Proposal Skripsi
Oleh:
Power outages are one of the reasons people are unable to use
electronic equipment during critical times. Because of this, a backup
electricity supply is needed that can be used when needed, namely a
battery. However, household electronic equipment requires a voltage
supply with a pure sinusoidal waveform so that failure does not occur in
the process. This form can be obtained by reducing the THD (Total
Harmonic Distortion) value that appears due to disturbing harmonics. For
this reason, an inverter is needed which makes it possible to convert a DC
voltage of 12 V into an AC voltage of 220 V which is close to pure
sinusoidal. The inverter will use the Bipolar SPWM method, where the
Arduino Uno will send triangular pulses and carrier pulses for voltage
changes. The input voltage for the inverter is obtained after using the OP-
AMP as a voltage comparator, where the voltage being compared is 5VDC
from the Arduino Uno and 12 VDC from the battery. The inverter is also
equipped with an LC filter which functions to remove unwanted harmonic
components, so that the output voltage frequency which was previously
very high value becomes 50 Hz and can be used in household electronic
equipment. This inverter also has an efficiency value of 92.88%.
Key word: inverter, THD, SPWM Bipolar, Arduino Uno, LC filter,
efficiency
BAB I
PENDAHULUAN
Gabungan dari transfotmator dan switch gear di sebut gardu induk. Gardu
induk dikontrol untuk saling terhubung dengan gardu induk lain
supaya bisa interkoneksi sehingga bisa menyalurkan energy listrik secara
kontinyu dan handal, fungsi gardu induk yaitu :
1. Surja hubung
Surja hubung merupakan operasi penutupan tau pembukaan saklar yang
mengakibatkan gangguan hubung singkat, hubung singkat terjadi karena
adanya hubungan penghantar bertegangan ataupun tidak bertegangan secara
langsung sehingga terjadi aliran arus yang tidak normal (over current).
Pada sistem tenaga listrik saluran udara sering terjadi hubung singkat
walaupun dalam saluran tersebut sudah diberi isolasi. Kekuatan isolasi dapat
berkurang bahkan hilang akibat pengaruh usia, keausan dan tekanan
mekanis. Terjadinya hubung singkat mengakibatkan kenaikan tegangan
bahkan kerusakan koordinasi isolasi pada peralatan system.
2. Surja petir
Surja petir adalah gejala tegangan lebih transien yang disebabkan oleh
sambaran petir. Petir dapat disebabkan oleh beberapa tahap,diantaranya:
1. Tahap pemampatan muatan karena uap air di awal mengumpul di awan
Antara awan dengan bumi terjadi loncatan muatan listrik positif dan
negatif.
2. Awan membentuk krintal es yang disebabkan oleh jarak ketinggian
permukaan atas dan bawah awan mencapai 8 km dengan temperature -
5o C pada bagian bawah dan -40oC pada bagian atas.
3. Terjadi tumbukan dan gesekan pada kristal es di awan akibat terdapat
angin ke segala arah yang memisahkan muatan positif dan negatif
4. Petir disebabkan oleh bagian lapisan awan yang berbeda muatan,
muatan negative berada di atas, muatan positif di tengah dan muatan
positif dan negatif si bawah Petir dapat mengganggu dan merusak
insfrastruktur public seperti sistem ketenagalistrikan, system
telekomunikasi dan peralatan elektronik. Jika petir mengenai
penghantar secara langsung, maka penghantar tersebut bisa putus akibat
gelombang petir dengan tegangan impluls yang melebihi Basic
insulation Level dari penghantar. Induksi petir dengan gerak gelombang
yang merambat kesegala arah di sepanjang jaringan sampai ke titik
yang dapat menetralisir arus petir atau pentanahan terjadi karena
penghantar terkena sambaran petir.
Pada gambar 2.2 adalah bentuk gelombang tegangan terhadap waktu dalam
pengunaan arrester dan tanpa arrester jika terjadi tegangan surja.
Gelombang transien tegangan lebih tinggi ketika tanpa arrester
dibandingkan saat diberi arrester.
