Anda di halaman 1dari 7

Hesti Budiwati

DIMENSI KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI


KOPERASI KARYAWAN PT. PINDAD PERSERO

Hesti Budiwati
STIE Widya Gama Lumajang

Abstraction
Leadership plays an important role in an organization in an effort to improve achievement
and employee performance and employee at the group level or at the organizational level,
because performance is not only highlights the technical side but also highlights the work
group and managerial as well as the motivation is the driving force that created the
excitement of a person so that they would cooperate, to work effectively and integrated with
all its efforts to achieve satisfaction. The results show the existence of mutual relationships
and significant influence among some other variable data data also showed that the variables
affecting leadership, and motivation to employee performance that stated at the percentage of
90.0%, while the remaining 10.0% described or influenced by other factors.

Keywords: Dimensions of Leadership, Motivation, Performance

Pendahuluan
Perkembangan organisasi tidak kepemimpinan. Hill dan Caroll (1997)
dapat dilepaskan dari peran sumber daya berpendapat bahwa, kepemimpinan dapat
manusia yang ada didalamnya, sistem yang diartikan sebagai kemampuan mendorong
terbangun dengan baik, aturan yang dibuat sejumlah orang (dua orang atau lebih) agar
sedemikian rupa baik tidak akan dapat bekerja sama dalam melaksanakan
memberikan hasil dan dampak yang positif kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan
jika tidak diikuti oleh kinerja sumber daya bersama. Struktur organisasi adalah
manusia yang baik pula. kerangka atau susunan unit atau satuan
Organisasi merupakan sebuah kerja atau fungsi-fungsi yang dijabarkan
sistem yang secara bersinergi dan bekerja dari tugas atau kegiatan pokok suatu
secara bersama-sama untuk menghasilkan organisasi, dalam usaha mencapai
sesuatu tujuan tentunya memerlukan tujuannya. Setiap unit mempunyai posisi
sumber daya manusia yang handal , kreatif masing-masing, sehingga ada unit yang
dan produktif, oleh karena itu perlu adanya berbeda jenjang atau tingkatannya dan ada
koordinator yang mampu menjaga, pula yang sama jenjang atau tingkatannya
mengawal dan mengendalikan rencana antara yang satu dengan yang lain.
yang telah dibuat ,sistem yang Secara teoritis kepemimpinan
direncanakan dan juga sentuhan-sentuhan ( Leadhership ) merupakan hal yang sangat
kreatif dalam mencapai tujuan tersebut penting dalam manajerial, karena adanya
diperlukan seorang pemimpin yang kepemimpinan maka proses manajemen
memiliki kemampuan lebih dibandingkan akan berjalan dengan baik dan pegawai
dengan karyawan dan pegawai yang akan bergairah dalam melakukan tugasnya
dipimpinnya. ( Hasibuan, 2000 ) . Dengan demikian
Pemimpin tidak hanya diperlukan maka peran kepemimpinan ini akan
sebagai figur akan tetapi lebih banyak mampu meningkatkan kinerja pegawai
mengarah kepada bagaimana cara sesuai dengan dengan tujuan karyawan dan
mengelola dan memanage sumber daya organisasi yang bersangkutan.
organisasi secara maksimal. Karakter Kepemimpinan memegang peranan
inilah yang kita kenal dengan penting dalam sebuah organisasi dalam

