procedures under Tangguh Operating Penanggung Jawab dari keseluruhan prosedur yang
Standards is Area Operations Manager (AOM). berada di bawah Tangguh Operating Standards adalah
Area Operations Manager (AOM).
4. Deviation 4.2 Deviasi

Any deviations from “shall” requirement in Tangguh Setiap deviasi terhadap persyaratan “harus” di dalam
Operating Standards procedures shall be formally prosedur-prosedur Tangguh Operating Standards harus
proposed and authorised as guided by Deviation diusulkan secara formal dan diotorisasi sesuai dengan
Procedure 900-PRC-HS-2370. Prosedur Deviasi 900-PRC-2370.
900-PRC-HS-20007 Page 6 of 61
4.3 Document review 4.3 Peninjauan Dokumen

This document will be reviewed and revalidated on a 5 Dokumen ini akan ditinjau ulang dalam kurun waktu 5
yearly basis when users from the sites will have an tahunan ketika pengguna di lapangan mempunyai
opportunity to propose changes to the existing kesempatan untuk mengajukan perubahan pada proses
processes and procedures. dan prosedur yang berlaku.
4.4 Copy Holder 4.4 Pemegang Dokumen

All documentation for the CoW procedures is Semua dokumentasi dari CoW disimpan di dalam
maintained in “ATLAS”. Paper copies of these “ATLAS”. Salinan dari dokumen ini yang digunakan
documents for reference and planning shall be treated sebagai acuan diperlakukan sebagai “Tidak dikontrol”.
as “Uncontrolled”.
Note: Catatan:
ATLAS is Tangguh LNG’s web-based document system ATLAS adalah sistem dokumentasi berbasis web yang
as part of Document Control Management System. merupakan bagian dari Sistem Manajemen Kontrol
Dokumen.
4.5 Tangguh Operating Standards Procedures 4.5 Prosedur-Prosedur Tangguh Operating

Standards
Tangguh Operating Standard comprises of 28 Tangguh Operating Standard meliputi 28 prosedur yang
procedures as listed in the following table: terdaftar dalam tabel berikut:
No DOC NO/NO DOK PROCEDURE TITLE / JUDUL PROSEDUR

1 900-PRC-HS-20007 Tangguh Operating Standard Accountabilities, Definitions, Abbreviations, Regulations,
Standards And References/Tugas Tanggung Jawab, Definisi-Definisi, Singkatan-
Singkatan, Peraturan-Peraturan, Standar-Standard Dan Referensi-Referensi Terkait
Tangguh Operating Standard
2 900-PRC-HS-20006 CoW Planning and Business Process/Perencanaan dan Tata Laksana CoW
3 900-PRC-HS-2220 Permit and CoW Documents Procedure /Prosedur Izin Kerja dan Dokumen-Dokumen
CoW
4 900-PRC-PS-1001 Operating Risk Management Policy/Kebijakan Manajemen Risiko Operasi
5 900-PRC-HS-2170 Hazards Identification and Task Risk Assessment Procedure/Prosedur Identifikasi Bahaya-
Bahaya dan Penilaian Risiko Pekerjaan
6 920-PRC-OP-3002 Operational Risk Assessment Pocedure/Prosedur Penilaian Risiko Operasional
7 920-PRC-OP-3017 Override and Inhibit Risk Assessment Procedure/Prosedur Penilaian Risiko Override dan
Inhibit
8 920-PRC-OP-3021 Alarm Off Risk Assessment/Penilaian Risiko Alarm Off
9 900-PRC-HS-2223 Safe Isolation and Reinstatement of Equipment and Plant - Process/Isolasi dan Pemulihan
Peralatan dan Kilang Secara Aman - Proses
10 900-PRC-HS-2224 Safe Isolation and Reinstatement of Equipment and Plant - Electrical/Isolasi dan
Pemulihan Peralatan dan Kilang Secara Aman - Listrik
11 920-PRC-OP-3018 Locked Open and Locked Closed Procedure/Prosedur Locked Open dan Locked Closed
12 900-PRC-HS-2221 Leak Test /Pengetesan Kebocoran
13 900-PRC-HS-2222 Confined Space Entry/Memasuki Ruang Terbatas
14 900-PRC-HS-2225 Ground Disturbance/Gangguan Tanah
15 900-PRC-HS-2227 Training, Competency & Authorizartion/Training, Kompetensi & Otorisasi
16 900-PRC-HS-2228 Hot Work Procedure/Prosedur Pekerjaan Panas
17 900-PRC-HS-2231 Gas Testing Procedue/Posedur Pengetesan Gas
18 900-PRC-HS-2730 Deviation Procedure/Prosedur Deviasi
19 920-PRC-QA-4001 Workpack Procedure/Prosedur Workpack
20 920-PRC-OP-1054 Go No Go Procedure/Prosedur Go No Go
21 900-PRC-HS-2722 CoW Self-verifications Procedure/Prosedur Self-verifications CoW
22 900-PRC-IN-1001 Leak Detection And Repair/Deteksi Dan Perbaikan Kebocoran
23 900-PRC-HS-2238 Working At Height Procedure/Prosedur Bekerja Di Ketinggian
24 900-PRC-HS-2287 Rope Access Safety Procedure/Prosedur Keselamatan Akses Tali
25 920-PRC-MC-5002 Hot and Odd Bolting Procedure/Prosedur Hot dan Odd Bolting
26 920-PRC-HS-2246 Land Transportation Safety Procedure/Prosedur Keselamatan Transportasi Darat
27 900-PRC-OP-1016 Tangguh Defect Reporting Procedure/ Prosedur Pelaporan Kerusakan di Tangguh
28 900-PRC-OP-2268 Created Opening/ Created Opening
900-PRC-HS-20007 Page 7 of 61
4.6 Abbreviations 4.6 Singkatan-Singkatan

AA Area Authority LL Lock and Label
AAA Affected Area Authority LO Locked Open
AEP Authorised Electrical Person LM Line Manager
AESTL Area Engineering Support Team Leader LO Locked Open
AGT 1 Authorised Gas Tester Level 1 LoA Letter of Authorization
AGT 2 Authorised Gas Tester Level 2 LOP Layer of Protection
AI Analog Input LP Low Pressure
AIP Authorised Instrument Person LRP Low-Risk Permit
ALARP As Low As Reasonably Practicable LSA Low Specific Activity
AOF Alarm Off LTI Long Term Isolation
AOFRA Alarm Off Risk Assessment LV Low Voltage
AOM Area Operations Manager MAWP Maximum Allowable Working Pressure
BA Breathing Apparatus MCB Main Control Building
BPB BP Berau Ltd. MoC Management Of Change
CAC Competency Assessment Certificate MSDS Material Safety Data Sheet
COSHH Control of Substances Hazards to Health NCIRA Non-Conformant Isolation Risk
Assessment
CoW Control of Work NORM Naturally Occurring Radioactive Material
CoW TA Control of Work Technical Authority NUI Normally Unattended Installation
CP Competent Person OIRA Override Inhibit Risk Assessment
CPR Cardio Pulmonary Resuscitation OMS Operating Management System
CRT Control Room Technician OOP Output Open
EA Entry Attendant OPPD Over Pressure Protection Device
CSC Car Sealed Closed ORA Operational Risk Assessment
CSE Confined Space Entry ORiM Operating Risk Management
CSO Car Sealed Open ORSR Operations Readiness Safety Review
DAFWC Days Away From Work Case OSHA Occupational Health & Safety
Administration
DBB Double Block and Bleed PM Production Manager
DCS Distributed Control System P&ID Piping & Instrumentation Diagram
DHSV Down Hole Safety Valve PA Performing Authority
DI Digital Input PCSR Pre-Commissioning Safety Review
DC Discipline Capability PGD Portable Gas Detector
DO Digital Output PLC Programmable Logic Control
DSM Deputy Site Manager PPE Personal Protective Equipment
EDP Emergency Depressurising PRC Procedure
EDTL Engineering Discipline Teamleader PS Process Safety
EH40 (UK Publication No. on Occupational PS Process Safety Operating Risk
Exposure Limit) ORiM Management
eMoC Electronic Management of Change PSD Process Shut Down
EQ Engineering Query PSH Pressure Safety High
ERRP Emergency Response and Rescue Plan PSHH Pressure Safey High High
ERT Emergency Response Team PSI Primary Source of Ignition
ESD Emergency Shutdown PSSR Pre Start Up Safety Review
ETA Electrical Technical Authority PSV Pressure Safety Valve
EX Explosion proof equipment PTW Permit To Work
F&G Fire & Gas PTWC Permit To Work Coordinator
FGS Fire and Gas System RAP Risk Assessed Procedure
900-PRC-HS-20007 Page 8 of 61
FOPS Failure of Performance Standard RAT TL Rope Access Team Leader

FRC Fire Resistant Clothing REP Responsible Electrical Person
FW Fire Watcher RMM Reliability & Maintenance Manager
GDP Group Defined Practices ROPS Roll Over Protective Structure
GoC Guidance on Certification ROW Right Of Way
GOI Government of Indonesia RPO Radiation Protection Officer
GOO Global Operations Organisation RSRD Register of Safety Related Devices
GPO Global Projects Organisation RWS Restricted Work Space
GWO Global Wells Organisation S&OR Safety & Operational Risk

GPF Gas Production Facilities SA Site Authority
HIS Human Interface Station SAEP Senior Authorised Electrical Person
HITRA Hazard Identification and Task Risk SCCABA Self Contained Compressed Air Breathing
Assessment Apparatus
HP High Pressure SCP Site Competent Person
HP/LP High Pressure/Low pressure SCS Safety Control Station
HSE Health Safety & Environment SER Sequence Event Recorder
HSAOTL H&S Area Ops TL SES Site Execution Supervisor
HSEMS HSE Management System SIL Safety Integrity Level
HSSL H&S Site Lead SIMOPS Simultaneous Operations
HV High Voltage SIREP Safe Isolation and Reinstatement of
Equipment and Plant
HVAC Heating, Ventilation & Air Conditioning SIS Safety Instrumented System
HWOF Hot Work Open Flame SM Site Manager
HWSP Hot Work Spark Potential SOE Sequence of Event
IDP Isolation and De-isolation Plan SOL Safe Operating Limit
IsA Isolating Authority SOP Standard Operating Procedure
IsA-E Isolating Authority - Electrical SSI Secondary Source of Ignition
ICC Isolation Confirmation Certificate. STT Sanction To Test
IEC International Electro Technical SV Self-Verification
Commission
IMCA International Marine Contractors SVI Single Valve Isolation
Association
IOP Input Open SWL Safe Working Load
IP Ingress Protection TA Technical Authority
IRATA Industrial Rope Access Trade TAR Turn Around
Association
CoW Control of Work TL Team Leader
JI Joint Integrity TOFS Time Out for Safety
JIS Japanese Industrial Standard TRA Task Risk Assessment
JO Job Officer TRAT Task Risk Assessment Table
L&R Lifting & Rigging TWA Time Weighted Average
L1 TRA Level 1 Task Risk Assessment UHP Ultra High Pressure
L2 TRA Level 2 Task Risk Assessment USVD (Multivariable) Shut Down Valve
Depressurization
LC Locked Closed USVE (Multivariable) Shut Down Valve
Emergency
LDAR Leak Detection And Repair VOC Volatile Organic Compounds
LEL Lower Explosive Limit WCC Work Control Certificate
900-PRC-HS-20007 Page 9 of 61
4.7 Definitions 4.7 Definisi-Definisi

Abseiling [A rope access term] Abseiling [Istilah dalam prosedur Rope Access]
Descending a rope using a friction device. Menurunkan tali dengan menggunakan friction device.
Acceptable Entry Conditions Persyaratan Masuk yang Dapat Diterima

Conditions that must exist in a Confined Space to Suatu kondisi yang harus ada dalam suatu Ruang
ensure that employees can safely enter and perform Terbatas untuk memastikan para pekerja dapat masuk
work. dan melakukan pekerjaan secara aman.
Accountable Bertanggung Jawab
When you are obliged to account for your actions. Anda diharuskan mempertanggungjawabkan tindakan-
tindakan anda.
Aid Climbing [A rope access term] Aid Climbing [Istilah dalam prosedur Rope Access]
A method of climbing using slings, eteries etc. Metode memanjat menggunakan slings, eteries, dll.
Alarm Off Risk Assessment (AOFRA) Penilaian Risiko Alarm Off (AOFRA)
It is a risk assessment to assess the risk associated with Ini adalah suatu penilaian risiko untuk menilai risiko
operational hazards when the plant’s or equipment’s terkait dengan bahaya operasional ketika alarm
alarm is deactivated. The detail of AOFRA is in the Alarm kilang/peralatan dimatikan (non aktif). Rincian dari
Management Procedure (920-PRC-OP-3021). AOFRA ada di Prosedur Manajemen Alarm (920-PRC-
OP-3021).
Anchor Anchor
A structural support to which ropes and other access Struktur support dimana tali dan peralatan akses lainnya
equipment may be attached bisa dikaitkan
Ascender [A rope access term] Ascender [Istilah dalam prosedur Rope Access]
A device for ascending or positioning Sebuah peralatan untuk membantu posisi mendaki
Ascending [A rope access term] Ascending [Istilah dalam prosedur Rope Access]
Going up a rope normally (using a Jumar and Croll) Menaiki tali secara normal (menggunakan Jumar dan
Croll)
Audit (Self-Verification) Audit (Self-Verification)
Audit (self-verification) is a formal or official examination Audit (self-verifications) adalah penilaian dan verikasi
and verification. The self-verifications process should yang dilakukan secara resmi. Proses self-verification
include monitoring, review, and reporting of the harus mencakup pemantauan, peninjauan dan pelaporan
outcome of the self-verifications to those people who hasil self-verification kepada orang-orang yang akan
will implement any changes needed. mengimplementasikan setiap perubahan yang
dibutuhkan.
Authorization Otorisasi
The official permission or power to do something Pemberian izin atau kuasa secara resmi untuk
through the issuance of the Letter of Authorization melakukan sesuatu melalui penerbitan Surat Otorisasi
Authorised Entrant Authorised Entrant
A person who has been trained and is authorised to Orang yang sudah dilatih dan berwenang untuk
enter a Confined Space memasuki Ruang Terbatas
Authorised Gas Tester 1 (AGT 1) Authorised Gas Tester 1 (AGT 1)
An individual who has been authorised by the Site Seseorang yang diberi otorisasi oleh SA untuk
Authority who is responsible to test the presence of melakukan pengetesan adanya uap mudah terbakar, gas
flammable vapors, toxic gas and oxygen in all areas beracun, dan kadar oksigen di semua tempat termasuk
including the Confined Space. di dalam Ruang Terbatas
Authorised Gas Tester 2 (AGT-2) Authorised Gas Tester 2 (AGT-2)
An individual who has been authorised by the Site Seseorang yang diberi otorisasi oleh SA untuk
Authority who is responsible to test the presence of melakukan pengetesan adanya uap mudah terbakar, gas
flammable vapors, toxic gas and oxygen in all areas beracun, dan kadar oksigen di semua tempat kecuali di
except the Confined Space. dalam Ruang Terbatas
900-PRC-HS-20007 Page 10 of 61
Auto Ignition Terbakar Sendiri

The temperature at which a flammable substance would Temperatur yang membuat zat mudah menyala dapat
auto ignites without an external ignition source. terbakar dengan sendirinya tanpa perlu sumber nyala api
dari luar.
Back-up Device (in WAH) Back-up Device (dalam WAH)
A fall arrest device. Peralatan keselamatan dari terjatuh.
Belaying (A rope access term) Belaying (Istilah dalam prosedur Rope Access)
The term for paying out of ropes to the lead climber. Terminiologi untuk memberikan tali kepada pendaki
utama.
Benching Benching
A method of protecting employees from collapse by Suatu metode untuk melindungi personil dari bahaya
excavating the side of an excavation to form one or runtuhan dengan menggali sisi dari penggalian dalam
series of horizontal levels or steps, usually with vertical bentuk satu atau sejumlah permukaan horizontal atau
or near vertical surfaces between levels. undakan, yang biasanya berdinding vertikal atau
mendekati vertikal.
Blind Blind
A physical obstruction to flow whose design Perangkat penahan aliran dengan karakteristik rancangan
characteristics are the same as the plant, equipment yang setara dengan kilang, peralatan dan/atau sistem
and/or systems into which the obstruction is inserted, yang disisipi dengan penahan tersebut, misal: spade,
e.g., a spade, spectacle blind, line blind or blank. spectacle blind, line blind atau blank.
Boundary Isolation Boundary Isolation

Boundary Isolation is a strategic isolation where an area Boundary Isolation adalah suatu strategi isolasi yang
of plant is isolated such that several activities (typically menjadikan suatu area dalam kilang di-isolasi sehingga
construction work) can safely take place within this beberapa kegiatan (khususnya pekerjaan konstruksi)
common set of strategically placed isolation points. dapat berlangsung secara aman dengan cara
penempatan secara strategis titik-titik isolasi.
It is a positive isolation which is applied to the primary Ini adalah isolasi positif terhadap sumber energi utama
energy sources for a system e.g. main inlet/outlet gas suatu sistem contohnya inlet/outlet jaringan utama
supply, wells or main header. Additional isolations within pasokan gas, sumur minyak/gas atau main header.
the boundary maybe required subject to task and risk Isolasi tambahan di dalam suatu boundary mungkin saja
assessment. diperlukan tergantung pada jenis pekerjaan dan penilaian
risiko.
Breathing Apparatus (BA) Breathing Apparatus (BA)
A device, which ensures that the wearer has a Suatu peralatan, yang menjamin si pemakai secara terus
continuously available supply of uncontaminated air menerus menerima udara bersih tanpa terkontaminasi
through a face mask, special helmet or mouthpiece. melalui face mask, helmet khusus atau mouthpiece.
Car Seal Car Seal
Car seal is thin wire with securing locking mechanism. Car seal adalah kabel tipis berpengaman dengan
Car seals are used like chains and locks to confirm a mekanisme penguncian. Car seal digunakan seperti
valve is in the correct open or closed position. Car seals rantai dan kunci untuk memastikan valve telah dalam
wire can be broken easily with a wire cutter and this is posisi buka atau tutup yang tepat. Kabel car seal dapat
an indication that the valve has been moved. dipotong secara mudah dengan menggunakan
pemotong kabel dan ini berarti valve telah digerakkan.
Cold Work Pekerjaan Dingin

Cold work is any activity that is potentially hazardous Pekerjaan dingin adalah segala aktivitas yang berpotensi
which does not involve flames, generation of spark in bahaya yang tidak melibatkan nyala api, menghasilkan
hazardous area, or breaking containment. percikan api di area berbahaya, atau breaking
containment.
Collapse Runtuh
The movement of soil or rock into an excavation, or the Pergeseran tanah atau batuan pada sebuah galian, atau
loss of soil from under a trench shield or support lolosnya sejumlah tanah dari balik penahan runtuhan,
system, in amounts large enough to trap, bury, or injure dalam jumlah yang cukup besar untuk menjebak,
and immobilize a person. mengubur, atau mencederai dan membuat orang tidak
dapat bergerak.
900-PRC-HS-20007 Page 11 of 61
Competency Kompetensi
The ability to perform a task in the correct manner with Kemampuan untuk melakukan tugas dengan cara yang
the correct understanding and reasoning behind the benar disertai pemahaman dan pertimbangan yang
task. benar tentang tugas tersebut.
Competent Person / Personnel Orang / Personil Yang Kompeten
A Person or Personnel who have the knowledge, Seorang atau Personil yang memiliki pengetahuan,
training, and experience, and are authorised to perform pelatihan, dan pengalaman, dan disahkan untuk
the defined role to the standard required. melakukan peran yang ditetapkan sesuai yang diperlukan
oleh standar.
Confined Space Ruang Terbatas
Confined Space is an enclosed or partially enclosed Ruang Terbatas adalah ruangan yang tertutup
space which is large enough for a person to bodily enter seluruhnya atau sebagian yang cukup luas untuk
and perform work, and has limited or restricted means seorang masuk dan melaksanakan tugasnya, dan
of entry or exit, and has the potential for the presence or terbatas atau memiliki keterbatasan pada jalur masuk
build up of dangerous levels of contaminants (solids, atau keluar, dan berpotensi untuk terjadinya kenaikan
liquids or gases) which are toxic, flammable or an tingkat bahaya kontaminan (bentuk padat, cair atau gas)
asphyxiant. It is detailed in the Confined Space Entry yang beracun, mudah terbakar dan dapat menyebabkan
Procedure (900-PRC-HS-2222). sesak nafas. Hal ini dijelaskan secara rinci dalam
Prosedur Memasuki Ruang Terbatas (900-PRC-HS-
2222).
The following shall be treated as Confined Space : Berikut ini harus diperlakukan sebagai Ruang Terbatas:
 Vessels, Storage Tanks or Drums  Vessel, Tangki Penyimpanan atau Drum

 Sump Pits, Flues, and Voids  Sump Pits, Cerobong, Void
 Large bore pipe work  Pipa berdiameter besar

 Ground excavation > 1.2m when a person has to  Galian tanah > 1.2m ketika pekerja harus masuk
enter masuk
Confined Space Entry (CSE) Permit/Certificate shall be Permit/Sertifikat Memasuki Ruang Terbatas (CSE) harus
used to control the activities inside a Confined Space. A digunakan untuk aktivitas di dalam Ruang Terbatas.
L2RA is MANDATORY. L2RA WAJIB dilakukan.
Confined Space Entry (CSE) Certificate Sertifikat Memasuki Ruang Terbatas
Is a certificate which allows entry to a Confined Space Adalah sertifikat yang mengizinkan untuk memasuki
for conducting work and is an attachment to a PTW for Ruang Terbatas untuk melakukan pekerjaan dan sebagai
activity inside the confined space. lampiran PTW untuk kegiatan terkait dalam ruang
terbatas.
The certificate will specify the levels of gases, residual Sertifikat akan menentukan tingkat kadar gas, bahaya
hazards and conditions of entry to the PA. residual, dan kondisi dalam ruangan kepada PA.
Confined Space Entry (CSE) Permit Izin Kerja Memasuki Ruang Terbatas
Is Permit (PTW) issued to the AGT 1 to visually inspect Adalah Izin Kerja (PTW) yang dikeluarkan untuk AGT 1
and test for gases prior to allowing Confined Space untuk secara visual menginspeksi dan melakukan
Entry by Authorised Entrant (PA, work crews). pengetesan gas sebelum memperbolehkan memasuki
Ruang Terbatas oleh Authorised Entrant (PA, anggota
kerja)
Contingency Kontingensi
An additional provision which is intended to mitigate a Ketentuan tambahan yang dimaksudkan untuk
consequence should an emergency event occur. memitigasi konsekuensi yang timbul dari kondisi darurat.
Control (Control Measure) Kontrol (Tindak Pencegahan)

Steps taken to reduce the probability or consequences / Langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi bisa
severity, or both of a particular risk. salah satu kemungkinan atau konsekuensi/tingkat
keparahan atau keduanya terhadap suatu risiko tertentu.
Controlled Area Area Terkontrol
A designated area for a specific activity, such as kitchen Suatu area yang diadakan untuk suatu aktivitas spesifik,
for cooking activities, welding shop for welding/hot work misalnya dapur untuk aktivitas memasak, ruang las
Open flame activities. untuk aktivitas mengelas/pekerjaan panas api terbuka.
900-PRC-HS-20007 Page 12 of 61
Cowstail Cowstail
A short length of dynamic rope attached to the sit Sebuah tali pendek yang dinamis yang terkait ke sit
harness. harness.
Created Opening Created Opening
Any hazardous openings that created from removal and Semua bukaan berbahaya yang berasal dari semua
reinstatement activities of the following: (1) grating, (2) kegiatan pelepasan dan pemasangan kembali dari: (1)
stair-tread, (3) hand-rail, (4) kicker plates, and (5) grating, (2) tapak tangga, (3) hand-rail, (4) kicker plates,
chequered plates that is equal or higher than 1.8m from (5) checquered plates yang berketinggian lebih dari 1.8
the lower level. meter dari permukaan di bawahnya.
Croll [A rope access term] Croll [Istilah dalam prosedur Rope Access]
A jamming device used for ascending. Fits onto both sit Sebuah peralatan untuk menahan pendakian. Bisa
and chest harnesses. digunakan baik untuk sit dan chest harnesses.
Day Shift Shift Siang
Shift group which is working in daylight from 06.00 to Kelompok shift yang berkerja di siang hari dari pukul
18.00. 06.00 pagi hingga 18.00 sore.
Decommissioning Decommissioning
Equipment that has been taken out of service and will Isitilah untuk peralatan yang sudah tidak difungsikan lagi
not be used in the near future. The equipment is dan tidak akan digunakan dalam waktu dekat. Peralatan
positively disconnected from all energy sources and the tersebut telah sama sekali dibebaskan dari semua
equipment shall be clearly labelled “decommissioned”. sumber energi dan harus dipasang label
The MoC process shall be followed for this change. ‘decommissioned’. Suatu proses MoC harus dilakukan
untuk perubahan ini.
Decommissioning Procedure Decommissioning Procedure
A procedure to take equipment out of service Merupakan prosedur untuk melepas peralatan dari
(Mothballing) following the appropriate HITRA, ORA or servisnya (Mothballing) setelah melaui proses HITRA,
safety reviews. It is controlled and assessed by the MoC ORA, atau safety review. Pelaksanaannya diatur dalam
procedure. prosedur MoC.
Descender (self-locking) [A rope access term] Descender (self-locking) [Istilah dalam prosedur Rope
Access]
A manually operated device that allows the user to Peralatan manual yang memungkinkan penggunanya
achieve a controlled descent turun secara terkontrol.
Descending [A rope access term] Descending [Istilah dalam prosedur Rope Access]
Going down a rope using a friction device (Petzl stop, Turun dengan tali dengan menggunakan friction device
Back-up) (Petzl stop, Back-up)
Deviation Deviasi
An action, subject to approval, with the intention to Suatu tindakan, memerlukan persetujuan, dengan tujuan
deviate from the fundamental content of the untuk menyimpang terhadap isi mendasar dari suatu
Procedure/Standard. Prosedur/Standar.
Double Action Snap Hooks Double Action Snap Hooks
This apparatus is not to be used on Tangguh Sites Peralatan ini tidak untuk digunakan di Tangguh
Double Action Steel Screw Gate Type Karabiners Double Action Steel Screw Gate Type Karabiners
(A rope access term) (Istilah dalam prosedur Rope Access)
Equipment used for attachment / anchorage Karabiners Peralatan yang digunakan sebagai kaitan/ jangkar.
must be of Steel construction and must be of Double Karabiner harus berbahan dasar baja dan memiliki tipe
Action screw gate type design. Double Action Screw gate.
Dynamic Rope Dynamic Rope
The rope consists of an inner core in which most of the Tali ini terdiri dari bagian dalam yang merupakan pusat
strength lies. An outer sheath protects the core. The kekuatannya. Lapisan luar melindungi inti bagian dalam.
rope is designed to absorb the energy of a fall by Tali ini didesain untuk menyerap energi apabila terjatuh
stretching, thereby minimizing the shock load dengan cara meregang, sehingga mengurangi beban
tegangan.
900-PRC-HS-20007 Page 13 of 61
Electrical Content Work Pekerjaan Mengandung Listrik

