Anda di halaman 1dari 22

USULAN PROGRAM KERJA

KKN TEMATIK PROGRAM STUDI FAKULTAS MIPA


DI DESA TAPAK GEDUNG DAN TABA AIR PAUH

JENNY ATRI LESMI


F1B021070

PR OGRAM STUDI S1 KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
RINGKASAN ............................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Analisis Situasi Desa .......................................................................... 2
1.3 Analisis Situasi Kelompok Sasaran Program....................................... 3
1.4 Potensi dan Peluang Usaha ................................................................. 3
1.5 Tujuan dan Sasaran Program Kerja ..................................................... 4
BAB II. IDENTIFIKASI MASALAH ........................................................... 5
BAB III. METODE PELAKSANAAN ......................................................... 7
3.1 Observasi............................................................................................ 7
3.2 Sosialisasi ........................................................................................... 7
3.3 Pelaksanaan ........................................................................................ 7
3.4 Evaluasi .............................................................................................. 9
3.5 Tabel timeline kegiatan selama 4 bulan (agustus-november) ............... 9
BAB IV. RENCANA LUARAN YANG DIHASILKAN .............................. 12
BAB V. RENCANA BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ......................... 13
5.1 Rencana Biaya Kegiatan ..................................................................... 13
5.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 17
LAMPIRAN ................................................................................................. 18

ii
RINGKASAN
Tujuan umum kegiatan KKN tematik ini adalah menerapkan ilmu-ilmu yang
dimiliki dalam membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh kelompok
sasaran di Desa Tepak Gedung dan Desa Taba Air Pauh, terutama ilmu kimia.
Luaran kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman
masyarakat terkait pengelolaan limbah, pemanfaatan sumber daya alam yang
berkelanjutan, serta memberikan solusi dan rekomendasi yang dapat diterapkan
secara nyata di lapangan.
Metode Pelaksanaan yang dilakukan adalah :
 Observasi: Melakukan pengamatan terhadap kondisi lingkungan, limbah, dan
sumber daya alam di Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh.
 Sosialisasi: Mengadakan lokakarya dan penyuluhan kepada masyarakat
mengenai pengelolaan limbah dan pemanfaatan sumber daya alam yang
berkelanjutan.
 Pelaksanaan: Memberikan penyuluhan, pendampingan pendidikan, pelatihan
manajemen usaha, pelatihan produksi, dan pelatihan administrasi.
 Evaluasi: Melakukan evaluasi kegiatan secara berkala untuk memastikan
efektivitas dan dampak 7yang dicapai.

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tepat Karai adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kepahiang. Tebat Karai
sebagai sebuah kecamatan tersendiri yang menyusul pemekaran Kepahiang
sebagai Kabupaten definitive dari Kabupaten Rejang Lebong pada 7 Januari
2004. Kecamatan Tebat Karai memiliki luas 76,88 km2, memiliki 13 desa dan 1
keluarahan serta memliki populaso 14.753 jiwa, ketinggian rata-rata wilayah
antara 444-723 mdpl.
Desa merupakan salah satu unit terkecil dalam suatu negara yang memiliki
potensi dan sumber daya yang beragam. Di dalamnya terdapat berbagai kelompok
sasaran seperti kelompok tani, UMKM, PKK, kelompok belajar, dan lain
sebagainya. Potensi dan peluang usaha yang ada di desa dapat dikembangkan
melalui program kerja yang tepat sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan memperkuat perekonomian lokal. Desa dengan ketinggian
terendah di Kecamatan Tebat Karai adalah Desa Taba Air Pauh (448 mdpl)
sedangkan Desa dengan ketinggian tertinggi di Kecamatan Tebat Karai adalah
Desa Tapak Gedung.
Desa Tapak Gedung mayoritas suku Serawai, jumlah penduduk 899 jiwa,
laki-laki 474 jiwa dan perempuan 425 jiwa serta terdiri dari 3 Dusun. Mata
pencarian penduduk mayoritas Petani Perkebunan, Tanaman pangan dan
Hortikultura. Potensi pendukung yaitu obyek wisata Air terjun Curug Embun serta
Festival Sekujang.
Batas Desa Tapak Gedung :
a. Sebelah Utara berbatas dengan : Desa Suka Sari Tengah
b. Sebelah Selatan berbatas dengan : Desa Karang
c. Sebelah Timur berbatas dengan: Desa Taba Air Pauh
d. Sebelah Bar at berbatas dengan : Desa Tugu rejo dan Desa Sido Rejo
Desa Taba Air Pauh mayoritas suku Rejang, jumlah penduduk 917 jiwa, laki-
laki 493 jiwa dan perempuan 424 jiwa serta terdiri dari 2 Dusun. Mata pencarian
penduduk mayoritas Petani Perkebunan, Tanaman pangan dan Hortikultura.
memiliki Situs keramat Air Kotok (Bioa Kotok).
Batas Desa Taba Air Pauh:

1
2

a. Sebelah Utara berbatas dengan : Desa Bukit Menyan b. Sebelah Selatan


berbatas dengan : Hutan Lindung Sungai Musi
b. Sebelah Timur berbatas dengan : Desa Gunung Agung
c. Sebelah Bar at berbatas dengan : Desa Penanjung Panjang

1.2 Analisis Situasi Desa


Dalam menyusun proposal program kerja ini, dilakukan analisis situasi desa
terlebih dahulu. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan
permasalahan yang ada di Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh serta
memahami konteks sosial, ekonomi, dan lingkungan desa. Beberapa faktor yang
dianalisis antara lain:
• Potensi Sumber Daya Alam: Meliputi tanah, air, hutan, dan potensi lainnya
yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha di Desa Tapak Gedung
dan Desa Taba Air Pauh, seperti potensi umum pengembangan yang dimiliki
Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh, yaitu air terjun Curug Gayur
dan air terjun Curug Embun yang telah dijadikan sebagai parawisata di desa
tersebut.
• Potensi Sumber Daya Manusia: Meliputi pendidikan, keterampilan, dan
keahlian masyarakat desa Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh yang
dapat menjadi modal dalam mengembangkan program kerja.
• Potensi Sosial dan Budaya: Meliputi adat istiadat, kebiasaan, dan nilai-nilai
yang dapat menjadi landasan dalam melaksanakan program kerja di Desa
Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh, seperti yang diketahui adanya
Festival Seni Budaya Sekunjang.
• Potensi Ekonomi: Meliputi jenis usaha yang telah ada di desa, pasar lokal,
dan peluang ekonomi lainnya yang dapat dikembangkan di Desa Tapak
Gedung dan Desa Taba Air Pauh, seperti potensi khusus pengembangan yang
dimiliki Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh, yaitu pembuatan
bubuk kopi, pembuatan bubuk kopi gula aren dan pembuatan teh dari daun
kopi sebagai mayoritas mata pencarian masyarakat di Desa Tapak Gedung
dan Desa Taba Air Pauh.
3

1.3 Analisis Situasi Kelompok Sasaran Program


Selain analisis situasi desa, juga dilakukan analisis situasi kelompok sasaran
program. Setiap kelompok sasaran memiliki karakteristik dan kebutuhan yang
berbeda, sehingga perlu dipahami dengan baik untuk merancang program kerja
yang tepat. Beberapa kelompok sasaran yang dianalisis antara lain:
• Kelompok Tani: Meliputi petani dan peternak. Analisis mencakup jenis usaha
pertanian, teknologi yang digunakan, permasalahan yang dihadapi, dan
peluang pengembangan usaha pertanian.
• UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah): Meliputi pelaku usaha kecil
seperti industri rumah tangga, pengrajin, pedagang kecil, dan sejenisnya.
Analisis mencakup jenis usaha, permasalahan yang dihadapi, potensi pasar,
dan peluang pengembangan usaha.
• PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga): Meliputi ibu-ibu rumah
tangga dan anggota PKK. Analisis mencakup kegiatan yang telah dilakukan,
kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan, kegiatan sosial,
dan peluang pengembangan program pemberdayaan keluarga.
• Kelompok Belajar: Meliputi anak-anak, remaja, dan masyarakat umum yang
memiliki minat dalam pendidikan atau kegiatan belajar. Analisis mencakup
kebutuhan belajar, jenis kegiatan yang diminati, dan peluang pengembangan
program pendidikan informal.

