MENGEMBANGKAN TUGAS-
TUGAS-
TUGAS PERKEMBANGAN
SISWA
53
PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN
MELALUI KELOMPOK SEBAYA
MENCAPAI PERKEMBANGAN
KEMANDIRIAN PRIBADI
Sosialisasi KTSP 54
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
FASE PRASEKOLAH
(TAMAN KANAK-
KANAK-KANAK)
55
FASE PRASEKOLAH (USIA TK)
Usia 2-
2-6 tahun
Kesadaran sebagai pria atau
wanita
Dapat mengatur dlm buang
air (toilet training)
Mengenal beberapa hal yg
dianggap berbahaya (mencelakakan dirinya)
Sosialisasi KTSP 56
PERKEMBANGAN FISIK
Pertumb. tubuh yg menyangkut ukuran dan tinggi,
kekuatan utk keterampilan fisik
Usia 3 th tinggi 80-
80-90 cm berat 10-
10-13 kg, usia 5 th tinggi
100--110 cm berat 18
100 18--20 kg
Pertumb. tulang semakin besar dan kuat
Pertumb gigi semakin lengkap (dpt memakan yg padat)
Perkemb. sistem syaraf pusat (kesiapan anak dlm
pemahaman dan penguasaan tubuhnya)
Pertumb. otak pada usia 5 th sudah mencapai 75 % dari
ukuran orang dewasa, 6 th 90 %.
Pertumb “myelinization” (gunanya membantu transmisi
impul--impul syaraf secara tepat, utk pengontrolan thd
impul
kegiatan motorik)
Pernapasan lebih lambat dan mendalam, denyut jantung
lebih lambat dan menetap
Berkembangnya kemampuan motorik (kasar & halus)
Sosialisasi KTSP 57
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
Perkemb. kognitif berada pada periode praoperasional
(tahapan belum mampu menguasai operasi mental
secara logis)
Usia 4 th berkembangnya “symbolic function”
Berpikir masih dibatasi oleh persepsinya. Mereka
meyakini apa yg dilihatnya, & hanya terfocus kpd satu
atribut/dimensi thd satu objek dlm waktu yg sama
Cara berpikirnya bersifat memusat (centering)
Egosentrisme
Sudah mengerti dasar-
dasar-dasar pengelompokkan sesuatu
seperti kesamaan warna, bentuk, dan ukuran.
Semilogical reasoning (menjelaskan peristiwa alam dg,
pemecahan dianalogikan dg tingkah laku manusia)
Sosialisasi KTSP 58
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
Usia 4 th menyadari dirinya berbeda dg orang lain
Berkembang perasaan harga diri yg menuntut pengakuan
lingkungan
Tdk terpenuhi harga diri anak akan berkembang sikap
keras kepala/menentang atau menyerah/penurut dg sifat
pemalu
Tumbuhnya emosi takut (perasaan terancam oleh suatu
objek yg dianggap membahayakan)
Tumbuhnya emosi cemas (perasaan takut yg bersifat
halayan yg tdk ada obyeknya)
Tumbuhnya emosi marah (perasaan tdk senang dlm
bentuk verbal dan non verval)
Tumbuhnya emosi cemburu (perasaan tdk senang thd
orang lain yg dipandang telah merebut kasih sayang)
Sosialisasi KTSP 59
Tumbuhnya kegembiraan, kesenangan, kenikmatan
(melalui terpenuhinya kebutuhan jasmaniah, kasih
sayang, ada kesempatan bermain, memiliki mainan yg
disenanginya)
Tumbuhnya kasih sayang (perasaan senang memberikan
perhatian/perlindungan thd orang lain/hewan/benda)
Tumbuhnya phobi (perasaan takut thd objek yg tdk patut
ditakutinya)
Tumbuhnya ingin tahu (curiosity) (perasaan ingin
mengenal, mengetahui segala sesuatu)
Sosialisasi KTSP 60
PERKEMBANGAN BAHASA
Masa ketiga (2.0-
(2.0-2.6) bercirikan:
Mulai bisa menyusun kalimat tunggal yg sempurna
Mampu memahami perbandingan (burung pipit dg
merpati)
Banyak menanyakan nama dan tempat: apa, di mana
dan dari mana)
Sudah banyak menggunakan kata yg berawalan dan
berakhiran)
Sosialisasi KTSP 62
PERKEMBANGAN BERMAIN
Usia pra sekolah sebagai masa bermain
Setiap waktu diisi dengan kegiatan bermain
Bermain dg kegiatan kebebasan batin utk memperoleh
kesenangan
Setiap usia perkembangan berbeda dlm
tingkatan/kompleksivitas bermainnya
Sosialisasi KTSP 63