The tasks performed where it is possible to access Pekerjaan yang dilakukan yang memungkinkan untuk
electrical conductors that are or could be energized. menyentuh konduktor listrik yang dalam keadaan ber-
energi atau mungkin (tidak) ber-energi.
Engineering Team (Ground Distrubance) Tim Engineering (Gangguan Tanah)
A group of personnel who has the knowledge and Suatu kelompok personil yang memiliki pengetahuan
experience to conduct structural design and soil dan pengalaman melakukan rancangan struktural dan
conditioning. pengkondisian tanah.
Engineering Work Pack Engineering Work Pack
An Engineering work pack is a generic term used for a Engineering Work Pack adalah istilah umum yang
dossier of information which describes work activities to digunakan untuk kumpulan informasi yang menjelaskan
be undertaken for in-service testing, maintenance and semua aktivitas pekerjaan yang harus dilakukan untuk
modifications activities. It shall be developed by a Job pengetesan in-service, maintenance dan aktivitas
Officer and approved by the DSM prior to any work modifikasi pekerjaan yang sedang berjalan. Hal Ini harus
being undertaken. dikembangkan oleh Job Officer dan disetujui oleh DSM
sebelum pekerjaan apapun dilakukan.
Engulfment Engulfment
The surrounding and effective capture of a person by a Kondisi terkurung dan terjebaknya seseorang di dalam
liquid or finely divided (flow able) solid substance that cairan atau partikel padat halus yang mengalir dan dapat
can be aspirated to cause death by filling or plugging the terhirup dan menyebabkan kematian karena mengisi
respiratory system or that can exert enough force on the atau menyumbat sistem pernapasan atau juga dapat
body to cause death by strangulation, constriction or memberi tekanan kuat pada badan yang dapat
crushing. menyebabkan kematian karena cekikan, himpitan, atau
desakan.
Entry Attendant Entry Attendant
An individual stationed outside the confined space who Seseorang yang ditempatkan di luar ruang terbatas yang
is responsible to control authorised entrant(s). bertanggung jawab untuk memantau pekerja yang
berwenang masuk ke dalam ruang terbatas.
Entry to Confined Space Masuk Ke Dalam Ruang Terbatas
ENTRY is an activity in which a person’s facial MASUK adalah aktivitas jika bagian wajah dengan fungsi
respiratory function passes the plane of an opening into pernafasan (hidung) melewati batas permukaan lubang
a Confined Space. suatu bukaan Ruang Terbatas.
Excavation Penggalian
An activity where the ground surface is penetrated Kegiatan dimana permukaan tanah ditembus baik secara
either mechanically or manually, as detailed in the mekanik maupun manual yang dijelaskan secara rinci
Ground Disturbance Procedure (900-PRC-HS-2225). dalam Prosedur Gangguan Tanah (900-PRC-HS-2225).
Extra Low Voltage Tegangan Ekstra Rendah

 Is a voltage which does not exceed 50VAC RMS  Adalah tegangan antar konduktor atau antara
between conductors or between any conductor and koduktor dan tanah yang tidak melebihi 50VAC RMS,
earth, in a circuit isolated from the supply by means di dalam sirkuit yang terisolasi dari sumber tenaga
such as a safety isolating transformer or converter seperti isolasi pengaman transformer atau converter
with separate winding dengan lilitan yang terpisah
 Is a voltage which does not exceed 50VDC between  Adalah tegangan antar konduktor atau antara
conductors or any conductor and earth in a circuit konduktor dengan tanah yang tidak melebihi 50VDC
isolated from higher voltage circuit di dalam sirkuit yang terisolasi dari sirkuit dengan
tegangan yang lebih tinggi
Fall Injury Prevention Systems (FIPS) Fall Injury Prevention Systems (FIPS)
Fall Injury Prevention Systems are systems designed to FIPS adalah suatu sistem yang didesain untuk
arrest or prevent a person falling from one level to menangkap atau mencegah seseorang terjatuh dari
another, whilst minimising the risk of injuries or harm suatu tingkat ke tingkat lainnnya, dan juga
during the fall. FIPS include fall restraint systems, fall meminimalisasi resiko cedera dari terjatuh. FIPS terdiri
arrest systems, catch platforms, scaffolding, safety nets dari fall restraint system, fall arrest systems, catch
and safety mesh. platform, scaffolding, jaring pengaman dan safety mesh.
900-PRC-HS-20007 Page 14 of 61
Fire Watcher Fire Watcher

A person who continuously monitors a work site during Seseorang yang terus menerus mengawasi tempat kerja
Hot Work Open Flame activity, as detailed in the Hot selama Pekerjaan Panas Api Terbuka yang dirincikan
Work Procedure (900-PRC-HS-2228). He might also be dalam Prosedur Pekerjaan Panas (900-PRC-HS-2228).
deployed when there is an outage of fire detection or Fire Watcher dapat pula ditempatkan di lokasi dimana
firefighting equipment to give early warning of potential sistem pendeteksian kebakaran atau peralatan
danger. pemadam kebakarannya sedang tidak berfungsi
sehingga dapat memberikan peringatan dini dari potensi
bahaya.
Flammable or Combustible Materials Bahan Mudah Menyala atau Mudah Terbakar
These include flammable vapors, flammable liquids and Ini termasuk uap mudah menyala, cairan mudah
any combustible solids such as wood, paper and rags. menyala, dan setiap material padat yang mudah terbakar
seperti kayu, kertas, dan kain.
Flash Points Titik Nyala

The lowest temperature at which the vapor of a Suhu terendah pada tingkat mana uap dari cairan yang
combustible liquid can be made to ignite momentarily in mudah terbakar bisa dibuat untuk menyala sesaat di
air. udara.
This means that the concentration of flammable vapor Ini berarti bahwa konsentrasi dari uap yang mudah
above the liquid is close to the LEL. terbakar di atas cairan mendekati LEL.
Free Fall Jatuh Bebas
Equipped operators with personal fall-arrest equipment Melengkapi operator dengan sistem pelindung personal
which will not prevent a fall but minimise the risk of yang tidak mencegah terjatuh, namun akan
injury in the event of a fall, maximum 6.8 metres free meminimalisir resiko cedera apabila terjatuh dari
fall. This will likely involve static lines or lanyards with ketinggian maksimal 6.8 meter jatuh bebas. Ini
shock absorbing devices. melibatkan static lines atau lanyards dengan alat
penyerap kejut.
Fugitive emissions Emisi Fugitive
All the small leaks of methane or other uncombusted Seluruh kebocoran kecil dari metana atau hidrokarbon
hydrocarbon emitting from any joint, fitting, valve, yang tidak dapat menyala keluar dari joint, fitting, valve,
packing or seal, that in unintentionally escaping into the dan kemasan atau segel, dalam keadaan tidak sengaja
atmosphere. terlepas ke atmosfer.
Small leak is defined as any release of methane or other Kebocoran kecil didefinisikan sebagai terlepasnya
uncombusted hydrocarbon that does not meet leak metana atau hidrokarbon lainnya yang tidak bisa terbakar
definition, less than 20% Lower Explosive Limit (LEL) at yang tidak memenuhi definisi kebocoran, kurang dari
10cm ‘downwind’ of the leak source. (BP Tangguh LNG 20% Lower Explosive Limit (LEL) pada 10cm
Definition) “downwind” dari sumber kebocoran. (BP LNG Tangguh
definition)
Fundamental Content of Procedure/Standard Isi Mendasar Dari Prosedur/Standar
A principle inside the procedure/standard which is Prinsip di dalam prosedur/standar yang dimaksudkan
intendend to be fully applied and followed. The criteria untuk diterapkan dan ditaati sepenuhnya. Kriteria
are simply identified with the statement consisting tersebut dapat secara sederhana diidentifikasi dengan
“SHALL” to confirm this mandatory requirement. kalimat berisi kata “HARUS/WAJIB” untuk memastikan
persyaratan wajib ini.
Activities deviate from “SHALL” requirement shall be Aktivitas yang menyimpang dari persyaratan yang
managed with formal deviation process and approval. “HARUS/WAJIB” harus dikelola dengan proses deviasi
dan persetujuan resmi.
Gas Gas
An air-like fluid substance which expands freely to fill Fluida mirip udara yang dapat memuai secara bebas
any space available, irrespective of its quantity. untuk memenuhi ruangan tanpa tergantung jumlahnya.
Gas Testing Pengetesan Gas
Gas testing involves testing for oxygen, toxic gases and Pengetesan gas merupakan pengetesan kadar oksigen,
flammable vapors using portable gas detection gas beracun, dan uap mudah menyala dengan
equipment. menggunakan peralatan deteksi gas.
Gas tests are performed to confirm that the working Pengetesan gas dilakukan untuk memastikan bahwa
environment is safe from the hazards of combustible or lingkungan kerja aman dari bahaya gas yang mudah
900-PRC-HS-20007 Page 15 of 61
toxic gases, and to confirm that oxygen levels are within terbakar atau gas beracun dan untuk memastikan bahwa
specified tolerances and safe to breathe. kandungan oksigen berada pada tingkat toleransi dan
aman untuk sistem pernafasan
Flammable and combustible are similar words, meaning Mudah menyala dan mudah terbakar adalah dua kata
‘capable of igniting and burning’. yang serupa yang berarti mempunyai kemampuan untuk
“menyala” dan “terbakar”.
Go-No-Go Process Proses Go-No-Go
A formal due diligence process designed to ensure the Suatu proses uji tuntas resmi dirancang untuk
appropriate persons and actions are identified, memastikan bahwa orang-orang dan tindakan-tindakan
completed with robust evidence before moving forward yang tepat teridentifikasi, dilengkapi dengan bukti yang
to authority’s approval. kuat sebelum langkah berikutnya untuk mendapatkan
persetujuan dari yang berwenang.
The concept is not to prevent progress rather, to ensure Konsep ini bukan untuk menghambat pekerjaan tetapi
all affected parties are aware of expectations and untuk memastikan semua pihak terkait mengetahui
delivery needs with target date. ekspektasi dan tindakan yang diperlukan sesuai dengan
tenggat waktu.
Once all the items are turned from red (No Go) to green Jika semua persyaratan berubah dari merah (No Go)
(Go) then approval will be sought from the appropriate menjadi hijau (Go) maka persetujuan akan dimintakan ke
authorities. It is intended to have multiple review yang berwenang. Ini dimaksudkan untuk mendapatkan
meetings with a team to provide progress, evidence tinjauan dari tim untuk menyampaikan keadaan, bukti
before the final Go-No-Go is approved. sebelum Go-No-Go final disetujui.
Grit Blasting Grit Blasting
Is the operation of forcibly propelling a stream of Adalah operasi dengan gesekan aliran material abrasif
abrasive material against a surface under high pressure terhadap suatu permukaan di bawah tekanan tinggi
to smooth a rough surface, roughen a smooth surface, untuk menghaluskan suatu permukaan kasar, membuat
shape a surface, or remove surface contaminants. kasar suatu permukaan halus, menajamkan suatu
permukaan, atau mengikis permukaan dari kontaminan.
Ground Disturbance Gangguan Tanah
Work that involves a manmade cut, cavity, trench or Pekerjaan yang berupa penggalian secara manual,
depression in the earth’s surface formed by earth membuat lubang, paritan atau menekan permukaan
removal. bumi yang dibentuk oleh pemindahan tanah.
Guardrails Pagar Pelindung
Rails secured upright and erected along the exposed Pagar yang diamankan secara tegak dan didirikian
sides and ends of platforms. Guardrails include top rail sepanjang sisi-sisi yang terbuka dan ujung lantai kerja.
and midrail. Pagar pelindung termasuk pagar bagian atas dan tengah.
Guidance on Certification (GoC) Guidance on Certification (GoC)
GOC is the approved and preferred certification process GOC adalah proses sertifikasi yang disarankan dan
which is used by BP to ensure plant & equipment is disetujui oleh BP untuk memastikan pabrik dan
installed, modified or maintained and essential test and peralatannya terpasang, termodifikasi atau terpelihara
verification records are developed. dan dilakukan pengetesan yang diperlukan dan
melakukan pencatatan verifikasi.
It ensures a formal handover process exists between Hal ini untuk memastikan proses serah terima resmi
construction or maintenance, commissioning and yang ada antara konstruksi atau pemeliharaan,
operations and provides assurance that mandatory komisioning dan operasi dan memberikan jaminan
testing is performed assuring plant and equipment bahwa wajib dilakukan tes untuk memastikan integritas
integrity prior to the introduction of process fluids or pabrik dan peralatan sebelum proses pengaliran cairan
energy. atau energi.
It provides assurance that Operating teams maintain Ini memberikan jaminan bahwa team operations
plant integrity during invasive tasks they perform during menjaga integritas pabrik selama pekerjaan invasif
normal operations. mereka lakukan di normal operasi.
Respective roles responsibilities and accountabilities are Masing masing peran tanggung jawab dan akuntabilasi
described in the GOC procedures. dijelaskan dalam prosedur GOC.
Hazard Bahaya
Equipment, materials, activities, or conditions that have Peralatan, material, aktivitas, atau kondisi yang memiliki
a significant potential to cause injury, fatality, potensi yang berarti untuk menyebabkan cidera,
environmental damage, loss of asset, or the kematian, kerusakan lingkungan, atau kombinasi di
900-PRC-HS-20007 Page 16 of 61
combination of these. antara itu semua.

Consequence Konsekuensi
The effect when a hazard is realized. This term will be Akibat jika suatu bahaya ter-realisasi. Terminologi ini
used interchangeably within the Tangguh Operating akan digunakan secara bergantian di dalam Tangguh
Standards. Operating Standards.
Hazard Zone Hazard Zone
Any area where personnel may be at risk as a result of Seluruh area dimana personil memiliki resiko bahaya
the work being carried out ketika pekerjaan dilakukan.
Hazardous Area Area Berbahaya
A hazardous area is an area in which explosive gas/air Area berbahaya adalah area yang mengandung
mixtures are, or could be, expected to be present in campuran gas/udara yang bersifat eksplosif dalam
quantities. It is identified as Zone 0, Zone 1, and Zone 2, jumlah tertentu. Area ini didentifikasi sebagai Zona 0,
as detailed in the Hot Work Procedure (900-PRC-HS- Zona 1, dan Zona 2 yang dijelaskan secara rinci dalam
2228). Prosedur Pekerjaan Panas (900-PRC-HS-2228).
Hazardous Atmosphere Udara Berbahaya
An atmosphere that may expose Authorised Entrant(s) Kondisi udara yang dapat berpotensi memapar
to the risk of death, impairment of ability to self-rescue, Authorised Entrant terhadap resiko kematian,
injury or acute illness ketidaksanggupan menyelamatkan diri, cedera atau
penyakit akut.
Hazardous Utility Utilitas Berbahaya
It is a utility fluid that has hazardous characterictic such Ini adalah fluida utilitas yang memiliki sifat berbahaya
as corrosive, toxic, irritant, extremely hot/cold, or seperti korosif, beracun, iritan, sangat panas/dingin, atau
asphyxiant e.g. nitrogen and other fluids that could have asphyxiant contohnya nitrogen dan fluida lain yang dapat
an environmental, health or safety impact. berdampak buruk pada lingkungan, kesehatan, dan
keselamatan.
High Temperature Work Pekerjaan Suhu Tinggi
All hot work that involves welding, burning, soldering, Pekerjaan Panas seperti: pengelasan, pembakaran,
stress relieving, air arching and the use of open flames pematrian, stress relieving, air arching, penggunaan api
are "high temperature work". terbuka disebut “kerja suhu tinggi”.
High Voltage Tegangan Tinggi
“High Voltage” is a voltage that exceeds 1000VAC or “Tegangan Tinggi” adalah tegangan yang melebihi
1500VDC between conductors, or 600VAC or 900VDC 1000VAC atau 1500VDC antar konduktor, atau 600VAC
between conductors and earth. atau 900VDC antara konduktor dan tanah.
Hot Bolting Hot Bolting
It is the sequential removal, cleaning, lubrication and Merupakan kegiatan berurutan dari pelepasan,
refitting, or replacement one bolt at a time in a flanged pembersihan, lubrikasi dan pemasangan kembali atau
joint on piping or process systems, when the system is penggantian satu baut dalam satu waktu pada
within specified pressure limits. Replacement one bolt sambungan flensa di sistem perpipaan atau proses,
at a time is done in a pre-determined pattern and fully ketika sistem tersebut berada pada batas tekanan yang
tensioned. ditentukan. Penggantian satu baut dalam waktu yang
bersamaan dilakukan dengan pola yang telah ditentukan
dan sepenuhnya dikencangkan.
This method has the potential risk of increased or Metode ini memiliki potensi resiko berupa peningkatan
uneven bolting stresses and resultant joint failure due to atau keganjilan pada tegangan bolting dan kegagalan
relaxation of gasket compression. pada resultan sambungan yang diakibatkan oleh
relaksasi dari penekanan gasket.
Hot Work Pekerjaan Panas
Hot work is defined as any activity or equipment that Pekerjaan panas didefinisikan sebagai setiap kegiatan
may generate sufficient energy to ignite flammable atau peralatan yang dapat menghasilkan energi yang
material. cukup untuk dapat menyalakan bahan mudah menyala.
Hot Work Permit Izin Pekerjaan Panas
Hot Work Permit is a formal document used to grant Izin pekerjaan panas adalah dokumen formal yang
approval to perform hot work. The hot work permits, digunakan untuk pemberian persetujuan melakukan
shall be properly completed and signed, gives pekerjaan panas. Izin kerja panas, harus dilengkapi
900-PRC-HS-20007 Page 17 of 61
permission for the work crew to do hot work, but only dengan benar dan ditandatangani, memberikan izin
under the conditions mentioned on the permit (Refer to kepada personil kerja untuk melakukan pekerjaan panas,
900-PRC-HS-2220 Permit To Work). tapi hanya boleh dilakukan di bawah kondisi yang telah
ditentukan di dalam permit (merujuk ke 900-PRC-HS-
2220 Permit To Work).
Ionizing Radiation Radiasi Ionisasi
Gamma rays, X-rays or radiation, such as alpha and beta, Sinar Gamma, sinar X atau radiasi, seperti alpha dan
which are capable of producing ions either directly or beta, yang mampu menghasilkan ion-ion baik langsung
indirectly. maupun tidak langsung.
IRATA IRATA
Industrial Rope Access Trade Association. Industrial Rope Access Trade Association.
Isolation Isolasi
A method of preventing the passage of fluids through Metode untuk mencegah aliran cairan melalui pipa yang
connecting pipe work and the disconnection of all forms bersambungan dan pemutusan dari semua jenis motive
of motive power in order to allow safe access for allow power untuk memungkinkan akses yang aman untuk
intrusive equipment maintenance. memungkinkan maintenance peralatan.
Isolation and De-isolation Plan (IDP) Rencana Isolasi dan De-Isolasi
A document which describes in detail the steps required Merupakan dokumen yang menjelaskan langkah-langkah
to isolate, drain, flush, and purge an item or items of terperinci yang diperlukan pada saat isolasi,
equipment for work. pengosongan (drain), pembilasan (flush), dan
penyemburan (purge) suatu bagian atau beberapa bagian
dari peralatan/unit kerja.
It is a step-by-step sequenced document that covers all IDP merupakan dokumen berisi rentetan langkah
the steps needed to isolate and de-isolate in the correct persiapan isolasi dan de-isolasi dengan urutan yang
sequence. It is approved by the AA. benar. AA harus menyetujui dokumen ini.
An IDP should be used whenever there is a possibility Suatu IDP seharusnya digunakan setiap kali ada peluang
that the execution of the Isolation and De-isolation could terjadinya kecelakan, yang membahayakan pada pekerja
result in an accident, harm to people or damage to the atau berdampak pada lingkungan, pada saat proses
environment. See 900-PRC-HS-2223 for more detail. Isolasi dan De-isolasi. Untuk keterangan lebih rinci, lihat
prosedur 900-PRC-HS-2223.
Isolation Confirmation Certificate (ICC) Sertifikat Konfirmasi Isolasi (ICC)
A document to record all isolations required to conduct Dokumen yang berisi seluruh catatan isolasi yang
work. dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan.
Isolation Risk Assessment (IRA) or Non-Conformant Penilaian Risiko Isolasi (IRA) atau Penilaian Risiko
Isolation Risk Assessment (NCIRA) Isolasi Yang Tidak Memenuhi Standar (NCIRA)
It is a Level 2 Risk Assessment (L2RA) to assess the Ini adalah Penilaian Risiko Tingkat 2 (L2RA) untuk menilai
risk associated with non standard isolations. If the risiko terkait dengan isolasi yang tidak standar. Jika
isolations (process, electrical) do not meet the minimum isoalsi (proses, listrik) tidak memenuhi standar minimal,
standard, this IRA or NCIRA shall be conducted. The maka IRA atau NCIRA ini harus dilakukan. Penjelasan
detail is in 900-PRC-HS-2223 SIREP-Process Procedure lengkap ada di 900-PRC-HS-2223 Prosedur SIREP-
and 900-PRC-HS-2170 HITRA Procedure. Proses dan 900-PRC-HS-2170 Prosedur HITRA.
Karabiners [A rope access term] Karabiners [Istilah dalam prosedur Rope Access]
Steel or alloy gated snap links used to join ropes to links Sambungan dari baja atau alloy yang digunakan untuk
and to attach items and people to systems. menyambung dan mengikat benda dan orang ke suatu
sistem.
Kernmantle Rope Kernmantle Rope
A rope consisting of an internal load bearing core Sebuah tali yang memiliki inti sebuah bearing yang
enclosed within a separate woven sheath dilapisi oleh lapisan yang terpisah.
Lanyard Lanyard
Flexible synthetic fiber webbing with connectors at each Webbing yang terbuat dari flexible synthetic fiber
end connecting the body harness to a deceleration dengan penghubung di kedua ujungnya yang
device, lifeline, or anchorage. menghubungkan pelindung badan ke perangkat
perlambatan, lifeline, atau jangkar.
900-PRC-HS-20007 Page 18 of 61
Leak Testing Pengetesan Kebocoran

A leak test undertaken with leak test fluid to ensure the Pengetesan kebocoran dilakukan dengan fluida
integrity of the system after breaking containment is pengetes kebocoran untuk memastikan integritas
safe to be introduced with service fluid. sistem setelah breaking containment aman untuk diisi
fluida servis.
A test to provide joint integrity assurance for: flanges, Suatu tes untuk memberikan penjaminan joint integrity
joints, or plugs after intrusive maintenance to ensure a untuk: flange, sambungan-sambungan, atau plug setelah
loss of primary containment event is avoided. aktivitas intrusif untuk memastikan bahwa kejadian loss
of primary containment terhindarkan.
If the system is protected by a PSV then the leak test Jika sistem dilindungi oleh PSV maka tekanan untuk
pressure shall be performed at 95% cold set point. pengetesan kebocoran harus pada 95% cold set point.
If no PSV is fitted to the system then the leak test shall Jika tidak ada PSV yang terpasang di sistem maka
be performed at 110% of the system MAOP. pengetesan kebocoran harus dilakukan pada 110%
MAOP.
Some systems are operated at pressure significantly Beberapa sistem dioperasikan pada tekanan yang jauh
lower than the MAOP e.g. LNG ship loading lines. For lebih rendah dibandingkan dengan MAOP misal jalur
these systems it is feasible to conduct the test at the LNG ship loading. Untuk sistem ini maka selayaknya
normal operating pressure since the additional risks untuk dilakukan pengetesan pada tekanan operasi
associated with a high pressure, high volume test does normal karena risiko tambahan terkait tekanan tinggi,
not justify in the increased risk of testing at the higher volume tes yang besar tidak bisa menjustifikasi terhadap
pressure. penambahan risiko pengetesan pada tekanan yang lebih
tinggi.
In these cases all joints shall be treated as a witnessed Pada kasus ini maka semua sambungan harus
joints and the joint assembly shall be witnessed by a BP diperlakukan sebagai witnessed joints dan
Isolating Authority and suitably qualified QA/QC penyambungan harus disaksikan oleh BP Isolating
Inspector. The deviation proposal shall be issued as per Authority dan QA/QC Inspector kompeten. Proposal
Deviation Procedure (900-PRC-HS-2730). deviasi harus diterbitkan sesuai dengan Prosedur Deviasi
(900-PRC-HS-2730).
Leak Test Pack Paket Pengetesan Kebocoran
A Leak Test Pack is a procedure developed by The Paket Pengetesan Kebocoran adalah prosedur yang
Engineering Mechanical Team Leader that describes dibuat oleh Engineering Mechanical Team Leader yang
pressure test equipment to carry out a leak or service menjelaskan tentang alat pengetesan tekanan untuk
test & details a step by step set of instructions of how melakukan pengetesan kebocoran atau service test dan
to inject pressure into a system to conduct a leak or instruksi langkah demi langkah bagaimana memasukkan
service test after invasive maintenance and breaking tekanan ke sistem untuk melakukan pengetesan
containment of a pressure system. kebocoran setelah pemeliharaan invansif dan breaking
containment suatu sistem bertekanan.
Leaks Kebocoran
A release is normally classed as a leak if: Pelepasan material disebut sebagai kebocoran jika:
In case of oil / other liquids: dripping at four drops a Untuk kasus minyak/cairan lain: menetes sebanyak
minute (1 liter per 24 hrs) or more, or in case of gases: empat tetes per menit (1 liter per 24 hrs ) atau lebih,
release causes a portable detector to read 20% Lower atau untuk kasus gas: pelepasan yang menyebabkan
Explosive Limit (LEL) or more at 10cm ‘downwind’ of portabel detektor dapat membaca 20% Lower Explosive
the leak source. Limit (LEL) atau lebih pada jarak 10cm searah mata
angin dari sumber kebocoran.
Lifeline Lifeline
A vertical line from a fixed anchorage or between two Sebuah tali vertical dari sebuah jangkar tetap atau antara
horizontal anchorages, independent of walking or dua jangkar horisontal, independen dari lantai jalan atau
working surfaces, to which a lanyard or fall arresting kerja, dimana lanyard atau perangkat pelindung kerja di
device is secured. ketinggian di ikatkan.
Limited Free Fall Jatuh Bebas Terbatas
A combination of anchorage placement and lanyard Kombinasi dari penempatan jangkar dan panjang lanyard,
length which will permit only a limited free fall dimana hanya memungkinkan seseorang untuk terjatuh
(<600mm). bebas secara terbatas (<600mm).
900-PRC-HS-20007 Page 19 of 61
Liquid Cairan
A substance that flows freely but is of constant volume, Suatu zat yang dapat mengalir secara bebas dalam
having a consistency like that of water or oil. volume yang tetap, memiliki konsistensi seperti air atau
minyak.
Locked Open and Close Locked Open dan Close
The valve has been physically locked in an open or Valve secara fisik dikunci dalam posisi terbuka atau
closed position using chain and padlocked, and can’t be tertutup dengan menggunakan rantai dan gembok dan
operated until it is unlocked. Dedicated LO/LC tag is in tidak dapat dijalankan hingga dibuka kembali. Tag LO/LC
place with unique identification number with colour code yang telah ditentukan telah dipasang dengan nomor
GREEN for Locked Open (LO) and RED for Locked identifikasi yang unik dengan kode warna HIJAU untuk
Closed (LC). Locked Open (LO) dan MERAH untuk Locked Closed
(LC).
Log Book Log Book
The position Log Book used to record daily shift Tujuan dari Log Book adalah untuk mencatat aktivitas
activities of that particular position. harian dari posisi tertentu.
Long Term Isolation (LTI) Isolasi Jangka Panjang (LTI)
Is an ICC where work has been suspended for greater Adalah ICC untuk pekerjaan yang telah ditunda lebih dari
than 2 (two) weeks, and recorded as “Long Term 2 (dua) minggu dan dicatat sebagai “Isolasi Jangka
Isolation”or LTI. A register is maintained for all LTI. Lama” atau LTI. Suatu register dipelihara untuk semua
LTI.
It is also for equipment which is out of service and there Ini juga untuk peralatan yang sedang dalam perbaikan
is no intention to use the equipment and/or it is to be dan tidak akan digunakan lagi atau peralatan akan di non
decommisioned in the future. aktifkan secara permanen di masa mendatang.
Loss of Primary Containment (LOPC) Loss of Primary Containment (LOPC)

