Anda di halaman 1dari 51

LAMPIRAN A

PERHITUNGAN NERACA MASSA

Perhitungan neraca massa pada pabrik Kalsium laktat dari molase adalah sebagai
berikut:

Basis perhitungan = 1 jam

Satuan = Kilogram

Waktu operasi = 330 hari/tahun

Bahan baku = Molase

Produk = Kalsium Laktat

Kapasitas produksi = 10.000 ton/tahun

10.000ton 1000 kg 1 tahun 1 hari


= × × ×
1tahun 1 ton 330 hari 24 jam

= 1.263 kg/jam

Untuk memproduksi kalsium laktat sejumlah 1.263 kg/jam, maka basis kebutuhan
molase yang harus diumpankan adalah sebanyak 2.437,22 kg molase.
Menghitung kebutuhan bahan baku (molase dan kalsium karbonat)

Untuk kapasitas produksi 10.000 ton/tahun dengan waktu produksi 330 hari, maka
diperoleh produksi kalsium laktat sejumlah 1.263 kg/jam.

Untuk mencukupi produksi kalsium laktat sejumlah 1.263 kg/jam, maka


kebutuhan yang harus diumpankan adalah molase sebanyak 2.437,22 kg/jam.

Berikut adalah cara menghitung kebutuhan molase:

Massakalsium laktat
Mol kalsium laktat =
BM kalsiumlaktat

1.263 kg/ jam


=
218 kg /kmol

= 5,8 kmol/jam (1/1 (X × 85%)

Reaksi yang terjadi untuk memproduksi kalsium laktat adalah:

C12H22O12 (aq) + H2O(l) C6H12O6 (aq) + C6H12O6 (aq) (1)


Sukrosa Air Glukosa Fruktosa

Fermentasi
C6H12O6(aq) 2 CH3CHOHCOOH(aq) (2)
Glukosa Asam Laktat

2 CH3CHOHCOOH(aq)+CaCO3(s) (CH3CHOHCOO)2Ca(aq)+H2O (l)+CO2(g)(3)


Asam Laktat Kalsium Karbonat Kalsium Laktat Air Karbondioksida

Reaksi ini terjadi pada suhu 42℃ dan tekanan 1 atm.


(Sumber: R. Keyes. 1957) (N. Narayanan, A. Sarivastava. 2004)

C6H12O6 + CaCO3 → C6H10CaO6 + H2O + CO2

1
M X /1 × (X) - - -

1 1 1 1
R X × 85% /1 (X × 85%) /1 (X × 85%) /1 (X × 85%) /1 (X× 85%)
S X-(X × 85%) 1/1 (X-(X × 85%)) 1/1 (X × 85%) 1
/1 (X × 85%) 1
/1 (X× 85%)

Maka,

C6H12O6 + CaCO3 → C6H10CaO6 + H2O + CO2

M 6,8 6,8 - - -

R 5,8 5,8 5,8 5,8 5,8

S 1,0 1,0 5,8 5,8 5,8

*Satuan kmol/jam

Mol glukosa dan fruktosa adalah 6,8 kmol/jam, sehingga diperoleh massa glukosa
dan fruktosa sebagai berikut:

Massa glukosa dan fruktosa = mol × berat molekul

= 6,8 kmol/jam × 180 kg/kmol

= 1.224 kg/jam

Tabel A.1. Komposisi Molase

Komposisi Jumlah

Sukrosa 35% berat

Glukosa 10% berat

Fruktosa 9% berat

Air 20% berat

Abu 12% berat

Karbohidrat lainnya 4% berat

Padatan lainnya 7% berat

Gula reduksi (lainnya) 3% berat


Sumber: PT. BCN Unit Bungamayang

Dari 10% gula masuk ke seeding tank dan sebanyak 2% nya digunakan sebagai
media pengembangbiakkan bakteri di seeding tank, sehingga gula dan fruktosa
harus dihitung berlebih:

Jumlah gula = 1.224 kg/jam + (2% × 1.224 kg/jam)

= 1.224 kg/jam + 24,48 kg/jam

= 1.248,48 kg/jam

Pada saat masuk ke dalam rotary filter sebanyak 2% umpan ikut terbuang
bersama sisa nutrisi dan sisa enzim, sehingga gula harus dihitung berlebih:

Jumlah gula = 1.248,48 kg/jam + (2% × 1.248,48 kg/jam)

= 1.248,48 kg/jam + 24,97 kg/jam

= 1.273,45 kg/jam

Kebutuhan glukosa dan fruktosa adalah 1.273,45 kg/jam dengan total persentase
19%, sehingga:

massa glukosa dan fruktosa


Molase yang dibutuhkan =
19 %

1.273 , 45 kg / jam
=
19 %

= 6.702,37 kg/jam

Pada proses produksi kalsium laktat terdapat reaksi hidrolisis, yaitu pemecahan
sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa sehingga kebutuhan molase akan berkurang
karena sukrosa akan terhidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa.

Reaksi hidrolisis:

C12H22O11 (aq) + H2O (l) → C6H12O6 (aq) + C6H12O6 (aq)

Sukrosa Air Glukosa Fruktosa


Konversi reaksi hidrolisis adalah 95% (Susantris dan Gamayanti, 2010)

Yield glukosa dan fruktosa adalah 50% (yield massa) dari sukrosa.

Diketahui bahwa komposisi sukrosa adalah 35% berat, dimana 50% dari
berat tersebut akan terhidrolisis menjadi glukosa dan 50% akan terhidrolisis
menjadi fruktosa. Sehingga persentase massa akhir glukosa dan fruktosa yaitu:

Massa glukosa dan fruktosa terkonversi = 95% × 35% berat sukrosa

= 33,25% berat

Massa glukosa = (50% × 33,25% berat) + komposisi glukosa pada molase

= 16,625% berat + 10% berat

= 26,625% berat

Massa fruktosa = (50% × 33,25% berat) + komposisi fruktosa pada molase

= 16,625% berat + 9% berat

= 25,625% berat

Persentase massa akhir glukosa dan fruktosa = 26,625% berat + 25,625% berat

= 52,25% berat

Sehingga total glukosa dan fruktosa yang dibutuhkan adalah:

Total glukosa dan fruktosa = 52,25% × total kebutuhan molase

Maka, total kebutuhan molase:

total glukosa dan fruktosa yang dibutuhkan


Total kebutuhan molase =
52 , 25 %

1.273 , 45 kg / jam
=
52 ,25 %

= 2.437,22 kg/jam
Total molases yang dibutuhkan untuk memproduksi kalsium laktat sebesar 1.263
kg/jam adalah 2.437,22 kg/jam.

CaCO3 yang dibutuhkan adalah:

Kebutuhan CaCO3 = mol CaCO3 × berat molekul CaCO3

= 6,8 kmol/jam× 100 kg/kmol

= 680 kg/jam

Secara umum, persamaan neraca massa adalah sebagai berikut:

{Massa masuk} – {Massa keluar} + {Massa tergenerasi} – {Massa terkonsumsi}

= {Akumulasi massa}

Sumber: Himmelblau, 2004. Edisi 7. Hal: 150

A.1. Holding Tank (HT-110)

Holding Tank (HT-110) berfungsi sebagai tempat penyimpanan gula


sementara sebelum diumpankan ke Hydrolisis Tank (RE-110).

