Teori kepemimpinan yang haru oleh Yukl (2010: 228) menekankan pentingnya reaksi emosional oleh para
pengikut terhadap pemimpin. Adapun teori sebelumnya menekankan aspek rasional kualitatif dari interaksi
pemimpin-pengikut. Teori sebelumnya tidak mengenali bahwa proses simbolis dan manalemen makna sebagai
hal yang penting seperti manajemen dari beberapa hal. Beberapa teori baru menurut Yuki memberikan
penjelasan yang lebih baik tentang bagaimana para pemimpin khususnya eksekutif puncak, mampu
memengaruhi orang secara tidak langsung tanpa interaksi berhadapan yang cukup sering Teori baru meliputi
kumpulan variabel yang lebih komprehensil meng
gambarkan ciri perlaku, proses pengaruh dan situasi. Teori baru ini memberikan yang lebih integrali mengenai
kepemimpinan yang efektif.
Penelitian tahun 1970-an menurut Yukl beberapa perilaku kepemimpinan dalam teori baru amat serupa dengan
perilaku yang diidentifikasi sebagai hal penting dalam penelitian sebelumnya Beyer (19991, Bryman (19931. dan
Yukl (1996) mengungkapkan bahwa di luar dari tampilan positifnya, teori kepemimpinan yang bani juga memiliki
kelemahan konseptual. Contohnya, ditemukan konsepsi ambigu, gambaran yang tidak cukup atas proses
penjelasan, fokus sempit mengenai proses
dic, penghilangan beberapa perilaku yang relevan, tidak cukupnya Spesifikasi variabel situasi, dan sebuah bias
terhadap konsepsi heroik dari kepemimpinan. Walaupun pengaruh pemimpin pada masing-masing pengikut
adalah penting bal ini tidak cukup menjelaskan bagaimana membangun tim-tim yang kuat dan luar biasa mampu
mengubah organisasi menjadi lebih baik dan kompetitif serta memberi manfaat bagi masyarakat luas.
Yukl berharap bahwa teari sebelumnya maupun teori baru kepemimpinan agar lebih efektif, perlu diperkuat
dengan penjelasan yang lebih baik dan spesifik tentang bagaimana para pemimpin memperkuat sikap saling
mempercayai, kerja sama, identifikasi dengan tim, kemanjuran diri secara kolektif, dan pembelajaran tim vang
efektif. Untuk memahami kepemimpinan secara konseptual, bahwa beberapa definisi lebih berguna
dibandingkan dengan yang lainnya, tetapi yang pasti menurut Yukl (2010:20) bahwa tidak ada satu pun definisi
yang tepat mengenai kepemimpinan. Karena para pakar dan praktisi mendefinisikan kepemimpinan berdasarkan
pengalamannya menjadi pemimpin dan hasil penelitiannya mengenai kepemimpinan
Di samping itu juga ada hal-hal yang membingungkan, karena adanya penggunaan istilah lain seperti Punt,
authority management, adminstration, control and supervision yang juga menjelaskan hal yang sama dengan
kepemimpinan. Observasi yang dilakukan oleh Bennis (1959) menyatakan sepertinya, konsep kepemimpinan
selalu kabur atau kembali menjadi tidak jelas, karena artinya yang kompleks dan mendua (Yukl, 2010). Oleh
karena itu lebih baik menggunakan berbagai definisi kepemimpinan sebagai sumber pandangan yang berbeda
atas fenomena yang rumit dan tersusun dari banyak bagian tersebut. Para peneliti dan pakar kepemimpinan
biasanya mendefinisikan kepemimpinan sesuai dengan perspektif individualnya, dan aspek gejala yang paling
menarik perhatiannya, dan pengalamannya memimpin suatu organisasi.
terdapat banyak definisi kepemimpinan yang banyaknya sama dengan jumlah orang yang mendefinisikan
konsep ini. Setelah Stagill (1974) melakukan observasi perkembangan definisi baru kepemimpinan menjadi
berkurang. Setelah itu kepemimpinan didefinisikan berdasarkan ciri-ciri, perilaku, pengaruh pola interaksi,
hubungan peran, dan posisi jabatan administratil Kepemimpinan manalerial menurut Stopdill sebagai proses
pengarahan memengaruhi aktivitas yang dihubunpkan dengan tugas diterjemahkan ke dalam istilah sifat-sifat.
perilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain, pelapola interaksi, hubungan kerja sama antar peran, kedudukan
dari satu jabatan administratif, dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh.
