Anda di halaman 1dari 14

Kepemimpinan

Kelompok 12 Pengantar Manajemen


Jurusan Akuntansi Kelas A
Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth
Blanchard, bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan
keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan
karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati.
Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa
kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan
menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas,
seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.

Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih


merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi
internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan
atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang
perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi
dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner
peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika
setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh
kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong Pendahuluan
perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir
menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau
jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh
dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir
dari proses internal.

TREY 2
research
Untuk menunjang keberhasilan fungsi manajemen dalam
organisai tentunya membutuhkan seorang pemimpin yang dapat
melaksanakan tugas atau fungsi manajemen. Kepemimpinan
adalah suatu faktor kemanusiaan, mengikat suatu kelompok

Pembahasan
bersama, dan memberi motivasi untuk tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan organisasi sebelumya. Tanps kepemimpinan yang
efektif (baik formal maupun informal) individu maupun kelompok
cenderung tidak memiliki arah, tidak puas, dan kurang termotivasi.
 
Pengertian Kepemimpinan Definisi
Dalam membahas masalah kepemimpinan, kita menggunakan
definisi kepemimpinan yang diberikan oleh beberapa ahli antara
lain oleh :
• Fiedler (1967) mendefinisikan pemimpin dengan perngertian
“seseorang yang berada dalam kelompok, sebagau pemberi
tugas atau sebagai pengarah mengkoordinasikan kegiatan
kelompok yang relevan,serta sebagai penanggung jawab
utama”.
• Davis (1981) mendefinisikan kepemimpinan sebagai
kemampuan untuk membujuk orang lain dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara amtusias.
• Terry dan Frankin (1982) mendefinisikan kepemimpinan
sebagai hubungan dimana seorang (pemimpin) mempengaruhi
orang lain untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas-tugas
yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan
pemimpin atau kelompok.
TREY 3
research
Fungsi dan Sifat
Seorang Pemimpin

TREY 4
research
Salah satu kriteria dalam menilai efektivitas kepemimpinan adalah kemampuan Beberapa fungsi pemimpin selain yang disebutkan di atas. Fungsi itu adalah:
dalam mengambil keputusan dan kemampuan seorang pemimpin menjalankan  
berbagai fungsi kepemimpinan. Sondang P. Siagian (1999) mengemukakan 1. Pengambilan keputusan.
bahwa terdapat 5 fungsi kepemimpinan yang hakiki, yaitu : 2. Mengembangkan informasi.
3. Memelihara dan mengembangkan kesetiaan anggota organisasi.
  4. Memberi dorongan dan semangat kerja kepadaa bawahan.
 Fungsi Penentu Arah 5. Mempertanggungjawabkam seluruh aktivitas organisasi kepada pemilik
Setiap organisasi, baik yang berskala besar, menengah, ataupun kecil , dan masyarakat.
semuanya pasti dibentuk dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. 6. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas-tugas yang didelegasikan.
 Fungsi Juru Bicara 7. Memberi penghargaan.
Fungsi ini mengharuskan seorang pemimpin untuk berperan sebagai  
penghubung antara organisasi dengan pihak-pihak luar yang berkepentingan Sifat-sifat dan ciri-ciri kepemimpinan yang sukses itu dapat dijelaskan sebagai
seperti pemilik saham, pemasok, penyalur, lembaga keuangan, dan instansi Berikut:
pemerintah yang terkait.  
 Fungsi Komunikator • Watak dan kepribadian yang terpuji.
Berkomunikasi pada hakikatnya adalah mengalihkan suatu pesan dari satu • Keinginan melayani bawahan.
pihak kepada pihak lain. Suatu komunikasi dikatakan efektik apabila pesan yang • Memahami kondisi lingkungan.
ingin disampaikan oleh sumber pesan tersebut diterima dan diartikan oleh • Intelegensi yang tinggi.
sasaran komunikasi (penerima pesan). • Berorientasi ke depan.
 Fungsi Mediator • Sikap terbuka dan lugas.
Konflik-konflik yang terjadi atau adanya perbedaan-perbedaan kepentingan  
dalam berorganisasi menuntut kehadiran seorang pemimpin dalam Seorang pemimpin harus mempunyai sifat-sifat kepemimpinan. Menurut
menyelesaikan permasalahan yang ada. Sukarna, Sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah sebagai
 Fungsi Integrator berikut:
Diperlukan integrator terutama pada hirearki puncak organisasi. Setiap 1. Adil 9. Pemurah
pimpinan, terlepas dari hirearki jabatannya dalam organisasi, sesungguhnya 2. Jujur 8. Alim
adalah integrator, hanya saja cakupannya berbeda-beda. Semakin tinggi 3. Benar 7. Merendah
kedudukan seseorang dalam hirearki kepemimpinan dalam organisasi, semakin 4. Ikhlas 6. Ramah
penting pula makna peranan tersebut. 5. Tegas
TREY
research
Teori Kontigensi
Fiedler

