Anda di halaman 1dari 46

FASILITAS KEPABEANAN

BERUPA
PEMBEBASAN BEA MASUK

Program Peningkatan Kompetensi Pejabat Fungsional Hanggar


15 Agustus 2023

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


KEMENTERIAN KEUANGAN RI
TUGAS POKOK DAN FUNGSI

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


Visi
Menjadi Institusi Kepabeanan dan Cukai Terkemuka di Dunia.
Visi DJBC mencerminkan cita-cita tertinggi DJBC dengan lebih baik melalui penetapan target yang menantang dan secara
terus-menerus terpelihara di masa depan.
Misi
1. Kami memfasilitasi perdagangan dan industri;
2. Kami menjaga perbatasan dan melindungi masyarakat Indonesia dari penyelundupan dan perdagangan ilegal; dan
3. Kami optimalkan penerimaan negara di sektor kepabeanan dan cukai.
SUBSEKSI HANGGAR PABEAN DAN CUKAI PMK 188/PMK.01/2016
Tugas Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai, antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan pelayanan fasilitas dan perijinan di bidang kepabeanan;
2. Melakukan penelitian pemberitahuan impor dan ekspor;
3. Melakukan penelitian pemberitahuan klasifikasi barang, tarif bea masuk, tarif bea keluar, nilai pabean dan fasilitas
impor serta penelitian kebenaran penghitungan bea masuk, bea keluar, cukai, dan PDRI serta pungutan negara yang
sesuai peraturan perundang-undangan dipungut oleh DJBC,
4. Melakukan penetapan klasifikasi barang, tarif bea masuk, tarif bea keluar dan nilai pabean.

2
RAGAM INSENTIF FISKAL DAN KAWASAN BERFASILITAS

31 Perusahaan 10 Perusahaan
MIGAS PANAS BUMI
KPBPB : KAWASAN YANG BERADA DALAM KEK : KAWASAN DG BATAS TERTENTU YG
WILAYAH HUKUM NKRI YANG TERPISAH DITETAPKAN UNTUK MENYELENGGARAKAN
KAWASAN BERIKAT DARI DAERAH PABEAN SEHINGGA BEBAS FUNGSI PEREKONOMIAN & MEMPEROLEH
DARI PENGENAAN BEA MASUK, PPN, FASILITAS TERTENTU (FASILITAS KEPABEANAN
(BONDED ZONE) PPNBM, DAN CUKAI BERUPA PEMBEBASAN & PENANGGUHAN BM)
1404 Perusahaan
4 Lokasi KPBPB & KEK 20 Lokasi
GUDANG BERIKAT
(BONDED WAREHOUSE) PERTAMBANGAN
180 Perusahaan

PUSAT LOGISTIK BERIKAT


(BONDED LOGISTIC CENTRE) 5,5 Trilyun Rupiah
154 Perusahaan pada 203 Lokasi PEMBEBASAN
TOKO BEBAS BEA
(DUTY FREE SHOP)
6 Perusahaan
TPB KITE
TEMPAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN, TEMPAT, ATAU
FASILITAS YANG KITE
PAMERAN BERIKAT KAWASAN YANG MEMENUHI
PERSYARATAN TERTENTU YANG
DIBERIKAN ATAS
PEMBEBASAN
19 Perusahaan DIGUNAKAN UNTUK MENIMBUN
IMPOR BARANG &
BARANG DENGAN TUJUAN
BAHAN YANG 228 Perusahaan
DIOLAH, DIRAKIT
TERTENTU DENGAN
ATAU DIPASANG
MENDAPATKAN PENANGGUHAN
TEMPAT LELANG BERIKAT BEA MASUK
UNTUK TUJUAN KITE
0 Perusahaan EKSPOR PENGEMBALIAN
131 Perusahaan

KAWASAN
DAUR ULANG BERIKAT KITE IKM
0 Perusahaan 118 Perusahaan

3
FASILITAS
PEMBEBASAN BEA MASUK

PASAL 25
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006
Tentang Kepabeanan

Pembebasan bea masuk yaitu peniadaan pembayaran bea masuk


yang diwajibkan sebagaimana dimaksud dalam UU
FASILITAS PEMBEBASAN BEA MASUK SESUAI PASAL 25 – UU KEPABEANAN

Barang perwakilan negara asing beserta para Barang dan bahan untuk keperluan pertahanan dan
pejabatnya yang bertugas di Indonesia keamanan negara
PMK 149/PMK.04/2015 PMK 191/PMK.04/2016, PMK 91/PMK.04/2021

Barang untuk keperluan badan internasional beserta Barang contoh yang tidak untuk diperdagangkan
pejabatnya yang bertugas di Indonesia KMK 140/KMK.05/1997
PMK 160/PMK.04/2022

Buku ilmu pengetahuan Peti atau kemasan lain yang berisi jenazah atau abu
jenazah
PMK 103/ PMK.04/2007, SE 16/BC/2013
KMK 138/KMK.05/1997

Barang kiriman hadiah/hibah untuk keperluan Barang pindahan


ibadah untuk umum, amal, sosial, kebudayaan PMK 28/PMK.04/2008
PMK 69/PMK.04/2012, PMK 70/PMK.04/2012
Barang untuk keperluan museum, kebun binatang, dan Barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut,
tempat lain semacam itu pelintas batas, dan barang kiriman
PMK 90/PMK.04/2012 PMK 203/PMK.04/2017

Barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan Obat-obatan yang diimpor dengan menggunakan
ilmu pengetahuan anggaran pemerintah
PMK 200/PMK.04/2019 PMK 102/PMK.04/2007

Barang untuk keperluan khusus kaum tunanetra dan Bahan terapi manusia, pengelompokan darah, dan
penyandang cacat lainnya bahan penjenisan jaringan
KMK 142/KMK.05/1997 KMK 145/KMK.05/1997

