Anda di halaman 1dari 13

POTENSI WISATA TRADISI BAKAR TONGKANG DI KOTA BAGANSIAPIAPI

KECAMATAN BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR, RIAU

Oleh: Mhd Zainuddin


Email: zwirazainuddin@gmail.com
Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau

ABSTRAK

Riau merupakan salah satu provinsi yang memiliki bermacam ragam kebudayaan, dan
salah satu diantara nya yaitu tradisi bakar tongkang yang berada di kota Bagansiapiapi
Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir. Tradisi ini sudah menjadi warisan turun temurun
dari etnis Tionghoa di kota Bagansiapiapi sehingga hal ini membuat tradisi tersebut diadakan
setiap tahun nya. Tujuan dari penulisan ini adalah (1). Untuk mengetahui peran serta pemerintah
dalam menyukseskan tradisi bakar tongkang di kota Bagansiapiapi. (2). Untuk mengetahui
prosesi ritual yang dilakukan pemerintah dalam menyukseskan tradisi bakar tongkang di kota
Bagansiapiapi. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik mencari
data-data sekunder yang berhubungan dengan kegiatan masyarakat di kota Bagansiapiapi. Hasil
dari penulisan ini yakni bahwa pemerintah berperan untuk menjaga ketertiban dan keamanan
selama event berlangsung, terlepas dari itu bentuk partisipasi yang dilakukan yaitu partisipasi
tenaga dan partisipasi dana, sedangkan untuk hasil penelitian dari rumusan kedua, prosesi ritual
yang dilakukan yaitu sembahyang, pengarakan tongkang dan melihat bakar tongkang.

Kata Kunci: Peran, Ritual, Pemerintah


ABSTRACT

Riau is a province that has a variety of cultures, and one of them is the bakar tongkang
tradition in the city of Bagansiapiapi, Bangko District, Rokan Hilir Regency. This tradition has
become a hereditary heritage from ethnic Chinese in the city of Bagansiapiapi so this makes this
tradition held every year. The aims of this research are (1). To find out the government's role in
the success of the bakar tongkang tradition in the city of Bagansiapiapi. (2). To find out the
ritual procession carried out by the government in the success of the bakar tongkang tradition in
the city of Bagansiapiapi. This study used a descriptive qualitative method with a purposive
sampling technique, in this study there were 6 informants from the community in the city of
Bagansiapiapi. The results of this study are that the government's role is to maintain order and
security during the event, regardless of the form of participation that is carried out, namely
participation labor and financial participation, while for the research results from the second
formulation, ritual processions carried out by the community, namely praying, parading the
barge and seeing the burning of the barge

Keywords: Roles, Rituals, Government


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara penanggalan Imlek bulan ke 5 tanggal 16


kepulauan terbesar di Asia Tenggara yang menurut kalender Lunar ( kalender etnis
memiliki banyak pulau didalamnya sehingga Tionghoa ). Setelah itu, mereka mulai
hal ini membuat negara Indonesia di menetap dan membangun tempat
nobatkan sebagai negara kepulauan terbesar pemukiman yang baru untuk melanjutkan
di dunia, dan dengan berbagai macam suku kehidupan dan mencari nafkah dengan
bangsa, bahasa, adat istiadat, dan menanggap ikan di pesisir perairan yang ada
kebudayaan yang ada dinegara Indonesia itu di Riau. Atas peristiwa tersebut, maka
sendiri. Keanekaragaman budaya yang diadakan nya upacara bakar tongkang
terdapat di Indonesia merupakan suatu bukti dengan tujuan untuk berterima kasih pada
bahwa Indonesia merupakan Negara yang Dewa Ong Ya. Bagi masyarakat
kaya akan unsur budaya. Bagansiapiapi sendiri sampai saat ini, sangat
Salah satu daya tarik yang ada dalam penting bagi mereka melakukan tradisi ini
bidang kebudayaan di Riau yaitu Tradisi hal ini sebagai bentuk kehormatan sekaligus
atau Ritual Bakar Tongkang yang tepatnya ungkapan rasa syukur terhadap keberkahan
berada di kota Bagansiapiapi Kecamatan dan kemakmuran yang diperoleh dari hasil
Bangko Kabupaten Rokan Hilir. Menurut laut sebagai mata pencarian utama mereka.
