Dosen pengampu:
Dr. Aynin Mashfufah, M.Pd
Dr. Siti Faizah, M.Pd
Disusun oleh:
Kelompok 5
SEKOLAH PASCASARJANA
Peta Konsep
S T E M
Penerapan
1 Sifat-sifat Pemanfaa Model Penguk
sifat cahaya cahaya tan rangkaian uran
pada melalui kamera produk dan
mikroskop kegiatan smartpho mikroskop identifi
sederhana membuat ne sederhana kasi
(pemantulan karya jenis-
cahaya di jenis
lensa sudut
cembung)
Prosedur Kerja Pengembangan Produk (Pertemuan 2)
Ø Alat
1. Neptang
2. Gunting
3. Kamera Hp
4. kater
Ø Bahan
2. Baut (4 pcs)
4. Lubangi 4 sisi CD untuk memasukan baut, yaitu 2 sisi kiri dan 2 sisi kanan.
Rancangan Pembelajaran
Mata Pelajaran: IPA & Matematika (Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika)
Tujuan Pembelajaran:
Pertemuan Pertama:
Kegiatan awal
Kegiatan inti
Kegiatan penutup
Pertemuan Kedua:
Kegiatan awal
Kegiatan penutup
Penilaian
● Penilaian formatif dilakukan melalui observasi guru terhadap partisipasi dan
pemahaman siswa selama pembelajaran.
● Penilaian sumatif dilakukan melalui proyek kolaboratif dan ujian sederhana tentang
mikroskop sederhana.
Materi Pembelajaran
Cahaya
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang terlihat oleh mata kita. Tidak semua
gelombang elektromagnetik dapat diamati oleh mata kita, seperti sinar-X, gelombang radio,
dan gelombang mikro (microwave). Cahaya yang biasa kita lihat terdiri dari berbagai warna
dengan gelombang yang berbeda. Ketika gelombang ini digabungkan, kita melihatnya sebagai
cahaya putih (termasuk matahari).
Cahaya bergerak sangat cepat, sejauh ini belum ada ciptaan manusia yang bisa
menandingi kecepatan cahaya. Dalam ruang hampa, cahaya bergerak dengan kecepatan
300.000 km/jam. Sinar matahari yang mencapai Bumi adalah cahaya yang bergerak dari
Matahari 8 menit yang lalu. Sebuah benda yang memancarkan cahayanya sendiri disebut
sumber cahaya. Matahari, bintang-bintang, dan pantulan Bulan dari matahari adalah sumber
cahaya alami. Ada juga hewan atau tumbuhan yang mampu memancarkan cahaya, seperti
kunang-kunang, beberapa jenis ikan, cumi-cumi, cacing, dan jamur menyala. Makhluk hidup
tersebut memiliki beberapa senyawa kimia tertentu dalam tubuh mereka yang dapat bereaksi
dan menghasilkan cahaya.
Sifat-sifat Cahaya
Gelombang cahaya bergerak ke arah yang lurus dan tidak bisa berbelok sendiri. Ketika cahaya
mengenai benda gelap (benda yang tidak bisa ditembus cahaya), cahaya tidak akan bisa
melewati benda tersebut.
Cahaya dapat dipantulkan ketika mengenai suatu benda. Pada permukaan yang rata, arah sudut
sinar datang akan sama dengan sudut sinar pantul. Namun, pada permukaan yang kasar atau
tidak teratur, sudut-sudut ini akan berbeda. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa
permukaan yang tidak teratur tidak memantulkan cahaya. Padahal, cahaya masih dipantulkan
dengan arah yang berbeda-beda. Sebagian cahaya yang dipantulkan ini masuk ke mata
sehingga kita bisa melihat bentuk atau benda. Kesalahpahaman lain adalah bahwa pantulan
cahaya hanya terjadi pada cermin. Semua benda memantulkan cahaya, yang memungkinkan
kita melihat suatu objek. Namun, untuk melihat pantulan tersebut dapat dengan percobaan
sederhana melalui cermin. Inilah yang terkadang mengarahkan kita mengasosiasikan cermin
dengan pantulan cahaya.
3. Cahaya bisa menembus benda bening
Ketika cahaya jatuh pada benda bening (benda yang tidak menyerap atau memantulkan
cahaya), maka cahaya akan menembus benda tersebut. Biasanya, benda bening atau biasa
dikenal dengan benda transparan dapat mentransmisikan/meneruskan cahaya. Kita masih bisa
melihat benda-benda di balik bahan transparan (seperti kaca, plastik tembus pandang, air)
karena ada cahaya yang melewati benda tersebut dan mata kita menangkapnya.
Mirip dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki kecepatan rambat yang
berbeda dalam media yang berbeda. Hal ini menyebabkan fenomena pembiasan, seperti yang
terlihat ketika mengamati sendok yang terendam dalam air sebagian dari atas. Apabila dilihat
dari atas, sendok terlihat seperti pataah. Ini karena perbedaan kecepatan rambat gelombang
cahaya antara air dan udara. Kecepatan rambat gelombang cahaya di dalam air lebih lambat
dibanding cepat rambat gelombang cahaya di udara.
Mirip dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki panjang gelombang yang
bervariasi. Misalnya, cahaya berwarna merah memiliki panjang gelombang yang berbeda dari
cahaya biru. Cahaya putih terdiri dari beberapa gelombang dengan panjang gelombang yang
berbeda. Ketika cahaya putih dilewatkan melalui prisma, setiap gelombang akan dibiaskan dan
diuraikan menjadi beberapa cahaya dengan panjang gelombang yang bervariasi.
Video Pembelajaran
Menyanyikan lagu sifat-sifat cahaya: https://www.youtube.com/watch?v=umJ5ilbcKlY
Sudut
Pengukuran sudut
Besarnya suatu sudut dapat ditentukan atau diukur dengan berbagai cara, seperti menggunakan
satuan sudut dan paling akurat menggunakan alat yang disebut busur derajat. Ukuran sudut
disebut dengan istilah "derajat," yang ditulis dengan nol kecil setelah jumlah unit derajat.
Mengukur dengan busur derajat
Busur derajat adalah alat ukur yang menggunakan satuan derajat. Pengukurannya adalah 180
derajat, dan berikut ini adalah gambar busur derajat.
Jenis-jenis sudut
1. Sudut 0 derajat
2. Sudut lancip
Sudut lancip ialah suatu sudut yang dibentuk oleh perputaran yang kurang dari seperempat
lingkaran namun tidak sama dengan nol, sehingga besar sudut lancip berkisar 0° dan 90°.
3. Sudut siku-siku
Sudut siku-siku ialah suatu sudut yang dibentuk oleh perputaran sebesar seperempat lingkaran,
sehingga besarnya ialah 90°.
4. Sudut lurus
Sudut lurus ialah suatu sudut yang dibentuk oleh perputaran sebesar setengah lingkaran,
sehingga sudut lurus besarnya 180°.
5. Sudut tumpul
Sudut tumpul ialah suatu sudut yang dibentuk oleh perputaran di antara seperempat lingkaran
dan setengah lingkaran, sehingga sudut tumpul besarnya berkisar antara 90° dan 180°.
6. Sudut refleks
Sudut refleks ialah suatu sudut yang dibentuk oleh perputaran di antara setengah lingkaran dan
satu lingkaran, sehingga sudut refleks besarnya berkisar antara 180° dan 360°.
7. Sudut 360°
Sudut 360° jika kaki-kakinya kembali berimpit setelah jarak putarnya satu putaran penuh.