Anda di halaman 1dari 12

PERANCANGAN DESAIN KEMASAN PRODUK MINUMAN TEH

DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)


HARDIAN DAN DEBBIE KEMALA SARI
Program Studi Teknik Industri, Universitas Suryadarma, Jakarta

ABSTRAK
Teh merupakan salah satu minuman yang digemari banyak orang Bermacam-
macam produk teh siap minum beredar di Pasaran. Dengan ketatnya persaingnan didunia
industri minuman teh siap minum, produsen dituntut untuk berlomba-lomba menyediakan
produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan tujuan untuk meningkatkan profit
perusahaan dan mempertahankan eksistensi produknya di pasaran. Packaging atau
kemasan merupakan salah unsur penting dalam sebuah produk minuman Ready to Drink,
untuk itu perancangan dan pengembangan kemasan juga dirasa penting dalam rangka
mencapai tujuan peningkatan profit dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Pada penelitian ini, perancangan desain kemasan dilakukan dengan menggunakan
metode Quality Function Deployment (QFD) yang diakui sebagai metode yang tepat dalam
melakukan perancangan dan pengembangan produk yang didasarkan pada customer
requirement. Pada tahap awal dilakukan survey pendahuluan terhadap 100 responden
untuk mengetahui atribut-atribut mana saja yang menjadi kebutuhan konsumen terhadap
kemasan produk minuman.
Untuk memperkuat penelitian, dilakukan juga benchmarking terhadap produk
perusahaan terhadap 2 produk pesaing utama yang ada dipasaran, tujuannya untuk
mengetahui kelemahan dan kekuatan produk perusahaan dan menjadikan kelebihan produk
pesaing sebagai referensi untuk pengembangan kemasan produknya dan akan dimasukan
kedalam martiks House of Quality. Berdasarkan hasil tersebut makan dibuatlah 3 konsep
kemasan yang akan dikembangkan lebih lanjut. Tim pengembangan akan melakukan
seleksi dan penilaian terhadap 3 konsep tersebut untuk nantinya dipilih 1 konsep yang akan
dikembangkan.
Berdasarkan hubungan antara kebutuhan konsumen dengan kebutuhan teknis
(technical atribute) maka diperoleh kemasan cup dengan spesifikasi : volume 150 ml, tinggi
95 mm, bahan dasar poly propphylene dan memiliki kekuatan untuk ditumpuk beban hingga
25 Kgf.

Kata Kunci : Quality Function Deployment, Kemasan, House Of Quality

PENDAHULUAN pemasaran juga sangat diperlukan


Di era globalisasi saat ini, dunia adanya suatu strategi dan teknik atau
perindustrian khususnya industri cara yang paling tepat bagi perusahaan
minuman semakin hari semakin untuk menentukan kombinasi macam
berkembang, dimana tiap-tiap industri apakah yang paling tepat dan
bersaing mengembangkan produknya menguntungkan dalam usaha mencapai
agar dapat menjadi yang terbaik dan pasar yang dituju atau sudah ditentukan
mendapat profit yang lebih. Karena sehingga dalam strategi ini dimaksudkan
semakin ketatnya persaingan didalam untuk mempermudah perusahan dalam
bidang industri ini, maka perusahaan menilai pasar mana yang berpotensi
memerlukan suatu strategi yang tepat untuk pemasaran barang produksinya.
dan efektif untuk tetap bertahan Dalam persaingan yang ketat ini
meningkatkan volume penjualan dan perusahaan perlu mengetahui secara
menarik pelangganan yang sebanyak- rinci hal-hal yang menimbulkan daya tarik
banyaknya terhadap barang yang untuk membeli produk yang dibuat
diproduksinya, agar perusahaan tetap perusahannya. Pemahaman tentang
dapat survive dan tetap meraih atribut yang dipertimbangkan dalam
keuntungan yang lebih lagi. Dalam memilih dan membeli suatu produk