1.4 Potensi dan Peluang Usaha


Berdasarkan analisis situasi Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh dan
kelompok sasaran programnya, terdapat berbagai potensi dan peluang usaha yang
dapat dikembangkan. Potensi dan peluang usaha tersebut dapat diidentifikasi dan
dievaluasi agar dapat menjadi fokus dalam program kerja yang akan dirancang.
Adapun golongan potensi pengembangan yang terdapat di Desa Tapak Gedung
dan Desa Taba Air Pauh, yaitu potensi umum dan potensi khusus. Potensi umum
pengembangan di Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh antara lain: air
terjun curug gayur, air terjun curug embun dan festival seni budaya sekujang.
Sedangkan potensi khusus Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh antara
lain: pembuatan bubuk kopi, pembuatan bubuk kopi gula aren, dan pembuatan the
dari daun kopi.
4

1.5 Tujuan dan Sasaran Program Kerja


Tujuan dari program kerja ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa melalui pengembangan potensi dan peluang usaha yang ada.
Sasaran program kerja dapat mencakup beberapa aspek seperti peningkatan
produksi pertanian, pengembangan UMKM, pemberdayaan PKK, dan
peningkatan akses pendidikan melalui kelompok belajar. Sasaran ini harus
spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu yang jelas.
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH
Latar Belakang Program KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik yang dilakukan
oleh mahasiswa program studi kimia dikepahiang Desa Tapak Gedung dan Desa
Taba Air Pauh bertujuan untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat
setempat. Dalam rangka itu, perlu dilakukan identifikasi masalah yang dihadapi
oleh kelompok sasaran saat ini. Identifikasi masalah ini akan menjadi landasan
untuk merencanakan tindakan yang tepat dan efektif. Masalah yang Diidentifikasi
adalah sebagai berikut:
a) Keterbatasan Akses Pendidikan: Salah satu masalah yang dihadapi oleh
kelompok sasaran adalah keterbatasan akses terhadap pendidikan. Desa
Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh mungkin memiliki jumlah sekolah
yang terbatas atau jarak yang jauh antara tempat tinggal dengan sekolah. Hal
ini dapat menghambat anak-anak atau remaja dalam mendapatkan akses
pendidikan yang memadai. Keterbatasan fasilitas dan sumber daya
pendidikan juga dapat menjadi masalah yang perlu ditangani. Desa Tapak
Gedung dan Desa Taba Air Pauh mungkin juga kurangnya akses internet
untuk mengakses informasi lebih lanjut.
b) Masalah Lingkungan: Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh,
Kecamatan Tebat Karai merupakan salah satu daerah penghasil kopi di
Kabupaten Kepahiang. Pengolahan biji kopi memberikan hasil samping
berupa kulit kopi yang berpotensi menjadi limbah. Sejauh ini pengolahan
kopi yang dilakukan di Kecamatan Tebat Karai, khususnya di Desa Tapak
Gedung dan Desa Taba Air Pauh masih sangat kurang. Padahal kulit kopi
memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, pupuk
organik dan potensi kulit buah kopi sebagai bahan pangan yang kaya
antioksidan masih terabaikan (Marcelinda et al., 2016). Antioksidan yang
terkandung dalam kulit kopi, yaitu polifenol berupa antosianin, tanin,
plavonol, flavan 3-ol, asam hidraksinat, dan kafrin (Esquivel dan Jimenes,
2012).
Kebanyakan masyarakat Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh sendiri
saat ini menyia-nyiakan limbah kulit kopi dengan langsung membuang hasil
penggilingan kopi ke drainase. Perilaku ini mengakibatkan meluasnya polusi