49 Jurnal WIGA .Vol.1 No.1 Maret 2011.ISSN No. 2088-0944


Hesti Budiwati

upaya meningkatkan prestasi dan kinerja kerja sama dan bantuan orang-orang yang
karyawan dan pegawai pada tingkat dipimpinnya. Fungsi kepemimpinan
kelompok maupun pada tingkat organisasi, menurut Hill dan Caroll (1997) memiliki
karena kinerja tidak hanya menyoroti pada dua dimensi sebagai berikut:
sisi teknis akan tetapi juga menyoroti 1. Dimensi yang berkenaan dengan
kelompok kerja dan menejerial ( Payaman tingkat kemampuan mengarahkan
J Simanjuntak ,2005 ) (direction) dalam tindakan atau
Secara luas definisi kepemimpinan aktivitas pemimpin, yang terlihat
meliputi proses mempengaruhi dalam pada tanggapan orang-orang yang
menentukan tujuan organisasi, memotivasi dipimpinnya
, perilaku pengikut , mempengaruhi untuk 2. Dimensi yang berkenaan dengan
memperbaiki kelompok dan budayanya tingkat dukungan (support) atau
juga mempengaruhi interpretasi mengenai keterlibatan orang-orang yang
peristiwa-peristiwa dan kejaian yang dipimpin dalam melaksanakan
berhubungan dengan pencapain organisasi tugas-tugas pokok kelompok atau
serta melakukan kerja sama dengan organisasi, yang dijabarkan dan
internal dan eksternal organisasi, sehingga dimanifestasikan melalui
esensi dari kepemimpinan itu sendiri keputusan- keputusan dan
sebenarnya adalah : kebijaksanaan- kebijaksanaan
1. Kemampuan mempengaruhi pemimpin.
tatalaku orang lain , apakah Berdasarkan kedua dimensi
pegawai bahawan, rekan sekerja tersebut secara operasional dapat
ataukah atasan dibedakan lima fungsi pokok
2. Adanya pengikut yang dapat kepemimpinan, yaitu:
dipengaruhi baik oleh ajakan , 1). Fungsi instruktif
anjuran, bujukan, sugesti, saran 2). Fungsi konsultatif
atau bentuk lainya 3). Fungsi partisipasi
3. Adanya tujuan yang hendak dicapai 4). Fungsi delegasi
5). Fungsi pengendalian
Keberhasilan pemimpin dalam
melaksanakan kepemimpinannya tidak Melihat begitu urgensinya Dimensi
dapat dipisahkan dari fungsi dan dimensi kepemimpinan dalam memberikan
kepemimpinan itu sendiri , beberapa motivasi dan semangat kepada pewagai
definisi tentang fungsi dan dimensi baik pada pegawai bawah, rekan kerja dan
kepemimpinan adalah : atasan maka perlu dilkukan kajian tentang
Kepemimpinan akan berlangsung bagaimana sebenarnya kaitan dan
efektif bilamana mampu memenuhi hubungan antar beberapa variabel tersebut
fungsinya, meskipun dalam kenyataannya baik itu dimensi kepemimpinan, motivasi
tidak semua tipe kepemimpinan dan prestasi kerja saling bertautan yang
memberikan peluang yang sama untuk pada akhirnya akan menghasilkan kinerja
mewujudkannya. Dalam hubungan itu sulit yang baik maka perlu dilakukan kajian dan
untuk dibantah bahwa setiap proses analisis ilmiah yang mampu menjawab dan
kepemimpinan juga akan menghasilkan menjabarkan tentang hal tersebut.
situasi sosial yang berlangsung di dalam
kelompok atau organisasi masing-masing. Kepemimpinan
Untuk itu setiap Kepemimpinan adalah suatu proses
pemimpin harus mampu menganalisa dimana individu mempengaruhi kelompok
situasi sosial kelompok atau organisasinya untuk mencapai tujuan umum (Northouse,
yang dapat dimanfaatkan dalam P.G., 2003:3).
mewujudkan fungsi kepemimpinan dengan