5
PASAL 25 - PERWAKILAN NEGARA ASING

Pembebasan Bea Masuk dan/atau Cukai atas Impor Barang Perwakilan Negara Asing Beserta Para Pejabatnya yang Bertugas di
Indonesia
Dasar Hukum:
PMK 149/PMK.04/2015, PER-23/BC/2016, SE BC-02/BC/2019
Subjek:
Perwakilan Diplomatik, Perwakilan Konsuler, Perwakilan Tetap/Misi Diplomatik untuk ASEAN , Organisasi Internasional dipersamakan,
Perwakilan Diplomatik, Misi Khusus
Objek:
▪ Pendirian, Perluasan dan/atau Perbaikan Gedung
▪ Keperluan Kantor, Keperluan Pribadi dan/atau keluarganya termasuk barang pindahan
▪ Kunjungan Resmi/Kerja Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Menteri atau Pejabat Setingkat Menteri
▪ Kendaraan bermotor yang dipakai untuk keperluan Kantor Perwakilan Negara Asing dan/atau untuk keperluan pribadi dari Pejabat
Perwakilan Negara Asing.
Benefit:
▪ Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Internasional
Kementerian/Lembaga terkait: Kementerian Luar Negeri
Penerbit SKMK: KPUBC/KPPBC, Direktorat Fasilitas Kepabeanan (khusus untuk Kendaraan Bermotor)
6
PASAL 25 - BADAN INTERNASIONAL

Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang untuk Keperluan Badan Internasional Beserta Pejabatnya yang Bertugas di
Indonesia
Dasar Hukum:
PMK 160/PMK.04/2022
Subjek:
Kantor badan internasional, pejabat/tenaga ahli, beserta keluarganya
Objek:
Barang pindahan, kendaraan, dan barang dalam rangka kerjasama teknik
Benefit:
▪ Menjaga Hubungan Diplomatis Dengan Negara Lain Sesuai dengan Asas Timbal Balik
Kementerian/Lembaga terkait: Kementerian Sekretariat Negara
Penerbit SKMK: KPUBC/KPPBC

7
PASAL 25 - BUKU ILMU PENGETAHUAN

Pembebasan Bea Masuk atas Impor Buku Ilmu Pengetahuan

Dasar Hukum:
PMK 103/PMK.04/2012, SE 16/BC/2013
Subjek:
Perseorangan atau Badan Hukum yang mendapatkan Rekomendasi dari Departemen Pendidikan Nasional atau Departemen Agama
Objek:
Buku ilmu pengetahuan; adalah buku-buku yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa
Benefit:
▪ Mendorong masyarakat untuk meningkatkan kiat membaca buku ilmu pengetahuan
▪ Meningkatkan kualitas SDM bangsa dan memberikan kemudahan masyarakat dalam mencari sumber pustaka untuk penelitian
Kementerian/Lembaga terkait: Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Agama
Penerbit SKMK: Dirjen BC melalui Direktorat Fasilitas Kepabeanan

8
PASAL 25 - BARANG KIRIMAN HADIAH/HIBAH

Pembebasan Bea Masuk dan/atau Cukai atas Impor Barang Kiriman Hadiah/Hibah

Dasar Hukum:
PMK 69/PMK.04/2012, PMK 70/PMK.04/2012
Subjek:
▪ Badan yang bergerak di bidang ibadah untuk umum, amal, sosial, atau kebudayaan; Pempus; Pemda (PMK 69)
▪ Lembaga internasional atau lembaga asing non pemerintah (PMK 69)
▪ Badan yang bergerak di bidang ibadah untuk umum, amal, sosial, atau kebudayaan (PMK 70)
Objek:
▪ Barang kiriman hadiah/hibah untuk kepentingan penanggulangan Bencana Alam meliputi logistik dan peralatan (PMK 69)
▪ Barang pendirian/perbaikan RS, rumah ibadah,sekolah; Makanan dan obat-obatan; sarana pengangkut orang sakit, perpustakaan keliling &
sejenisnya; peralatan operasi & belajar mengajar; barang perkumpulan keudayaan (PMK 70)
Benefit:
▪ Mempercepat Pemulihan Daerah Pasca Bencana dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
▪ Membantu Kegiatan Yayasan yang Bergerak Dibidang Umum, Sosial, dan Amal dan bermanfaat kepada masyarakat yang membutuhkan
Kementerian/Lembaga terkait: BNPB, BPBD, Pemda (PMK 69) / Kemenag, Kemensos, Kemendikbuddikti (PMK 70)
Penerbit SKMK: Direktorat Fasilitas Kepabeanan
9
PASAL 25 - MUSEUM, KEBUN BINATANG, DAN TEMPAT LAIN SEMACAM ITU

Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang untuk Keperluan Museum, Kebun Binatang, dan Tempat Lain Semacam Itu Yang
Terbuka untuk Umum, serta Barang untuk Konservasi Alam
Dasar Hukum:
PMK 90/PMK.04/2012
Subjek:
Badan atau Lembaga (Museum, Kebun Binatang, Konservasi Alam) atau instansi pemerintah
Objek:
▪ Barang, binatang, dan/atau tumbuhan ;
▪ Barang keperluan pemeliharaan;
▪ Barang untuk pertunjukkan
Benefit:
▪ Menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan langka yang merupakan salah satu sumber daya/ aset nasional
▪ Meningkatkan kunjungan kebun binatang yang diikuti perbaikan pengelolaan kebun binatang dan cagar alam
Kementerian/Lembaga terkait: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Penerbit SKMK: Direktorat Fasilitas Kepabeanan
10
PASAL 25 - PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

Pembebasan Bea Masuk dan Cukai atas Impor Barang untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Dasar Hukum:
PMK 200/PMK.04/2019
Subjek:
Perguruan Tinggi; Kementerian/Lembaga; Badan Usaha
Objek:
Barang yang diperlukan dalam kegiatan penelitian
Benefit:
▪ Peningkatan Kualitas Pendidikan serta Peningkatan Kompetensi Pengajar & Siswa
▪ Berkembangnya Institusi Pendidikan (Kampus), Dapat Dilihat dari Bertambahnya Jumlah Mahasiswa, Fakultas atau
Jurusan dan Gedung
▪ Penemuan Barang , Metode atau Teknologi Baru
▪ Berkembangnya Perekonomian Masyarakat di Sekitar Kampus, Ditunjukkan dari Pertumbuhan Usaha
Kementerian/Lembaga terkait: Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, K/L Terkait
Penerbit SKMK: KPUBC/KPPBC 11
PASAL 25 - KEPERLUAN KAUM TUNA NETRA DAN PENYANDANG CACAT