sejarah nya, asal muasal tradisi bakar Pengenalan akan ritual sebagai
tongkang ini berawal dari datang nya para destinasi wisata yang banyak dikunjungi
leluhur etnis Tionghoa ke Bagansiapiapi setiap tahun nya membuat Ritual Bakar
untuk mencari kehidupan baru. Dalam Tongkang ini juga tidak terlepas pada sisi
perjalanan nya para leluhur ini positifnya, seperti hal nya pada sektor
menggunakan kapal yang yang sangat perekonomian. Kebanyakan dari wisatawan
sederhana. Perjalanan yang tidak memiliki yang datang tidak hanya untuk melihat
tentu arah membuat para leluhur ini berdoa bagaimana acara itu diadakan akan tetapi
kepada Dewa Kie Ong Ya ( Dewa pelindung kebanyakan dari mereka juga banyak
dalam etnis Tionghoa ) agar diberi petunjuk berbelanja pakaian dan makanan khas dari
yang mengarah pada daratan. Tak lama Bagansiapiapi. Sehingga hal ini dapat
kemudian, dari kejauhan para leluhur ini membuat perputaran pertumbuhan ekonomi
melihat cahaya yang ternyata berasal dari didaerah itu meningkat secara signifikan
kunang-kunang diatas sebuh penampungan setiap kali acara itu diadakan. Tradisi bakar
ikan. Sehingga hal itu membuat mereka tongkang saat ini sudah dijadikan sebagai
mengikuti arah cahaya itu dan tiba lah asset wisata daerah yang sudah diresmikan
mereka ke tempat penampungan ikan. oleh Bupati Rokan Hilir sesuai dengan
Dalam hal ini, untuk pertama kalinya etnis peraturan Nomor 106 Tahun 2019. Tradisi
Tionghoa menginjakkan kaki mereka ke juga pernah mendapatkan penghargaan
Bagansiapiapi yang bersamaan dengan prediket Juara Pertama dari Kementerian
Pariwisata Republik Indonesia dalam hal menerapkan sistem lockdown untuk
Atraksi Budaya di acara Penganugrahan membuat pencegahan penyebaran virus, di
Pesona Indonesia 2017, dimana tambah lagi Tiongkok menjadi salah satu
penghargaan itu diserahkan langsung oleh negara dengan penyebaran yang sangat
Sekretaris Jendral Kementerian Pariwisata tinggi sehingga hal ini tidak membuat acara
Indonesia dan diterima oleh Bapak H. ini semegah dan semeriah acara-acara
Suyatno sebagai Bupati Rokan Hilir saat itu. seperti tahun sebelumnya, covid-19 yang
melanda ini bukan saja hanya terjadi di
Tabel 1.2 Daftar Jumlah Wisatawan Indonesia namun juga di penjuru dunia
Bakar Tongkang sehingga dengan ada nya hal itu pada tahun
NO TAHUN DOMESTIK DAN itu dapat dilihat jumlah wisatawan yang
MANCANEGARA datang sangat menurun.
1 2016 47.938 Sebagai suatu sector pariwisata yang
2 2017 48.125 banyak di kenal dan di kunjungi hingga ke
3 2018 71.000 mancanegara, pemerintah Kabupaten Rokan
4 2019 74.800 Hilir memiliki peranan yang sangat penting
5 2022 1.300 demi kelancaran acara ini, hal ini sesuai
TOTAL 243.163 dengan keputusan Bupati Rokan Hilir
Sumber: Dinas Pariwisata, Kepemudaan Nomor: 405 tahun 2019 tentang penetapan
dan Olahraga Kabupaten Rokan Hilir panita dalam wisata budaya tradisi bakar
Tahun 2023 tongkang. Dalam hal ini panitia mempunyai
tugas dan peran nya masing-masing dalam
Berdasarkan dari tabel diatas dapat menyukseskan acara ini, sehingga dalam
dilihat bahwa setiap tahunnya jumlah penetapan panitia ini tidak terlepas dengan
wisatawan yang datang terus mengalami ada nya campur tangan dari pemerintah
peningkatan. Sehingga hal ini dapat daerah yang berkontribusi dalam
membuat peruntungan yang luar biasa dari penyelenggaraan acara ini. Sehingga hal ini
sektor perekonomian masyarakat membuat peneliti ingin mengadakan
Bagansiapiapi setiap tahunnya, akan tetapi penelitian untuk mencari tahu tentang peran-
hal itu tidak terus terjadi terjadi, pada tahun peran yang dilakukan pemerintah daerah
2020-2021 acara ini harus terkhususnya pada Dinas Pariwsiata
ditiadakan/dihentikan karena ada nya wabah Kepemudaan dan Olahraga dalam kontribusi
covid-19 yang melanda Indonesia termasuk nya di acara tradisi bakar tongkang.
kota Bagansiapiapi tersebut. Namun, pada Berdasarkan latar belakang dari
akhirnya acara itu kembali diadakan pada fenomena tersebut maka penulis tertarik
tahun berikutnya yaitu pada tahun 2022, untuk mengadakan penelitian terhadap
dapat dilihat pada tahun itu jumlah permasalahan ini dengan judul: Tradisi
wisatawan yang datang cukup turun drastis, Bakar Tongkang di Kota Bagansiapiapi
hal ini terjadi di karenakan beberapa negara Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir.