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Masa ini disebut masa TROTZALTER (periode
perlawanan/masa krisis)
Krisis karena ada perubahan dlm dirinya (mulai sadar
aku--nya, menyadari dirinya terpisah dari
aku
lingkungan/orang lain)
Suka menyebut dirinya pada orang lain
Menyadari ada dua pihak yg berhadapan (aku dan orang
lain)
Menyadari tdk setiap keinginannya terpenuhi
Timbul konplik (sikap membandel)
Perkembangan dari dependen ke independen
Konsep tentang dirinya sulit dipahami karena bahasa
belum jelas
Sosialisasi KTSP 64
Masih egosentris
Kepercayaan diri (self confidence) terkait dg perlakuan
orang tuanya
Timbulnya inisiatif
Tdk terpenuhi energi timbul hambatan, akan mengalami
GUILT (rasa bersalah)
Sosialisasi KTSP 65
PERKEMBANGAN MORAL
Timbul rasa moralitas pada kelompok
Melalui interaksi dg orang lain timbul pemahaman:
baik/boleh/diterima/disetujui/buruk/tdk boleh/ditolak
Masa perlu latihan kebiasaan
Perlunya penanaman konsep disertai dengan alasan
Berkembang sikap simpati, GENEROSITY (murah hati)
atau ALTRUISM (kepedulian thd kesejahteraan orang lain)
timbulnya SELF DISCIPLINE (mengendalikan diri,
mendisiplinkan diri dg kesadaran)
Sosialisasi KTSP 66
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
FASE ANAK SEKOLAH
(USIA SD)
67
PERKEMBANGAN FISIK
Fase usia SD (6 s/d 12 )
Periode pertumbuhan fisik yg lambat sampai masa
remaja
Usia 6 th tinggi rata-
rata-rata 46 inci, berat 22,5 kg
Usia 12 tinggi rata-
rata-rata 60 inci, berat 42,5 kg
Peningkatan berat badan lebih banyak dari pada tinggi
badan
Perkembangan motorik (kasar & halus) lebih
terkoordinasi & mampu menjaga keseimbangan
Masa ideal belajar ket. Motorik: menulis, menggambar,
melukis, mengetik (komputer), main bola, atletik dll
Usia 7 th tangan semakin kuat & lebih menyukai pensil
dari pada krayon tuk menulis
Sosialisasi KTSP 68
Usia 8 s/d 10 dpt menulis dg baik, huruf lebih kecil, dan
rapi
Usia 10 s/d 12 timbulnya ket. Manipulatif dg gerakan yg
kompleks, rumit, & cepat (membuat kerajinan &
memainkan instrumen musik)
Sosialisasi KTSP 69
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
Usia 6 s/d 12 dpt mereaksi rangsangan intelektual
(melaksanakan tugas-
tugas-tugas belajar yg menuntut
kemampuan intelektual/kematangan kognitif; membaca,
menulis, menghitung)
Menurut PIAGET disebut masa operasional konkrit
(concrete operational)
Concrete operational: aktivitas mental yg dipokuskan
pada objek & peristiwa-
peristiwa-peristiwa nyata atau konkrit & dpt
diukur
Hilangnya daya pikir imajinatif & timbulnya berpikir
konkrit, rasional, & objektif dg daya ingat yg kuat &
berada dalam stadium belajar
Mampu menyadari KONSERVASI: kemampuan tuk
berhubungan dg sejumlah aspek yg berbeda secara
serempak
Sosialisasi KTSP 70
Mengembangkan operasi NEGASI: mampu memahami
proses yg terjadi & memahami proses antar keduanya
Mengembangkan operasi RESIPROKASI: memahami
hubungan timbal balik antara panjang & kurang rapat
atau sebaliknya kurang panjang tetapi lebih rapat dg
benda yg jumlahnya sama
IDENTITAS: mampu mengenal benda, menghitung,
walaupun dipindahkan jumlah benda tetap sama
Mampu mengembangkan berpikir KRITIS: repleksi thd
permasalahan secara mendalam, mempertahankan
pikiran tetap terbuka thd perspektif yg berbeda, tdk
mempercayai begitu saja informasi yg datang
Mampu mengembangkan berpikir KREATIF: kemampuan
tuk menciptakan sesuatu yg baru dg wujudnya adalah
tindakan manusia
Sosialisasi KTSP 71
PERKEMBANGAN BAHASA
Usia 6 “vocabulary” meningkat 2.500 kata, akhir 11-
11-12
menguasai 50.000 kata
Penggunaan kalimat & kata semakin kompleks
Banyak bertanya soal waktu & sebab akibat dg