Pembebasan Bea Masuk dan Cukai atas Impor Barang untuk Keperluan Khusus Kaum Tuna Netra dan Penyandang Cacat
Lainnya
Dasar Hukum:
KMK 142/KMK.05/1997
Subjek:
Badan-badan sosial yang mengurus kaum tuna netra dan penyandang cacat lainnya
Objek:
Barang atau peralatan yang hanya dapat digunakan untuk membantu kaum tuna netra dan penyandang cacat
lainnya
Benefit:
▪ Meringankan Kaum Disabilitas yang Mengalami Penyakit Langka
▪ Meningkatkan Angka Partisipasi Kerja Kaum Disabilitas
Kementerian/Lembaga terkait: Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan
Penerbit SKMK: Direktorat Fasilitas Kepabeanan
12
PASAL 25 - PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA

Pembebasan Bea Masuk atas Impor Persenjataan, Amunisi, Perlengkapan Militer dan Kepolisian, Termasuk Suku Cadang untuk
Keperluan Pertahanan dan Keamanan Negara
Dasar Hukum:
PMK 191/PMK.04/2016, PMK 91/PMK.04/2021
Subjek:
Lembaga Kepresidenan, Kementerian Pertahanan, Mabes Tentara Nasional Indonesia, Mabes Kepolisian Negara Republik Indonesia, Badan
Intelijen Negara, Lembaga Sandi Negara, Pihak ketiga yang memiliki perjanjian kerjasama dengan subyek fasilitas, Industri tertentu yang
bekerjasama dengan Depetemen Pertahanan, Mabes TNI dan/atau Mabes POLRI
Objek:
▪ Persenjataan, Amunisi, Perlengkapan Militer dan Kepolisian, termasuk suku cadang dan barang yang diperuntukkan bagi keperluan
pertahanan dan keamanan negara sebagaimana tercantum dalam Lampiran I s.d V PMK Nomor 107/PMK.04/2009)
▪ Barang dan bahan yang dipergunakan untuk menghasilkan barang yang diperuntukkan bagi keperluan pertahanan dan keamanan negara.
Benefit:
▪ Meningkatkan Keamanan Nasional Sehingga Menjaga Perekonomian Stabil dan Iklim Investasi yang Kondusif
▪ Membantu mengembangkan industri Alutsista Nasional sehingga dapat bersaing dengan industri luar
Kementerian/Lembaga terkait: Depetemen Pertahanan, Mabes TNI dan/atau Mabes POLRI (untuk industri)
Penerbit SKMK: KPUBC/KPPBC, Dirjen (melalui Direktorat Fasilitas Kepabeanan) untuk jenis barang yang tidak tercantum dalam Lampiran
13
PASAL 25 - BARANG CONTOH

Pembebasan Bea Masuk dan Cukai atas Impor Barang Contoh

Dasar Hukum:
KMK 140/KMK.05/1997
Subjek:
Perusahaan / Industri
Objek:
Semua barang yang diimpor secara khusus sebagai contoh bagi pembuatan hasil produksi dengan tujuan diekspor
atau untuk tujuan pemasaran dalam negeri
Benefit:
▪ Membantu industri dalam pengujian produksi dan pengembangan produk baru
▪ Digunakan dalam Pameran untuk Meningkatkan Penjualan Perusahaan
Kementerian/Lembaga terkait: Kementerian Perindustrian
Penerbit SKMK: Direktorat Fasilitas Kepabeanan
14
PASAL 25 - PETI ABU JENAZAH

Pembebasan Bea Masuk atas Impor Peti atau Kemasan Lain yang Berisi Jenazah atau Abu Jenazah

Dasar Hukum:
KMK 138/KMK.05/1997
Subjek:
(Belum diatur)
Objek:
Peti atau kemasan lain yang berisi jenazah atau abu jenazah adalah peti atau kemasan dengan tidak memandang jenis atau
komposisi, yang digunakan untuk menyimpan jenazah atau abu jenazah bagi keperluan pengangkutan kedalam daerah
pabean Indonesia
Benefit:
Memberikan kemudahan dan keringanan dalam pengiriman/pengangkutan jenazah atau abu jenazah untuk upacara
pemakaman
Kementerian/Lembaga terkait: (Belum diatur)
Penerbit SKMK: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
15
PASAL 25 - BARANG PINDAHAN

Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang Pindahan

Dasar Hukum:
PMK 28/PMK.04/2008
Subjek:
Pegawai Negeri Sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia atau Polisi, Pelajar, mahasiswa, atau orang yang belajar di luar negeri, Tenaga Kerja
Indonesia yang ditempatkan pada perwakilan Indonesia, Warga negara Indonesia yang karena pekerjaannya pindah dan berdiam di luar negeri
(paling singkat 1 (satu) tahun)
Objek:
Barang-barang keperluan rumah tangga milik orang yang semula berdomisili di luar negeri, kemudian dibawa pindah ke dalam negeri (tidak
berlaku terhadap barang pindahan yang dikategorikan sebagai barang dagangan atau kendaraan bermotor)
Benefit:
Memberikan kemudahan bagi masyarakat yang berada di luar negeri untuk melakukan pindah ke dalam negeri
Kementerian/Lembaga terkait: Direktorat Jenderal Imigrasi, Departemen Luar Negeri
Penerbit SKMK: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

16
PASAL 25 - PENUMPANG DAN AWAK SARANA PENGANGKUT

Barang yang Dibawa oleh Penumpang dan Awak Sarana Pengangkut

Dasar Hukum:
PMK 203/PMK.04/2017
Subjek:
Penumpang atau Awak Sarana Pengangkut
Objek:
▪ Barang pribadi Penumpang atau barang pribadi Awak Sarana Pengangkut yang dipergunakan/dipakai untuk keperluan pribadi termasuk sisa
perbekalan (personal use)
▪ Barang impor yang dibawa oleh Penumpang atau barang impor yang dibawa oleh Awak Sarana Pengangkut selain barang pribadi (non-
personal use)
Benefit:
Memberikan keringanan dan kemudahan bagi penumpang atau awak sarana pengangkut saat membawa keperluan pribadi dan non pribadi
Kementerian/Lembaga terkait: -
Penerbit SKMK: -

17
PASAL 25 - OBAT-OBATAN YANG DIBIAYAI PEMERINTAH

Pembebasan Bea Masuk atas Impor Obat-Obatan yang Dibiayai dengan Menggunakan Anggaran Pemerintah yang
Diperuntukkan bagi Kepentingan Masyarakat
Dasar Hukum:
PMK 102/PMK.04/2007
Subjek:
▪ Departemen/lembaga pemerintah non departemen yang terkait dengan penanganan program kesehatan
▪ Dinas yang menangani bidang kesehatan
▪ Rumah sakit
▪ Pihak ketiga berdasarkan perjanjian/kontrak kerja antara departemen/lembaga pemerintah non departemen/dinas dengan pihak ketiga
Objek:
Obat atau bahan obat yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Benefit:
Memberikan kemudahan bagi Lembaga Kesehatan yang membutuhkan obat untuk pengobatan masyarakat
Kementerian/Lembaga terkait: Kementerian Kesehatan
Penerbit SKMK: Direktorat Fasilitas Kepabeanan