F5 F6
HT-1

Gambar A.1. Alur Neraca Massa pada Holding Tank (HT-1)

Keterangan:

F5 : laju alir massa umpan masuk Holding Tank (HT-3)

F6 : laju alir massa keluaran Holding Tank (HT-3) menuju Hydrolisis


Tank (RE-110).
Neraca massa pada Holding Tank Gula (HT-202) ditampilkan pada tabel
A.5

Tabel A.5 Neraca Massa pada Holding Tank Gula (HT-202)

Komponen Kandungan Massa Masuk Massa Keluar


Sukrosa 35% 853,027 853,027
Glukosa 10% 243,722 243,722
Fruktosa 9% 219,349 219,349
Air 20% 487,444 487,444
Abu 12% 292,466 292,466
Padatan lainnya 14% 341,210 341,210
Jumlah (kg/jam) 2.437,22 2.437,22

A.2. Holding Tank Enzim

Holding tank enzim berfungsi sebagai tempat menyimpan enzim sukrase


dan sebagai tempat akivasi enzim sukrase sebelum diumpankan ke hydrolisis tank
(RE-1). Enzim sukrase membuthkan waktu 30-60 menit untuk aktif dan siap
digunakan. Jumlah enzim sukrase yang ditambahkan sebanyak 0,05% dari jumlah
umpan sukrosa yang akan bereaksi (NREL, 2014).

F9 HT-120 F10

Gambar A.1 Alur Neraca Massa pada Holding Tank Enzim (HT-120)

Keterangan:

F9 : laju alir massa masuk enzim sukrase pada Holding Tank Enzim

(HT-120)
F10 : laju alir massa masuk enzim sukrase pada Holding Tank Enzim

(HT-120)

Neraca massa pada Holding tank enzim (HT-120) ditampilkan pada tabel A.2

Tabel A.2. Holding Tank Enzim (HT-120)

Massa masuk Massa keluar


Komponen
F9 F10
Enzim sukrase 0,426 0,426
Total (kg/jam) 0,426 0,426

A.3. Hydrolisis Tank (RE-110)

Hydrolisis Tank (RE-110) berfungsi sebagai tempat hidrolisis gula dengan


bantuan air dan enzim sukrase untuk mengubah sukrosa menjadi glukosa dan
fruktosa.

F10 F11

RE-110
F8 F12

Gambar A.2 Alur Neraca Massa pada Hydrolisis Tank (RE-110)

Keterangan:

F8 : laju alir massa umpan gula Hydrolisis Tank

F10 : laju alir massa umpan enzim sukrase

F11 : laju alir massa umpan air Hydrolisis Tank


F12 : laju alir massa keluaran Hydrolisis Tank menuju Holding

Tank gula (HT-202)

{Massa masuk} – {Massa keluar} + {Massa tergenerasi} – {Massa

terkonsumsi} = {Akumulasi massa}

{F8 + F10 + F11} – {F12} + {0} – {0} = {0}

 Aliran F8

Gula dari storage sejumlah 2.437,22 kg/jam masuk Hydrolisis Tank

(RE-110).

 Aliran F10

Enzim sukrase sejumlah 0,426 kg/jam masuk Hydrolisis Tank (RE-

110).

 Aliran F11

Air sejumlah 3.395,859 kg/jam masuk Hydrolisis Tank (RE-201).

 Aliran F12

Sejumlah 670,235 kg/jam glukosa dan 645,863 kg/jam fruktosa

dihasilkan dari proses hidrolisis sukrosa.

Pada Hydrolisis Tank (RE-110) ditambahkan sejumlah air agar diperoleh

kadar gula dalam molase sebesar 12% (12 ̊ Brix) di dalam larutan air.

Brix adalah skala hidrometer untuk larutan gula yang menunjukkan berat

gula dalam suatu larutan (Webster, 1999).

Perhitungan penambahan air pada Hydrolisis Tank (RE-110):

Jumlah glukosa dan fruktosa = 463,071 kg

Komposisi gula yang diinginkan = 12%


Jumlah molase sebelum pengenceran = 2.437,22 kg

100
Jumlah molase setelah pengenceran = × 463 , 07 2=3.858,931kg
12

Air yang harus ditambahkan = 3.858,931 – 463,071

= 3.395,859 kg/jam

Air yang ditambahkan sejumlah 3.395,859 kg/jam

Adapun reaksi yang terjadi sebagai berikut:

C12H22O11(aq) + H2O(l) C6H12O6 + C6H12O6

Sukrosa Air Enzim sukrase Glukosa Fruktosa

Konversi reaksi hidrolisis adalah 95%. (Susantris dan Gamayanti, 2010)

Enzim sukrase yang ditambahkan sebanyak 0,05% dari umpan sukrosa

yang akan bereaksi. (NREL,2014)

Stoikiometri pada reaksi hidrolisis sebagai berikut:

C12H22O11(aq) + H2O(l) C6H12O6 + C6H12O6

Mol awal : 2,494 215,739 - -


Mol bereaksi : 2,369 2,369 2,369 2,369
Mol sisa : 0,124 213,369 2,369 2,369

Contoh perhitungan neraca massa pada Hydrolisis Tank (RE-110) adalah

sebagai berikut:

 Mol sukrosa masuk

Mol sukrosa masuk = Massa sukrosa masuk/ BM sukrosa

853,027 kg / jam
= =2,494 kmol/jam
342 kg /kmol

 Mol sukrosa bereaksi menjadi glukosa dan fruktosa


Mol sukrosa terkonsumsi = Mol sukrosa masuk × konversi

= 2,494 kmol/jam × 95% = 2,369 kmol/jam

 Mol sukrosa sisa setelah bereaksi

Mol sukrosa sisa = Mol sukrosa masuk – mol sukrosa terkonsumsi

= 2,494 kmol/jam - 2,369 kmol/jam

= 0,124 kmol/jam

 Mol air masuk

Mol air masuk = Massa air masuk/ BM sukrosa

( 487,444+3.395,859) kg / jam
= =215,739
18 kg/kmol

kmol/jam

 Mol air bereaksi/terkonsumsi

1
Mol sukrosa terkonsumsi = × mol sukrosa bereaksi/terkonsumsi
1

1
= × 2,369 kmol/jam = 2,369 kmol/jam
1

 Mol air sisa setelah bereaksi

Mol air sisa = Mol air masuk – mol air terkonsumsi

= 215,739 kmol/jam - 2,369 kmol/jam

= 213,369 kmol/jam

 Massa sukrosa terkonsumsi

Massa sukrosa = Mol sukrosa terkonsumsi × BM sukrosa

= 2,369 kmol/jam × 342 kg/jam = 810,375 kg/jam

 Massa sukrosa sisa

Massa sukrosa = Mol sukrosa sisa × BM sukrosa


= 0,124 kmol/jam × 342 kg/jam = 42,651 kg/jam

 Massa air terkonsumsi

Massa air = Mol air terkonsumsi × BM air

= 2,369 kmol/jam × 18 kg/jam = 426,513 kg/jam

 Massa air sisa

Massa air sisa = Mol air sisa × BM air

= 213,370 kmol/jam × 18 kg/jam

= 3.840,652 kg/jam

 Massa glukosa tergenerasi

Massa glukosa = Mol glukosa tergenerasi × BM glukosa

= 2,369 kmol/jam × 180 kg/jam = 426,513 kg/jam

 Massa glukosa keluar

Massa glukosa = Massa glukosa masuk + massa glukosa

terkonsumsi

= (243,722 + 426,513) kg/jam = 670,235 kg/jam

 Massa fruktosa tergenerasi

Massa fruktosa = Mol fruktosa tergenerasi × BM fruktosa

= 2,369 kmol/jam × 180 kg/jam = 426,513 kg/jam

 Massa fruktosa keluar

Massa fruktosa = Massa fruktosa masuk + Massa fruktosa

terkonsumsi

= (219,349 + 426,513) kg/jam = 645,863 kg/jam


Neraca massa pada Hydrolisis Tank (RE-110) ditampilkan pada tabel A.4

Tabel A.4. Neraca Massa Hydrolisis Tank (RE-110)