50 Jurnal WIGA .Vol.1 No.1 Maret 2011.ISSN No. 2088-0944


Hesti Budiwati

Pengertian ini dipertajam oleh pemimpin memberi kesempatan bawahan


Dubrin bahwa kepemimpinan itu adalah untuk berdiskusi, bertanya (Democratic),
kemampuan untuk menanamkan keyakinan dan ada kalanya pemimpin itu membiarkan
dan memperoleh dukungan dari anggota kondisi yang ada terserah pada bawahan
organisasi untuk mencapai tujuan (Laissez -fair) (The Iowa Leadershi Study)
organisasi (Dubrin, A. J., 2001: 3). (Luthans, 2002: 577). Berikut studi
Kepemimpinan itu ada pada diri dilakukan oleh The Ohio State Leadership
pemimpin/ manajer. Dari aspek Study, pada akhir Perang Dunia ke 2,
karakteristik dibedakan antara karakteristik temuan penelitian menunjukkan bahwa
pemimpin (leader) dengan karkateristik kepemimpinan ditujukan pada
manajer. Luthans (2002: 576) menegaskan penyelesaian tugas atau orientasi pada
bahwa karakteristik pemimpin di Abad sasaran (Initiating Structure), dan
XXI adalah: Innovates (menciptakan pengakuan terhadap kebutuhan individu
sesuatu yang baru); An original (asli dari dan hubungan (Consideration).
pemimpin); Develops (mengembangkan); Selanjutnya penelitian dilanjutkan oleh
Focuses on people (terkonsentrasi pada The Early Michigan Leadership Study
manusia); Inspires trust (menghidupkan menunjukkan bahwa kepemimpinan itu
rasa percaya); Longrange perspective adalah perhatian terhadap karyawan
(memiliki prespektif jangka panjang); Asks (employee-centered) dan juga perhatiannya
what and why (ia menanyakan apa dan terhadap proses produksi (production-
mengapa); Eye on the horizon centered).
(berpandangan sama pada sesamanya); Kajian terhadap teori
Originates (memiliki keaslian); Challenges kepemimpinan terus berkembang pada
the Status quo (menentang kemapanan); teori Sifat (Trait Theories), teori
Own person (mengakui tanggung jawab Kelompok dan Tukar Menukar (Group and
ada pada pemimpin); Does the right thing Exchanges Theories), teori Contingency,
(mengerjakan yang benar). teori Jalur dan Tujuan (Path Goal
Pemimpin memiliki karakteristik Leadership Theory), toeri Kepemimpinan
selalu memiliki upaya untuk menciptakan Karismatik (Charismatic Leadership
hal yang baru (selalu berinovasi). Gagasan- Theories), teori Kepemimpinan
gagasan yang dimiliki oleh pemimpin Transformasional (Transformational
merupakan gagasan sendiri tidak meniru Leadership Theory) (Luthans, 2002: 579-
ataupun menjiplak. Pemimpin selalu 589).
berupaya untuk mengembangkan apa yang Pembahasan kepemimpinan juga
ia lakukan. Ia percaya pada bawahan, dan dikaji tentang gaya kepemimpinan
selalu menyalakan api kepercayaan pada (Leadership Style). Studi klasik tentang
anggota organisasi. teori kepemimpinan telah mengembangkan
Gagasannya memiliki prespektif gaya kepemimpinan yang kontinum Boss-
jangka panjang. Ia bertanya pada Centered dan Employee Centered.
bawahannya dengan pertanyaan apa dan Komponen dari Boss-Centered (meliputi:
mengapa?. Ia menentang status quo, ia Theory X, Autocratic, Production
tidak puas dengan apa yang ada. Ia Centered, Close, Initiating Structure, Task-
bertanggung jawab atas apa yang directed, Directive). Sedangkan Employee
dilakukan oleh bawahannya, dan ia Centered memiliki komponen: Theory Y,
mengerjakan yang benar. Democratic, Employee-Centered, General,
Setiap pemimpin memiliki gaya Consideration, Human relations,
kepemimpinan, ada kalanya pemimpin Supportive, Participative. Gaya
tidak memberi kesempatan pada kepemimpinan tersebut telah mendasari
bawahannya untuk bertanya ataupun minta teori Tannebaum and Schmidt Continuum
penjelasan (Authoritarian), ada kalanya of Leadership Behavior. Gaya