5
6

organik pencemaran limbah. Dampak lingkungan berupa polusi organik


limbah kopi yang paling berat ialah pada perairan di mana effluen kopi
dikeluarkan. Hal ini dikarenakan subtansi organik limbah ini bersifat lamban
terlarut dalam air limbah, sehingga menyebabkan kondisi anaerobik (Juwita
et al., 2017). Sementara itu, dampak sederhana yang dapat ditimbulkan oleh
kondisi ini, yaitu bau busuk yang cepat muncul karena kulit kopi masih
memiliki kandungan air cukup tinggi, yakni 75−80%. Hal ini mempermudah
pertumbuhan mikrob pembusuk (Simanihuruk et al., 2010).
Sampah merupakan masalah terbesar yang dapat mencemari lingkungan
termasuk di Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh , karena menumpuk
dan sulit terurai terutama sampah plastik. Sampah dapat dibedakan kedalam
dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik
merupakan sampah yang ramah lingkungan, dapat dimanfaatkan kembali dan
dapat diurai oleh bakteri. Contohnya seperti sisa makanan, dan dedaunan.
Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang sulit terurai oleh
bakteri yang dapat merusak lingkungan. Contoh sampah anorganik seperti
plastik, botol kaleng/plastik dan styrofoam.
c) Keterbatasan Pemanfaatan Sumber Daya Alam: Desa Tapak Gedung dan
Desa Taba Air Pauh mungkin memiliki sumber daya alam yang belum
dimanfaatkan secara optimal. Sumber daya alam seperti potensi pertanian,
perkebunan, atau pengolahan limbah organik dapat menjadi sumber
pendapatan dan pengembangan ekonomi lokal. Namun, kurangnya
pengetahuan atau keterampilan dalam memanfaatkan sumber daya ini dapat
menjadi kendala bagi masyarakat setempat.
Kehadiran bambu dalam kehidupan manusia sepertinya memberikan
keberkahan bagi masyarakat Indonesia, hal ini dikarenakan bambu
merupakan salah satu kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan dan memiliki
potensial kelola menjadi kerajinan tangan (Purwanti et al., 2022).
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Observasi
Dalam tahap observasi, akan dilakukan pengamatan terhadap kondisi
lingkungan, limbah, dan sumber daya alam di Desa Tapak Gedung dan Desa Taba
Air Pauh. Tim KKN tematik akan melakukan survei dan pengumpulan data terkait
dengan masalah-masalah yang terkait dengan bidang Kimia yang menjadi fokus
program ini. Observasi ini akan membantu kami memahami secara lebih
mendalam kondisi yang ada di lapangan dan menentukan tindakan yang tepat
untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

3.2 Sosialisasi
Sosialisasi merupakan kegiatan penting untuk menyampaikan informasi dan
meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air
Pauh tentang pengelolaan limbah dan pemanfaatan sumber daya alam yang
berkelanjutan. Kami akan mengadakan lokakarya dan penyuluhan kepada
masyarakat, kelompok tani, UMKM, PKK, dan kelompok belajar lainnya di Desa
Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh. Dalam kegiatan ini, kami akan
menggunakan pendekatan komunikasi yang interaktif dan partisipatif untuk
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait pengelolaan limbah,
bahaya bahan kimia, dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Tujuan diadakannya kegiatan penyuluhan adalah untuk meningkatkan
pengetahuan sasaran tentang potensi limbah kopi, sistem pengolahan limbah kopi,
manfaat limbah kopi bagi kesehatan, serta kandungan gizi yang dimiliki limbah
kopi. Oleh karena itu, diadakan sosialisasi dan peyuluhan mengenai sistem
pengolahan limbah kopi, manfaat dari kulit kopi serta pemanfaatan dan
pengolahannya menjadi bubuk kulit kopi.

