NIM : 185040107111051 Kelas : A Fakultas : Pertanian
Ajaran Gereja yang Menghargai Kehidupan
1. Penolakan Pembangunan Gereja
Gereja merupakan tempat ibadah umat kristiani. Bukan hanya sebagai tempat ibadah saja, namun gereja juga merupakan persekutuan umat Allah yang percaya kepada-Nya. Seperti tempat ibadah pada umumnya, gereja digunakan untuk mengikuti ekaristi dan kegiatan keagamaan lainnya seperti latihan koor, retret, dan lain sebagainya. Hal tersebut tentu saja sama seperti tempat ibadah pada umumnya. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang memiliki beranekaragam keagamaan. Hal tersebut mendorong kita untuk memperkuat toleransi antar umat beragama. Saat ini, banyak sekali isu yang beredar di masyarakat mengenai agama. Seperti peristiwa yang terjadi di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau mengenai penolakan pembangunan gereja katolik Santo Joseph. Kejadian tersebut menyebabkan presiden Joko Widodo turun tangan karena pergerakan pemerintah daerah sangat lambat. Berita yang diunggah oleh kompas.com mengenai kasus tersebut menjelaskan bahwa kejadian tersebut hanya miskomunikasi saja antar warga setempat dengan umat gereja. Namun dalam hal ini, terdapat fakta yang dibeberkan oleh kompas.com yang akan kita ulas. Pertama, mengenai sikap keuskupan pangkalpinang. Romo RD Agustinus Dwi Pramodo seorang ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAAK) Keuskupan Pangkalpinang mengatakan bahwa aksi tersebut sudah merupakan bentuk intoleransi yang dibuktikan dengan adanya tindakan persekusi terhadap sejumlah panitia pembangunan gereja. Lalu yang kedua mengenai usulan relokasi gereja yang diduga hanya dari sekelompok orang. Romo Agustinus menegaskan bahwa tidak ada satupun pihak gereja yang dilibatkan dalam pembahasan mengenai relokasi gereja, menurutnya usulan relokasi gereja muncul dari Forum Umat Islam Bersatu (FUIB). Ketiga, mengenai pendapat Bupati setempat. Menurutnya, kejadian tersebut hanyalah miskomunikasi saja, warga setempat menginginkan tidak merombak seluruh bagian gereja karena bagi mereka gereja tersebut sebagai cagar budaya. Dari beberapa penjelasan diatas, kita sebagai umat kristiani harus tetap berpegang teguh pada iman kita. Jangan mudah terhasut oleh hal-hal duniawi yang menyebabkan kerusuhan. Seperti ajaran Yesus Kristus yakni kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Jika menghadapi permasalah tersebut tetaplah berdoa dan berserah kepadaNya. Jangan membenci mereka yang membenci kita, karena Tuhan tidak pernah memberi teladan mengenai kebencian namun teladan untuk saling memaafkan. Selain itu, sebagai umat kristiani kita harus menghargai kehidupan setiap manusia. Kehidupan yang dimaksud bukan hanya secara fisik, namun juga rohani. Kita harus menghargai dan menumbuhkan sikap toleransi untuk menghargai kehidupan rohani setiap manusia.
2. Tindakan Seorang Perempuan yang Melakukan Aborsi
Kehidupan merupakan anugerah luar biasa yang diberikan Tuhan kepada umatNya. Setiap nafas yang diberikan harus selalu kita syukuri. Kita hidup juga atas kehendak Tuhan. Banyak sekali cobaan yang ada dalam kehidupan ini, namun kita harus kuat memanggul salib Yesus dengan tetap percaya kepada Nya. Menjadi seorang ibu yang mengandung selama 9 bulan bukanlah hal yang mudah. Namun, bayi yang dikandungnya akan selalu dinanti-nantikan kehadiran nya di dunia ini. Menjalani kehamilan memang suatu hal yang berat, apalagi kehamilan yang tidak dikehendaki. Saat kehamilan tidak dikehendaki, salah satu keputusan nya adalah aborsi. Tindakan aborsi merupakan tindakan yang dilarang di Indonesia, hal tersebut diatur dalam pasal 15 ayat 2 undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992. Aborsi bukan hanya dilakukan oleh mereka yang sudah berkeluarga namun banyak sekali kehamilan yang terjadi diluar pernikahan yang membuat maraknya tindakan aborsi tersebut. Negara Indonesia melarang tindakan aborsi, begitu pula gereja Katolik. Gereja melarang dengan keras adanya tindakan aborsi tersebut kecuali dalam kondisi darurat, seperti menyelamatkan nyawa sang ibu. Seperti perikop alkitab Kejadian 9:6 “Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri”. Dalam alkitab tersebut, mengejarkan bahwa kita harus menghaargai kehidupan yang telah diberikan oleh Tuhan. Apabila kita menumpahkan darah ciptaanNya maka kita juga akan merasakan hal tersebut. Dalam alkitab tersebut sudah jelas bahwa gereja melarang adanya tindakan aborsi karena tidak menghargai kehidupan manusia dan bertentangan dengan hak asasi manusia. Sejak manusia lahir ke dunia, hak asasi manusia sudah melekat dalam dirinya dan tidak dapat dibantah oleh siapapun. Hak untuk hidup merupakan hak utama.