Massa Masuk Massa


Massa
Komponen BM Terkonsumsi/Tergeneras
F8 F10 F11 Keluar
i

Sukrosa 342 853,027 - - -810,375 42,651


Glukosa 180 243,722 - - +426,513 670,235
Fruktosa 180 219,349 - - +426,513 645,863
Air 18 487,444 - 3.395,859 -42,651 3.840,652
Abu - 292,466 - - - 292,466
Padatan - 341,210 - - - 341,211
lainnya
Enzim - - 0,426 - - 0,426
sukrase
Jumlah 2437,22 0,426 3.395,859 - 5.833,177
(kg/jam) 5833,506 - 5.833,506

A.5. Holding Tank Gula-3

Holding Tank Gula (HT-202) berfungsi sebagai tempat penyimpanan gula


sementara sebelum diumpankan ke Fermentor (FR-201).

F12 F13
HT-3
F14

Gambar A.3 Alur neraca massa pada Holding Tank Gula (HT-3)

Keterangan:
F12 : laju alir massa umpan masuk Holding Tank Gula (HT-202)

F13 : laju alir massa keluaran Holding Tank Gula (HT-202) menuju
seeding tank (SD-201) sebanyak 10% dari total umpan

F14 : laju alir massa keluaran Holding Tank Gula (HT-202) menuju
Fermentor (FR-201) sebanyak 90% dari total umpan

Neraca massa pada Holding Tank Gula (HT-202) ditampilkan pada tabel
A.5 berikut.

Tabel A.5 Neraca Massa pada Holding Tank Gula (HT-202)

Massa Masuk Massa Keluar


Komponen
F12 F13 F14
Sukrosa 42,651 4,265 38,386
Glukosa 670,235 67,023 603,212
Fruktosa 645,863 64,586 581,277
Air 3.840,652 384,065 3.456,587
Abu 292,466 29,246 263,219
Padatan lainnya 341,211 34,121 307,089
Enzim Sukrase 0,426 0,043 0,384
5833,506 583,350 5250,156
Jumlah (kg/jam)
5833,506 5833,506

A.6. Seeding Tank (SD-110)

Seeding Tank (SD-201) berfungsi sebagai tempat pertumbuhan yeast. Yeast dapat
hidup dalam kondisi aerobik. Pada kondisi ini, yeast akan cenderung berkembang
biak. Pada pertumbuhan yeast ini sebanyak 2% sukrosa, glukosa, fruktosa, dan air
digunakan untuk pertumbuhan yeast, sedangkan 98% sisanya akan masuk ke
fermentor.

F14 F15
F13 F16
SD-201

Gambar A.4 Alur neraca massa pada Seeding Tank (SD-201)

Keterangan:

F13 : laju alir massa umpan Seeding Tank (SD-110) dari Holding Tank
Gula

F14 : laju alir massa umpan yeast

F15 : laju alir massa umpan nutrisi untuk yeast

F16 : laju alir massa keluaran Seeding Tank (SD-110) menuju


Fermentor

{Massa masuk} – {Massa keluar} + {Massa tergenerasi} – {Massa terkonsumsi}

= {Akumulasi massa}

{F13 + F14 + F15} – {F16} + {0} – {0} = {0}

 Aliran F13

Gula dari Holding Tank Gula (HT-3) sejumlah 135,875 kg/jam

 Aliran F14

Yeast sejumlah 2,309 kg/jam

 Aliran F15

Nutrisi yeast sejumlah 4,076 kg/jam

 Aliran F16

Yeast keluaran dari Seeding Tank (SD-201) menuju Fermentor (FR-

210).
Contoh perhitungan neraca massa pada Seeding Tank (SD-1) sebagai

berikut:

 Perhitungan jumlah yeast

Yeast yang dibutuhkan pada proses fermentasi asam laktat adalah

sejumlah 1,7% dari jumlah umpan molase yang masuk. (Paturau, 1989)

Massa yeast = massa gula x 1,7%

= 135,875 kg/jam x 1,7%

= 2,309 kg/jam

 Perhitungan nutrisi yeast

Nutrisi yang dibutuhkan sejumlah 3% dari jumlah umpan molase yang

masuk. (Paturau, 1989)

Massa nutrisi = massa gula x 3%

= 135,875 kg/jam x 3%

= 4,076 kg/jam

 Perhitungan massa yeast setelah dibiakkan

Massa yeast yang dihasilkan akan meningkat menjadi 2,76 kali lipat
dari massa bakteri awal (Hanson dan Tsao, dalam Biotechnology and
Bioengineering, Vol. XIV, Issue 2). Sehingga dapat dilakukan
perhitungan sebagai berikut:
Massa bakteri keluaran = 2,76 x massa awal bakteri
= 2,76 x 2,309 kg/jam
= 6,375 kg/jam
 Perhitungan sisa nutrisi

Massa nutrisi sisa = (massa bakteri awal + massa nutrisi awal) –


massa bakteri keluaran
= (2,309 + 4,076) kg/jam – 6,375 kg/jam
= 0,0108 kg/jam

Neraca massa pada Seeding Tank (SD-201) ditampilkan pada tabel A.6

Tabel A.6. Neraca Massa Seeding Tank

Massa
Massa Masuk Massa
Komponen Keluar
Terkonsumsi
F13 F14 F15 F16
Sukrosa 4,265 - - 0,085 4,179
Glukosa 67,023 - - 1,340 65,683
Fruktosa 64,586 - - 1,291 63,294
Air 384,065 - - 7,681 376,383
Abu 29,246 - - - 29,246
Padatan
34,121 - - - 34,121
lainnya
Enzim Sukrase 0,0426 - - - 0,0426
Bakteri (Yeast) - 2,309 - - 6,375
Nutrisi - - 4,0762 - 0,0108
Jumlah 583,350 2,309 4,076 10,398 579,337
(kg/jam) 589,736 589,736

A.7. Holding Tank Yeast

Holding Tank Yeast berfungsi sebagai tempat penyimpanan yeast sementara


sebelum diumpankan ke Fermentor (FR-210).

F16 F17
HT-201

Gambar A.7. Alur Neraca Massa pada Holding Tank Yeast

Keterangan:
F16 : laju alir massa umpan masuk Holding Tank Yeast (HT-202)

F17 : laju alir massa keluaran Holding Tank Yeast (HT-202) menuju
Fermentor (FR-210)

Neraca massa pada Holding Tank Yeast (HT-202) ditampilkan pada tabel
A.7 berikut.