An unplanned or uncontrolled release of material from Kebocoran material dari wadah utama (Primary
Primary Containment. containment) yang tidak direncanakan atau terkontrol.
Guidance: Unplanned or unintentional releases are to Petunjuk: Kebocoran yang tidak direncanakan atau tidak
be reported as LOPC irrespective of the need for disengaja akan dilaporkan sebagai LOPC tanpa
immediate corrective action. However, fugitive memandang perlu atau tidaknya tindakan perbaikan.
emissions or gases released to the atmosphere from Namun, emisi fugitive atau gas yang keluar ke atmosfer
properly designed and operating safety devices (such as dari alat keamanan operasi yang sudah dirancang
a flare, scrubber or relief device designed per API dengan semestinya (seperti flare, scrubber, atau
standard 521 or an equivalent industry standard) are not perangkat bantuan yang dirancang sesuai standar API
considered as an LOPC and are excluded. 521 atau setara standar industri) tidak dianggap sebagai
LOPC, dan merupakan pengecualian.
Releases from safety devices which are not operated as Pelepasan dari perangkat keamanan yang tidak
designed are to be reported as LOPC e.g. liquid releases dioperasikan sebagaimana rancangannya, akan
from a gas flare system dilaporkan sebagai LOPC, misalnya pelepasan cairan dari
sistem gas flare.
Low Voltage Tegangan Rendah
“Low Voltage” is a voltage exceeding Extra Low Voltage “Tegangan Rendah” adalah tegangan yang melebihi
but NOT exceeding 1000VAC or 1500VDC between Tegangan Ekstra Rendah tapi tidak melebihi 1000VAC
conductors, or 600VAC or 900VDC between conductors atau 1500VDC antar konduktor, atau 600VAC atau
and earth. 900VDC antara konduktor dengan tanah.
Main Line [A rope access term] Main Line [Istilah dalam prosedur Rope Access]
The primary rope used for ascending, descending or Tali utama yang digunakan untuk mendaki, menurun,
positioning. atau positioning.
Maximum Allowable Working Pressure (MAWP) Maximum Allowable Working Pressure (MAWP)
The MAWP is the basis for the pressure setting of the MAWP adalah dasar dari penentuan tekanan dari suatu
pressure relief devices that protect the vessel. alat penurun tekanan yang melindungi bejana.
The MAWP is normally greater than the design pressure MAWP normalnya lebih besar dibandingkan dengan
when the design rules are used only to calculate the tekanan rancangan karena aturan rancangan hanya untuk
minimum thickness for each element and calculations menghitung ketebalan minimal dari setiap bagian dan
are not made to determine the value of MAWP (API 520 perhitungan tersebut bukan untuk menghitung MAWP
Part 1). (API 520 Part 1).
900-PRC-HS-20007 Page 20 of 61
Maximum Allowable Operating Pressure (MAOP) Maximum Allowable Operating Pressure (MAOP)
The MAOP is defined as Upper Safe Operating Limit MAOP didefinisikan sebagai Upper Safe Operating Limit
(USOL) as described in GDP 5.3-3001 Design and (USOL) sesuai dengan GDP 5.3-3001 Design and
Operating Limits. When the process pressure reaches Operating Limits. Jika tekanan proses mencapai MAOP
the MAOP an immediate predetermined protection is ini, tindakan perlindungan segera akan diaktifkan
activated resulting in a process trip via the ESD or DCS mengakibatkan process trip melalui ESD atau sistem
system. Refer to Figure 1 below. DCS. Silakan merujuk pada Gambar 1 di bawah ini.
  Upper safe design limit = MAWP. It is to determine PSV Set Pressure

Batas atas aman rancangan = MAWP. Ini untuk menentukan Tekanan Set PSV
See Note 1
Lihat Catatan Upper safe operating limit = MAOP. Aligned to PSHH.
Batas atas aman operasi = MAOP. Sesuai dengan PSHH
See Note 2
Lihat Catatan
Rentang rancangan aman
Normal operating envelope
Upper normal operating limit

Rentang operasi normal
Safe design envelope
Safe opearting envelope
Batas atas aman operasi normal

Rentang operasi aman
See Note 3
Lihat Catatan
Lower normal operating limit Note / Catatan:

Batas bawah aman operasi normal 1. Range to determine passive pressure relief
system e.g. PSV / Rentang untuk menentukan
sistem penurun tekanan aktif seperti PSV
Lower safe operating limit
2. Range to determine active pressure relief
Batas bawah aman operasi
system e.g. PSH, PSHH /Rentang untuk
menentukan sistem penurun tekanan aktif
seperti PSH, PSHH
3. Range based on the normal operating set
point/Rentang berdasarkan set point operasi
  Lower safe design limit normal
Batas bawah aman rancangan
Figure 1. Strength test, Safe Design, Safe Operating, and Normal Operating envelopes
Method Statement Method Statement

Is a set of clear instructions developed by the Job Adalah satu set instruksi yang jelas yang diberikan oleh
Officer which is supplemented by diagrams, photos & petugas yang didukung oleh diagram, foto dan gambar
drawings which describe in detail the methodology of a yang menjelaskan secara lengkap metodologi dari
task or program. A method statement shall describe risk pekerjaan atau program. Method Statement harus
mitigation and controls which are put in place to make menggambarkan mitigasi resiko dan kontrol-kontrol yang
the task or activity inherently safe and demonstrates the ada untuk membuat pekerjaan atau aktivitas aman dan
residual risk is ALARP (As Low As Reasonable menunjukkan bahwa risiko sisa adalah ALARP (As Low
Practicable). As Reasonable Practicable).
For isolation purposes the Method Statement maybe IDP dapat menggantikan Method Statement dalam
replaced by the IDP. keperluan isolasi.
Naturally Occurring Radioactive Material (NORM) Naturally Occurring Radioactive Material (NORM)
Radioactive material produced in conjunction with oil Bahan radioaktif yang dihasilkan bersama minyak dan
and gas as deposits within process equipment. gas sebagai endapan di dalam peralatan proses.
Sometimes known as Low Specific Activity (LSA) scale. Kadang-kadang dikenal sebagai kerak Low Specific
Activity (LSA).
Night Shift Shift Malam
Shift group who is working at night from 18.00 to 06.00. Kelompok shift yang bekerja di malam hari dari pukul
18.00 sore hingga 06.00 pagi.
Non Hazardous Utility Utilitas Tidak Berbahaya
It is a utility fluid that has relatively non hazardous Ini adalah fluida utilitas yang memiliki sifat relatif tidak
characterictic such as potable water, fire water, berbahaya seperti misalnya air, air pemadam kebakaran,
instrument air, and plant air. udara instrumentasi, udara kilang.
Odd Bolting Odd Bolting

Is the sequential removal of alternate bolts from a Merupakan kegiatan berurutan dari pelepasan baut dari
flanged joint when the system is shut down, isolated sambungan flensa ketika system berada pada kondisi
900-PRC-HS-20007 Page 21 of 61
and at low pressure or depressurized, but not shutdown, terisolasi dan suhu rendah atau
necessarily gas-free. This method has the potential risk depressurized namun tidak perlu bebas dari gas. Metode
of reduced gasket compression / flange leakage and ini memiliki potensi resiko berupa penurunan tekanan
additional risk if the system were to be inadvertently re- gasket/ kebocoran flens dan resiko tambahan jika
pressured. system secara tidak sengaja mengalami penekanan
ulang.
The words bolt(s) or bolting includes bolts, stud bolts, Kata bolt(s) atau bolting meliputi baut, baut stud, studs,
studs, nuts and washers, as appropriate. nuts dan washers, tergantung yang sesuai.
Operational Risk Assessment (ORA) Penilaian Risiko Operasional (ORA)

An ORA is a systematic risk management process that ORA merupakan proses manajemen risiko sistematis
evaluates the risks and determines whether it is safe to dalam mengevaluasi risiko yang menetapkan apakah
operate or continue operating when an abnormal ianya aman untuk dioperasikan atau dilanjutkan
operating condition occurs. It is a Level 2 Risk operasinya bilamana terjadi kondisi abnormal. Ini adalah
Assessment (L2RA) to assess the risk associated with Penilaian Risiko Tingkat 2 (L2RA) untuk menilai risiko
operational hazards when the plant/equipment deviates terkait dengan bahaya operasional ketika kilang/peralatan
from their normal operational practice. The detail of ORA menyimpang dari praktek operasional yang normal.
is in the Operational Risk Assessment Procedure (920- Rincian dari ORA ini terdapat di dalam prosedur Penilaian
PRC-OP-3002). Risiko Operasional (920-PRC-OP-3002).
Override/Inhibit Override/Inhibit
An override or inhibit is any arrangement that inhibits an Override atau inhibit merupakan suatu pengaturan yang
automatic instrumented protective device or system menghambat fungsi peralatan perlindungan
from performing its function. berinstrumentasi otomatis atau sistem.
Override/Inhibit Risk Assessment (OIRA) Penilaian Risiko Override/Inhibit (OIRA)
It is a risk assessment to assess the risk associated with Ini adalah suatu penilaian risiko untuk menilai risiko
operational hazards when the process control and safety terkait dengan bahaya operasional ketika alat (sofware
instrumented system devices (software or hardware) atau hardware) dari kontrol proses dan safety
are over-ridden /inhibited. The detail of OIRA is in the instrumented system dilakukan override/inhibit. Rincian
Override and Inhibit Risk Assessment Procedure (920- dari OIRA ada di Prosedur Penilaian Risiko Override dan
PRC-OP-3017). Inhibit (920-PRC-OP-3021).
Personal Fall Arrest System (PFAS) Personal Fall Arrest System (PFAS)
A system used to arrest a person in a fall from a working Sebuah sistem yang digunakan untuk menahan
level. It consists of an anchorage, connectors, and a seseorang ketika jatuh dari tingkat dia bekerja. Ini terdiri
safety harness and may include a lanyard, deceleration dari sebuah jangkar, safety harness dan bisa termasuk
device, lifeline, or combination of these items. lanyard, perangkat perlambatan, lifeline, atau kombinasi
dari hal-hal tersebut.
Personal Fall Protection Equipment Inspector Inspektor Personal Fall Protection Equipment
a) Inspector is personal who suitably trained to carry a) Inspektor adalah seseorang yang sudah terlatih untuk
out the inspections and examinations of personal fall melakukan inspeksi dan pemeriksaan dari Personal
protection equipment as detailed in this procedure. Fall Protection Equipment seperti yang sudah tertera
pada prosedur ini.
b) Inspector shall be assigned by department manager b) Inspektor ditetapkan oleh Manager Departemen dan
and authorised by H&S Safety TL. diautorisasi oleh H&S Safety TL
c) Independent inspector is personal who suitably c) Inspektor independen adalah seseorang yang sudah
trained, experienced and qualified to carry out the terlatih untuk melakukan inspeksi dan pemeriksaan
inspection and examination of personal fall protection dari Personal Fall Protection Equipment seperti yang
equipment as detailed in this procedure. sudah tertera pada prosedur ini.
d) Independent Inspector shall be authorised by Area d) Inspektor Independen diautorisasi oleh Area Ops
Ops H&S Safety TL. H&S Safety TL
Positive Isolation Isolasi Positif
Is isolation by means of a fixed barrier or spool removal. Isolasi positif adalah suatu cara dengan memasang
Barriers are typically blank flanges, spades or spectacle penghalang tetap atau pelepasan spool. Penghalang itu
blinds which are bolted in place and conform to the pipe biasanya blank flange, spade, atau spectacle blind yang
work specification. dipasang di tempat sesuai dengan spesifikasi pipa.
Non rated “Skillet or Slip Spades” can be considered for Penghalang "Skillet atau Slip Spades" yang non rated
certain applications but written approval must be given dapat digunakan untuk aplikasi tertentu, tetapi terlebih
by the CoW TA for such uses. dahulu harus dengan persetujuan tertulis dari CoW TA.
900-PRC-HS-20007 Page 22 of 61
Post Test Integrity Check (PTIC) Post Test Integrity Check (PTIC)
Many systems leak after the system is returned to Banyak sistem bocor setelah sistem dikembalikan ke
service since it is subjected to a dynamic state which a kondisi normal karena sistem terpapar dengan keadaan
leak test does not test. dinamis yang tidak ada saat pengetesan kebocoran.
It is therefore essential to monitor the system during the Maka perlu dilakukan pengawasan sistem selama
return to service and until all the operating parameters kembali ke kondisi normal dan sampai semua parameter
have been achived e.g. temperature, liquid levels, liquid operasi tercapai misalnya temperatur, ketinggian cairan,
loading, vibration and normal operating pressure. beban cairan, vibrasi dan tekanan operasi normal.
A PTIC is to confirm joint integrity with the process fluid PTIC adalah untuk memastikan bahwa joint integrity
when the system achieves its normal operating state or dengan fluida proses saat sistem mencapai keadaan
operating parameters. operasi atau parameter normal.
A PTIC shall be applied to all systems after return to PTIC harus diterapkan pada semua sistem setelah
service and should last for a minimum of 72 hours with kembali ke kondisi normal dan minimal dilakukan
checks being done at least every 12 hours. High volume sekurangnya selama 72 jam dengan pengecekan
critical systems may need a longer test period and more dilakukan setiap 12 jam. Sistem kritikal berisi volume
frequent inspections. This should be determined during yang besar mungkin akan membutuhkan waktu yang
the L2RA. lama dan frekuensi pengecekan yang lebih kerap. Ini
seharusnya ditentukan selama L2RA.
Primary Containment Primary Containment
A tank, vessel, pipe, rail car or equipment intended to Tangki, Vessel, pipa, rail car atau peralatan apapun yang
serve as the primary container or used for the transfer of dimaksudkan sebagai wadah utama atau digunakan
the material. Primary containers may be designed with untuk transfer material. Wadah primer dapat dirancang
secondary containment systems to contain and control bersamaan dengan wadah sekunder sebagai sistem
the release. pengamanan kebocoran/ material rilis.
Probability Probablitas
Likelihood of occurrence of an event, taking into account Kemungkinan terjadinya suatu peristiwa, dengan
existing measures that are in place. mempertimbangkan langkah-langkah yang sudah ada
yang tersedia.
Probability is usually considered over a fixed period, for Probabilitas biasanya dianggap selama jangka waktu
example over the phase of a project or one year. tertentu, misalnya selama fase proyek atau satu tahun.
Procedure Prosedur
The term “Procedure” is defined as sets of procedures Istilah “Prosedur” dalam prosedur ini adalah kelompok
of Tangguh Operating Standard (TOS) that describe how prosedur Tangguh Operating Standard (TOS) untuk
Control of Work is delivered at a site level and other menjelaskan bagaimana Control of Work diterapkan di
cross references procedures related with the TOS tingkat Site dan prosedur-prosedur referensi silang
procedures. terkait dengan prosedur TOS.
Process Fluid Fluida Proses

It is a fluid in the process such as well fluids, natural Ini adalah fluida dalam proses seperti misalnya fluida dari
gas, condensate, LNG, amine, crude, propane, ethane or sumur minyak/gas, gas alam, kondensat, LNG, amine,
any other produced fluid containing hydrocarbon gas or crude, propane, ethane atau cairan lainnya yang
liquid. mengandung gas atau cairan hidrokarbon.
Pulleys Katrol/Kerekan
Used in conjuction with rope to raise or lower tools or Digunakan bersama tali untuk menaikkan atau
equipment. Can sometimes be used for rescue menurunkan perkakas atau peralatan. Kadang berguna
purposes. saat diperlukan untuk penyelamatan.
Reasonably Practicable Praktek Yang Masuk Akal
This term implies that an evaluation of costs or efforts Istilah ini menyatakan tentang evaluasi biaya atau usaha
versus benefits or risks must be conducted. Where the dengan keuntungan atau risiko yang harus dilakukan.
cost or efforts of execution of a precaution is grossly out Jika biaya atau usaha dari pelaksanaan pencegahan di
of proportion to the reduction in risk likely to be luar proporsi untuk menurunkan risiko yang ada maka
achieved it can be considered not reasonably dapat dipertimbangkan sebagai bukan praktek yang
practicable. masuk akal.
Any additional risks that may arise while installing or Setiap risiko tambahan yang mungkin timbul ketika
removing the precaution must also be taken into proses pemasangan dan pencopotan tindakan
900-PRC-HS-20007 Page 23 of 61
consideration in determining what is reasonably pencegahan juga harus dipertimbangkan dalam

practicable. menentukan praktek yang masuk akal.
Responsible Bertanggung Jawab
Legally or morally obliged to take care of something or Secara hokum atau moral yang mengharuskan untuk
perform a duty; liable to be blamed for loss or failure. merawat sesuatu atau melakukan tugas ; dapat
dipersalahakan dari suatu kehilangan atau kegagalan
Restrained Fall Restrained Fall
A pole-strap of length which will permit only a restrained Tali yang diikatkan pada tiang dengan panjang yang
fall when working on a pole. hanya memungkinkan jatuh yang tertahan (restrained
fall) saat bekerja pada tiang.
Restraint Technique Teknik Restraint
A combination of anchorage placement and lanyard Kombinasi dari penempatan jangkar dan penyesuaian
length adjustment which will not physically permit the panjang lanyard untuk mencegah seseorang (operator)
operator to reach a fall-risk position unless the lanyard is mencapai posisi dengan resiko terjatuh, kecuali panjang
incorrectly adjusted lanyard tidak disesuaikan dengan benar.
Restricted Work Space (RWS) Ruang Kerja Terbatas (RWS)
Is any enclosed or partially enclosed space which is Adalah ruangan yang tertutup seluruhnya atau sebagian
large enough for a person to enter and perform work. It yang cukup luas untuk seorang dapat masuk dan
may have limited or restricted means of entry or exit. melaksanakan tugasnya. Ruang ini terbatas atau
memiliki keterbatasan pada jalur masuk dan keluarnya.
It is an inherently safe, where systems are provided to Selain dirancang aman, RWS dilengkapi sistem untuk
inhibit the activation of suppressant systems allowing mencegah bekerjanya suppressant system di tempat itu
persons to enter for inspection purposes e.g. a turbine yang memungkinkan seseorang untuk dapat masuk dan
enclosure, generator module, air compressor module. melakukan inspeksi dengan aman, contohnya: turbine
enclosure, generator modul, air compressor module.
The RWS can be situated in a benign environment e.g. RWS dapat pula terletak di tempat yang tidak berbahaya,
ceiling voids in an office building contohnya: loteng di bangunan perkantoran.
Risk Risiko
A measure of loss / harm to people, the environment, Suatu ukuran tentang kerugian/melukai manusia,
compliance status, group reputation, assets or business lingkungan, status kepatuhan terhadap peraturan,
performance in terms of the product of the probability of reputasi perusahaan, aset atau kinerja bisnis sebagai
an event occurring and the magnitude of its impact bentuk dari probabilitas suatu kejadian untuk terjadi dan
(consequences). It is a combination of severity and besaran dari dampak (konsekuensi) yang ditimbulkan.
probability. Ini adalah kombinasi dari tingkat keparahan dengan
probabilitas.
Risk Assessment Penilaian Risiko
The process to assess the consequence and probability Proses untuk menilai konsekuensi dan probabilitas suatu
of a risk. risiko.
Risk Evaluation Evaluasi Risiko
The process to support management decision to accept Proses untuk mendukung keputusan manajemen dalam
a risk or risk reduction requirements by comparing the menerima suatu risiko atau persyaratan penurunan risiko
estimated risk against relevant criteria. dengan membandingkan risiko yang diperkirakan dengan
kriteria yang relevan.
Rope Protector Rope Protector
Canvas sleeve fitted to ropes to protect against abrasion Canvas sleeve yang dipasang pada tali untuk mencegah
terjadinya abrasi.
Routine Work Pekerjaan Rutin
A work performed daily or already scheduled periodically Suatu pekerjaan yang dilakukan setiap hari atau sudah
at the same location, and conducted by competent dijadwalkan secara periodik pada lokasi yang sama dan
personnel using a formal procedure. dilakukan oleh personil yang kompeten menggunakan
prosedur formal.
Safe Zone Safe Zone
Any area outside the access or hazard zones. Seluruh area diluar akses atau hazard zones.
900-PRC-HS-20007 Page 24 of 61
Safety Harness Safety Harness

The part of fall protection equipment, which supports Bagian dari peralatan perlindungan saat bekerja di
the body in the event of a fall in a manner that will ketinggian, yang mendukung tubuh melalui penyebaran
distribute the fall arrest forces over at least the thighs, tenaga pelindung saat bekerja di ketinggian setidaknya
pelvis, waist, chest and shoulders with means for pada paha, panggul, pinggang, dada dan bahu dengan
attaching it to other components of a PFAS. Safety belts cara menghubungkan pada komponen lain dari PFAS.
shall not be used as fall arrest equipment. Sabuk pengaman tidak boleh digunakan sebagai
perlengkapan penahan jatuh.
Secondary Containment Secondary Containment
Secondary containment systems include, but are not Sistem pengamanan sekunder termasuk, tetapi tidak
limited to: tank dykes, curbing around process terbatas pada: tank dykes, curbing di sekitar peralatan
equipment, drainage collection systems into segregated proses, sistem pengumpul drainase yang berujung pada
oily drain systems, the outer wall of double walled segregasi oily drain systems, dinding luar tanki
tanks, etc. berdinding ganda, dll.
Secondary Means of Isolation Sarana Sekunder Untuk Isolasi
A method of isolation normally used to support process Metode isolasi untuk mendukung isolasi proses yang
isolation involving actuated valves. For example: melibatkan valve ber-aktuator. Contoh:
 Isolation of an actuator air or hydraulic supply before  Isolasi terhadap aktuator dari pasokan udara atau
isolating the appropriate valve. hidrolik sebelum isolasi valve
 Disconnection of a power supply or remote signal to  Memutus pasokan tenaga atau sinyal jarak jauh
a valve terhadap valve
Seeps Rembesan
Events which cause liquids to come out of the Peristiwa cairan keluar dari wadah tetapi biasanya tidak
containment but usually not flowing or running with mengalir atau menetes. Sebuah perembesan biasanya
drops. A seep is sufficiently small that no immediate cukup kecil sehingga tindakan perbaikan segera tidak
remedial action is required. diperlukan.
Service Fluid Fluida Servis
Service fluid is normally the fluid contained in normal Fluida servis adalah fluida yang secara normal operasi
operation of the plant/equipment as per intended ada di dalam kilang/peralatan sesuai dengan
design. Example of fluid service is liquid amine in the rancangannya. Contoh dari fluida servis adalah cairan
amine piping system in Acid Gas Removal Unit of Train amine di sistem perpipaan amine Acid Gas Removal Unit
1, steam inside the steam pipeline, and natural gas in Train 1, steam di dalam perpipaan steam, dan gas alam
the feed gas line to Boiler A in Utility. di jalur gas masuk Boiler A di Utility.
Service Test Service Test

A test to provide joint integrity assurance undertaken Suatu tes untuk memberikan jaminan joint integrity
with process fluid when the system is returned to back dilakukan dengan fluida servis saat sistem dikembalikan
to normal operation and tested with the process fluid. A ke operasi normal dan di-tes dengan fluida proses. Suatu
service test should only be considered for non service test seharusnya hanya untuk sistem non
hydrocardon & non toxic systems. hidrokarbon dan tidak beracun.
If a service test is proposed for a hydrocarbon or toxic Jika service test diajukan untuk sistem hidrokarbon atau
system then approval shall be given by the S&OR yang beracun maka persetujuan harus diberikan oleh
Engineering Authority. S&OR Engineering Authority.
Service tests on HP/LP steam & steam condensate Service test pada sistem HP/LP steam dan steam
systems can be considered. A mandatory L2RA is condensate dapat dipertimbangkan. Suatu L2RA
required and approval by the Engineering Mechanical diperlukan dan mendapat persetujuan Engineering
Team Leader. Mechanical Team Leader.
Severity Tingkat Keparahan
The magnitude of consequence. Besaran dari suatu konsekuensi (bahaya).
Shall Harus atau Wajib
Designates a BP requirement. Menyatakan persyaratan yang ditentukan oleh BP.
Shielding Shielding
A structure that is able to withstand the forces imposed Suatu struktur yang mampu menahan runtuhan
on it by a cave in and there by projects employees melindungi pekerja yang berada di dalam struktur. Shield
900-PRC-HS-20007 Page 25 of 61
within the structures. Shields can be permanent dapat menjadi struktur permanen atau dapat dirancang
structures or can be designed to be portable and moved bersifat portabel yang dapat dipindah-pindahkan
along as work progresses. Shields used in trenches are sepanjang pekerjaan berlangsung. Shield dapat
usually referred to as trench boxes or trenches shield. dipasangkan dalam struktur paritan, disebut trench
boxes atau trench shield.
Shoring Shoring
A structure such as metal hydraulic mechanical or Suatu struktur seperti metal hydraulic mechanical atau
timber shoring system that supports the sides of an sistem kayu penopang yang menopang dinding galian
excavation and which is designed to prevent cave in. yang dirancang untuk mencegah terjadinya runtuhan.
Should Seharusnya
Designates a specific recommendation where Menyatakan rekomendasi spesifik yang kepatuhannya
conformance is not mandatory. bukan suatu kewajiban
Simultenous Operations (SIMOPS) Simultenous Operations (SIMOPS)
Separate activities or works, taking place at the same Aktivitas-aktivitas atau pekerjaan-pekerjaan yang
time with the potential impact on each other. terpisah, terjadi pada waktu yang bersamaan dengan
potensi saling mempengaruhi satu sama lain.
Single Point of Accountability (SPA) Penanggung Jawab Utama (PJU)
The person in the organisation who has been appointed Orang dalam organisasi yang telah ditunjuk sebagai yang
as being responsible for the delivery and performance of bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan kinerja
a task. dari suatu pekerjaan.
Sit Harness Sit Harness
A harness consisting of a waist belt and leg lops. Harness yang terdiri dari ikat pinggang dan kaki
Sloping Sloping
Method of protecting employees from collapse by Metode perlindungan pekerja dari bahaya runtuhan
excavating to from sides of an excavation that is inclined galian dengan mengikis tepi atas dengan kemiringan
away from the excavations so as to prevent cave in. tertentu untuk mencegah runtuhan.
The angle of incline required to prevent a cave in varies Besar sudut kemiringan yang diperlukan untuk
with differences in such factors as the soil type, mencegah runtuhan, bervariasi dengan faktor-faktor
environment conditions of exposure and application of yang berbeda seperti misalnya jenis tanah, kondisi
surcharge loads. lingkungan pekerjaan dan adanya beban tambahan.
Spark potential Potensi Percikan Api
An activity that can potentially produce source of Suatu aktivitas yang mempunyai potensi menimbulkan
ignition. sumber penyalaan.
Sparking Percikan Api
Powered tools that produce sparks in grinding, chipping, Perkakas kerja yang menimbulkan percikan api seperti
drilling, etc. are considered "hot work". menggerinda, memahat, mengebor, dll dapat dianggap
sebagai “pekerjaan panas”.
Metal to concrete sparks, such as those produced in Percikan akibat gesekan logam dengan beton, seperti
concrete demolition, will be considered "hot work”. yang dihasilkan dalam pembongkaran beton, juga
dianggap sebagai "pekerjaan panas".
Use of electrical tools, electronic equipment and battery- Penggunaan alat-alat listrik, peralatan elektronik dan
operated devices are considered "hot work spark perangkat yang menggunakan baterai dianggap
potential", unless the equipment is specifically marked "pekerjaan panas berpotensi percikan", kecuali peralatan
as "intrinsically safe", or “approved for use in defined yang secara khusus ditandai sebagai ”intrinsically safe",
Class & Division locations” as applicable. atau "disetujui untuk digunakan di Class & Division
tertentu” yang sesuai.
Hand tools, such as hammers and chisels, may produce Peralatan tangan, seperti palu dan pahat, adalah logam
metal-to-metal sparks, but these sparks do not have yang dapat menimbulkan percikan api, tetapi percikan ini
sufficient energy to ignite flammable vapors. tidak memiliki cukup energi untuk menyalakan uap
Use of hand tools is not considered "hot work". mudah menyala. Penggunaan alat-alat tangan dimaksud
tidak dianggap sebagai "pekerjaan panas”.
900-PRC-HS-20007 Page 26 of 61
Standard Standar
The term “Standard” in this procedure is defined a Istilah “Standar” dalam prosedur ini adalah suatu prinsip
principle or a definitive parameter written inside the atau parameter definitif tertulis dalam prosedur untuk
procedures to give absolute guidance or limits e.g. memberikan panduan pasti atau batasan, misalnya
people are not permitted to enter a confined space adalah orang tidak diijinkan masuk dalam ruang terbatas
without breathing apparatus (BA) with oxygen content tanpa menggunakan alat bantu pernafasan (BA) dengan
below 19%. kondisi kandungan oksigen di bawah 19%.
Stops (A Rope Access term) Stops (Istilah dalam prosedur Rope Access)
Petzl Stop, used with back-up for descending. Petzl Stop, digunakan sebagai back-up ketika menurun.
Strength Test Stength Test
A test to provide mechanical integrity assurance for: Suatu tes untuk memberikan penjaminan kekuatan
vessels or pipe-work to confirm the construction of the mekanikal untuk: bejana atau perpipaan untuk
system conforms to design specifications and memastikan bahwa sistem yang dipasang telah
international codes. memenuhi spesifikasi rancangan dan standar
internasional.
Strength tests are conducted at: Stength Test dilakukan pada:
 150% MAWP for a hydrotest  150% MAWP untuk hydrotest
 110% MAWP for a pneumatic  110% MAWP untuk pneumatik
The strength test for new equipment is performed in a The strength test untuk alat baru dilakukan di tempat
strictly controlled designated area, typically a fabrication khusus yang dikontrol dengan ketat, biasanya di suatu
shop. If any system is mechanically repaired by welding fabrication shop. Jika suatu sistem mengalami perbaikan
then this system shall be considered to be a new piece mekanikal dengan pengelasan maka sistem tersebut
of equipement and be subjected to a strength test. See harus dianggap sebagai bagian yang baru dari suatu alat
Figure 2 below. dan harus dilakukan strength test . Lihat Gambar 2 di
bawah ini.
Strength Test to the new pipe spool or

vessel is to confirm the systems mechanical
integrity. The strength test shall be conducted
in a strictly controlled designated area:
typically a fabrication area or workshop.
Strength Test terhadap spool pipa atau tangki
baru untuk memastikan integritas mekanikal
sistem. Strength test harus dilakukan di
tempat khusus yang dikontrol dengan ketat,
biasanya di tempat fabrikasi atau work shop
Leak Test or Service Test to the flange joint is

to ensure joint integrity.
Pengetesan Kebocoran atau Service Test
terhadap sambungan flange untuk memastikan
integritas sambungan.
Figure 2. Strength Test vs. Leak Test
900-PRC-HS-20007 Page 27 of 61
Task Risk Assessment (TRA) Penilaian Risiko Pekerjaan

