Anda di halaman 1dari 57

No Nama Indikator

1 Persentase Ibu Hamil risiko tinggi


Nama Indikator
Ibu hamil yang memiliki faktor risiko tinggi antara lain:
1. Usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
2. Mempunyai 3 anak atau lebih
3. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun
4. Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, atau penambahan
berat badan < 9 kg selama masa kehamilan atau IMT < 18,5
5. Obesitas atau IMT > 25
6. Anemia dengan Hemoglobin < 11 g/dl
7. TB kurang dari 145 cm, atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang belakang
8. Riwayat Hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum kehamilan ini
9. Sedang/pernah menderita penyakit kronis, antara lain tuberkulosis, kelainan jantung-ginjal-hati,
psikosis, kelainan endokrin (Diabetes Melitus, hipertiroid, dll), autoimun (Sistemik Lupus
Eritematosus, dll), tumor dan keganasan
10. Sedang mengidap penyakit menular seperti TB Paru, Malaria, Infeksi Menular Seksual, HIV, dll
11. Ibu dan suami sama-sama mempunyai riwayat keluarga dengan penyakit Hemofilia atau
Talasemia
12. Riwayat kehamilan buruk: keguguran berulang, kehamilan ektopik terganggu, mola hidatidosa,
ketuban pecah dini, bayi dengan cacat kongenital
13. Riwayat persalinan dengan komplikasi: persalinan dengan seksio sesarea, ekstraksi
vakum/forceps
14. Riwayat nifas dengan komplikasi: perdarahan paska persalinan, infeksi masa nifas, psikosis post
partum (post partum blues)
15. Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi dan riwayat cacat kongenital
16. Kelainan jumlah janin: kehamilan ganda, janin dampit, monster
17. Kelainan besar janin: pertumbuhan janin terhambat, janin besar
18. Kelainan letak dan posisi janin: lintang/oblique, sungsang pada usia kehamilan lebih dari 32
minggu
Definisi Operasional Cara Perhitungan
Jumlah absolut ibu hamil dengan Jumlah ibu hamil dengan kehamilan berisiko
kehamilan berisiko tinggi tinggi / Jumlah ibu hamil x 100%
No Nama Indikator

Catin terdaftar di KUA dan Lembaga Agama Lain

44

Catin Dilayani Kespro

45

Catin Perempuan Dengan Anemia

46

Catin Perempuan Dengan Kekurangan Gizi

47

PUS

48

PUS 4T

49
PUS ALKI

49

PUS 4T Ber-KB

49

PUS ALKI Ber-KB

49

Komplikasi KB

50

Kegagalan KB

51
Efek Samping KB

52

DropOut KB

53

Peserta KB Aktif

54

Kondom

55
Pil

56

Suntik

57

AKDR

58 Metode KB Aktif

Implan

59
MOW

60

MOP

61

MAL

62

Peserta KB Pasca Persalinan (KBPP)


63

Kondom

64

Pil

65
Suntik

66

AKDR

67 Metode KB Pasca Persalinan


(KBPP)
Implan
68

MOW

69

MOP

70

MAL

71

Peserta KB Pasca Keguguran

72

Kondom

73

Pil

74
Suntik

75

Metode KB Pasca Keguguran AKDR

76

Implan

77

MOW

78

MOP

79

0-<5 tahun

80

Perempuan dan Anak Korban 5-<18 tahun


Kekerasan mendapatkan pelayanan
83 kesehatan

Perempuan usia 18-59 tahun


101

Perempuan usia >=60 tahun

102
Fisik

Psikis

Seksual
Jenis Kekerasan Terhadap Anak
usia 0-<18 tahun

Penelantaran

TPPO

Fisik

Psikis

Jenis Kekerasan Terhadap


Perempuan
Seksual

Jenis Kekerasan Terhadap


Perempuan
Penelantaran

TPPO

PUSKESMAS MELAKSANAKAN PP-KtP/A

109

RS Memiliki PPT-PKT

131

RS Melaksanakan PP- KtPA


132

Rumah Sakit yang menyelenggarakan pelayanan aborsi atas


indikasi kedaruratan medis dan atau kehamilan akibat

133 perkosaan
Kabupaten Kota mempunyai minimal 4 puskesmas

134 melaksanakan PP KtPA


Definisi Operasional

Calon pengantin laki-laki dan perempuan yang akan melangsungkan


pernikahan dan sudah mendaftarkan pernikahan di KUA/Lembaga
agama lain/PTSP di wilayah kerja Puskesmas

Calon pengantin individu (catin laki-laki dan catin perempuan) yang


mendapatkan pelayanan kespro catin (KIE kespro catin dan
pemeriksaan kesehatan minimal pemeriksaan Hb dan status gizi) di
fasyankes

Calon pengantin perempuan yang mengalami Anemia (Hb < 12 mg/dL)

Calon pengantin perempuan yang mengalami kekurangan gizi (IMT <


18,5 dan/atau LiLA < 23,5 cm)

Pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah yang
istrinya berusia antara 15-49 tahun

PUS yang istrinya memenuhi minimal salah satu kriteria "4 Terlalu": (1)
berusia < 20 tahun, (2) berusia > 35 tahun, (3) telah memiliki anak
hidup ≥ 3 orang, atau (4) usia anak terakhir < 2 tahun
PUS yang istrinya mengalami salah satu dari gejala: anemia, LiLa <23,5,
penyakit kronis, atau IMS

PUS yang istrinya memenuhi minimal salah satu kriteria "4 Terlalu"
yang saat ini sedang memakai alat dan obat kontrasepsi (alokon) untuk
menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan, dan masih
terlindungi oleh alokon

PUS yang istrinya mengalami salah satu dari gejala: anemia, LiLa <23,5,
penyakit kronis, atau IMS, yang saat ini sedang memakai alat dan obat
kontrasepsi (alokon) untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri
kesuburan, dan masih terlindungi oleh alokon

Peserta KB baru atau lama yang mengalami gangguan kesehatan


mengarah pada keadaan patologis, sebagai akibat dari proses
tindakan/pemberian/pemasangan alat kontrasepsi yang digunakan
seperti: perdarahan, infeksi/abses, fluor albus bersifat patologis,
perforasi, translokasi, hematoma, tekanan darah meningkat,
perubahan HB, ekspulsi

Kasus terjadinya kehamilan pada peserta KB aktif yang pada saat


tersebut menggunakan metode kontrasepsi
Peserta KB yang mengalami efek samping yang tidak diinginkan akibat
penggunaan alat kontrasepsi tetapi tidak menimbulkan akibat yang
serius

Peserta KB yang tidak melanjutkan penggunaan alokon (drop-out),


tidak termasuk mereka yang ganti cara

PUS peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon dan
masih terlindungi oleh alokon hingga saat ini untuk menjarangkan
kehamilan atau mengakhiri kesuburan

Peserta KB aktif yang metode kontrasepsinya menggunakan kondom


Peserta KB aktif yang metode kontrasepsinya menggunakan pil

Peserta KB aktif yang metode kontrasepsinya menggunakan suntik

Peserta KB aktif yang metode kontrasepsinya menggunakan AKDR

Peserta KB aktif yang metode kontrasepsinya menggunakan implan


Peserta KB aktif yang metode kontrasepsinya menggunakan MOW

Peserta KB aktif yang metode kontrasepsinya menggunakan MOP

Peserta KB aktif yang metode kontrasepsinya menggunakan MAL.

