Infeksi Virus

No
1

Nama penyakit
Veruka Vulgaris

Manifestasi Klinis


Pemeriksaan penunjang

Nodul/papul berwarna abu-

Histologi : papilomatouse

abu kecoklatan dengan

epidermis dengan

permukaan verukos (kasar)

Bila digores terjadi

hipergranulomatosis

Diagnosis banding
-

Moluskum kontagiosum
Keratosis seboroik
Keratoakantoma
Basal sel karsinoma

autoinokulasi sepanjang

Tatalaksana
Bahan kaustik
-

Larutan AgNO3 25%

As Trikloroasetat 50%
As Salisilat 20-40%

Tx. Bedah minor

goresan (koebner)

Bedah scalpel
Bedah beku
Bedah listrik

(electrocauterisasi)
Bedah Kaustik
Bedah laser (CO2)

Edukasi
-

Penyakit disebabkan

virus
Sering berulang
walaupun pengobatan

adekuat
Jangan menggaruk
karena akan menyebar

Hyperplasia kulit e.c HPV

(Human Papiloma Virus) tipe
tertentu
2

Kondiloma akuminata (3A)

Seperti bunga kol (cauli

flower) atau jengger ayam

Papul halus, kecil bisa

bergabung berbentuk plak

Papul keratotik seperti veruka
vulgaris

Anogenital warts. Infeksi HPV

tipe 6 dan 11
Ditularkan lewat hubungan sexual

ListianiAyu

Tes Asam Asetat 5% pada

1. Veruka Vulgaris

- pedofolin 25% dioleskan

lesi selama 3-5 menit, lesi

2. Kondiloma Lata

dengan vaselin. Setelah 4-6

akan menjadi putih

3. Squamos cell carcinoma

menit lesi dicuci.

4. karsinoma verukosa

Setiap pemberian 0,5cc

histopatologi

dilakukan 2x/1minggu

merupakan penyakit oleh

virus
jangan berganti pasangan
menggunakan kondom
penyakit residif
periksakan pasangan
3

Moluskum Kontagiosum (4A)

Infeksi kulit yang disebabkan

oleh virus POX

Sering pada anak-anak
Masa inkubasi 2-8 minggu
Dapat berlangsung > 1 bulan

Papul miliar/lentikuler

1. Giemsa

1. Veruka Vulgaris

Tujuan : Mengeluarkan massa

berwarna putih seperti lilin

2. Granuloma piogenikum

yang mengandung badan

yang terdapat kubah

3. Melanoma Amelanotik

moluskum

diatasnya (DELLE) berisi

4. Basal Sel Karsinoma

Tindakan : Kuretase /

masa seperti nasi

Ukuran milier-lentikuler
Predileksi : Muka, Badan,

5. Varicela

Enukleasi

karena dapat ditularkan

2. Histopatologi

6. Milia Rubra
Topikal :

secara hub sexual

Hipertropi dan hyperplasia

7. Nevus

Ekstremitas
Predileksi Dewasa : Pubis,

epidermis

8. Keratosis Seboroik

Genitalia externa (terjadi

Diatas lapisan basal terdapat

karena hubungan sexual)

pembesaran sel berrisi inklusi

Penyakit yang

disebabkan oleh virus

Biasanya jarang berulang
Menjaga hygiene
Hindari kontak langsung

Cantharidin 0,7-0,9%
Podofilin 0,5% krim

Sistemik :
-

intrasitoplastik

Cimetidin 20-40mg/kg/hari
bagi 3 dosis (3x1). Max
800mg

Herpes Zoster

Prodormal : Demam, Pusing,

Malaise, nyeri tulang punggung.
-

Tampak vesikel bergerombol

Dasar eritema sebagian
vesikel berkonfluen
membentuk bulla ukuran
lentikuler-gutata konfigurasi