TREY 6
research
Teori kontingensi kepemimpinan pertama yang terkenal dikemukakan oleh Fiedler (1967). Model kontingensi yang dihasilkan
menyatakan bahwa keefektifan seorang pemimpin tergantung dari tiga variable, yaitu:
1. Struktur kebutughan pemimpin tersebut. Apakah ia mempunyai motivasi untuk mencari pencapaian tugas atau penugasan kebutuhan
antar pribadi.
2. Kendali situasi pemimpin tersebut. Yaitu keyakinan pemimpin bahwa tugas tersebut dapat diselesaikan. Kendali situasi adalah fungsi
dari (1) posisi kekuasaan pemimpin tersebut (sejauh mana ia dapat memberikan penghargaan atau hukuman); (2) hubungan pemimpin
– anggota (derajat dukungan bawahan pada pemimpin); (3) struktur tugas (kejelasan dan rincian pekerjaan).
3. Interaksi antara struktur kebutuhan pemimpin dan kendali situasi. Pemimpin yang mempunyai motivasi tugas cenderung mempunyai
unjuk kerja yang terbaik dalam situasi di tempat ia memiliki baik kendali yang tinggi maupun rendah.
Salah satu usulan penting dari Fiedler adalah kunci bahwa kunci utama dari keberhasilan kepemimpinan terletak pada gaya dasar
kepemimpinannya. Gaya dasar kepemimpinan itu bisa dipilih dari dua tipe, yaitu gaya kepemimpinannya yang berorientasi pada hubungan
pimpinan dan bawahan. Fiedler menggunakan kuesioner LPC (least preferred coworker atau teman kerja yang paling tidak disukai) di
dalam mengukur gaya seseorang pemimpin.
Riset Fielder mengungkapkan tiga dimensi kontingensi yang menetapkan faktor-faktor situasional utama untuk menentukan
efektivitas pemimpin, yaitu:
4. Hubungan pemimpin dan bawahan (leader member relation), merupakan tingkat sejauh mana kelompok tersebut memberi dukungan
pada pemimpinnya.
5. Struktur tugas dalam arti sampai sejauh mana tugas-tugas yang harus dilaksanakan ini terstruktur atau tidak dan apakah disertai oleh
prosedur yang tegas dan jelas atau tidak.
6. Posisi kewenangan seseorang dalam arti tingkat dari pengaruh seorang pemimpin pada faktor-faktor wewenang seperti dalam
pengangkatan dan pemberhentian pegawai, penegakan disiplin, promosi, dan kenaikan gaji.

TREY 7
research
Teori Kepemimpinan Jalan-Tujuan
Teori kepemimpinan jalan – tujuan (path-goal leadership theory) menerangkan bagaimana perilaku seorang pemimpin
mempengaruhi motivasi dan prestasi kerja bawahannya, dalam situasi kerja yang berbeda-beda. Teori ini dinamakan jalan-tujuan, karena
memusatkan perhatian pad acara pemimpin mempengaruhi prestasi kerja bawahan tentang tujuan pekerjaan, tujuan pengembangan diri,
dan jalan untuk mencapai tujuan. Teori ini dirumuskan oleh Martin G. Evans dan Robert J. House.
 
Pokok-pokok penting dalam teori path-goal menyebutkan bahwa perilaku seorang pemimpin akan meningkatkan prestasi bawahan
apabila:
a. Pemimpin memenuhi kebutuhan bawahan yang berkenaan dengan efektivitas pekerjaan.
b. Pemimpin memberikan latihan, bimbingan, dan dukungan yang dibutuhkan oleh bawahannya.
 
Dalam teori path-goal disebutkan ada empat pola perilaku kepemimpinan, antara lain:
1. Pemimpin yang direktif. Bawahan sudah mengetahui secara pasti apa yang diinginkan pemimpin terhadap dirinya dan pengarahan
yang di berikan.
2. Pemimpin yang suportif. Adalah pemimpin yang ramah, mudah ditemui dan menunjukkan sikap perhatian terhadap bawahan.
3. Pemimpin yang partisipasif. Pemimpin yang selalu mengharapkan saran-saran atau pendapat bawahannya.
4. Pemimpin yang berorientasi prestasi. Yaitu pemimpin yang memberikan kepercayaan pada bawahan untuk mencapai tujuan atau hasil
dan prestasi.