3.3 Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan melibatkan serangkaian kegiatan yang diarahkan untuk
memberikan solusi konkrit terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh
kelompok sasaran. Kegiatan yang dilakukan mencakup penyuluhan,
pendampingan pendidikan, pelatihan manajemen usaha, pelatihan produksi,

7
8

pelatihan administrasi, dan pelatihan kemasan. Kegiatan ini dilakukan selama


empat bulan mulai bulan Agustus-November 2023 di Desa Tapak Gedung dan
Desa Taba Air Pauh, Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang. Kami akan
melibatkan kelompok sasaran secara aktif dalam kegiatan ini untuk memastikan
transfer pengetahuan dan keterampilan yang efektif.
Upaya memanfaatkan limbah pengolahan kopi menjadi produk yang memiliki
nilai ekonomi sekaligus mengatasi polusi bau busuk yang perlu dilakukan. Solusi
yang ditawarkan adalah program peningkatan kapasitas masyarakat untuk mem-
produksi produk alternatif berupa bubuk kulit kopi sebagai bahan tambahan
pangan yang berfungsi sebagai pewarna, penambah rasa manis, penambah aroma,
maupun bahan minuman. Program ini dirancang berbentuk pendampingan untuk
ibu-ibu rumah tangga dan masyarakat desa.
Memilah sampah organik dan anorganik merupakan cara yang tepat untuk
membantu mengurangi penumpukkan sampah yang ada di Desa Tapak Gedung
dan Desa Taba Air Pauh. Sampah organik dapat terurai lebih cepat dan sampah
anorganik seperti plastik dapat dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan
seperti tutup botol plastik yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan
lampion, plastik sebagai ecobrick yang ramah lingkungan, dan botol minuman
yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengganti netpot tanaman hidroponik.
Memproduksi kerajinan kulit bambu seperti membuat anyaman bakul
bambu membutuhkan proses yang panjang dan bertahap. Maka, secara sederhana
metode yang diterapkan antara lain: 1. Kulit bambu dipotong tipis dengan panjang
per 2-3 ruas bambu menggunakan parang. 2. Kulit bambu yang dibutuhkan
selanjutnya dijemur hingga mengering. 3. Kulit bambu tersebut dikumpulkan
untuk proses pengamplasan agar tekstur bambu menjadi halus. 4. Kulit bambu
dibelah dengan sesuai kebutuhan ukuran antara 0,5 cm. 5. Tahap akhir proses
pembuatan bakul bambu dapat dimulai. Melihat proses pembuatan kerajinan
bambu menyimpulkan metode pembuatan bakul berbahan bambu dilakukan
secara alami atau otodidak terjadi secara alami sehingga sangat wajar produk yang
dihasilkan oleh pengrajin berhenti pada tahap ini dimana setelah anyaman bakul
selesai dibuat. Hal ini berarti setiap produk yang dihasilkan tidak proses lainnya.
Maka kaitannya dengan pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa akan
menjelaskan beberapa metode sebagai bentuk pemberdayaan yang dapat
9

membantu masyarakat Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh dalam
mengembangkan pemanfaatan sumber daya alam potensi perkebunan yang
terdapat di Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh.