Stogdill berpandangan kepemimpinan adalah proses memengaruhi kegiatan kelompok orang yang terorganisasi
dalam usaha menetapkan dan mencapai tujuan kebanyakan definisi kepemimpinan awalnya menurut Gibson,
Ivancevich dan Donnelly (1997: 123) erfokus pada penggunaan kekuatan dan otoritas sebagaimana pandangan
Machiavelli. Kemudian bergeser pada sifat dan gaya perilaku pemimpin. Perilaku seseorang adalah kompleks
sebab dipengaruhi oleh berbagai varibel lingkungan dan banyak faktor individual, pengalaman dan kejadian.
Heberapa variabel individual seperti kecakapan kepribadian, persepsi dan pengalaman memengaruhi perilaku
Tidak ada kesepakatan umum mengubah perilaku, namun para ahli mengatakan mengubah faktor psikolagis
individual harus melalui diagnosis, kecakapan, kesabaran, dan pengertian.
Perdebatan penting dalam membahas kepemimpinan menurut Yukl (2010) antara lain adalah (1) apakah
kepemimpinan harus dipandang sebagai peran khusus atau proses pemberian pengaruh bersama: 12) dalam
setiap kelompok terdapat peran khusus yang mencakup peran kepemimpinan yang memiliki tanggung jawab dan
fungsi yang tidak dapat dibagi-bagi terlalu luas, karena dapat membahayakan efektivitas kelompok dan (3)
definisi kepernimpinan tidak hanya berkaitan dengan siapa yang menggunakan pengaruh, tetapi juga jenis
pengaruh yang digunakan dan apa hasilnya. Pertanyaan Yukl ini sekaligus menjawab bahwa pemimpin itu
memiliki peran khusus atau proses pemberian pengaruh sesuai bidang tugas yang diamanahkan kepadanya
dengan penuh tanggungjawab untuk memperoleh hasil yang baik dan berkualitas Walaupun diantara para pakar
mempunyai definisi yang berbeda-beda mengenai kepemimpinan.
Web lain
Pemimpin terjadi karena situasi yang memungkinkan untuk ia ada dan ada
kelompok-kelompok/orang-orang yang mengondisikannya menjadi pemimpin
sehingga ia dapat melakukan pertukaran dengan yang dipimpin Setiap pe mimpin
memiliki pemahaman tersendiri dengan orang-orang yang berbeda di lingkungan
organisasi yang dipimpinnya, apakah pemahaman yang dimaksud dimiliki secara
alamiah maupun diperoleh dari pendidikan pelatihan maupun pengalaman yang ia
jalani. Pemimpin yang memiliki kapasitas intelektual dan kualitas emosional yang
baik merupakan penggerak, pendorong penentu dan sekaligus pembimbing dalam
penyelenggaraan kehidupan organisasi Pemimpin memberikan inspirasi kepada
anggotanya dan menolong ang gotanya merealisasikan potensinya lebih baik
dengan menunjukkan bahwa potensinya bisa dioptimalkan dengan lebih baik.
Kecakapan profesional de mimpin dan keterampilannya mengatasi masalah sebagai
kekuatan dinamis untuk memotivasi, mengoordinasikan organisasi, dan
menggerakkan orangorang dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan pada
organisasi tersebut Pemimpin yang efektif dapat menganalisis isu dan menyusun
rancangan yang rumit, dan menerapkannya sebagai respons tanggung jawab
pemimpin untuk memecahkan masalah secara tepat dengan memahami konteks
yang lebih luas dari organisasi yang dipimpinnya.