MAL: Ibu yang menyusui secara eksklusif segera setelah melahirkan


tanpa tambahan makanan dan minuman apapun selama maksimal 6
bulan dan ibu belum mendapatkan haid

Pasangan usia subur yang mulai menggunakan alat kontrasepsi segera


setelah melahirkan (0-42 hari pasca melahirkan) dengan semua
metode modern

Peserta KBPP yang metode kontrasepsinya menggunakan kondom

Peserta KBPP yang metode kontrasepsinya menggunakan pil


Peserta KBPP yang metode kontrasepsinya menggunakan suntik

Peserta KBPP yang metode kontrasepsinya menggunakan AKDR

Peserta KBPP yang metode kontrasepsinya menggunakan implan

Peserta KBPP yang metode kontrasepsinya menggunakan MOW

Peserta KBPP yang metode kontrasepsinya menggunakan MOP

Peserta KBPP yang metode kontrasepsinya menggunakan MAL

MAL: Ibu yang menyusui secara eksklusif segera setelah melahirkan


tanpa tambahan makanan dan minuman apapun selama maksimal 6
bulan dan ibu belum mendapatkan haid

Pasangan usia subur yang mulai menggunakan alat kontrasepsi segera


setelah keguguran (0-14 hari pasca keguguran) dengan semua metode
modern

Peserta KB Pasca Keguguran yang metode kontrasepsinya


menggunakan kondom

Peserta KB Pasca Keguguran yang metode kontrasepsinya


menggunakan pil
Peserta KB Pasca Keguguran yang metode kontrasepsinya
menggunakan suntik

Peserta KB Pasca Keguguran yang metode kontrasepsinya


menggunakan AKDR

Peserta KB Pasca Keguguran yang metode kontrasepsinya


menggunakan implan

Peserta KB Pasca Keguguran yang metode kontrasepsinya


menggunakan MOW

Peserta KB Pasca Keguguran yang metode kontrasepsinya


menggunakan MOP

Anak (laki-laki atau perempuan) usia 0-<5 tahun yang mengalami


segala bentuk perlakuan menyakitkan secara fisik ataupun emosional,
penyalahgunaan seksual, penelantaran, eksploitasi komersial atau
eksploitasi lain, yang berdampak/potensial terhadap kesehatan anak,
kelangsungan hidup anak, tumbuh-kembang anak, atau martabat
anak, yang mendapat pelayanan kesehatan

Anak (laki-laki atau perempuan) usia 5-<18 tahun yang mengalami


segala bentuk perlakuan menyakitkan secara fisik ataupun emosional,
penyalahgunaan seksual, penelantaran, eksploitasi komersial atau
eksploitasi lain, yang berdampak/potensial terhadap kesehatan anak,
kelangsungan hidup anak, tumbuh-kembang anak, atau martabat
anak, yang mendapat pelayanan kesehatan

Perempuan usia ≥18-60 tahun yang mengalami segala bentuk tindak


kekerasan berbasis gender yang berakibat, atau mungkin berakibat,
menyakiti secara fisik, seksual, mental atau penderitaan terhadap
perempuan, yang mendapat pelayanan kesehatan

Perempuan usia≥60 tahun yang mengalami segala bentuk tindak


kekerasan berbasis gender yang berakibat, atau mungkin berakibat,
menyakiti secara fisik, seksual, mental atau penderitaan terhadap
perempuan, yang mendapat pelayanan kesehatan
Kekerasan pada anak yang mengakibatkan cedera fisik nyata ataupun
potensial terhadap anak sebagai akibat dari interaksi atau tidak adanya
interaksi yang layaknya ada dalam kendali orang tua atau orang dalam
hubungan posisi tanggung jawab, kepercayaan atau kekuasaan

Kekerasan pada anak yang mengakibatkan atau sangat mungkin


mengakibatkan gangguan kesehatan atau gangguan perkembangan
fisik, mental, spiritual, moral, dan sosial, antara lain berupa
pembatasan gerak, sikap tindak yang meremehkan, mencemarkan,
mengkambinghitamkan, mengancam, menakut-nakuti,
mendiskriminasi, mengejek atau menertawakan anak, perilaku kasar
lain, penolakan, dll

Pelibatan anak dalam kegiatan seksual, di mana ia sendiri tidak


sepenuhnya memahami atau tidak mampu memberi persetujuan,
yang ditandai dengan adanya aktivitas seksual antara anak dengan
orang dewasa atau anak lain dengan tujuan untuk memberi kepuasan
bagi orang tersebut

Kegagalan dalam menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk


tumbuh kembang anak yang bukan disebabkan oleh karena
keterbatasan sumber daya, antara lain kegagalan dalam memenuhi
kebutuhan kesehatan, pendidikan, perkembangan emosional, nutrisi,
rumah atau tempat bernaung, serta keadaan hidup yang aman dan
layak

Kejahatan kemanusiaan yang terjadi pada anak melalui serangkaian


proses perekrutan, pengangkatan, penampungan, pengiriman,
pemindahan atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan,
penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan,
penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan
utang atau memberi bayaran atau manfaat, sehingga memperoleh
persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain
tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara maupun antar negara,
untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tersebut
tereksploitasi

Kekerasan pada perempuan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh


sakit, atau luka berat

Kekerasan pada perempuan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya


rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak
berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat
Setiap perbuatan kekerasan seksual, pemaksaan hubungan seksual
yang dilakukan terhadap perempuan dalam lingkup rumah tangga,
maupun pemaksaan hubungan seksual terhadap perempuan dalam
lingkup rumah tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersial
dan/atau tujuan tertentu