pertanyaan “dimana”, “mengapa”, “bagaimana”
Latihan yg perlu diberikan:
* berkomunikasi dg orang lain
* menyatakan isi hatinya (perasaan)
* memahami keterampilan mengolah informasi yg
diterimanya
* berpikir ( menyatakan gagasan atau pendapat)
* menyatakan sikap & keyakinan
Sosialisasi KTSP 72
PERKEMBANGAN SOSIAL
Pemahaman tentang diri (sence of self atau self concept)
Self concept: body image, ideal self, & sosial self
Cenderung mendefinisikan dirinya secara subyektif
Usia 7 s/d 11 meluangkan waktu 40% tuk berinteraksi dg
teman sebayanya/kelompoknya
Membentuk ikatan baru dg teman sebayanya (peer
group)
Timbul sikap kooperatif & sosiosentris dlm kelompok
(gang)
Sosialisasi KTSP 73
PERKEMBANGAN EMOSI
Kemampuan mengontrol emosi melalui peniruan &
latihan (pembiasaan)
Pikiran emosional lebih dominan dari pada pikiran
rasional
Ciri penampilan emosi
* emosi yg kuat thdp hal yg sepele
* emosi seringkali tampak
* emosi bersifat sementara
* emosi diketahui melalui gejala perilaku
Timbulnya emosi positif dan emosi negatif
Sosialisasi KTSP 74
TUGAS GURU
Sosialisasi KTSP 75
PERKEMBANGAN MORAL
Mulai mengenal konsep moral (mengenai benar salah
atau baik buruk)
Dapat mengikuti pertautan/tuntutan dari orang tua atau
lingkungan sosialnya
Akhir usia sekolah dpt memahami alasan yg mendasar
thd peraturan
Dpt mengasosiasikan bentuk perilaku dg konsep benar
salah/baik buruk
Sosialisasi KTSP 76
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
MASA REMAJA
(ADOLESENCE)
77
PERKEMBANGAN KOGNITIF
(INTELEKTUAL)
(PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan-
kegiatan-
kegiatan mental tentang berbagai gagasan)
Dapat berpikir logis tentang berbagai gagasan yg
abstrak, sistematis, ilmiah dlm memecahkan dari pada
berpikir konkrit
Usia 16 tahun berat otak sudah menyamai orang dewasa
Terjadinya lingkaran Lobe Frontal yg berfungsi sbg
kegiatan kognitif tingkat tinggi (merumuskan
perencanaan strategis atau mengambil keputusan)
Cara berpikir berkaitan erat dg dunia kemungkinan
(word of possibilities)
Sosialisasi KTSP 78
Kemampuan nalar secara ilmiah melalui pengujian secara
hipotesis
Sudah memikirkan tentang masa depan dg membuat
perencanaan dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan
tuk mencapainya
Menyadari proses kognitif itu efisien atau tdk efisien
Berpikir semakin luas, bisa meliputi aspek agama,
keadilan, moralitas, dan identitas
Sosialisasi KTSP 79
IMPLIKASI PENDIDIKAN:
• Program pendidikan yg memfasilitasi perkembangan
kemampuan berpikir remaja
• Seperti: penggunaan metode mengajar yg mendorong
anak aktif bertanya, mengemukakan gagasan, atau
mengujicobakan sesuatu materi
• Melakukan dialog, diskusi, atau curah pendapat (brain
storming) dg siswa, tentang masalah sosial, kehidupan,
agama, etika pergaulan atau pacaran, politik, lingkungan
hidup, bahaya minuman keras, dan obat-
obat-obat terlarang
Sosialisasi KTSP 80
PERKEMBANGAN EMOSI
Masa puncak emosionalitas (perkembangan emosi yg
tinggi)
Pertumbuhan fisik (terutama organ-
organ-organ seksual)
mempengaruhi perkembangan emosi atau perasaan,
seperti perasaan cinta, rindu, dan keinginan untuk
berkenalan
Perkembangan emosi yg sensitif dan reaktif thd situasi
sosial
Emosi bersifat negatif dan temperamental (mudah
tersinggung/marah, atau mudah sedih/murung)
Remaja akhir (21 tahun) sudah dapat mengendalikannya
Sosialisasi KTSP 82
KARAKTERISTIK PENYESUAIAN SOSIAL REMAJA
1. DI LINGKUNGAN KELUARGA
a. menjalin hubungan yg baik dengan anggota
keluarga (orang tua dan saudara)
b. menerima otoritas orang tua (mau mentaati
peraturan yg ditetapkan orang tua)
c. menerima tanggung jawab batasan-