seperti Tiongkok dan Singapura masih
TINJAUAN PUSTAKA masyarakat itu dapat berfungsi, adapun
1. Struktural Fungsional ( Talcott empat persyaratan ini disebut dengan AGIL.
Parsons) Melalui AGIL ini maka akan dikembangkan
Asumsi dasar tentang Teori pemikiran mengenai struktur dan sistem
Strultural Fugsional ialah, masyarakat agar nantinya masyarakat dapat bertahan.
terintegrasi atas dasar kesepakatan dari Berikut ini merupakan uraian mengenai
anggota terhadap nilai kemasyarakatan yang AGIL yaitu
mempunyai kemampuan mengatasi a. Adaptation (adaptasi) ialah sebuah
perbedaan sehingga masyarakat tersebut sistem penyesuaian diri terhadap
dapat dipandang sebagai suatu sistem yang lingkungan ataupun bentuk
secara fungsional terintegrasi dalam suatu penyesuaian lingkungan terhadap
keseimbangan yang ada pada masyarakat itu kebutuhan. Hal ini bisa terlihat
sendiri. Teori Struktural Fungsional sendiri seperti pada kemampuan masyarakat
sangat lah berkaitan erat terhadap struktur untuk berinteraksi dengan
yang ada dalam masyarakat, yang dimana lingkungan nya ataupun dengan alam
Struktural fungsional itu memiliki arti sekitarnya.
berstruktur dan berfungsi. Sehingga dalam b. Goal Attainment (pencapaian tujuan)
hal ini manusia memiliki peran dan adalah bentuk sebuah sistem
fungsinya masing – masing terhadap apa pencapaian tujuan yang mengarah
yang ada didalam tatanan struktur pada tujuan yang ada pada masa
masyarakat yang membuat tercipta suatu depan sehingga dapat membuat
keseimbangan. Berstruktur dalam hal ini keputusan yang sesuai dengan apa
ialah adanya sifat saling ketergantungan yang telah ditentukan.
terhadap sebuah bagian, komponen ataupun c. Integration (penyatuan) ialah sebuah
proses yang memiliki keteraturan. sistem pengatur antara hubungan
Sedangkan berfungsi yaitu adanya sikap terhadap bagian-bagian yang
saling bergantung terhadap komponen- menjadi komponen terhadap apa
komponen dengan yang ada dilingkungan yang ada didalamnya, seperti halnya
sekitarnya. Sebagaimana mestinya sebuah pada nilai-nilai dan norma-norma.
lapisan yang ada dalam sebuah masyarakat Sehingga dalam sistem ini juga
yang mempunyai peran dan fungsinya teori mengharuskan untuk mengatur
Fungsional ini tidak dapat dipisahkan dari hubungan antara ketiga fungsi
apa yang ada dalam struktur masyarakat, penting lainnya yaitu A, G, L. Dari
dalam hal ini Parsons juga berpendapat sinilah peran nilai peran tersebut
bahwa struktur yang ada dalam masyarakat menjadi pengintegrasi dalam sebuah
mempunyai hubungan satu dengan lainnya, sistem sosial.
Dalam teori Struktural fungsional d. Latency (pemeliharaan pola) adalah
ini, menurut Parsons dalam Ritzer (2009) sebuah sistem pemeliharaan yang
mempunyai empat fungsi penting untuk saling melengkapi dan memperbaiki,
semua sistem tindakan yang harus ada agar baik itu dalam motivasi individu
maupun pola-pola kultural yang masyarakat untuk tergabung dalam suatu
menciptakan atau menopang kegiatan, bentuk gotong royong yang
motivasi. Dalam pola-pola kultural dilakukan masyarakat dapat juga di masukan
ini seorang actor akan terbentuk kedalam partisipasi dimana partsipasi ini
dengan seperangkat norma dan nilai mencangkup beberapa bentuk seperti
yang dapat memotivasi seorang partsipasi dana, partisipasi tenaga, partsipasi
individu atau kelompok untuk dapat keterampilan, dan partisipasi pengambilan
bertindak. keputusan. Berkaitan dengan bentuk ini,
Pada pandangan dari teori diatas hal partisipasi tersebut juga berkaitan dengan
tersebut dapat dikaitkan terhadap sebuah program pembangunan yang berada
permasalahan penelitian tentang peran serta dalam suatu wilayah, dimana para
pemerintah dalam menyukseskan acara masyarakat ikut berperan dan berpartispasi
event bakar tongkang sebagai salah satu terhadap sebuah perencanaan yang akan
istansi yang memegang peranan yang sangat dibuat.
