Anda di halaman 1dari 59

PERANAN SEKOLAH DALAM

MENGEMBANGKAN TUGAS-
TUGAS-
TUGAS PERKEMBANGAN
SISWA

53
 PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN
MELALUI KELOMPOK SEBAYA

 MENCAPAI PERKEMBANGAN
KEMANDIRIAN PRIBADI

 PENGEMBANGAN KEIMANAN DAN


KETAQWAAN KEPADA TUHAN YANG
MAHA ESA

Sosialisasi KTSP 54
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
FASE PRASEKOLAH
(TAMAN KANAK-
KANAK-KANAK)

55
FASE PRASEKOLAH (USIA TK)

 Usia 2-
2-6 tahun
 Kesadaran sebagai pria atau
wanita
 Dapat mengatur dlm buang
air (toilet training)
 Mengenal beberapa hal yg
dianggap berbahaya (mencelakakan dirinya)

Sosialisasi KTSP 56
PERKEMBANGAN FISIK
 Pertumb. tubuh yg menyangkut ukuran dan tinggi,
kekuatan utk keterampilan fisik
 Usia 3 th tinggi 80-
80-90 cm berat 10-
10-13 kg, usia 5 th tinggi
100--110 cm berat 18
100 18--20 kg
 Pertumb. tulang semakin besar dan kuat
 Pertumb gigi semakin lengkap (dpt memakan yg padat)
 Perkemb. sistem syaraf pusat (kesiapan anak dlm
pemahaman dan penguasaan tubuhnya)
 Pertumb. otak pada usia 5 th sudah mencapai 75 % dari
ukuran orang dewasa, 6 th 90 %.
 Pertumb “myelinization” (gunanya membantu transmisi
impul--impul syaraf secara tepat, utk pengontrolan thd
impul
kegiatan motorik)
 Pernapasan lebih lambat dan mendalam, denyut jantung
lebih lambat dan menetap
 Berkembangnya kemampuan motorik (kasar & halus)
Sosialisasi KTSP 57
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
 Perkemb. kognitif berada pada periode praoperasional
(tahapan belum mampu menguasai operasi mental
secara logis)
 Usia 4 th berkembangnya “symbolic function”
 Berpikir masih dibatasi oleh persepsinya. Mereka
meyakini apa yg dilihatnya, & hanya terfocus kpd satu
atribut/dimensi thd satu objek dlm waktu yg sama
 Cara berpikirnya bersifat memusat (centering)
 Egosentrisme
 Sudah mengerti dasar-
dasar-dasar pengelompokkan sesuatu
seperti kesamaan warna, bentuk, dan ukuran.
 Semilogical reasoning (menjelaskan peristiwa alam dg,
pemecahan dianalogikan dg tingkah laku manusia)
Sosialisasi KTSP 58
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
 Usia 4 th menyadari dirinya berbeda dg orang lain
 Berkembang perasaan harga diri yg menuntut pengakuan
lingkungan
 Tdk terpenuhi harga diri anak akan berkembang sikap
keras kepala/menentang atau menyerah/penurut dg sifat
pemalu
 Tumbuhnya emosi takut (perasaan terancam oleh suatu
objek yg dianggap membahayakan)
 Tumbuhnya emosi cemas (perasaan takut yg bersifat
halayan yg tdk ada obyeknya)
 Tumbuhnya emosi marah (perasaan tdk senang dlm
bentuk verbal dan non verval)
 Tumbuhnya emosi cemburu (perasaan tdk senang thd
orang lain yg dipandang telah merebut kasih sayang)
Sosialisasi KTSP 59
 Tumbuhnya kegembiraan, kesenangan, kenikmatan
(melalui terpenuhinya kebutuhan jasmaniah, kasih
sayang, ada kesempatan bermain, memiliki mainan yg
disenanginya)
 Tumbuhnya kasih sayang (perasaan senang memberikan
perhatian/perlindungan thd orang lain/hewan/benda)
 Tumbuhnya phobi (perasaan takut thd objek yg tdk patut
ditakutinya)
 Tumbuhnya ingin tahu (curiosity) (perasaan ingin
mengenal, mengetahui segala sesuatu)