18
PASAL 25 - BAHAN TERAPI MANUSIA, DARAH, DAN JARINGAN

Pembebasan atau Keringanan Bea Masuk dan Cukai atas Impor Bahan Terapi Manusia, Pengelompokan Darah dan Bahan
Penjenisan Jaringan
Dasar Hukum:
KMK 145/KMK.05/1997
Subjek:
Seluruh pihak
Objek:
▪ Bahan terapi yang berasal dari manusia yaitu darah manusia serta derivatifnya;
▪ Bahan pengelompokan darah;
▪ Bahan penjenisan jaringan
Benefit:
▪ Meningkatkan investasi di dalam negeri untuk menggerakkan perekonomian secara keseluruhan
▪ Peningkatan investasi akan mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja, berkembangnya usaha pendukung industri, dan potensi
penerimaan perpajakan
Kementerian/Lembaga terkait: Kemneterian Kesehatan
Penerbit SKMK: Direktorat Fasilitas Kepabeanan

19
REALISASI IMPOR FASILITAS PASAL 25

(dalam satuan miliar rupiah)


Pembebasan Bea Masuk
No Skema Fasilitas
2022 WP 2023*
1 Perwakilan Negara Asing dan Pejabatnya 0.2 127 92
2 Badan Internasional dan Pejabatnya 0.2 19 3
3 Buku ilmu pengetahuan - - -
4 Hadiah untuk ibadah umum, amal,sosial/kebudayaan 8.8 18 13
5 Keperluan museum, kebun binatang dan tempat lain yang semacam itu 0 3 0.1
6 Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan 33 41 7
7 Keperluan Pertahanan dan Keamanan 1,216 104 657
8 Keperluan khusus tuna netra dan penyandang cacat 0.1 0 0
9 Peti atau kemasan lain yang berisi jenazah atau abu jenazah - - -
10 Barang pindahan - - -
Barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas,
11
dan barang kiriman - - -
12 Obat-obatan yang diimpor dengan menggunakan anggaran pemerintah - - -
Bahan terapi manusia, pengelompokan darah, dan bahan penjenisan
13
jaringan 0 0 0
TOTAL 1,258 312 773
Catatan: *) Realisasi Pembebasan Bea Masuk periode s.d. Semester I Tahun 2023 (Dokumen BC20)
20
FASILITAS
PEMBEBASAN BEA MASUK

PASAL 26
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006
Tentang Kepabeanan

Pembebasan Relatif, dalam arti bahwa pembebasan yang diberikan didasarkan pada
beberapa persyaratan dan tujuan tertentu, sehingga terhadap barang impor dapat
diberikan pembebasan atau hanya keringanan bea masuk.
FASILITAS PEMBEBASAN BEA MASUK SESUAI PASAL 26 – UU KEPABEANAN

Barang modal. bahan, dan mesin untuk Barang yang mengalami kerusakan, penurunan
pengembangan industri mutu, kemusnahan, atau penyusutan volume
PMK 176/PMK.011/ 2009 j.o PMK 76/PMK. 011/2012 j.o.
PMK 188/PMK.010/2015 PMK 147/PMK.04/2007

Barang modal untuk pengembangan industri Barang oleh pemerintah pusat / pemerintah
pembangkitan tenaga listrik daerah untuk kepentingan umum
PMK 66/PMK.010/2015 PMK 171/PMK.04/2019

Peralatan dan bahan yang digunakan untuk Barang untuk keperluan olahraga yang diimpor
mencegah pencemaran lingkungan oleh induk organisasi olahraga nasional
PMK 101/PMK.04/2007 PMK 256/PMK.04/2016

Bibit dan benih untuk pembangunan dan Barang keperluan proyek pemerintah yg dibiayai
pengembangan industri pertanian pinjaman dan/atau hibah dari luar negeri
PP 42 Tahun 1995
PMK 105/PMK.04/2007
KMK 239/KMK.01/1996 j.o. KMK 486/KMK.4/2000

Hasil laut yang ditangkap dengan sarana Barang dan bahan utk diolah, dirakit/ dipasang
penangkap yang telah mendapat izin pada barang lain dengan tujuan diekspor
PMK 113/PMK.04/2007
PMK 160/PMK.04/2018
22
PASAL 26 - PENANAMAN MODAL

Pembebasan Bea Masuk atas Impor Mesin serta Barang dan Bahan untuk Pembangunan atau Pengembangan Industri Dalam
Rangka Penanaman Modal
Dasar Hukum:
PMK 176/PMK.011/2009 j.o. PMK 76/PMK.011/2012 j.o. PMK 188/PMK.010/2015
Subjek:
Perusahaan/Industri yang menghasilkan barang dan/atau jasa
Objek:
▪ Mesin, permesinan, alat perlengkapan instalasi pabrik, peralatan atau perkakas, dalam keadaan terpasang maupun terlepas
▪ Barang atau bahan, tidak melihat jenis dan komposisinya, yang digunakan sebagai bahan atau komponen untuk menghasilkan barang jadi
Benefit:
▪ Meningkatkan investasi di dalam negeri untuk menggerakkan perekonomian secara keseluruhan
▪ Peningkatan investasi akan mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja, berkembangnya usaha pendukung industri, dan potensi
penerimaan perpajakan
Kementerian/Lembaga terkait: Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Penerbit SKMK: SKMK oleh BPKM, Pemindahtanganan oleh Direktorat Fasilitas Kepabeanan