penting terhadap bidang kepariwsiataan di 3. Ritual
Kabupaten Rokan Hilir, peranan yang Ritual adalah serangkaian proses
didapat kan oleh para dinas pemerintah kegiatan berbentuk upacara yang dilakukan
tersebut dilakukan sebagai sebuah kewajiban oleh seseorang dalam suatu kelompok
terhadap status yang mereka dapatkan masyarakat yang memiliki tujuan simbolis
dimana pada event bakar tongkang ini telah pada rangkaian acaranya. Dalam
masuk kepada objek wisata budaya yang antropologi, ritual dikenal dengan istilah
dapat menarik jutaan pengunjung setiap kali ritus. Ritus dilakukan untuk mendekatkan
diadakan. sehingga hal ini membuat aparat diri dengan Sang Pencipta. Ritual dan tradisi
pemerintah dari Dinas Pariwisata identik dengan adat istiadat, dalam artian
Kepemudaan dan Olahraga. yang luas adat istiadat biasanya dipakai
2. Peran sebagai suatu tindakan atau tingkah laku
Secara etimologi peran ialah yang berdasarkan pada nilai-nilai
seseorang yang melakukan tindakan atau keagamaan. Dalam sebuah kebudayaan yang
kegiatan yang mana tindakan tersebut ada, warisan dari para leluhur mempunyai
memiliki arti penting untuk sebagian orang sebuah sistem religi yang terkandung di
ataupun masyarakat. Dalam dunia sosiologi dalamnya sebagaimana yang terdapat pada
peran diartikan sebagai perpaduan antara ritual atau upacara kegamaan. Ritual bisa
berbagai orientasi, teori dan disiplin ilmu. juga disebut sebagai suatu kebiasaan yang
Pada dasarnya peran merupakan sebuah terulang-ulang, dimana tujuan dari hal ini
gambaran tentang interaksi sosial sebagai yaitu mengendalikan keanggotaan dalam
penuntun individu untuk berprilaku dalam suatu kelompok.
kehidupan sehari-harinya. 4. Bakar Tongkang
Peranan memiliki kaitan terhadap Bakar Tongkang merupakan tradisi
sebuah partisipasi yang mana dapat diartikan dari etnis Tionghoa di Bagansiapiapi, yang
sebagai keterlibatan dan keikutsertaan berupa acara tahunan sebagai bentuk
persembahan untuk Dewa Kie Ong Ya. wisata komersial, wisata politi, wisata sosial,
Tradisi ini sudah menjadi warisan dari para wisata pertanian, wisata bahari, dan wisata
leluhur Etnis Tionghoa semasa dulu. cagar alam. Dalam penelitian ini jenis wisata
Adapun tujuan dari pembakaran Tongkang yang termasuk ke dalam nya ialah jenis
ini ialah sebagai tanda penghormatan kepada wisata budaya, wisata budaya ialah jenis
Dewa Laut yang juga dikenal dengan Kie wisata yang perjalanan nya di gunakan
Ong Ya. Ritual ini diadakan setiap bulan ke- untuk mengunjungi dan meninjau suatu
5 (Go) tanggal ke-16 (Cap Lak) pada tempat dengan memperhatikan dan
penanggalan cina. Ritual bakar tongkang mempelajari sosial dan adat istiadatnya.
merupakan kisah dari masyarakat keturunan Pada penelitian ini pemerintah yang
Tionghoa dulu dalam mencari tempat untuk terkait yaitu aparat dari Dinas Pariwisata
melanjutkan kebutuhan hidup. Kepemudaan dan Olaharaga yang di
5. Pariwisata Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir
Pada dasarnya istilah pariwisata sebagai salah satu dinas dari istansi
terlahir dari bahasa Sansekerta yang terdiri pemerintah yang memegang terhadap objek
dari beberapa komponen seperti Pari yang wisata yang berada di Kabupaten Rokan
artinya lengkap dan penuh sedangkan untuk Hilir sesuai yang telah di tetap Bupati
kata Wis yang artinya ada kampung atau Kabupaten Rokan Hilir.
rumah dan untuk kata Ata ini mempunyai
arti mengembara atau pergi secara terus METODE PENELITIAN
menerus. Kata pariwisata ini juga Penelitian ini menggunakan metode
merupakan kata yang berasal dari kegiatan Kualitatif Deskriptif dengan menggunakan
wisata (tour) yang mana suatu aktivitas pendekatan fenomenologi. Pendekatan
perubahan yang didasarkan dengan ada nya fenomenologi adalah jenis penelitian
tempat tinggal sementara, kata pariwisata kualitatif untuk melihat dan memaknai atau
sendiri merupakan kata yang berasal dari memahami suatu fenomena yang dikaji dan
dua suku kata yaitu pari dan wisata, pari untuk menganalisis data, sehingga penulis
mempunyai arti banyak sedangkan wisata dapat mendefinisikan tentang peran
yaitu berarti bepergian atau perjalanan. pemerintah dalam tradisi bakar tongkang di
Sector pariwisata mempunyai Kota Bagansiapiapi Kecamatan Bangko
peranan yang penting bagi sebuah negara, Kabupaten Rokan Hilir. Lokasi penelitian
pariwisata dalam hal ini melibatkan berbagai merupakan sesuatu yang amat sangat
interaksi dari beberapa individu-individu penting yang harus ada di dalam sebuah
yang berasal dari budaya dan daerah yang penelitian. Pada penelitian ini memiliki
berbeda dengan masyarakat setempat lokasi di kota Bagansiapiapi Kecamatan
dimana di kemudian hari terciptanya suatu Bangko Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
hubungan antara sosial dan ekonomi. Adapun peneliti memilih lokasi tersebut
Ada beberapa jenis wisata yang sebagai lokasi penelitian dikarenakan tradisi
ditentukan dari motif tujuan perjalanan yaitu ini hanya ada di kota ini dan merupakan
seperti wisata budaya, wisata olahraga, satu-satunya tradisi yang ada di Indonesia
sehingga membuat tradisi ini menjadi objek perekonomian mereka menjadi bertambah.