51 Jurnal WIGA .Vol.1 No.1 Maret 2011.ISSN No. 2088-0944


Hesti Budiwati

kepemimpinan yang mendasarkan pada Menurut Purwadarminta (1990)


dua demensi yaitu perhatian terhadap tugas prestasi adalah hasil yang telah dicapai,
(Concern for Task) dan perhatian terhadap sedangkan menurut Saidi (1992) prestasi
karyawan (Concern for People) telah adalah kemampuan, kesanggupan dan
melahirkan teori gaya kepemimpinan yang kecakapan seseorang atau suatu bangsa.
terkenal dengan The Blake and Mouton Prestasi kerja atau kinerja adalah hasil
Managerial Grid. kerja yang dicapai oleh seorang pegawai
Berikutnya berkembang pula gaya dalam melaksanakan tugas yang
kepemimpinan situasional yang dibebankan kepadanya. Secara teoritis
dikembangkan oleh Harsey dan Blanchard penilaian atau pengukuran prestasi kerja
yang kemudian dikenal dengan Harsey dan atau kinerja memberikan informasi yang
Blanchard’s Situational Leadership Model. dapat digunakan pimpinan untuk membuat
Sebagai pemimpin, manajer ataupun keputusan tentang promosi jabatan.
pimpinan memiliki peran (role), kegiatan, Penilaian prestasi kerja atau kinerja
dan skill. Pimpinan memiliki peran memberikan kesempatan kepada pimpinan
Interpersonal Roles, Informational Roles, dan orang yang dinilai untuk secara
Decisional Roles. Sedangkan kegiatan bersama membahas perilaku kerja dari
mereka adalah: Routine Communication, yang dinilai. Pada umumnya setiap orang
Traditional Management, Networking, dan menginginkan dan mengharapkan umpan
Human Resource Management. Serta skill balik mengenai prestasi kerjanya. Penilaian
bagi pemimpin adalah: (1) komunikasi memungkinkan bagi penilai dan yang
verbal, (2) memanaj waktu dan stress, (3) dinilai untuk secara bersama menemukan
memanaj pengambilan keputusan, (4) dan membahas kekurangan-kekurangan
mengakui, menjelaskan, dan memecahkan yang terjadi dan mengambil langkah
permasalahan, (5) memotivasi dan perbaikannya.
mempengaruhi orang lain, (6)
mendelegasikan wewenang, (7) Kinerja
menetapkan tujuan dan menjelaskan visi, Menurut Steers (1985) prestasi kerja
(8) memiliki kesadaran diri, (9) seseorang merupakan gabungan dari tiga
membangun kerja tim, dan (10) memanaj faktor penting yaitu:
konflik (Luthans, 2002: 619-627). 1. Kemampuan, perangai, minat;
2. Kejelasan, dan penerimaan atas
Motivasi penjelasan seorang pekerja;
Hasibuan (2000: 142) motivasi adalah 3. Tingkat motivasi.
pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan seseorang agar Hubungan antara Kepemimpinan dan
mereka mau bekerja sama, bekerja efektif Kinerja. Keberhasilan suatu organisasi baik
dan terintegrasi dengan segala daya sebagai keseluruhan maupun berbagai
upayanya untuk mencapai kepuasan. Jadi kelompok dalam suatu organisasi tertentu,
motivasi mempersoalkan bagaimana sangat tergantung pada mutu
caranya mengarahkan daya dan potensi kepemimpinan yang terdapat dalam
bawahannya, agar mau bekerja sama organisasi yang bersangkutan. Bahkan
secara produktif, berhasil mencapai dan kiranya dapat dikatakan bahwa mutu
mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. kepemimpinan yang terdapat dalam suatu
Pentingnya motivasi karena motivasi organisasi memainkan peranan yang sangat
adalah hal yang menyebabkan, dominan dalam keberhasilan organisasi
menyalurkan dan mendukung perilaku tersebut dalam menyelenggarakan berbagai
manusia, supaya mau bekerja giat dan kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja
antusias mencapai hasil yang optimal. para pegawainya (Siagian, 1999).
Prestasi Kerja

