Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN KERJA LAUT - ADDENDUM

684 / PKL – V / HP – 2020

Perjanjian Kerja Perorangan ini, dibuat oleh dan antara:


PT. HABCO PRIMATAMA, suatu Perseroan Terbatas yang berkedudukan hukum dan
beralamat di Jl. H.Imam Munandar No.247 F-G Bukit Raya Pekanbaru – Riau
selanjutnya disebut sebagai PERUSAHAAN
Dan dalam hal ini disebut PELAUT;
Nama : HESRAN AGUNG SALURAPA’
Tanggal Lahir : 29 AGUSTUS 1994
Tempat Lahir : SA’DAN
Kebangsaan : INDONESIA
No.Pasport : B 6453362
No.Buku Pelaut : E 143100
Kode Pelaut : 6211576805
Alamat
: TAMAN SUDIANG BLOK 13/6 KEL. PAI KEC. BIRING
KANAYA.

Dalam hal mana, syarat-syarat serta kondisi pengerjaan berikut telah disepakati.
PASAL I
PENGERJAAN
PERUSAHAAN akan mempekerjakan PELAUT di kapal-kapal yang ditunjuk oleh PT.
HABCO PRIMATAMA, dan akan dilaksanakan dengan itikad yang sebaik-baiknya
PASAL II
GAJI
Selama masa berlakunya Perjanjian Kerja Perorangan ini, PELAUT akan dipekerjakan
oleh
PERUSAHAAN dalam kedudukan sebagai MASINIS III
diatas kapal TB. BAHAR 11
dengan gaji pokok sebesar Rp. 4.500.000,- / bulan
Tunjangan lainnya Rp 700.000,- / bulan

Page 1 of 4
PASAL III
UANG PENGGANTI HARI LIBUR, TUNJANGAN HARI RAYA, DAN LEMBUR
1. PELAUT yang bekerja berdasarkan Perjanjian Kerja Perorangan ini akan menerima
uang
pengganti hari-hari libur, dan hari raya keagamaan paling sedikit 2.5 hari
perbulan atas
dasar gaji pokok (tanpa upah lembur)
2. Uang pengganti hari-hari libur dan tunjangan hari raya (THR) demikian akan
dikumpulkan selama masa berlakunya perjanjian, dan akan dibayarkan kepada
PELAUT
pada saat turun kapal.
3. Uang lembur (premi) akan dihitung dan dinilai dengan PERUSAHAAN sesuai dengan
ketentuan PERUSAHAAN setiap trip dari pelayaran kapal dimana PELAUT bekerja,
demikian akan dikumpulkan selama PELAUT bekerja di kapal dan akan dibayarkan
kepada
PELAUT setiap bulan bersamaan dengan gaji pokok
4. Uang lembur (premi) akan diberikan oleh PERUSAHAAN, bila setiap pelayaran kapal
yang di awaki oleh PELAUT sesuai dengan ketentuan PERUSAHAAN
PASAL IV
UANG DELEGASI
1. PELAUT yang dilindungi oleh Perjanjian Kerja Perorangan ini dapat mengajukan
baik
kepada PERUSAHAAN atau kepada Nakhoda kapal, sesuai nota delegasi yang
ditandatangani, dengan upah pokok sebulan.
2. PERUSAHAAN akan mengatur pengiriman delegasi bulanan dalam mata uang
RUPIAH, atau jumlah yang sama nilainya dalam mata uang setempat, kepada orang
yang
namanya disebut dalam nota delegasi.
PASAL V
JAM KERJA
1. Pekerjaan Harian
Jam kerja bagi pekerja harian adalah 8 (delapan) jam sehari dimulai Senin
sampai
dengan Jumat, sebaiknya antara 8 pagi sampai jam 5 sore, dan 4 (empat) jam
sehari pada
hari Sabtu yang sebaiknya antara jam 8 pagi sampai jam 12 tengah hari
2. Jaga Biasa
Bagian Deck dan Bagian Mesin
Dipelabuhan awak kapal wajib menjalankan tugas jaga biasa sesuai perintah
Nakhoda
kapal., Upah lembur akan diberlakukan untuk jaga yang dilakukan atau pekerjan
yang
dilaksanakan dipelabuhan pada hari Sabtu sesudah tengah hari, pada hari Minggu
dan Hari
Raya Resmi.
Dilaut, awak kapal bagian ini wajib menjalankan tugas jaga biasa sesuai
perintah
Nakhoda kapal.
Bagian Pelayanan
Jam kerja awak kapal bagian pelayanan adalah 8 (delapan) jam sehari sebaiknya
direntang antara jam 6 pagi sampai jam 7 sore. Bila awak kapal bagian pelayanan
bekerja
harian, jam kerja sebaiknya adalah jam 8 pagi sampai jam 12 tengah hari dan jam
1 siang
sampai jam 5 sore.