wisata budaya andalan baik bagi kota Sesungguhnya masyarakat etnis tionghoa di
Bagansiapiapi maupun Kabupaten Rokan kota Bagansiapiapi memiliki hubungan
Hilir. terhadap kehidupan sosial mereka pada
Dalam penelitian ini subjek yang masyarakat lainnya, hal ini dapat
dipilih adalah para aparatur pemerintah dari memungkin kedua ras ini menjadi sangat
Dinas Pariwsata Kepemudaan dan dekat, saling menghormati dan menghargai
Olaharaga di kota Bagansiapiapi Kecamatan atas kepercayaan masing-masing masyarakat
Bangko Kabupaten Rokan Hilir. Adapun di kota Bagansiapiapi terbilang hidup
metode yang digunakan untuk pengambilan dengan nyaman, mereka saling berbaur
subjek yaitu metode Purposive Sampling. untuk mengenal satu sama lain.
Menurut Sugiyono,(2018:138) adalah 1. Peran dan Partisipasi Tenaga
Pengambilan sampel dengan menggunakan Peran serta pemerintah dalam
beberapa pertimbangan tertentu sesuai melakukan kegiatan penyumbangan tenaga
dengan kriteria yang diinginkan untuk dapat dalam berbagai kegiatan yang ada pada
menentukan jumlah sampel yang akan suatu daerah dalam kehidupan
diteliti. Teknik pengumpulan data yaitu bermasyarakat memiliki fungsi terpenting
wawancara dan dokumentasi. demi kelancaran suatu program daerah baik
itu pada sistem budaya, ekonomi maupun
hal lainnya yang memerlukan tenaga dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
melakukan kegiatanya seperti hal nya pada
A. Peran Serta dan Bentuk Partisipasi
event bakar tongkang. Partisipasi dalam
Pemerintah Dalam Tradisi Bakar
bentuk tenaga dapat dikatakan sebagai
Tongkang
bentuk pertolongan yang dilakukan secara
Penulisan ini berfokus pada peran
fisik, hal ini bisa disebut sebagai bentuk
pemerintah terhadap tradisi bakar tongkang
swadaya dari suatu masyarakat merupakan
di kota Bagansiapiapi dan proses ritual yang
komitmen dari pemerintah daerah dengan
dilakukan oleh pemerintah dalam ritual
masyarakat etnis Tionghoa. Keduanya
bakar tongkang. Penulisan ini juga
menggunakan pendekatan kualitatif dengan
analisis data deskritif yang berupa kata-kata
tertulis dan juga lisan berdasarkan dari hasil
data sekunder yang penulis dapatkan.
Peran Pemerintahan dalam
menyukseskan ritual bakar tongkang di
kota Bagansiapiapi sangat banyak, antusias
mereka dalam menyambut tradisi ini sudah
menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan
lagi, ditambah lagi ketika tradisi ini akan di
laksanakan banyak para wisatawan yang
berkunjung ke daerah Bagansiapiapi untuk
melihat ritual itu diadakan, sehingga sistem
mempunyai tujuan yang sama dalam dalam pelaksanaan event bakar tongkang
membangun daerah sebagai sebuah program dana yang di pakai dalam acara yaitu dana
perencanaan yang nantinya akan dapat dari swadaya masyarakat setempat yang
memperkenalkan desa mereka kepada ingin menyumbangkan atau memberikan
masyarakat luas di luar dari daerah mereka. sedikit uang nya sebagai bentuk pertolongan
Peran serta masyarakat terkuhususnya dari akan tetapi dari pihak pemerintah daerah
pihak pemerintah dalam bentuk tenaga bisa juga ada yang menganggarkan dana nya dari
dilakukan secara individu maupun APBD Rokan Hilir untuk kegiatan acara
berkelompok. event bakar tongkang.