52 Jurnal WIGA .Vol.1 No.1 Maret 2011.ISSN No. 2088-0944


Hesti Budiwati

Metode Penelitian d. Untuk jawaban tidak setuju diberi


skor 2
1. Obyek Penelitian, Penelitian tentang
e. Untuk jawaban sangat tidak setuju
dimensi kepemimpinan , motivasi
diberi skor 1.
terhadap kinerja ini dilakukan pada
dan untuk membuktikan secara analisis
Koperasi Karyawan PT. Pindad Persero,
statistik maka dilakukan uji analisis
Malang
dengan menggunakan analisis statistik
2. Teknik pengambilan sampel, sampel
SPSS.
penelitian diambil secara random
sampling dari populasi yang ada pada
6. Uji Validitas dan Reliabilitas, uji
obyek penelitian yaitu unsur pimpinan
Validitas Suatu instrumen dikatakan
dan karyawan
valid jika instrumen ini mampu
3. Jenis Data , data dalam penenlitian
mengukur apa saja yang hendak
inidigolongkan menjadi 2 jenis data
diukurnya, mampu mengungkapkan
yaitu data primer dan data sekunder .
apa yang ingin diungkapkan. Besarnya
Data primer adalah data langsung yang
r tiap butir pernyataan dapat dilihat
diambil dari obyek penelitian berupa
dari hasil analisis SPSS pada kolom
data kualitatif yang diperoleh dari hasil
Corrected items Total correlation.
kuesioner sampel, sedangkan data
Kriteria uji validitas secara singkat
sekunder adalah data yang didapatkan
(rule of tumb) adalah 0.3. Jika korelasi
dari dokumentasi para pimpinan dan
sudah lebih besar dari 0.3, pertanyaan
karyawan yang berkaitan dengan
yang dibuat dikategorikan shahih/valid
penelitian ini
(Setiaji, 2004: 59), Sedangkan uji
4. Variabel Penelitian , variabel penelitian
Reliabilitas hanya dilakukan terhadap
dibedakan menjadi 2 variabel yaitu
butir-butir yang valid, yang diperoleh
variabel bebas dan variabel terikat.
melalui uji validitas. Selanjutnya
Variabel bebas atau independent
untuk melihat tingkat reliabilitas data,
variabel adalah variabel yang tidak
SPSS memberikan fasilitas untuk
tergantung dan tidak terpengaruhi oleh
mengukur reliabilitas, jika Cronbach
variabel lain dalam hal ini adalah
Alpha (G) > 0.6 maka reliabilitas
variabel Dimensi Kepemimpinan dan
pertanyaan bisa diterima (Setiaji 2004
Motivasi ( X ) sedangkan variabel
: 59).
terikat atau dependent variabel adalah
7. Korelasi dan Regresi
variabel yang tergantung kepada
variabel lain dalam penelitian ini adalah Tabel : 1 Analisis Validitas Dimensi Kepemimpinan
variabel kinerja ( Y )
5. Analisis statistik, untuk melakukan uji Butir r hitung r ( rule of Status
terhadapa beberapa variabel yang tumb )
1 0,3465 0,3 Valid
didapatkan dari data kuesioner maka 2 0,5432 0,3 Valid
dilakukan uji statistik dengan 3 0,4542 0,3 Valid
menggunakan skala likert dengan 4 0,5645 0,3 Valid
5 0,5532 0,3 Valid
memberikan penilaian kepada hasil 6 0,4436 0,3 Valid
kuesioner yang diberikan oleh sampel 7 0,6340 0,3 Valid
penelitian berdasarkan skor penilaian 8 0,5476 0,3 Valid
angka 1 – 5, terinci sebagai berikut : 9 0,6554 0,3 Valid
10 0,5525 0,3 Valid
a. Untuk jawaban sangat setuju diberi Data : Hasil Analisa
skor 5
b. Untuk jawaban setuju diberi skor 4 Dari hasil analisis Validitas dimensi
c. Untuk jawaban kurang setuju diberi kepemimpinan dan berdasarkan pada
skor 3 kriteria uji validitas secara singkat (rule of