A means of identifying work related hazards, assessing Suatu cara identifikasi bahaya-bahaya terkait pekerjaan,
the possibility of those hazards being realized and penilaian kemungkinan bahaya-bahaya tersebut dapat
defining the mitigating actions and controls required to terjadi dan penentuan langkah mitigasi dan control yang
reduce the risk. There are two levels of TRA, Level 1 diperlukan untiuk mengurangi risiko. Ada dua tingkatan
Risk Assessment and Level 2 Risk Assessment. TRA dari TRA, L1RA dan L2RA. Proses TRA dirincikan dalam
process is detailed in the Hazard Identification and Task Prosedur Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko
Risk Assessment Procedure (900-PRC-HS-2170). Pekerjaan (900-PRC-HS-2170).
Ties Ties
The scaffold will be physically tied to primary and / or Scaffolding akan secara fisik terikat dengan struktur
secondary fixed structures, using beam clamps or box tetap primer atau sekunder, dengan menggunakan
ties fixed with clamp couplers. beam clamps atau box ties dengan clamp couplers.
Toe Board Toe Board
A barrier secured along the sides and ends of a platform Pelindung yang berada di seluruh sisi dan ujung dari
to guard against the falling of material. lantai kerja untuk mencegah material terjatuh.
Tool Box Talk Meeting Pertemuan Tool Box Talk
A meeting conducted prior to job execution to Pertemuan yang dilakukan sebelum pelaksanaan
communicate the scope of task, hazards and controls pekerjaan untuk mengkomunikasikan ruang lingkup
associated with the task. tugas, bahaya, dan kontrol terkait dengan tugas
tersebut.
The meeting should detail specific roles of each Pertemuan tersebut menjelaskan peran dari setiap
individual in the task and the contingency actions to take individu dalam pelaksanaan tugas dan aksi tanggap
in the event of an emergency. The meeting is recorded darurat yang harus diambil jika terjadi kondisi darurat.
in the Tool Box Talk form (T3). Pertemuan tersebut harus dicatat dalam formulir Tool
Box Talk (T3).
Tool Box Talk form (T3) shall be attached to all WCC and Formulir Tool Box Talk (T3) harus dilampirkan pada
Routine Implementation. The meeting shall inform to semua WCC dan Implementasi Rutin. Pertemuan
every member of the team they have the right and tersebut harus menginformasikan ke setiap anggota tim
obligation to STOP the JOB if they believe it is unsafe to bahwa mereka berhak dan berkewajiban untuk
continue. MENGHENTIKAN PEKERJAAN jika mereka yakin bahwa
suatu pekerjaan tidak aman untuk diteruskan.
Toxic Material Bahan Beracun
Material, which can cause harm by means of inhalation, Bahan yang dapat membahayakan kesehatan dengan
ingestion or absorption. E.g.: poisons. cara hirupan, penelanan, atau serapan. Contoh: racun.
Training Pelatihan
The bringing of a person to a desired degree of Untuk menghasilkan orang dengan kecakapan tertentu
proficiency in some activity or skill. Training should only pada suatu aktivitas atau kemampuan kerja. Pelatihan
be carried out by people who have been assessed and seharusnya dilakukan oleh orang yang sudah teruji dan
deemed competent to deliver training. kompeten memberi pelatihan.
Triple Action Alloy Karabiner Triple Action Alloy Karabiner
This apparatus is not to be used on Tangguh Sites under Peralatan ini tidak untuk digunakan di Tangguh dalam
any circumstances. keadaan apapun.
Tube and Coupler Scaffold Pipa dan Coupler Scaffold
Any temporary elevated work platform supported or Setiap platform kerja diketinggian sementara yang
suspended and it's supporting structure including points didukung atau ditangguhkan dan struktur pendukungnya
of anchorage, used for supporting workers, materials or termasuk titik berlabuh, digunakan untuk mendukung
equipment. A structure constructed of circular tubes pekerja, material atau peralatan. Struktur yang terdiri dari
that are joined together by means of purpose designed pipa melingkar yang digabungkan dengan skrup yang
couplers. telah didesain sesuai tujuannnya.
Uncontrolled Release/Event Uncontrolled Release/Event
Any uncontrolled event where process fluids are Setiap peristiwa yang tidak terkendali di mana cairan
released from primary containment and which results in proses keluar dari wadah utama-nya dan membutuhkan
the need for immediate corrective action (e.g. tindakan perbaikan segera (misalnya shutdown,
shutdown, evacuation or isolation) to mitigate the evakuasi, atau isolasi) untuk mengurangi efek loss of
900-PRC-HS-20007 Page 28 of 61
effects of loss of containment. Fugitive emissions and containment. Emisi fugitive dan minor flange, joint hose
minor flange, hose joint or seal liquid leaks which can be atau kebocoran dari segel cairan yang mana cairannya
contained by capturing the fluid for safe disposal should dapat dikumpulkan/diselamatkan untuk pembuangan
not be included. yang aman tidak diperhitungkan.
When reporting a material release in Traction the Ketika melaporkan pelepasan material di Traction,
additional field “uncontrolled release” should be “uncontrolled release” harus juga dimasukkan (check)
checked if the release conforms to the above apabila kebocoran sesuai dengan deskripsi di atas.
description.
Note: Process fluids are defined as flammable, corrosive Catatan: Cairan yang didefinisikan sebagai mudah
or toxic fluids; or inert gases that could deplete oxygen terbakar, korosif atau beracun; atau inert gas yang bisa
levels; or otherwise inert fluids by nature of their mengurangi kadar oksigen; atau sebaliknya cairan inert
temperature or pressure are considered dangerous to yang secara alamiah memiliki temperature atau tekanan
people. yang dapat membahayakan orang.
Underground Service Sarana Bawah Tanah
Buried cables, pipelines or utilities/services. Kabel yang dikubur, pipa atau jalur utilitas/servis.
Vapour Uap
A gaseous substance that is below its critical Zat gas yang berada di bawah suhu kritisnya, sedemikian
temperature, and can therefore be liquefied by pressure rupa dapat dicairkan walau dengan penambahan tekanan
alone. saja.
WCC Number Nomor WCC
A unique identification number for individual WCC. Nomor identifikasi unik untuk setiap WCC.
WCC Validity Masa Berlaku WCC
Time period where a Permit To Work is valid. Kurun waktu tertentu suatu Izin Kerja berlaku.
Weeps Weeps
The situation where liquids is emitted or runs with Situasi di mana cairan terpancar atau keluar dalam
drops, but less than as defined for leak. Both weeps and bentuk tetesan, tetapi kurang definisi kebocoran. Weeps
leaks will require remedial action, such as simple dan kebocoran akan membutuhkan tindakan perbaikan,
tightening of valves, or if not enough – Corrective Work seperti mengencangkan katup atau jika tidak cukup
Order in Maximo followed by repair by the relevant maka order pekerjaan perbaikan melalui Maximo
trade. dilanjutkan dengan perbaikan oleh disiplin terkait.
Work at Height Bekerja Pada Ketinggian
“Work at Height” is defined as whenever people are at “Bekerja pada ketinggian” didefinisikan ketika
risk of falling from, into or through one level to another. seseorang memiliki resiko terjatuh dari, ke atau melalui
No minimum height is stipulated as to when controls satu tingkat ke tingkat lainnya. Tidak ada ketinggian
must be implemented. If a person can fall from one level minimal yang ditetapkan untuk menentukan kapan
to another a risk assessment must be completed kontrol harus diimplementasikan. Apabila seseorang
memiliki kemungkinan terjatuh maka penilaian resiko
harus dilakukan.
Working Instruction Instruksi Kerja
Is a procedure for performing a particular job. The Prosedur untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu.
working instruction contains specific steps of Instruksi kerja berisi langkah-langkah spefisik dari
procedures which only applicable for the particular job. prosedur tersebut yang hanya dapat digunakan untuk
pekerjaan tertentu.
Working Platform Lantai Kerja

Working platforms are defined as ‘any platform used in a Lantai kerja didefinisikan sebagai ‘Seluruh platform yang
place of work or as a means of access to or egress from digunakan sebagai tempat kerja atau sebagai sarana
a place of work’. It includes any scaffold, suspended untuk akses keluar masuk dari tempat kerja’. Yang
scaffold, cradle, mobile platform, trestle, gangway, termasuk lantai kerja adalah seluruh scaffolding,
gantry and stairway. suspended scaffold, cradle, mobile platform, trestle,
gangway, gantry, dan tangga.
4.8 ACCOUNTABILITIES 4.8 AKUNTABILITAS

4.8.1 Area Operations Manager (AOM) 4.8.1 Area Operations Manager (AOM)
 Is a Single Point of Accountability (SPA) for the  Adalah Penangung Jawab Utama (PJU) untuk
application of the GDP 4.5-0001 Control of Work at penerapan GDP 4.5-0001 Control of Work di
900-PRC-HS-20007 Page 29 of 61
Tangguh LNG through the Tangguh Operating Tangguh LNG melalui penerapan Tangguh Operating
Standards implementation. Standards.
 Is responsible to approve any proposed deviation  Bertanggung jawab untuk menyetujui setiap usulan
from procedures and standards with “Recommend” deviasi dari prosedur dan standar dengan posisi
position. “Merekomendasikan”.
 Approves L2 TRA, OIRA, and ORA with residual risk  Menyetujui L2 TRA, OIRA, ORA dengan resiko sisa
in AREA III. dalam AREA III.
 Approves L2 TRA for Hot Work Open Flame (HWOF)  Menyetujui L2 TRA untuk Pekerjaan Panas Api
works ON or NEAR 11m radius from LIVE Terbuka Pada atau Dekat dengan Peralatan BERISI
hydrocarbon. Hidrokarbon dalam jarak radius 11m.
 Is responsible to ensure a due diligence culture  Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
exists at Tangguh LNG. Although not required to proses uji tuntas ada di Tangguh LNG. Walaupun
formally sign and approve Go-No-Go reviews, there tidak diperlukan untuk tandatangan dan persetujuan
may be situations and activities where the AOM will tinjauan Go-No-Go secara formal, pada situasi
be requested to provide a higher level of approval. tertentu AOM akan diminta untuk memberikan
persetujuan pada tingkat yang lebih tinggi.
 Has sole accountability to ensure that any work  Penanggung jawab yang utama untuk memastikan
associated with in-service testing, modification of bahwa pekerjaan apapun yang terkait dengan
plant or installation of new equipment is carried out pengetesan in-service, modifikasi pabrik atau
safely at all sites at Tangguh. instalasi peralatan baru dilakukan dengan aman
disemua tempat di Tangguh site.
 Shall ensure that installation and test records are  Harus memastikan bahwa pemasangan dan
maintained for any work which is undertaken that pencatatan pengetesan telah diatur untuk setiap
can impact the integrity of permanently or pekerjaan yang dilakukan yang dapat mempengaruhi
temporarily installed plant or equipment. integritas secara permanent atau sementara pada
kilang/peralatan.
4.8.2 Site Manager (SM) 4.8.2 Site Manager (SM)

 Is responsible to ensure that GDP 4.5-0001 Control  Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa GDP
of Work is consistently applied at Tangguh LNG 4.5-0001 Control of Work diterapkan secara
through the Tangguh Operating Standards konsisten di Tangguh LNG melalui penerapan
implementation and that a systematic self- Tangguh Operating Standards dan menetapkan dan
verification program exists and is implemented. menerapkan program self-verification yang
sistematis.
 Appoints and authorises the Site Authority (SA)  Menunjuk dan memberikan otorisasi kepada Site
Authority (SA)
 Approves any proposed deviation from procedures  Menyetujui setiap usulan deviasi dari prosedur dan
and standards with “Input” position prior to be standar dengan posisi memberi”Masukan” sebelum
approved by AOM. disetujui oleh AOM.
 Is responsible to review and approve any  Bertanggung jawab untuk mengkaji dan menyetujui
requirement in Tangguh Operating Standards setiap persyaratan dalam pelaksanaan Tangguh
implementation such as approve OIRA Operating Standards seperti menyetujui
extension,approve HITRA, etc. as required by each perpanjangan OIRA, menyetujui HITRA, dll. sesuai
individual relevant procedure. yang disyaratkan oleh setiap prosedur terkait.
4.8.3 Deputy Site Manager (DSM) 4.8.3 Deputy Site Manager (DSM)
 Is responsible to deliver the GDP 4.5-0001 Control of  Bertanggung jawab untuk melaksanakan GDP 4.5-
Work at Tangguh LNG through the Tangguh 0001 Control of Work di Tangguh LNG melalui
Operating Standards implementation under the pelaksanaan Tangguh Operating Standards di bawah
direction of the SM. arahan dari SM.
 Is responsible to approve any proposed deviation  Bertanggung jawab untuk menyetujui usulan deviasi
from procedures and standards with “Input” position dari prosedur dan standar dengan posisi memberi
prior to be approved by the SM. ”Masukan” sebelum disetujui oleh SM.
 Is responsible to review and approve any  Bertanggung jawab untuk mengkaji dan menyetujui
requirement in Tangguh Operating Standards setiap persyaratan dalam pelaksanaan Tangguh
implementation such as reviews ORA, approves Operating Standards seperti mengkaji ORA,
OIRA extension, approves work pack, etc. as menyetujui perpanjangan OIRA, menyetujui work
required by each individual relevant procedure. pack, dll. sesuai yang disyaratkan oleh setiap
prosedur terkait.
900-PRC-HS-20007 Page 30 of 61
4.8.4 Line Manager 4.8.4 Manajer Lini

 Is responsible to ensure the manning profiles of  Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
his/her organization are adequate to support the sumber daya manusia dari organisasinya telah
implementation of Tangguh Operating Standard. memadai untuk mendukung penerapan Tangguh
Operating Standards.
 Ensures that personnel employed to support  Memastikan bahwa personil yang dipekerjakan untuk
Tangguh Operating Standards implementation have mendukung penerapan Tangguh Operating
the appropriate technical underpinning knowledge Standards memiliki pengetahuan teknis yang sesuai
and are trained in the standard. dan terlatih dalam standar tersebut.
 Proposes to the SA the personnel for authorization  Mengusulkan kepada SA, siapa saja yang akan diberi
to fulfill the roles within the standard. otorisasi untuk mengisi posisi dalam standar ini.
 Countersigns the Competency Assesment  Menandatangani Sertifikat Penilaian Kompetensi
Certificate (CAC) together with the DC Trainer. (CAC) bersama DC Trainer.
4.8.5 Site Authority (SA) 4.8.5 Site Authority (SA)

Site Authority is accountable for safely executing work Site Authority bertanggung jawab untuk pelaksanaan
on BP-operated sites. This role is normally held by the pekerjaan yang aman dalam wilayah yang dioperasikan
site or facility manager. BP. Jabatan ini umumnya dipegang oleh manajer
wilayah atau fasilitas.
They verify that the site’s CoW systems, processes and Mereka melakukan verifikasi bahwa sistem, proses, dan
organisational structure are in place to implement and struktur organisasi CoW di wilayahnya tersedia untuk
conform to Tangguh Operating Standards procedures menerapkan dan mematuhi persyaratan dalam Tangguh
requirements and associated practices. Operating Standards dan praktek-praktek terkait.
Note: SA role was formerly known as SC (Site Catatan: jabatan SA dikenal sebelumnya sebagai SC
Controller). (Site Controller).
The Site Authority is responsible to: Site Authority bertanggung jawab:
 Ensures the personnel to support the activities under  Memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam
the Tangguh Operating Standards in his/her CoW aktivitas yang diatur dalam ini, di dalam organisasi
organization are authorised and in adequate CoW-nya harus memiliki otorisasi dan dalam jumlah
resources. yang memadai.
 Approves or decides the Activity Plan from 6- week  Menyetujui atau memutuskan Activity Plan dari 6-
gate through to execution. week gate sampai dengan pelaksanaan kerja
 Authorises all Permit To Work, all Low Risk Permit  Mengotorisasi semua Izin Kerja di Site-nya, Izin Kerja
(LRP) template, Risk Assessed Procedures (RAP), Risiko Rendah (LRP), Risk Assessed Procedure
and list of Non-Permit Works in his/her Site. (RAP), dan daftar Pekerjaan Tidak Perlu Izin Kerja di
Site-nya.
 Leads the daily CoW Meeting in the Site.  Memimpin Pertemuan CoW harian di Site-nya.
 Approves or decides any emergent work that is  Menyetujui atau memutuskan setiap pekerjaan
raised. mendesak yang muncul
 Approves or decides all HWOF permits in hazardous  Menyetujui atau memutuskan semua izin kerja
areas, associated risk assessments and isolations. HWOF di area berbahaya, bersama penilaian risiko
Passes any that are using a pressurised habitat for dan isolasi terkait. Menyampaikan semua yang
the AOM to approve. terkait penggunaan pressurised habitat ke AOM
untuk persetujuan
 Approves Risk Assessments as per residual risk.  Menyetujui Penilaian Risiko sesuai dengan risiko sisa
 Submits all proposed changes to the Task Risk  Mengirimkan semua usulan perubahan Task Risk
Assessment Table (TRAT) to the Region CoW Assessment Table (TRAT) kepada Region CoW
Authority (Region Operations TA). Authority (Region Operations TA)
 Manages the SIMOPS in his/her Site, including Hot  Mengelola SIMOPS di Site-nya, termasuk pekerjaan-
Work activities. pekerjaan Hot Work.
 Ensures formal records of all leak tests are  Catatan resmi dari semua pengetesan kebocoran
maintained in accordance with relevant procedure dikelola sesuai prosedur yang relevan dan sejalan
and aligned to the GoC process. dengan proses GoC.
900-PRC-HS-20007 Page 31 of 61
 Makes the final decision when doubts arise on the  Memutuskan klasifikasi suatu ruangan sebagai
classification of a work space (i.e Confined Space or Ruang Terbatas atau RWS jika adad keraguan
RWS). klasifikasi suatu ruang sebagai Ruang Terbatas atau
RWS.
 Is responsible to propose to the DSM a Non-  Bertanggung jawab mengusulkan kepada DSM suatu
Confomant Isolation Risk Assessment (NCIRA) Non-Confomant Isolation Risk Assessment (NCIRA)
considered for work which offers non-compliant terhadap pekerjaan yang digolongkan sebagai isolasi
isolations. yang non-compliant.
 Is responsible to approve to accept the risk as  Dalam lembar depan Non-Confomant Risk
ALARP in the Non-Confomant Risk Assessment Assessment (NCRA), SA bertanggung jawab untuk
(NCRA) front sheet. menyetujui dalam menerima risiko sebagai ALARP.
 Appoints HITRA Facilitator to conduct a L2 TRA for  Menunjuk HITRA Facilitator untuk memimpin L2 TRA
any high activity to ensure personnel are protected terkait aktivitas berisiko tinggi untuk memastikan
from hazards. bahwa para personil terlindung
 Authorises in writing through the letter of  Memberi otorisasi secara tertulis kepada pelaksana
authorization for those performing the roles tugas seperti yang tersebut dalam CoW sebagai
identified in the CoW as competent to carry out their personil yang kompeten untuk melaksanakan
roles. perannya.
 Maintains a register of all Control of Work authorised  Memelihara daftar semua petugas yang memiliki
personnel. otorisasi pada Control of Work.
 Communicates the responsibility and accountability  Meneruskan tanggung jawab dan akuntabilitas
of those performing the roles identified within the kepada mereka yang melaksanakan peran sesuai
CoW. yang tersebut dalam CoW.
 Ensures the self-verification program for CoW is  Memastikan program self-verification CoW di site
implemented and critical findings from self- dilaksanakan dan hasil yang sangat penting dari self-
verification are shared and actions are followed up, verification disebarluaskan dan tindakan-tindakan
tracked and closed appropriately. This includes ditindaklanjuti, dipantau progressnya dan ditutup
approving lessons learned. sesuai aturan. Termasuk di dalamnya menyetujui
lessons learned.
 Is responsible to ensure that all work carried out  Bertanggungjawab memastikan bahwa semua
under a maintenance work pack is provided with pekerjaan yang dlakukan berada dalam maintenance
appropriate site supervision to expedite all work work pack yang disediakan dengan pendekatan
safely under the CoW procedures. The SA will pengawas site untuk mempercepat semua bekerja
ensure that Isolations and Cleaning procedures for aman sesuai CoW prosedur. SA akan memastikan
in-service inspection and maintenance activity are bahwa Prosedur Isolasi dan Pembersihan untuk
developed and approved. inspeksi in-service dan aktivitas pemeliharaan telah
dibuat dan disetujui.
 Is responsible for endorsing the assessment and  Bertanggung jawab untuk menyetujui penilaian dan
preparations, as identified in the Hot/Odd Bolting persiapan, sebagaimana yang diidentifikasi di dalam
Certificate, by giving approval for the work to Sertifikat Hot/Odd Bolting, dan memberikan
proceed. persetujuan pelaksanaan suatu pekerjaan.
4.8.6 Area Authority (AA) 4.8.6 Area Authority (AA)