Tabel A.7 Neraca Massa pada Holding Tank Yeast (HT-202)

Komponen Massa Masuk Massa Keluar


F16 F17
Sukrosa 4,179 4,179
Glukosa 65,683 65,683
Fruktosa 63,294 63,294
Air 376,383 376,383
Abu 29,246 29,246
Padatan lainnya 34,121 34,121
Enzim Sukrase 0,0426 0,0426
Bakteri (Yeast) 6,375 6,375
Nutrisi 0,0108 0,0108
Jumlah (kg/jam) 579,337 579,337

A.8. Fermentor (FR-210)

Fermentor (FR-210) berfungsi sebagai tempat untuk mengkonversi glukosa


dan fruktosa menjadi asam laktat. Asam laktat dikonversi oleh yeast, yaitu
Lactocillus delbruecki. Proses fermentasi berlangsung selama 19,5 jam.

F17

F12 F18
SD-201

Gambar A.8. Alur Neraca Massa pada Fermentor (FR-210)


Keterangan:

F14 : laju alir massa umpan dari Holding Tank Gula

F17 : laju alir massa umpan dari Holding Tank Yeast (HT-203)

F18 : laju alir keluaran Fermentor (FR-210) menuju Holding Tank asam
laktat (HT-204)

Perhitungan neraca massa pada Fermentor (FR-210)

Konversi glukosa dan fruktosa menjadi asam laktat dengan bantuan yeast, yaitu
Lactobacillus delbruecki.

 Perhitungan konversi glukosa dan fruktosa menjadi asam laktat

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

C6H12O6(aq) 2 CH3CHOHCOOH(aq)
Glukosa Asam Laktat
Fruktosa

Konversi reaksi adalah 87,5%

Gula = glukosa + fruktosa

Massa gula = (Massa gula glukosa + fruktosa)

= 1313,466 kg/jam

Massa gula
Mol gula masuk =
BM gula

1313,466 kg / jam
=
180 kg /kmol

= 7,297 kmol/jam

Mol gula terkonversi = mol gula awal x konversi gula

= 7,297 kmol/jam x 87,5%


= 6,384 kmol/jam

Massa gula terkonversi = mol gula terkonversi x BM gula

= 6,384 kmol/jam x 180 kg/kmol

= 1.149,283 kg/jam

Mol gula sisa = mol gula awal – mol gula terkonversi

= 7,297 kmol/jam – 6,384 kmol/jam

= 0,912 kmol/jam

Massa gula sisa = mol gula sisa x BM gula

= 0,912 kmol/jam x 180 kg/kmol

= 164,183 kg/jam

Perhitungan masing-masing glukosa dan fruktosa sebagai berikut.

Perhitungan glukosa.

Massa glukosa
Mol glukosa masuk =
BM glukosa

668,895 kg/ jam


=
180 kg /kmol

= 3,716 kmol/jam

Mol glukosa terkonversi = mol glukosa awal x konversi glukosa

= 3,716 kmol/jam x 87,5%

= 3,251 kmol/jam

Massa glukosa terkonversi = mol glukosa terkonversi x BM glukosa

= 3,251 kmol/jam x 180 kg/kmol

= 585,283 kg/jam
Mol glukosa sisa = mol glukosa awal – mol glukosa terkonversi

= 3,716kmol/jam – 3,251 kmol/jam

= 0,464 kmol/jam

Massa glukosa sisa = mol glukosa sisa x BM glukosa

= 0,464 kmol/jam x 180 kg/kmol

= 83,611 kg/jam

Perhitungan fruktosa.

Massa fruktosa
Mol fruktosa masuk =
BM fruktosa

644,571 kg/ jam


=
180 kg /kmol

= 3,580 kmol/jam

Mol fruktosa terkonversi = mol fruktosa awal x konversi fruktosa

= 3,580 kmol/jam x 87,5%

= 3,133 kmol/jam

Massa fruktosa terkonversi = mol fruktosa terkonversi x BM fruktosa

= 3,133 kmol/jam x 180 kg/kmol

= 564,0001 kg/jam

Mol fruktosa sisa = mol fruktosa awal – mol fruktosa terkonversi

= 3,133 kmol/jam –3,133 kmol/jam

= 0,447 kmol/jam

Massa fruktosa sisa = mol fruktosa sisa x BM fruktosa

= 0,447 kmol/jam x 180 kg/kmol


= 80,571 kg/jam

Perhitungan asam laktat sebagai berikut.

2
Mol asam laktat tergenerasi = x mol gula terkonversi
1

2
= = x 1.149,283 kg/jam
1

= 12,769 kmol/jam

Massa asam laktat tergenerasi= mol asam laktat tergenerasi x BM asam laktat

= 12,769 kmol/jam x 90 kg/kmol

= 1.149,283 kg/jam

Mol asam laktat keluar = Mol asam laktat tergenerasi

= 12,769 kmol/jam

Massa asam laktat keluar = Massa asam laktat tergenerasi

= 1.149,283 kmol/jam

C6H12O6(aq) 2 CH3CHOHCOOH(aq)

Mol awal : 7,297 -


Mol bereaksi : 6,384 12,769
Mol sisa : 0,912 12,769

Neraca massa pada Fermentor (FR-210) ditampilkan pada tabel A.8 berikut.
Tabel A.8. Neraca Massa pada Fermentor (FR-210)

Massa
Massa Masuk
Massa Sisa/Keluar
Komponen
Terkonversi/Tergenerasi
F14 F17 F18
Sukrosa 38,386 4,179 - 42,566
Glukosa 603,211 65,683 -585,283 83,611
Fruktosa 581,276 63,294 -564,0001 80,571
Air 3456,587 376,383 3.832,971
Abu 263,219 29,246 - 292,466
Padatan
307,089 34,121 - 341,210
lainnya
Enzim Sukrase 0,383 0,042 - 0,426
Bakteri (Yeast) - 6,375 - 6,375
Nutrisi - 0,0108 - 0,0108
Asam Laktat - - +1.149,283 1.149,283
5.250,155 579,337 - 5.829,493
Jumlah
-
(kg/jam) 5.829,493 5.829,493

A.9. Holding Tank Asam Laktat (HT-203)

Holding Tank Asam Laktat (HT-203) berfungsi sebagai tempat menyimpan


larutan hasil fermentasi untuk kemudian dialirkan secara kontinyu pada proses
selanjutnya. Keluaran massa dari fermentor ditampung di dalam holding tank
asam laktat (HT-)

F18 F19
HT

Gambar A.9. Alur Neraca Massa pada Holding Tank Asam Laktat (HT-203)
Neraca massa pada Holding Tank Asam Laktat (HT-203) ditampilkan pada Tabel
A.9 sebagai berikut.