Sosialisasi KTSP 60
PERKEMBANGAN BAHASA
 Masa ketiga (2.0-
(2.0-2.6) bercirikan:
 Mulai bisa menyusun kalimat tunggal yg sempurna
 Mampu memahami perbandingan (burung pipit dg
merpati)
 Banyak menanyakan nama dan tempat: apa, di mana
dan dari mana)
 Sudah banyak menggunakan kata yg berawalan dan
berakhiran)

 Masa keempat (2.6-


(2.6-6.0) bercirikan:
 Dpt menggunakan kalimat majemuk
 Tingkat berpikir lebih maju (banyak menanyakan soal
waktu – sebab akibat melalui pertanyaan: kapan,
dimana mengapa, dan bagaimana.
Sosialisasi KTSP 61
PERKEMBANGAN SOSIAL
 Usia 4 th perkemb. sosial mulai jelas (mulai berhubungan
dg teman sebayanya)
 Mulai mengetahui aturan-
aturan-aturan (lingkungan keluarga
atau lingkungan bermain)
 Sedikit demi sedikit mulai tunduk pada peraturan
 Mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain
 Mulai dpt bermain bersama anak-
anak-anak lain/teman
sebayanya (peer group)
 Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh iklim
sosio--psikologis keluarga
sosio
 PAUD (TK) membantu kematangan sosial anak

Sosialisasi KTSP 62
PERKEMBANGAN BERMAIN
 Usia pra sekolah sebagai masa bermain
 Setiap waktu diisi dengan kegiatan bermain
 Bermain dg kegiatan kebebasan batin utk memperoleh
kesenangan
 Setiap usia perkembangan berbeda dlm
tingkatan/kompleksivitas bermainnya

Sosialisasi KTSP 63
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
 Masa ini disebut masa TROTZALTER (periode
perlawanan/masa krisis)
 Krisis karena ada perubahan dlm dirinya (mulai sadar
aku--nya, menyadari dirinya terpisah dari
aku
lingkungan/orang lain)
 Suka menyebut dirinya pada orang lain
 Menyadari ada dua pihak yg berhadapan (aku dan orang
lain)
 Menyadari tdk setiap keinginannya terpenuhi
 Timbul konplik (sikap membandel)
 Perkembangan dari dependen ke independen
 Konsep tentang dirinya sulit dipahami karena bahasa
belum jelas
Sosialisasi KTSP 64
 Masih egosentris
 Kepercayaan diri (self confidence) terkait dg perlakuan
orang tuanya
 Timbulnya inisiatif
 Tdk terpenuhi energi timbul hambatan, akan mengalami
GUILT (rasa bersalah)

Sosialisasi KTSP 65
PERKEMBANGAN MORAL
 Timbul rasa moralitas pada kelompok
 Melalui interaksi dg orang lain timbul pemahaman:
baik/boleh/diterima/disetujui/buruk/tdk boleh/ditolak
 Masa perlu latihan kebiasaan
 Perlunya penanaman konsep disertai dengan alasan
 Berkembang sikap simpati, GENEROSITY (murah hati)
atau ALTRUISM (kepedulian thd kesejahteraan orang lain)
 timbulnya SELF DISCIPLINE (mengendalikan diri,
mendisiplinkan diri dg kesadaran)

Sosialisasi KTSP 66
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
FASE ANAK SEKOLAH
(USIA SD)

67
PERKEMBANGAN FISIK
 Fase usia SD (6 s/d 12 )
 Periode pertumbuhan fisik yg lambat sampai masa
remaja
 Usia 6 th tinggi rata-
rata-rata 46 inci, berat 22,5 kg
 Usia 12 tinggi rata-
rata-rata 60 inci, berat 42,5 kg
 Peningkatan berat badan lebih banyak dari pada tinggi
badan
 Perkembangan motorik (kasar & halus) lebih
terkoordinasi & mampu menjaga keseimbangan
 Masa ideal belajar ket. Motorik: menulis, menggambar,
melukis, mengetik (komputer), main bola, atletik dll
 Usia 7 th tangan semakin kuat & lebih menyukai pensil
dari pada krayon tuk menulis
Sosialisasi KTSP 68
 Usia 8 s/d 10 dpt menulis dg baik, huruf lebih kecil, dan
rapi
 Usia 10 s/d 12 timbulnya ket. Manipulatif dg gerakan yg
kompleks, rumit, & cepat (membuat kerajinan &
memainkan instrumen musik)