AA manages and controls the CoW process in their AA mengelola dan mengontrol proses CoW di area-nya.
areas. AA is accountable for task, process and worksite AA bertanggung jawab untuk identifikasi bahaya terkait
hazard identification and risk control measures pekerjaan, proses, dan lokasi kerja dan pengontrolan
associated with work performed in their area of risiko terkait dengan pekerjaan yang dilakukan di area
responsibility. tanggung jawabnya.
AA is personnel who have a definitive area on Site and is AA adalah personil yang memiliki area definitif di suatu
authorised by the SA. The AA shall have technical Site dan diotorisasi secara tertulis oleh SA. AA harus
competency related with operational of his/her Area as memiliki kompetensi teknis terkait dengan operasional
core competency to manage and control safely. dari Area-nya sebagai kompetensi utama untuk
mengelola dan melakukan kontrol dengan aman.
The Area Authority is responsible to: Area Authority bertanggung jawab:
 Is responsible to determine the level of risk  Bertanggung jawab untuk menentukan tingkat
900-PRC-HS-20007 Page 32 of 61
assessment required to support any activity or penilaian risiko yang dibutuhkan untuk mendukung
Permit to Work application as L1 TRA, L2 TRA. setiap aktivitas atau Izin Kerja sebagai L1 TRA, L2
TRA.
 Appoints the HITRA facilitator for L2 TRA when  Menunjuk HITRA facilitator untuk L2 TRA jika
required. diperlukan.
 Organizes and participates in any risk assessment  Mengorganisir dan berpartisipasi dalam setiap
process in the area of responsibility proses penilaian risiko di area tanggung jawabnya
 Is responsible to manage and control all work and  Mengelola dan kontrol semua pekerjaan dan aktivitas
activities in his/her area of responsibility. They could di area tanggung jawabnya. Di antaranya:
be:
- work requiring PTW - pekerjaan yang memerlukan Izin Kerja
- classified as Low Risk Permit - pekerjaan yang diklasifikasikan Izin Kerja Risko
Rendah
- classified as Non-Permit Work - pekerjaan yang diklasifikasikan Pekerjaan Tanpa
Izin Kerja
- operational work controlled by RAP - pekerjaan operasional dikontrol oleh RAP
 Conducts a mandatory work site visit with the PA to  Melakukan kunjungan wajib ke tempat kerja bersama
identify hazards from conducting the task and PA untuk mengidentifikasi bahaya dari pelaksanaan
controls which need to be in place prior to pekerjaan dan kontrol yang diperlukan sebelum
submitting a PTW for authorization by the SA. menyampaikan Izin Kerja untuk mendapatkan
otorisasi dari SA.
 Monitors on going jobs/activities within the area of  Mengawasi pekerjaan/aktivitas yang sedang
responsibility. berlangsung di area tanggung jawabnya.
Note: Catatan:
AA is responsible to monitor on going AA bertanggung jawab mengawasi pekerjaan
jobs/activites, however AA can delegate the /aktivitas yang sedang berlangsung, meski
monitoring to Field Technician, or other competent demikian AA dapat mewakilkan ke Field Technician
personnel in his/her area. atau personil kompeten yang lain di area-nya.
 Issues Permit To Work and Low Risk Permit (LRP)  Menerbitkan Izin Kerja dan Izin Kerja Risiko Rendah
within his/her area of responsibility. dalam area di bawah tanggung jawabnya.
 Reports to the SA as part of CoW organization.  Melapor kepada SA sebagai bagian dari organisasi
CoW.
 Guides the PA when planning the permits to ensure  Memandu PA saat merencanakan izin kerja untuk
that the appropriate hazards and controls have been memastikan bahwa semua bahaya dan kontrol yang
identified for the task. sesuai telah didentifikasi untuk pekerjaan tersebut.
 Ensures that the appropriate level of risk  Memastikan bahwa level penilaian risiko telah
assessment has been carried out for the task (Level dilakukan dengan tepat untuk suatu pekerjaan (Level
1 or Level 2). 1 atau Level 2).
 Ensures that all hazard identification and appropriate  Memastikan bahwa semua identifikasi bahaya dan
control measures have been put in place prior to a kontrol yang sesuai telah dilakukan sebelum izin
permit being issued, confirming that the PA fully kerja diterbitkan, memastikan bahwa PA telah
understands the scope of the task and that other sepenuhnya mengerti dengan lingkup pekerjaan dan
members of the work party have been fully briefed pekerja lainnya telah diberi pengarahan penuh dalam
via a Tool Box Talk Meeting or equivalent means of Pertemuan Tool Box Talk atau forum komunikasi
communication. yang setara lainnya.
 Maintains the culture to “STOP the Job” if anyone  Memelihara budaya”HENTIKAN pekerjaan” jika ada
feels unsafe or the work is not going to plan. yang merasa tidak aman atau pekerjaan tidak sesuai
rencana.
 Approves isolation design, control of isolation  Memberikan persetujuan rancangan isolasi, dan
implementation and ensure that the isolation is in pengendalian pelaksanakan isolasi serta memastikan
place prior to allowing an associated permit to be bahwa isolasi telah terpasang sebelum izin
issued. dikeluarkan.
 Ensures that the isolation is properly removed after  Memastikan bahwa isolasi telah dilepaskan dengan
completion of the work/cancellation of the permit. tepat setelah pekerjaan selesai/penutupan izin kerja.
 Ensures that the work site inspections are carried  Memastikan bahwa inspeksi ke tempat kerja
out before, during and after for each job controlled dilaksanakan sebelum, selama dan sesudah untuk
900-PRC-HS-20007 Page 33 of 61
under Permit To Work. Work site inspections during setiap pekerjaan yang dikontrol dengan Izin Kerja.
job execution may be delegated by AA to a Selama pekerjaan berlangsung inspeksi lapangan
competent nominated person e.g. Field Technician, dapat didelegasikan oleh AA kepada personil
Lead Technician. kompeten yang telah ditunjuk misal Field Technician,
Lead Technician.
 Ensures that adequate handovers take place at shift  Memastikan bahwa serah terima yang memadai
change, crew change or other change out/over, PAs pada pergantian shift, personil atau pemindahan
and IsAs. /penggantian AA, PA dan IsAs.
 Completes all necessary cross reference certificates  Melengkapi semua sertifikat referensi silang yang
required by the Permit To Work, supported by the perlu yang diperlukan oleh Izin Kerja, dibantu oleh
PTWC. PTWC.
 Maintains the LTI Register and carry out self-  memelihara Register LTI dan melakukan self-
verifications as specified.. verification sesuai ketentuan.
 Shares lessons learned from CoW self-verifications  Menyampaikan semua lessons learned dan self-
to the related personnel in his/her area of verification CoW kepada semua personil terkait di
responsibility. area tanggung jawabnya.
 Is available at his/her area where work is being  Berada di area wilayahnya selama pekerjaan
undertaken. dilaksanakan.
 Re-assess the jobs/permits with the PA before re-  Menilai ulang pekerjaan/izin kerja bersama PA
commencing the job after an emergency work sebelum memulai kembali pekerjaan yang terhenti
interruption. setelah terjadi situasi darurat.
 Is responsible for identifying all Confined Spaces  Mengidentifikasi semua Ruang Terbatas yang ada
existing within their areas of responsibility that dalam area tanggung jawabnya, yang membutuhkan
require a CSE Permit to enter. permit CSE untuk dapat memasukinya.
 Ensures all persons involved in confined space entry  Memastikan semua personil yang terlibat dalam CSE
work are Authorised Entrant. adalah Authorised Entrant.
 Issues the CSE Permit to the AGT 1 for initial entry  Mengeluarkan CSE Permit kepada AGT 1 untuk initial
and CSE Certificate to the PA for correct as before entry dan Sertifikat CSE kepada PA untuk masuk dan
entry cross referenced with other related work saling merujuk dengan PTW untuk pekerjaan terkait.
PTWs
 Cancels or suspends CSE Permit/ Certificate when  Membatalkan atau menunda Permit/Sertifikat CSE
the job is completed or when unacceptable saat pekerjaan telah selesai atau jika timbul kondisi-
conditions arise. kondisi yang tidak dapat diterima.
 Is responsible for approving all isolations design &  Bertanggung jawab untuk menyetujui semua
providing assurance that the isolation design rancangan isolasi dan memberikan kepastian bahwa
achieves the highest quality of isolation. rancangan memiliki kualitas isolasi yang paling tinggi.
 Approves work to proceed under the controls  Menyetujui pekerjaan untuk dilakukan seperti
identified on the PTW. tersebut dalam Izin Kerja.
 Ensures only authorised personnel perform  Memastikan bahwa hanya personil yang memiliki
isolations. otorisasi boleh melakukan isolasi.
 Advises the SA on the IsA competency.  Menyarankan SA dalam hal kompetensi IsA.
 Ensures isolation specification, application, removal,  Memastikan pemilihan, pemasangan, pelepasan,

certification and security are accomplished in sertifikasi dan keamanan dari isolasi telah dilakukan
accordance with the isolation procedure. sesuai dengan prosedur isolasi.
 Ensures that the LTI controls are applied robustly at  Memastikan bahwa kontrol terhadap LTI diterapkan
his/her area by LTI Register. secara ketat di areanya dengan Register LTI.
 Controls of all lock-off devices, keys and tags  Mengontrol semua perangkat penguncian, kunci dan
involved with isolations. tag yang terkait dengan isolasi.
 Ensures that the ICC certificates are registered and  Memastikan bahwa sertifikat ICC telah didaftarkan
cross referenced with the Permits inherent with the dan referensi silang dengan Izin Kerja terkait dalam
task which requires isolation. pekerjaan yang memerlukan isolasi.
 Is responsible for approving the isolation design,  Bertanggung jawab untuk meyetujui rancangan
providing assurance that the design achieves the isolasi, memberikan kepastian bahwa rancangan
highest quality of isolation reasonably practicable. akan memberikan isolasi yang praktis dengan
kualitas tertinggi.
900-PRC-HS-20007 Page 34 of 61
 Delegates the detailed electrical isolation design to  Mendelegasikan pekerjaan rancangan isolasi listrik
an authorised IA –Electrical (REP, SAEP, AEP, or kepada IA-Listrik yang berwenang (REP, SAEP, AEP,
AIP). atau AIP).
 Authorises the work to proceed under appropriate  Memberikan otorisasi agar pekerjaan berlangsung
controls. This includes approval of any preparatory dengan pengawasan yang memadai. Hal ini
work and on completion of the task, the work termasuk persetujuan pada tahap persiapan dan
required to complete reinstatement. pada tahap penyelesaian, pekerjaan memerlukan
pemulihan kembali
 Guides the PA in preparation of “Clearance for  Memandu PA dalam mempersiapkan “Sertifikat Izin
Excavation Certificate”. Penggalian”.
 Ensures that the personnel have the relevant  memastikan bahwa orang yang bekerja memiliki
authorization prior to the issuance of any PTW otorisasi yang sesuai sebelum penerbitan Permit,
activities e.g. Fire Watcher, Entry Attendant, PA, misalnya Fire Watcher, Entry Attendant, PA, AGT.
AGT.
 Is responsible to ensure all precautions are in place  Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
before issue the Hot Work Permit. semua tindakan pencegahan telah tersedia sebelum
menerbitkan Izin Kerja/Permit Pekerjaan Panas.
 Is responsible for ensuring that gas tests are carried  Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
out within their area of responsibility wherever there pengetesan gas dilakukan di area yang menjadi
is any possibility that oxygen defficient /enrichment, tanggung jawabnya untuk mengetes kemungkinan
toxic gases, and flammable/combustible vapors adanya potensi kekurangan/ kelebihan oksigen, gas
might be present. beracun, uap mudah menyala/terbakar.
 Is responsible for providing corrective actions to  Bertanggung jawab untuk memberi tindakan-
close the gaps found during the self-verification tindakan perbaikan untuk menutup kekurangan-
within his/her area of responsibility. kekurangan yang ditemukan dalam self-verification
dalam area tanggung jawabnya.
 Can be the same person with the Operation Area  Dapat merupakan orang yang sama dengan
Team Leader where AA sign the PTW and Operation/Production Area Team Leader, AA tanda
Operation/Production Area Team Leader sign the tangan di Izin Kerja and Operation/Production Area
OIRA Form. Team Leader tanda tangan di Formulir OIRA.
 Is responsible to issue PTW (if required) related with  Bertanggung jawab menerbitkan Izin Keja (jika
this override/inhibit. diperlukan) terkait override/inhibit.
 Is responsible to ensure that isolations and cleaning  Bertanggung jawab memastikan prosedur isolasi dan
procedures are executed to ensure the safe pembersihan telah dilakukan agar penyerahan
handover of plant and equipment to the maintenance dilakukan d kilang dan peralatan ke tim maintenance.
team. The AA will ensure that PTW & ICC AA akan memastikan bahwa Izin Kerja dan persiapan
preparation for work pack execution is planned & ICC untuk eksekusi work pack direncanakan dan
coordinated. dikoordinasikan.
 Is responsible to conduct shift handover with the  Bertanggung jawab untuk melakukan shift handover
Incoming shift for all CoW issues to the function of dengan incoming shift sebagai fungsi Area Authority
Area Authority. The shift handover will be conducted membicarakan isu-isu berkenaan CoW. Shift
face to face, supported by written information. handover dilakukan secara tatap muka yang
didukung dengan informasi tertulis.
 Ensures a suitable work pack is in place to enable a  Memastikan work pack yang sesuai sudah tersedia
task based risk assessment to be carried out prior to untuk memastikan kajian resiko yang sesuai sudah
work commencing dilakukan sebelum pekerjaan dimulai.
 Acts upon the results of self-verifications to maintain  Menindaklanjuti hasil self-verification untuk menjada
the integrity of the system and proposing integritas sistem dan menyarankan rekomendasi
recommendations for system improvement untuk perkembangan sistem.
 Ensures that Hot and Odd bolting operations comply  Memastikan bahwa kegiatan Hot and Odd bolting
with the guidelines within Tangguh Operating mengikuti panduan yang ada pada Tangguh
Standards. Operating Standards.
900-PRC-HS-20007 Page 35 of 61
4.8.7 Affected Area Authority (AAA) 4.8.7 Affected Area Authority (AAA)
 Is an AA where activities carried out in his/her area  Adalah seorang AA yang memiliki aktivitas di area-
can be affected by activities in another area (AA). nya dapat dipengaruhi oleh aktivitas di area (AA) lain.
 If required, in PTW Meeting, the SA will decide who  Jika diperlukan, dalam Pertemuan PTW, SA akan
is the AA will take a lead on work planning, memutuskan AA yang mana yang akan memimpin
administration, and control of the activity. dalam perencanaan pekerjaan, administrasi, dan
kontrol dari aktivitas.
 Could be in a different Site. For this case, the SA  Dapat berada di Site yang sama atau di Site yang
from both Sites shall decide who are the AA and berbeda. Untuk kasus ini, SA dari kedua Site harus
AAA. memutuskan siapa yang akan menjadi AA dan AAA.
 Is responsible to countersign the PTW from the  Bertanggung jawab untuk Turut membubuhkan
adjoining area to confirm that the AAA is aware of tanda tangan di Izin Kerja dari area sebelahnya untuk
the activity taking place and that the hazards can be memastikan bahwa AAA mengetahui aktivitas
effectively managed with specified controls pekerjaan dan semua bahaya dapat dikelola dengan
kontrol tertentu
 Is aware of the duration and types of all isolations  Mengetahui durasi serta jenis isolasi yang
affecting the work area and the area under his/her mempengaruhi area kerja terkait maupun wilayah
responsibility kerja dibawah tanggung jawabnya.
 Communicate with personnel working within his/her  Berkomunikasi dengan semua personil yang bekerja
area who may be affected by the adjacent activities di dalam area kerjanya yang dapat terpengaruh oleh
to ensure that they understand the potential impact aktivitas dari tempat lain yang berdekatan untuk
on their activities memastikan bahwa mereka telah memahami akibat
yang berpotensi terjadi terhadap aktivitas mereka
4.8.8 Performing Authority (PA) 4.8.8 Performing Authority (PA)

The PA role may be held by either BP or contractor Jabatan PA dapat dilakukan baik oleh karyawan BP atau
employees. A PA shall have demonstrated that they are kontraktor. PA harus telah membuktikan bahwa mereka
competent to carry out this role. The PA is the person in kompeten untuk melaksanakan tugasnya. PA adalah
charge of the task described in the Permit to Work. orang bertanggung jawab pada pekerjaan yang tertulis
dalam Izin Kerja.
Note: Catatan:
The PA and AA cannot be the same person PA dan AA tidak boleh dari orang yang sama.
The Performing Authority: Performing Authority:
 Will be a competent person both in technical  adalah orang yang kompeten di dalam disiplin teknis
discipline and CoW. dan CoW.
 Applies for the Permit for the proposed work and  Mengajukan izin kerja untuk melakukan pekerjaan
participate in the risk assessment (L1 and L2 TRA). dan berpartisipasi di setiap penilaian risiko (L1 dan L2
TRA).
 Is responsible to visit the work site with the AA to  Bertanggung jawab untuk inspeksi ke lapangan
identify the hazards and control measures. dengan AA untuk identifikasi bahaya dan tindak
pengendalian.
 May complete this tasks themselves if suitably  Boleh menyelesaikan tugas ini sendiri, sesuai
authorised. kewenangan yang dimiliki.
 Prepares drawings, plans and working instruction or  Menyiapkan gambar, rencana dan instruksi atau
procedure. prosedur kerja
 Is responsible for taking part in the risk assessment  Bertanggung jawab untuk mengambil bagian dalam
process and disseminating the output from the Risk proses penilaian risiko dan menyebarluaskan hasil
Assessment process to all personnel under PA dari proses Penilaian Risiko kepada semua personil
supervision who will be doing the work through Tool yang dalam supervisi PA yang akan melakukan
Box Talk. pekerjaan melalui Tool Box Talk.
 Is the responsible person for the activity being  Adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
carried out under the Permit. The PA may be the aktivitas pekerjaan yang tertuang dalam Izin Kerja.
person carrying out the task or may be supervising a PA bisa saja orang yang melakukan pekerjaan atau
group of people carrying out the job. yang mengawasi sekelompok orang melakukan
pekerjaan.
 Can be responsible for more than one tasks at any  Bertanggung jawab untuk lebih dari satu pekerjaan
one time providing he can safely manage the tasks secara bersamaan selama yang bersangkutan bisa
900-PRC-HS-20007 Page 36 of 61
concurrently e.g. if the tasks are in close proximity in mengelola semua aktivitas dengan aman misalnya
the same area. pekerjaan di lokasi yang berdekatan di area yang
sama.
In this case, the AA shall determine how many tasks Dalam kasus ini, AA harus menentukan berapa
can safely be performed and controlled by the PA. banyak tugas dapat dilaksanakan dan dikontrol oleh
PA dengan aman.
 Leads the Tool Box Talk Meeting prior to the start of  Memimpin Pertemuan Tool Box Talk sebelum
the task to ensure that the persons involve in the memulai pekerjaan untuk memastikan bahwa orang
task fully understand the scope of work and the yang terlibat dalam pekerjaan mengerti sepenuhnya
hazards and controls for the job. dengan ruang lingkup pekerjaan serta bahaya dan
control dari pekerjaan.
 Ensures that all of those involved in the specific  Memastikan semua yang terlibat dalam pekerjaan
work activity sign off the worksite T3 form. tertentu menandatangani formulir T3.
 Communicates to all team member that they shall  Komunikasi ke semua anggota tim bahwa mereka
“STOP THE JOB” if conditions change or it harus ”MENGHENTIKAN PEKERJAN” jika kondisi
becomes unsafe to continue. berubah atau tidak aman untuk dilanjutkan.
 Ensures that only personnel authorised by the  Memastikan bahwa hanya personil yang berwenang
Permit and listed in the T3 form participate in the sesuai Izin Kerja dan terdaftar di formulir T3 saja
task. yang terlibat dalam pekerjaan.
 Has the right to request a demonstration of the  Memiliki hak untuk meminta pembuktian penerapan
application and integrity of any isolation prior to work dan integritas dari setiap isolasi sebelum pekerjaan
being commenced. dimulai.
 Will ensure that they have witnessed, at the point of  Memastikan bahwa mereka telah menyaksikan, pada
work, that the electrical isolations are in place. tempat yang dikerjakan, bahwa isolasi listrik sudah
dterapkan.
 Ensures that all controls are applied.  Memastikan semua kontrol dilaksanakan.
 Ensures that only work covered within the scope of  Memastikan bahwa hanya pekerjaan tercakup dalam
the Permit takes place. Izin Kerja saja yang dikerjakan.
 Ensures that lessons learned from the self-  Memastikan lessons learned yang didapat dari self-
verification are captured and actions followed. verification diterima dan langkah perbaikan diikuti.
 Ensures that where there are any deviations from  Memastikan bilamana ada penyimpangan dari
the initial Permit conditions, or conditions change or persyaratan yang ditentukan dalam Izin Kerja, atau
become unsafe, the work will be stopped. The PA perubahan keadaan atau menjadi tidak aman, maka
shall consult with the AA and the task will re- pekerjaan akan dihentikan. PA akan berkonsultasi
assessed. dengan AA dan pekerjaan akan dikaji ulang.
 Ensures that the worksite is kept in a clean and safe  Memastikan lokasi kerja dijaga tetap bersih dan
condition both during and upon completion of the aman baik selama dan saat penyelesaian bekerjaan.
job.
 Ensures adequate handovers take place at shift and  Memastikan serah terima yang memadai saat
crew change periods with the incoming PA. pergantian shift atau regu kerja dengan PA
berikutnya.
 Re-assess the jobs/permits with the AA before re-  Mengkaji ulang pekerjaan/izin kerja bersama PA
commencing the job after an emergency work sebelum menjalankan kembali pekerjaan yang
interruption. terhenti setelah terjadi situasi darurat.
 Is responsible to have such practical experience and  Bertanggung jawab untuk memiliki pengalaman
theoretical knowledge of the equipment to be tested praktek dan pengetahuan teoritis tentang peralatan
so that he will be able to detect defects or yang akan di-tes, sehingga dia akan dapat
weaknesses highlighted by the test and assess their mengetahui jika ada kerusakan atau kelemahan yang
importance to the integrity and function of the akan terbukti dari hasil pengetesan peralatan dan
equipment. menilai pentingnya kekuatan dan fungsi dari
peralatan.
 Is qualified and trained to a standard sufficient to  Memenuhi kualifikasi dan telah terlatih untuk
meet any applicable regulations. memenuhi standar dari peraturan yang ada.
 Ensures all work crews under his supervision are  Memastikan semua anggota yang berada dalam
technically competent to support the leak test supervisi-nya memiliki kompetensi teknis untuk
activities. mendukung aktivitas pengetesan kebocoran.
 Is accountable in performing leak test activites as  Bertanggung untuk melakukan aktivitas pengetesan
per PTW requirement in accordance with this kebocoran seperti yang disyaratkan dalam PTW,
900-PRC-HS-20007 Page 37 of 61
procedure. sesuai dengan prosedur ini.

 Provides input to AA the possibility to have an  Memberikan masukan kepada AA adanya
override/inhibit as required. kemungkinan suatu override/inhibit sesuai keperluan
 Is involved in the OIRA assessment.  Terlibat dalam penilaian OIRA.
 Performs the job as per PTW which requires  Melakukan pekerjaan sesuai Izin Kerja yang
override/inhibit under direction and supervison of AA. memerlukan override/inhibit di bawah perintah dan
pengawasan AA.
 Is responsible for knowing and recognizing hazards  Bertanggung jawab untuk mengetahui dan
that may be faced during CSE by participating in a L2 mengenali berbagai bahaya yang mungkin dihadapi
TRA before entry. selama memasuki ruang terbatas (CSE) sebelum
pekerjaan dengan ikut berpartisipasi dalam L2RA.
 Ensures that he/she understands all the conditions  Memastikan bahwa dia memahami semua
on PTW and cross-referenced Certificates as well as persyaratan di dalam Izin Kerja, referensi silang
signs to confirm his responsibility for complying with dengan sertifikat lainnya dan tanda tangan untuk
all the conditions on the Permit. konfirmasi bahwa dia bertanggung jawab untuk
mematuhi semua persyaratan yang ada pada Izin
Kerja.
 Ensures that personnel entering a confined space  Memastikan bahwa personil yang memasuki ruang
have all necessary training, competency and terbatas mempunyai pelatihan, kompetensi, dan
personal protective equipment for the task. semua Alat Pelindung Diri yang diperlukan.
 Ensures that rescue services as an integral part of  Memastikan bahwa operasi penyelamatan (rescue
the plan that is readily available in preparation for any service) adalah bagian yang terintegrasi dengan
emergency. rencana keadaan darurat yang sudah dipersiapkan.
 Ensuries that the necessary rescue and resuscitation  Memastikan bahwa alat penyelamat dan resusitasi
equipment are readily available. yang diperlukan telah siap tersedia ditempat.
 Ensures acceptable safe entry conditions are  Memastikan kondisi keamanan memasuki ruang
maintained consistent with the terms of CSE terbatas tetap dalam pengawasan sesuai dengan
Certificate. yang dipersyaratkan di dalam Sertifikat CSE.
 Stops work and removes everyone from the  Menghentikan pekerjaan dan mengeluarkan semua
confined space if the conditions of entry, including orang dari dalam ruang terbatas apabila terjadi
any changes to work scope perubahan kondisi-kondisi termasuk perubahan
lingkup kerja.
 On suspension or completion of the permit the PA  Pada saat permit suspension atau penyelesaian
shall ensure the worksite is tidy. The AA or his permit PA harus memastikan bahwa area kerja
delegate shall inspect the worksite prior to closing a sudah rapi. AA atau perwakilannya harus memeriksa
permit. area kerja sebelum menutup permit.
4.8.9 Isolating Authority – Process (IsA-P) 4.8.9 Isolating Authority – Process (IsA-P)
 Is responsible to support AA to ensure safe  Bertanggung jawab untuk membantu AA untuk
condition before job execution by providing safe memastikan kondisi aman sebelum pelaksanaan
process isolation. pekerjaan dengan menyediakan isolasi proses yang
aman.
 Is responsible to demonstrate to the PA, if  Bertanggung jawab menunjukkan kepada PA, jika
requested by PA, the integrity of the process diminta oleh PA, integritas dari isolasi proses untuk
isolation to ensure the job execution is safe from memastikan pelaksanaan pekerjaan aman dari
process isolation failure. kegagalan isolasi proses.
 Designs of process isolation as requested by the AA.  Mendesain rancangan dari isolasi proses sesuai yang
diminta oleh AA.
 Specifies, applies, tests, monitors, removes and  Menentukan, memasang, mengetes, memantau,
records of process isolations. melepasan, dan mencatatkan isolasi proses.
 Agrees the scope and content of isolation with  Menyepakati ruang lingkup dan isi isolasi dengan
appropriate personnel (AA & PA) by reviewing the personil yang tepat (AA & PA) dengan pengkajian
work to be undertaken. terhadap pekerjaan yang akan dilakukan.
 Isolates specific sections of plant or items or  Isolasi terhadap bagian tertentu kilang atau peralatan
equipment to the highest standard possible. dengan standar tertinggi yang dapat dilakukan.
 Demonstrates to the PA the application and integrity  Menunjukkan kepada PA tentang pemasangan dan
of the energy isolation. integritas dari suatu isolasi energi.
900-PRC-HS-20007 Page 38 of 61
4.8.10 Isolating Authority – Electrical (IsA-E) 4.8.10 Isolating Authority – Listrik (IsA-E)
 Designs of an electrical isolation when requested by  Merancang isolasi listrik sesuai permintaan AA.
the AA.
 Safely isolates a specific section of plant or items of  Melakukan Isolasi yang aman pada bagian khusus
equipment to the highest quality and the security of dari kilang atau bagian suatu peralatan dengan
isolation, which is reasonably practicable. kualitas isolasi yang tertinggi dan aman, yang masuk
akal secara praktek.
 Demonstrates the integrity of the isolation to PA.  Menunjukan kehandalan isolasi yang dilakukannya
kepada PA.
 Will be authorised to isolate to the maximum voltage  Akan diberi otorisasi untuk isolasi hingga tingkat
level required for the isolation as REP, SAEP, AEP, or tegangan maksimum yang diperlukan untuk isolasi
AIP. sesuai dengan posisi yang telah ditetapkan yaitu
REP, SAEP, AEP, atau AIP.
4.8.11 Responsible Electrical Person (REP) 4.8.11 Responsible Electrical Person (REP)
 Is a role under CoW System to clearly identify which  Peran ini sesuai dengan CoW sistem yang secara
authorised person has the responsibility for the jelas mengidentifikasi mereka yang diberi otorisasi
electrical system. The REP is nominated by R&M dan bertanggung jawab dalam sistem kelistrikan.
Manager from those persons having the highest REP ditunjuk oleh R&M Manager sebagai orang yang
level of authorization required for Tangguh LNG. The memiliki otorisasi tertinggi di lapangan. The REP diuji
REP will be technically assessed by Electrical TA. secara teknis oleh Electrical TA.
 Countersigns the PTW with high voltage electrical  Turut menandatangani Izin Kerja yang mengandung
content work (see safe isolation & re-instatement of pekerjaan listrik untuk memastikan bahwa isolasi
plant electrical procedure – 900-PRC-HS-2224) to telah dirancang dengan benar oleh IA-E yang sesuai
ensure that the isolation has been correctly designed (SAEP, AEP, atau AIP).
by the appropiate IA-E (SAEP, AEP, or AIP).
 Approves any switching programs that have been  Menyetujui setiap switching program yang dibuat
prepared by SAEP, reviewed by Engineering oleh SAEP, ditinjau oleh Engineering Electrical Team
Electrical Team Leader. Leader.
 Ensuring that the isolation has been correctly  Memastikan bahwa isolasi sudah didesain dengan
designed and IsA has the appropriate authorization benar dan IsA memiliki level otorisasi yang sesuai
level for the work. untuk pekerjaan.
 Assess and recommend site personnel for  Menilai dan merekomendasikan personil di lapangan
authorization to be AEP and AIP. untuk diberikan otorisasi sebagai AEP dan AIP.
 At any one time there can be only one REP on site.  Di setiap saat hanya boleh ada satu REP di lokasi dan
REP may also be the IA-E. REP mungkin juga dapat bertindak sebagai IA-E.
4.8.12 Senior Authorised Electrical Personnel 4.8.12 Senior Authorised Electrical Personnel
(SAEP) (SAEP)
 Is an electrical personnel who has been formally  Petugas listrik yang secara resmi telah dinilai oleh
assessed by the site ETA and appointed by R&M ETA setempat dan ditunjuk oleh R&M Manager
Manager to switch, isolate and test electrical untuk melakukan switch, isolasi dan uji peralatan
equipment with voltage levels up to “High Voltage”. listrik bertegangan sampai tingkat”Tegangan Tinggi”.
SAEP is an IA-E under the CoW for electrical SAEP adalah IA-E sesuai CoW untuk sistem listrik
systems with voltage levels up to “High Voltage”. dengan tegangan sampai ke ”Tegangan Tinggi”
 Is responsible to prepare switching program. The  Bertanggung jawab membuat switching program.
switching program shall be checked by REP and Swicthing program tersebut harus diperiksa oleh
approved by ETA. REP dan disetujui oleh ETA.
 Is responsible for the isolation design and  Bertanggung jawab untuk desain dan spesifikasi,
specification, application, removal and recording of pemasangan, pelepasan dan pencatatan Isolasi
Electrical Isolations for “High Voltage” in line with Listrik “Tegangan Tinggi” sesuai dengan Prosedur
SIRP-Electrical Procedure (900-PRC-HS-2224). SIRP-Listrik (900-PRC-HS-2224).
 Will be technically assessed by Electrical TA.  Diuji secara teknis oleh Electrical TA.
4.8.13 Authorised Electrical Personnel (AEP) 4.8.13 Authorised Electrical Personnel (AEP)
 Is an electrical personnel who has been formally  Petugas listrik yang secara resmi telah di-ases oleh
assessed by the site REP and appointed by the R&M REP setempat dan ditunjuk oleh R&M Manager
Manager to switch, isolate and test electrical untuk melakukan switch, isolasi dan uji peralatan
900-PRC-HS-20007 Page 39 of 61
equipment with voltage levels up to “Low Voltage”. listrik bertegangan sampai tingkat”Tegangan
AEP is IA-E under the Tangguh Operating Standards Rendah”. AEP adalah IA-E sesuai Tangguh Operating
for electrical systems with voltage levels up to “Low Standards untuk sistem listrik dengan tegangan
Voltage”. sampai ke ”Tegangan Rendah”.
Electrical Isolations for “Low Voltage” in line with Listrik “Tegangan Rendah” sesuai dengan Prosedur
SIRP-Electrical Procedure (900-PRC-HS-2224). SIRP-Listrik (900-PRC-HS-2224).
4.8.14 Authorised Instrument Personnel (AIP) 4.8.14 Authorised Instrument Personnel (AIP)
 Is instrument personnel who have been formally  Petugas instrumen yang secara resmi telah dinilai
assessed by the site REP and appointed by the R&M oleh REP setempat dan ditunjuk oleh R&M Manager
Manager to switch, isolate and test control, untuk melakukan switch, isolasi dan uji peralatan
instrument and telecom equipment with voltage instrumentasi dan telekomunikas bertegangan
level “Extra Low Voltage“. AIP is IA-E under CoW sampai tingkat ”Tegangan Ekstra Rendah”. AIP
for control, instrument and telecom systems with adalah IA-E sesuai CoW untuk sistem kontrol,
voltage level “Extra Low Voltage“. instrumentasi, dan telekomunikasi bertegangan
sampai ke”Tegangan Ekstra Rendah”.
Electrical Isolations for “Extra Low Voltage” in line Listrik “Tegangan Sangat Rendah” sesuai dengan
with SIRP-Electrical Procedure (900-PRC-HS-2224). Prosedur SIRP-Listrik (900-PRC-HS-2224).
4.8.15 Permit To Work Coordinator (PTWC) 4.8.15 Permit To Work Coordinator (PTWC)
Permit To Work Coordinator (PTWC) or CoW Permit To Work Coordinator (PTWC) atau CoW
Coordinator: Coordinator:
 Is responsible primarily to control the administration  Bertangung jawab terutama untuk mengontrol
of the PTW system administrasi sistem PTW.
 Is responsible to manage a register of L2 TRA in  Bertanggung jawab mengelola suatu register L2 TRA
his/her site. di site-nya.
 Registers all issued and cancelled ICCs.  Mendaftarkan semua ICC yang dikeluarkan/ditutup.
 Assists AA to ensure that all relevant PTWs and  Membantu AA untuk memastikan semua Izin Kerja
ICCs are properly cross referenced. dan ICC yang relevan di referensi silangkan dengan
tepat
 Assists AA to update the ICC status against all active  Membantu AA untuk memperbaharui status ICC
or cancelled Permits/WCCs. terhadap semua Izin Kerja yang aktif atau yang sudah
ditutup.
 Assists AA to maintain LTI Register.  Membantu AA untuk memelihara Register LTI.
 Collates and registers all completed self-verification  Mengumpulkan dan mencatat semua formulir self-
forms. verification yang telah dilengkapi.
 Submits the weekly CoW self-verification statistic  Mengirimkan data statistik CoW Self-verification
data to Tangguh CoW Lead. mingguan ke Tangguh CoW Lead.
 Provides the L2 TRA (TRA, ORA, NCIRA) number  Memberikan nomer L2 TRA (TRA, ORA, NCIRA)
based on relevant numbering system. sesuai dengan sistem penomoran yang relevan.
 Scans the approved relevant L2 TRA (TRA, ORA,  Melakukan scan L2 TRA (TRA, ORA, NCIRA) yang
NCIRA) and manage to be uploaded into ATLAS or telah disetujui dan mengelolanya agar diunggah ke
shared folder. ATLAS atau shared folder.
 Is responsible to ensure override/inhibit form is  Bertanggung jawab untuk memastikan formulir
cross-referenced on and attached to the related PTW override/inhibit di-referensi silang dan dilampirkan
(if required). pada PTW terkait (jika diperlukan)
4.8.16 Operation Technical Authority (Ops TA) 4.8.16 Operation Technical Authority (Ops TA)
 Is a Regional S&OR role and shall provide assurance  Merupakan peran S&OR Regional yang harus
for the Regions’s CoW 4.5 conformance. menyediakan jaminan dipatuhinya Regions’s CoW
4.5 conformance.
4.8.17 CoW Lead 4.8.17 CoW Lead