Tabel A.9. Neraca Massa Holding Tank Asam Laktat (HT-203)

Massa Masuk Massa Keluar


Komponen
F18 F19
Sukrosa 42,566 42,566
Glukosa 83,611 83,611
Fruktosa 80,571 80,571
Air 3.832,971 3.832,971
Abu 292,466 292,466
Padatan lainnya 341,210 341,210
Enzim Sukrase 0,426 0,426
Bakteri (Yeast) 6,375 6,375
Nutrisi 0,0108 0,0108
Asam Laktat 1.149,283 1.149,283
Jumlah (kg/jam) 5.829,493 5.829,493

A.10. Rotary Filter (RF-)

Rotary Filter (RF-201) berfungsi sebagai tempat pemisahan abu dan kultur
bakteri. Di dalam padatan terkandung air sebanyak 2-5% filtrat. (Perry,s, edisi 8
tahun 2008)

F19 RF-201 F21

F20

Gambar A.10. Alur Neraca Massa pada Rotary Filter (RF-201)

Keterangan:
F19 : laju alir massa umpan masuk dari Holding Tank Asam Laktat

(HT-203)

F20 : laju alir massa keluaran Rotary Filter (RF-) berupa ampas

F21 : laju alir massa keluaran Rotary Filter (RF-201) menuju Reaktor

(RE-210) untuk membentuk kalsium laktat.

Contoh perhitungan pada Rotary Filter (RF-201)

 Perhitungan kandungan ampas pada tiap komponen

Massa ampas sukrosa = 42,566 kg/jam x 2%

= 0,851 kg/jam

Massa ampas glukosa = 83,611 kg/jamx 2%

= 1,672 kg/jam

Massa ampas fruktosa = 80,571 kg/jam x 2%

= 1,611 kg/jam

Massa air = 3.832,971 x 2%

= 76,659 kg/jam

Neraca massa pada Rotary Filter (RF-201) ditampilkan pada tabel A.10
sebagai berikut.
Tabel A.10. Neraca massa Rotary Filter (RF-201)

Massa Masuk Massa Keluar


Komponen
F19 F20 F21
42,566 0,851 41,714
Sukrosa
83,611 1,672 81,939
Glukosa
80,571 1,611 78,960
Fruktosa
3.832,971 76,659 3.756,311
Air
292,466 292,466 0
Abu
341,210 341,210 0
Padatan lainnya
0,426 0,426 0
Enzim Sukrase
6,375 6,3752557 0
Bakteri (Yeast)
0,0108 0,01087 0
Nutrisi
1.149,283 - 1.149,283
Asam Laktat
5.829,493 721,284251 5.108,209
Jumlah (kg/jam)
5.829,493 5.829,493

A.11. Mix Point (MP-1)

Mix point (MP-311) berfungsi sebagai tempat pertemuan aliran dari Rotary
Filter (RF-201) dan aliran recycle dari Centrifuge (CF-301).

F26

F21 MP-201 F22


Gambar A.8. Alur Neraca Massa pada Mix Point (MP-201)

Keterangan:

F21 : laju alir massa masuk dari Rotary Filter (RF-201)

F26 : laju alir massa masuk dari Centrifuge (CF-301)

F22 : laju alir massa keluaran Mix Point (MP-301) menuju Reaktor

(RE-202)

Neraca massa pada Mix Point (MP-201) ditampilkan pada tabel A.10
sebagai berikut.

Tabel A.10. Neraca Massa Mix Point (MP-201)

Massa Masuk Massa Keluar


Komponen
F21 F26 F22
Sukrosa 41,71473 4,17147264 45,88619899
Glukosa 81,93964 8,19396411 90,13360516
Fruktosa 78,96002 7,89600177 86,85601952
Air 3756,312 375,631179 4131,942966
Asam Laktat 1149,283 114,928328 1264,211605
Kalsium Karbonat - 702,33978 702,3397805
5108,209 1213,16073 6321,370175
Jumlah (kg/jam)
6321,370175 6321,370175

A.12. Reaktor (RE-310)

Reaktor (RE-310) berfungsi untuk mereaksikan asam laktat menjadi


kalsium laktat dengan penambahan CaCO3 secara berlebih.

F23 F24

F22 HT-203 F25


Gambar A.9. Alur neraca massa pada Reaktor (RE-310)

Keterangan:

F22 : laju alir massa masuk dari Mix Point (MP-201)

F23 : laju alir massa masuk untuk CaCO3

F24 : laju alir massa keluaran untuk CO2

F25 : laju alir massa keluaran Reaktor (RE-310) menuju Centrifuge


(CF-310)

Konversi reaksi asam laktat menjadi kalsium laktat adalah sebesar 85%.
Diasumsikan reaksi tersebut di dalam reaktor terkonversi 100% dengan
menambahkan CaCO3 secara berlebih dari yang dibutuhkan. CaCO3 yang
diberikan 100% berlebih dari yang dibutuhkan untuk mengkonversi 100% asam
laktat menjadi kalsium laktat.

Contoh perhitungan neraca massa pada Reaktor (RE-310)

 Perhitungan mol asam laktat awal


Massaasam laktat masuk
Mol asam laktat awal =
BM asamlaktat
=
=

 Perhitungan mol asam laktat bereaksi


Mol asam laktat bereaksi = mol asam laktat awal x konversi
= kmol/jam x 100%
= kmol/jam

 Perhitungan mol asam laktat sisa


Mol asam laktat sisa = mol asam laktat awal – mol asam laktat
bereaksi
= kmol/jam – kmol/jam
= 0 kmol/jam

 Perhitungan mol CaCO3 awal diberikan 100% berlebih


Mol CaCO3 awal = mol asam laktat awal
= kmol/jam

 Perhitungan mol CaCO3 bereaksi


1
Mol CaCO3 berekasi = ×mol asamlaktat yang bereaksi
2

1 kgmol
= ×
2 jam

= kgmol/jam

 Perhitungan mol CaCO3 sisa

Mol CaCO3 sisa = mol CaCO3 awal – mol CaCO3 bereaksi

= kgmol/jam – kgmol/jam

= kgmol/jam

 Perhitungan massa CaCO3 sisa

Massa CaCO3 sisa = mol CaCO3 sisa x BM CaCO3

= kgmol/jam x 100 kg/kgmol

= kg

 Perhitungan mol air awal


Massaair masuk
Mol air awal =
BM air
=
=

 Perhitungan mol air bereaksi


1
Mol air berekasi = ×mol asamlaktat yang bereaksi
2

1 kgmol
= ×
2 jam

= kgmol/jam

 Perhitungan mol air sisa

Mol air sisa = mol air awal – mol air bereaksi

= kgmol/jam – kgmol/jam

= kgmol/jam

 Perhitungan massa air sisa

Massa air sisa = mol air sisa x BM air

= kgmol/jam x 100 kg/kgmol

= kg

 Perhitungan mol kalsium laktat tergenerasi/terbentuk


1
Mol kalsium laktat tergenerasi = ×mol asamlaktat yang bereaksi
2

1 kgmol
= ×
2 jam

= kgmol/jam
 Perhitungan massa kalsium laktat keluar
Massa kalsium laktat keluar = mol kalsium laktat tergenerasi x

BM kalsium laktat

= kgmol/jam x 218 kg/kgmol

= kg

 Perhitungan mol karbondioksida (CO2) tergenerasi/terbentuk


1
Mol karbondioksida tergenerasi = ×mol asamlaktat yang bereaksi
2

1 kgmol
= ×
2 jam

= kgmol/jam

 Perhitungan massa karbondioksida (CO2) keluar

Massa karbondioksida keluar = mol karbondioksida tergenerasi x

BM karbondioksida

= kgmol/jam x 218 kg/kgmol

= kg

Stoikiometri yang terjadi pada Reaktor (RE-310)

CaCO (CH3CHOHCOO)2C
2 CH3CHOHCOOH + 3 a + H2O + CO2
Mol awal 14,046 7,023 - -
Mol bereaksi 12,248 6,124 6,124
Mol sisa 1,797 0,898 6,124

Neraca massa pada Reaktor (RE-310) ditampilkan pada tabel A.12 sebagai
berikut.

