Anda di halaman 1dari 65

UNIT PENGOLAHAN FISIK DAN KIMIA

2022/2023
(TLI62109 - 3SKS)

Bahan 01 –Dasar Proses Perpindahan dan


Neraca Massa

TIM TEACHING UPFK

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
1
Fenomena Proses
Perpindahan Massa
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

Kenapa perpindahan massa perlu dipelajari?

Contoh dibidang TL:

Mengetahui bagaimana polutan menyebar:


a.Udara
b.Air
c. Tanah
3
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

Bagaimana perpindahan massa bisa terjadi?

Panas

Massa

Momentum Contoh:
Gula batu pada teh dan diaduk akan larut lebih cepat
karena ada perpindahan panas, massa dan momentum
secara bersamaan → confection and diffusion 4
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

APA ITU PERISTIWA PERPINDAHAN


• Dinamika fluida : perpindahan massa
• Transfer panas : perpindahan energi
• Transfer momentum : pergerakan suatu benda

Ketiga proses di atas terjadi secara simultan dalam sistem alam, sistem industri, sistem biologi dan
sistem pengolahan:

• Persamaan dasar saling berhubungan


• Tools matematika yang digunakan sama
• Mekanisme molecular dalam ketiga proses transport ini relatif sama
• Transport massa, panas dan momentum ditentukan oleh berbagai hukum alam 5
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

PERISTIWA PERPINDAHAN
Note : Transport vs Transfer

Transport - refer to the fundamental mechanism within a single phase


Transfer – refers to the overall proces

◼ Berbagai mekanisme dimana partikel atau substansi berpindah dari satu tempat ke
tempat lain

Laju proses perpindahan sebanding dengan driving force/tahanan

Ada 3 kategori proses perpindahan dilihat dari faktor penggerak (driving forces):
◼ Heat transfer (conduction, convection, radiation) ( ΔT and heat transfer coefficients)
◼ Mass transfer (diffusion, osmosis) (Δ C and Mass Transfer coefficients)
6
◼ Fluid dynamics (or momentum transfer) / (ΔP and Momentum Transfer coefficients)
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

BESARAN YANG TERLIBAT DALAM PROCESS


PERPINDAHAN
Massa – diukur bedasarkan inertia (berat), jumlah material yang terkandung

Panas – energi yang diterima sebagai temperatur; bentuk perpindahan energi adalah konduksi,
konveksi dan radiasi, yang muncul dari pergerakan molekul

Momentum – pengukuran momentum jumlah yang menggambarkan pergerakan dan resistensinya


(massa kali kecepatan)

7
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

◼ Diffusivitas dan mekanisme perpindahan massa


Distribusi konsentrasi dalam padatan dan dalam aliran laminar
Persamaan perubahan untuk sistem multi komponen

◼ Konduktivitas termal dan mekanisme perpindahan energi


Distribusi temperatur dalam padatan dan dalam aliran laminar
Persamaan perubahan untuk sistem non-isothermal

◼ Viscositas dan mekanisme perpindahan momentum


Distribusi kecepatan dalam aliran laminar
Persamaan perubahaan untuk sistem isothermal . Distribusi
kecepatan dengan lebih dari satu variable independent

8
PERPINDAHAN MASSA
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

 Pada lingkungan , perpindahan massa adalah hasil dari dua fenomena, yaitu :
advection dan diffusion

 Advection : transport sebagai hasil dari pergerakan fluida

Dc c c c c
= + ux + uy + uz
Dt t x y z
 Diffusion : suatu proses dimana substansi dalam larutan atau suspensi (the diffusing
phase) berpindah sebagai akibat dari perbedaan konsentrasi (concentration gradient)
melalui substansi lain (the dispersing phase)

Diffusing phase : gas, padatan, atau cairan


The dispersing phase : cairan atau gas (pada kebanyakan kasus dalam lingkungan)
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