Tindakan tidak memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan


kepada perempuan dalam lingkup rumah tangga, padahal menurut
hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian
ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan
kepadanya, dan/atau tindakan yang mengakibatkan perempuan
bergantung secara ekonomi dengan cara membatasi dan atau
melarang untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar rumah
sehingga korban berada di bawah kendali orang tersebut

Kejahatan kemanusiaan yang terjadi pada perempuan melalui


serangkaian proses perekrutan, pengangkatan, penampungan,
pengiriman, pemindahan atau penerimaan seseorang dengan
ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan,
pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan,
penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat, sehingga
memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas
orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara maupun
antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang
tersebut tereksploitasi

Puskesmas yang mempunyai tenaga terlatih atau terorientasi PP-KtP


atau PP KtA atau PP KtP/A dan memberikan pelayanan bagi korban
KtPA

RS yang memiliki unit pelayanan kesehatan yang terpadu 1 pintu/one


stop services (Pusat Pelayanan Terpadu/Pusat Krisis Terpadu) bagi
perempuan dan anak korban kekerasan

RS yang mempunyai tenaga terlatih atau terorientasi PP-KtPA atau


mempunya spesialis forensik dan memberikan pelayanan kesehatan
bagi perempuan dan anak korban kekerasan, termasuk yang memiliki
PPT/PKT

Rumah Sakit yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan atau Dinas


Kesehatan untuk menyelenggarakan aborsi atas indikasi kedaruratan
medis dan kehamilan akibat perkosaan
Jumlah Kabupaten Kota mempunyai minimal 4 puskesmas
melaksanakan PP KtPA
Cara Perhitungan

Jumlah absolut catin yang sudah mendaftarkan pernikahan di


KUA/Lembaga agama lain/PTSP di wilayah kerja Puskesmas

Jumlah absolut catin individu (laki-laki/perempuan) yang


mendapatkan pelayanan kespro catin di fasyankes
/ Jumlah pasangan catin yang sudah mendaftarkan pernikahan
di KUA/Lembaga agama lain/PTSP x 100%

Jumlah absolut catin perempuan yang mengalami Anemia


/ Jumlah absolut catin perempuan yang mendapatkan
pelayanan kespro catin di fasyankes dalam bulan yang sama x
100%

Jumlah absolut catin perempuan yang mengalami kekurangan


gizi
/ Jumlah absolut catin perempuan yang mendapatkan
pelayanan kespro catin di fasyankes dalam bulan yang sama x
100%

Jumlah absolut pasangan suami istri yang terikat dalam


perkawinan yang sah yang istrinya berusia antara 15-49 tahun

Jumlah absolut PUS yang istrinya memenuhi minimal salah


satu kriteria "4 Terlalu"
Jumlah absolut PUS yang istrinya mengalami salah satu dari
gejala: anemia, LiLa <23,5, penyakit kronis, atau IMS

Jumlah absolut PUS 4T yang sedang memakai alokon dan


masih terlindungi oleh alokon
/ Jumlah PUS 4T x 100%

Jumlah absolut PUS ALKI yang sedang memakai alokon dan


masih terlindungi oleh alokon
/ Jumlah PUS ALKI x 100%

Jumlah absolut peserta KB yang mengalami gangguan


kesehatan/komplikasi sebagai akibat dari proses
tindakan/pemberian/pemasangan
alat kontrasepsi yang digunakan
/ Jumlah peserta KB aktif x 100%

Jumlah absolut kasus terjadinya kehamilan pada peserta KB


aktif yang pada saat tersebut menggunakan metode
kontrasepsi
/ Jumlah peserta KB aktif x 100%
Peserta KB yang mengalami efek samping yang tidak
diinginkan akibat penggunaan alat kontrasepsi
/ Jumlah peserta KB aktif x 100%

Jumlah absolut peserta KB yang tidak melanjutkan


penggunaan alokon (drop-out)
/ Jumlah peserta KB aktif x 100%

Jumlah absolut peserta KB baru dan lama yang masih aktif


memakai alokon dan masih terlindungi oleh alokon hingga
saat ini
/ Jumlah PUS x 100%

Jumlah peserta KB Aktif menggunakan metode kondom /


Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Jumlah peserta KB Aktif menggunakan metode Pil / Jumlah
Peserta KB Aktif x 100%

Jumlah peserta KB Aktif menggunakan metode Suntik / Jumlah


Peserta KB Aktif x 100%

Jumlah peserta KB Aktif menggunakan metode AKDR / Jumlah


Peserta KB Aktif x 100%

Jumlah peserta KB Aktif menggunakan metode Implan /


Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Jumlah peserta KB Aktif menggunakan metode MOW / Jumlah
Peserta KB Aktif x 100%

Jumlah peserta KB Aktif menggunakan metode MOP / Jumlah


Peserta KB Aktif x 100%

Jumlah peserta KB Aktif menggunakan metode MAL / Jumlah


Peserta KB Aktif x 100%

Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai


menggunakan alat kontrasepsi segera setelah melahirkan (0-
42 hari pasca melahirkan) dengan semua metode modern
/ Jumlah ibu bersalin x 100%

Jumlah peserta KBPP menggunakan metode Kondom /Jumlah


peserta KBPP x 100%

Jumlah peserta KBPP menggunakan metode Pil / Jumlah


Peserta KBPP x 100%
Jumlah peserta KBPP menggunakan metode Suntik / Jumlah
Peserta KBPP x 100%

Jumlah peserta KBPP menggunakan metode AKDR / Jumlah


Peserta KBPP x 100%

Jumlah peserta KBPP menggunakan metode Implan / Jumlah


Peserta KBPP x 100%

Jumlah peserta KBPP menggunakan metode MOW / Jumlah


Peserta KBPP x 100%

Jumlah peserta KBPP menggunakan metode MOP / Jumlah


Peserta KBPP x 100%

Jumlah peserta KBPP menggunakan metode MAL / Jumlah


Peserta KBPP x 100%

Jumlah absolut ibu pasca keguguran/pasangan yang mulai


menggunakan alat kontrasepsi segera setelah keguguran (0-14
hari pasca keguguran) dengan semua metode modern
/ Jumlah Ibu hamil mengalami Keguguran x 100%

Jumlah peserta KB Pasca Keguguran menggunakan metode


Kondom / Jumlah peserta KB Pasca Keguguran x 100%

Jumlah peserta KB Pasca Keguguran menggunakan metode Pil


/ Jumlah peserta KB Pasca Keguguran x 100%
Jumlah peserta KB Pasca Keguguran menggunakan metode
Suntik / Jumlah peserta KB Pasca Keguguran x 100%