A. PENDAHULUAN
Kemampuan kepemimpinan itu untuk menjaga keutuhan kerja sama, menciptakan rasa percaya diri, dan
dukungan anggota organisasi me lalui tindakan yang menyebabkan orang lain bertindakalau merespons dan
menimbulkan perubahan positif agar tujuan organisasi tercapai. Untuk itu, pemimpin berusaha menciptakan
perubahan yang memberi kemanfaatan bagi dirinya dan organisasi. Cara yang dilakukan dengan memberi
inspirasi kepada anggota organisasi untuk bekerja dengan penuh semangat, terampil mengembangkan
kemampuan kreativitas, inovatif, efektif dan menyenangkan.
Kepemimpinan dalam organisasi memiliki kedudukan strategis vang menentukan arah organisasi. Karena
pemimpin memiliki kedudukan strategis, sebagai pemimpin selalu berusaha menciptakan perubahan memberi
inspirasi kepada anggota untuk bekerja mendayagunakan potensinya, sehingga dapat mengembangkan
kemampuan kreativitas. inovatif, efektif, dan senantiasa dalam suasana yang menyenangkan. Karena memiliki
peran strategin, maka pemimpin itu dibutuhkan dan selalu mendapat informasi yang tidak diberi pada orang lain
dan informasi itu dijadikan pertimbangan untuk memajukan organisasi yang dipimpinnya. Kedudukan yang
strategis itu membuat pemimpin memiliki kontribusi dalam upaya mencapai tujuan organisasi, dan akan
mendapatkan kekuasaan maupun prestise yang menggambarkan prestasi dan reputasinya sebagai pemimpin.
Kedudukan strategis membuat pemimpin sering berada pada posisi menguntungkan dan punya peluang besar
untuk membantu orang lain, dan selalu mempunyai penghasilan yang lebih besar dibanding ang gota. Namun
demikian, kesuksesan dan kegagalan yang dialami oleh organisasi ditentukan oleh kualitas dan komitmen
kepemimpinan Kedudukan strategis kepemimpinan mempunyai fungsi memberi perintah kepada anggotanya,
agar perintah itu dapat dipenuhi anggotanya, maka perintah itu harus jelas, lugas, tegas, dan konsisten.
Perintah-perintah yang tidak dapat dipahami secara jelas dan tegas oleh anggota, hal ini adalah kesalahan
pemimpinnya. Akan tetapi, perintah yang telah disampaikan secara lugas dan jelas, namun tetap tidak dipatuhi,
maka hal itu menjadi kesalahan pihak yang dipimpin.
tim untuk menghasilkan ide dan solusi baru, serta menggerakkan teman-temannya
agar menjalankan upaya menuju sasaran bersama dengan penuh komitmen
Mau tidak mau, seorang pemimpin tidak bisa menggarap semua hal secara
konkret. Di pihak lain, paling tidak ia bisa memberdayakan kekuatan,
memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya yang ada di areanya.
Pemimpin adalah manusia biasa yang tidak sempurna, tetapi dengan
terpilihnya ia sebagai pemimpin, ia perlu menjadi manusia yang setidaknya
mampu mendobel kekuatan timnya berdasarkan semua kekuatan dan sumber
daya yang ada. Dalam keterbatasannya, ia tetap perlu menjadi "the flawless
person at the top who's got it all figured out".
Teman saya adalah seorang pebisnis sekaligus CEO yang "penuh kekurangan". Ja,
menurut anak buahnya, "hanya" mengurusi hal yang tidak penting seperti
kebersihan toilet dan clean desk policy. Namun kenyataannya, ia tidak tergantikan.
Visi bisnisnya yang tidak mampu ia deskripsika sendiri dengan kata-kata sudah
membuat perusahaan berkembang terus selama 30 tahun, tidak pernah usang,
bahkan berkembang secara drastis.
tim untuk menghasilkan ide dan solusi baru, serta menggerakkan teman-temannya
agar menjalankan upaya menuju sasaran bersama dengan penuh komitmen
Mau tidak mau, seorang pemimpin tidak bisa menggarap semua hal secara
konkret. Di pihak lain, paling tidak ia bisa memberdayakan kekuatan,
memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya yang ada di areanya.