batasan-batasan (norma)
keluarga
d. berusaha untuk membantu anggota keluarga,
sebagai individu maupun kelompok dlm mencapai
tujuannya
Sosialisasi KTSP 83
2. DI LINGKUNGAN SEKOLAH
a. bersikap respek dan mau menerima peraturan
sekolah
b. berpartisipasi dlm kegiatan-
kegiatan-kegiatan sekolah
c. menjalin persahabatan dg teman-
teman-teman di sekolah
d. bersikap hormat thd guru, pemimpin sekolah, dan
staf lainnya
e. membantu sekolah dalam merealisasikan tujuan-
tujuan-
tujuannya
Sosialisasi KTSP 84
3. DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
a. mengakui dan respek terhadap hak-
hak-hak orang lain
b. memelihara jalinan persahabatan dg orang lain
c. bersikap simpati terhadap kesejahteraan orang lain
d. bersikap respek terhadap nilai-
nilai-nilai, hukum, tradisi,
dan kebijakan-
kebijakan-kebijakan masyarakat
Sosialisasi KTSP 85
PERKEMBANGAN MORAL
Tingkat moralitas remaja sudah lebih matang hasil
interaksi sosial dg orang tua, guru, teman sebaya, atau
orang dewasa lainnya
Konsep moralitas tentang kejujuran, keadilan, kesopanan,
dan kedisiplinan
Perilaku moralitas sbg pemenuhan fisik dan psikologisnya
(adanya rasa puas dari penerimaan dan penilaian positif
dari orang lain tentang perbuatannya)
Tingkatan moralitas konvensional (berperilaku sesuai dg
harapan kelompok)
Tingkatan moralitas loyalitas (loyalitas terhadap norma yg
berlaku dan diyakininya)
Sosialisasi KTSP 86
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Kepribadian merupakan sistem dinamis dari sifat, sikap,
dan kebiasaan yg menghasilkan tingkat konsistensi
respon individu yg beragam
Berkembangnya “identity” (jati diri) kesadaran diri,
kemampuan mengidentifikasi orang lain, mempelajari
tujuan--tujuan agar dpt berpartisipasi dlm kebudayaannya
tujuan
Saat pertama usaha sadar dlm menjawab “who am I ?”
JAMES MARCIA mengemukakan empat alternatif dlm
menguji diri dan pilihannya:
1. “identity achievement” memahami pilihan yg realistik,
maka membuat pilihan dan berperilaku sesuai dg
pilihannya
Sosialisasi KTSP 87
2. “identiy foreclosure” menerima pilihan orang tua
tanpa mempertimbangkan pilihan-
pilihan-pilihan
3. “ identity diffusion” kebingungan tentang siapa
dirinya, dan mau apa dalam hidupnya
4. “moratorium” usaha
usaha--usaha aktif remaja dlm
menghadapi krisis pembentukan identitas diri
Sosialisasi KTSP 88
UPAYA MEMBANTU REMAJA MENEMUKAN IDENTITAS DIRI
a. Berilah informasi tentang pilihan-
pilihan-pilihan karier dan
peran--peran orang dewasa
peran
b. Membantu siswa menemukan sumber-
sumber-sumber untuk
memecahkan masalah pribadinya (melalui guru
konseling)
c. Bersikap toleran terhadap tingkah laku remaja yg
dipandang aneh. Caranya: mendiskusikan tentang
tatakrama dlm berpakaian
d. Memberi umpan balik yg realistik tentang dirinya.
Caranya: berdiskusi dg siswa, memberi contoh orang
lain yg suces dlm hidup,
Sosialisasi KTSP 89
Karakteristik
Perkembangan
Psikofisik masa prenatal
Sosialisasi KTSP 90
Pengertian prenatal
yaitu masa konsepsi atau masa pertumbuhan, masa
pembuahan sampai denngan masa pertumbuhan
dan perkembangan individu, dimana pada saat
pembuahan telur pada ibu oleh sperma ayah.
Periode ini merupakan perkembangan pertama
yang paling penting dalam rentang kehidupan dan
merupakan periode paling singkat yang
berlangsung selama 280 hari.
Periode prenatal merupakan masa mengandung
banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis.
Periode ini merupakan masa dimana bahaya-
bahaya-bahaya
lingkungan atau psikologis dapat mempengaruhi
pola perkembangan selanjutnya atau bahkan dapat
mengakhiri suatu perkembangan (Hurlock).