Tabel A.12. Neraca Massa Reaktor (RE-310)


Massa Masuk Massa Massa
BM
Komponen Terkonversi/Tergenera Keluar
kg/kmol
F22 F23 si (F25)
45,8861989 45,8861989
Sukrosa 342 9 - - 9
90,1336051 90,1336051
Glukosa 180 6 - - 6
86,8560195 86,8560195
Fruktosa 180 2 - - 2
4131,94296 4258,36412
Air 18 6 - 126,42116 7
1264,21160
Asam Laktat 90 5 - 1264,2116 0
702,339780 702,339780 702,339780
Kalsium Karbonat 100 5 5 702,33978 5
1531,10072
Kalsium Laktat 218 - - 1531,10072 1
309,029503
Karbondioksida 44 - - 309,029503 4
6321,37017 702,339780 7023,70995
5 5 6
Jumlah (kg/jam)
7023,70995
7023,709956
6

A.13. Centrifuge (CF-310)

Centrifuge (CF-310) berfungsi untuk memisahkan hasil reaksi Reaktor (RE-

310) dengan sisa CaCO3. Komposisi padatan mengandung 10% dari cairan yang

masuk.

F25 CF-310 F27

F26

Gambar A.10. Alur neraca massa pada Centrifuge (CF-301)


Keterangan:

F30 : laju alir massa masuk Centrifuge (CF-310)

F31 : laju alir massa dari sisa CaCO3 berupa aliran recycle menuju Mix

Point (MP-1)

F32 : laju alir massa keluaran Centrifuge (CF-310) menuju Mix Point

(MP-2)

Contoh perhitungan neraca massa pada Centrifuge (CF-310)

 Perhitungan aliran dari sisa CaCO3 berupa aliran recycle

Komposisi padatan mengandung 10% dari cairan yang masuk

Massa padatan = massa awal padatan x 10%

Massa sukrosa = kg/jam x 10%

= kg/jam

Massa glukosa = kg/jam x 10%

= kg/jam

Massa fruktosa = kg/jam x 10%

= kg/jam

Massa air = kg/jam x 10%

= kg/jam

Massa kalsium laktat = kg/jam x 10%


= kg/jam

Neraca massa pada Centrifuge (CF-301) ditampilkan pada tabel A.13


sebagai berikut.

Tabel A.13. Neraca Massa Centrifuge (CF-310)

Massa Masuk Massa Keluar


Komponen
F25 F26 F27
Sukrosa 45,88619899 4,588619899 41,29757909
Glukosa 90,13360516 9,013360516 81,12024464
Fruktosa 86,85601952 8,685601952 78,17041756
Air 4258,364127 425,8364127 3832,527714
Kalsium Karbonat 702,3397805 702,3397805 -
Kalsium Laktat 1531,100721 153,1100721 1377,990649
6714,680452 1303,573848 5411,106604
Jumlah (kg/jam)
6714,680452 6714,680452

A.14. Mix Point (MP-2)

Mix Point (MP-2) berfungsi sebagai tempat pertemuan aliran dari

Centrifuge (CF-310) dengan aliran mother liquor dari Centrifuge (CF-320).

F27
MP-2 F28

F31

Gambar A.14. Alur Neraca Massa pada Mix Point (MP-2)

Keterangan:

F27 : laju alir massa masuk Mix Point (MP-2) dari Centrifuge (CF-310)

F31 : laju alir massa masuk Mix Point (MP-2) dari aliran mother liquor
Centrifuge (CF-320)
F28 : laju alir massa keluaran Mix Point (MP-2) menuju Crystallizer
(CR-310)

Neraca massa pada Mix Point (MP-301) ditampilkan pada tabel A.14
sebagai berikut.

Tabel A.14. Neraca Massa Mix Point (MP-2)

Massa Masuk Massa Keluar


Komponen
F27 F30 F28
Sukrosa 41,2975791 50,00973724 91,30731633
Glukosa 81,1202446 22,50438176 103,6246264
Fruktosa 78,1704176 100,0194745 178,189892
Air 3832,52771 2500,486862 5556,637471
Kalsium Laktat 1377,99065 167,5326198 1545,523269
Jumlah (kg/jam) 5411,106604 2840,553075 7475,282575

A.15. Crystallizer (CR-310)

Crystallizer (CR-310) berfungsi mengkristalkan larutan kalsium laktat

keluaran Mix Point (MP-2).

Air yang menguap sebesar 50%.

F29

F28 CR-310 F30

Gambar A.15. Alur Neraca Massa pada Crytallizer (CR-310)

Keterangan:

F28 : laju alir massa masuk dari Mix Point (MP-2)


F29 : laju alir massa keluaran berupa uap air

F30 : laju alir massa keluaran Crystallizer (CR-310) menuju Centrifuge


(CF-320)

Contoh perhitungan neraca massa pada Crystallizer (CR-310)

 Perhitungan air yang diuapkan


Air yang diuapkan = massa awal air x 50%
= kg/jam x 50%
= kg/jam

 Perhitungan aliran keluaran Crystallizer (CR-301)


Air sisa = massa awal air – massa air yang diuapkan
= 11.421,13 kg/jam – 5.710,56 kg/jam
= 5.710,56 kg/jam

Air yang terikut dalam kristal diasumsikan 10%


= 10% x air sisa
= 10% x 5.710,56 kg/jam
= 571,056 kg/jam

Air di mother liquor = 5.710,56 kg/jam – 571,056 kg/jam


= 5.139,5 kg/jam

Komponen mother liquor:


Komponen = kelarutan masing-masing komponen x air di mother
liquor

Sukrosa = 0,02 (kg/kg air) x 5.139,5 kg/jam


= 102,79 kg/jam
Glukosa = 0,009 (kg/kg air) x 5.139,5 kg/jam
= 46,25 kg/jam
Fruktosa = 0,04 (kg/kg air) x 5.139,5 kg/jam
= 205,58 kg/jam
Kalsium laktat = 0,067 (kg/kg air) x 5.139,5 kg/jam
= 344,347 kg/jam

Komponen kristal = komponen input – komponen mother liquor

Sukrosa = 135,2 kg/jam


Glukosa = 266,43 kg/jam
Fruktosa = 256,74 kg/jam
Kalsium laktat = 4419,19 kg/jam
Air = 571,056 kg/jam

Neraca massa pada Crystallizer (CR-301) ditampilkan pada Tabel A.15


sebagai berikut.

Tabel A.15. Neraca Massa Crystallizer (CR-310)

Massa
Massa Keluar
Masuk
Komponen F30
F29 (Uap
F28 Mother Kristal
Air) Air Sisa
Liquor (Solid)
41,2975790
Sukrosa 91,31206576 - - 50,01448667
9
81,1202446
Glukosa 103,6267636 - - 22,506519
4
78,1704175
Fruktosa 178,1993909 - - 100,0289733
6
2778,58259 2778,58259 277,858259
Air 5557,165185 2500,724333
3 3 3
Kalsium 1377,99064
1545,53918 - - 167,5485303
Laktat 9
2778,58259
Jumlah 7475,842585 - 2840,822843 1856,43715
3
(kg/jam)
7475,842585 7475,842585
A.16. Centrifuge (CF-320)

Centrifuge (CF-320) berfungsi untuk memisahkan kristal dan larutan mother

liquor yang terbentuk di Crystallizer (CR-310).