Pemimpin adalah manusia biasa yang tidak sempurna, tetapi dengan
terpilihnya ia sebagai pemimpin, ia perlu menjadi manusia yang setidaknya
mampu mendobel kekuatan timnya berdasarkan semua kekuatan dan sumber
daya yang ada. Dalam keterbatasannya, ia tetap perlu menjadi "the flawless
person at the top who's got it all figured out".
Teman saya adalah seorang pebisnis sekaligus CEO yang "penuh kekurangan". Ja,
menurut anak buahnya, "hanya" mengurusi hal yang tidak penting seperti
kebersihan toilet dan clean desk policy. Namun kenyataannya, ia tidak tergantikan.
Visi bisnisnya yang tidak mampu ia deskripsika sendiri dengan kata-kata sudah
membuat perusahaan berkembang terus selama 30 tahun, tidak pernah usang,
bahkan berkembang secara drastis.
Kepekaan, kemampuan menjadi konektor, passion, dan kreativitas tidak membutuhkan pendidikan khusus.
Setiap pemimpin dapat berlatih dan meningkatkan kompetensikompetensi dasar ini asalkan mereka memiliki
keteguhan hati.
Jadi, posisi strategis kepemimpinan dan kewenangan yang dimiliki banyak memengaruhi cara kerja dan perilaku
orang banyak dalam ar
anisasi, baik karena sebab-sebab yang telah diketahui maupun yang belum diketahui. Pengaruh pemimpin ini
dapat berlaku baik di dunia bisnis maupun di dunia pendidikan kesehatan, perusahaan, religi, sosial politik,
pemerintahan negara, dan lain-lain yaitu mampu mengubah pola pikir, mampu mengarahkan ide-ide, dan nilai
yang dapat menggerakkan orang lain melaksanakan tugas organisasi. Sejalan dengan pandangan ini Timpe
(1999: 58) mengatakan kepemimpinan adalah proses pengaruh sosial dalam manajer mencari keikutsertaan
sukarela dari bawahan dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Kecakapan pe mimpin secara efektif dapat
memengaruhi kemampuannya mengelola organisasi, mampu memberikan pengarahan terhadap usaha semua
pekerja, mampu meyakinkan anggotanya agar bekerja dengan penuh antusias, dan mampu memengaruhi
perilaku orang ajar sunguhsungguh bekerja mencapai tujuan organisasi secara efektif.
Kemampuan pemimpin memengaruhi orang lain, dan menunjukkan jalan serta perilaku benar dikerjakan
bersama-sama melakukan kerja sama menggambarkan kredibilitas yang menumbuhkan kepercayaan anggota
pada pemimpin tersebut. Aktivitas pemimpin memengaruhi perilaku orang lain, baik secara individu maupun
kelompok agar melakukan aktivitas dalam usaha mencapai tujuan dalam situasi tertentu (Silalahi, 2003: 184).
Hal ini menggambarkan bahwa pemimpin yang mampu menggerakkan organisasi secara efektif adalah
seseorang yang dapat memengaruhi orang lain atau sekelompok orang untuk menge rahkan usaha bersama
guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dalam organisasi.
