Anda di halaman 1dari 3

MEWUJUDKAN GERAKAN LITERASI MELALUI POJOK BACA DAN MADING KELAS

Apa?

Program Pojok Literasi ini merupakan kegiatan intra kurikuler karena bertujuan meningkatkan minat
baca, kemandirian, dan berpikir kritis. Program ini merupakan program atau kegiatan utama sekolah
yang dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur program
sekolah.

Bagaimana?

● Pelaksanaan program ini dilakukan di setiap jenjang kelas mulai dari kelas 1 sampai kelas 6,
berkolaborasi dengan wali kelas masing-masing.
● Kegiatan literasi dilakukan dengan membaca 10-15 menit sebelum memulai pembelajaran.

● Untuk kegiatan mading kelas dilakukan dengan

Mengapa?

Program ini menumbuhkembangkan lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid
dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya, karena

1. Menumbuhkan Kemampuan Menulis dan Kreativitas

Program ini mendorong murid untuk menulis dan berpikir secara kreatif, baik dalam menulis
buku 100 Mimpi yang merupakan cerita tentang mimpi dan tujuan yang ingin dicapai murid,
maupun dalam menulis buku fiksi atau non-fiksi. Melalui program ini, murid akan
memperoleh pengalaman dalam mengekspresikan gagasan mereka dengan cara yang jelas,
kreatif, dan memikat, sehingga dapat meningkatkan kemampuan menulis dan berbicara di
depan umum.

2. Mendorong Kolaborasi dan Timwork

Program ini juga dapat membantu murid dalam membangun keterampilan kolaborasi dan
bekerja dalam sebuah tim. Murid dapat berbagi ide, memberi umpan balik, dan membantu
satu sama lain dalam menulis buku mereka. Selain itu, murid dapat bekerja sama dengan
guru dan pengarang yang diundang untuk memberikan masukan dan saran yang bermanfaat
bagi pengembangan karya mereka.

3. Mendorong Pemahaman Tujuan dan Meningkatkan Motivasi

Program ini dapat membantu murid dalam memahami tujuan mereka dalam hidup dan
memberikan motivasi untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam menulis buku 100 mimpi,
murid diajak untuk memikirkan apa yang mereka ingin capai dalam hidup dan mencari tahu
bagaimana cara untuk mencapainya. Dalam menulis buku fiksi atau non-fiksi, murid dapat
mengekspresikan impian dan harapan mereka melalui cerita, sehingga dapat memperkuat
motivasi mereka untuk mencapai tujuan.

4. Mengembangkan Keterampilan Self-Discipline dan Manajemen Waktu


Menulis buku adalah sebuah proyek yang membutuhkan waktu, kesabaran, dan konsistensi.
Melalui program ini, murid dapat belajar mengatur waktu mereka dengan baik dan
mengembangkan keterampilan disiplin diri yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
dengan baik dan tepat waktu.

Secara keseluruhan, program "Menulis Buku 100 Mimpi dan Buku Fiksi Non-Fiksi" dapat membantu
murid dalam mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan akademik dan
non-akademik mereka. Program ini tidak hanya membantu murid dalam mengembangkan
keterampilan menulis dan kreativitas, tetapi juga keterampilan kolaborasi, manajemen waktu, dan
disiplin diri. Melalui program ini, murid dapat merasa termotivasi, meningkatkan keterampilan
sosial, dan menjadi lebih percaya diri dalam mencapai tujuan mereka.

Untuk mendorong suara murid (student voice) terkait dengan program "Menulis Buku 100 Mimpi
dan Buku Fiksi Non-Fiksi", berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan:

Libatkan murid dalam perencanaan program. Guru dapat meminta masukan dan ide dari murid
sebelum memulai program. Hal ini dapat memberikan rasa kepemilikan pada murid dan membuat
mereka merasa dihargai dalam kegiatan ini.