PERPINDAHAN MASSA
Ficks’s Law of Diffusion: c
 N x = −Dm
x
where:
Nx = laju perpindahan massa dalam arah x dengan arah memotong tegak lurus
terhadap x
c/x = konsentrasi dalam larutan/suspense
Dm = koefisien difusi molecular

Atau 𝜕𝐶
𝑟 = −𝐷𝑚
𝜕𝑥
R = laju perpindahan massa per unit area per waktu
Dm = koefisien difusi molecular
C = konsentrasi konstituen yang dipindahkan
x = jarak
DIFUSI
UNDERSTANDING BY EXAMPLES

• Tinta diteteskan ke air

• Parfum disemprotkan ke udara

• Melarutkan gula dalam air


TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

METODE PENYISIHAN KONTAMINAN


Reaksi konversi kimia
Reaksi konversi biologi
Transfer massa
Adalah transfer materi dari satu fase homogen ke fase yang lain
Tujuan: mengurangi konsentrasi kontaminan pada suatu fase dan
menaikkan konsentrasinya pada fase lain
Tidak sama dengan pemisahan mekanis, faktor penggerak/penyebab
terjadinya adalah gradien/perbedaan tekanan atau konsentrasi
Disebut juga dengan pemisahan fase ekuilibrium/pemisahan kontak
ekuilibrium -> pemisahan berhenti jika tercapai kondisi ekuilibrium/kesetaraan

12
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

TRANSFER MASSA
• Bisa terjadi dalam fasa gas, cair dan padat
• Terjadi karena adanya gradien konsentrasi → driving force
• Dalam fasa cair, padat dan gas, mekanismenya sama

Transfer Massa di Alam:


• Kehidupan air menggunakan DO untuk hidup, DO datang dari udara Absorpsi O2 ke aliran darah
dalam paru-paru dan pengeluaran CO2 dari sel ke aliran darah
• Hidrolisis bahan makanan di usus
• Dispersi polutan yang dikeluarkan dari efluen air limbah / cerobong industri

13
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

UNIT OPERASI DAN PROSES YANG BIASANYA


MELIBATKAN PROSES TRANSFER MASSA

14
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

UNIT OPERASI DAN PROSES YANG YANG


PALING PENTING DAN BANYAK DIGUNAKAN
DI TL:

1.Absorpsi/aerasi (memasukkan oksigen dari udara ke air


yang diolah)
2.Adsorpsi (menyisihkan kontaminan dari air yang diolah
ke fase padat, contohnya ke karbon aktif)
3.Gas stripping (menyisihkan kontaminan berupa gas dari
air limbah ke udara)
4.Pertukaran ion
15
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

PRINSIP DASAR TRANSFER MASSA

Transfer massa digambarkan dengan persamaan:

C
r = − Dm (1)
x
dimana:
 r = laju transfer massa per satuan luas per satuan waktu (ML-
2T-1)

 Dm = koefisien difusi molekuler pada arah x (L2T-1)

 C = konsentrasi materi yang ditransfer (ML-3)

 x = jarak (L)
16
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

 Untuk partikel berbentuk bulat, koefisien difusi dihitung


dengan rumus:

(2)

dimana:

17
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

 Koefisien difusi (Dm) untuk partikel dengan jari-jari


10-7 m ( 0,01 m) setara dengan ukuran bakteri terkecil pada kondisi
temperatur (T) = 20oC dan viskositas dinamik () = 1,002 x 10-3 N.s/m2 =
21,43 x 10-13 m2/s

 Semakin kecil ukuran partikel, maka nilai koefisien difusi (Dm) semakin
besar

18
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

TRANSFER MASSA ANTARA FASE GAS-LIQUID


 Teori transfer massanya dijelaskan dengan teori dua-film (two-
film theory)
 Satu film adalah gas
 Satu film adalah liquid
 Asumsi: konsentrasi dan tekanan pada masing-masing film
adalah seragam (tercampur sempurna)
 Pada kondisi steady state (tunak) (debit konstan terhadap
waktu),
laju transfer massa pada film gas = laju transfer massa
pada film cairan
19
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