3.4 Evaluasi
Evaluasi kegiatan akan dilakukan secara berkala untuk memantau kemajuan
dan efektivitas program. Kami akan menggunakan indikator yang telah ditetapkan
sebelumnya untuk mengukur dampak dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Hasil
evaluasi akan membantu kami untuk mengidentifikasi keberhasilan dan tantangan
yang dihadapi serta mengarahkan perbaikan dan penyesuaian program ke depan.
Pada setiap tahap metode pelaksanaan, akan dilakukan koordinasi dan
kolaborasi dengan pihak desa, tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan
terkait lainnya untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan program KKN
tematik ini.
Hasil evaluasi program secara umum menunjukkan bahwa masyarakat
sasaran telah mampu mengolah sendiri limbah kulit kopi menjadi bubuk kulit kopi
yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan pangan. Diharapkan sasaran
menyatakan ingin terus memproduksi bubuk kulit kopi untuk konsumsi keluarga
maupun untuk dijual. Diharapkan juga sasaran dapat membentuk suatu usaha
ekonomi yang memanfaatkan limbah kulit kopi.
Evaluasi pada hasil produk anyaman kulit bambu agar memiliki nilai tambah
harus memiliki inovasi dan kualitas, hal ini perlu dikarenakan produk kerajinan
merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian sehingga proses akhir produk
harus benar-benar dapat dijaga bahkan ditingkatkan.

3.5 Tabel Timeline Kegiatan Selama 4 Bulan (Agustus-November)

 Agustus
Minggu Kegiatan
Minggu -Identifikasi kelompok sasaran program
1 -Rencanakan jadwal observasi
-Siapkan instrument pengamatan
-Kunjungan Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh untuk
melakukan observasi
10

Minggu -Analisis hasil observasi


2 -Identifikasi kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat di
Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh

 September
Minggu Kegiatan
Minggu -Rencanakan jadwal sosialisasi (lokakarya)
1 -Siapkan materi sosialisasi (lokakarya)
Minggu -Sosialisasi (lokakarya) kepada masyarakat tentang pengelolaan
2 sampah dan pengembangan usaha mikro berkelanjutan
Minggu -Berikan penyuluhan/penyadaran mengenai limbah kulit kopi dan
3 pengolahan limbah tersebut
- Lakukan pendampingan pendidikan kepada masyarakat
Minggu -Evaluasi sosialisasi (lokakarya)
4 -Evaluasi penyuluhan/penyadaran dan pendampingan pendidikan

 Oktober
Minggu Kegiatan
Minggu -Rencanakan model pengelolaan sampah berbasis partisipasi
1 masyarakat
Minggu -Terapkan model pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat
2 di Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh
Minggu -Rencanakan pengobatan dan pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga
3 menggunakan limbah kulit kopi
Minggu -Lakukan pengobatan dan pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga
4 menggunakan limbah kulit kopi

 November
Minggu Kegiatan
Minggu -Rencanakan pengembangan usaha mikro berkelanjutan dengan
1 menggunakan sumber daya lokal
Minggu -Terapkan model usaha mikro berkelanjutan di Desa Tapak Gedung
11