Sosialisasi KTSP 91
Ciri--ciri perkembangan masa pre natal
Ciri
1. Sifat bauran
2. Sifat bawaan
3. Jenis kelamin
4. Perkembangan dan pertumbuhan
5. Pembentukan sikap
Sosialisasi KTSP 92
Karakteristik periode pre natal
Bakat/pembawaan yang ditentukan saat
konsepsi akan menjadi dasar bagi
perkembangan selanjutnya.
Kondisi yang baik pada saat ini akan membantu
perkembangan bakat dan potensi anak,
sedangkan kondisi yang baik akan menghambat
bahkan merusak perkembangan selanjutnya.
Terjadi pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan periode-
periode-periode kehidupan
lainnya.
Sikap calon orangtua terhadap janin akan
mempengaruhi cara mereka mengasuh anaknya
Sosialisasi KTSP 93
Periode Perkembangan Masa Prenatal
1. Periode Zigot (sejak pembuahan sampai akhir minggu
kedua)
Terjadinya pembuahan (fertilization), yaitu pertemuan
antara sel sperma dengan sel telur (ovum).
Bergabungnya sperma dengan sel telur menghasilkan
satu bentuk sel baru yang disebut zigot.
Selama sepuluh hari setelah pembuahan, zigot tertanam
didalam dinding uterine.
2. Periode Embrio (akhir minggu kedua sampai akhir bulan
kedua)
Selama periode ini terjadi dua pola yaitu cephalocaudal
(proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian kepala,
berlanjut ke bagian bawah sampai ke bagian ekor) dan
proximodistal (pertumbuhan yang dimulai dari bagian-
bagian-
bagian paling dekat dengan pusat/tengah badan,
kemudian ke bagian-
bagian-bagian yang jauh dari pusat badan.
Sosialisasi KTSP 94
lanjutan
Sosialisasi KTSP 95
Karakteristik perkemb masa pre natal
Mekanisme gen dan heriditas
Gen adalah kromosom pembawa sifat hereditas
(Diperkirakan setiap kromosom manusia sekitar 3 ribu gen)
Karena kombinasi dari gen pada waktu konsepsi terjadi
secara kebetulan maka sifat-
sifat-sifat dasar anak
anak--anak dari
orangtua yang sama tidak pernah sama, kecuali kalau
merupakan anak kembar yang berasal dari telur.
Begitu juga dengan nucleus ovum dan spermatozoum
bersatu pada waktu konsepsi yang berarti bersatunya gen
dari pihak ayah dan gen dari ibu menurut suatu cara
tertentu maka sifat-
sifat-sifat anak telah ditentukan.
Hereditas adalah kecenderungan untuk berkembang
mengikuti pola-
pola-pola tertentu, misalnya kecenderungan
bertambah besar, kecenderungan berjalan tegak, menjadi
orang yang lincah atau pendiam, dsb.
Sosialisasi KTSP 96
Isu nature-
nature-nuture
Yang menyebabkan terjadinya perbedaan-
perbedaan-
perbedaan individual ada 2 faktor pokok, yaitu
faktor yang ditimbulkan oleh hereditas (nature)
dan faktor yang ditimbulkan oleh lingkungan
(nurture).
Diantara keduanya terdapat pola-
pola-pola kombinasi
dan interaksi yang sangat rumit dan berbelit-
berbelit-
belit, sehingga seringkali tidak mudah bagi kita
membedakan akibat-
akibat-akibat manakah yang
sungguh--sungguh ditimbulkan oleh kedua faktor
sungguh
tersebut.
Sosialisasi KTSP 97
Interaksi biologis-
biologis-perilaku-
perilaku-konteks
Interaksi biologis dan perilaku ini tidak dapat
dipisahkan. Perilaku manusia pada dasarnya
dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem syaraf,
kemudian diaplikasikan dalam suatu gerakan yang
menghasilkan suatu interaksi antara otak, saraf dan
perilaku yang dihasilkan.
Perilaku pada dasarnya adalah respon atas stimulus
yang datang, otak memberikan rangsangan atau
perintah yang direspon oleh sistem saraf kemudian
menghasilkan suatu gerakan atau suatu tingkah
laku baik itu berada dalam alam bawah sadar
maupun alam sadar.
Sosialisasi KTSP 98
Perkembangan masa bayi
Sosialisasi KTSP 99
Ciri--ciri penting masa Bayi
Ciri
masa bayi neonatal merupakan periode
tersingkat dari semua periode perkembangan
masa bayi neonatal merupakan masa
terjadinya penyesuaian yang radikal.
masa bayi merupakan masa terhentinya
perkembangan
masa bayi merupakan pendahuluan dari
perkembangan selanjutnya
masa bayi neonatal merupakan periode yang
berbahaya
10 Merangkak
11 Berdiri sendiri