Anda di halaman 1dari 4

M.

FADLI RIZELVI
8.2

Judul Buku : Pengarung Gurun Pasir


Penulis : Fuad Abdurrahman
Penerbit : Republika Penerbit
Tahun Terbit : 2019
Jumlah Halaman : 376

PENGARUNG GURUN PASIR dengan ilustrasi gambar dan perpaduan warna


yang pas menjadi salah satu alasan kenapa aku harus baca novel ini. Selain
desain cover yang menarik, blurb yang ada di cover belakang juga membuat aku
penasaran dengan cerita apa yang disajikan dalam novel ini.

Aku selalu terobsesi untuk tinggal di Madinah, karena Madinah merupakan kota
suci selain Makkah dan Yerusalem, yang senantiasa aman dan diberkahi oleh
Tuhan melalui lisan Rasul-Nya. Kini, obsesiku itu menjadi kenyataan—
setidaknya—untuk beberapa tahun ke depan.

Tapi, itu dulu. Bagaimana situasi Madinah saat ini? Bagaimana penduduk
Madinah bersikap kepada para pekerja Indonesia? TKI yang bekerja sebagai
pelukis dan kaligrafer Arab, Prasetyo, akan menceritakan pengalamannya bekerja
di Madinah. Cinta, derita, persaingan bisnis, hingga drama rumah tangga di Kota
Nabi diceritakan dengan manis.
Pengenalan :
Prasetyo atau biasa dipanggil Pras, sebagai tokoh dengan sudut pandang aku
(orang pertama) . Dia merupakan mantan guru honorer.Ketika di madinah ia
bekerja sebagai pelukis atau kaligrafer . Dia pergi ke madinah bersama Harun
temannya, dengan izin keluarganya. Di madinah ada kang Didin dengan pekerjaan
sopir.Kang Didin berumur lebiah tua dari Pras tetapi ia belum menikah.Pras
menaiki mobil majikannya si Kang Didin bersama Roni.pertama Pras dan Kang
Didin berziarah ke makamnya Rasulullah, sedangkan Roni tunggu di mobill itu.
M. FADLI RIZELVI
8.2

Di madinah ,Pras tinggal satu kontrakan dengan kang Didin.Adapun teman


sekamarnya Kang Didin yaitu Ojo.Kang Didin dan Ojo bejerja di tempat yang
sama ,di toko swalayan. Pras memiliki majikan yang baru disana bernama
Abdullah, di maktabah ar rumi. Di maktabah itu ada dua pekerja yang sudah lama
bekerja disana , yaitu Imam dan Duljab.Tiga bulan kemudian datanglah Harun
kemaktabah dan bekerja.

Disana, Pras dan teman temannya mengatasi masalah para TKW yang kabur.
Setelah menyelamatkan Seorang yang bermasalah dengan majikannya, Pras dan
temannya membuat acara pengajian di tempat penampungan para TKW yang
kabur. Acaranya berisi pengajian dan mendengar curhat para TKW dan
mengatasinya.

Suatu hari, ada Maktabah lain yang ingin menjatuhkan Maktabah ar rumi, yaitu
maktabah as shaid. Mereka melakukan beberapa cara untuk menjatuhkan
maktabah ar rumi, namun hasil usahanya sia sia karena Pras dapat menanganinya
tanpa melakukan kekerasan, walaupun Abdullah ingin mengatasinya dengan
kekerasa. Berkat usaha Pras, maka gaji Pras dan teman temannya di naikkan oleh
Abdullah. Pras juga pernah mengajari anak Abdullah, Motaz, dan membantu
menyembuhkan nya. Sehingga Abdullah sangat menyukai pekerjanya Prasetyo.

Kang Didin sempat ditahan dipenjara karena alasan yang tidak jelas, dan juga
dituduh selingkuh karena alasan yang tidak jelas , hanya karena melayani wanita
sebagai kasir lewat telepon. Namun dia bebas dari penjara karena pura pra
mengaku bersalah dengan mentandatangani BAP. Dan bebas dari tuduhan
selingkuh.