TRANSFER MASSA ANTARA FASE GAS-LIQUID


 Absorption: gas ditransfer dari fase gas ke fase cair
Kedua film memberikan
resistansi/perlawanan terhadap
berpindahnya gas dari fase gas ke fase cair

Ketebalan Ketebalan
film gas film cairan 20
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

TRANSFER MASSA ANTARA FASE GAS-LIQUID


 Desorption: gas ditransfer dari fase liquid ke fase gas
Kedua film memberikan
resistansi/perlawanan terhadap
berpindahnya gas dari fase gas ke fase cair

Ketebalan Ketebalan
film gas film cairan 21
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

TRANSFER MASSA ANTARA FASE GAS-LIQUID


 Aliran (flux) massa pada setiap fase (gas maupun
cairan) dihitung dengan rumus:
memperhitungkan faktor (3)
penggerak/penyebab
terjadinya transfer massa

22

Catatan: Aliran (flux) transfer massa (rv) dihitung per unit luas per
unit waktu
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

TRANSFER MASSA ANTARA FASE GAS-LIQUID


 Pilihan persamaan yang digunakan (diantara kedua persamaan di
atas) tergantung kepada jenis film yang memberikan
perlawanan terhadap transfer massa
 Bagi gas yang tingkat kelarutannya rendah (seperti O2, N2, CO2
di dalam air) → fase liquid memberikan perlawanan (resistansi)
terhadap transfer massa
 Bagi gas yang sangat mudah larut (seperti NH3 di dalam air) →
fase gas memberikan perlawanan (resistansi) terhadap transfer
massa
 Bagi gas yang tingkat kelarutannya menengah (seperti H2S di
dalam air) → fase gas dan cair memberikan perlawanan
23
(resistansi) terhadap transfer massa
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

TRANSFER MASSA ANTARA FASE GAS-LIQUID


 Laju transfer massa per unit volume per unit
waktu: (4)

dimana:

24
Catatan: Laju transfer massa (rv) dihitung per unit volume per unit
waktu
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

TRANSFER MASSA ANTARA FASE GAS-LIQUID:


ABSORPSI GAS (PENAMBAHAN GAS KE DALAM AIR)

25
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

TRANSFER MASSA ANTARA FASE GAS-LIQUID:


ABSORPSI GAS (PENAMBAHAN GAS KE DALAM AIR)

26
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

TRANSFER MASSA ANTARA FASE GAS-LIQUID:


ABSORPSI GAS (PENAMBAHAN GAS KE DALAM AIR)
 Persamaan laju transfer massa pada absorpsi juga dapat
ditulis sebagai berikut:

dC (5)
= K L a(Cs − Ct )
dt

dimana:

Satuannya?

27
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

 Untuk menyelesaikan persamaan tersebut, C diintegralkan


antara limit C= Co dan C= Ct, serta t= 0 dan t = t
 o adalah notasi untuk kondisi awal pada saat t=0
 t adalah notasi untuk kondisi pada saat t= t
sehingga didapatkan:

C s − Ct
= e −( K L a )t (6)
C s − Co

28
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

Contoh soal:

is 9.09 mg/L

29
C s − Ct
= e −( K L a )t
C s − C0

1200 m3 = 0,333 m-1 Cek slide halaman 14


untuk rumus
menentukan a
30
(0,333 m-1) = 255,255 h-1
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

ABSORPSI GAS KE DALAM CAIRAN YANG BERADA DALAM KEADAAN DIAM


C
− Dm z
z

Untuk setiap volume kontrol tertentu:

Akumulasi = inflow – outflow

Secara simbolis ditulis:


C
( Az ) = − Dm A C z + Dm A
C
z + t (7)
t z z

C
− Dm z + z
31
z
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

ABSORPSI GAS KE DALAM CAIRAN YANG BERADA DALAM KEADAAN DIAM

 Jika z mendekati nol, maka persamaan menjadi:

C 2 A (8)
= Dm A 2
t z

disebut Hukum kedua Ficks tentang difusi (Fick’s second law


of diffusion)
dimana:
 C= konsentrasi
 t =waktu
 Dm= koefisien difusi molekular
 A= luas penampang tempat terjadinya transfer massa 32

 z= jarak
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

 Nilai Dm untuk beberapa gas yang tingkat kelarutannya rendah di dalam


air pada suhu (T) 20oC:

33
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

DESORPTION (PENYISIHAN GAS DARI LIQUID)


 Diilustrasikan dengan penguapan
dC
= − K L a(Ct − Cs ) (9)
dt
Jika diintegralkan dengan limit C = Cs dan C = Ct dan t= 0 dan t = t,
persamaannya menjadi:

Ct − C s
= e −( K L a )t (10)
Co − C s

34
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

CONTOH SOAL 2

 Solusi:
 Jika gas yang akan diuapkan (didesorpsi) tidak secara normal terdapat
di atmosfer, maka Cs dapat diasumsikan = 0, persamaan (10) berubah
menjadi:

Ct
= e −( K L a )t
Co 35
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

 Waktu yang dibutuhkan oleh gas yang akan didesorpsi untuk memiliki
konsentrasi ½ dari konsentrasi awalnya di dalam liquid:
0,5C0
= e −( K L a )t
1Co
0,5 = e −( K L a )t
ln 0,5 = − (K L a )t
- 0,69 = −(K L a )t
0,69
t=
KLa
 Jika nilai KL untuk benzene dengan satuan (jam-1) dan dimensi basin 36
penyimpanan air limbah diketahui, maka nilai t dapat dihitung
MICRO VIEW
Contaminant concentrations:

water Cw, mg/L


concentration in water
air
Cg, mg/L or ppmv
concentration in gas
solid
Cs, gm/kg
concentration in solids
Hubungan Antar Konsentrasi
di berbagai Fasa
Cs mg/kg padatan
Padat air = Kd =
Cw mg/L air
Kd = partition coefficient

Air uap Cg mol/m 3


air
= H=
Cw mg/m 3 water
H = Henry’s Law constant
ANALISIS NERACA MASSA

40
DASAR
◼ Tipe neraca material:
◼ Neraca massa
◼ Hukum konservasi massa
◼ Neraca energi
◼ Hukum konservasi energi
◼ Pendekatan Umum
◼ Menentukan control volume : batasan
◼ Dalam Batasan tersebut:
◼ Akumulasi = Input – Output
◼ Laju akumulasi= Laju Input – Laju Output
41
NERACA MASSA

dimana :
MA = massa zat A [satuan massa]
CAin = konsentrasi zat A memasuki sistem [massa/volume]
CAout = konsentrasi zat A meninggalkan sistem , [massa/volume]
Qin = laju alir volumetrik massa curah memasuki sistem [volume/waktu]
Qout = laju alir volumetrik massa curah meninggalkan sistem [volume/waktu]
rA = laju reaksi “A” membentuk substansi lain , [massa/volume-waktu]
V = volume reaktor

Untuk reaksi orde “n” → rA = k.CAn 42


NERACA MASSA (CONT.)
Untuk sistem pada steady state (keadaan tunak) dengan tidak ada
akumulasi, tdk ada parameter yang berubah terhadap waktu → dMA/dt = 0
→ maka persamaan di atas menjadi:

43
NERACA MASSA (CONT.)
Conservative substances (senyawa konservatif) : senyawa yang tidak
bereaksi, sehingga nilai rA adalah 0, dan persamaan neraca massa menjadi :

Dan jika dalam kedaan tunak (steady state), neraca massa menjadi lebih
sederhana:

44
FORMULASI NERACA MASSA
Akumulasi = inflow – outflow + pembentukan

𝑑𝐶
𝑉 = 𝑄. 𝐶𝑜 − 𝑄𝐶 ± 𝑟𝑐 . 𝑉
𝑑𝑡
Keadaan tunak → dC/dt = 0
0 = 𝑄. 𝐶𝑜 − 𝑄𝐶 ± (𝑘𝐶)𝑉

Catatan : pembentukan nilainya + (positif) jika substansi yang diamati


bertambah jumlahnya (misalnya produk reaksi)
Dan – (negatif) jika substansi yang diamati berkurang nilainya
(misalnya reaktan dalam suatu reaksi 45
MEMBUAT NERACA MASSA
1. Buat skema/ diagram sederhana dari sistem/proses
2. Gambarkan batas (control volume boundary) untuk mendefinisikan
batas di mana neraca massa diaplikasikan
3. Buat list semua data terkait dan asumsi yang digunakan
4. Buat list semua persamaan laju reaksi kimia/biologi yang terjadi
dalam sistem
5. Pilih basis satuan yang akan digunakan untuk perhitungan numerik

46
PRINSIP NERACA MASSA

Lajualiran Laju pembentukan


Laju akumulasi = Laju aliran - ±
keluar reaktan/ dalam
masuk ke
dari sistem
sistem
sistem
ATAU:

Akumulasi = inflow-outflow ± pembentukan


47
APLIKASI NERACA MASSA DALAM REAKTOR
1. Laju alir volumetrik masuk dan keluar sistem
adalah tetap
2. Larutan dalam system tidak menguap (volume
konstan)
3. Larutan dalam sistem tercampur sempurna
4. Reaksi kimia yang melibatkan reaktan A terjadi
dalam reaktor
5. Laju perubahan konsentrasi reaktan A terjadi
dalam reaktor mengikuti reaksi orde 1 (rc = -kC)

48
Neraca massa sistem di atas :

𝑑𝐶
𝑉 = 𝑄. 𝐶𝑖𝑛 − 𝑄𝐶𝑜𝑢𝑡 + 𝑟𝑐 . 𝑉
𝑑𝑡

𝑑𝐶
Keadaan tunak → 𝑉=0
𝑑𝑡
𝑟𝑐 . 𝑉 = 𝑄. 𝐶𝑖𝑛 − 𝑄. 𝐶𝑜𝑢𝑡
𝑄
𝑟𝑐 = (𝐶 − 𝐶𝑜𝑢𝑡 )
𝑉 𝑖𝑛
49
CONTOH SUNGAI
Suatu industri berlokasi dekat Spring Creek. Industri tsb menggunakan copper cyanide untuk
melapisi copper dan perunggu. Perkirakan konsentrasi maksimum copper dalam efluen Cd agar
memenuhi baku mutu maksimum konsentrasi copper 0,005 mg Cu2+/L. Konsentrasi copper di
hulu (Cu) di bawah batas terdeteksi, sehingga diasumsikan sama dengan nol. Assumsikan berada
dalam keadaan steady state

Industri Qe = 0,08 m3/s


Qu = 0,25 m3/s Ce = ?
Cu = 0

Spring Creek Qd = ?
Cd = 0,005 mg/L
50
SOLUTION TO RIVER EX.
Neraca massa air :
Qd = Qu + Qe

"e" menunjukkan efluen


"u" menunjukkan up-stream/hulu
"d" menunjukkan down-stream/hilir

Qd = 0.25 m3 / sec + 0.08 m3 / sec = 0.33 m3 / sec


Neraca massa copper:

Untuk mencari Ce → dua persamaan dan 2 variable :

Qd Cd − Q u Cu
Ce =
Qe

Ce = 0,021 mg/ L
 LATIHAN SOAL

53
Downstream Bromide Levels
◼Crooked Creek & Allegheny
Location Q (m3/s) Br- (µg/L)
A 1000 5
B 100 200 A
Buffalo Creek

C ??? ??? C B

Tentukan Q dan konsentrasi


Bromida di titik C
Upstream Bromide Levels
◼Buffalo Creek contribution
Location Q (m3/s) Br- (µg/L)
D 1200 20
E 1400 80
Buffalo Creek

F ??? ???