F30 CF-302 F32

F31

Gambar A.16. Alur Neraca Massa pada Centrifuge (CF-320)

Keterangan:

F30 : laju alir massa masuk dari Crystallizer (CR-310)

F31 : laju alir massa keluaran mother liquor menuju Mix Point (MP-2)

F32 : laju alir massa keluaran berupa kristal menuju Rotary Dryer (RD-
310)

Neraca massa pada Centrifuge (CF-302) ditampilkan pada tabel A.16


sebagai berikut.

Tabel A.16. Neraca Massa Centrifuge (CF-320)

Massa Masuk Massa Keluar


F30
Komponen Mother Kristal
Mother
Kristal (Solid) Liquor (F31) (F32)
Liquor
41,2975790
50,00973724 41,29757909 50,00973724
Sukrosa 9
81,1202446
22,50438176 81,12024464 22,50438176
Glukosa 4
78,1704175
100,0194745 78,17041756 100,0194745
Fruktosa 6
277,831873
2500,486862 277,8318736 2500,486862
Air 6
Kalsium 1377,99064
167,5326198 1377,990649 167,5326198
Laktat 9
1856,41076
Jumlah 2840,553075 1856,410764 2840,553075
4
(kg/jam)
4696,963839 4696,963839

A.17. Rotary Dryer (RD-310)

Rotary Dryer (RD-310) berfungsi untuk membuang seluruh air yang

masih terkandung di dalam kristal.

F33

F32 RD-310 F34

Gambar A.17. Alur Neraca Massa pada Rotary Dryer (RD-310)

Keterangan:

F32 : laju alir massa dari Centrifuge (CF-320) masuk Rotary Dryer
(RD-310)

F33 : laju alir massa air menguap dari Rotary Dryer (RD-310)

F34 : laju alir massa keluaran Rotary Dryer (RD-310) menuju Mixing
Tank (MT-310)

Contoh perhitungan neraca massa pada Rotary Dryer (RD-310)

 Perhitungan massa air yang diuapkan

Kandungan air dalam kristal diuapkan 100%

Air yang diuapkan = 100% x 277,831 kg/jam

= 277,831 kg/jam
 Perhitungan massa air sisa

Massa air sisa = massa awal air – massa air yang diuapkan

= 277,831 kg/jam –277,831 kg/jam

= 0 kg/jam

Neraca massa pada Rotary Dryer (RD-301) ditampilkan pada Tabel A.17
sebagai berikut.

Tabel A.17. Neraca Massa Rotary Dryer (RD-310)

Massa Masuk Massa Keluar


Komponen
F32 F33 F34
Sukrosa 41,29757909 - 41,29757909
Glukosa 81,12024464 - 81,12024464
Fruktosa 78,17041756 - 78,17041756
Air 277,8318736 277,8318736 0
Kalsium Laktat 1377,990649 - 1377,990649
1856,410764 277,8318736 1578,578891
Jumlah (kg/jam)
1856,410764 1856,410764

A.18. Mix Point (MP-3)

Mix Point (MP-302) berfungsi sebagai tempat pertemuan aliran dari Storage

Tank (ST-310) dan Condensor (CD-301).


F

F35 MP-302 F36

Gambar A.18. Alur neraca massa pada Mix Point (MP-3)

Keterangan:

F35 : laju alir massa masuk Mix Point (MP-3) dari Storage Tank (ST-

310)

F : laju alir massa masuk Mix Point (MP-302) dari Condensor (CD-

310)

F36 : laju alir massa keluaran Mix Point (MP-3) menuju Mixing Tank

(MT-310)

Neraca massa pada Mix Point (MP-3) ditampilkan pada Tabel A.18 sebagai
berikut.

Tabel A.18. Neraca Massa Mix Point (MP-3)

A.19. Mixing Tank (MT-310)

Mixing Tank (MT-310) berfungsi melarutkan impuritis berupa sukrosa,

glukosa, dan fruktosa menggunakan etanol.

F34
MT-310 F37

F36
Gambar A.19. Alur Neraca Massa pada Mixing Tank (MT-310)

Keterangan:

F34 : laju alir massa masuk Mixing Tank (MT-310) dari Rotary Dryer

(RD-301)

F36 : laju alir massa masuk Mixing Tank (MT-301) dari Mix Point

(MP-3)

F37 : laju alir massa keluar Mixing Tank (MT-301) menuju Centrifuge

(CF-330)

Contoh perhitungan neraca massa pada Mixing Tank (MT-310)

 Perhitungan massa etanol untuk melarutkan impuritis

Tabel A.18. Data kelarutan pada suhu 75oC

Komponen Kelarutan (kg/kg etanol)

Sukrosa 0,035

Glukosa 3,1889

Fruktosa 0,3111

Kalsium Laktat 0

sumber : Phery (1999)

Etanol untuk melarutkan impuritis =

massa impuritis
Kelarutan tiap impuritis (kg/kg etanol) =
x kg etanol

Etanol untuk melarutkan sukrosa =


135 ,2 kg / jam
0,035 kg/kg etanol =
x kg etanol

X kg etanol = 3862,85 kg/jam

Etanol untuk melarutkan glukosa =

266 , 43 kg / jam
3,19 kg/kg etanol =
x kg etanol

X kg etanol = 83,52 kg/jam

Etanol untuk melarutkan fruktosa =

256 ,74 kg / jam


0,31 kg/kg etanol =
x kg etanol

X kg etanol = 828,19 kg/jam

Sehingga etanol yang dibutuhkan untuk melarutkan impuritis sebanyak

3863 kg/jam.

Neraca massa pada Mix Tank (MT-301) ditampilkan pada tabel A.19

Tabel A.19. Neraca Massa Mixing Tank (MT-310)

Massa
Massa Masuk
Komponen Keluar
F34 F36 F37
Sukrosa 41,29757909 - 41,29757909
Glukosa 81,12024464 - 81,12024464
Fruktosa 78,17041756 - 78,17041756
Kalsium Laktat 1377,990649 - 1377,990649
Akhokol - 1456,640177 1456,640177
1578,578891 1456,640177 3035,219068
Jumlah (kg/jam)
3035,219068 3035,219068

A.20. Centrifuge (CF-330)


Centrifuge (CF-330) berfungsi memisahkan kristal kalsium laktat dari

impuritisnya. Kristal kalsium laktat dapat terpisah 100% dari impuritisnya.

F37 CF-330 F39

F38

Gambar A.18. Alur neraca massa pada Centrifuge (CF-303)

Keterangan:

F37 : laju alir massa masuk dari Mixing Tank (MT-310)

F38 : laju aliran impuritis

F39 : laju alir massa keluar Centrifuge (CF-330) menuju Rotary Dryer
(RD-320)

Contoh perhitungan neraca massa pada Centrifuge (CF-330)

 Perhitungan etanol yang terikut produk

Sebanyak 10% etanol terbawa bersama kristal kalsium laktat. Jumlah

etanol yang terbawa adalah

Massa etanol dalam kristal kalsium laktat = 10% x massa awal etanol

= 10% x 3.863,01 kg/jam


= 386,3 kg/jam
 Perhitungan jumlah etanol sebagai impuritis

= massa etanol awal – massa etanol pada kristal kalsium laktat

= 3.863,01 kg/jam – 386,3 kg/jam = 3.476,71 kg/jam


Neraca massa pada Centrifuge (CF-330) ditampilkan pada tabel A.20
sebagai berikut.