53 Jurnal WIGA .Vol.1 No.1 Maret 2011.ISSN No. 2088-0944


Hesti Budiwati

tumb) adalah 0.3. Jika korelasi sudah lebih nunnaly


Dimensi 0,8945 0,6 Reliabel
besar dari 0.3, pertanyaan yang dibuat Kepemimpinan
dikategorikan shahih/valid degan demikian Motivasi 0,8725 0,6 Reliabel
Kinerja 0,8825 0,6 Reliabel
analisis tabel 1 dikatakan valid.
Tabel : 2 Analisis Validitas Motivasi Tingkat reliabilitas data, SPSS
memberikan fasilitas untuk mengukur
Butir r hitung r ( rule of Status reliabilitas, jika Cronbach Alpha (G) > 0.6
tumb )
11 0,3756 0,3 Valid
maka reliabilitas pertanyaan bisa diterima
12 0,5434 0,3 Valid dengan demikian analisis reliabiltas
13 0,4642 0,3 Valid variabel kepemimpinan,Motivasi dan
14 0,5453 0,3 Valid Kinerja dapat diterima.
15 0,5652 0,3 Valid
16 0,4346 0,3 Valid
17 0,5340 0,3 Valid Hasil Penelitian dan Pembahasan
18 0,5376 0,3 Valid Berdasar pada data yang ada
19 0,5554 0,3 Valid
20 0,4525 0,3 Valid
dengan dengan menggunakan bantuan alat
Data : Hasil Analisa analisis statistik SPSS 14 For Window
melalui uji Regresi diperoleh hasil analisis
Dari hasil analisis Validitas Motivasi dan seperti tampak pada tabel 5.
berdasarkan pada kriteria uji validitas Tabel 5 Hasil regresi antara variabel Kepemimpinan,
secara singkat (rule of tumb) adalah 0.3. Motivasi dan Kinerja
Variabel Koefisien T;statistik
Jika korelasi sudah lebih besar dari 0.3, Regresi
pertanyaan yang dibuat dikategorikan
Konstanta -1.698 (-0.221)
shahih/valid degan demikian analisis tabel Kpm 0.437 (4.821) ***
2 dikatakan valid Mtv 0.699 (14.883) ***
R-Square 0.900
Tabel : 3 Analisis Validitas Kinerja F-Statistik 132.214 Sig. F =0,000 ***

Butir r hitung r ( rule of Status Normalitas Normal


tumb ) Autokorelasi (D-W) 2.254
21 0,4365 0,3 Valid Heteroskedastisitas Tidak terjadi heteroskedastisitas
Multikolinieritas Nilai Tolerance dan VIF
22 0,5532 0,3 Valid
23 0,4554 0,3 Valid
24 0,5672 0,3 Valid Keterangan: ( ) menunjukkan nilai t hitung
25 0,5432 0,3 Valid *** Signifikan pada tingkat α : 1 %
26 0,5436 0,3 Valid Berdasar pada tabel diatas maka dapat
27 0,5340 0,3 Valid diinteprestasikan hasil analisis sebagai
28 0,4376 0,3 Valid berikut :
29 0,6554 0,3 Valid
30 0,4525 0,3 Valid 1. Uji t-statistik berdasarkan pada tabel
Data : Hasil Analisa 5. menunjukkan bahwa semua variabel
baik variabel kepemimpinan maupun
Dari hasil analisis Validitas Kinerja dan motivasi berpengaruh positif dan
berdasarkan pada kriteria uji validitas signifikan secara statistik pada tingkat
secara singkat (rule of tumb) adalah 0.3. signifikansi 1% terhadap kinerja
Jika korelasi sudah lebih besar dari 0.3, pegawai.
2. Uji F-statistik, secara bersamasama
pertanyaan yang dibuat dikategorikan
variabel independent yang meliputi
shahih/valid degan demikian analisis tabel Kepemimpinan dan Motivasi, terhadap
3 dikatakan valid Kinerja Pegawai. Hasil uji F, diperoleh
Tabel 4. Analisis Reliabilitas Variabel Kepemimpinan,
F hitung sebesar 132.214. Oleh karena
Motivasi, dan Kinerja F hitung > F tabel = 5.4204(df = 29, α
Variabel r alpa Kriteria Status = 1 %), maka hipotesis nol ditolak
54 Jurnal WIGA .Vol.1 No.1 Maret 2011.ISSN No. 2088-0944
Hesti Budiwati