Tentukan Q dan konsentrasi


F D
Bromida di titik F
E
ANALISIS PROSES PENGOLAHAN
◼Prinsip Dasar Fluida
◼Laju alir volumetrik
◼Hydraulic Retention Time
◼Konversi
◼Neraca massa
◼Kinetika reaksi dan desain reaktor
◼Laju reaksi kimia
◼Desain reaktor
56
PRINSIP DASAR FLUIDA (CONT.)
Hydraulic Retention Time
V
HRT =  =
Q

dimana,
 = hydraulic retention time, [hari]
V = volume, [m3]
Q = Laju alir volumetrik, [m3/hari]

57
PRINSIP DASAR FLUIDA
Laju alir volumetrik:

Di mana:
Q = laju alir volumetric (volume / waktu : m3/jam; ft3/det)
A = luas area yang dilewati fluida (area : m2; ft2)
v = kecepatan fluida (Panjang/waktu : m/hari; ft/det)
58
FLUX MASSA
◼ Laju input/output
◼ Flux in = flux yang masuk ke sistem dalam batasan (control volume)
min = QinCin
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
= 𝑥
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒

59
FLUX DENSITY (KERAPATAN FLUX)
Flux adalah pergerakan massa melewati suatu permukaan , bidang
atau batas

𝑀𝑖
𝐽𝑖 =
𝐴𝑖 . 𝑡
Di mana ,
Ji = flux density melewati batas i, [kg/m2-jam]
Mi = massa melewati batas i dalam waktu t, [kg]
Ai = luas area i, [m2]
t = waktu untuk massa melewati batas i, [jam]

60
FLUX (CONT.)
Kecepatan , vi

Area, Ai

Panjang L
Jika suku di kanan pada persamaan di atas dikali dengan
L/L, di mana L adalah panjang/jarak yang ditempuh sepanjang 61

waktu t, maka persamaan di atas menjadi:


FLUX (CONT.)

Di mana ,
Ci = konsentrasi material yang melewati batas i, [kg/m3]
Vi = kecepatan material melewati batas i, [m/jam]

62
NERACA MASSA Batas sistem
atau
Massa masuk Control volume
Qin, x CAin Conversion
Massa keluar
-r V Qout, x CAout
min
mrx
mout

𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑖 = 𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑖 − 𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑖 − 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑖

dM = d (VC )
dt dt 63

= V dC
dt
Contoh : bak sedimentasi
Suatu bak sedimentasi kedua (clarifier) yang berdiameter 25 m mempunyai influen dengan
konsentrasi padatan 2500 mg TSS/L. Laju alir memasuki clarifier adalah 17.500 m3/hari. Jika
padatan di efluen diasumsikan 0, berapa laju recycle yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi
padatan yang dikembalikan sebesar 7500 mg TSS/L. Juga tentukan berapa flux padatan yang
melewati seperti ditunjukkan di bawah ini:

Qi=17.500 m3/hari Qe=?


Xi =2500 mg/L Xe=0
Ai

Qu=?
Xu=7500 mg/L
Neraca massa:
Underflow / konsentrasi padatan di aliran recycle → Xu.
Asumsi tidak ada akumulasi di tanki sedimentasi
Massa in= Massa out
or
Xi Q i = Xe Q e + Xu Q u

Xe diasumsikan 0,

Xi Qi (2500 mg TSS/L)(17,500 m3 /hari)


Qu = =
Xu 7500 mg TSS/L

Q u = 5,800 m3 / hari
Untuk menentukan Flux yang melewati Ai, massa yang melewati i per hari
M i = Xi V
V adalah volume per waktu
Jika kita ambil waktu 1 hari untuk t, maka , V is 17.500 m3.

Maka laju alir massa:


kg 3
Mi = (2500 mg TSS/ L) x (17,500 m 3) x x 10 L = 43.750 kg
106 mg m3
43.750 Kg
Dan flux adalah : Ji =
( x (25 m/ 2 )2) x (1 day)

J i = 89 kg/ m2 - day = 3,7 kg/ m2 - jam

Anda mungkin juga menyukai