2 dan Desa Taba Air Pauh


Minggu -Evaluasi model pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat
3 -Evaluasi pengobatan dan pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga
Minggu -Tinjau kembali kelompok sasaran dan permasalahan yang dihadapi
4 -Evaluasi keseluruhan program
BAB IV
RENCANA LUARAN YANG DIHASILKAN
Dalam rangka KKN Tematik di Desa Tapak Gedung dan Desa Taba Air
Pauh, berikut adalah rencana luaran yang dihasilkan sesuai dengan rencana
kegiatan:
1. Produk: a. Produk kerajinan dari bahan lokal seperti anyaman bambu (bakul)
b. Produk makanan olahan dari bahan lokal seperti kue hasil produk bubuk
kulit kopi. c. Produk hasil pengolahan limbah kulit kopi seperti produk bubuk
kulit kopi yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan pangan.
2. Model: a. Model pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat. b.
Model usaha mikro berkelanjutan menggunakan sumber daya lokal.
3. Rekomendasi: a. Rekomendasi untuk peningkatan infrastruktur di Desa Tapak
Gedung dan Desa Taba Air Pauh, seperti pembangunan jalan, drainase,
tempat pembuangan sampah atau sarana publik lainnya. b. Rekomendasi
kebijakan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Desa Tapak
Gedung dan Desa Taba Air Pauh.
4. Teknologi Tepat Guna: a. Teknologi pengolahan limbah kulit kopi menjadi
pupuk kompos. b. Teknologi pemanfaatan kulit kopi sebagai alternatif media
tumbuh jarum tiram. c. Pemanfaatan limbah kulit kopi sebagai upaya
pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga di Desa Tapak Gedung dan Desa Taba
Air Pauh.
5. Leaflet dan Poster: a. Leaflet tentang potensi pariwisata dan budaya Desa
Tapak Gedung dan Desa Taba Air Pauh. b. Poster edukatif tentang
pentingnya menjaga kebersihan dan lingkungan hidup.
6. Artikel Jurnal/Majalah Populer: a. Artikel jurnal/majalah populer yang
mengangkat potensi dan inisiatif masyarakat Desa Tapak Gedung dan Desa
Taba Air Pauh dalam pengembangan ekonomi lokal dan keberlanjutan
lingkungan.
7. Jasa: a. Jasa pelatihan dan pembinaan pengelolaan sampah bagi masyarakat
setempat. b. Jasa konsultasi pengembangan usaha mikro berkelanjutan.

12
BAB V
RENCANA BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

5.1 Rencana Biaya Kegiatan


Harga
JumlahSatuan Jumlah
No Uraian Satuan(Rp.) Sumber
(Rp.)
Dana
1. Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi
Alat: Mahasiswa
 Baskom karet 4 buah 35.000 140.000
 Blender kering 2 buah 50.000 100.000
 Ayakan 4 buah 5.000 20.000
 Nampan 10 buah 10.000 100.000
 Sendok 10 buah 5.000 50.000
 Kantong plastik 1 pak 30.000 30.000
1 pak 5.000 5.000
 Kantong teh

Bahan:
secukupnya - -
Kulit kopi

Lain-lain:
1 Dus 22.000 22.000
Minuman Gelas
467.000
Total
2. Edukasi dan Pelatihan Pemanfaatan Sampah Anorganik
Alat: Mahasiswa
 Paku +- 10 buah - 15.000
 Paket lengkap 1 Buah 150.000 150.000
media tanam
hidroponik
sebagai contoh
 Tali 1 gulugan 10.000 10.000

Bahan +- 10 bibit - 20.000


 Bibit tanaman
 Sampah secukupnya - -
anorganik
(botol bekas
minuman,
spons) secukupnya - -
 Air

Lain-lain: 50 porsi 5.000 250.000


2 dus 22.000 44.000
 Snack
1 buah 60.000 60.000
 Minuman Gelas
 Spanduk 2x1
549.000
Total
13
14

3. Pelatihan Pembuatan Kerajian Tangan


Alat: Mahasiswa
Pisau 5 buah 25.000 125.000

Bahan:
 Bambu Secukupnya - -
 Air Secukupnya - -

Lain-lain:
Snack 50 porsi 5.000 250.000
Minuman Gelas 1 dus 22.000 22.000

Total 397.000
Total Rp. 1.413.000

5.2 Jadwal Kegiatan


Alokasi Waktu KKN
No Nama Kegiatan Bulan 1 Minggu ke Bulan 2 Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Mengadakan pertemuan
awal dengan masyarakat
Desa Tapak Gedung dan
Desa Taba Air Pauh
untuk memperkenalkan
tim KKN dan tujuan
program.
2. Mengadakan sesi
pendalaman materi kimia
kepada mahasiswa KKN
terkait dengan topik-
topik seperti pengelolaan
limbah, sumber daya
alam, dan bahaya bahan
kimia.
3. Mempelajari keadaan
lingkungan di Desa
Tapak Gedung dan Desa
Taba Air Pauh dan
melakukan survei awal
terkait aspek kimia yang
relevan.
4. Menyusun laporan hasil
survei dan analisis awal.
5. Melakukan pelatihan
praktis kepada
masyarakat dalam hal
pengolahan limbah
rumah tangga,
15