Partisipasi Pemerintah dalam bentuk Partisipasi dalam bentuk dana yang
tenaga di event ritual bakar tongkang disini dilakukan pemerintah di kota Bagansiapiapi
yaitu dengan cara menolong masyarakat khusnya Disparpora adalah dengan
etnis tionghoa dengan partsipasi bentuk menyumbangkan sebagian dana yang
seperti pembersihan lokasi tempat acara di dikelurakan dari APBD untuk membantu
selenggarakan, pembuatan panggung, dalam event bakar tongkang, partisipasi
pembuatan tenda, menjaga keamanan dan dana yang diberikan itu diberi ke panitia
menjaga ketertiban selama acara acara untuk membantu apa saja yang akan
berlangsung, selain dari keritualan nya. Di dibutuhkan untuk acara, dalam partsipasi
sisi lain dari itu semua kontribusi seperti ini adanya swadya masyarakat juga
pemerintah daerah juga membuat pemasaran di lakukan. Bentuk partisipasi dalam bentuk
untuk meningkatkan sector dana banyak diberikan juga dari etnis
perekoniman,yang biasanya dalam bentuk tionghoa yang tidak sebagai pengurus atau
bazar yang menjual berbagai pernak-pernak, masuk dalam kepanitian, mereka memberi
ole-ole khas Bagansiapiapi, baju dan lain ini sebagai bentuk dukungan dan hormat
sebagai nya sebagai usaha untuk mereka terhadap apa yang telah dilakukan
mendapatkan keuntungan bagi sector pengurus dan panitia dalam event bakar
ekonomi masyarakat di kota Bagansiapiapi tongkang. Dalam hal ini juga partisipasi lain
dan juga untuk mendapatkan incone bagi nya juga ada, akan tetapi tidak terlalu
daerah melalui pariwisata. menonjol dalam event ini, salah satu nya
2. Peran dan Partisipasi Dana partisipasi pemikiran, ide, dan keterampilan
ini ada dilakukan oleh masyarakat tempatan
Peran dan partisipasi pemerintah tapi tidak terlalu terlihat di karenakan pada
dalam bentuk dana merupakan suatu hal dasarnya event ritual bakar tongkang ini
yang sangat di perlukan untuk sudah di tetapkan dari apa yang telah di
keberlangsungan sebuah acara seperti ritual minta oleh dewa. Pemberian dana ini juga
bakar tongkang terkuhusunya pada acara dapat meringan pengeluran apabila biaya
festival yang diselenggarakan oleh pihak nya terlalu tinggi, dengan hal itu maka event
pemerintah, sehingga hal ini dapat bisa di laksanakan tanpa adanya kendala
meringankan biaya apabila cakupan nya yang harus dihadapi.
sangat besar. Berdasarkan wawancara oleh
beberapa informan mengatakan bahwa
B. Proses Ritual Bakar Tongkang untuk menarik dan memberitahu masyarakat
Proses ritual yang di lakukan dalam setempat ataupun luar daerah yang datang ke
tradisi bakar tongkang ialah membakar Bagansiapiapi agar dapat memeriahkan
sebuah replika tongkang sebagai wujud rasa acara tersebut ketika acara itu dilaksanakan
syukur kepada dewa menurut kepercayaan sehingga nantinya pariwisata di kota itu
para masyarakat tionghoa yang berada di akan meningkat. Pemasangan baliho dan
kota Bagansiapiapi, ritual bakar tongkang spanduk ini ditujukan kepada masyarakat
biasanya diadakan sesudah festival di baik yang berada di luar daerah
selenggarakan. Sebelum melakukan Bagansiapiapi atau pun yang berada didalam
penggelaran acara event bakar tongkang nya dapat tahu kapan dan dimana acara itu
panitia perlu menyiapkan beberapa diadakan. Mempunyai panitia yang berasal
persiapan, persiapan tersebut di siap kan dari dua golongan maka baliho-baliho dan
beberapa bulan atau hari sebelum event akan spanduk-spanduk tersebut disediakan oleh
dimulai. persiapan yang paling utama yaitu kedua golongan panitia yang tergabung
dengan menyiapkan replika tongkang hal ini dalam ritual bakar tongkang. Selanjutnya
sebagai acara puncak dalam ritual bakar yaitu Pembuatan replika tongkang , ini
tongkang. merupakan hal yang sangat penting dalam
1. Persiapan Tradisi Bakar Tongkang acara bakar tongkang, di karenakan
Persiapan yang dilakukan panitia tongkang ini adalah objek utama yang ada
acara dalam event bakar tongkang yaitu ketika pelaksaan acara itu akan di
menyiapkan segala keperluan yang laksanakan. Dalam pembuatan nya, biasanya
diperlukan dalam ritual maupun festival, adalah orang-orang panitia yang mempunyai
akan tetapi sebelum semua itu dipersiapkan bagian dalam pembuatan tongkang, kapal
terlebih dahulu telah dilakukan rapat yang tongkang yang dibuat nantinya akan
menghadirkan para pejabat daerah, umat mengikuti petunjuk dari Dewa Kie Ong Ya
tionghoa, pengurus kelenteng dan dengan melalui seorang tanki. Pembuatan ini
masyarakat setempat. Sehingga dari hasil biasanya dilakukan 2-3 bulan sebelumnya
rapat dan pertemuan itu dapat mengetahui perayaan acara itu, bahan yang digunakan
akan lebih jelas nya terhadap apa yang perlu beraneka ragam seperti kayu, bamboo,
dilakukan atau disiapkan. Keterlibatan pihak teriplek dan kertas. Tongkang yang dibuat
kelenteng berujuk pada upacara kegiatan biasanya dengan panjang 8-9 meter dengan
bakar tongkang sebagai salah satu pengurus kelebaran 2-3 meter berat nya bisa hamper
yang melakukan persiapan acara keritualan, 400 Kg sesuai permintaan dari dewa. Dari
dimana acara ritual ini merupakan puncak semua tidak terlepas dengan adanya bantuan
acara dilakukan nya event bakar tongkang. dari pemerintah yang juga ikut
Persiapan-persipan yang dilakukan mempersiapkan sarana dan prasarana seperti
antara lain yaitu pertama adalah pemasangan membuat atau menyediakan tempat sampah,
baliho dan panduk, hal ini dibuat sebelum pemasangan panggung dan tenda.