Merupakan infeksi lanjutan

herpetiformis distribusi
unilateral sesuai dermatom

ListianiAyu

1. Tzank Test  sel dantia

berinti banyak

1. Impetigo Bullosa
2. DKA
3. Pemfigus Vulgaris
4. Dermatitis Herpetiformis
5. Herpes simpleks

asiklovir 5x800mg selama

7 hari
Atau
- Valasiklovir 3x1gr selama
7-10 hari
+ salicil talcum (malam)
+ sesuai symptom
Nyeri  amitriptilin 2x15mg
Demam  PCT 3x500mg

1. jangan menggaruk lesi

2. minum obat teratur
3. lesi dapat membaik dalam
waktu 2-3 minggu
4. sering terjadi neuralgia
pasca herpes  anti nyeri
-

dari Varicella Zoster.

Penyakit neuroderma ditandai
dengan nyeri radikuler
unilateral serta erupsi vesikel
berkelompok.

Morbili/measles/rubella

Kausal : Paramixo Virus

Penularan : kontak langsung.
DROPLETS
Inkubasi 8-12 hari
Infeksius : 1-2 hari sebelum ada
4 hari setelah timbul lesi bersifat
self limited disease 10-20 hari
6

Varisela

ListianiAyu

Prodormal :
- Demam
- Malaise
- Batuk
- Coryza
- Flu biasa
- Konjungtivitis
Patogmonik : KOPLIK SPOT
(Makula Kecil)

1. kultur virus
2. Virus immunofluoresent
(sediaan nasofaring)

1. Exantematous Drug
Eruption
2. Rubella
3. Mononukleosis infeksiosa
4. HSP

Simtomatik

1. dermatitis herpetiformis
2. impetigo bulosa
3. dermatitis kontak alergi
4. Erithema multiforme
5. Insect bite
6. Moluskum kontagiosum

- acyclovir 5x800mg selama 7

hari
- pct 3x500mg (demam)
- Mupirosin 2% ( krusta)
-

Penyakit dapat
sembuh sendiri
Cegah penularan
langsung

3. ELISA
4. PCR

Biasanya :
Tampak macula dan papul
eritematous ukuran miler s/d
lentikuler jumlah multiple,
diskret, konfigurasi konfluens

Viremia primer
- Demam
- Malaise
- Nyeri tenggorokan batuk
kering
Viremia Sekunder : gejala kulit

1. Tzank Test Sel Dantia

Berinti banyak
2. Giemsa 
3. Puch Biopsy

- penyakit disebabkan oleh

virus
- menular
- isolasi selama timbul ruam
- jangan menggaruk karena
akan timbul scar yang tidak
hilang
- boleh mandi asal vesikel
tidak pecah
- nutrisi adekuat.
Varicella zoster virus
Inkubasi 14-21 hari
Masa penularan +/- 7 hari sejak
timbl gejala kulit

Herpes Simpleks

MK; demam, gatal, nyeri, disuria,

discharge.
Terkadang disertai pembengkakan
KGB
Tanyakan kapan terakhir
berhubungan
RKS : pekerjaan?

Virus Herpes Simple

Lokasi Genitalia dan oral
Inkubasi 2-20 hari
VHS tipe 1  anak2
VHS tipe 2  Usia decade 2

Predileksi
ListianiAyu

Gambaran :
Tampak vesikel
bergerombol/berkelompok dengan
erosi dan dasar eritematous
ukuran lentikuler-gutata bentuk
oval jumlah multiple susunan
herpetiform distribusi regional
Kalau vesikel pecah  ulserasi
dangkal jernih.
Keyword : vesikel berkelompok
diatas kulit eritematous

1. Tzank test  multi nucleated

giant cell
2. pemeriksaan lapangan gelap
untuk menyingkirkan DD

1. Sifilis Primer
2. Ulkus Molle
3. LGV
4. Skabies
5.

- Acyclovir 5x200mg selama 5

hari
- PCT 3x500mg selama 5 hari
- Natrium fussidat 2%

- merupakan penyakit
menular
- hubungan sexual
menggunakan kondom
- obati serta pasangan
VHS 1 pinggang keatas
VHS  pinggang kebawah
(genital)