Jumlah peserta KB Pasca Keguguran menggunakan metode


AKDR / Jumlah peserta KB Pasca Keguguran x 100%

Jumlah peserta KB Pasca Keguguran menggunakan metode


Implan / Jumlah peserta KB Pasca Keguguran x 100%

Jumlah peserta KB Pasca Keguguran menggunakan metode


MOW / Jumlah peserta KB Pasca Keguguran x 100%

Jumlah peserta KB Pasca Keguguran menggunakan metode


MOP / Jumlah peserta KB Pasca Keguguran x 100%

Jumlah Anak (laki-laki atau perempuan) usia 0-<5 tahun yang


menjadi korban kekerasan mendapatkan pelayanan kesehatan
/ Jumlah Anak (laki-laki atau perempuan) usia 0-<5 tahun yang
menjadi korban kekerasan x100%

Jumlah Anak (laki-laki atau perempuan) usia 5≤18 tahun yang


menjadi korban kekerasan mendapatkan pelayanan kesehatan
/ Jumlah Anak (laki-laki atau perempuan) usia 5≤18 tahun yang
menjadi korban kekerasan x100%

Jumlah perempuan usia 18-59 tahun yang menjadi korban


kekerasan mendapatkan pelayanan kesehatan / Jumlah Anak
( perempuan) usia 18-59 tahun yang menjadi korban
kekerasan x100%

Jumlah perempuan usia >=60 tahun yang menjadi korban


kekerasan mendapatkan pelayanan kesehatan / Jumlah Anak
(perempuan) usia ≥ 60 tahun yang menjadi korban kekerasan
x100%
Jumlah absolut kasus kekerasan fisik pada anak usia 0-<18
tahun laki-laki dan perempuan / Jumlah absolut kasus
kekerasan pada anak usia 0-<18 tahun laki-laki dan
perempuan yang mendapatkan pelayanan kesehatan x 100%

Jumlah absolut kasus kekerasan psikis pada anak usia 0-<18


tahun laki-laki dan perempuan / Jumlah absolut kasus
kekerasan pada anak usia 0-<18 tahun laki-laki dan
perempuan yang mendapatkan pelayanan kesehatan x 100%

Jumlah absolut kasus kekerasan seksual pada anak usia 0-<18


tahun laki-laki dan perempuan / Jumlah absolut kasus
kekerasan pada anak usia 0-<18 tahun laki-laki dan
perempuan yang mendapatkan pelayanan kesehatan x 100%

Jumlah absolut kasus penelantaran pada anak usia 0-<18


tahun laki-laki dan perempuan / Jumlah absolut kasus
kekerasan pada anak usia 0-<18 tahun laki-laki dan
perempuan yang mendapatkan pelayanan kesehatan x 100%

Jumlah absolut kasus TPPO (Tindak Pidana Perdagangan


Orang) pada anak usia 0-<18 tahun laki-laki dan perempuan /
Jumlah absolut kasus kekerasan pada anak usia 0-<18 tahun
laki-laki dan perempuan yang mendapatkan pelayanan
kesehatan x 100%

Jumlah absolut kasus kekerasan fisik pada perempuan usia ≥18


tahun / Jumlah absolut kasus kekerasan pada perempuan usia
≥18 tahun x 100%

Jumlah absolut kasus kekerasan psikis pada perempuan usia


≥18 tahun / Jumlah absolut kasus kekerasan pada perempuan
usia ≥18 tahun x 100%
Jumlah absolut kasus kekerasan seksual pada perempuan usia
≥18 tahun / Jumlah absolut kasus kekerasan pada perempuan
usia ≥18 tahun x 100%

Jumlah absolut kasus penelantaran pada perempuan usia ≥18


tahun / Jumlah absolut kasus kekerasan pada perempuan usia
≥18 tahun x 100%

Jumlah absolut kasus TPPO (Tindak Pidana Perdagangan


Orang) pada perempuan usia ≥18 tahun / Jumlah absolut
kasus kekerasan pada perempuan usia ≥18 tahun x 100%

Jumlah absolut Puskesmas yang mampu tatalaksana PP-KtP/A


/ Jumlah Puskesmas x 100%

Jumlah absolut RS/RSUD/RS Bhayangkara yang memiliki


PPT/PKT di kab/kota

Jumlah absolut RS/RSUD/RS Bhayangkara yang memberikan


pelayanan kesehatan bagi perempuan dan anak korban
kekerasan di kab/kota termasuk yang memiliki PPT/PKT

Jumlah absolut Rumah Sakit yang ditetapkan oleh


Kemenkes/Dinkes untuk menyelenggarakan pelayanan aborsi
atas indikasi kedaruratan medis dan atau kehamilan akibat
perkosaan
Jumlah absolut Kabupaten Kota yang mempunyai minimal 4
puskesmas melaksanakan PP KtPA
Penjelasan cara Pengisiaan data di variabel setiap bulan

Hasil pelayanan
Jumlah absolut dari Calon pengantin laki-laki dan
perempuan yang akan melangsungkan pernikahan dan
sudah mendaftarkan pernikahan di KUA/Lembaga agama
lain/PTSP di wilayah kerja Puskesmas atau
Jumlah pasangan catin yang terdafta di KUA/Lembaga
Agama/PTSP dikali 2

Jumlah absolut catin individu (laki-laki dan perempuan)


yang mendapatkan pelayanan kespro catin di fasyankes
dalam bulan yang sama

Jumlah absolut catin perempuan yang mengalami Anemia


dalam 1 bulan

Jumlah absolut catin perempuan yang mengalami


kekurangan gizi dalam 1 bulan

- Bulan januari diisi data jumlah absolut pasangan suami


istri yang terikat dalam perkawinan yang sah yang istrinya
berusia antara 15-49 tahun,
'- Untuk bulan februari dst diisi 0, kecuali ada penambahan
PUS baru

- Jumlah absolut PUS yang istrinya memenuhi minimal salah


satu kriteria "4 Terlalu" dalam 1 bulan (diisi setiap bulan
sesuai hasil pendataan / skrining)
'- Untuk januari : bisa diambil dari data tahun sebelumnya
khusunya untuk 4T dengan kriteria usia > 35 dan an ak ≥ 3
orang, (validasi data sudah bukan PUS atau meninggal)
'- Untuk bulan Feb dst sesuai hasil pendataan pada bulan
tersebut
Jumlah absolut PUS yang istrinya mengalami salah satu dari
gejala: anemia, LiLa <23,5, penyakit kronis, atau IMS, yang
ditemukan setiap bulan