Sosialisasi KTSP 69
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
 Usia 6 s/d 12 dpt mereaksi rangsangan intelektual
(melaksanakan tugas-
tugas-tugas belajar yg menuntut
kemampuan intelektual/kematangan kognitif; membaca,
menulis, menghitung)
 Menurut PIAGET disebut masa operasional konkrit
(concrete operational)
 Concrete operational: aktivitas mental yg dipokuskan
pada objek & peristiwa-
peristiwa-peristiwa nyata atau konkrit & dpt
diukur
 Hilangnya daya pikir imajinatif & timbulnya berpikir
konkrit, rasional, & objektif dg daya ingat yg kuat &
berada dalam stadium belajar
 Mampu menyadari KONSERVASI: kemampuan tuk
berhubungan dg sejumlah aspek yg berbeda secara
serempak
Sosialisasi KTSP 70
 Mengembangkan operasi NEGASI: mampu memahami
proses yg terjadi & memahami proses antar keduanya
 Mengembangkan operasi RESIPROKASI: memahami
hubungan timbal balik antara panjang & kurang rapat
atau sebaliknya kurang panjang tetapi lebih rapat dg
benda yg jumlahnya sama
 IDENTITAS: mampu mengenal benda, menghitung,
walaupun dipindahkan jumlah benda tetap sama
 Mampu mengembangkan berpikir KRITIS: repleksi thd
permasalahan secara mendalam, mempertahankan
pikiran tetap terbuka thd perspektif yg berbeda, tdk
mempercayai begitu saja informasi yg datang
 Mampu mengembangkan berpikir KREATIF: kemampuan
tuk menciptakan sesuatu yg baru dg wujudnya adalah
tindakan manusia
Sosialisasi KTSP 71
PERKEMBANGAN BAHASA
 Usia 6 “vocabulary” meningkat 2.500 kata, akhir 11-
11-12
menguasai 50.000 kata
 Penggunaan kalimat & kata semakin kompleks
 Banyak bertanya soal waktu & sebab akibat dg
pertanyaan “dimana”, “mengapa”, “bagaimana”
 Latihan yg perlu diberikan:
* berkomunikasi dg orang lain
* menyatakan isi hatinya (perasaan)
* memahami keterampilan mengolah informasi yg
diterimanya
* berpikir ( menyatakan gagasan atau pendapat)
* menyatakan sikap & keyakinan

Sosialisasi KTSP 72
PERKEMBANGAN SOSIAL
 Pemahaman tentang diri (sence of self atau self concept)
 Self concept: body image, ideal self, & sosial self
 Cenderung mendefinisikan dirinya secara subyektif
 Usia 7 s/d 11 meluangkan waktu 40% tuk berinteraksi dg
teman sebayanya/kelompoknya
 Membentuk ikatan baru dg teman sebayanya (peer
group)
 Timbul sikap kooperatif & sosiosentris dlm kelompok
(gang)

Sosialisasi KTSP 73
PERKEMBANGAN EMOSI
 Kemampuan mengontrol emosi melalui peniruan &
latihan (pembiasaan)
 Pikiran emosional lebih dominan dari pada pikiran
rasional
 Ciri penampilan emosi
* emosi yg kuat thdp hal yg sepele
* emosi seringkali tampak
* emosi bersifat sementara
* emosi diketahui melalui gejala perilaku
 Timbulnya emosi positif dan emosi negatif

Sosialisasi KTSP 74
TUGAS GURU

 Iklim kelas yg bebas dari ketegangan


 Perlakukan individu dg harga dirinya
 Menghargai hasil karya
 Tumbuhkan kecerdasan emosi
 GOLEMAN : emotional intelligence (EQ)
* mengenali emosi
* mengelola emosi
* memotivasi diri sendiri
* mengenali emosi orang lain
* membina hubungan