36
sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk pesaing utama produk baju PT SGB
membantu memperbaiki dan tersebut.
meningkatkan keberadaan merknya Selain itu, penelitian ini juga
dalam bersaing dipasar. Untuk melakukan observasi lapangan terhadap
memenangkan persaingan perusahaan masyarakat luas yang tepatnya di Jakarta
harus mampu memberikan kepuasan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat
kepada para pelanggannya, misalnya Jakarta akan produk minuman yang
dengan memberikan produk yang lebih mereka inginkan. Adapun tujuan dari
baik dari pada para pesaingnya. studi lapangan ini adalah untuk
Inilah yang menjadi latar belakang mengidentifikasi masalah yang sedang
permasalahan dari penelitian ini, dimana dialami pihak perusahaan.
penelitian ini akan dilakukan disebuah
perusahaan minuman yaitu PT Suntory Jenis dan Sumber Data
Garuda Beverage, selanjutnya dalam Dalam melakukan penelitian ini jenis
penelitian ini disebut PT SGB yang data yang digunakan oleh penulis adalah:
permintaannya konsumen terhadap a. Data Kuantitatif
produknya pada tahun 2015 ini mulai Adalah data yang berupa angka-angka
mengalami penurunan karena yang meliputi data kebutuhan pelanggan,
produknya kalah bersaing dengan data produk pesaing, data pengujian
produk minuman dari produsen lainnya. konsep dan data analisis ekonimis.
Karena itu perusahaan ini ingin b. Data Kualitatif
berencana untuk mengembangkan Adalah data yang terdiri dari kumpulan
kemasan produknya agar tetap dapat non angka yang sifatnya deskriptif,
survive dan mampu bersaing dengan meliputi sejarah perusahaan serta visi
pesaing – pesaing dari dalam maupun dan misi perusahaan.
luar negeri di pasaran. Adapun data- data yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan masalah penelitian
METODE ini adalah :
a. Data Primer
Setelah Mengetahui langkah – Data primer merupakan data yang
langkah yang perlu dikerjakan, maka dikumpulkan peneliti langsung dari
dilakukan pengumpulan beberapa data sumbernya , yang meliputi :
yang diperlukan dalam proses redesign 1. Data yang dibutuhkan untuk
kemasan produk minuman tersebut. penelitian yang berupa data-data
Pengumpulan data yang dilakukan hasil kuesioner.
dibagi dalam beberapa tahap sesuai 2. Data umum perusahaan
dengan tahapan dari pengembangan b. Data Sekunder
produk. Data sekunder adalah data tambahan
yang relevan dengan penelitian ini
Studi lapangan diantaranya diperoleh dari pustaka, hasil
Studi lapangan ini menjadi tahap awal penelitian sebelumnya, jurnal dan sumber
dari pelaksanaan penelitian ini, dimana lain yang dimaksudkan untuk
pelaksanaan studi lapangan ini adalah mendapatkan landasan teori yang
melakukan observasi pada suatu mengarah pada kelengkapan penjelasan
perusahaan beverage multinasional, yaitu atau topik penelitian sehingga kesimpulan
PT SGB yang memproduksi minuman yang diperoleh memiliki bobot ilmiah.
teh. Disini ditemukan suatu keluhan akan
produk yang dijual PT SGB tersebut Langkah-langkah Penelitian
sudah kurang diminati oleh para Pengumpulan data Identifikasi Kebutuhan
pelanggannya, Sehingga, Studi lapangan pelanggan
ini juga dilakukan terhadap pasar yang
dimana PT SGB memasarkan barangnya Pengumpulan data tahap
dipasarnya yang berlokasi disekitar pertama dilakukan dengan cara
jakarta, tujuannya adalah untuk interview kepada para pengguna yang
mengetahui produk siapa yang menjadi sudah pernah mengkonsumsi produk