Setelah beberapa hari, rumah penampungan milik mas kadirun itu dipenuhi
dengan para TKW. Maka dari itu, teman mereka Mas Ganjar yang sudah lama
tinggal di madinah, menyewa rumah yang tidak jauh dari rumah penampungan,
M. FADLI RIZELVI
8.2

untuk dijadikan rumah penampungan kedua. Suatu ketika, mereka mendaoat kabar
kalau nanti malam ada razia para TKW yang kabur. Maka mere memindahkan
untuk sementara para TKW ke rumah sebelah agar aman. Setelah polisi datang,
polisi hanya mengecek rumah pertama tanpa mngecek rumah sebelahnya yang
jelas kelihatan. Ternyata polisiitu beralasan karena hanya diperintahkan untuk
mngecek rumah itu,tidak yang lainnya.

Pras dan temannya juga pernah mendapatkan undangan dari keturunan kaum
Anshar. Disana Pras sangat senang dengan mengunjungi undangan keturunan
Anshar itu, sikapnya bagaikan seperti Kaum Anshar pada masa Nabi Muhammad.

Setelah memasuki kehidupan berumah tangga, Pras menyadari bahwa uang


honorer dari mengajar tidak akan pernah cukup. Sehingga ia memutuskan untuk
memaksimalkan kemampuannya di dunia kaligrafi dan kepenulisan.

Keinginan Pras menginjakkan kaki di tanah suci kembali menguat. Hal ini dipicu
oleh kawan-kawannya para kaligrafer Cianjur yang satu persatu telah magang di
Arab Saudi. Niat awal Pras bukan untuk bekerja disana, tapi agar keinginannya
untuk ibadah haji ke tanah suci terpenuhi. Itulah yang mengawali kisah panjang
Pras selama di Arab Saudi.

Pras bekerja di bagian khattat wa rassam (kaligrafer dan pelukis) di salah


satu maktabah di kota Zulfi. Ia dipekerjakan oleh Mubarok, kafilnya di maktabah.
Ia sangat dihormati oleh kakak Mubarok karena adat istiadat orang Saudi
mengharuskan menghormati seseorang yang dianggap berpendidikan tinggi.
Semakin lama Pras tinggal di Zulfi, semakin tampak beberapa paradoks aneh dari
orang-orang Saudi yang dilihat oleh Pras. Dimulai dari kebiasaan bangun tidur,
kebiasaan berkata "sur'ah", suka kepada sesama jenis alias homo), dan banyak
para pemudanya sering melihat film porno
M. FADLI RIZELVI
8.2

Pras juga baru mengetahui bahwa orang Saudi sangat takut dengan sihir. Bahkan
Pras melihat realitas yang terbalik dari polisi di Zulfi. Polisi menyuruh shalat
berjamaah tapi ternyata tidak shalat, memperingatkan haramnya merokok tapi
malah merokok, dan polisi selalu mengadili orang asing di Zulfi

Selama Pras di Zulfi, sudah berapa kali ia ditahan oleh polisi tanpa alasan yang
jelas. Dimulai dari tuduhan terlambat menutup toko ketika adzan Dzuhur, laporan
seorang wanita yang sakit hati karena ditolak cintanya oleh Pras, dan didakwa
telah menipu seseorang dan telah menyebabkan orang lain sakit berkepanjangan.
Hal tersebut yang membuat pras pernah mendekap di sel tahanan.

Selain kejadian tersebut, Pras juga harus menghadapi anak-anak Saudi yang
bandel dan hampir pernah mengalami pelecehan seksual oleh laki-laki Saudi.
Banyak kejadian susah dan senang yang dialami oleh Pras selama dua tahun ia di
Zulfi.

Menjelang kepulangan Pras ke tanah air, ia sudah berhasil melaksanakan dua kali
ibadah umrah dan ibadah haji ke tanah suci. Bahagia bercampur sedih yang Pras
rasakan karena ia mendahului dan belum bisa mengajak kedua orangtuanya untuk
beribadah umrah maupun haji ke tanah suci.

Om Fuad menceritakan perjalanan umrah dan haji secara rinci, membuat hati ikut
rindu untuk pergi ke tanah suci, padahal selama ini tidak pernah terbersit
bayangan untuk pergi kesana.

Madinah, kota pertama peradaban Islam berjaya. Kota yang dijanjikan Allah akan
senantiasa terlindungi hingga hari akhir. Penduduknya dikenal dengan sebutan
kaum Anshar, memiliki akhlak luhur yang dipuji oleh Allah dan Rasul-Nya.

Anda mungkin juga menyukai