Sosialisasi KTSP 75
PERKEMBANGAN MORAL
 Mulai mengenal konsep moral (mengenai benar salah
atau baik buruk)
 Dapat mengikuti pertautan/tuntutan dari orang tua atau
lingkungan sosialnya
 Akhir usia sekolah dpt memahami alasan yg mendasar
thd peraturan
 Dpt mengasosiasikan bentuk perilaku dg konsep benar
salah/baik buruk

Sosialisasi KTSP 76
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
MASA REMAJA
(ADOLESENCE)

77
PERKEMBANGAN KOGNITIF
(INTELEKTUAL)
 (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan-
kegiatan-
kegiatan mental tentang berbagai gagasan)
 Dapat berpikir logis tentang berbagai gagasan yg
abstrak, sistematis, ilmiah dlm memecahkan dari pada
berpikir konkrit
 Usia 16 tahun berat otak sudah menyamai orang dewasa
 Terjadinya lingkaran Lobe Frontal yg berfungsi sbg
kegiatan kognitif tingkat tinggi (merumuskan
perencanaan strategis atau mengambil keputusan)
 Cara berpikir berkaitan erat dg dunia kemungkinan
(word of possibilities)

Sosialisasi KTSP 78
 Kemampuan nalar secara ilmiah melalui pengujian secara
hipotesis
 Sudah memikirkan tentang masa depan dg membuat
perencanaan dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan
tuk mencapainya
 Menyadari proses kognitif itu efisien atau tdk efisien
 Berpikir semakin luas, bisa meliputi aspek agama,
keadilan, moralitas, dan identitas

Sosialisasi KTSP 79
IMPLIKASI PENDIDIKAN:
• Program pendidikan yg memfasilitasi perkembangan
kemampuan berpikir remaja
• Seperti: penggunaan metode mengajar yg mendorong
anak aktif bertanya, mengemukakan gagasan, atau
mengujicobakan sesuatu materi
• Melakukan dialog, diskusi, atau curah pendapat (brain
storming) dg siswa, tentang masalah sosial, kehidupan,
agama, etika pergaulan atau pacaran, politik, lingkungan
hidup, bahaya minuman keras, dan obat-
obat-obat terlarang

Sosialisasi KTSP 80
PERKEMBANGAN EMOSI
 Masa puncak emosionalitas (perkembangan emosi yg
tinggi)
 Pertumbuhan fisik (terutama organ-
organ-organ seksual)
mempengaruhi perkembangan emosi atau perasaan,
seperti perasaan cinta, rindu, dan keinginan untuk
berkenalan
 Perkembangan emosi yg sensitif dan reaktif thd situasi
sosial
 Emosi bersifat negatif dan temperamental (mudah
tersinggung/marah, atau mudah sedih/murung)
 Remaja akhir (21 tahun) sudah dapat mengendalikannya

 Mencapai kematangan emosional merupakan masa yg


sangat sulit bagi remaja
 Faktor kondisi sosio-
sosio-emosional lingkungan keluarga dan
teman sebaya dlm kematangan emosional
Sosialisasi KTSP 81
PERKEMBANGAN SOSIAL

 Berkembang “social cognition” kemampuan memahami


orang lain (hubungan akrab: persahabatan/pacaran)
 Pemilihan persahabatan dg kualitas psikologis yg relatif
sama dg dirinya (interes, sikap, nilai, kepribadian)
 Berkembang sikap “conformity” kecenderungan untuk
menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai,
kebiasaan, kegemaran atau keinginan teman sebaya
 Harus memiliki “social adjusment” yg tepat
(kemampuan mereaksi secara tepat thd realitas sosial,
situasi, dan relasi)

Sosialisasi KTSP 82
KARAKTERISTIK PENYESUAIAN SOSIAL REMAJA

1. DI LINGKUNGAN KELUARGA
a. menjalin hubungan yg baik dengan anggota
keluarga (orang tua dan saudara)
b. menerima otoritas orang tua (mau mentaati
peraturan yg ditetapkan orang tua)
c. menerima tanggung jawab batasan-
batasan-batasan (norma)
keluarga
d. berusaha untuk membantu anggota keluarga,
sebagai individu maupun kelompok dlm mencapai
tujuannya