TREY 8
research
Ohio State Leadership Studies
Penelitian mengenai kepemimpina dimulai pada tahun 1945, yang diprakarsai oleh Biro Urusan dan Penelitian pada
Ohio State University. Diketemukannya dua dimensi utama dari perilaku pemimpin yang kemudian dikenal sebagai
Consideration (pertimbangan) dan Initiating Structurre.

Consideration menggambarkan derajat dan corak hubungan seorang pemimpin dengan bawahannya, yang ditandai
adanya saling percaya, penghargaan terhadap gagasan bawahannya dan penenggangan terhadap perasaan bawahan.
Sedangkan yang disebut initiatingstructure (orientasi tugas) menggambarkan sejauh mana seorang pemimpin memberi
batasan dan memberi struktur terhadap perannya dan peran bawahannya tercapainya tujuan kelompok. Dengan dua
dimensi consideration dan initiating structure dapat dibedakan adanya empat gaya kepemimpinan, yaitu:
1. Pertimbangan rendah, struktur rendah.
2. Pertimbangan tinggi, struktur rendah.
3. Pertimbangan tinggi, struktur tinggi.
4. Pertimbangan rendah, struktur tinggi.
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Robert R. Blake dan Jane S. Mouton. Mereka juga menggunakan dimensi,
yaitu garis tegak untuk dimensi pertimbangan (perhatian terhadap manusia), dan garis mendatar untuk dimensi struktur
(perhatian terhadap tugas atau produksi). Mereka membedakan adanya lima gaya manajemen yang tidak diberuikan nama,
tetapi dengan diberi tanda kombinasi angka.

TREY 9
research
Teori Kepemimpinan Situasional Kepemimpinan Dalam Praktik
Kemampuan mengendalikan sumber daya dan dana Kepemimpinan adalah sikap dan perilaku untuk
serta faktor lain untuk mencapai tujuan organisasi mempengaruhi para bawah agar mereka mampu bekerja
merupakan usaha yang harus dilakukan dalam setiap sama, sehingga membentuk jalinan kerja sama yang
organisasi. Keberhasilan untuk mecapai tujuan organisasi harmonis dengan pertimbangan aspek efisiensi dan
adalah merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh efektifitas untuk mencapai angka produktivitas kerja sesuai
setiap pemimpin. dengan yang telah ditetapkan.
Teori kepemimpinan ini menekankan bahwa efektifitas 1. Pemimpin yang efektif manakala bawahan merespon
kepemimpinan seseorang tergantung pada dua hal, yaitu karena ingin melakukan tugas dan menemukan
pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi kompensasinya, lalu bawahan menghormati, patuh, dan
situasi tertentu dan tingkat kematangan jiwa (kedewasaan) taat kepada pemimpin, dan senang hati bekerja sama
dan para bawahan yang dipimpin. Kematangan dalam dengannya.
hubungan ini berkaitan dengan derajat pengalaman,
2. Indikator seorang pemimpin. Salah satunya seorang
kemampuan dan kemauan para bawahan untuk menerima
pemimpin (leader) adalah seorang manager yang efektif.
tanggung jawab atas tugas tertentu. Dua dimensi
Salah satu pendekatan yang dianggap tepat dalam
kepemimpinan yang digunakan dalam teori ini adalah
melihat indicator pemimpin yang efektif adalah dengan
perilaku seseorang pemimpin yang berkatian dengan tugas
melihat peran-peran yang di mainkan oleh seorang
kepemimpinannya dan hubungan atasan-bawahan.
pemimpin.

TREY 10
research
Menjadi Pemimpin Yang Efektif
Untuk menjadi pemimpin yang sukses, mungkin sulit bagi kita Beberapa panduan yang mungkin berguna bagi para pemimpin
menemukan formulasi yang paling tepat. Thomas Gordon (1997) ketika mulai membentuk kelompok mereka menjadi sebuah tim
memberikan beberapa panduann bagi pemimpin untuk dapat mencapai manajemen yang efektif adalah sebagai berikut:
tingkat keefektifan yang diharapkan. Beberapa panduan tersebut adalah
sebagai berikut:  Makin bergantung sebuah kelompok kepada pemimpinnya, makin
besar kemungkinan sumbangnya sarannya menghambat peran serta
 Mendengarkan sampai memahami; bersedia membahas;terbuka anggota lainnya.
terhadap gagasan orang lain;menyediakan waktu untuk
mendengarkan.  Makin besar perbedaan status atau prestige antara pemimpin dan
anggota (menurut pandangan anggota).
 Mau mendukung dan membantu; mau menyokong; mau berpihak
kepada bawahan dan mau mengingat masalah bawahan.  Begitu seorang pemimpin menjadi seperti “sesame anggota:

 Menggunakan pendekatan kelompok; membantu kelompok  Kesadarana seorang pemimpin atas kuatnya efek menghambat
mencapai keputusan yang lebih baik; memudahkan kerja sama.  Menemukan keseimbangan yang tepat antara mendengarkan orang
 Menghindari supervise terlalu dekat; tidak terlalu ngebos; tidak lain dan menyampaikan gagasan sendiri dalam diskusi.
mendikte atau mengikuti petunjuk secara kaku.  Begitu dipandang sebagai sesame anggota kelompok, sumbang
 Mendelegasikan wewenang; mempercayai kelompok; tidak saran seorang pemimpin akan lebih mudah diterima atau ditolak
menolak dinilai oleh kelompok; memperbolehkan kelompok berdasarkan sumbang saran itu sendiri.
mengambil keputusan; mempercayai kreativitas orang lain.
 Berkomunikasi secara terbuka dan jujur; tidak merahasiakan
pendapatnya; perkataannya dapat dipercaya.
 Mengusahakan yang terbaik buat bawahannya; dan mau solider
terhadap bawahannya.

TREY 11
research
Menurut George R. Terry, ada delapan ciri yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang ideal, yakni:
 
• Mempunyai kekuatan mental dan fisik yang energik
• Mempunyai emosi yang stabil;tidak cepat marah dan percaya pada diri sendiri.
• Mempunyai pengetahuan human relation yang baik.
• Mempunyai personal motivasi yang cukup untuk diri sendiri demi kemajuan kepemimpinannya.
• Mempunyai kecakapan berkomunikasi.
• Mempunyai kecakapan untuk mengajar, mendidik, dan mengembangkan anggota.
• Mempunyai skill supaya anggota setia dan mendukung kepemimpinannya.
• Mempunyai kecakapan pengetahuan yang luas dalam teknikal dan manajerial.

Tambahkan footer TREY 12


research
Kesimpulan Saran
Kepemimpinan adalah sikap dan perilaku untuk memengaruhi
para bawahan agar mereka mampu bekerja sama sehingga membentuk
jalinan kerja sama yang harmonis agar tercapai efisiensi dan efektivitas Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif
guna mencapai tingkat produksi yang telah ditetapkan. Kepemimpinan membuat rencana-rencana, mengkordinasi,melakukan
merupakan seseorang yang memiliki kewenangan untuk memberi tugas, percobaan dan memimpin perkerjaan untuk mencapai
mempunyai kemampuan untuk membujuk atau mempengaruhi orang tujuan bersama. Maka untuk menjadi seorang pemimpin
lain (bawahan) melalui pola hubungan yang baik guna mencapai suatu haruslah mempunyai pengetahuan dan jiwa pemimpin.
tujuan organisasi atau kelompok yang telag ditentukan. Seorang Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap
pemimpin yang baik dan benar harus memiliki integritas (kepribadian),
intelektual (pengetahuan), skill (kemampuan) dan pengalaman di masa
pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu
lampau. Seorang pemimpin yang baik juga harus memiliki power atau dipupuk dan dikembangkan paling tidak untuk
mempengaruhi orang lain, mau belajar, mendengar dan siap di kritik. memimpin diri sendiri.
Apabila seorang pemimpin memiliki kriteria=kriteria tersebut, maka
Seharusnya Pemimpin Manajemen tidak berusaha
pemimpin tersebut akan arif dan bijaksana.
memusatkan kepemimpinan pada dirinya, tetapi akan
Banyak sekali tipe, kualifikasi mengenai pemimpin maupun menyebarkan kepemimpinan itu pada orang-orang lain,
pengertiannya dari para ahli dan pakar. Kesimpulan yang dapat diambil dan hanya menyisakan pada dirinya yang memang harus
ialah kita sebagai mahasiswa perlu sekali belajar menjadi pemimpin dipegang oleh seorang pimpinan.
agar kelak bisa memimpin dalam skala kecil maupun besar. Dalam era
globalisasi saat ini atau industri 4.0, di indonesia masih banyak
membutuhkan para pemuda atau mahasiswa/i yang terampil bisa
memimpin yang terutama dan berkarya. Semoga makalah ini bisa
menjadikan referensi ataupun materi tambahan mengenai
kepemimpinan.

TREY 13
research
Terima Kasih
Kelompok 12
• Lury Prasasca Chandra
• Putri Fitria Ardani
• Monica Dwi Retnani Ugo

TREY 14
research

Anda mungkin juga menyukai