atau hipotesis alternatif diterima,


sehingga dapat dikatakan, Dubrin, A. J. 2001. Leadership: Research
Kepemimpinan dan Motivasi secara Findings, Practices, and Skills,
bersama-sama berpengaruh terhadap Third Edition. Boston: Houghton
kinerja pegawai. Mifflin Company.
3. Uji R2 (Koefisien Determinasi) Angka Hasibuan, Malayu SP. Manajemen Sumber
R square adalah sebesar 0.900. Hal ini Daya Manusia. PT.Gunung Agung,
berarti 90,0 % kinerja pegawai dapat Jakarta. 1990.
dijelaskan oleh variabel Hill, Tosi., Caroll, SJ, Organisational
kepemimpinan dan motivasi. Sisanya Theory and management : A Macro
sebesar 10,0 % dijelaskan atau Approach, John willey and Sons
dipengaruhi oleh faktor lain. Inc, New York. 1997.
4. Uji Asumsi Klasik Luthans, Fred. 2002. Organizational
a) Uji Autokorelasi Behavior, Ninth Edition.
Berdasarkan hasil perhitungan Singapore: McGraw- Hill
komputer dengan menggunakan metode International Editions
penyesuaian parsial yang memuat Northouse, P.G. 2003. Leadership: Theory
kelambanan dari variabel dependennya, and Practice, Third Edition. New
menghasilkan nilai dari Durbin Watson Delhi: Response Book
sebesar 2,266. sehingga dapat ditarik Purwadarminta, W. J. S, Kamus Bahasa
kesimpulan bahwa nilai DW sebesar 2.254, Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
berarti tidak terdapat autokorelasi atau 1990.
tidak mengindikasikan adanya autokorelasi Santoso, Singgih, SPSS Statistik
antar ruang (spatial autocorrelation). Parametrik, PT. Elex Media
Komputindo kelompok Gramedia,
Kesimpulan Jakarta. 2000.
Dari hasil analisis yang dilakukan maka Setiaji, Bambang, Panduan Riset Dengan
dapat disimpulkan beberapa hal : Pendekatan Kuantitatif, Program
1. Kepemimpinan, dan motivasi Pascasarjana, Universitas
membenarkan hipotesis, yang Muhammadiyah Surakarta. 2004.
menyatakan, baik masing-masing Siagian, Sondang, Teori Dan Praktek
atau secara bersama-sama, variabel Kepemimpinan, Cetakan Ke–3,
kepemimpinan, dan motivasi Rineka Cipta, Jakarta. 1989.
mempunyai pengaruh yang positif _______________, Teori Motivasi dan
terhadap kinerja pegawai Aplikasinya, PT. Bina Aksara,
2. Pengaruhi variabel kepemimpinan, Jakarta. 1990.
dan motivasi terhadap kinerja _______________, Manajemen Sumber
pegawai yang dinyatakan dengan Daya Manusia, Bumi aksara,
nilai prosentase sebesar 90,0 %, Jakarta. 1999.
sedangkan sisanya sebesar 10,0 % Steers, RM. Efektivitas Organisasi Seri
dijelaskan atau dipengaruhi oleh Manajemen, Erlangga, Jakarta.
faktor-faktor lainnya. 1985.
3. Hasil kajian uji asumsi klasik dari
seluruh variabel yang diuji, dengan
menggunakan test uji normalitas,
autokorelasi, heterokedastisitas dan
multikoliniearitas semuanya tidak
menunjukkan adanya problem.

Daftar Pustaka :

55 Jurnal WIGA .Vol.1 No.1 Maret 2011.ISSN No. 2088-0944

Anda mungkin juga menyukai