Jumlah absolut PUS 4T yang sedang memakai alokon dan


masih terlindungi oleh alokon
- Untuk januari : hasil pendataan atau bisa diambil dari data
sebelumnya khususnya untuk PUS 4T dengan kriteria usia >
35 dan anak ≥ 3 orang, dikurangi dengan PUS DO
'- Untuk bulan Feb dst sesuai hasil pendataan baru pada
bulan tersebut

Jumlah absolut PUS ALKI yang sedang memakai alokon dan


masih terlindungi oleh alokon
- Untuk januari : pemeriksaan ulang atau bisa dimasukkan
data PUS ALKI yang terdata awal tahun dan sudah
menggunakan kontrasepsi pada tahun sebelumnya
(divalidasi kondisi kesehatannya) atau di bulan januari
'- Untuk bulan Februari dst : dimasukkan data PUS ALKI
baru yang ditemukan dan menggunakan kontrasepsi pada
bulan tersebut

Jumlah absolut peserta KB yang mengalami gangguan


kesehatan/komplikasi sebagai akibat dari proses
tindakan/pemberian/pemasangan
alat kontrasepsi yang digunakan pada bulan tersebut

Jumlah absolut kasus terjadinya kehamilan pada peserta KB


aktif yang pada saat tersebut menggunakan metode
kontrasepsi pada bulan tersebut
Jumlah Peserta KB yang mengalami efek samping yang
tidak diinginkan akibat penggunaan alat kontrasepsi pada
bulan tersebut

Jumlah absolut peserta KB yang tidak melanjutkan


penggunaan alokon (drop-out) pada bulan tersebut

- Jumlah absolut peserta KB baru dan lama yang masih aktif


memakai alokon dan masih terlindungi oleh alokon hingga
saat ini
'- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta
KB Aktif tahun sebelumnya ditambah hasil pelayanan KB
baru bulan januari dikurang kegagalan kontrasepsi, drop
out
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil
peserta KB baru dikurang kegagalan kontrasepsi, drop out
pada bulan tersebut

Jumlah peserta KB Aktif menggunakan metode kondom


- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta
KB Aktif menggunakan kondom tahun sebelumnya
ditambah hasil pelayanan KB baru yang menggunakan
kondom bulan januari dikurang kegagalan kontrasepsi, drop
out, dan ganti cara
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil
peserta KB baru dengan metode kondom dikurang
kegagalan kontrasepsi, drop out, ganti cara pada bulan
tersebut
Jumlah peserta KB Aktif menggunakan metode pil
- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta
KB Aktif menggunakan pil tahun sebelumnya ditambah
hasil pelayanan KB baru yang menggunakan pil bulan
januari dikurang kegagalan kontrasepsi, drop out, dan ganti
cara
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil
peserta KB baru dengan metode pil dikurang kegagalan
kontrasepsi, drop out, ganti cara pada bulan tersebut

Jumlah peserta KB Aktif menggunakan metode suntik


- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta
KB Aktif menggunakan suntik tahun sebelumnya ditambah
hasil pelayanan KB baru yang menggunakan suntik bulan
januari dikurang kegagalan kontrasepsi, drop out, dan ganti
cara
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil
peserta KB baru dengan metode suntik dikurang kegagalan
kontrasepsi, drop out, ganti cara pada bulan tersebut

Jumlah peserta KB Aktif menggunakan metode AKDR


- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta
KB Aktif menggunakan AKDR tahun sebelumnya ditambah
hasil pelayanan KB baru yang menggunakan AKDR bulan
januari dikurang kegagalan kontrasepsi, drop out, dan ganti
cara
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil
peserta KB baru dengan metode AKDR dikurang kegagalan
kontrasepsi, drop out, ganti cara pada bulan tersebut

Jumlah peserta KB Aktif menggunakan metode Implan


- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta
KB Aktif menggunakan Implan tahun sebelumnya ditambah
hasil pelayanan KB baru yang menggunakan Implan bulan
januari dikurang kegagalan kontrasepsi, drop out, dan ganti
cara
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil
peserta KB baru dengan metode Implan dikurang kegagalan
kontrasepsi, drop out, ganti cara pada bulan tersebut
Jumlah peserta KB Aktif menggunakan metode MOW
- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta
KB Aktif menggunakan MOW tahun sebelumnya ditambah
hasil pelayanan KB baru yang menggunakan MOW bulan
januari dikurang kegagalan kontrasepsi, drop out, dan ganti
cara
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil
peserta KB baru dengan metode MOW dikurang kegagalan
kontrasepsi, drop out, ganti cara pada bulan tersebut

Jumlah peserta KB Aktif menggunakan metode MOP


- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta
KB Aktif menggunakan MOP tahun sebelumnya ditambah
hasil pelayanan KB baru yang menggunakan MOP bulan
januari dikurang kegagalan kontrasepsi, drop out, dan ganti
cara
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil
peserta KB baru dengan metode MOP dikurang kegagalan
kontrasepsi, drop out, ganti cara pada bulan tersebut

Jumlah peserta KB Aktif menggunakan metode MAL


- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta
KB Aktif menggunakan MAL tahun sebelumnya ditambah
hasil pelayanan KB baru yang menggunakan MAL bulan
januari dikurang kegagalan kontrasepsi, drop out, dan ganti
cara
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil
peserta KB baru dengan metode MAL dikurang kegagalan
kontrasepsi, drop out, ganti cara pada bulan tersebut

Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai


menggunakan alat kontrasepsi segera setelah melahirkan
(0-42 hari pasca melahirkan) dengan semua metode
modern dalam 1 bulan

Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai


menggunakan alat kontrasepsi segera setelah melahirkan
(0-42 hari pasca melahirkan) dengan metode Kondom
dalam 1 bulan

Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai


menggunakan alat kontrasepsi segera setelah melahirkan
(0-42 hari pasca melahirkan) dengan metode Pil dalam 1
bulan
Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai
menggunakan alat kontrasepsi segera setelah melahirkan
(0-42 hari pasca melahirkan) dengan metode suntik dalam
1 bulan

Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai


menggunakan alat kontrasepsi segera setelah melahirkan
(0-42 hari pasca melahirkan) dengan metode AKDR dalam 1
bulan

Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai


menggunakan alat kontrasepsi segera setelah melahirkan
(0-42 hari pasca melahirkan) dengan metode Implan dalam
1 bulan

Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai


menggunakan alat kontrasepsi segera setelah melahirkan
(0-42 hari pasca melahirkan) dengan metode MOW dalam 1
bulan

Jumlah absolut ibu bersalinF29:G32/pasangan yang mulai


menggunakan alat kontrasepsi segera setelah melahirkan
(0-42 hari pasca melahirkan) dengan metode MOP dalam 1
bulan

Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai


menggunakan alat kontrasepsi segera setelah melahirkan
(0-42 hari pasca melahirkan) dengan metode MAL dalam 1
bulan

Jumlah absolut ibu pasca keguguran/pasangan yang mulai


menggunakan alat kontrasepsi segera setelah keguguran
(0-14 hari pasca keguguran) dengan semua metode modern
dalam 1 bulan

Jumlah absolut ibu pasca keguguran/pasangan yang mulai


menggunakan alat kontrasepsi segera setelah keguguran
(0-14 hari pasca keguguran) dengan metode kondom dalam
1 bulan

Jumlah absolut ibu pasca keguguran/pasangan yang mulai


menggunakan alat kontrasepsi segera setelah keguguran
(0-14 hari pasca keguguran) dengan metode pil dalam 1
bulan
Jumlah absolut ibu pasca keguguran/pasangan yang mulai
menggunakan alat kontrasepsi segera setelah keguguran
(0-14 hari pasca keguguran) dengan metode suntik dalam 1
bulan

Jumlah absolut ibu pasca keguguran/pasangan yang mulai


menggunakan alat kontrasepsi segera setelah keguguran
(0-14 hari pasca keguguran) dengan metode AKDR dalam 1
bulan

Jumlah absolut ibu pasca keguguran/pasangan yang mulai


menggunakan alat kontrasepsi segera setelah keguguran
(0-14 hari pasca keguguran) dengan metode implan dalam
1 bulan

Jumlah absolut ibu pasca keguguran/pasangan yang mulai


menggunakan alat kontrasepsi segera setelah keguguran
(0-14 hari pasca keguguran) dengan metode MOW dalam 1
bulan

Jumlah absolut ibu pasca keguguran/pasangan yang mulai


menggunakan alat kontrasepsi segera setelah keguguran
(0-14 hari pasca keguguran) dengan metode MOP dalam 1
bulan

Jumlah Anak (laki-laki atau perempuan) usia 0-<5 tahun


yang menjadi korban kekerasan mendapatkan pelayanan
kesehatan dalam 1 bulan

Jumlah Anak (laki-laki atau perempuan) usia 5≤18 tahun


yang menjadi korban kekerasan mendapatkan pelayanan
kesehatan dalam 1 bulan

Jumlah perempuan usia 18-59 tahun yang menjadi korban


kekerasan mendapatkan pelayanan kesehatan dalam 1
bulan

Jumlah perempuan usia >=60 tahun yang menjadi korban


kekerasan mendapatkan pelayanan kesehatan dalam 1
bulan
Jumlah absolut kasus kekerasan fisik pada anak usia 0-<18
tahun laki-laki dan perempuan dalam 1 bulan

Jumlah absolut kasus kekerasan psikis pada anak usia 0-<18


tahun laki-laki dan perempuan dalam 1 bulan

Jumlah absolut kasus kekerasan seksual pada anak usia 0-


<18 tahun laki-laki dan perempuan dalam 1 bulan

Jumlah absolut kasus penelantaran pada anak usia 0-<18


tahun laki-laki dan perempuan dalam 1 bulan

Jumlah absolut kasus TPPO (Tindak Pidana Perdagangan


Orang) pada anak usia 0-<18 tahun laki-laki dan perempuan
dalam 1 bulan

Jumlah absolut kasus kekerasan fisik pada perempuan usia


≥18 tahun dalam 1 bulan

Jumlah absolut kasus kekerasan psikis pada perempuan


usia ≥18 tahun dalam 1 bulan
Jumlah absolut kasus kekerasan seksual pada perempuan
usia ≥18 tahun dalam 1 bulan

Jumlah absolut kasus penelantaran pada perempuan usia


≥18 tahun dalam 1 bulan

Jumlah absolut kasus TPPO (Tindak Pidana Perdagangan


Orang) pada perempuan usia ≥18 tahun dalam 1 bulan

Januari : Jumlah absolut Puskesmas yang mampu


tatalaksana PP-KtP/A yang diidentifikasi tahun lalu sampai
januari masih tetap, ditambah dengan Puskesmas baru
yang mampu tatalaksana PP-KtPA
Februari dst : Jumlah absolut tambahan Puskesmas baru
yang mampu tatalaksana PP-KtP/A di bulan tersebut

Januari : Jumlah absolut RS/RSUD/RS Bhayangkara yang


memiliki PPT/PKT di kab/kota
Februari dst : Tambahan jumlah absolut RS/RSUD/RS
Bhayangkara yang memiliki PPT/PKT di kab/kota
a Pengisiaan data di variabel setiap bulan

Denominator/Sasaran
-

Jumlah pasanga catin yang terdaftar di KUA/Lembaga Agama/PTSP dalam


bulan yang sama dikali 2

Jumlah absolut catin perempuan yang mendapatkan pelayanan kespro catin


di fasyankes dalam bulan yang sama

Jumlah absolut catin perempuan yang mendapatkan pelayanan kespro catin


di fasyankes dalam bulan yang sama

,-

Jumlah absolut pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah
yang istrinya berusia antara 15-49 tahun, diisi pada bulan januari, untuk
februari dst diisi 0, kecuali ada penambahan
Jumlah absolut pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah
yang istrinya berusia antara 15-49 tahun, diisi pada bulan januari, untuk
februari dst diisi 0, kecuali ada penambahan

- Jumlah absolut PUS yang istrinya memenuhi minimal salah satu kriteria "4
Terlalu" dalam 1 bulan (diisi setiap bulan sesuai hasil pendataan / skrining)
'- Untuk januari : hasil pendataan atau bisa diambil dari data tahun
sebelumnya khusunya untuk 4T dengan kriteria usia > 35 dan an ak ≥ 3 orang
(validasi data sudah bukan PUS atau meninggal)
'- Untuk bulan Feb dst sesuai hasil pendataan baru pada bulan tersebut

-Jumlah absolut PUS yang istrinya mengalami salah satu dari gejala: anemia,
LiLa <23,5, penyakit kronis, atau IMS, yang ditemukan setiap bulan