penggunaan bahan kimia


yang aman, dan
pemanfaatan energi
terbarukan. Minggu 7:
Mengajak masyarakat
terlibat dalam kegiatan
pengujian sederhana
terkait kualitas air, tanah,
atau udara di Desa Tapak
Gedung dan Desa Taba
Air Pauh.
6. Mengadakan penyuluhan
kepada masyarakat
tentang pengelolaan
limbah, dan pemanfaatan
sumber daya alam secara
berkelanjutan.
7. Membuat laporan hasil
penyuluhan dan pelatihan
yang telah dilakukan.

Alokasi Waktu KKN


No Nama Kegiatan Bulan 3 Minggu ke Bulan 4 Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4
8. Mengembangkan
program penggunaan
energi terbarukan, seperti
pemasangan panel surya
atau pemanfaatan
biomassa, dengan
melibatkan masyarakat
secara aktif.
9. Melakukan kegiatan
pengolahan limbah
bersama masyarakat,
seperti pengelolaan
limbah kulit kopi dan
pemilahan daur ulang
sampah.
10. Menerapkan teknik
pengujian kualitas air
dan tanah, serta
memberikan
rekomendasi kepada
masyarakat mengenai
langkah-langkah
perbaikan yang
diperlukan.
11. Menyusun laporan hasil
16

implementasi praktik
kimia yang telah
dilakukan.
12. Menyusun laporan hasil
KKN tematik, mencakup
analisis data, kesimpulan,
dan rekomendasi untuk
pengembangan ke depan.
13. Menyampaikan laporan
kepada pihak terkait dan
melakukan presentasi
hasil KKN.
14. Melakukan evaluasi
terhadap kegiatan yang
telah dilakukan dan
mencatat perubahan atau
perbaikan yang terjadi di
Desa Tapak Gedung dan
Desa Taba Air Pauh.
15. Mengumpulkan data dan
informasi terkait hasil
pengujian dan kegiatan
praktik yang telah
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Esquivel, P., dan Victor, M. J. 2012. Functional Properties Of Coffee By-
Products. Food Research International, 46(2): 488-495.
Juwita, A., Mustafa, A., dan Tamrin, R. 2017. Studi Pemanfaatan Kulit Kopi
Arabika (Coffe Arabica L.) sebagai Mikro Organisme Lokal (MOL).
Agrointek, 11(1): 1–8.
Marcelinda, A., Ridhay, A., dan Prismawiyanti. 2016. Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Limbah Kulit Ari Biji Kopi (Coffea sp) berdasarkan Tingkat
Kepolaran Pelarut. Journal of Natural Science, 5(1): 21-30.
Purwanti, A., Abdul, H., dan Yudi, P. 2022. Pendampingan Kreativitas Kulit
Bambu dan Strategi Pemasaran Pengrajin Bambu Masyarakat Desa Teluk
Panji 1 Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Jurnal Pengabdian Masyarakat,
5(4): 1393-1401.
Simanihuruk., Kiston., dan Sirait, J. 2010. Silase Kulit Buah Kopi Sebagai Pakan
Dasar pada Kambing Boerka Sedang Tumbuh. Disampaikan pada:
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Sumatera Utara
(ID) 2010.

17
LAMPIRAN
1. Peta lokasi KKN dilengkapi dengan GPS

(a)Desa Tapak Gedung (b)Desa Taba Air Pauh

2. Foto-foto pendukung yang berkaitan dengan rancangan kegiatan KKN


a) Foto pendukung pengolahan lombah kulit kopi

18
19

b) Foto pendukung dalam pemanfaatan limbah sampah anorganik

c) Foto pendukung pelatihan pembuatan kerajinan tangan bakul

Anda mungkin juga menyukai