 Provides advice to Site Management (SA, DSM, SM,  Memberikan saran-saran kepada Site Management
900-PRC-HS-20007 Page 40 of 61
and CoW Community of Practice [CoP]) to ensure (para SA, DSM, SM, dan CoW Community of
the training, competency, and authorization process Practice [CoP]) untuk memastikan bahwa proses
for all CoW roles are aligned with the requirement. pelatihan, kompetensi, dan otorisasi untuk semua
peran/jabatan CoW sesuai dengan persyaratan.
 Is actively involved in the Control of Work process  Terlibat aktif dalam proses Control of Work dari
from planning, safe execution until safe work perencanaan, eksekusi yang aman, sampai
completion by providing advices to comply with the penyelesaian pekerjaan dengan memberikan saran-
Control of Work requirements. saran untuk mematuhi persyaratan Control of Work.
 Monitors the closure of actions from Self-  Mengawasi penutupan tindakan-tindakan dari self-
verification. verification.
 Leads to collate and share lesson learned from self-  Memimpin pengumpulan dan penyebarluasan lesson
verification. learned dari self-verification.
 Provides a regular report of CoW self-verification,  Memberikan laporan self-verification CoW secara
weekly basis is recommended, as per requirement. berkala, disarankan setiap minggu, sesuai
kebutuhan.
4.8.18 CoW Trainer (DC Trainer) 4.8.18 CoW Trainer (DC Trainer)
 Is responsible to deliver CoW related training and  CoW Trainer bertanggung jawab untuk memberikan
assessment. CoW Trainer shall countersign the CAC pelatihan dan penilaian CoW. CoW Trainer harus
together with the Line Manager (LM). menandatangani CAC bersama dengan Line
Manager (LM).
4.8.19 HITRA Facilitator 4.8.19 HITRA Facilitator

 Is authorised personnel to lead the team in  Adalah personil yang berwenang untuk memimpin
performing an L2 TRA. tim dalam melakukan suatu L2 TRA.
 Ensures the team understands the risk assessment  Memastikan bahwa tim memahami proses penilaian
process. risiko.
 Takes responsibility for maintaining the quality of the  Mengambil tanggung jawab untuk memelihara
L2 TRA. kualitas L2 TRA.
 Ensures that the assessment team includes  Memastikan bahwa tim penilaian terdiri dari personil
personnel with all the necessary experience, dengan pengalaman, pengetahuan dan kompetensi
knowledge and competence for the task. yang sesuai dengan tugas mereka masing-masing.
 Ensures that the L2 TRA team visits the worksite.  Memastikan bahwa tim L2 TRA melakukan
kunjungan ke lapangan.
 Ensures that all members of the L2 TRA team have a  Memastikan bahwa semua anggota tim L2 TRA
full opportunity to contribute and that the details of punya kesempatan penuh berkontribusi dan bahwa
the assessment are agreed by all team members. rincian dari L2 TRA telah disetujui oleh semua
anggota tim.
 Ensures that the details of the risk assessment are  Memastikan bahwa rincian dari penilaian risiko
accurately recorded. dicatat secara akurat.
4.8.20 ORA Facilitator 4.8.20 ORA Facilitator

 Is the Area Authority who has passed L2RA training  Adalah Area Authority yang telah lulus training L2RA
and authorised by Site Authority as ORA Facilitator. dan diotorisasi oleh Site Authority sebagai Facilitator.
 Leads the team in performing ORA as described in  Memimpin tim dalam melakukan ORA yang
ORA procedure 920-PRC-OP-3002. dideskripsikan pada prosedur ORA 920-PRC-OP-
3002.
 Ensures that the team understand the assessment  Memastikan bahwa tim memahami proses penilaian
process and that the aim is to recognize and reduce dan tujuannya untuk mengenal dan mengurangi
risks to an acceptable level or, if risks cannot be risiko hingga tingkat yang dapat diterima, atau jika
controlled, to prevent the task from taking place. risikonya tidak dapat dikendalikan, untuk mencegah
pelaksanaan tugas.
 Take responsibility for maintaining the ORA quality.  Bertanggung awab untuk menjaga kualitas dari ORA.
 Assesses the consequences that are raised and  Menilai akibat yang mungkin timbul dan menentukan
defines mitigation plan if any safety critical rencana mitigasi jika terdapat safety critical
equipment are not functioning/ operated as per equipment yang tidak berfungsi/ beroperasi seperti
normal operation. kondisi operasi normalnya.
 Assesses and documents any new risks that are  Menilai dan mendokumentasikan resiko baru yang
900-PRC-HS-20007 Page 41 of 61
created by mitigation measure put in place. muncul dari tindakan mitigasi yang diterapkan.
 Ensures that the ORA team carries out a mandatory  Memastikan bahwa tim ORA wajib melakukan
worksite visit. kunjungan ke tempat kerja.
 Ensures that all members of the ORA Team have a  Memastikan bahwa seluruh anggota tim ORA
full opportunity to contribute and that the details of memiliki kesempatan penuh untuk berkontribusi dan
the assessment are agreed by all team members. rincian penilaian disetujui oleh seluruh anggota tim.
 Ensures that the details of the assessment are  Memastikan bahwa rincian penilaian dicatat dengan
accurately recorded. akurat.
 Ensures approved ORA are documented in ATLAS  Memastikan ORA yang telah di-approve
as back up file. didokumentasikan di dalam ATLAS sebagai back up
file.
 Verifies the impact if any safety equipment or device  Memeriksa tentang dampak safety yang terjadi jika
which we may rely on, is disabled. ada kesalahan pekerjaan pada safety equipment atau
safety device yang dinon-aktifkan akibat ORA ini.
 Shall assess and document any new risks that are  Harus menilai dan mencatat semua risiko yang
created by mitigation measure put in place. mungkin terjadi akibat diterapkannya tindakan
mitigasi tersebut.
4.8.21 Area Team Leader (ATL) 4.8.21 Area Team Leader (ATL)
 Is a focal point for the Tangguh Operating Standards  Focal point untuk prosedur Tangguh Operating
procedures at their area. Standards di area-nya.
 Asseses all abnormal conditions in accordance with  Menilai seluruh kondisi abnormal sesuai dengan
this document. dokumen ini.
 Ensures that all risk assessments (TRA, ORA, OIRA,  Memastikan bahwa seluruh penilaian risiko (TRA,
AOFRA, as applicable) are recorded. ORA, OIRA, AOFRA, yang sesuai) tercatat.
 Ensures that the assessment team includes  Memastikan bahwa tim penilaian termasuk personil
personnel with the necessary knowledge and dengan pengetahuan dan kompetensi operasi
competence for the operation involved. terlibat.
 Is responsible for the content of the alarm system  Sistem Alarm: bertanggung jawab terhadap isi dari
and its beneficial usage in their area responsibility. sistem alarm dan kegunaannnya pada area tanggung
He reviews periodically the list of Disabled alarms jawabnya. ATL meninjau daftar alarm yang di-disable
and outstanding Alarms, the list of outstanding dan alarm yang outstanding, daftar alarm yang
alerts, and reviews all significant changes to ‘High, outstanding, dan meninjau semua perubahan yang
Medium, Low Priority Alarms’ via the Change penting pada alarm prioritas Tinggi, Medium,
Request forms. No changes of this type are to be Rendah’ melalui Formulir Permohonan Perubahan.
implemented without his approval. Tidak akan ada perubahan dari tipe ini yang akan
diimplementasikan tanpa persetujuannya.
 Ensures compliance with Tangguh Operating  Memastikan kepatuhan terhadap prosedur Tangguh
Standards procedures in their areas of responsibility Operating Standards ini di area tanggung jawab
and ensure that their affected team members are masing-masing TL dan memastikan bahwa semua
complying. anggota terkait mematuhi.
 Initiates and lead OIRA process as required.  Inisiatif dan memimpin proses OIRA jika diperlukan.
 Is the focal point for ORA procedure and ensures all  Menjadi focal point dalam penerapan prosedur ORA
abnormal conditions are risk assessed and the ORA dan memastikan semua kondisi tak-normal sudah
is recorded. dinilai risikonya dan ORA sudah didokumentasikan.
 Is responsible to ensure Shift Supervisors, Lead  bertanggung jawab memastikan Shift Supervisor,
Technicians, DCS Technicians, and Field Technicians Lead Technician, dan Field Tehnician memahami,
understand and follow procedures, and comply with mengikuti semua prosedur, dan mematuhi
requirements. Ensure latest updated procedure is persyaratan prosedur ini. Memastikan prosedur
used and coordinate any revisions to the procedure terkini yang dipakai dan mengkoordinasikan semua
as per Management of Change (MoC) and revisi yang ada sesuai dengan Management of
Document Control guidelines. Arrange an Change (MoC) dan petunjuk Document Control.
appropriate investigation for any occasions when Mengatur investigasi di dalam keadaan dimana
procedure is not followed, in order that lessons are prosedur ini tidak diikuti, agar pembelajaran dipahami
learnt to prevent recurrence. guna mencegah terulangnya kasus ini.
 Is required to ensure handover notes as per required  Memastikan catatan handover sesuai dengan format
standard format and in enough detail to provide a standar dan cukup rinci dalam memberikan handover
clear and complete hand over to incoming crew that yang jelas dan lengkap sehingga status pekerjaan
will accurately and properly communicate the status dapat dikomunikasikan dengan akurat kepada team
900-PRC-HS-20007 Page 42 of 61
of the operation to in coming team leader. leader shift selanjutnya.

 Can also be as the Area Authority (AA) in terms of  Bisa merupakan seorang Area Authority (AA) dalam
the Control of Work procedure during day shift, kaitan prosedur Control of Work (CoW) saat day
Team Leader is responsible to handover any shift, Team Leader juga bertanggung jawab untuk
continuation permit to night shift AA in charge. meng-handover izin kerja yang berlanjut kepada AA
night shift.
4.8.22 Individual L2 TRA Member 4.8.22 Individu Anggota L2 TRA

 Actively participates in the L2 TRA process.  Partisipasi secara aktif dalam proses L2 TRA.
 Help identify hazards and control measures to  Membantu dalam identifikasi bahaya dan langkah
reduce the likelihood of an incident/accident kontrol untuk menurunkan kemungkinan terjadi
occurring. suatu kejadian/kecelakaan.
 Agrees with the overall L2 TRA before approval,  Bersepakat dengan keseluruhan L2 TRA sebelum
ensuring that risks have been reduced to as low as diajukan untuk persetujuan, memastikan bahwa
reasonably practicable. risiko telah diturunkan serendah yang dapat
dilakukan.
4.8.23 Individual ORA Team Members 4.8.23 Anggota Tim ORA

 Actively participates in the ORA process  Berpartisipasi aktif dalam proses ORA
 Helps identify hazards and control measures in order  Membantu mengidentifikasi bahaya, dan tindakan
to reduce the likelihood of an incident/accident perbaikan agar mengurangi kemungkinan terjadinya
occurring. kecelakaan.
 Ensures that they are in agreement with the overall  Memastikan bahwa terdapat persetujuan sebelum
ORA before approval, ensuring that risks have been pengesahan, memastikan bahwa risiko telah
reduced to an acceptable level. dikurangi hingga tingkat yang dapat diterima.
 Countersigns the final Risk Assessment output  Menandatangani hasil akhir Penilaian risiko.
4.8.24 Production Manager (PM) 4.8.24 Production Manager (PM)

 Is a Site Authority (SA) and On-Scene Commander  Adalah Site Authority (SA) dan On-Scene
(OSC), responsible to lead the production meetings, Commander (OSC), bertanggung jawab memimpin
to communicate the operational concern and production meeting untuk mengkomunikasikan isu-
planning activity to related discipline. isu operasi dan perencanan kegiatan dengan disiplin
terkait.
 Is responsible to make sure handover process is  Bertanggung jawab memastikan proses handover
implemented as per procedure for the entire shift dilakukan sesuai prosedur untuk semua hal terkait
compliment. shift.
 Is responsible for preparing and issuing the  Bertanggung jawab dalam menyiapkan dan
comprehensive shift report, in electronic format for menerbitkan laporan shift yang komprehensif
distribution, and printed format for the morning and berformat elektronik untuk keperluan distribusi via e-
evening production meetings. mail, dan dalam bentuk cetakan, untuk keperluan
production meeting pagi dan sore hari.
 Is responsible for conducting the morning and  Bertanggung jawab memimpin production meeting
evening production meetings in the MCB, in order to di MCB untuk menyampaikan informasi kepada shift
transfer information to the incoming shift. selanjutnya.
 Ensures that the ORA process is subject to regular  Memastikan bahwa proses ORA mengikuti
monitoring and auditing, acting upon the results of pemantauan dan self-verification reguler, bekerja
these self-verifications to maintain the integrity of pada hasil dari self-verification untuk menjaga
the system and proposing recommendations for integritas dari sistem dan mengajukan rekomendasi
system improvement. untuk perbaikan sistem.
 Authorising the ORA Team Leader as competent to  Melakukan otorisasi ORA Team Leader sebagai
carry out their duties within the ORA process and seseorang yang kompeten untuk melakukan
ensuring that a controlled log of all authorised tugasnya dalam proses ORA dan memastikan bahwa
personnel is maintained. He shall approve the ORAs. pencatatan dari personil yang telah di-otorisasi tetap
terjaga. PM mengesahkan semua ORA.
 Reviews the active ORA (Week 1, 2, 3) and if  Mengkaji ORA yang aktif (Minggu ke 1, 2, 3) dan jika
applicable for Week 5, 6, 7. memungkinkan untuk Minggu 5, 6, 7.
 Reviews the active ORA (Week 8) with DSM  Mengkaji ORA yang aktif (Minggu ke 8) bersama
DSM
900-PRC-HS-20007 Page 43 of 61
 Ensures any detected material release is reported,  Memastikan seluruh bahan yang terdeteksi
responded and repaired. melepaskan material harus dilaporkan, direspons dan
diperbaiki.
 Ensures LOPC reporting complied with the  Memastikan pelaporan LOPC sesuai dengan BP GDP
requirements with BP GDP 4.4-0001, Reporting of 4.4-0001, Pelaporan sesuai HSSE, Insiden
HSSE and Operational Incidents and BP Berau. Operasional, dan BP Berau.
 Ensures formal records of all Hot Bolting and Odd  Memastikan catatan formal dari semua Hot Bolting
Bolting are maintained for all proposed activities, and Odd Bolting dipelihara untuk semua aktivitas
whether approved or rejected. yang diusulkan baik yang disetujui ataupun yang
ditolak.
 Is responsible to review for any changes on the DCS  Bertanggung jawab untuk meninjau setiap
system including any changes on the alarm system perubahan dalam sistem DCS termasuk perubahan
through MoC process, and if required to approve the dalam sistem alarm melalui proses MoC, dan jika
proposed changes. The PM shall approve for the diperlukan untuk menyetujui usulan perubahan
Alarm Off extension for maximum two months tersebut. PM harus menyetujui setiap perpanjangan
period. Alarm Off untuk perioda maksimal two bulan.
 Is responsible to approve override/inhibit to be in  Bertanggung jawab menyetujui override/inhibit
place for maximum 24 hours. selama maksimum 24 jam.
 Is responsibie for ensuring the Tangguh LO/LC  Bertanggung jawab untuk memastikan register
Register is managed and maintained up-to-date. Tangguh LO/LC dikelola dan selalu terbarui.
4.8.25 Operation/Production Shift Supervisor 4.8.25 Operation/Production Shift Supervisor

 Acts as Team Leader for monthly leak search and  Memimpin pencarian kebocoran bulanan dan
close the leak search work order in Maximo System. menutup work order pencarian kebocoran di sistem
Maximo.
 Deploys the specialised fugitive emission camera to  Mengirim tim dengan kamera emisi fugitive khusus
identify any hydrocarbon gas fugitive / leak as untuk mengidentifikasi gas hidrokarbon fugitive/
proactive approach. kebocoran sebagai pendekatan proaktif.
 Is responsible to organise leak search team  Bertanggung jawab untuk mengorganisir tim pencari
Production and R&M for monthly leak search kebocoran (tim Production dan R&M) untuk aktivitas
activity. pencarian kebocoran bulanan.
 Raises immediate work request for any detected  Segera mengadakan work request untuk setiap
material release and inform the release to required pelepasan material yang terdeteksi dan
party (e.g. maintenance, etc.) menginformasikan kebocoran ke pihak yang
bersangkutan (misalnya maintenance, dll.)
 Is responsible for the content of the alarm system  Bertanggung jawab untuk isi dari sistem alarm dan
and its beneficial usage. kegunaannya
 Ensures competent resources (internal and external)  Memastikan sumber daya yang berkompeten (pihak
required for implementing AOF procedure are dalam dan pihak luar) yang dibutuhkan untuk
adequate and in timely manner. implementasi prosedur AOF cukup dan sesuai jadwal
 Tracks the performance of the alarm system.  Mengamati kinerja sistem alarm.
 Launches efforts to deal with alarms occurring at an  Memulai usaha-usaha untuk penanggulan alarm yang
excessive frequency. terjadi dengan frekuensi yang berlebihan.
 Ensures work implementation comply with this  Memastikan implementasi pekerjaan memenuhi
procedure. prosedur.
 Ensures good coordination with other area authority.  Memastikan koordinasi yang baik dengan AA lain.
 Ensures competent resources (internal and external)  Memastikan sumber daya berkompeten (internal dan
required for implementing procedures are adequate. eksternal) yang dibutuhkan untuk implementasi
Ensure implementation of the work complies with prosedur cukup. Memastikan implementasi
procedures. Ensure good coordination with other pekerjaan sesuai dengan prosedur ini. Memastikan
Area Authority. koordinasi yang baik dengan Area Authority lain.
 Ensures comprehensive records are kept by always  Memastikan catatan/laporan yang komprehensif
recording plant activity in their area of responsibility mengenai kegiatan sesuai tanggung jawab masing-
in log book, and hand over to arriving shift/crew by masing di dalam log book dan di-hand over-kan
properly communication with incoming supervisor to dengan komunikasi yang baik ke shift selanjutnya
ensure the status of operation. bersama supervisornya untuk memastikan status
pekerjaan.
 Compiles and distribute a Shift Report at the end of  Mengumpulkan dan mendistribusikan Shift Report
900-PRC-HS-20007 Page 44 of 61
each shift, for discussion during Production meeting pada akhir periode shift, untuk didiskusikan
every morning and evening. Shift report to be Production Meeting pagi dan sore. Laporan Shift
distributed to Team Leader and Production Manager. dikirimkan kepada Team Leader dan Production
Manager.
 Collects and archives all Log book and Log sheets  Mengumpulkan dan mengarsipkan semua Log book
from Field, Lead and DCS Technicians. dan Log sheet dari Field, Lead, dan DCS Technican.
 Requires issuing handover notes as per the required  Diminta untuk menerbitkan catatan handover sesuai
standard format and in enough detail to provide a dengan format standar dan dengan rincian yang
clear and complete hand over to incoming crew. It cukup untuk menyediakan handover yang jelas dan
will accurately and properly communicate the status lengkap kepada grup shift selanjutnya. Hal ini akan
of the operation to in coming Shift Supervisor. secara akurat dan tepat mengkomunikasikan status
operasi kepada Shift Supervisor shift selanjutnya.
4.8.26 Lead Technician 4.8.26 Lead Technician

 Always records the plant activity in their area of  Mencatat kegiatan pabrik sesuai dengan tanggung
responsibility in a log book according to standards in jawabnya di log book, memimpin handover shift
this procedure, lead the Field Technicians shift Field Technician dan dengan komunikasi yang baik
handover and giving a clear and complete hand over memberikan handover yang jelas dan lengkap
to arriving shift by properly communication with kepada Lead Technician shift selanjutnya guna
incoming Lead Technician to ensure status of menyakinkan bahwa status operasi di pabrik
operation is clearly understood by relief. dipahami dengan baik.
4.8.27 Operation/Production Field Technician (OFT) 4.8.27 Operation/Production Field Technician (OFT)
 Shall be in attendance for all breaking containment  Harus hadir di semua pekerjaan breaking
tasks in his/her operating area. containment di dalam area operasinya.
 Monitors the worksite to ensure that routine  Memantau lapangan untuk memastikan bahwa
operating tasks are not in conflict with any work pekerjaan rutin yang dilakukan tidak bertentangan
being conducted under a PTW by countersigning the dengan pekerjaan yang sedang dilakukan
PTW certificate (back page) prior the job is menggunakan Izin Kerja dengan bertanda tangan di
commenced. sertifikat Izin Kerja (halaman balikan) sebelum
pekerjaan dimulai.
 Assists the IsA to identify equipment to be isolated  Membantu IsA untuk identifikasi peralatan yang akan
and to implement isolations of equipment. di-isolasi dan untuk melaksanakan isolasi peralatan.
Note: Catatan:
For Non Process Facility (NPF) such as Site - Untuk Fasilitas Non Proses (NPF) seperti Site –
Logistics which has equivalent process facility e.g. Logistics yang memiliki fasilitas setara proses seperti
Reverse Osmosis (RO) Plant; the AA shall decide Kilang Reverse Osmosis (RO), maka AA harus
which personnel shall perform the OFT duties e.g. memutuskan personil yang setara dengan OFT untuk
the RO Supervisor. For general activities in NPF, the melakukan tanggung jawab tersebut misal RO
position OFT is not mandatory. Supervisor. Untuk pekerjan umum di NPF, OFT tidak
wajib ada.
4.8.28 DCS Technician 4.8.28 DCS Technician

