Indomie Ketika mi instan pertama kali diperkenalkan kepada
Seleraku masyarakat Indonesia di tahun 1969, banyak yang meragukan bahwa mi instan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pangan pokok. Akan tetapi, karena mi instan sendiri harganya relatif terjangkau, mudah disajikan dan awet, Indomie berkembang pesat seiring dengan diterimanya mi instan di Indonesia. Produk Indomie yang pertama kali diperkenalkan adalah Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam yang saat itu sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia. Kemudian pada tahun 1982, penjualan produk Indomie mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan diluncurkannya varian Indomie Kuah Rasa Kari Ayam. Puncaknya pada tahun 1983, Produk Indomie kembali semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dengan diluncurkannya varian Indomie Mi Goreng. Indomie dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan slogan “Indomie Seleraku.” Apa yang menyebabkan produsen memilih slogan tersebut?
Slogan “Indomie Seleraku” pada merek Indomie merupakan
salah satu slogan yang paling diingat oleh masyarakat Indonesia. Hal itu disebabkan bentuk slogannya yang singkat, padat, serta memiliki daya sugesti yang cukup kuat untuk mengikat para konsumen.
Kata “selera” di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
edisi keempat halaman 1252 memiliki makna ‘kesukaan; kegemaran’. Jika slogan “Indomie Seleraku” disubtitusikan dengan kedua makna tersebut, maka akan berbunyi, “Indomie Kesukaanku” atau “Indomie Kegemaranku.”
Kata “gemar” memiliki makna yang lebih dalam daripada
kata “suka” karena dilakukan berkali-kali dengan perasaan yang menyenangkan. Hal itu mengindikasikan bahwa tujuan dari slogan “Indomie Seleraku” adalah memberikan sugesti kepada masyarakat agar menyukai atau menggemari Indomie sehingga mereka akan membeli Indomie berulang kali. Yap! Bisa dikatakan, slogan tersebut sukses besar karena pada kenyataannya, slogan tersebut memang berhasil membuat masyarakat menginginkan untuk mengonsumsi Indomie.