Implikasinya adalah pemimpin telah membawa perubahan dengan cara bawahan ingin berperilaku. Untuk
mendapat kepercayaan pemimpin perlu menciptakan beragam kegiatan yang menarik, tero bosan, sehingga
anggota organisasi merasa puas dan penuh semangat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Jika ingin
meningkatkan status kepemimpinan menjadi lebih tepercaya, berpengaruh, maka pemimpin jangan menyia-
nyiakan waktu yang berharga. Penting sekali
FUNGSI KEPEMIMPINAN
Agar kebutuhan dalam wilayah ini terpenuhi dalam setiap kelompok atau organisasi,
fungsi-fungsi tertentu harus dilaksanakan. Menurut teori yang terpadu ini,
terlaksananya fungsi-fungsi penting tersebut merupakan tanggung jawab
kepemimpinan, meski hal ini tidak menyiratkan bahwa sang pemimpin akan
melaksanakannya sendiri. Dalam kelompok yang terdiri atas lima orang anggota
atau lebih, terdapat terlalu banyak fungsi yang dapat dilaksanakan sendirian.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencatat fungsinya, tetapi upaya ini
menghadapi beberapa kendala. Yang pertama, para peneliti membuat tiga daftar
terpisah untuk setiap wilayah. Perbedaan antara "Tugas" dan "Pemeliharaan Tim"
selalu terancam menjadi dikotomi. Nilai dari ketiga lingkaran yang saling tumpang
tindih ini adalah ling
Peters dan Austin (1985) dalam Lako (2004), mendefinisikan kepemimpinan sebagai "Visi,
cheerleading, enthusiam, Lee, trust, zere, pression, obsession, covesitency, the use of
symbols, paying attentions illustrated by the content of one's calendars, out-and-out drama
(the management of thereof, creting heroes at all levels, cuching effectively andering around,
and no merous other things Sloner el ul., (1995) mendetiniskan kepemimpinan sebagai The
process of directing and Muencing the task-related activities of group members. Robbins
(1959) Inendetinisikan kepemimpinan: leadership is the skility to influence a group toward
the achievement of goals. Hellriegel dan Sk.com, (1992), kepemimpinan yaitu kemampuan
untuk mempengaruhi, memotivasi dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
tersebut
Menurut landhak of leadership "kepemimpinan adalah suatu interaksi antara anggota suatu
kelompok Pemimpin merupakan jen perubahan, orang yang perilakunya akan lebih
mempengaruhi orang lain dari pada perilaku orang lain yang mempengaruhi mereka.
Kepemimpinan timbul ketika suatu kelompok mengubah motivasi atau kompensasi anggota
lainnya di dalam kelompok" (basss, 1982 dalam Ivancevich and Matteson dkk, 2002).
George R. Terry, mengatakan, kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang orang
untuk mencapai tujuan kelompok secara sukarela. Atau, kata Harold Koontz & Cyril
O'Donnel, "kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi rang-orang untuk ikut dalam
pencapaian tujuan bersama". Sedangkan prinses pemimpinan itu sendiri merupakan fungsi
dari pemimpin, pengikat dan variable situasional (Paul Hersey and Ken Blanchard, 1992).
Yulk (2005), merangkum definisi kepemimpinan dari beberapa penulis antara lain :
1) Kepemimpinan adalah perilaku individu yang mengarahkan
herheda untuk mempengaruhi perilaku para anggota Arganisasinya dalam berbagai cara,
dan 4), kepemimpinan harus memiliki kompetensi (wwwledge, skill, abilities experiences).
Untuk itu kepemimpinan yang efektif perlu disesuaikan dengan karakteristik organisasi dan
konstelasi yang sedang dan akan terjadi baik dari dalam organisasi itu sendiri maupun dari
lingkungan eksternal seperti perubahan sosial-politik, hukum, budaya, ekonomi, dan
globalisasi Power yang dimiliki oleh para pemimpin dapat bersumber dari
legitimasi (6) Referent power yaitu kekuasaan yang diperoleh karena adanya
referensi dan (5) Expert pran yaitu kekuasaan yang diperoleh karena keahlian
Terkait dengan pemahaman dan definisi tersebut di atas, perdebatan juga muncul ketika
dihadapkan pada istilah lain yaitu perbedaan pemimpin dan kepemimpinan. Pemimpin
adalah individu manusianya, sementara kepemimpinan adalah sifat yang melekat
kepadanya sebagai pemimpin. Jadi pemimpin adalah seseorang yang menjalankan fungsi