Sosialisasi KTSP 83
2. DI LINGKUNGAN SEKOLAH
a. bersikap respek dan mau menerima peraturan
sekolah
b. berpartisipasi dlm kegiatan-
kegiatan-kegiatan sekolah
c. menjalin persahabatan dg teman-
teman-teman di sekolah
d. bersikap hormat thd guru, pemimpin sekolah, dan
staf lainnya
e. membantu sekolah dalam merealisasikan tujuan-
tujuan-
tujuannya

Sosialisasi KTSP 84
3. DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
a. mengakui dan respek terhadap hak-
hak-hak orang lain
b. memelihara jalinan persahabatan dg orang lain
c. bersikap simpati terhadap kesejahteraan orang lain
d. bersikap respek terhadap nilai-
nilai-nilai, hukum, tradisi,
dan kebijakan-
kebijakan-kebijakan masyarakat

(Alexander A. Schneiders dlm bukunya “Personal


Adjusment and Mental Healt”)

Sosialisasi KTSP 85
PERKEMBANGAN MORAL
 Tingkat moralitas remaja sudah lebih matang hasil
interaksi sosial dg orang tua, guru, teman sebaya, atau
orang dewasa lainnya
 Konsep moralitas tentang kejujuran, keadilan, kesopanan,
dan kedisiplinan
 Perilaku moralitas sbg pemenuhan fisik dan psikologisnya
(adanya rasa puas dari penerimaan dan penilaian positif
dari orang lain tentang perbuatannya)
 Tingkatan moralitas konvensional (berperilaku sesuai dg
harapan kelompok)
 Tingkatan moralitas loyalitas (loyalitas terhadap norma yg
berlaku dan diyakininya)

Sosialisasi KTSP 86
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
 Kepribadian merupakan sistem dinamis dari sifat, sikap,
dan kebiasaan yg menghasilkan tingkat konsistensi
respon individu yg beragam
 Berkembangnya “identity” (jati diri) kesadaran diri,
kemampuan mengidentifikasi orang lain, mempelajari
tujuan--tujuan agar dpt berpartisipasi dlm kebudayaannya
tujuan
 Saat pertama usaha sadar dlm menjawab “who am I ?”
 JAMES MARCIA mengemukakan empat alternatif dlm
menguji diri dan pilihannya:
1. “identity achievement” memahami pilihan yg realistik,
maka membuat pilihan dan berperilaku sesuai dg
pilihannya

Sosialisasi KTSP 87
2. “identiy foreclosure” menerima pilihan orang tua
tanpa mempertimbangkan pilihan-
pilihan-pilihan
3. “ identity diffusion” kebingungan tentang siapa
dirinya, dan mau apa dalam hidupnya
4. “moratorium” usaha
usaha--usaha aktif remaja dlm
menghadapi krisis pembentukan identitas diri

Sosialisasi KTSP 88
UPAYA MEMBANTU REMAJA MENEMUKAN IDENTITAS DIRI
a. Berilah informasi tentang pilihan-
pilihan-pilihan karier dan
peran--peran orang dewasa
peran
b. Membantu siswa menemukan sumber-
sumber-sumber untuk
memecahkan masalah pribadinya (melalui guru
konseling)
c. Bersikap toleran terhadap tingkah laku remaja yg
dipandang aneh. Caranya: mendiskusikan tentang
tatakrama dlm berpakaian
d. Memberi umpan balik yg realistik tentang dirinya.
Caranya: berdiskusi dg siswa, memberi contoh orang
lain yg suces dlm hidup,