Jumlah absolut peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon
dan masih terlindungi oleh alokon hingga saat ini
'- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta KB Aktif tahun
sebelumnya ditambah hasil pelayanan KB baru bulan januari dikurang
kegagalan kontrasepsi dan drop out
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil peserta KB baru
dikurang kegagalan kontrasepsi dan drop out pada bulan tersebut

Jumlah absolut peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon
dan masih terlindungi oleh alokon hingga saat ini
'- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta KB Aktif tahun
sebelumnya ditambah hasil pelayanan KB baru bulan januari dikurang
kegagalan kontrasepsi dan drop out
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil peserta KB baru
dikurang kegagalan kontrasepsi dan drop out pada bulan tersebut
Jumlah absolut peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon
dan masih terlindungi oleh alokon hingga saat ini
'- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta KB Aktif tahun
sebelumnya ditambah hasil pelayanan KB baru bulan januari dikurang
kegagalan kontrasepsi dan drop out
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil peserta KB baru
dikurang kegagalan kontrasepsi dan drop out pada bulan tersebut

Jumlah absolut peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon
dan masih terlindungi oleh alokon hingga saat ini
'- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta KB Aktif tahun
sebelumnya ditambah hasil pelayanan KB baru bulan januari dikurang
kegagalan kontrasepsi dan drop out
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil peserta KB baru
dikurang kegagalan kontrasepsi dan drop out pada bulan tersebut

- Bulan januari diisi data jumlah absolut pasangan suami istri yang terikat
dalam perkawinan yang sah yang istrinya berusia antara 15-49 tahun,
'- Untuk bulan februari dst diisi 0, kecuali ada penambahan PUS baru

- Jumlah absolut peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon
dan masih terlindungi oleh alokon hingga saat ini
'- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta KB Aktif tahun
sebelumnya ditambah hasil pelayanan KB baru bulan januari dikurang
kegagalan kontrasepsi dan drop out
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil peserta KB baru
dikurang kegagalan kontrasepsi dan drop out pada bulan tersebut
- Jumlah absolut peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon
dan masih terlindungi oleh alokon hingga saat ini
'- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta KB Aktif tahun
sebelumnya ditambah hasil pelayanan KB baru bulan januari dikurang
kegagalan kontrasepsi dan drop out
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil peserta KB baru
dikurang kegagalan kontrasepsi dan drop out pada bulan tersebut

- Jumlah absolut peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon
dan masih terlindungi oleh alokon hingga saat ini
'- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta KB Aktif tahun
sebelumnya ditambah hasil pelayanan KB baru bulan januari dikurang
kegagalan kontrasepsi dan drop out
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil peserta KB baru
dikurang kegagalan kontrasepsi dan drop out pada bulan tersebut

- Jumlah absolut peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon
dan masih terlindungi oleh alokon hingga saat ini
'- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta KB Aktif tahun
sebelumnya ditambah hasil pelayanan KB baru bulan januari dikurang
kegagalan kontrasepsi dan drop out
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil peserta KB baru
dikurang kegagalan kontrasepsi dan drop out pada bulan tersebut

- Jumlah absolut peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon
dan masih terlindungi oleh alokon hingga saat ini
'- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta KB Aktif tahun
sebelumnya ditambah hasil pelayanan KB baru bulan januari dikurang
kegagalan kontrasepsi dan drop out
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil peserta KB baru
dikurang kegagalan kontrasepsi dan drop out pada bulan tersebut
- Jumlah absolut peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon
dan masih terlindungi oleh alokon hingga saat ini
'- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta KB Aktif tahun
sebelumnya ditambah hasil pelayanan KB baru bulan januari dikurang
kegagalan kontrasepsi dan drop out
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil peserta KB baru
dikurang kegagalan kontrasepsi dan drop out pada bulan tersebut

- Jumlah absolut peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon
dan masih terlindungi oleh alokon hingga saat ini
'- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta KB Aktif tahun
sebelumnya ditambah hasil pelayanan KB baru bulan januari dikurang
kegagalan kontrasepsi dan drop out
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil peserta KB baru
dikurang kegagalan kontrasepsi dan drop out pada bulan tersebut

- Jumlah absolut peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon
dan masih terlindungi oleh alokon hingga saat ini
'- Untuk bulan januari diisi menggunakan data hasil peserta KB Aktif tahun
sebelumnya ditambah hasil pelayanan KB baru bulan januari dikurang
kegagalan kontrasepsi dan drop out
'- Untuk bulan Februari dst diisi menggunakan data hasil peserta KB baru
dikurang kegagalan kontrasepsi dan drop out pada bulan tersebut

Jumlah ibu bersalin pada bulan yang sama

Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai menggunakan alat


kontrasepsi segera setelah melahirkan (0-42 hari pasca melahirkan) dengan
semua metode modern dalam bulan yang sama

Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai menggunakan alat


kontrasepsi segera setelah melahirkan (0-42 hari pasca melahirkan) dengan
semua metode modern dalam bulan yang sama
Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai menggunakan alat
kontrasepsi segera setelah melahirkan (0-42 hari pasca melahirkan) dengan
semua metode modern dalam bulan yang sama

Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai menggunakan alat


kontrasepsi segera setelah melahirkan (0-42 hari pasca melahirkan) dengan
semua metode modern dalam bulan yang sama

Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai menggunakan alat


kontrasepsi segera setelah melahirkan (0-42 hari pasca melahirkan) dengan
semua metode modern dalam bulan yang sama

Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai menggunakan alat


kontrasepsi segera setelah melahirkan (0-42 hari pasca melahirkan) dengan
semua metode modern dalam bulan yang sama

Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai menggunakan alat


kontrasepsi segera setelah melahirkan (0-42 hari pasca melahirkan) dengan
semua metode modern dalam bulan yang sama

Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai menggunakan alat


kontrasepsi segera setelah melahirkan (0-42 hari pasca melahirkan) dengan
semua metode modern dalam bulan yang sama

Jumlah ibu hamil mengalami Keguguran pada bulan yang sama

Jumlah absolut ibu pasca keguguran/pasangan yang mulai menggunakan alat


kontrasepsi segera setelah keguguran (0-14 hari pasca keguguran) dengan
semua metode modern dalam bulan yang sama

Jumlah absolut ibu pasca keguguran/pasangan yang mulai menggunakan alat


kontrasepsi segera setelah keguguran (0-14 hari pasca keguguran) dengan
semua metode modern dalam bulan yang sama
Jumlah absolut ibu pasca keguguran/pasangan yang mulai menggunakan alat
kontrasepsi segera setelah keguguran (0-14 hari pasca keguguran) dengan
semua metode modern dalam bulan yang sama