37
tersebut sehingga dapat diketahui apakah Analisis Data
ada kebutuhan akan pengembangan dari Sebenarnya dalam pengolahan
produk tersebut. Untuk menetapkan data, sudah dilakukan Analisis data
bobot kepentingan maka dilakukan karena dalam pengembangan produk
survey ke-2 dengan menggunakan sebelum masuk ke tahap selanjutnya,
kuesioner, dan dilakukan uji validitas. Bila data – data yang ada harus diAnalisis
tidak valid, maka variabel-variabel yang terlebih dahulu dan disaring untuk
tidak valid tidak perlu dimasukkan ke diproses lebih lanjut.
tahapan spesifikasi produk, karena
dianggap tidak menjawab kebutuhan Kesimpulan dan Saran
konsumen, kecuali jika kebutuhan Setelah semua metode di atas dilakukan,
tersebut dianggap penting dalam tahap maka didapatkanlah kesimpulan dan
pengembangan produk. Disini uji validitas saran yang menjawab tujuan
dilakukan dengan Software SPSS diadakannya perancangan kemasan
menggunakan reliability analyze dan produk minuman ini. Kemasan seperti
corrected item deleted apa yang mampu diimplementasikan
sekaligus mampu menjawab kebutuhan
Pengumpulan Data Pesaing para konsumen produk minuman yang
Tahap pengumpulan data yang ada di zaman globalisasi ini.
dilakukan selanjutnya adalah dengan
melihat langsung produk-produk pesaing HASIL DAN PEMBAHASAN
yang sudah beredar di pasar, sehingga
didapatkan data-data yang dibutuhkan Intepretasi Pernyataan Pelanggan
dari spesifikasi produk pesaing untuk Dari hasil wawancara yang telah
dibandingkan dengan produk yang akan didapatkan, pernyataan-pernyataan
dikembangkan untuk selanjutnya ke pelanggan tersebut akan di intepretasikan
tahapan penyusunan konsep, juga atau disederhanakan dalam bentuk poin-
dengan menggunakan kuesioner data poin, gunanya untuk mempermudah dan
pesaing. memperincikan apa saja yang menjadi
kebutuhan pelanggan akan suatu
Pengumpulan Data Pengujian Konsep kemasan yang diharapkan.
Pengumpulan data yang dilakukan
kembali menggunakan kuesioner disertai
sketsa dari konsep yang sudah diseleksi.
Output dari proses ini dapat diketahui
apakah konsep sudah menjawab
kebutuhan konsumen, usulan perbaikan
bisa didapatkan dari pernyataan
konsumen

Pengolahan Data
Setelah Pengumpulan data telah
dilakukan, maka data – data yang telah
diperoleh tersebut akan diproses dalam
pengolahan data. Setelah data – data
terkumpul, maka disusunlah QFD (Quality
Function Deployment) atau yang biasa
disebut House of Quality, disini dibahas
tentang matriks – matriks kebutuhan yang
telah tersaring berdasar derajat
kepentingan yang ada dan kaitannya
dengan atribut – atribut. Setelah itu
dilakukanlah penyusunan konsep
kemasan.

38
Tabel 1. Contoh Hasil Wawancara (1)

Berikut ini adalah beberapa contoh hasil dengan banyaknya data yang diperoleh
wawancara yang diintepretasikan ke pada saat wawancara. Sehingga dari hasil
kebutuhan pelanggan tersebut : intepretasi tersebut, maka didapat
pernyataan pelanggan secara terperinci.
Selanjutnya pernyataan pelangggan Berikut ini adalah hasil dari intepretasi
tersebut akan diintepretasikan sesuai kebutuhan pelanggan tersebut

Tabel 2. Hasil Intepretasi Kebutuhan Pelanggan

Untuk menghitung jumlah sampel yang orang dan diasumsikan sebagai


diperlukan dalam melakukan penyebaran konsumen yang sering mengkonsumsi
kuesioner, maka dalam penelitian ini minuman dalam kemasan. (sumber: Suku
digunakan Rumus Slovin. Nilai dari N Dinas Kependudukan dan Pencatatan
merupakan jumlah populasi. Populasi Sipil Kota Administrasi), sehingga N =.
untuk penelitian ini adalah pelajar, 1.959.022 Kemudian nilai E ditetapkan
mahasiswa dan karyawan yang tinggal di sebesar 10%, diperoleh sample
Jakarta Timur yang berjumlah 1.959.022 sebanyak 100 orang.

