Tugas Akhir Manajemen Strategi - Cahya Siswono - 3402200328 - Manajemen M
Tugas Akhir Manajemen Strategi - Cahya Siswono - 3402200328 - Manajemen M
Kelas : Manajemen M
NIM : 3402200328
Matkul : Manajemen Strategi
Tugas Akhir Analisis Perusahaan pada PT. ASTRA INTERNASIONAL TBK.
1. BIDANG KEUANGAN
NO Jenis Interpretasi Angka Perub Implikasi Pada Perusahaan
Rasio rasio ahan
dari
tahun
sebelu
mnya
1. Leverage Ratio
Debt to Rasio Utang terhadap 0,4% 0,4% Dengan Debt to Asset Ratio
Asset Aset (DAR) sebesar (DAR) yang tetap pada 0,4%
Ratio 0,4% pada tahun 2021 dari tahun 2021 hingga tahun
dan tetap pada angka 2022, perusahaan menunjukkan
yang sama pada tahun kebijakan keuangan yang
2022 mengindikasikan konservatif dan stabilitas
kebijakan manajemen finansial. Ini memberikan
keuangan yang kepercayaan kepada pemangku
konservatif dan risiko kepentingan, meskipun juga
keuangan yang rendah. dapat membatasi kemampuan
Perusahaan atau entitas perusahaan untuk
tersebut tampaknya memanfaatkan utang sebagai
tidak sangat bergantung sumber pendanaan.
pada utang dalam Pemantauan kinerja keuangan
struktur keuangannya. dan pertimbangan strategis
Meskipun ini dapat terus diperlukan agar
memberikan stabilitas perusahaan dapat tetap
dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan
menutupi utang dengan kondisi ekonomi dan peluang
aset, kebijakan rendah investasi.
utang juga dapat
membatasi potensi
pertumbuhan melalui
pemanfaatan utang
untuk investasi.
Interpretasi yang lebih
baik memerlukan
pemahaman konteks
ekonomi, industri, dan
evaluasi holistik faktor-
faktor keuangan
lainnya.
Debt to Dengan Debt to Equity 0,7% 0,7% Dengan Debt to Equity Ratio
Equity Ratio yang stabil pada tetap pada 0,7%, perusahaan
Ratio 0,7%, perusahaan menunjukkan konservatisme
cenderung memiliki risiko finansial dan kemampuan untuk
keuangan yang terkendali
mengelola risiko keuangan
dan mungkin fokus pada
dengan baik. Stabilitas
pembiayaan melalui
keuangan dan tanggung jawab
ekuitas daripada utang.
yang terkendali terhadap utang
Konsistensi dalam
kebijakan keuangan dapat memberikan landasan yang
2. BIDANG PEMASARAN
a. Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan):
Diversifikasi Bisnis: Astra Internasional memiliki portofolio bisnis yang luas,
termasuk otomotif, perbankan, agribisnis, infrastruktur, dan lainnya, yang dapat
mengurangi risiko ketergantungan pada satu sektor.
Kemitraan Strategis: Kerjasama dengan merek internasional terkemuka seperti
Toyota dan Honda memberikan keuntungan dalam teknologi dan distribusi.
Pengalaman dan Reputasi: Astra Internasional telah memiliki sejarah panjang di
pasar Indonesia dan membangun reputasi yang kuat.
2. Weaknesses (Kelemahan):
Ketergantungan pada Pasar Indonesia: Ketergantungan pada pasar domestik
Indonesia membuat Astra rentan terhadap fluktuasi ekonomi dan kebijakan
pemerintah.
Keterkaitan Sektor: Keterlibatan dalam berbagai sektor dapat mengakibatkan
diversifikasi yang kurang efektif jika beberapa sektor mengalami masalah.
Tantangan Ekonomi: Perubahan kondisi ekonomi, seperti inflasi dan fluktuasi nilai
tukar, dapat mempengaruhi daya beli konsumen.
3. Opportunities (Peluang):
Pertumbuhan Pasar Otomotif: Dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,
ada peluang untuk meningkatkan penjualan kendaraan bermotor.
Teknologi Baru: Adopsi teknologi baru dalam kendaraan dan manufaktur dapat
meningkatkan daya saing Astra di pasar.
Pengembangan Infrastruktur: Investasi dalam proyek-proyek infrastruktur dapat
memberikan peluang di sektor konstruksi dan peralatan berat.
4. Threats (Ancaman):
Pertumbuhan Persaingan: Persaingan yang ketat di industri otomotif dan sektor-
sektor lain dapat mengurangi margin keuntungan.
Kondisi Ekonomi Global: Fluktuasi ekonomi global, terutama di negara mitra
dagang, dapat mempengaruhi ekspor dan impor.
Perubahan Kebijakan Pemerintah: Perubahan kebijakan pemerintah terkait dengan
regulasi industri atau kebijakan fiskal dapat berdampak pada operasi bisnis.
b. Analisis Five Forces
1. Persaingan Antar Rival (Rivalry Among Existing Competitors):
Tingkat Persaingan: Industri otomotif cenderung memiliki tingkat
persaingan yang tinggi. Astra bersaing dengan perusahaan otomotif lainnya,
baik lokal maupun internasional.
Diferensiasi Produk: Keberhasilan Astra Internasional dapat dipengaruhi
oleh kemampuannya untuk menyediakan produk yang berbeda dan inovatif
dibandingkan dengan pesaing.
Biaya Beralih: Biaya beralih antar merek otomotif mungkin relatif tinggi,
tetapi faktor lain seperti servis, suku cadang, dan layanan purna jual juga
memainkan peran penting.
2. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti (Threat of Substitutes):
Ketersediaan Alternatif: Produk atau jasa pengganti untuk kendaraan
bermotor, seperti transportasi umum, sepeda, atau solusi mobilitas berbagi,
dapat menjadi ancaman.
Elastisitas Harga: Ketergantungan masyarakat terhadap solusi pengganti
dapat dipengaruhi oleh faktor harga dan kenyamanan.
3. Bargaining Power of Buyers (Pengaruh Pembeli):
Jumlah dan Ukuran Pembeli: Dalam konteks otomotif, pembeli (konsumen)
memiliki banyak pilihan, tetapi pembelian kendaraan umumnya melibatkan
investasi yang cukup besar.
Diferensiasi Produk: Jika produk Astra Internasional memiliki keunggulan
diferensiasi, hal ini dapat mengurangi daya tawar pembeli.
Harga dan Kualitas: Pembeli yang cerdas dapat membandingkan harga dan
kualitas produk, memberikan pengaruh pada strategi harga dan inovasi.
4. Bargaining Power of Suppliers (Pengaruh Pemasok):
Jumlah Pemasok: Industri otomotif biasanya memiliki beberapa pemasok
utama untuk komponen kunci. Kesulitan dalam mengganti pemasok dapat
meningkatkan kekuatan pemasok.
Pentingnya Pemasok: Ketergantungan yang tinggi pada pemasok tertentu,
terutama untuk komponen kritis, dapat meningkatkan kekuatan pemasok.
Substitusi Pemasok: Ketersediaan pemasok alternatif dapat mempengaruhi
negosiasi kontrak dan harga.
5. Ancaman Masuknya Pesaing Baru (Threat of New Entrants):
Hambatan Masuk: Industri otomotif dapat memiliki hambatan masuk yang
tinggi, termasuk investasi modal besar, risiko merek, dan kebutuhan akan
jaringan distribusi yang efisien.
Skala Ekonomi: Perusahaan besar seperti Astra Internasional dapat
memiliki keuntungan dalam skala ekonomi, yang membuatnya sulit bagi
pesaing baru untuk bersaing secara efisien.
c. Analisis Perilaku Konsumen
Pemahaman Demografi Konsumen:
Identifikasi karakteristik demografis seperti usia, jenis kelamin, pendapatan,
dan lokasi geografis konsumen dapat membantu Astra Internasional memahami
siapa target pasar utama mereka.
Pengaruh Faktor Psikologis:
Analisis mengenai motivasi, persepsi, sikap, dan pengetahuan konsumen dapat
membantu dalam merancang strategi pemasaran yang lebih efektif. Bagaimana
konsumen menilai merek dan produk Astra Internasional serta bagaimana
persepsi ini memengaruhi keputusan pembelian mereka.
Proses Keputusan Pembelian:
Pemahaman tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian konsumen, mulai
dari kesadaran produk hingga keputusan pembelian akhir, dapat membantu
Astra mengoptimalkan saluran pemasaran dan menyusun pesan yang sesuai.
Pengaruh Grup dan Masyarakat:
Bagaimana konsumen dipengaruhi oleh kelompok sosial, teman sebaya,
keluarga, dan media sosial. Hal ini dapat membantu dalam mengembangkan
strategi pemasaran berbasis pengaruh sosial.
3. BIDANG OPERASIONAL
1. Strategi rekrutmen
2. Strategi seleksi
PT Astra Internasional Tbk dapat meningkatkan proses seleksi karyawan
dengan menerapkan strategi yang cermat dan berfokus pada kebutuhan
perusahaan. Langkah-langkah seperti analisis pekerjaan yang mendalam,
pemanfaatan teknologi seleksi yang canggih, wawancara struktural, dan
penilaian keterampilan praktis dapat membantu memilih karyawan yang sesuai
dengan kriteria dan persyaratan pekerjaan. Memastikan keberagaman dan
kesetaraan dalam proses seleksi, serta menilai kecocokan budaya dan nilai
perusahaan, akan membantu membangun tim yang beragam dan mendukung
visi dan misi perusahaan. Evaluasi terus-menerus terhadap proses seleksi dan
peningkatan berkelanjutan akan membantu perusahaan menyesuaikan
strateginya agar tetap efektif dan responsif terhadap perubahan dalam
kebutuhan tenaga kerja dan pasar.
3. Strategi orientasi
4. Strategi kompensasi
Strategi kompensasi di PT Astra Internasional Tbk dapat ditingkatkan dengan
pendekatan yang transparan, berorientasi pada kinerja, dan komprehensif.
Melalui penyelidikan pasar yang teratur, perusahaan dapat memastikan bahwa
paket kompensasi yang ditawarkan bersaing dengan industri. Adopsi sistem
gaji yang transparan, pemberian manfaat kesejahteraan, dan kompensasi
variabel berbasis kinerja dapat menjadi motivator yang kuat bagi karyawan.
Keseimbangan kerja-hidup, fleksibilitas, dan manfaat tambahan juga
merupakan elemen penting dalam meningkatkan kualitas hidup karyawan.
Pengakuan dan penghargaan, bersama dengan evaluasi rutin dan kebijakan
transparansi, dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif dan memotivasi,
meningkatkan keterlibatan, dan mendukung pertumbuhan jangka panjang bagi
PT Astra Internasional. Evaluasi terus-menerus terhadap efektivitas strategi
kompensasi akan membantu perusahaan untuk tetap responsif terhadap
perkembangan industri dan kebutuhan karyawan.
5. Strategi karir