Jumlah absolut ibu pasca keguguran/pasangan yang mulai menggunakan alat


kontrasepsi segera setelah keguguran (0-14 hari pasca keguguran) dengan
semua metode modern dalam bulan yang sama

Jumlah absolut ibu pasca keguguran/pasangan yang mulai menggunakan alat


kontrasepsi segera setelah keguguran (0-14 hari pasca keguguran) dengan
semua metode modern dalam bulan yang sama

Jumlah absolut ibu pasca keguguran/pasangan yang mulai menggunakan alat


kontrasepsi segera setelah keguguran (0-14 hari pasca keguguran) dengan
semua metode modern dalam bulan yang sama

Jumlah absolut ibu pasca keguguran/pasangan yang mulai menggunakan alat


kontrasepsi segera setelah keguguran (0-14 hari pasca keguguran) dengan
semua metode modern dalam bulan yang sama

Jumlah Anak (laki-laki atau perempuan) usia 0-<5 tahun yang menjadi korban
kekerasan pada bulan yang sama

Jumlah Anak (laki-laki atau perempuan) usia 5≤18 tahun yang menjadi korban
kekerasan pada bulan yang sama

Jumlah Anak (laki-laki atau perempuan) usia 18-59 tahun yang menjadi korban
kekerasan dalam bulan yang sama

Jumlah Anak (laki-laki atau perempuan) usia ≥ 60 tahun yang menjadi korban
kekerasan dalam bulan yang sama
Jumlah absolut kasus kekerasan pada anak usia 0-<18 tahun laki-laki dan
perempuan dalam bulan yang sama

Jumlah absolut kasus kekerasan pada anak usia 0-<18 tahun laki-laki dan
perempuan dalam bulan yang sama

Jumlah absolut kasus kekerasan pada anak usia 0-<18 tahun laki-laki dan
perempuan yang mendapatkan pelayanan kesehatan dalam bulan yang sama

Jumlah absolut kasus kekerasan pada anak usia 0-<18 tahun laki-laki dan
perempuan yang mendapatkan pelayanan kesehatan dalam bulan yang sama

Jumlah absolut kasus kekerasan pada anak usia 0-<18 tahun laki-laki dan
perempuan yang mendapatkan pelayanan kesehatan dalam bulan yang sama

Jumlah absolut kasus kekerasan pada perempuan usia ≥18 tahun yang
mendapatkan pelayanan kesehatan dalam bulan yang sama

Jumlah absolut kasus kekerasan pada perempuan usia ≥18 tahun dalam
bulan yang sama
Jumlah absolut kasus kekerasan pada perempuan usia ≥18 tahun yang
mendapatkan pelayanan kesehatan dalam bulan yang sama

Jumlah absolut kasus kekerasan pada perempuan usia ≥18 tahun yang
mendapatkan pelayanan kesehatan dalam bulan yang sama

Jumlah absolut kasus kekerasan pada perempuan usia ≥18 tahun yang
mendapatkan pelayanan kesehatan dalam bulan yang sama

Januari : diinput jumlah semua Puskesmas


Februari dst : diinput 0
No Nama Indikator
15 Jumlah puskesmas memberikan
pelayanan kesehatan reproduksi calon
pengantin (kespro catin)

16 Jumlah puskesmas mampu dan


memberikan pelayanan KB pasca
persalinan (KBPP)

23 Jumlah Kabupaten/Kota yang


Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
Usia Reproduksi
Definisi Operasional
Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan :
- konseling / komunikasi, informasi, edukasi (KIE) kesehatan reproduksi calon
pengantin dan
- skrining kesehatan bagi calon pengantin, minimal pemeriksaan status gizi
meliputi : (penentuan IMT/pemeriksaan Lingkar Lengan Atas/LiLa) dan tanda
anemia (pemeriksaan konjungtiva dan pemeriksaan Hb)
Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan (dokter dan atau bidan dan atau
perawat dan atau petugas gizi)

Jumlah Puskesmas yang :


Mampu dan memberikan pelayanan KB Pasca Persalinan dengan metoda cara
modern (AKDR/ pil/ suntik/ kondom/ MAL/ implan/ vasektomi) dilakukan dalam
kurun waktu 0-42 hari setelah ibu melahirkan

Mempunyai minimal 2 (dua) orang tenaga kesehatan yang kompeten


yaitu :dokter dan atau bidan yang sudah mendapatkan pelatihan Contraceptive
Technolgy Update (CTU)/ pelatihan keluarga berencana (KB) / orientasi KB
Pasca Persalinan (KBPP)

1. Kabupaten/Kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan usia reproduksi


adalah:
a. Minimal 50% puskesmas memberikan pelayanan kesehatan reproduksi calon
pengantin (kespro catin)
b. Seluruh Puskesmas mampu dan memberikan pelayanan KB Pasca Persalinan
Cara Perhitungan
Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan reproduksi calon
pengantin (kespro catin) dibagi Jumlah seluruh puskesmas yang ada di wilayah
tersebut pada kurun waktu yang sama x 100%

Jumlah puskesmas yang mampu dan memberikan pelayanan KB Pasca


Persalinan dalam kurun waktu 0-42 hari setelah ibu melahirkan dengan
metoda modern (AKDR/pil/suntik/kondom/MAL/implan/vasektomi) dibagi
Jumlah seluruh puskesmas yang ada di wilayah tersebut pada kurun waktu
yang sama x 100%

1. Jumlah Kabupaten/Kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan usia


reproduksi yang menyelenggarakan:
a. Minimal 50% puskesmas memberikan pelayanan kesehatan reproduksi
calon pengantin (kespro catin)
b. Seluruh Puskesmas mampu dan memberikan pelayanan KB Pasca
Persalinan
Penjelasan cara Pengisiaan data di variabel setiap bulan
Hasil pelayanan Denominator/Sasaran
Januari : Jumlah puskesmas yang memberikan Januari : Jumlah seluruh Puskesmas
pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin Februari dst : diisi angka 0
(kespro catin)
Februari dst : Tambahan jumlah Puskesmas baru yang
memberikan kesehatan reproduksi calon pengantin
(kespro catin)

Januari : Jumlah puskesmas yang mampu dan Januari : Jumlah seluruh Puskesmas
memberikan pelayanan KBPP Februari dst : diisi angka 0
Februari dst : Tambahan jumlah Puskesmas baru yang
mampu dan memberikan pelayanan KBPP

Anda mungkin juga menyukai