Menurut Ibnu Hajar dan Eko Rahman (Jurnal, 2018) lightning arrester
terdiri dari dua jenis yaitu:
Jenis Ekspulsi
Arrester jenis ekspulsi digunakan pada isistem tenaga listrik
bertegangan hingga 33 kV. Arrester ini memiliki dua sela, yaitu sela bagian
luar yang terdapat sela percik batang atau sela seri dan sela bagian dalam
dalam terdapat sela percik. Arrester mampu mengalirkan tegangan tingi
frekuensi daya tanpa menyebabkan korona dan arus bocor ketanah karena
dipasang ekektoda. Besarnya tegangan tembus sela luar lebih rendah dari
teganga lompatan api isolator pendukung sela luar.
Karakteristik arreter jenis ekspulsi lebih baik dari sela batang karena dapat
memutus arus susulan dan volt-waktu, namun tegangan percik impulsnya
lebih tinggi dari arester katup. Besarnya arus hubung singkat pada arrester
mempengaruhi kemampuan memutuskan arus susulan.
Ketika tegangan surja tinggi sampai kejepitan arrester kedua sela
percik maka akan tembus dan jalan pengahantar yang berbentuk busur api
akan terbentuk seketika. Arrester akan menjadi konduktor dengan
impedansi rendah dan melakukan surja arus dan arus daya sistem bersama-
sama. Arrester dapat mematikan busur api pada saat arus susulan melewati
titik nolnya, dengan prinsip ketika ada panas karena arus petir mengalir
yang membuat sedikit bahan dinding tabuh serat menguap dan membentuk
gas untuk mematikan busur api. Jika ridak menimbulkan gangguan arus
susulan pada arrester lamanya kurang dari setengah gelombang.
Jenis Katup
Menurut Ibnu Hajar dan Eko Rahman (Jurnal, 2018) arrester katup terdiri
dari 2 jenis berdasarkan sela percikannya, yaitu:
1. Arrester Katup Sela Pasif Jaringan distribusi hantaran udara salah satu
yang mengguanakan arrester katup sela pasif.
Arrester katup sela pasif terdiri dari isolasi tertutup yang didalamnya
ditempatkan sela percik dan resistor nonlinier serta isolator tabung. Sela
percik terdiri dari beberapa susunan elektroda plat – plat terhubung seri.
Kerja arrester ini tidak dipengaruhi oleh keadaan udara sekitar karena sela
percik dan resistor linier ditempatkan didalam tabung isolasi tertutup.
1. Arrester Katup Sela Aktif
Arrester ini banyak digunakan pada jaringan tegangan tinggi dan pusat
jaringan distribusi. Metode pemadaman busur api pada sela percik ada
pada kosntruksinya dan untuk konstruksi lain sama seperti arrester
katup sela pasif.
2. Arrester Katup Tanpa Sela Percik
Semua tingkat tegangan dapat menggunakan arrester tanpa sela percik.
Arrester katup tanpa sela percik menggunakan resistor non linier dari
bahan logam oksida (metal oxide), maka disebut dengan arrester MO.
Konstruksi arrester tanpa sela percik dapat dilihat pada gambar berikut.
Konstruksi arrester
Konstruksi arrester pada saluran transmisi dan distribusi hamper sama, yaitu
memiliki komponen utama berupa zinc oxide sebagai bahan varisor/komponen
aktif nya. Didalam housing atau kompartemen yang terbuat dari porselen atau
polymer tersusun keeping blok zinc oxide. Bagian untuk menginsulasi antara
bagian bertegangan dengan tanah pada saat arrester beroperasi adalah housing,
5. Grading Ring
6. Peralatan monitoring
monitoring. Supaya arusdan insulator
yang dudukan
mengalir Lightning
ke lightning Arrester
arrester melului kawat
Kawat pentanahan
pentanahan maka padayang
keduaakan
ujungditanahkan harus memalui
peralatan dipasang peralatadan
dudukan isolator
dudukan arrester
Menurut Ibnu Hajar dan Eko Rahman (Jurnal, 2018) syarat-syarat lightning
arrester yang dipasang pada jaringan transmisi yaitu:
1. Tegangan dasar arrester sebesar 50 c/s.
2. Semua peralatan gardu yang mempunyai BIL(Basic Insulation Level) yang
sama dengan BIL (Basic Insulation Level ) yang harus dilindungi arrester
walaupun ada selisih antara tingkatan arrester dan peralatannya lightning
arrester harus memberi perlindungan.