23
PASAL 26 - PENANAMAN MODAL INDUSTRI KETENAGALISTRIKAN

Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang Modal dalam rangka Pembangunan atau Pengembangan Industri Pembangkitan
Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum
Dasar Hukum:
PMK 66/PMK.010/2015
Subjek:
Perusahaan tertentu: PLN, pemegang IUPTL yang punya wilayah usaha/ perjanjian dengan PLN/ perjanjian dengan IUPTL yang memiliki wilayah
usaha
Objek:
Mesin, peralatan, dan peralatan pabrik baik dalam keadaan terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang yang dipergunakan untuk
pemeliharaan dalam kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik oleh Badan Usaha untuk kepentingan umum
Benefit:
▪ Meningkatkan investasi di dalam negeri untuk menggerakkan perekonomian secara keseluruhan
▪ Peningkatan investasi akan mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja, berkembangnya usaha pendukung industri pembangkit listrik,
dan potensi penerimaan perpajakan
Kementerian/Lembaga terkait: Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Penerbit SKMK: SKMK oleh BPKM, Pemindahtanganan oleh Direktorat Fasilitas Kepabeanan
24
PASAL 26 - PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Pembebasan Bea Masuk atas Impor Peralatan dan Bahan yang Digunakan untuk Mencegah Pencemaran Lingkungan

Dasar Hukum:
PMK 101/PMK.04/2007
Subjek:
Perusahaan Industri atau Perusahaan Pengolah Limbah
Objek:
Peralatan dan bahan yang digunakan untuk mencegah atau mengendalikan pencemaran lingkungan
Benefit:
▪ Meningkatkan investasi di dalam negeri untuk menggerakkan perekonomian secara keseluruhan, terutama usaha untuk
mencegah pencemaran lingkungan
▪ Perkembangan industry juga diikuti dengan upaya mencegah pencemaran lingkungan atas libah yang dihasilkan
Kementerian/Lembaga terkait: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Penerbit SKMK: Direktorat Fasilitas Kepabeanan
25
PASAL 26 - BIBIT DAN BENIH

Pembebasan Bea Masuk atas Impor Bibit dan Benih untuk Pembangunan dan Pengembangan Industri Pertanian, Peternakan,
atau Perikanan
Dasar Hukum:
PMK 105/PMK.04/2007
Subjek:
Orang yg melakukan pengembangbiakan dalam rangka pengembangan bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, atau perikanan
Objek:
Tumbuh-tumbuhan atau hewan yang diimpor dengan tujuan benar-benar untuk dikembangbiakkan lebih lanjut dalam rangka pembangunan
dan pengembangan industri di bidang pertanian, peternakan atau perikanan termasuk juga di bidang perkebunan dan kehutanan yang
ditetapkan oleh instansi teknis terkait.
Benefit:
▪ Mengembangkan industri pertanian dan peternakan nasional yang dapat dilihat dari pertumbuhan pendapatan perusahaan
▪ Menambah jumlah pekerja pada industri pertanian dan peternakan
▪ Pertumbuhan pendapatan perusahaan dan tenaga kerja meningkatkan potensi penerimaan dari segi perpajakan
Kementerian/Lembaga terkait: Kementerian Perindustrian
Penerbit SKMK: Direktorat Fasilitas Kepabeanan
26
PASAL 26 - HASIL LAUT

Pembebasan Bea Masuk atas Impor Hasil Laut yang Ditangkap dengan Sarana Penangkap yang Telah Mendapat Izin

Dasar Hukum:
PMK 113/PMK.04/2007
Subjek:
Importir telah memiliki izin usaha perikanan dan izin penangkapan hasil laut di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
Objek:
Hasil laut yang ditangkap dan diambil dengan sarana penangkap dari Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
Benefit:
▪ Meningkatkan investasi di dalam negeri untuk menggerakkan perekonomian dibidang kelautan
▪ Peningkatan investasi akan mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja, berkembangnya usaha pendukung industry
pengolahan hasil laut, dan potensi penerimaan perpajakan.
Kementerian/Lembaga terkait: Kementerian Kelautan dan Perikanan
Penerbit SKMK: Direktorat Fasilitas Kepabeanan
27
PASAL 26 - KERUSAKAN, PENURUNAN MUTU, KEMUSNAHAN, ATAU PENYUSUTAN VOLUME/BERAT

Pembebasan atas barang yang mengalami kerusakan, penurunan mutu, kemusnahan, atau penyusutan volume atau berat
karena alamiah antara saat diangkut ke dalam daerah pabean dan saat diberikan persetujuan impor untuk dipakai
Dasar Hukum:
PMK 147/PMK.04/2007
Subjek:
Importir yang mengalami kerusakan, penurunan mutu, kemusnahan atau penyusutan volume atau berat pada saat pengimporan
Objek:
Barang impor yang mengalami kerusakan, penurunan mutu, kemusnahan atau penyusutan volume atau berat, dapat diberikan pembebasan
atau keringanan bea masuk dan/atau cukai. Kondisi barang tersebut terjadi karena sebab alamiah antara saat diangkut ke dalam daerah
pabean dan saat diberikannya persetujuan impor untuk dipakai.
Benefit:
Memberikan keringanan kepada importir yang barang impornya mengalami kerusakan, penurunan mutu, kemusnahan atau penyusutan
volume atau berat
Kementerian/Lembaga terkait: Kementerian/ Lembaga terkait untuk penilaian mutu barang
Penerbit SKMK: Direktur Jenderal Bea dan Cukai an. Menkeu

28
PASAL 26 - BARANG PEMERINTAH PUSAT/DAERAH

Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Barang Oleh Pemerintah Pusat Atau Pemerintah Daerah Yang Ditujukan Untuk
Kepentingan Umum
Dasar Hukum:
PMK 171/PMK.04/2019
Subjek:
Pemerintah Pusat Atau Pemerintah Daerah
Objek:
Mesin, peralatan, dan peralatan pabrik baik dalam keadaan terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang yang dipergunakan untuk
pemeliharaan dalam kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik oleh Badan Usaha untuk kepentingan umum
Dampak Ekonomi:
▪ Meningkatkan investasi di dalam negeri untuk menggerakkan perekonomian secara keseluruhan
▪ Peningkatan investasi akan mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja, berkembangnya usaha pendukung industri, dan potensi
penerimaan perpajakan
Kementerian/Lembaga terkait: Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (jika hibah)
Penerbit SKMK: Kantor Wilayah Bea dan Cukai

29
PASAL 26 - KEPERLUAN OLAHRAGA

Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang untuk Keperluan Olahraga yang Diimpor Oleh Induk Organisasi Olahraga Nasional