 Is responsible to support AA/Operation  Bertanggung jawab untuk membantu AA/Operation
TL/Production Manager primarily in the management TL/Production Manager terutama dalam manajemen
of Override & Inhibit, Alarm OFF, ORA which could Override & Inhibit, Alarm OFF, ORA yang dapat
have a relation with the Permit to Work system. memiliki hubungan dengan sistem Izin Kerja.
 Registers all of approved ORA into register sheet.  Melakukan register kedalam lembar ORA yang telah
di-approve register.
 Monitors and ensures that all action items control  Memonitor dan memastikan bahwa semua action
measures required are properly executed. item/tindakan pengendalian yang diperlukan telah
dilaksanakan dengan benar.
 Prevents alarm “overloading” by giving careful  Mencegah alarm “overloading” dengan
consideration to all alarm settings and priorities, mempertimbangkan secara teliti semua setting dan
including system alarms and common alarms (where prioritas alarm, termasuk sistem alarm dan alarm
provided) and response, as well as by providing common (jika tersedia) dan respon, dan juga
methods to disable or enable alarms for process units membuat metode untuk disable atau enable alarm
which are not in running or in stand by mode to meet pada unit proses yang tidak berjalan atau dalam
short term needs. mode stand by untuk memenuhi kebutuhan jangka
pendek.
900-PRC-HS-20007 Page 45 of 61
 Signals any anomalies (e.g. with faulty instruments) for  Memberi sinyal untuk semua anomali (contohnya
resolution. peralatan yang rusak) untuk perbaikan.
 Manages alarms in the category ‘Alert’ to meet short  Mengelola alarm dalam kategori ‘Alert’ untuk
term need. memenuhi kebutuhan jangka pendek.
 Monitors any abnormalities detected by System  Mengawasi setiap kondisi abnormal yang terdeteksi
Alarm and report to Area Team Leader, who will oleh Alarm Sistem dan melaporkan ke Area Team
then to follow up with Engineering Instrument TL for Leader yang kemudian menindaklanjuti dengan
problem solving. Engineering Instrument TL untuk penyelesaian
masalah.
 Enters the document number of OIRA Form (after  Memberi nomor dokumen Formulir OIRA (setelah
the OIRA Form completed). Formulir OIRA dilengkapi).
 Maintains Override/Inhibit Register as required.  Memelihara Register Override/Inhibit sesuai
kebutuhan.
 Signs the OIRA Form in the Section 4 Box D and  Menandatangani Formulir OIRA pada Bagian 4 Kotak
Section 5 Box D to confirm the override/inhibit status D dan Bagian 5 Kotak D untuk konfirmasi status
has been updated. override/inhibit sudah dicatat/diperbaharui.
 Always records the plant activity in their area of  Mencatat kegiatan pabrik sesuai dengan tanggung
responsibility in a log book according to standards in jawabnya di log book, dan dengan komunikasi yang
this procedure, giving a clear and complete hand baik memberikan handover yang jelas dan lengkap
over to arriving shift by properly communication with kepada DCS Technician shift selanjutnya guna
incoming DCS Technician to ensure status of menyakinkan bahwa status operasi di pabrik
operation is clearly understood by relief. dipahami dengan baik.
 Is responsible to follow-up any leak reported in the  Bertanggung jawab untuk menindaklanjuti setiap
process area by taking appropriate response from bocoran yang dilaporkan di area proses dengan
operational side. mengambil respons yang sesuai dari sisi operasional.
 Coordinates with operations field technician to  Berkoordinasi dengan teknisi lapangan untuk
ensure that the area of leak source has been left in memastikan bahwa kawasan sumber kebocoran
safe / acceptable condition. telah ditinggalkan dalam kondisi aman
 Receives %LEL measurement information from  Menerima hasil pengukuran informasi % LEL dari
Operations Field Technician, update the teknisi, meng-update “hydrocarbon gas fugitive
“hydrocarbon gas fugitive register” regularly and register” secara berkala dan memastikan P&ID yang
ensure a marked up P&ID is attached in the register telah ditandai terlampir dalam register untuk
to locate the release source. mengetahui lokasi sumber kebocoran.
4.8.29 H&S Area Ops TL 4.8.29 H&S Area Ops TL

 Is responsible to approve any proposed deviation  Bertanggung jawab untuk menyetujui usulan deviasi
from procedures and standards with “Input” position dari prosedur dan standar dengan posisi
prior to be approved by the DSM. memberi”Masukan”sebelum disetujui oleh DSM.
 Can be one of verifiers on the ‘Rope Access  Dapat menjadi salah satu pemeriksa pada ‘Daftar
Checklist’ for DURING and POST EXECUTION. Periksa Rope Access’ pada saat PEKERJAAN
SEDANG BERLANGSUNG dan PASCA PEKERJAAN.
4.8.30 H&S Site Lead (HSSL) 4.8.30 H&S Site Lead (HSSL)
 Is to provide advice to the SA and AA in the CoW  Memberikan saran kepada SA dan AA dalam
implementation. pelaksanaan CoW.
 Reviews the lesson learned from the related  Mengkaji hal-hal yang dipelajari dari insiden
previous incident to ensure the key message are sebelumnya yang terkait untuk memastikan pesan
considered during ORA Process. kunci dari insiden tersebut dipertimbangkan dalam
proses ORA.
 Can be one of verifiers on the ‘Rope Access  Dapat menjadi salah satu pemeriksa pada ‘Daftar
Checklist’ for DURING and POST EXECUTION. Periksa Rope Access’ pada saat PEKERJAAN
SEDANG BERLANGSUNG dan PASCA PEKERJAAN.
4.8.31 Environmental Advisor 4.8.31 Environmental Advisor

 Provides advice and assistance to the AA (if  Memberikan saran dan bantuan kepada AA (jika
required) on environmental matters and matters diperlukan) dalam masalah lingkungan dan masalah
related with ground disturbance activities. terkait aktivitas gangguan tanah.
 (If required) provides Geotechnical Information  (Jika diperlukan) Menyediakan Sistem Informasi
900-PRC-HS-20007 Page 46 of 61
System information and Global Positioning Survey Geoteknik dan Koordinat Global Positioning Survey
coordinates regarding natural, archaeological and yang terkait sifat, arkeologi dan fitur penting lainnya
other important features within and adjacent to an yang berada di dalam dan berdekatan dengan tempat
excavation site. penggalian.
4.8.32 Engineering TA/TL 4.8.32 Engineering TA/TL

 Relevant Engineering TA/TL shall be involved in the  Engineering TA/TL yang relevan harus dilibatkan
risk assessment (OIRA) process to ensure that didalam proses penilaian risiko (OIRA) untuk
override/inhibit is specified correctly and that memastikan bahwa override/inhibit ditentukan
mitigations to control both the unavailability of the secara benar dan mitigasi diterapkan untuk
override/inhibit and risks from the conducting the mengontrol ketidak-sediaan override/inhibit dari
work are applied. pekerjaan yang dilakukan.
4.8.33 Electrical Technical Authority (ETA) 4.8.33 Electrical Technical Authority (ETA)
 Is an Electrical Engineer who is recognized by  Adalah Electrical Engineer yang diakui oleh
management as the Site Technical Authority. manajemen sebagai Site Technical Authority.
 He/she or his/her delegate assesses and  ETA atau wakilnya melakukan penilaian dan me-
recommends site personnel for authorization to be rekomendasi-kan personil di lapangan untuk
Senior Authorised Electrical Person (SAEP) and diberikan otorisasi sebagai Senior Authorised
Responsible Electrical Person (REP). Electrical Person (SAEP) dan Responsible Electrical
Person (REP).
4.8.34 Site Engineering Support Manager 4.8.34 Site Engineering Support Manager
 Is responsible to ensure design engineering and fit  Bertanggung jawab memastikan telah dilakukannya
for service risk assessment are well performed. design engineering dan penilaian risiko untuk
kesesuaian servis.
4.8.35 Engineering Discipline Team Leader (ED TL) 4.8.35 Engineering Discipline Team Leader (ED TL)
 Shall develop procedures when requested by the  Harus membuatkan prosedur berdasarkan
DSM for work associated with in-service inspection permintaan dari DSM untuk pekerjaan yang terkait
and testing of equipment e.g. lifting plans, leak test dengan inspeksi in-service dan pengetesan alat
packs & any deviation from approved procedures. seperti rencana pengangkatan, paket pengetesan
kebocoran dan setiap deviasi dari Prosedur yang
telah disetujui.
 Will provide expert advice & endorse the  Akan memberikan sarannya dan mendukung
methodology of the work programs to be executed metodologi program pekerjaan yang akan dilakukan
by vendors & specialist contractors. oleh vendor dan kontraktor khusus.
 Drives defect elimination to ensure that the integrity  Melakukan eliminasi defect untuk memastikan
deficiency are analysed through Root Cause Analysis bahwa kekurangan integritas dianalisa melalui Root
(RCA) or engineering study where necessary and Cause Analysis (RCA) atau studi engineering apabila
mitigated within the priority timeframes as outlined diperlukan dan memitigasi sesuai prioritas waktu
within this procedure. seperti yang tertera dalam prosedur ini.
 Reviews and approve engineering recommendations  Mengkaji dan menyetujui rekomendasi engineering
in accordance with delegated discipline authority. sesuai dengan discipline authority yang
didelegasikan.
4.8.36 Engineering Process Team Leader 4.8.36 Engineering Process Team Leader
 Is responsible to assist the Operation/Production  Bertanggung jawab untuk memberi bantuan kepada
team in identifying problems in process alarm tim Operation/Production dalam mengidentifikasi
system such as repetitive alarm related to process masalah alarm proses seperti alarm yang berulang
functions. terkait dengan fungsi-fungsi proses.
4.8.37 Mechanical Responsible Persons 4.8.37 Mechanical Responsible Persons

 Is a site Engineering Mechanical Team Leader that  Adalah Engineering Mechanical Team Leader di
ensures the assessment and preparations are lapangan yang memastikan penilaian dan persiapan
complete as identified in the Hot/Odd Bolting yang diidentifikasi di Sertifikat Hot/Odd Bolting sudah
Certificate. dilengkapi.
4.8.38 Inspection Team Leader 4.8.38 Inspection Team Leader

 Interfaces with the discipline engineering team  Bekerjasama dengan disiplin engineering Team
900-PRC-HS-20007 Page 47 of 61
leader(s) for Fitness for Purpose (FFP) assessments, Leader untuk mengkaji Fitness for Purpose (FFP),
engineering analysis and repair recommendation analisa engineering dan tujuan rekomendasi
purposes where required. perbaikan seperlunya.
 If requested, perform a formal close out inspection  Apabila diminta, melakukan formal inspeksi tertutup
and report by the inspection team to verify and dan laporan hasil tim inspeksi untuk memverifikasi
ensure that repair work has met acceptance criteria. dan memastikan bahwa pekerjaan perbaikan sesuai
kriteria.
4.8.39 Engineering Instrument and Control Team 4.8.39 Engineering Instrument and Control Team
Leader Leader
 Is responsible to be involved in the OIRA  Bertanggung jawab untuk terlibat dalam penilaian
assessment and in the design of override/inhibit. OIRA dan dalam merancang suatu override/inhibit.
 Is responsible to approve the design of  Bertanggung jawab menyetujui rancangan
override/Inhibit up to SIL 0, 1, 2, prior to installation. override/Inhibit hingga SIL 0, 1, 2, sebelum
pemasangannya.
 Is responsible to assist the operations team in  Bertanggung jawab untuk memberi bantuan kepada
identifying problems, to propose solutions and to tim operation dalam mengidentifikasi masalah,
define in detail the implementation of those which pengajuan solusi dan mendefinisikan secara detil
are adopted. implementasi yang telah diadopsi.
 Will ensure that the necessary “hardware”  memastikan agar batasan-batasan “hardware” yang
constraints are respected in order to assure the diperlukan tersebut diperhatikan untuk memastikan
reliability of the alarms, and will also manage the keandalan alarm-alarm dan pengelolaan database
alarm system database, the software tools and the sistem alarm, tool software dan material untuk
materials allowing performance analysis. Sign off analisis kinerja. Pengesahan formulir permohonan
the alarm-related change request forms i.e. perubahan segala yang berhubungan dengan alarm,
authorises significant changes to ‘High’, ‘Medium’ seperti otorisasi perubahan yang signifikan menjadi
and ‘Low Priority Alarms’. ‘Prioritas alarm Tinggi’, ‘Medium’ dan ‘Rendah’.
4.8.40 Discipline Site Engineer 4.8.40 Discipline Site Engineer

 Participates in ORA in their discipline.  Berpartisipasi ORA sesuai bidang masing-masing.
 Provides technical discipline input to ensure that  Menyediakan masukan teknis untuk memastikan
assessments take into account the Safety Critical bahwa penilaian mengikuti elemen kritikal
Elements and Performance Standards. keselamatan dan standar performa.
 Reviews related Engineering Technical Practice  Mengkaji Engineering Technical Practice (ETP) &
(ETP) & Industry standard to ensure the requirement Industry Standard terkait untuk memastikan
of the document are taken into account in persyaratan dari dokumen tersebut diikutsertakan
Operational Risk Assessment. dalam Operational Risk Assessment.
 Prior to issue, countersigns the completed risk  Menandatangani penilaian risiko yang telah lengkap
assessment sebelum diterbitkan.
4.8.41 Engineering Team 4.8.41 Tim Engineering

 Provides work plan, engineering risk assessment  Menyusun rencana kerja, penilaian resiko
and structural design for the excavation work. engineering, dan rancangan struktural untuk
pekerjaan penggalian
 Provides engineering advice to PA & AA.  Mengajukan saran engineering kepada PA dan AA
 Verifies no underground service will be affected by  Memverifikasi bahwa tidak ada sarana bawah tanah
the activities by providing precautions and approval yang akan terkena dampak dari pekerjaan dengan
in the “Clearance for Excavation Certificate”. memberikan tindakan pencegahan dan persetujuan
dalam “Sertifikat Izin Penggalian”
 The personnels below is to review and sign in the  Personil tercantum di bawah ini yang mengkaji dan
“Clearance For Excavation Certificate”: bertanda tangan dalam “Sertifikat Izin Penggalian”:
(a) MECHANICAL ENGINEER (ME) (a) MECHANICAL ENGINEER (ME)
(b) ELECTRICAL ENGINEER (EE) (b) ELECTRICAL ENGINEER (EE)
(c) INSTRUMENT ENGINEER (IE) (c) INSTRUMENT ENGINEER (IE)
(d) TEAM LEADERS (M/E/I TL) (d) TEAM LEADER (M/E/I TL)
4.8.42 Instrument Engineer 4.8.42 Instrument Engineer

 Under the direction of Engineering Instrument &  Dengan perintah dari Engineering Instrument &
900-PRC-HS-20007 Page 48 of 61
Control TL, Instrument Engineer is responsible to Control TL, Instrument Engineer bertanggung jawab
design and install overrides or inhibits as required in merancang dan memasang override atau inhibit
the OIRA Form. sesuai keperluan dalam Formulir OIRA.
 Shall also involve in OIRA assessment and the  Harus terlibat di dalam penilaian OIRA dan sewaktu
design override SIL 0, 1 including approval of design. mendesain override/inhibit hingga level SIL 0,1
termasuk menyetujuinya.
Note: Catatan:
In addition to support Instrument Engineer, a Sebagai tambahan untuk mendukung Instrument
dedicated Authorised Person defined by Engineer, Authorised Person yang ditetapkan oleh
Engineering Instrument TA/TL, can install/remove an Engineering Instrument TA/TL dapat memasang/
override/inhibit. melepas suatu override/inhibit.
4.8.43 Instrument Technician 4.8.43 Instrument Technician

 Is to maintain the alarm system and to apply the  Adalah untuk mempertahankan sistem alarm dan
changes as defined by the Instrument Technical mengaplikasikan perubahan-perubahan yang
Authority/Team Leader. didefinisikan oleh Instrument Technical
Authority/Team Leader.
 Manages any Alarm Off during maintenance or repair  Mengelola Alarm Off selama maintenance atau
of the associated equipment. perbaikan peralatan terkait.
 Keeps up to date the Alarm Reference Documents in  Memastikan Dokumen Referensi Alarm selalu
accordance with the change control procedure. terbaharui sesuai dengan prosedur kontrol
perubahan.
 Carries out repairs to the software tools as needed.  Melakukan perbaikan pada tool software sesuai
kebutuhan.
4.8.44 Process Safety Team Leader 4.8.44 Process Safety Team Leader
 Is responsible to provide guidance for the application  Bertanggung jawab untuk memberikan arahan
of Operating Risk Management as required and Manajemen Resiko Operasi yang dibutuhkan
carrying out regular compliance auditing. sebagaimana diperlukan dan melakukan self-
verification kepatuhan secara teratur.
 Is responsible to ensure Bow-Tie method is  Bertanggung jawab memastikan bahwa metode
undertaken for developing Risk Acton Plan. Bow-Tie diterapkan sewaktu menyusun Risk Action
Plan.
 Ensures Go-No-Go procedure is maintained and  Memastikan prosedur Go-No-Go dipelihara dan
updated. diperbarui.
 Decides if Go-No-Go review is required for the  Memutuskan apakah tinjauan Go-No-Go diperlukan
activities related to Process Plant (Relevant TA will untuk aktivitas berkaitan dengan Process Plant (TA
decide if Go-No-Go required for Non Process Plant terkait akan memutuskan jika Go-No-Go diperlukan
related activities untuk aktivitas terkait Non Process Plant.
 Designs scope of Go-No-Go review for activities  Mendesain cakupan tinjauan Go-No-Go untuk
related to Process Plant. aktivitas-aktivitas berkaitan dengan Process Plant.
 Ensures approved Go-No-Go documents related to  Memastikan semua dokumen Go-No-Go yang sudah
Process Plant are retained. disetujui, yang berkaitan dengan Process Plant
disimpan dengan baik.
 PS TL or delegate Processs Safety Enginner shall be  PS TL atau Process Safety Engineer yang ditunjuk
responsible to design the scope of the Go-No-Go harus bertanggungjawab untuk merancang ruang
and facilitate the multi-team review. The final lingkup Go-No-Go dan memfasilitasi tinjauan multi-
approved document shall be retained by the PS TL tim. Dokumen akhir yang disetujui harus disimpan
and when applicable be uploaded into ATLAS for oleh PS TL dan jika memungkinkan diunggah ke
future use and reference. ATLAS untuk penggunaan dan referensi.
 Shall review the work scope summary and method  Harus meninjau ulang ringkasan ruang lingkup
statement to ensure that the proposed pekerjaan dan metoda pernyataan untuk memastikan
methodology: can be safely executed and that the bahwa metodologi yang diharapkan dapat dilakukan
program maintains plant integrity during execution, dengan aman dan bahwa program pemeliharaan
re-instatement and reinstatement or start-up. PS TL terpadu kilang selama pengerjaan, penempatan
fulfils the role of deployed S&OR to provide technical kembali atau start-up. PS TL memenuhi tugas
guidance and support to the site. sebagai deployed S&OR untuk memberikan panduan
teknis kepada site.
 Is an independent party, accountable to ensure self-  Sebagai tim independen, bertanggung jawab untuk
900-PRC-HS-20007 Page 49 of 61
verification process of the OIRA, ORA, memastikan proses self-verification terhadap

LO/LC/CSO/CSC valves, and Defect Reporting kepatuhan OIRA, ORA, LO/LC/CSO/CSC dan Defect
compliance in a monthly basis Reporting setiap bulan
 Is an independent party, accountable to ensure self-  Sebagai tim independen, bertanggung jawab untuk
verification process of the AOFRA and LDAR memastikan proses self-verification terhadap
compliance in a quarterly basis kepatuhan AOFRA dan LDAR setiap kuartal
4.8.45 Process Safety Engineer 4.8.45 Process Safety Engineer

 Reviews HAZOP/ LOPA Study to ensure critical  Mengkaji HAZOP/ LOPA Study untuk memastikan
information of the document are taken into account informasi penting dari dokumen tersebut
during ORA. diikutsertakan dalam ORA.
 Is responsible to conduct monthly assurance self-  Bertanggung jawab melakukan self-verification
verifications to verify the compliance of the OIRA, bulanan untuk verifikasi kondisi kepatuhan OIRA,
ORA, LO/LC/CSO/CSC and Defect Reporting. ORA, LO/LC/CSO/CSC dan Defect Reporting.
 Is responsible to conduct quarterly assurance self-  Bertanggung jawab melakukan self-verification
verifications to verify the compliance of the AOFRA kuartalan untuk verifikasi kondisi kepatuhan AOFRA
and LDAR dan LDAR.
 Is involved in the OIRA as member.  Terlibat dalam OIRA sebagai anggota.
 Ensures override/inhibit does not compromise Safety  Memastikan override/inhibit tidak membahayakan
System. sistem keselamatan.
 Ensures the scenario of event is credible and  Memastikan skenario kejadian yang kredibel dan
thoroughly risk assessed to provide appropriate dilakukan penilaian risiko secara seksama untuk
control measures to ensure residual risk is menghasilkan tindak pencegahan yang sesuai untuk
acceptable. memastikan risiko sisa dapat diterima.
4.8.46 SCS Owner 4.8.46 SCS Owner

 Reviews SCS & Performance standard to ensure  Mengkaji SCS & performance standard untuk
requirement and critical information are taken into memastikan persyaratan dan informasi penting dari
account in ORA process. dokumen tersebut diikutsertakan dalam proses ORA.
4.8.47 Authorised Gas Tester (AGT) 4.8.47 Authorised Gas Tester (AGT)
 Is authorised persons who have been trained in gas  Adalah orang yang diberi otorisasi dan sudah terlatih
testing, they are authorised to test for the presence dalam pengetesan konsentrasi uap yang mudah
of flammable vapors, toxic gas, oxygen, and NORM menyala, gas beracun, oksigen, dan NORM
as required in support of the Permit or Confined sebagaimana diperlukan dalam melengkapi Izin
Space Entry Permit/Certificate as requested by the Kerja/Permit atau Permit/Sertifikat Memasuki Ruang
AA. Terbatas sesuai permintaan AA.
 There are two levels of AGT, AGT 1 and AGT 2.  Ada 2 level AGT, AGT 1 dan AGT 2.
4.8.48 Authorised Gas Tester 2 (AGT 2) 4.8.48 Authorised Gas Tester 2 (AGT 2)
 Is responsible to test for the presence of flammable  Bertanggung jawab mengetes keberadaan uap
vapors, toxic gas, oxygen, and NORM in all areas mudah menyala, gas beracun, oksigen, dan NORM
except in the Confined Space. di semua area kecuali dalam Ruang Terbatas.
 Is responsible to test for the presence of flammable  Bertanggung jawab mengetes keberadaan uap
vapors, toxic gas, oxygen, and NORM in all areas mudah menyala, gas beracun, oksigen, dan NORM
including the Confined Space. di semua area termasuk Ruang Terbatas.
AGT 2 is not authorised to perform gas test AGT 2 tidak berwenang melakukan pengetesan
inside the Confined Space. gas di dalam Ruang Terbatas.
 for Confined Space Entry, the AGT 1 must test the  untuk memasuki ruang terbatas, AGT 1 harus
atmosphere: melakukan pengetesan gas:
- At the first permit issuance/initial entry. - Pada penerbitan permit/masuk pertama kali.
- At the start of each shift. - Pada permulaan pergantian shift.
- When the work has been suspended for an - Sewaktu pekerjaan dihentikan untuk jangka waktu
extended period. lama.
- Before restarting work following lunch break. - Sebelum pekerjaan dimulai kembali setelah rehat
makan siang.
900-PRC-HS-20007 Page 50 of 61
- Periodically during the shift specified by the AA. - Secara berkala selama shift yang ditentukan oleh
AA
- Anytime there is any suspicion of contamination - Bila terdapat kecurigaan adanya kontaminasi dari
from any source. sumber manapun.
- When requested by the AA. - Ketika diminta oleh AA.
 Tests the atmosphere in the confined space using  Melakukan pengetasan gas di dalam ruang terbatas
correctly calibrated gas testing equipment dengan menggunakan alat uji gas yang telah
dikalibrasi dengan benar
 Determines level of oxygen, toxic gas, and  Menentukan kadar oksigen, gas beracun, dan uap
fammable vapor mudah terbakar
 Enters the gas readings obtained on the CSE  Mencantumkan hasil pengukuran ke dalam
Permit/Certificate Permit/Sertifikat CSE
 If the atmosphere is within the acceptable limits for  Jika udara dalam ruang terbatas dalam batas yang
entry, the AGT 1 shall sign the applicable section of dapat diterima untuk dimasuki, AGT 1 harus
the CSE Permit and record level of oxygen, toxic menandatangani kolom di permit CSE dan mencatat
gas, and fammable vapor kadar oksigen, gas beracun, dan uap mudah terbakar
 Where the gas concentrations are outside the  Jika konsentrasi gas di luar batas yang dapat
acceptable limits, discuss with the AA’s measures to diterima, diskusikan dengan AA untuk melakukan
further purge the space tindakan selanjutnya untuk melakukan purging
ruangan tersebut
 Observes and records any sludge or scale in the  Mengamati dan mencatat setiap sludge atau scale
Confined Space and record it on CSE Permit dalam Ruang Terbatas dan mencantumkannya pada
ensuring that the findings are easy to read CSE Permit serta memastikan bahwa temuan
tersebut dapat dibaca secara jelas dan mudah
 Observes and record any physical hazards which are  Mengamati dan mencatat setiap bahaya fisik yang
present inside the confined space timbul di dalam ruang terbatas
4.8.50 Entry Attendant (EA) 4.8.50 Entry Attendant (EA)

Under no circumstance may the EA enter the EA tidak boleh memasuki Ruang Terbatas atau
Confined Space or leave his post whilst there are meninggalkan posnya dalam keadaan apapun
personnel inside. selama ada personil di dalamnya.
The EA is responsible to: EA bertanggung jawab untuk :
 Maintain an accurate count of all persons in the  Menjaga keakuratan semua personil yang berada di
space by: ruang terbatas :
- Using an entry control “tally board” on which - Menggunakan papan pencatat “tally board”
the name, entry and exit times for all personnel dimana harus dicatat nama, waktu masuk dan
entering or leaving the Confined Space shall be waktu keluar bagi semua personil yang masuk
recorded atau keluar Ruang Terbatas.
- Marking airlines and / or safety lines so that each - Beri tanda pada selang udara dan pada safety
individual inside the confined space is clearly line, dengan demikian setiap orang yang berada
identified in the event of a problem di dalam ruang terbatas dapat diketahui dengan
jelas bila terjadi masalah
 Be aware of the hazards that may be faced during  Hati-hati terhadap bahaya yang mungkin dihadapi
entry, including the mode, signs or symptoms, and saat memasuki Ruang Terbatas, termasuk perlunya
consequences of any exposure mengetahui tanda dan gejala serta akibat dari suatu
paparan
 Monitor conditions and activities inside and outside  Memantau kondisi dan kegiatan di dalam dan luar
the space to determine if it is safe for entrants Ruang Terbatas, memastikan apakah sudah aman
untuk para entrant
 Remain outside the Confined Space at the entrance  Tetap berada di luar Ruang Terbatas di dekat pintu
doorway during all entry operations. masuk selama kegiatan dalam Ruang Terbatas
berlangsung
 Keep entrants under effective surveillance and  Selama pekerjaan dilakukan, mengawasi para entrant
maintain effective and continuous communication secara efektif serta memelihara komunikasi secara
with them during entry by one or more of the terus-menerus antara lain dengan cara:
following methods:
- Line-of-sight (not always possible). - Garis pandang (tidak selalu memungkinkan)
900-PRC-HS-20007 Page 51 of 61
- Voice contact (allowing for distance and ambient - Kontak suara (tergantung jarak dan tingkat
noise). kebisingan)
- Radio with agreed periodicity of contact. - Hubungan Radio dengan waktu kontak yang
disepakati
- Pre-arranged signals on air-horn, whistles etc. - Sinyal dengan klakson angin, pluit, dsb., yang
telah dipersiapkan
- Pre-arranged lifeline signals and distress signal - Sinyal menggunakan tali penyelamat dan distress
unit. signal yang telah dipersiapkan
 Order authorised entrants to evacuate immediately  Memberikan Instruksi kepada authorised entrant
if: segera melakukan evakuasi, jika:
- The site alarms sounds. - Alarm setempat berbunyi.
- Behavioral effects of hazard exposure are - Terdeteksi adanya gejala paparan.
detected.
- A situation occurs outside the Confined Space - Terjadi suatu keadaan di luar Ruang Terbatas yang
that could endanger the entrants. mungkin dapat membahayakan para entrant.
- An uncontrolled hazard is detected inside the - Terdeteksi bahaya yang tak terkendalikan di
Confined Space. Ruang Terbatas.
- If the EA himself has to leave the work site. - Jika EA sendiri harus meninggalkan tempat
kerja.
 Ensures unauthorised persons are not allowed to  Memastikan yang tidak berkepentingan tidak
approach or enter a confined space while entry is diizinkan mendekat atau masuk Ruang Terbatas saat
underway. ada kegiatan masuk ruang terbatas.
 Be equipped with a radio to summon assistance  Dilengkapi dengan radio guna memanggil bantuan
rapidly if Entrants get into trouble. secara cepat bila entrant mendapat kesulitan.
 Is responsible to monitor the activities inside the  bertanggung jawab mengawasi aktivitas di dalam
Confined Space. The details of EA’s roles and Ruang Terbatas. Tugas & Tanggung Jawab EA
responsibilities are defined in related CoW secara lengkap dijelaskan dalam prosedur CoW
procedures particularly in the Confined Space Entry terkait, khususnya Memasuki Ruang Terbatas (900-
(900-PRC-HS-2222). PRC-HS-2222).
4.8.51 Authorised Entrant (AE) 4.8.51 Authorised Entrant (AE)