kepemimpinan. Adapun kepemimpinan ada di dalam setiap diri manusia, dan kepemimpinan
dalam crganisasi adalah kemampuan menggerakkan dan mengarahkan orang-orang dalam
rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian,
kepemimpinan mempunyai dua makna, yaitu: (1) yang bersangkutan diterima di
lingkungannya sebagai seorang pemimpin, baik formal maupun informal, dan (2) sebuah
karakter
D. Indikator Kepemimpinan
Berdasarkan konsep teoritis dan kajian cmpiris, maka hal hal yang berkaitan dengan
kepemimpinan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi orang lain untuk
memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara
efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai
distribusi kekuasaan (
p er distribution) yang tidak sama antara para pemimpin dengan para anggota kelompoknya;
(iii) kemampuan untuk memakai bentuk-bentuk kekuasaan (pet) yang berbeda untuk
mempengaruhi perilaku para anggota Organisasinya dalam berbagai cara. (iv)
kepemimpinan harus memiliki kompetensi (knowledge, skill, abilites, experiences) (Lake
2004)
Kepemimpinan menjadi topik yang menarik untuk dikaji sejalan dengan kebutuhan
organisasi dalam meningkatkan kinerja individu maupun organisasi. Peran dan
fungsi kepemimpinan dalam sebuah organisasi menjadi penting, baik dalam konteks
organisasi perusahaan maupun organisasi layanan publik. Oleh karena itu, untuk
memahami tentang kepemimpinan maka di bagian awal bab ini aka disajikan
sejumlah pandangan dan pendapat para ahli tentang pemahaman kepemimpinan.
Istilah pemimpin, kepemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata
dasar yang sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks
yang berbeda. Pemimpin adalah suatu peran dalam sistem tertentu; karenanya
seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan
belum tentu mampu memimpin. Adapun istilah Kepemimpinan pada dasarnya
berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki
seseorang oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan
"pemimpin". Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil
penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi
orang lain dengan berbagai cara (Amirullah; 2015).
sepanjang pemimpin dapat memberikan kepuasan pada mereka, atau sebagai harapan
mendapatkan kepuasan masa depan. Perilaku seorang pemimpin bersifat motivasical
sepanjang (1) membuat karyawan memerlukan kepuasan yang bergantung pada kinerja
yang efektit, (2) memberikan latihan (coaching). bimbingan dukungan, dan ganjaran untuk
kinerja yang efektif.
Performa yang tinggi memang akan tergantung karakteristik kepemimpinannya. Kepemimpinan yang efektif
dapat juga diterjemahkan dengan keberlangsungan performa yang tinggi dari organisasi, yaitu seluruh orpan
orpanisasi pada posisi full untuk mencapai tujuan orFanisasi yang tepat sasaran Aktivitas kepemimpinan bagian
dari kegiatan yang dilakukan oleh pemimpin dan manajer dalam organisasi. Kegiatannya menggerakkan
organisasi, sehingga mencapai tujuan, target dan sasaran secara elektir. Peran manajer sebagai pemimpin
dapat bermacam-macam, antara lain memberi gambaran masa depan organisasi yang dipimpinnya menjadi
lebih baik memberi perintah memberi imbalan, melimpahkan wewenang mempercayai bawahan, dan
memberikan penghargaan.
Pemimpin juga memberikan kedudukan, memberi tugas, memberi tanggung jawab, memberi kesempatan
mewakili, mengajak membujuk, meminta saran, meminta pendapat, meminta pertimbangan memberi
kesempatan berperan memenuhi keinginannya, memberikan motivasi, membela, mendidik, membimbing
membantu memberi petunjuk memelopori, mengantarkan, mengabarkan semangat, menegakkan disiplin,
memberi teladan, mengemukakan pagasan baru yang berkontribusi pada peningkatan mutu organisasi, memberi
arah, memberi keyakinan, mendorong kemajuan, menciptakan perubahan menjadi lebih baik, memberikan
ancaman, memberi hukuman dan peran lainnya sebagai pemimpin. Mengacu peran kepemimpinan ini, maka
keefektifan, kualitas dan integritas pemimpin menentukan keberhasilan lembaga atau organisasi yang
dipimpinnya ditampakkan pada kemampuannya menpelola organisasi secara efektif dan efisien.