Sosialisasi KTSP 89
Karakteristik
Perkembangan
Psikofisik masa prenatal

Sosialisasi KTSP 90
Pengertian prenatal
 yaitu masa konsepsi atau masa pertumbuhan, masa
pembuahan sampai denngan masa pertumbuhan
dan perkembangan individu, dimana pada saat
pembuahan telur pada ibu oleh sperma ayah.
 Periode ini merupakan perkembangan pertama
yang paling penting dalam rentang kehidupan dan
merupakan periode paling singkat yang
berlangsung selama 280 hari.
 Periode prenatal merupakan masa mengandung
banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis.
Periode ini merupakan masa dimana bahaya-
bahaya-bahaya
lingkungan atau psikologis dapat mempengaruhi
pola perkembangan selanjutnya atau bahkan dapat
mengakhiri suatu perkembangan (Hurlock).
Sosialisasi KTSP 91
Ciri--ciri perkembangan masa pre natal
Ciri
1. Sifat bauran
2. Sifat bawaan
3. Jenis kelamin
4. Perkembangan dan pertumbuhan
5. Pembentukan sikap

Sosialisasi KTSP 92
Karakteristik periode pre natal
 Bakat/pembawaan yang ditentukan saat
konsepsi akan menjadi dasar bagi
perkembangan selanjutnya.
 Kondisi yang baik pada saat ini akan membantu
perkembangan bakat dan potensi anak,
sedangkan kondisi yang baik akan menghambat
bahkan merusak perkembangan selanjutnya.
 Terjadi pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan periode-
periode-periode kehidupan
lainnya.
 Sikap calon orangtua terhadap janin akan
mempengaruhi cara mereka mengasuh anaknya
Sosialisasi KTSP 93
Periode Perkembangan Masa Prenatal
1. Periode Zigot (sejak pembuahan sampai akhir minggu
kedua)
Terjadinya pembuahan (fertilization), yaitu pertemuan
antara sel sperma dengan sel telur (ovum).
Bergabungnya sperma dengan sel telur menghasilkan
satu bentuk sel baru yang disebut zigot.
Selama sepuluh hari setelah pembuahan, zigot tertanam
didalam dinding uterine.
2. Periode Embrio (akhir minggu kedua sampai akhir bulan
kedua)
Selama periode ini terjadi dua pola yaitu cephalocaudal
(proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian kepala,
berlanjut ke bagian bawah sampai ke bagian ekor) dan
proximodistal (pertumbuhan yang dimulai dari bagian-
bagian-
bagian paling dekat dengan pusat/tengah badan,
kemudian ke bagian-
bagian-bagian yang jauh dari pusat badan.
Sosialisasi KTSP 94
lanjutan

3. Periode janin/fetus (akhir bulan kedua


perhitungan enurut bulan sampai lahir).
Dimulai pada usia 9 minggu sampai
lahir.
Dalam periode ini ciri-
ciri-ciri fisik orang
dewasa secara proporsional mulai
terlihat.

Sosialisasi KTSP 95
Karakteristik perkemb masa pre natal
 Mekanisme gen dan heriditas
Gen adalah kromosom pembawa sifat hereditas
(Diperkirakan setiap kromosom manusia sekitar 3 ribu gen)
Karena kombinasi dari gen pada waktu konsepsi terjadi
secara kebetulan maka sifat-
sifat-sifat dasar anak
anak--anak dari
orangtua yang sama tidak pernah sama, kecuali kalau
merupakan anak kembar yang berasal dari telur.
Begitu juga dengan nucleus ovum dan spermatozoum
bersatu pada waktu konsepsi yang berarti bersatunya gen
dari pihak ayah dan gen dari ibu menurut suatu cara
tertentu maka sifat-
sifat-sifat anak telah ditentukan.
Hereditas adalah kecenderungan untuk berkembang
mengikuti pola-
pola-pola tertentu, misalnya kecenderungan
bertambah besar, kecenderungan berjalan tegak, menjadi
orang yang lincah atau pendiam, dsb.
Sosialisasi KTSP 96
Isu nature-
nature-nuture
 Yang menyebabkan terjadinya perbedaan-
perbedaan-
perbedaan individual ada 2 faktor pokok, yaitu
faktor yang ditimbulkan oleh hereditas (nature)
dan faktor yang ditimbulkan oleh lingkungan
(nurture).
 Diantara keduanya terdapat pola-
pola-pola kombinasi
dan interaksi yang sangat rumit dan berbelit-
berbelit-
belit, sehingga seringkali tidak mudah bagi kita
membedakan akibat-
akibat-akibat manakah yang
sungguh--sungguh ditimbulkan oleh kedua faktor
sungguh
tersebut.