Page 2 of 4
3. Waktu Istirahat
Setiap awak harus diberikan waktu istirahat paling sedikit 10 (sepuluh) jam
dalam periode 24 (dua
puluh empat) jam, salah satunya harus tidak kurang dari 6 (enam) jam kecuali
dalam keadaan darurat
PASAL VI
KELEBIHAN BARANG BAWAAN
Ketika dalam perjalanan ke atau dari kapal dibawah Perjanjian Kerja Perorangan ini,
PELAUT harus
bertanggung jawab atas biaya yang timbul karena kelebihan barang bawaan diatas
batas ketentuan yang
ditetapkan oleh Perusahaan Pengangkutan yang dipergunakan untuk melakukan
perjalanan.
PASAL VII
DISIPLIN
1. PELAUT selama dipekerjakan diatas kapal milik PERUSAHAAN, wajib mentaati
setiap perintah
yang sah dari atasannya dan kepala bagiannya serta akan mentaati peraturan
PERUSAHAAN.
Mengakui pentingnya disiplin diatas kapal milik PERUSAHAAN pada saat yang
sama demi
melindungi PELAUT terhadap tindakan yang tidak adil.
2. PELAUT bekerja secara bertanggung jawab di kapal milik PERUSAHAAN, dan patuh
terhadap
undang – undang nasional atau pun internasional
3. PERUSAHAAN dapat memberhentikan atau memutuskan kontrak terhadap PELAUT secara
sepihak, dengan alasan yang jelas sesuai dengan ketentuan PERUSAHAAN dan
kelautan tanpa
adanya surat peringatan terlebih dahulu
PASAL VIII
PENGANGKUTAN DAN UPAH SAAT
DIAKHIRINYA PENGERJAAN
Pada saat pengakhiran pengerjaan, PELAUT akan dibayarkan atau diberikan sarana
angkutan sesuai
jenis dan kelas yang ditentukan oleh PERUSAHAAN, untuk kembali ketempat dimana dia
diterima
untuk dipekerjakan berdasarkan perjanjian kerja perorangan ini, perjanjian ini di
tanda tangani atau
dimana PERUSAHAAN melakukan perekrutan PELAUT
PASAL IX
PERSELISIHAN
Suatu perselisihan atau keluh kesah yang timbul sehubungan dengan syarat-syarat
ketentuan Perjanjian
ini, harus diselesaikan sesuai dengan tata cara berikut :
1. Setiap PELAUT yang merasa bahwa dirinya diperlakukan kurang adil atau menjadi
sasaran
pertimbangan yang tidak adil, akan berusaha menyelesaikan keluh kesah
tersebut melalui wakil
PELAUT yang ditunjuk diatas kapal dengan cara sebagai berikut :
i. Mengajukan masalahnya kepada atasannya langsung.
ii. Mengajukan kepada Kepala Bagiannya dimana yang bersangkutan
dipekerjakan.
iii. Mengajukan kepada Nakhoda Kapal

Page 3 of 4
2. Bila keluh kesah tak dapat dipecahkan berdasarkan ayat (1), keputusan
Nakhoda akan tetap
berlaku dilaut dan dipelabuhan nasional/asing.Bila perlu untuk
meneruskan perselisihan ini ke
kantor untuk mendapatkan penyelesaian terakhir. Harus diingat, bahwa hal
semacam ini akan
dipergunakan bila dianggap perlu, dan bahwa kedua belah pihak akan
berusaha untuk
menyelesaikan perselisihan yang timbul dengan cara yang sebaik-baiknya.
3. Selama proses seperti tersebut dalam ayat 1 dan 2 diatas, PELAUT harus
tetap melaksanakan
tugasnya seperti biasa.
PASAL X
PENALTI PEMUTUSAN KONTRAK SEPIHAK
1. Bila secara sepihak PELAUT memutuskan kontrak, maka akan ada penalti yang
akan di
tanggung oleh PELAUT sebagai berikut :
a. Biaya transport kepulangan PELAUT tidak dibebankan kepada PERUSAHAAN
b. Leave pay di anggap hangus oleh PERUSAHAAN
c. PELAUT hanya menerima upah pokok saja (tidak termasuk tunjangan)
2. PELAUT tetap mendapatkan hak dari PERUSAHAAN untuk di pulangkan ke tempat
dimana
yang sudah di tentukan dalam perjanjian ini, bila tidak melewati masa
percobaaan / probiation
PASAL XI
MULAI BERLAKUNYA DAN JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Tanggal berlakunya : Perjanjian ini dan semua ketentuan-ketentuannya akan
mulai berlaku pada
tanggal:(01 MEI 2020)
2.
Masa berlakunya
: Perjanjian ini akan tetap berlaku sampai 6 (enam) Bulan, (
01 NOVEMBER
2020) atau diakhiri oleh PELAUT dengan pemberitahuan tertulis 30 (tiga
puluh) hari
sebelumnya kepada pihak PERUSAHAAN.
3. Jika setelah masa berlakunya perjanjian ini berakhir PELAUT masih terus
menjalankan
jabatannya tanpa memperbaharui perjanjian ini, maka perjanjian kerja ini
dengan sendirinya terus
berlaku untuk jangka waktu maksimum 6 (enam) bulan berikutnya. Dalam hal
ini PELAUT dapat
mengakhiri hubungan kerja pada setiap pelabuhan dimana kapal berlabuh
atau dengan
pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelumnya kepada
PERUSAHAAN.
Sebagai kesaksian dari ketentuan dan syarat-syarat diatas, kedua belah pihak
menandatangani Perjanjian ini
tanggal : [ 01 MEI 2020] yang bertempat di : [ PT. HABCO PRIMATAMA ]

PERUSAHAAN PELAUT

MARTHINUS SIGALODAN HESRAN AGUNG


SALURAPA’
HEAD CREWING DEPARTMENT
Page 4 of 4

Anda mungkin juga menyukai