Tabel A.20. Neraca massa Centrifuge (CF-330)

Massa Masuk Massa Keluar


Komponen
F37 F38 F39
Sukrosa 41,29757909 41,29758 -
Glukosa 81,12024464 81,12024 -
Fruktosa 78,17041756 78,17042 -
Kalsium Laktat 1377,990649 - 1377,991
Etanol 1456,640177 1310,976 145,664
3035,219068 1511,564 1523,655
Jumlah (kg/jam)
3035,219068 3035,219068

A.21. Rotary Dryer (RD-320)

Rotary Dryer (RD-320) berfungsi untuk menghilangkan kandungan etanol

pada kristal kalsium laktat.

F63

F53 RD-320 F61

Gambar A.21. Alur Neraca Massa pada Rotary Dryer (RD-320)

Keterangan:

F39 : laju alir massa masuk dari Centrifuge (CF-330)

F40 : laju alir keluaran Rotary Dryer (RD-302) berupa uap etanol
F41 : laju alir produk berupa kalsium laktat

Dikarenakan sifat etanol yang mudah menguap, maka diasumsikan etanol


menguap 100%.

Neraca massa pada Rotary Dryer (RD-330) ditampilkan pada Tabel A.21
sebagai berikut.

Tabel A.21. Neraca Massa Rotary Dryer (RD-320)

Massa Masuk Massa Keluar


Komponen
F39 F40 F41
Kalsium Laktat 1377,990649 - 1377,990649
Etanol 145,6640177 145,6640177 -
1523,654667 145,6640177 1377,990649
Jumlah (kg/jam)
1523,654667 1523,654667

A.22. Mixing Point (MP-330)

Mixing Point (MP-330) berfungsi sebagai tempat pertemuan antara aliran

impuritis gula dari Centrifuge (CF-330) dengan aliran impuritis gula dari

Centrifuge (CF-340).

F38
MP-330 F42

F52

Gambar A.22. Alur Neraca Massa pada Mixing Point (MP-330)

Keterangan:

F38 : laju alir massa masuk Mixing Point (MP-330) dari Centrifuge
(CF-330)
F58 : laju alir massa masuk Mixing Point (MP-330) dari Centrifuge
(CF-340)

F42 : laju alir massa keluaran Mixing Point (MP-330) menuju


Crystallizer (CR-320)

Neraca massa pada Mixing Point (MP-303) ditampilkan pada tabel A.22
sebagai berikut.

Tabel A.22. Neraca Massa Mixing Point (MP-330)

A.23. Crystallizer (CR-320)

Crystallizer (CR-320) berfungsi untuk mengkristalkan sisa-sisa gula.

F43

F42 CR-320 F44

Gambar A.22. Alur neraca massa pada Crystallizer (CR-320)

Keterangan:

F42 : laju alir massa masuk Crystallizer (CR-320) dari Mixing Point
(MP-330)

F43 : laju alir etanol menguap


F44 : laju alir keluaran Crystallizer (CR-320)

Contoh perhitungan neraca massa pada Crystallizer (CR-320)

 Perhitungan etanol yang diuapkan


Etanol yang diuapkan = 50% x massa etanol awal
= 50% x 6622,29 kg/jam
= 3311,14 kg/jam

 Perhitungan sisa etanol dialiran keluaran

Etanol sisa = massa etanol awal – massa etanol teruapkan

= 6622,29 kg/jam – 3311,14 kg/jam

= 3311,14 kg/jam

 Perhitungan etanol yang terikut dalam kristal

Diasumsikan 5% etanol terikut dalam kristal

Etanol dalam kristal = 5% x jumlah etanol sisa

= 5% x 3311,14 kg/jam

= 165,55 kg/jam

 Perhitungan etanol di mother liquor

Etanol di mother liquor = jumlah etanol sisa – etanol dalam kristal

= 3311,14 kg/jam – 165,55 kg/jam

= 3.145,58 kg/jam

 Perhitungan komponen mother liquor


Komponen = kelarutan x etanol di mother liquor

kg kg etanol kg
Sukrosa = 0,037 ×3.145 ,58 =116 , 4
kg etanol jam jam

kg kg etanol kg
Glukosa = 3,401 ×3.145 , 58 =10.698
kg etanol jam jam

kg kg etanol kg
Fruktosa = 0,332 ×3.145 , 58 =1.044 ,3
kg etanol jam jam

 Perhitungan massa pada komponen kristal

Komponen= massa awal – massa pada mother liquor

Sukrosa = 252,64 kg/jam – 116,4 kg/jam

= 135,2 kg/jam

Glukosa = 10.966,11kg/jam – 10.698 kg/jam

= 266,43 kg/jgm

Fruktosa = 1.300,57 kg/jam – 1.044,3 kg/jam = 256,74 kg/jam

Neraca massa pada Crystallizer (CR-302) ditampilkan pada tabel A.23

Tabel A.23. Neraca massa Crystallizer (CR-302)

A.1. Centrifuge (CF-304)

Centrifuge (CF-304) berfungsi untuk memisahkan kristal gula dari larutan

mother liquor.

F44 CF-340 F46


F45

Gambar A.24. Alur Neraca Massa pada Centrifuge (CF-340)

Keterangan:

F44 : laju alir massa masuk Centrifuge (CF-340) dari Crystallizer (CR-

320)

F45 : laju alir massa recycle menuju Mixing Point (MP-330)

F46 : laju alir massa keluaran Centrifuge (CF-340)

Pemisahan kristal dan larutan mother liquor (impuritis gula) pada

Centrifuge (CF-340) menggunakan gaya sentrifugal dan berat jenis dari masing-

masing komponen.

Neraca massa pada Centrifuge (CF-304) ditampilkan pada tabel A.24


sebagai berikut.

Tabel A.24. Neraca Massa Centrifuge (CF-340)

A.25. Condensor (CD-310)


Fungsi : Untuk mengkondensasikan etanol dan melepaskan udara kering.
Untuk menetukan tekanan uap masing-masing zat menggunakan data pada tabel

B
ln P = A -
dengan persamaan T + C (Coulson, 2005).

Tabel A.26. Data Antoine


Kompone
n A B C
C2H5OH 18,912 3.803,98 -41,68
15,407
O2 5 734,6 -6,45
N2 14,954 588,72 -6,60
(Sumber : Coulsen Vol 6, 4th Ed, 2005)

Kemudian hitung TDew dan TBubble dengan menggunakan Trial and Error pada
tekanan (P) = 1 atm (101,325 kPa: 760 mmHg). T Dew dan TBubble ditrial hingga ∑Xi
dan ∑Yi ≈ 1. Hasil perhitungan trial adalah sebagai berikut.

F47
F40
CD-310 F48

F43

F40 dari storage tank

F43 dari condensor

F47 keluaran uap etanol

F48 keluaran etanol liquid

Anda mungkin juga menyukai