Sosialisasi KTSP 97
Interaksi biologis-
biologis-perilaku-
perilaku-konteks
 Interaksi biologis dan perilaku ini tidak dapat
dipisahkan. Perilaku manusia pada dasarnya
dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem syaraf,
kemudian diaplikasikan dalam suatu gerakan yang
menghasilkan suatu interaksi antara otak, saraf dan
perilaku yang dihasilkan.
 Perilaku pada dasarnya adalah respon atas stimulus
yang datang, otak memberikan rangsangan atau
perintah yang direspon oleh sistem saraf kemudian
menghasilkan suatu gerakan atau suatu tingkah
laku baik itu berada dalam alam bawah sadar
maupun alam sadar.

Sosialisasi KTSP 98
Perkembangan masa bayi

Sosialisasi KTSP 99
Ciri--ciri penting masa Bayi
Ciri
 masa bayi neonatal merupakan periode
tersingkat dari semua periode perkembangan
 masa bayi neonatal merupakan masa
terjadinya penyesuaian yang radikal.
 masa bayi merupakan masa terhentinya
perkembangan
 masa bayi merupakan pendahuluan dari
perkembangan selanjutnya
 masa bayi neonatal merupakan periode yang
berbahaya

Sosialisasi KTSP 100


Karakteristik fisik masa bayi
1. Saat dilahirkan bayi memiliki berat rata-
rata-rata 7.5
pon atau sekitar 3 kg, sedangkan panjang tubuh
mencapai 19,1 inchi atau sekitar 48,75 cm.
2. Anggota tubuh. Otot bayi umumnya halus, kecil
dan tidak terkendali. Tulang mereka halus dan
lentur, sedangkan dagingnya kuat dan elatis.
3. Proporsi fisik. Perbandingan tubuh bayi dengan
orang dewasa yaitu kepala bayi kira-
kira-kira
seperempat dari panjang tubuhnya. Daerah di
atas mata memiliki proporsi lebih besar daripada
bagian kepala lainnya. Lengan dan tungkai sangat
pendek dibandingkan dengan kepala dan badan.
Sosialisasi KTSP 101
lanjutan
4. Fungsi fisioligis. Bayi belum mampu mempertahankan
keseimbangan krn saraf otonomnya belum berkembang.
Fungsi paru-
paru-paru sudah mulai aktif saat bayi menangis.
Denyut jantungnya lebih cepat daripada orang dewasa.
5. Vokalisasi. Ada dua jenis yaitu menangis dan suara
eksplosif. Mengangis saat dilahirkan merupakan gerak
refleks murni. Suara eksplosif seperti nafas yang berat
mrpk ucapan tanpa arti yang terjadi ketika otot suara
mengerut. Suara ini lambat laun diperkuat dan akan
menjadi awal perkembangan bicara.
6. Kepekaan bayi. Kepekaan penglihatan bayi hanya memiliki
setengah dari bidang penglihatan orang dewasa.
Kepekaan pendengaran masih sangat kurang. Indera
penciuman sudah mulai berkembang, sementara
pengecapannya mereka memberikan reaksi positif
terhadap rangsang yang manis. Alat indera untuk
sentuhan, tekanan dan panas sudah berkembang saat
bayi lahir dan terletak dekat pemukaan kulit.
Sosialisasi KTSP 102
Perkembangan Motorik bayi
Usia dalam bulan Perkembangan motorik