acara bakar tongkang ini dilaksanakan,
2. Persiapan Tradisi Bakar Tongkang
biasanya dilakukan sekitar 2 minggu. Hal ini
Pelaksanaan event bakar tongkang diletakkan diatas tumpukan kertas yang
berlangsung dalam 3 hari, hal ini biasanya di sebut dengan kertas Kim, dan
dikarenakan ritual bakar tongkang sudah kemudian tongkang sudah siap itu pun
menjadi destinasi wisata baik luar daerah dibakar, orang yang membakar tidak ada
maupun luar negeri. Pelaksanaan dihari ditetapkan akan tetapi biasanya ini
utama itu berbentuk bazar yang di siapkan dilakukan oleh Bupati Kabupaten Rokan
oleh pemda dan sampai hari terakhir proses Hilir. Selama tongkang di bakar para Tangki
pembakaran, sebelum proses membakar melakukan pemutaran tongkang dengan
tongkang dimulai terlebih dahulu para umat berlari-lari.
tionghoa akan melaksanakan sembahyang Sehingga tiba lah pada akhir acara
terhadap dewa Kie Ong Ya atas apa yang ritual ini, pada akhir acara ini ditutup dengan
telah diberikan nya, dan setelah semua melihat arah jatuh tiang kapal tongkang,
proses sembahyang selesai maka masyarakat etnis Tionghoa percaya bahwa
selanjutnya ialah pengarakan tongkang ke apabila tiang tongkang jatuh ke arah laut
tempat lokasi pembakaran, biasa nya maka rejeki akan berada dilaut dan apabila
pengarakan ini disertai dengan atraksi tiang kapal jatuh di darat maka rejeki akan
barongsai dan drum band serta di ikuti dari berada di darat. Ketika semua itu sudah
belakang oleh puluhan ribu orang dengan dilakukan maka proses ritual bakar tongkang
membawa hio-hio dalam pengarakan ke telah selesai dilakukan.
tempat lokasi pembakaran ini lah 3. Pasca Pelaksanaan Tradisi Bakar
masyarakat setempat pribumi membantu Tongkang
dalam mengangkat dan berjalan mengikuti Pasca pelaksanaan dalam event bakar
kapal tongkang yang dibawa. Hal ini tongkang yang dilakukan panitia yaitu
dipercaya dapat melancarkan rezeki bagi membersihkan area yang terkena dampak
siapa pun yang ikut mengarak dan dari keritualan, seperti membersihkan
mengangkat tongkang sampai ke lokasi sampah-sampah dan menyusun kembali
pembakaran. sarana dan prasarana yang telah digunakan
Tongkang yang diarak itu, di bawa untuk festival maupun ritual. Pembakaran
mengelilingi kota Bagansiapiapi sampai tongkang yang sebagai suatu akhir dari
menuju lokasi pembakaran yang jarak nya sebuah pelaksanaan menjadikan beberapa
lebih kurang 2 KM dari kelenteng Ing Hok dari panitia akan memantau api yang akan
Kiong, saat sampai di lokasi pembakaran membakar semua kertas dan tongkang.
tongkang selanjutnya yaitu menentukan arah Proses ini biasanya disebut sebagai proses
dari posisi haluan/tiang kapal, hal ini juga mensterilkan kembali, tempat-tempat yang
disesuaikan oleh arah petunjuk dari dewa dibersihkan adalah tempat diluar daerah
Kie Ong Ya yang menurut masyarakat etnis lapangan pembakaran agar nantinya kembali
tionghoa di Bagansiapiapi dapat seperti semula, menurut kepercayaan umat
menujukkan arah rezeki dan kebaikan untuk tionghoanya yang berada di kota
satu tahun ke depan. Setelah hal itu selesai Bagansiapiapi mengatakan bahwa sampah
dilakukan, kapal tongkang tersebut yang dihasil dari proses pembakaran tidak
dapat atau tidak di izin kan untuk dengan adanya partisipasi dari
dibersihkan sehingga sampah nya akan pemerintah tersebut dan dari hasil yang
dibiarkan sampai hilang dengan sendirinya. di dapat partisipasi yang banyak
Sehingga pada proses pembersihan yang dilakukan yaitu partisipasi dalam
hanya dibersihkan adalah sampah yang bentuk tenaga dan partisipasi dalam
berasal dari luar acara ritual. Adapun yang bentuk dana.