39
reliabilitas diatas didapat ke 14
pernyataan yang valid, nilai corrected
Uji Validitas dan Reliabilitas item delete lebih besar dari pada nilai r-
Pada pengujian validitas dan tabel tersebut yaitu sebesar 0.1966
reliabilitas, digunakan suatu alat bantu sehingga 14 pernyataan tersebut dapat
sebuah software yaitu software SPSS dinyatakan benar-benar valid. Sedangkan
(statistical product and service solution). untuk tingkat reliabelnya, kuesioner ini
Software ini adalah sebuah program sudah cukup dianggap reliable, karena
komputer yang digunakan untuk nilai cronbach’s alpha yang dihasilkan
membuat analisis statistika. Pada dalam perhitung software SPSS tersebut
pengujiannya, untuk pengujian validitas adalah sebesar 0.745. nilai tersebut
menggunakan koefisien kolerasi dinyatakan valid karena hasilnya
corrected item delete, yang dimana mendekati angka koefisien reliabilitas
hasil dari perhitungan dari software spss yaitu 1. Sehingga pernyataan tersebut
ini nilai corrected item delete tiap – tiap dianggap reliabel.
atributnya akan diuji menggunakan uji
signifikan antar satu variable dengan Penentuan Customer Requirement
variable bobot total variabelnya. Setelah kuesioner yang sudah diseleksi
Sedangkan untuk pengujian tersebut telah disebarkan ke 100
reliabilitasnya, mengacu kepada koefisien responden, maka langka selanjutnya
reliabilitas, dimana tinggi rendahnya adalah melakukan penyeleksian
reliabilitas, secara empiris ditunjukkan pernyataan pelanggan yang ada pada
oleh suatu angka yang disebut koefisien kuesioner menjadi customer requirement.
reliabilitas. secara teoritis, besarnya Penyeleksian tersebut dilakukan dengan
koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 cara merata-ratakan hasil kuesioner
– 1,00. Oleh karena itu semakin tersebut dan melakukan penentuan
mendekati 1 suatu nilai koefisien yang ranking supaya dapat mengetahui dengan
dihasilkan dalam perhitungan SPSS mudah pernyataan - pernyataan dari
tersebut maka akan semakin reliable yang paling prioritas hingga yang tidak
data tersebut. penting.
Dari hasil pengujian validitas dan

Tabel 3. Ranking kepentingan

Pengolahan data menjadi QFD atas, beberapa karakteristik yang dirasa


Dengan menggunakan input dari tabel di sulit diimplementasikan dieliminasi dan
atas, tahapan spesifikasi produk dapat karakteristik yang dianggap penting
dilakukan dengan tujuan mengetahui apa tetap ada. Tahapan spesifikasi produk
yang harus dilakukan kemasan ini untuk secara keseluruhan menggunakan metode
menjawab dari kebutuhan pelanggan QFD (Quality Function Deployment) yang
yang telah teridentifikasi. Dari hasil di dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :

40
a. Menyiapkan daftar matriks dengan produk pesaing sangat penting
b. Mengumpulkan informasi dalam menentukan kesuksesan
tentang pesaing komersial. Bagan analisis pesaing
c. Menetapkan spesifikasi target. (competitive benchmarking chart) yang
terdapat dalam House of Quality ini
Mengumpulkan data tentang pesaing didapat dari kuesioner. Bagan didalam
Dari daftar matriks yang ada, maka QFD tersebut merupakan bagan yang
dapat dikumpulkan data-data dari sederhana, dimana aktifitas yang
produk-produk pesaing yang ada selama dilakukan termasuk pengujian dan
ini untuk jenis matriks yang sama. memperkirakan biaya produk pesaing.
Tujuannya adalah untuk membandingkan Data pesaing didapatkan dengan cara
kelebihan dan kekurangan produk yang observasi juga dengan menyebar data
sedang dikembangkan dengan produk kuesioner kepada 100 orang konsumen.
yang sudah ada.
Analisis hubungan antara produk baru

Gambar 1. Produk Milik Perusahaan

Dengan membandingkan produk milik Beverage :


perusahaan dengan produk pesaing Spesifikasi :
maka pihak perusahaan dapat melihat a. Warna dasar putih
secara langsung apa saja yang menjadi b. Bahan dasar poly propylene
kekurangan dari pihak perusahaan akan c. Tinggi cup 86 mm
produknya. Sehingga pihak perusahaan d. Volume cup 150 ml
dapat merencanakan perbaikan akan e. Gramatur cup 3,7 gram
produk yang dibuat berikutnya. Berikut f. Top load value 21 kgf
ini adalah gambaran dari produk g. Bentuk cup standar
milik perusahaan PT Suntory Garuda h. Harga jual produk Rp 1000

41
Gambar 2. Produk Pesaing 1

Pesaing yang dianggap cukup kuat Spesifikasi :


dalam produk minuman ini adalah a. Warna dasar putih
minuman Teh Gelas, dimana merk ini b. Bahan dasar poly propylene
sudah sangat terkenal dan banyak orang c. Tinggi cup 95 mm
yang mengkonsumsinya. Berikut ini d. Volume cup 180 ml
adalah gambaran dari produk pesaing e. Gramatur cup 3,6 gram
utama PT Suntory Garuda Beverage : f. Top load value 25 kgf
g. Harga jual produk Rp 1000