Dasar Hukum:
PMK 256/PMK.04/2016
Subjek:
Induk organisasi olahraga nasional
Objek:
Barang untuk keperluan olahraga
Dampak Ekonomi:
▪ Meningkatkan investasi di dalam negeri untuk menggerakkan perekonomian secara keseluruhan
▪ Peningkatan investasi akan mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja, berkembangnya usaha pendukung industri,
dan potensi penerimaan perpajakan
Kementerian/Lembaga terkait: Kementerian Pemuda dan Olahraga
Penerbit SKMK: Direktorat Fasilitas Kepabeanan
30
PASAL 26 - PROYEK PEMERINTAH

Pembebasan atas Barang untuk Keperluan Proyek Pemerintah yang Dibiayai dengan Pinjaman dan/atau Hibah dari Luar Negeri

Dasar Hukum:
PP 42 Tahun 1995, KMK 239/KMK.01/1996, KMK 486/KMK.4/2000
Subjek:
Instansi Pemerintah, Badan Layanan Umum (BLU), BUMN atau BUMD
Objek:
Barang impor berupa material bahan baku dan barang jadi untuk pelaksanaan proyek pemerintah yang dibiayai dengan hibah atau dana
pinjaman luar negeri
Benefit:
▪ Meningkatkan pembangunan proyek strategis pemerintah dalam penyediaan infrastruktur di Indonesia (Jalan, Bendungan, Jaringan Litrik,
dll)
▪ Pembangunan proyek strategis diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, seperti berkurangnya tingkat kemiskinan dan
ketimpangan social (gini ratio)
Kementerian/Lembaga terkait: Pemerintah
Penerbit SKMK: Direktorat Fasilitas Kepabeanan
31
PASAL 26 - KITE PEMBEBASAN

Pembebasan Bea Masuk dan Tidak Dipungut PPN atau PPN dan PPnBM atas Impor Barang dan Bahan untuk Diolah, Dirakit,
atau Dipasang pada Barang Lain dengan Tujuan untuk Diekspor
Dasar Hukum:
PMK 149/PMK.04/2022

Subjek:
Badan Usaha/Perusahaan Bidang Usaha Industri Manufaktur
Objek:
Barang dan bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor
Benefit:
untuk meningkatkan daya saing, investasi, dan ekspor nasional

Kementerian/Lembaga terkait: -
Penerbit SKMK: Kantor Pelayanan Utama/Kantor Wilayah Bea dan Cukai

32
REALISASI FASILITAS PEMBEBASAN SESUAI PASAL 26

(dalam satuan miliar rupiah)


Pembebasan Bea Masuk
No Skema Fasilitas
2022 WP 2023*
1 Penanaman Modal 4,206 232 2,205
2 Pencegahan Pencemaran Lingkungan 0.2 3 0.1
3 Bibit atau benih untuk pengembangan pertanian, peternakan dan 0 0 0
perikanan
4 Hasil laut 0 0 0
5 Barang yang mengalami kerusakan, penurunan mutu, kemusnahan, - - -
atau penyusutan volume
6 Diimpor oleh pemerintah pusat/ daerah untuk kepentingan umum 150 15 19
7 Keperluan Olahraga 0.5 0 0
8 Proyek pemerintah yang dibiayai dengan hibah atau dana pinjaman 24 17 2
luar negeri
9 Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Pembebasan 1,932 225 671
TOTAL 6,313 492 2,897
Catatan: *) Realisasi Pembebasan Bea Masuk periode s.d. Semester I Tahun 2023 (Dokumen BC20)

33
PROSES PERMOHONAN

Manual

- Surat Permohonan Otomasi


- Dokumen
Persyaratan atau
Subjek
Pemohon Portal INSW Portal DJBC

JANJI LAYANAN
Dit Fas/Kanwil BC /
Pindah Tangan Barang Modal - 3 HK KPUBC/KPPBC
Surat Penolakan/ Tidak Valid
Keperluan Olahraga lnternasional - 10 HK
Surat Pengembalian
Bibit dan Benih - 5 HK
Pencegah Pencemaran Lingkungan - 14 HK
Untuk Proyek Pemerintah - 14 HK
Skema Fasilitas yg telah diajukan secara elektronik:
➢ Fasilitas PNA Valid
Skema Fasilitas yg akan diajukan secara elektronik: ➢ Fas Badan Internasional
➢ Fasilitas Hankam ➢ Fas Hibah Amal Sosial dan Kebudayaan
➢ Fas Proyek Pemerintah Kepala Kantor/Dirfas a.n. Menteri
➢ Fas oleh Pemerintah utk Kepentingan Umum Keuangan menerbitkan SKMK

34
FASILITAS
PEMBEBASAN BEA MASUK

RENCANA
PENERBITAN SKMK FASILITAS PEMBEBASAN SECARA ELEKTRONIK

Kondisi Saat Ini Kondisi yang Dituju Sasaran


‣ Telah Mandatory penerbitan SKMK secara elektronik untuk 3 skema • Mempermudah dan
Fasilitas, sesuai KEP-191/BC/2022, per 30 Des 2022, skema: ‣ Persiapan Piloting tahap II mempercepat
a.Fasilitas bagi Perwakilan Negara Asing penerbitan SKMK Fasilitas pemberian
b.Fasilitas bagi Badan Internasional Pembebasan untuk 4 (empat) pelayanan kepada
skema fasilitas pengguna jasa
c.Fasilitas Hadiah untuk ibadah, amal, sosial/kebudayaan
a. Fas Pertahanan dan penerima fasilitas.
‣ Dalam proses perubahan 3 PMK dengan penambahan Ketentuan
Keamanan
penerbitan SKMK secara Elektronik dan pelimpahan wewenang • Transparansi dan
b. Fas Proyek Pemerintah waktu penyelesaian
ke unit vertikal: c. Fas Pemerintah untuk
a.RPMK Fasilitas Barang Kiriman/Hadiah untuk amal sosial penerbitan SKMK
Kepentingan Umum yang jelas
b.RPMK Fasilitas Bibit dan Benih untuk pertanian, dan peternakan d. Pemindahtanganan Fas
c. RPMK Fasilitas Barang pencegahan Pencemaran Lingkungan. Penanaman Modal • Aplikasi Ceisa 4.0
Fasilitas Pembebasan
‣ 3 Skema Fasilitas dalam rangka Covid19 telah diterbitkan secara ▪ Rencana penyederhanaan segera mandatory
online dengan Aplikasi Tanggap Darurat SINSW. Sebagian skema proses bisnis dalam utk seluruh skema
lainnya masih diterbitkan secara manual oleh permohonan fasilitas fasilitas
KPPBC/KWBC/KPUBC/ Direktorat Fasilitas Kepabeanan pembebasan