3. Pemasangan lightning arrester dekat dengan peralatan utama dan memiliki
tahanan tanah yang rendah.
Karakteristik Lightning Arrester
Peralatan proteksi yang diguanakan saat ini adalah lightning arrester. Oleh sebab
itu Lightning Arrester harus mempunyai karakteristik, berikut :
1. Terdapat alat ukur atau root mean squared (rms) pada tegangan operasi yang
menunjukkan:
a. Lightning Arrester bersifat sebagai insulator.
b. Arus kapasitif atau arus bocor ketanah dalam kecil yaitu dalam orde
mili-ampere.
c. Ketika terjadi surja petir/ surja hubung:
d. Lightning Arrester memiliki nilai resistansi sangat rendah dan bersifat
konduktif.
e. Arus surja yang dialirkan lightning arrester ke tanah dalam orde kilo-
Ampere.
f. Setelah surja berhasil dilewatkan lightning arrester bersifat insulator
Regresi Sederhana
Analisis regresi linier adalah meode statistic yang bersungsi untuk menguji
hubungan sebab akibat antara X dan Y. Maka dari itu penelitian ini analisis
regresi sederhana dilakukan untuk mengetahui batas usia pemakaian Lightning
Arrester di Gardu Induk Solobaru 150 kV. Analisis Regresi Sederhana ditentukan
oleh koefisien Regresi yang dapat dihitung dengan rumus berikut.
y = a + bx
a = (𝛴𝑌𝑖)(𝛴𝑋𝑖2)−(𝛴𝑋𝑖)(𝛴𝑋𝑖𝑌𝑖)
𝑛𝛴𝑋𝑖2−( 𝛴𝑋𝑖)2
b = 𝑛𝛴𝑋𝑖𝑌𝑖−(𝛴𝑋𝑖)(𝛴𝑌𝑖)
𝑛𝛴𝑋𝑖2−( 𝛴𝑋𝑖)2
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada penyelesaian tugas akhir ini ada beberapa langkah kerja yang
dilakukan antara lain:
1. Studi literatur
Dalam studi literatur dilakukan pencarian informasi baik dari buku,
jurnal, bahan dari internet maupun sumber-sumber lain yang
berkaitan dengan penelitian ini diantaranya :
a. Data nameplate lightning arrester di gardu induk
b. Data pengukuran arus bocor di gardu induk
c. Data pengukuran suhu di gardu induk
Pada gambar 3.2 flow chat diatas menjalaskan tahapan penyeleaian tugas akhir
dimulai dari mulai sampai selesai. Penyelesaian tugas akhir dimuai dari persiapan
dengan studi literatur yang dilakukan dengan mengumpulkan informasi maupun
sumber-sumber atau referensi yang berkaitan dengan penelitian. Setelah itu
pengumpulan data arus bocor dari hasil pengukuran yang dilaksanakan di Gardu
Induk Air Anyir. Setelah data terkumpul maka dianalisis hasil data tersebut,
apabila sesuai dengan standart PLN maka lightning arrester masih layak
digunakan, namun bila hasil pengukuran tidak sesuai maka lightning arrester perlu
perbaikan/ penggantian.
y = a + bx
y = variable subyek yang diprediksi
𝑛𝛴𝑋𝑖𝑌𝑖−(𝛴𝑋𝑖)(𝛴𝑌𝑖) (5)
𝑏= 2
𝑛𝛴𝑋𝑖 −( 𝛴𝑋𝑖)2
Analisis Regresi Sederhana yang dilakukan untuk mengetahui Lightning Arrester yang
berusia lebih dari 10 tahun di Gardu Induk Solobaru memiiki batas usia pemaikan berapa.
Analisis Regresi Sederhana ditentukan oleh koefisien Regresi yang dapat dihitung dengan
rumus berikut.
Y= a + bx