 Follows established safety standards and practices.  Mengikuti standar dan praktek keselamatan yang
telah ditetapkan.
 Participates in a Tool Box Talk.  Berpartisipasi dalam Tool Box Talk.
 Reads the conditions required by CSE Certificate and  Membaca semua hal yang dipersyaratkan dalam
the associated PTW. Sertifikat CSE dan PTW terkait.
 Knows and recognize the hazards that may be faced  Mengetahui dan mengenali bahaya-bahaya yang
during entry including signs or symptoms, and dapat dihadapi selama memasuki “ruang terbatas”
consequences of the exposure. termasuk tanda-tanda atau gejala, serta konsekuensi
dari paparan.
 Inspects, test and proper use of equipment and  Melakukan inspeksi, tes dengan menggunakan
protective devices. peralatan dan alat-alat pelindung yang memadai.
 Maintains communication with the EA to enable the  Memelihara komunikasi dengan EA untuk memantau
attendant to monitor the entrants’ status. status dari authorised entrant.
 Alerts the EA if an unsafe condition exists or when  Memberi-tahukan EA bila mendapati kondisi tidak
symptoms of exposure appear. aman atau jika timbul gejala paparan.
 Comes out from the Confined Space as soon as  Keluar dari Ruang Terbatas secepat mungkin apabila:
possible when:
- Ordered by the EA - Diperintahkan oleh EA
- An unsafe condition exists - Diketahui kondisi tidak aman
- The entrant recognizes the warning signs or - Entrant mengenal tanda peringatan atau gejala
symptoms of exposure paparan
 Authorised Entrant for CSE who requires BA shall be  Authorised Entrant untuk CSE yang memerlukan BA
competent in its use. harus kompeten menggunakan alat tersebut.
900-PRC-HS-20007 Page 52 of 61
4.8.52 Confined Space Rescue Team 4.8.52 Confined Space Rescue Team
 Shall be in close proximity to the vessel entry and  Harus menempatkan diri dekat dengan jalan masuk
ensure that all equipment which is detailed in the vessel dan memastikan bahwa semua peralatan
ERP is available, tested and ready to use in the event yang dirinci di dalam rencana tanggap darurat (ERP)
of an emergency and shall be located near the telah tersedia, teruji dan siap pakai dalam keadaan
worksite. darurat serta harus diletakkan dekat dengan tempat
kerja.
 Shall be an integral part of the planning for confined  Harus terintegrasi dengan perencanaan memasuki
space entry and be fully briefed with specific rescue ruang terbatas dan sepenuhnya terarah untuk
plans in place and shall attend the pre-job briefing to rencana penyelamatan yang spesifik dan sebelum
ensure familiarity with the proposed work. bekerja harus mengikuti pengarahan, memastikan
pengertian tujuan tugas tersebut.
 Ensures that an adequate supply of breathable air is  Memastikan kecukupan pasokan udara selagi ada
maintained whilst Authorised Entrants are inside the Authorised Entrant berada di dalam Ruang Terbatas.
Confined Space.
 Have an established communications link with the  Menjalin hubungan komunikasi dengan Tim Tanggap
ERT. Darurat (ERT).
4.8.53 Fire Watcher (FW) 4.8.53 Fire Watcher (FW)

Fire Watchers shall be present and have no other duties Fire Watchers harus selalu berada di lokasi dan tidak
but monitoring a worksite during any Hot Work Open punya tugas lain selain mengawasi lokasi kerja selama
Flame (HWOF) task and for 30 minutes after the work Pekerjaan Panas Api Terbuka (HWOF) dan berada di
has stopped. lokasi hingga 30 menit setelah pekerjaan selesai.
Fire Watcher: Fire Watcher:
 Is responsible to support PA to monitor the work  Bertanggung jawab membantu PA untuk mengawasi
area during Hot Work Open Flame or if required by tempat kerja selama Pekerjaan Panas Api Terbuka
L2RA. atau jika diperlukan dalam L2RA.
 Is responsible to monitor the activities under Hot  Bertanggung jawab mengawasi aktivitas yang
Work Open Flame’s Permit. The details of FW’s menggunakan Permit Pekerjaan Panas Api Terbuka.
roles and responsibilities are defined in related CoW Tugas & Tanggung Jawab FW secara lengkap
procedures particularly in the Hot Work Procedure dijelaskan dalam prosedur CoW terkait, khususnya
(900-PRC-HS-2228). Prosedur Pekerjaan Panas (900-PRC-HS-2228).
 Must be present to monitor the work area when  Harus hadir untuk memantau area kerja ketika
performing Hot Work Open Flame. melakukan Pekerjaan Panas Api Terbuka.
 The primary duty of a FW is to protect the work  Tugas utama dari FW adalah untuk melindungi
crew performing the hot work. The secondary duties personil yang sedang melakukan pekerjaan panas.
include fire fighting incipient fires to protect Tugas kedua adalah termasuk mengatasi kebakaran
equipment, continuous gas monitoring of the work pada tahap awal, melindungi peralatan, memantau
site using a gas detector and summon help. gas secara terus menerus di tempat kerja dengan
menggunakan alat deteksi gas dan memanggil
bantuan jika diperlukan.
 Must be suitably trained in the equipment they have  Harus terlatih dengan baik dalam menggunakan
to handle such as portable fire extinguisher, gas peralatan yang harus digunakan seperti alat
detector, and are responsible for ensuring that: pemadam api portabel, alat deteksi gas, serta
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa:
- Fire fighting equipment is available and ready for - Alat pemadam api harus tersedia dan siap
immediate use. sewaktu-waktu digunakan
- Flammable materials are cleared away from the - Bahan-bahan mudah terbakar dibersihkan dan
worksite. disingkirkan dari tempat kerja.
- Drains remain covered and sealed. - Saluran-saluran pembuangan tetap tertutup rapat.
- Sparks & welding spatter are contained (fire - Percikan api dari pengelasan dilindungi (dengan
blankets, water sprays). fire blanket, dan semprotan air).
- He/She is familiar with the location of the nearest - Ia mengetahui lokasi tombol fire alarm terdekat
fire alarm activation means and when and how dan mengetahui kapan dan bagaimana alarm
the fire alarm will be raised where a fire or gas harus dihidupkan saat kebakaran atau kebocoran
release occurs in the area. gas di area kerja.
- The alarm is raised and hot work is stopped - Bila terjadi kebakaran atau kebocoran gas diarea
immediately should there be a fire or gas release kerja, alarm dihidupkan dan pekerjaan panas
900-PRC-HS-20007 Page 53 of 61
in the area. segera dihentikan.

- In complex multi-deck layouts, more than one - Untuk fasilitas yang terdiri dari beberapa lantai,
firewatcher may be required mungkin diperlukan beberapa Fire Watcher
- Monitor hot work area after the work ceased to - Memonitor area hot work setelah pekerjaan panas
ensure all smolder fire has been cleared. berhenti untuk memastikan bahwa sisa-sisa api
sudah dibersihkan.
4.8.54 Site Competent Person (SCP) 4.8.54 Site Competent Person (SCP)
Tangguh ERT TL takes the role of Site Competent Tangguh ERT TL akan berperan sebagai Site Competent
Person (SCP) for the rope access activities and its Person yang berhubungan dengan aktivitas rope access
rescue plans. The SCP is accountable for: dan rencana penyelamatan yang terkait. SCP
bertanggung jawab untuk:
 Reviews and approves rope access activities and  Meninjau dan menyetujui aktifitas rope access dan
rescue plans. rescue plan (rencana penyelamatan)
 Confirms that all members of the Rope Access team  Mengkonfirmasi bahwa seluruh anggota tim Rope
have undergone relevant training and are certified to Access sudah mengikuti training dan bersertifikat
carry out the planned work safely and competently untuk menjalankan pekerjaan dengan aman dan
berkompeten.
 Confirms all equipment is in good condition  Memastikan seluruh peralatan dalam keadaan baik
according to IRATA Guidelines. sesuai IRATA Guidelines.
 Confirms all equipment has been inspected, certified  Memastikan seluruh peralatan sudah diinspeksi,
and tagged safe for use. tersertifikat, dan ditag aman untuk digunakan.
 Witnesses Rope Access Teams conducting  Menyaksikan Tim Rope Access melakukan latihan
rescue/evacuation exercises prior to the onset of penyelamatan/evakuasi sebelum melakukan
their task and sign off when performance standards pekerjaan di lapangan dan menandatangani ketika
are met. performa sudahs esuai standard yang ditetapkan.
 Tests emergency response rescue and escape  Melakukan tes respons darurat dan kemampuan
capability of all team member. menyelamatkan diri seluruh anggota.
 Conducts periodic weekly visit or minimum one time  Mengecek kepatuhan prosedur dengan melakukan
for short period task (less than a week) to ensure visit mingguan atau minimum satu kali untuk satu
procedure compliance. pekerjaan jangka pendek (kurang dari seminggu).
4.8.55 Rope Access Technician Level 3 Team Leader 4.8.55 Rope Access Technician Level 3 Team Leader
(RAT TL) (RAT TL)
 Ensures all team member fit for task compliance of  Memastikan seluruh anggota dalam keadaan sehat
all team member prior to starting any rope access untuk menjalani tugas (fit for task) sebelum
activities. melakukan aktifitas rope access apapun.
 Overall responsibility for the safety of the team  Bertanggung jawab secara keseluruhan untuk
and will remain on site during all Rope Access keselamatan tim dan harus selalu berada di lapangan
operations. ketika aktifitas rope access berlangsung.
 Ensures Permit to Work is raised and approved  Memastikan Ijin Kerja sudah dibuat dan disetujui
before work commences. sebelum pekerjaan dilakukan.
 Risk-assesses all proposed tasks including, method  Menilai resiko seluruh pekerjaan, termasuk metode
of access, retreat and rescue from worksite. akses, kembali, dan penyelamatan dari tempat kerja.
 Liaises with Tangguh ERT TL with regards to rope  Bekerja sama dengan Tangguh ERT TL sehubungan
access rescue procedures/techniques. dengan prosedur/teknik rope access.
 Supervises/carries out retrievals/rescues and  Mengawasi penyelamatan dan melakukan
administer first aid treatment as necessary. pengobatan pertama sesuai kebutuhan.
 Defines the team size and level of qualifications  Menentukan jumlah tim dan kuallifikasi level yang
required for the tasks. dibutuhkan untuk suatu pekerjaan.
 Conduct toolbox talk prior to work commencing.  Memimpin tool box talk sebelum bekerja.
 Inspects and issues of Rope Access equipment to  Melakukan inspeksi dan mendistribusikan peralatan
technicians prior to start of shift. Rope access kepada teknisi.
 Supervises the rigging of rope access equipment to  Mengawasi aktifitas rigging pada anchor point untuk
anchor points. seluruh peralatan rope access.
 Ensures barriers are erected above worksites to  Memastikan barikade sudah dibangun diatas area
prevent unauthorised access to anchor points/access kerja sehingga mencegah orang mengakses anchor
900-PRC-HS-20007 Page 54 of 61
equipment. point atau akses peralatan.

 Where necessary, ensure barriers are erected below  Saat dibutuhkan, pastikan barikade terpasang di
worksites to prevent unauthorised access to bawah are kerja untuk mencegah orang mengakses
hazardous areas. area berbahaya.
 Stops all unsafe acts and report/record accordingly.  Stop seluruh tindakan tidak aman dan melaporkan
sesuai ketentuan yang berlaku.
 Stops the work immediately if it’s unsafe to proceed.  Stop pekerjaan secepatnya apabila tidak lagi aman
untuk dilakukan.
 monitors environmental conditions and weather  monitor keadaan lingkungan sekitar dan ramalan
forecasts. cuaca.
 Ensures compliance with procedures throughout the  Memastikan kepatuhan prosedur selama pekerjaan
task. berlangsung.
 Ensures all equipment is maintained in good order  Memastikan seluruh peralatan terawat dengan baik
and returned to storage on completion of task. dan dikembalikan ke tempatnya setelah pekerjaan
selesai dilakukan.
 Returns work site to a safe and clean condition at  Mengembalikan area kerja dalam keadaan bersih dan
end of the task. aman pada akhir pekerjaan.
 Performs Rescue operations for his/her team in an  Melakukan Operasi penyelamatan apabila anggota
emergency situation. timnya dalam keadaan darurat.
 Inspects his Rope Access equipment and PPE.  Melakukan inspeksi peralatan rope access dan PPE
pribadi.
 Understands the methods of access, retreat and  Mengerti metode untuk akses, kembali/retreat, dan
rescue as defined in the Risk Assessment and penyelamatan seperti yang sudah tertera pada Risk
Permit to Work. Assessment dan Ijin Kerja.
 Carries out Rope Access tasks as per the  Melakukan pekerjaan Rope Access sesuai Permit
PTW/Procedures. atau prosedur.
 liaises with the Level 3 Supervisor throughout the  Bekerja sama dengan supervisor level 3 selama
task. pekerjaan berlangsung
 Takes on the role of Safety Watch when necessary.  Menjalankan peranan Safety Watch ketika
dibutuhkan.
 Stops all unsafe acts and report accordingly.  Stop pekerjaan yang tidak aman dan laporkan.
and returned to storage on completion of task. dan dikembalikan ke tempatnya setelah pekerjaan
selesai dilakukan.
end of the task. aman pada akhir pekerjaan.
 Performs Rescue operations for his/her team in an  Melakukan Operasi penyelamatan apabila anggota
emergency situation under supervision of IRATA timnya dalam keadaan darurat dibawah pengawasan
level-3. IRATA level 3.
 Inspects of his/her Rope Access equipment and  Melakukan inspeksi peralatan rope access dan PPE
PPE. pribadi.
 Understands the methods of access, retreat and  Mengerti metode untuk akses, kembali/retreat, dan
rescue as defined in the Risk Assessment and penyelamatan seperti yang sudah tertera pada Risk
Permit to Work. Assessment dan Ijin Kerja.
 Carries out Rope Access tasks as per the  Melakukan pekerjaan Rope Access sesuai Permit
PTW/Procedures atau prosedur
 Liaises with the Level 3 Supervisor throughout the  Bekerja sama dengan supervisor level 3 selama
task pekerjaan berlangsung
 Stops all unsafe acts and report accordingly  Stop pekerjaan yang tidak aman dan laporkan
and returned to storage on completion of task dan dikembalikan ke tempatnya setelah pekerjaan
selesai dilakukan.
900-PRC-HS-20007 Page 55 of 61
end of the task. aman pada akhir pekerjaan
 Performs basic Rescue operations for his/her team  Melakukan Operasi penyelamatan dasar apabila
mates in an emergency situation under supervision anggota timnya dalam keadaan darurat dibawah
of IRATA level-3. pengawasan IRATA level 3.
4.8.58 Radiation Protection Officer (RPO) 4.8.58 Radiation Protection Officer (RPO)
 Is responsible to supervise the handling of  Bertanggung jawab untuk mengawasi penanganan
radioactive sources and test for radiation levels as sumber radioaktif dan pengujian tingkat radiasi untuk
required by the legal requirement within the memenuhi persyaratan sesuai peraturan yang
Indonesian legislation. berlaku di Indonesia.
4.8.59 Assets Multi-skilled Team 4.8.59 Assets Multi-skilled Team

 Carries Engineering Assessment on the Hot/Odd  Melakukan Engineering Assessment pada pekerjaan
Bolting works. Hot/Odd Bolting.
 Establishes that the proposed bolting operation can  Menetapkan apakah operasi bolting dapat dilakukan
be performed safely by carrying out an engineering dengan aman melalui tinjauan engineering yang
review involving a formal risk assessment. melibatkan adanya risk assessment formal.
 Establishes that there are no unacceptably high  Menetapkan bahwa tidak ada beban eksternal yang
external loads and/or bending moments acting on berlebihan dan/atau momen tekuk yang bekerja pada
the joint. sambungan (joint).
4.8.60 Workers 4.8.60 Para Pekerja

 Is the person who is responsible to carry out the  Adalah personil yang bertanggung jawab melakukan
work under PA supervision. pekerjaan dalam pengawasan PA.
 Understands the hazards, risks and controls  Memahami bahaya, risiko dan kontrol yang terkait
associated with the task. dengan pekerjaan.
 Participates and contributes in the Tool Box Talk.  Berpartisipasi dan memberikan kontribusi dalam Tool
Box Talk.
 Actively monitors the worksite and surroundings for  Memantau secara aktif perubahan lapangan dan
changes. lingkungan sekitar.
 “STOP THE JOB” at any time if it is unsafe or the  ”HENTIKAN PEKERJAAN” kapanpun jika pekerjaan
procedure or PTW cannot be followed or any step is tersebut tidak aman atau prosedur atau Izin Kerja
not fully understood. tidak dapat diikuti atau jika setiap tahapannya tidak
dipahami sepenuhnya.
4.8.61 Auditor 4.8.61 Auditor

 Is the person performing the CoW Self-verification.  Adalah orang yang melakukan self-verification CoW.
The auditors could come from across discipline from Para auditor dari bagian-bagian yang berbeda dalam
Site team (SA, AA, etc), Tangguh LNG management tim site (SA, AA, dll), manajemen Tangguh LNG (SM,
(SM, DSM, H&S Area Ops TL, Production Manager, DSM, H&S Site Manager, Production Manager, dll),
and CoW Lead etc), HSE function (H&S Site Lead), fungsi HSE (H&S Site Lead), Safety Specialist, CoW
also from R&M and Engineering. The auditor from Advisor/TA, dll) dan juga dari R&M dan Engineering.
Tangguh LNG management should include team Auditor dari manajemen Tangguh LNG juga termasuk
leader from all department. The auditor is team leader dari semua department. Auditor
responsible to perform self-verification as per bertanggung jawab untuk melakukan self-verification
defined and agreed self- verification schedule. sesuai jadwal self-verification yang telah ditetapkan
dan disetujui.
4.8.62 Job Officer (JO) 4.8.63 Job Officer (JO)

 Is a person assigned by the Line Manager to act as  Adalah seseorang yang ditugaskan oleh Line
the focal point to organize the detailed planning of Manager untuk bertindak sebagai orang yang
work associated with in-service testing of plant and mengatur rencana secara rinci dari pekerjaan yang
equipment. The JO shall arrange and organize terkait dalam Pengetesan in-service di Kilang dan
resources, tools, material, equipment & manpower Peralatan. JO akan mengatur sumber daya, alat,
and create a detailed execution plan. material, perlengkapan dan para pekerjanya dan
membuat rencana pelaksanaan secara rinci.
 Is responsible to coordinate the development of the  Bertanggung jawab mengkoordinasikan pembuatan
maintenance work pack and all associated maintenance work pack dan prosedur-prosedur yang
900-PRC-HS-20007 Page 56 of 61
procedures and present this to the DSM for prior terkait dan menunjukkannya pada DSM untuk
approval mendapatkan persetujuan.
 Is responsible to ensure that the pack is developed  Bertanggung jawab memastikan bahwa paket
timely for approval and key contributors are notified disetujui tepat waktu dan diberitahukan kepada para
to provide their input. kontributor yang terkait agar memberikan
masukannya.
 Is responsible to ensure that the appropriate  Bertanggung jawab memastikan bahwa Technical
technical authorities review the work pack during its Authorities yang tepat melakukan peninjauan
compilation prior to routing the pack to the DSM kembali work pack selama ini dan melakukan
prior to approval and implementation. penyusunan sebelum dikirimkan ke DSM untuk
mendapatkan persetujuan dan diimplementasikan.
 Is the custodian of the document and responsible for  Sebagai penanggungjawab dokumen dan
its generation and approval and ultimate close out bertanggung jawab dalam pembuatan serta
process and updating historical records. persetujuan dan penutupan proses dan catatan
pembaharuan.
4.9 Delegation of Authorities 4.9 Pendelegasian Kewenangan

Delegation of authority may be used to cover time away Pendelegasian wewenang dapat diterapkan untuk
from site for varying periods of time. You shall delegate penggantian peran-peran CoW sementara selama waktu-
to someone who is competent in the CoW role. This waktu tertentu. Proses ini dapat diberikan kepada
delegation of authority is recorded on the shift handover. seseorang yang kompeten di CoW. Pendelegasian
tersebut harus dicatat pada saat shift handover.
Some onshore facilities do not have the Site Authority Di beberapa fasilitas onshore tidak memiliki Site
(SA) on site on a 24-hour basis and therefore a level of Authority (SA) yang bertugas penuh waktu, 24jam
delegation is regularly required. sehari, sehingga diperlukan pendelegasian secara rutin.
If the SA is off-site and the task requires immediate Jika SA sedang berada di luar kawasan kerja dan
intervention, the on-duty Area Authority (i.e. Area Team pekerjaan yang sedang berlangsung membutuhkan
Leader) may be appointed by SA. intervensi segera, AA yang sedang bertugas (misal Area
Team Leader) dapat ditunjuk oleh SA
The appointed personnel (AA) shall contact the SA to Personil yang ditunjuk (AA) tersebut harus menghubungi
discuss the task and seek approval. SA untuk mendiskusikan pekerjaan dan mendapatkan
persetujuan.
The personnel shall get authorisation or approval through Personil tersebut harus mendapatkan otorisasi atau
email from the SA. persetujuan SA melalui surat elektronik.
The site organisation should be structured to deliver the Struktur organisasi di site harus mencerminkan peran-
CoW roles as defined in this procedure. On rare peran CoW yang ditentukan di dalam prosedur ini. Di
occasions it may be necessary to delegate, split or dalam situasi yang sangat jarang, bisa saja peran-peran
merge some of the CoW roles and responsibilities. In tersebut didelegasikan, dipisahkan atau digabungkan.
these circumstances you should use a formal MoC Untuk mengakomodasi keperluan ini gunakan prosedur
procedure with approval in line with risk area III of the MoC formal dengan persetujuan di level risk area III dari
HITRA approval matrix. The S&OR Regional Operations matriks HITRA approval. S&OR Regional Operations
Authority should endorse this. Authority akan menyetujui perubahan ini.
4.10 REFERENCES 4.10 REFERENSI-REFERENSI

No Main References/Referensi-ReferensiUtama
1 Usptream Control of Work Procedure Rev 8.0 (GOO 4.5.001)
2 Control of Work Reference Manual Rev 1.0
3 GDP 4.5-0001 Control of Work.
4 EP SDP 4.5-0001 Upstream Practice for Control of Work
5 EP SDP 4.5-0002 Upstream Practice for Safe Isolation and Reinstatement of Equipment and Plant.
6 EP SDP 4.5-0003 Hazard Identification and Task Risk Assessment.
7 EP SDP 4.5-0004 EP SDP Hot Work.
8 EP SDP 4.5-0005 EP SDP Control of valves (LO/LC) for HP/LP Interfaces and SCE.
9 EP SDP 4.5-0006 EP SDP Operational Risk Assessment.
10 GP 44-60 Area classification API RP 500.
11 GP 44-65 Area classification IP15.
12 EP SDP 4.5-0003 Hazard Identification and Task Risk Assessment
900-PRC-HS-20007 Page 57 of 61
5.0 APPENDICES 5.0 LAMPIRAN-LAMPIRAN
Appendix 1. CoW Site Organization Lampiran 1. Organisasi CoW Site

Appendix 2. Typical CoW Site Organization Lampiran 2. Bentuk Umum Organisasi CoW Site
Appendix 3. Typical CoW Acreage Lampiran 3. Wilayah Kerja CoW
900-PRC-HS-20007 Page 58 of 61
Appendix 1. Site CoW Organisation

Lampiran 1. Organisasi CoW Site
900-PRC-HS-20007 Page 59 of 61
Appendix 2. Typical CoW Site Organization

Lampiran 2. Organisasi Umum CoW Site
900-PRC-HS-20007 Page 60 of 61
Appendix 3. Typical CoW Acreage

Lampiran 3. Wilayah Kerja CoW
900-PRC-HS-20007 Page 61 of 61

Standar Operasional Dan Defisini2

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Standar Operasional Dan Defisini2

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BP Berau Ltd.

TOS Accountabilities, Abbreviations, Definitions, and References/

AMENDMENT SUMMARY RINGKASAN PERUBAHAN

PREFACE KATA PENGANTAR

Review and Update Peninjauan Ulang dan Pembaharuan

Responsibility of Copyholders Tanggung Jawab Pemegang Dokumen

TABLE OF CONTENTS DAFTAR ISI

AMENDMENT SUMMARY RINGKASAN PERUBAHAN

4.8.29 H&S Area Ops TL 4.8.29 H&S Area Ops TL

1.0 INTRODUCTION 1.0 PENDAHULUAN

2.0 PURPOSE 2.0 TUJUAN

3.0 SCOPE 3.0 RUANG LINGKUP

4.0 PROCEDURE 4.0 PROSEDUR

4. Deviation 4.2 Deviasi

4.3 Document review 4.3 Peninjauan Dokumen

4.4 Copy Holder 4.4 Pemegang Dokumen

4.5 Tangguh Operating Standards Procedures 4.5 Prosedur-Prosedur Tangguh Operating

No DOC NO/NO DOK PROCEDURE TITLE / JUDUL PROSEDUR

4.6 Abbreviations 4.6 Singkatan-Singkatan

FOPS Failure of Performance Standard RAT TL Rope Access Team Leader

GPO Global Projects Organisation RWS Restricted Work Space

GWO Global Wells Organisation S&OR Safety & Operational Risk

4.7 Definitions 4.7 Definisi-Definisi

Acceptable Entry Conditions Persyaratan Masuk yang Dapat Diterima

Auto Ignition Terbakar Sendiri

Boundary Isolation Boundary Isolation

Cold Work Pekerjaan Dingin

 Vessels, Storage Tanks or Drums  Vessel, Tangki Penyimpanan atau Drum

 Large bore pipe work  Pipa berdiameter besar

Control (Control Measure) Kontrol (Tindak Pencegahan)

Electrical Content Work Pekerjaan Mengandung Listrik

Extra Low Voltage Tegangan Ekstra Rendah

Fire Watcher Fire Watcher

Flash Points Titik Nyala

combination of these. antara itu semua.

Leak Testing Pengetesan Kebocoran

Loss of Primary Containment (LOPC) Loss of Primary Containment (LOPC)

  Upper safe design limit = MAWP. It is to determine PSV Set Pressure

Normal operating envelope

Upper normal operating limit

Safe opearting envelope

Batas atas aman operasi normal

Lower normal operating limit Note / Catatan:

Method Statement Method Statement

Odd Bolting Odd Bolting

Operational Risk Assessment (ORA) Penilaian Risiko Operasional (ORA)

Process Fluid Fluida Proses

consideration in determining what is reasonably pencegahan juga harus dipertimbangkan dalam

Safety Harness Safety Harness

Service Test Service Test

Strength Test to the new pipe spool or

Leak Test or Service Test to the flange joint is

Figure 2. Strength Test vs. Leak Test

Task Risk Assessment (TRA) Penilaian Risiko Pekerjaan

Working Platform Lantai Kerja

4.8 ACCOUNTABILITIES 4.8 AKUNTABILITAS

4.8.2 Site Manager (SM) 4.8.2 Site Manager (SM)

4.8.4 Line Manager 4.8.4 Manajer Lini

4.8.5 Site Authority (SA) 4.8.5 Site Authority (SA)

4.8.6 Area Authority (AA) 4.8.6 Area Authority (AA)

 Ensures isolation specification, application, removal,  Memastikan pemilihan, pemasangan, pelepasan,

4.8.8 Performing Authority (PA) 4.8.8 Performing Authority (PA)

procedure. sesuai dengan prosedur ini.