Target: Q4 2023

36
OTOMATISASI POTONG KUOTA FASILITAS PEMBEBASAN

Kondisi Saat Ini Kondisi yang Dituju Quick Win


▪ Pemotongan kuota saat ini masih ➢ Dalam persiapan ujicoba/piloting tahap II
Otomatisasi Potong Kuota Fasilitas Sasaran
menggunakan sistem manual
terintegrasi melalui LNSW Pembebasan untuk KPPBC Morowali, KPPBC Aplikasi pemotongan
▪ Masih terdapat pemotongan kuota Kendari dll kuota secara otomatis
secara manual pada kantor memberikan efisiensi
pelayanan pada hardcopy SKMK ➢ Otomatisasi potongan kuota fasilitas: dalam proses bisnis dan
merupakan langkah
▪ Sudah dibuat Aplikasi pemotongan ▪ Mempermudah
lanjutan dalam
kuota secara otomatis yang saat ini Pemberitahuan/Pengisian bagi pengguna
penerapan pengawasan
masih dalam proses piloting jasa
dengan mengedepankan
▪ Telah dilakukan piloting Otomatisasi ▪ Menjadi inovasi dalam kelancaran proses mitigasi risiko
Potong Kuota Fasilitas di 2 KPPBC bisnis dan efisiensi alokasi SDM
(BC Balikpapan dan BC Ternate) untuk ▪ Memberikan keakuratan dalam
16 Perusahaan Penerima Fasilitas pemotongan kuota sehingga jumlah
melalui CEISA40 dan SINSW kuota tervalidasi
▪ Tidak terjadi overkuota

Target: Q4 2023

37
POLA MONEV FASILITAS PEMBEBASAN

Sebagai kegiatan pengawasan dalam pemberian fasilitas kepabeanan yang tepat sasaran sehingga fasilitas kepabeanan diberikan sesuai dengan
peruntukannya

Kondisi Saat Ini Kondisi yang Dituju Quick Win


▪ Belum terdapat Peraturan khusus yang mengatur pelaksanaan • Terdapat juknis pelaksanaan monev Pelaksanaan kegiatan
Monitoring dan Evaluasi Fasilitas Pembebasan Fasilitas Pembebasan, dan mengatur tata
cara rinci dan kewajiban penerima fasilitas
monitoring dan
▪ Terdapat SOP Monev Fasilitas Pembebasan, • Monev dapat dilaksanakan secara evaluasi memerlukan
selanjutnya akan ditingkatkan dalam bentuk PDJ/PMK tersturkur, rutin dan menyeluruh, pedoman dalam
▪ Penggunaan data impor ditarik secara manual memanfaatkan IT bentuk peraturan
menggunakan aplikasi tableau untuk kemudian • Pelaksanaan monev dapat dilaksanakan
melalui site visit maupun E-monitoring, atau
sehingga terdapat
dilakukan Analisa Data.
kombinasi SOP yang jelas serta
▪ Telah tersedia Dashboard Fasilitas yang • Penentuan subyek dan obyek monev penggunaan system
dikembangkan bersama dengan Dit IKC, untuk 2 skema menggunakan Analisa data dan berdasarkan aplikasi dalam
Fasilitas: Penanaman Modal dan Fasilitas PC-PEN Mitigasi Resiko.
penentuan subjek dan
▪ Telah dikembangkan sistem D-FRIME, yang • Target jangka pendek, pedoman
monev akan disusun dalam bentuk SE
objek monev
menyajikan informasi titik rawan, sebaran wilayah, dan
realisasi. Dirjen. Sementara target jangka
menengah akan disusun dalam
▪ Telah dilakukan pembahasan awal rencana bentuk PDJ/PMK
penyusunan kajian /Analisa Dampak Ekonomi Fas
Pembebasan dengan : PKPN-BKF, Prospera, LNSW,
Peneliti UGM, Dit PPS

Target: 2023 - selesai

38
POKOK PENGATURAN FASILITAS PENANAMAN MODAL

KETENTUAN IMPORTASI KEWAJIBAN PERUSAHAAN

▪ Mencantumkan Nomor dan Tanggal SKMK pada dokumen Menyampaikan laporan realisasi impor:
pemberitahuan pabean impor; ▪ 7 hari kerja setelah realisasi impor kepada
▪ Ketentuan larangan, pembatasan, dan/atau tata niaga, Ka. BKPM
wajib dipenuhi pada saat impor; ▪ Sanksi aministratif Jika tidak melaporkan
▪ Apabila ada perubahan jumlah atau jenis barang yang yang diatur dalam Peraturan Kepala BKPM
akan diimpor, dapat mengajukan perubahan SKEP
sebelum kedatangan barang
PENGAWASAN
PENYELESAIAN KEWAJIBAN PABEAN ▪ Pengawasan BKPM tidak menghilangkan kewenangan DJBC
▪ Pemindahtanganan: melaui audit sesuai manajemen risiko.
pemindahan hak, alih aset, penjualan, tukar–menukar, ▪ BKPM dan DJBC dapat membuat tata cara pengawasan
hibah, atau penghapusan dari aset perusahaan sendiri atau bersama-sama.
▪ Ekspor Kembali :
pengeluaran barang impor eks fasilitas pembebasan bea PELAPORAN
masuk dari Daerah Pabean sesuai ketentuan kepabeanan
di bidang ekspor Laporan dari Kepala BKPM mengenai:
▪ Pemusnahan: ▪ Daftar persetujuan pemberian fasilitas pembebasan bea masuk
kegiatan menghilangkan wujud dan bentuk asal suatu ▪ Realisasi impor Mesin dan/atau Barang dan Bahan
barang menjadi suatu unsur atau senyawa yang tidak disampaikan setiap 6 bulan pada Juli tahun berjalan dan Januari
dapat dibentuk menjadi barang asal tahun berikutnya.
MONEV FASILITAS PENANAMAN MODAL