Gambar 3. Produk Pesaing 2

Pesaing ke 2 yang dianggap cukup g. Harga jual produk Rp 1000


kuat dalam produk minuman ini adalah Produk pesaing tersebut akan
minuman Teh Rio, dimana merk ini sudah dinilai dan dibandingkan oleh pihak
cukup dikenal banyak orang yang perusahaan dengan produk
mengkonsumsinya. Berikut ini adalah perusahaan yang sebelumnya dari
gambaran dari produk pesaing kedua segi teknikal atribut. Penilaian
PT Suntory Garuda Beverage : produk pesaing yang diberikan oleh
pihak perusahaan adalah penilaian
Spesifikasi : skala likert 1-5. Dan hasil
a. Warna dasar putih perbandingan tersebut akan
b. Bahan dasar poly propylene dimasukkan kedalam HOQ (House of
c. Tinggi cup 94 mm Quality). Sedangkan perbandingan
d. Volume cup 200 ml secara customer requirement, akan
e. Gramatur cup 3,8 gram dibuat kuesioner untuk kedua produk
f. Top load value 46 kgf pesaing ini sehingga hasil

42
perbandingannya akan ditentukan kemasan produk milik perusahaan, maka
oleh customer . Berikut ini adalah ditemukan suatu perbaikan secara
kuesioner pesaing yang akan teknikal untuk menjawab kebutuhan
disebarkan kepada customer . pelanggan terhadap kemasan produk
tersebut. Tabel 4.20 menunjukan
Menetapkan Spesifikasi dan target perbandingan spesifikasi antara produk
Dari hasil perbandingan antara milik perusahaan dan produk milik
kemasan produk pesaing dengan pesaing.

Gambar 4. House Of Quality

Tabel 4. Perbandingan Technical Atribute dengan Kompetitor

Tabel 5. Target Spesifikasi untuk Produk Mountea

43
Berikut ini adalah spesifikasi Pembuatan Konsep
target yang telah disesuaikan dengan Pada pembuatan konsepnya, kemasan
customer requirement dan telah akan lebih berfokus kepada bentuk
dibandingkan dengan produk pesaing. kemasan secara tampilan fisiknya,
Tabel 4.21 menunjukan spesifikasi target dimana tampilan kemasan merupakan
yang akan dicapai pada penelitian kali ini. salah satu faktor yang penting selain dari
House Of Quality / Rumah Kualitas pada kualitas bahan, karena tampilan
Berdasarkan hasil analisis dengan kemasanlah yang mengundang daya
House Of Quality, maka perbaikan yang tarik customer terhadap produk
akan dilakukan adalah merubah desain tersebut. Konsep yang dibuat pada
cup dengan menambah tinggi cup dan penelitian inipun dibuat sebanyak 3
juga meningkatkan kekuatan cup atau konsep. Berikut ini adalah ke 3 konsep
nilai top load cup agar cup tidak mudah yang dibuat tersebut :
penyok.

Gambar 5. Konsep Kemasan 1

Konsep kemasan produk yang Konsep kemasan produk yang


kedua adalah cup dengan tinggi 95 mm. ketiga adalah cup dengan tinggi 95 mm.
Cup memiliki tambahan embose daun teh Cup memiliki tambahan embosed daun
dibagian bawah dengan bentuk bottom teh dibagian bawah dengan bentuk
segi 10. Sama seperti konsep pertama, bottom segi 10 dengan tambahan taper
fungsi utama embosed daun teh selain dibagian bottom dan memiliki 2 undakan
untuk mempercantik penampilan juga dibagian leher cup. Segi 10 dengan taper
berfungsi untuk menambah kekuatan dipilih agar tampilan kemasan terlihat
cup, karena diarea tersebut akan banyak lebih dinamis dan beda dari yang lain,
menarik material sehingga cup lebih kuat sedangkan 2 undakan dibagian leher
dan tidak mudah penyok. Segi 10 bertujuan untuk memperkuat cup dari
dibagian bottom dipilih agar tampilan sisi atas. Sama seperti desain kemasian
kemasan terlihat lebih dinamis dan beda konsep 1 & 2, konsep kemasan yang 3
dari yang lain. Saat ini dipasaran belum ini juga belum ada dipasaran.
ditemukan desain kemasan cup dengan
bentuk seperti konsep ke 2.