1 Gerakan reflek negativ = menangis, positif = senyum


dan spontan = menggerakkan kaki dan tangan.
2 Memutar ke kanan dan kiri

3 Menarik--narik selimut dan baju


Menarik

4 Menegakkan kepala ke arah dua belah


tangan
5 Dapat melengkup beberapa menit

6 Mengamati mainan yang dipegang

7 Menarik kepala ke depan


Sosialisasi KTSP 103
lanjutan

Usia dalam bulan Perkembangan motorik

8 Duduk beberapa menit

9 Dapat duduk sendiri

10 Merangkak

11 Berdiri sendiri

12 Mulai dapat berjalan

18 Dapat berjalan dengan baik, dapat menaiki kursi


atau tangga
24 Dapat naik dan turun tangga serta berlari

Sosialisasi KTSP 104


Perkembangan inteligensi
6 sub periode sensorik motorik
 Modifikasi (pelatihan refleks-
refleks-refleks) pada usia 0
– 1 tahun
 Pengembangan skema (reaksi pengulangan
pertama) pada usia 1 – 4 bulan
 Reaksi pengulangan kedua pada usia 4 – 8
bulan
 Koordinasi reaksi-
reaksi-reaksi sekunder pada usia 8 –
12 bulan
 Reaksi pengulangan ketiga pada usia 12 – 18
bulan
 Permulaan berfikir (refresentasi mental) pada
usia 18 – 24 bulan
Sosialisasi KTSP 105
Perkembangan emosi
 Usia 0 – 8 minggu. Emosi bayi sangat bertalian dengan
perasaan indrawi (fisik), dengan kualitas perasaan senang
dan tidak senang.
 Usia 8 minggu – 1 tahun. Perasaan psikis sudah mulai
berkembang. Anak senang (tersenyum) apabila melihat
mainan yang digantungkan depan matanya atau melihat
orang yang dikenalnya. Perasaan anak mengalami
diferensiasi, yaitu penguraian dari perasaan senang dan
tidak senang, marah, terkejut dan takut.
 Usia 1 – 2 tahun. Emosinya sudah mulai mengarah pada
sesuatu, sudah dapat menyatakan perasaannya dengan
menggunakan bahasa, sifat-
sifat-sifat perasaan labil, mudah
tersulut.

Sosialisasi KTSP 106


Perkembangan sosial
 Untuk mencapai kematangan sosial anak harus belajar
menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemampuan ini
diperoleh melalui kesempatan dan pengalaman bergaul
dengan orang di sekitarnya.
 Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh
proses perlakuan orangtua terhadap anaknya dalam
mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial.
 Pada bayi usia 3 bulan, perilaku sosial diwujudkan
melalui senyuman atau dengan suara yang dikeluarkan
sampai pada usia kira-
kira-kira 18 bulan, mulai
memperlihatkan bentuk tingkah laku melawan.
 Konsep sentral dalam perilaku sosial adalah attachment
yang mengacu pada semua perilaku yang
memungkinkan anak/orang dewasa merespon, yang
meliputi tangisan, sentuhan, kontak mata dan senyuman.

Sosialisasi KTSP 107


Karakteristik perkembangan fisik
dan psikomotorik masa kanak-
kanak-
kanak, remaja dan implikasinya
dlm pendidikan

Sosialisasi KTSP 108


Wujud perkembangan perilaku
 Perkembangan perseptual (pengamatan
ruang, pengamatan wujud, dan situasi)
 perkembangan penguasaan dan kontrol
motorik (koordinasi penginderaan dan
gerak)
 Perkembangan penguasaan pola-
pola-pola
keterampilan mental-
mental-fisik (cerdas,
tangkas, dan cermat)
 Perkembangan pengetahuan bahasa dan
berfikir.
Sosialisasi KTSP 109
Karakteristik perkembangan fisik dan psikomotorik
Usia Motorik kasar Motorik halus
2,5 – 3,5 Berjalan dengan baik, berlari Meniru sebuah lingkaran,
lurus ke depan, melompat tulisan cakar ayam, makan
menggunakan sendok,
menyusun beberapa kotak

3,5 – 4,5 Berjalan dengan 80% Mengancingkan baju, meniru


langkah orang dewasa, bentuk sederhana, membuat
berlari 1/3 kecepatan orang gambar sederhana
dewasa, melempar dan
menangkap bola besar
namun lengan masih kaku
4,5 – 5,5 Menyeimbangkan badan di Menggunting gambar orang,
atas satu kaki, berlari jauh meniru angka dan huruf
tanpa jatuh, dapat berenang sederhana, membuat susunan
di air dangkal yang kompleks dengan kotak-
kotak-
kotak

Sosialisasi KTSP 110


Selesai

Sosialisasi KTSP 111

Anda mungkin juga menyukai