ANALISA SUBYEK MONEV PEMINDAHTANGANAN FASILITAS


BC MERAK KPU PRIOK KPU SOETTA BC Banjarmasin Lampung Monev Total
▪ DATA REALISASI IMPOR
(TABLEAU), BM 124.488 135.637 20 96.515 219 350 357.231
▪ SKMK FASILITAS (SINSW) PPN - 7.832 7 - 7.839
▪ PENGECEKAN KEBENARAN PPH 1.938 1.185 299 3.423
PENGISIAN PPI : Kode SA 219 219
Fasilitas, Consignee/Pemilik 126.426 144.655 28 96.815 438 350 368.714
Barang, Nilai Bm Dibebaskan,
PT. PTG, PT. KS, PT. PLN *Juta Rupiah
Kategori Subyek
Realisasi Tertinggi Kantor Pemasukan Tertinggi Realisasi Tertinggi (Area Banten, Jabar, Jakarta)
Lokasi
No Nama Perusahaan BM Bebas No Nama Kantor BM Bebas No Nama Perusahaan BM Bebas
Proyek
1 PT. HUAFEI NICKEL COBALT 581 1 KPPBC MOROWALI 1364 1 PT INDO RAYA TENAGA 151 Merak
2 PT. HUA CHIN ALUMINUM INDONESIA 287 2 KPPBC TERNATE 1247 2 PT KERETA CEPAT IND CHN 88 Jkt-Bdg
3 PT. SUNNY METAL INDUSTRY 206 3 KPU TANJUNG PRIOK 624 3 PT TATA METAL LESTARI 75 Cikarang
4 PT. KILANG PERTAMINA BALIKPAPAN 169 4 KPPBC TANJUNG PERAK 352 4 PT HLI GREEN POWER 51 Cikarang
5 PT INDO RAYA TENAGA 151 5 KPPBC BALIKPAPAN 169 5 PT CALBEE-WINGS FOOD 24 Karawang
6 PT. QMB NEW ENERGY MATERIALS 142 6 KPPBC MERAK 139 6 PT TEREOS FKS INDONESIA 23 Serang
7 PT. KAO RAHAI SMELTERS 139 7 KPPBC BELAWAN 57 7 PT JFE SHOJI STEEL INDONESIA 21 Bekasi
8 PT. ORACLE NICKEL INDUSTRY 139 8 KPPBC SAMARINDA 40 8 PT. ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY 18 Bogor
9 PT.DEBONAIR NICKEL INDONESIA 125 9 KPPBC KUALA TANJUNG 37 9 PT. FRISIAN FLAG INDONESIA 18 Cikarang
10 PT. QING FENG FERROCHROME 119 10 KPPBC SANGATA 36 10 PT. GLICO MANUFACTURING IND 17 Karawang
* Miliar Rupiah * Miliar Rupiah * Miliar Rupiah
40
RENCANA SKEMA PEMBAGIAN TUGAS JF TERKAIT FASILITAS KEPABEANAN

Cakupan Kegiatan Cakupan Kegiatan


⮚ Penerbitan SPP ⮚ Pemeriksaan
Struktural JF
Dokumen
⮚ Rekomendasi
Penul JF dan Permohonan
Struktural ⮚ Pengecekan
⮚ Rekomendasi Tindak Perizinan JF
JF Rekomendasi
Audit Lanjut Transaksional
⮚ Penerbitan
⮚ Rek Tidak Monev Struktural
Struktural SKMK
diberikan Fasilitas
Fasilitas
Pembebasan
Cakupan Kegiatan Cakupan Kegiatan

⮚ Analisis Data ⮚ Penelitian Dok PPI


JF Monev
⮚ Monitoring
Pelayanan ⮚ Penetapan
JF Bersama Kepabeanan Persetujuan / PPD : JF/
Struktural Penolakan Struktural
⮚ Evaluasi JF Bersama ⮚ Update Kuota
Struktural Fasilitas
* BC2.0, BC 2.5, BC 2.8 dsb
TERIMA KASIH
FASILITAS KEPABEANAN DI IBU KOTA NUSANTARA
Dalam rangka mendorong dan mendukung investasi di Kawasan IKN, fasilitas fiskal yang diberikan merupakan kombinasi dari: fasilitas yang saat ini
sudah tersedia (existing), perluasan fasilitas saat ini (expansion), dan fasilitas fiskal baru (extra)

1. Fasilitas Fiskal Saat Ini (Existing) 2. Perluasan Fasilitas Fiskal (Expansion) 3. Penambahan Fasilitas Fiskal (Extra)

Peraturan Pemerintah No 12 Tahun 2023


tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara

RUANG LINGKUP PEMBEBASAN BM DAN FASILITAS PDRI


a. Pembebasan BM dan Fasilitas PDRI impor barang oleh
pemerintah pusat atau pemerintah daerah untuk Ruang Lingkup Bidang Usaha Pembangunan
Kepentingan Umum; Industri di DAERAH MITRA
b. Pembebasan BM dan Fasilitas PDRI impor barang modal pembangunan pembangkit tenaga listrik termasuk
untuk Pembangunan dan Pengembangan industri; dan EBT, pembangunan dan pengoperasian jalan tol,
c. Pembebasan BM impor barang dan bahan untuk pelabuhan laut, bandar udara, dan penyediaan air
Pembangunan dan Pengembangan industri. bersih.
diberikan sampai dengan tahun 2045
CAPAIAN
a. Telah dilakukan penyusunan RPMK fasilitas perpajakan dan kepabeanan c.Telah dipersiapkan system aplikasi pemberian fasilitas IKN bekerja sama
di IKN dan Daerah Mitra. dengan Dit. IKC dan LNSW
b. Telah dilakukan pembahasan dengan Direktorat dan KL terkait: Dit KBP, d.Rancangan PMK fasilitas IKN dalam proses penjadwalan harmonisasi
Dit. IKC, LNSW, BKF, Kemenkumham, Setkab, Otorita IKN, BKPM oleh Kemenkumham di minggu pertama bulan Agustus 2023
PROSEDUR PERMOHONAN FASILITAS PENANAMAN MODAL

No. Perusahaan BKPM Kantor Pabean Keterangan


1 Perusahaan
menyiapkan berkas
PERMOHONAN
permohonan

2 Permohonan
Persetujuan dan diajukan kepada
Penerbitan SKEP Kepala BKPM
Fasilitas
3 SKEP yang
diterbitkan
digunakan saat
SKEP Importasi dan importasi barang
Fasilitas Pengajuan PIB

4 Laporan realisasi
impor atas SKEP
Fasilitas disampaikan
LAPORAN LAPORAN
REALISASI REALISASI kepada Ka. BKF dan
tembusan kepada
Dirjen BC c.q. Dir Fas
46

Anda mungkin juga menyukai