44
Gambar 6. Konsep Kemasan 2

Tabel 6. Matriks penyaringan Konsep

Seleksi konsep atau penyaringan referensi, dimana seluruh konsep lainnya


konse didasarkan pada metode yang dibandingkan dengan konsep tersebut.
dikembangkan oleh Stuart Pugh pada Referensi biasanya merupakan standar
tahun 1980-an dan seringkali disebut atau konsep terdahulu yang dianggap
seleksi konsep Pugh (Pugh,1990). Tujuan baik oleh tim. Dalam penelitian ini konsep
tahapan ini adalah mempersempit jumlah kemasan yang akan digunakan sebagai
konsep secara cepat dan untuk referensi adalah kemasan yang
memperbaiki konsep. Tabel dibawah sebelumnya dijadikan sebagai
inimenggambarkan matriks penyaringan benchmark, yaitu kemasan pesaing Teh
yang digunakan pada tahapan ini. Gelas Untuk penelitian
Setelah pertimbangan yang seksama, tim Setelah dilakukan penyaringan
memilih sebuah konsep untuk menjadi maka didapatkanlah 2 dari 3 konsep yang
patokan (benchmark) atau konsep akan menjadi kandidat untuk

45
dikembangkan, yaitu konsep nomor 1 dan criteria, pemberian bobot dan peringkat
3. Tahapan selanjutnya adalah pemilihan dilakukan oleh konsensus tim
konsep berdasarkan peringkat tertinggi, development yang bekerja sama dengan
konsep dengan peringkat tertinggi marketing dan ahli kemasan dari suplier
tersebutlah yang akan dijadikan konsep terkait .
yang akan dikembangkan
selanjutnya.Untuk penentuan selection

Tabel 7. Matriks Penilaian Konsep

Berdasarkan hasil penilaian konsep yang b. Berdasarkan hubungan antara


dilakukan oleh tim pengembangan kebutuhan konsumen dengan
didapatkan hasil bahwa konsep 1 kebutuhan teknis (technical attribute),
memiliki nilai lebih besar dibandingkan maka diperoleh kemasan cup dengan
dengan referensi dan konsep 3. spesifikasi : volume 150 ml, tinggi 95
Berdasarkan hasil tersebut maka mm, bahan dasar Polyprophilene dan
diputuskan bahwa konsep kemasan yang memiliki kekuatan untuk ditumpuk
akan dilanjutkan ketahap berikutnya beban hingga 25 Kgf.
adalah konsep 1. c. Berdasarkan spesifikasi kemasan cup
yang diperoleh, dibuat 3 konsep
KESIMPULAN kemasan dengan model cup bottom
bulat dengan tambahan ornamen
Berdasarkan hasil penelitian yang daun teh, cup dengan bottom segi 10
dilakukan mengenai perancangan konsep 1 undakan dengan tambahan
kemasan minuman cup di PT Suntory ornamen daun teh dan cup dengan
Garuda Beverage, maka diperoleh bottom segi 10 2 undakan dengan
simpulan sebagai berikut: tambahan taper dibagian bottomnya.
a. Konsumen menginginkankemasan kemudian yang terpilih dari hasil
yang memiliki penampilan yang pengujian 3 konsep tersebut adalah
menarik, dengan bahan dasar model cup bottom bulat dengan
polypropilene, mudah dipegang, tambahan ornamen daun teh (konsep
memiliki bahan dasar yang aman 1).
untuk kesehatan dan memiliki
kekuatan tumpuk 25 Kgf.

46
DAFTAR PUSTAKA

Dorothea, W. A, “Manajemen Kualitas”,


Universitas Atmajaya Yogyakarta,
1999.
Manajemen Bisnis Total. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
Otto, Kevin N, Kristin L Wood, “Product
Design”, Prentice-Hall, Upper Saddle
River, New Jersey, 2001.
Santoso, Singgih, “Buku Latihan SPSS
Statistik Parametrik”, Penerbit PT. Elex
Media Komputindo, Jakarta, 2000.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian
Bisnis.Bandung : PT Alfabeta
Sujarweni, W.V. Metodologi Penelitian.
Yogyakarta : PT Pustaka Baru
Ulrich, K.T., & Eppinger, S.D. (2001).
Product Design and Development.
(2ndedition). Boston: McGraw-Hill.
Wijaya, Tony., 2011. Manajemen Kualitas
Jasa. Jakarta : PT Indeks
Yamit, Zulian., 2013. Manajemen Kualitas
Produk & Jasa. Yogyakarta : PT
Ekonisia

47

Anda mungkin juga menyukai