INFEKSI BAKTERI
8

IMPETIGO
- BULLOSA

Infeksi kulit superficial e.c

staphylococcus
Dibagi menjadi 2, yaitu :
1. nonbullosa
(kontagiosa/krustosa)
- sering pada anak2
- predileksi : sekiar hidung, mulut,
anggota gerak kecuali telapak
tangan dan kaki, badan.
Lesi vesikel/bulla berdinding
tipis, dasar eritematous, cepat
pecah krusta tebal kuning
kecoklatan seperti madu

- KRUSTOSA

ListianiAyu

2. bullosa
- pada semua usia
-lesi  tampak bulla hipopion
yang bertambah besar tidak
mudah pecah (2-3hari). bulla
awalnya jernih lalu keruh, pecah
tampak krusta kecoklatan tepi
meluas tengah menyembuh
(gamabran lesi sirsinar)

EKTIMA

ListianiAyu
10

FOLIKULITIS

11

FURUNKEL

KARBUNKEL

ListianiAyu
12

ERITRASMA

13

ERISIPELAS

ListianiAyu
SELULITIS

14

SKROFULODERMA

15

LEPRA/Morbus Hansen

ListianiAyu
16

REAKSI LEPRA

ListianiAyu
17

SIFILIS STADIUM 1-2

INFEKSI JAMUR

ListianiAyu
18

TINEA KAPITIS

ListianiAyu
19

TINEA BARBAE

20

TINEA FASIALIS

21

TINEA KORPORIS

ListianiAyu
22

TINEA MANUS

23
TINEA UNGUIUM

ListianiAyu
24

TINEA KRURIS

25

TINEA PEDIS

ListianiAyu
26

PITYRIASIS VERSIKOLOR

ListianiAyu
27

KANDIDIASIS MUKOKUTAN

ListianiAyu
GIGITAN SERANGGA/INSECT BITE
28

CUTANEUS LARVA MIGRAN

29

FILARIASIS

ListianiAyu
30

PEDIKULOSIS KAPITIS

31

PEDIKULOSIS PUBIS

ListianiAyu
32

SKABIES

33

REAKSI GIGITAN SERANGGA

ListianiAyu
DERMATITIS EKSIM
34

DERMATITIS KONTAK IRITAN

35

DERMATITIS KONTAK ALERGIKA

ListianiAyu
36

DERMATITIS ATOPIK

ListianiAyu
ListianiAyu
37

DERMATITIS NUMULARIS

ListianiAyu
38

LIKEN SIMPLEK KRONIK

39

DERMATITIS POPOK

ListianiAyu
LESI ERITO-SKUAMOSA

ListianiAyu
40

PSORIASIS VULGARIS

ListianiAyu
41

DERMATITIS SEBOROIK

ListianiAyu
42

PITYRIASIS ROSEA

ListianiAyu
KELAINAN KELENJAR SEBASEA DAN EKRIN
43

ACNE VULGARIS
RINGAN

44

ACNE VULGARIS
SEDANG BERAT

ListianiAyu
45

HIDRADENITIS
SUPURATIF

46

DERMATITIS PERIORAL

ListianiAyu
47

MILIARIA

PENYAKIT VESIKOBULOSA

ListianiAyu
48

TOXIC EPIDERMAR
NECROLYSIS

49

STEVEN JOHNSON
SYNDROMME

PENYAKIT KULIT ALERGI

ListianiAyu
50

URTIKARIA AKUT

51

URTIKARIA KRONIK

ListianiAyu
52

ANGIODERMA

ListianiAyu
REAKSI OBAT
53

EXANTEMATOUS
DRUG ERUPTION;
FDE

ListianiAyu
KELAINAN PIGMENTASI
54

VITILIGO

55

MELASMA

ListianiAyu
56

ALBINO

57

HIPERPIGMENTASI
PASCA INFLAMASI

ListianiAyu
58

HIPOPIGMENTASI
PASCA INFLAMASI

ListianiAyu