● Berikan kesempatan pada murid untuk memberikan masukan. Selama program berlangsung,
berikan kesempatan pada murid untuk memberikan masukan dan umpan balik. Hal ini dapat
memberikan kesempatan pada murid untuk menyuarakan pendapat mereka dan membantu
guru untuk memperbaiki program jika diperlukan.
● Berikan kesempatan pada murid untuk memilih topik buku mereka. Memberikan
kesempatan pada murid untuk memilih topik buku mereka akan memberikan rasa
kepemilikan pada murid dalam proyek mereka dan memungkinkan mereka untuk
mengekspresikan minat dan keinginan mereka.
● Berikan kesempatan pada murid untuk berbagi karya mereka. Setelah murid menyelesaikan
buku mereka, berikan kesempatan pada mereka untuk membacakan bagian dari buku
mereka atau berbagi ide di kelas. Hal ini akan memberikan kesempatan pada murid untuk
menyuarakan pendapat mereka dan memperoleh umpan balik dari rekan sekelasnya.
● Berikan kesempatan pada murid untuk mengevaluasi program. Setelah program selesai,
berikan kesempatan pada murid untuk mengevaluasi program dan memberikan umpan
balik. Hal ini akan membantu guru untuk memperbaiki program di masa depan dan
memberikan kesempatan pada murid untuk memberikan masukan dan merasa dihargai
dalam program ini.

Untuk mendorong pilihan murid (student choice) dalam program "Menulis Buku 100 Mimpi dan
Buku Fiksi Non-Fiksi", berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan:

● Berikan pilihan pada murid untuk memilih jenis buku yang akan mereka tulis. Guru dapat
memberikan opsi untuk menulis buku non-fiksi atau fiksi, atau memungkinkan murid untuk
memilih topik buku mereka sendiri.
● Berikan pilihan pada murid untuk memilih format buku. Selain memilih jenis buku, guru juga
dapat memberikan pilihan pada murid untuk memilih format buku, seperti buku gambar,
novel, buku cerita, atau buku puisi.
● Berikan pilihan pada murid untuk memilih media penulisan. Selain memilih jenis dan format
buku, guru juga dapat memberikan pilihan pada murid untuk memilih media penulisan,
seperti tulisan tangan, diketik, atau menggunakan aplikasi pembuatan buku digital.
● Berikan pilihan pada murid untuk memilih gaya penulisan. Guru dapat memungkinkan murid
untuk menulis dengan gaya penulisan yang mereka sukai, seperti gaya naratif, deskriptif,
atau persuasif.
● Berikan pilihan pada murid untuk memilih cara mereka mempresentasikan buku mereka.
Setelah murid menyelesaikan buku mereka, guru dapat memberikan pilihan pada murid
untuk mempresentasikan buku mereka dengan cara yang mereka sukai, seperti
membacakan bagian dari buku mereka, membuat presentasi, atau memainkan adegan dari
buku mereka.

Untuk mendorong kepemilikan murid (student ownership) dalam program "Menulis Buku 100 Mimpi
dan Buku Fiksi Non-Fiksi", berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan:

● Berikan murid tanggung jawab penuh atas proyek mereka. Guru dapat membiarkan murid
membuat keputusan sendiri tentang topik buku, format, dan gaya penulisan yang mereka
sukai. Guru juga dapat membiarkan murid mengatur waktu mereka sendiri untuk
menyelesaikan proyek, dan memberikan murid kesempatan untuk membuat rencana kerja
mereka sendiri.
● Berikan umpan balik secara teratur. Guru dapat memberikan umpan balik yang konstruktif
pada setiap tahap proyek, seperti ide-ide baru atau masukan kritis terhadap isi buku dan
cara penyajian. Dengan memberikan umpan balik secara teratur, murid akan merasa bahwa
guru memperhatikan dan menghargai hasil kerja mereka, dan akan lebih termotivasi untuk
menyelesaikan proyek dengan baik.
● Dukung murid dalam proses revisi dan penyuntingan. Guru dapat membantu murid dalam
proses revisi dan penyuntingan buku mereka. Murid dapat mengajukan pertanyaan dan
mencari saran pada guru ketika mereka kesulitan dalam membuat revisi atau penyuntingan
pada proyek mereka.
● Berikan kesempatan pada murid untuk berkolaborasi. Guru dapat memungkinkan murid
untuk bekerja sama dengan rekan mereka dalam membuat buku. Murid dapat bekerja sama
dalam membuat ide-ide, menulis, dan mempresentasikan buku mereka, sehingga mereka
merasa memiliki buku yang lebih baik.
● Berikan kesempatan pada murid untuk mempresentasikan hasil kerja mereka. Guru dapat
memberikan kesempatan pada murid untuk mempresentasikan hasil kerja mereka di depan
kelas atau di luar kelas. Ini akan memberikan pengakuan pada murid atas kerja keras mereka
dan memungkinkan mereka untuk merasa bangga atas hasil kerja mereka.

Anda mungkin juga menyukai