membersihkan itu semua adalah petugas 2. Ritual yang selalu di ikuti kebanyakan
kebersihan dari panitia kelenteng dan masyarakat yaitu ritual untuk
pemerintah daerah yaitu dinas perhubungan pembakaran tongkang, dimana pada
Kabupaten Rokan Hilir. proses pengarakan dari kelenteng ke
tempat lokasi pembakaran banyak
PENUTUP masyarakat setempat yang ikut
Kesimpulan didalam, hal ini juga tidak ada
Hasil penulisan yang telah larangan bagi siapa saja yang ingin
didapatkan peneliti terkait dengan ikut untuk ritual acara bakar tongkang
permasalahan yang telah dirumuskan, maka hal ini juga berkaitan dengan proses
sampai lah peneliti pada penarikan sembhayang yang siapa saja boleh ikut
kesimpulan dari hasil analisis data yang melaksanakan sesuai dengan
telah di lakukan, ada beberapa kesimpulan keyakinan atau kepercayaan yang ada
yang di dapat terkait dengan peran dan pada diri masyarakat tersebut.
partisipasi masyarakat tempatan dalam
menyukseskan event ritual bakar tongkang Saran
dan proses ritual yang diikuti masyarakat Dengan adanya uraian diatas maka
tempatan untuk menyukseskan event ritual peneliti memberikan saran untuk dijadikan
bakar tongkang. Berdasarkan uraian hasil sebagai bahan pertimbangan selanjut nya,
penelitian terhadap tradisi bakar tongkang di sebagai berikut:
kota Bagansiapiapi Kecamatan Bangko 1. Pemerintah diharapkan lebih
maka dengan itu dapat di simpulkan sebagai meningkatkan kerja sama diantara
berikut: sesama masyarakat lainnya terhadap
1. Peran Pemerintah dalam event bakar peran dan partsipasinya dalam
tongkang ialah dengan membantu para penggelaran event ritual bakar
panitia yang berasal dari pengurus tongkang yang akan diadakan, bukan
kelenteng untuk menyiapkan persiapan hanya sebagai kelancaran sebuah acara
yang diperlukan antara lain yaitu saja melainkan juga dapat mempererat
menjaga keamanan dan ketertiban, hubungan tali silahtuhrahmi diantara
menyediakan penginapan bagi sesamanya.
wisatawawan yang tidak mendapatkan 2. Diharapkan kepada masyarakat yang
hotel, membantu membuat tenda atau ikut dalam ritual untuk tidak bermain-
panggung, dan lain sebagainya. main terhadap ritual yang ingin diikuti
Berkaitan dengan hal itu juga peran dan harus sungguh-sungguh jika ingin
masyarakat tempatan tidak terlepas
melakukannya, hargai dan hormati lah Bagan Siapi-api Kabupaten Rokan
tradisi yang berada di sekitar Hilir.
lingkungan tempat tinggal.
Sovita, E. (2018). Konteks Sosial Ritual
DAFTAR PUSTAKA Bakar Tongkang Pada Masyarakat
Harsono, H. (2019). Ritual Bakar Tongkang: Tionghoa Di Kota Bagansiapiapi.
Refleksi Teologis Bagaimana Manusia
Menangkap Tawaran Keselamatan
Allah. Jurnal Teologi, 08(01), 139–158.
https://doi.org/10.24071/jt.v8i2.1964
Multa, G. (2021). Ritual Bakar Tongkang Di
Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir
1442 H / 2021 M. 1.
Mutiawanthi, M. (2018). Tantangan “Role”/
Peran yang Dihadapi oleh Mantan
Perawat IJ-EPA Setelah Kembali ke
Indonesia. Jurnal Al-Azhar Indonesia
Seri Humaniora, 4(2), 104.
https://doi.org/10.36722/sh.v4i2.265
Paradilla, S. (2013). Ritual bakar tongkang
(go ge cap lak).
https://www.google.com/url?sa=t&sour
ce=web&rct=j&url=https://repository.u
nri.ac.id/bitstream/handle/123456789/2
984/PDF.pdf%3Fsequence%3D1%26is
Allowed%3Dy&ved=2ahUKEwispPvu
qPnyAhUYVH0KHV_7CwYQFnoEC
CMQAQ&usg=AOvVaw1_Nxfc80Br2
brX9MdW8Np1
Saragih, M. (2007). Makna Tradisi Ritual
Bakar Tongkang Masyarakat Tionghoa
Di Tengah Masyarakat Muslim Di

Anda mungkin juga menyukai