Anda di halaman 1dari 6

BAHAN BANGUNGAN LOGAM SELAIN

BESI DAN BAJA

DISUSUN OLEH :

M. CAISAR ACBAR (2303120073)

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH


2023/2024
1. TEMBAGA

Tembaga adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Cu (dari bahasa


Latin: cuprum) dan nomor atom 29. Ia adalah logam yang lunak, mudah ditempa,
dan ulet dengan konduktivitas termal dan listrik yang sangat tinggi. Permukaan
tembaga murni yang baru diekspos memiliki warna oranye merah muda. Tembaga
digunakan sebagai konduktor panas dan listrik, sebagai building material, bahan
bangunan, dan sebagai konstituen dari berbagai paduan logam, seperti perak
sterling yang digunakan dalam perhiasan, kupronikel yang digunakan untuk
membuat perangkat keras laut dan koin, serta konstantan yang digunakan dalam
pengukur regangan dan termokopel untuk pengukuran suhu.

Tembaga adalah salah satu dari sedikit logam yang dapat terjadi di alam
dalam bentuk logam yang dapat digunakan secara langsung (logam asli). Hal ini
menyebabkan penggunaan tembaga oleh manusia sangat awal di beberapa daerah,
dari ca. 8000 SM. Ribuan tahun kemudian, ia adalah logam pertama yang dilebur
dari bijih sulfida, ca. 5000 SM; logam pertama yang dicetak menjadi sebuah
bentuk dalam cetakan, ca. 4000 SM; dan logam pertama yang sengaja dipadukan
dengan logam lain, timah, untuk membuat perunggu, ca. 500 SM.

Pada zaman Romawi, tembaga ditambang terutama di Siprus, yang


menjadi asal nama logam ini, dari aes cyprium (logam Siprus), kemudian berubah
menjadi cuprum (bahasa Latin). Coper (bahasa Inggris Kuno) dan copper (bahasa
Inggris) berasal dari kata tersebut, dan ejaan selanjutnya pertama kali digunakan
sekitar tahun 1530.

Senyawa yang biasa ditemui adalah garam tembaga (II), yang sering
memberi warna biru atau hijau pada mineral seperti azurit, malasit, dan pirus, dan
telah digunakan secara luas dan historis sebagai pigmen.
Tembaga yang digunakan dalam bangunan, biasanya untuk atap,
teroksidasi membentuk patina hijau dari senyawa yang disebut verdigris.
Tembaga kadang-kadang digunakan dalam seni dekoratif, baik dalam bentuk
logam elemental maupun dalam senyawa sebagai pigmen. Senyawa tembaga
digunakan sebagai agen bakteriostatik, fungisida, dan pengawet kayu.

Tembaga sangat penting untuk semua organisme hidup sebagai mineral diet
karena ia merupakan konstituen kunci dari sitokrom c oksidase. Pada moluska dan
krustasea, tembaga merupakan konstituen dari pigmen hemosianin darah,
digantikan oleh hemoglobin kompleks besi pada ikan dan vertebrata lainnya. Pada
manusia, tembaga ditemukan terutama di hati, otot, dan tulang.Tubuh orang
dewasa mengandung antara 1,4 dan 2,1 mg tembaga per kilogram berat badan.

 Kegunaan Tembaga Dalam Industri Konstruksi :


1. Atap. Atap tembaga yang dirancang dengan baik meminimalkan pergerakan
panas. Tembaga memiliki ekspansi termal 40% lebih sedikit dibandingkan
seng dan timbal, sehingga membantu mencegah kerusakan dan kegagalan.
Selain itu, karena titik lelehnya yang tinggi , tembaga tidak merambat atau
meregang seperti logam lainnya.
2. Pipa saluran air. Tembaga kedap air dan tidak menyerap zat apa pun yang
bersentuhan dengannya. Hasilnya, pasokan air aman. Pipa air tembaga, tidak
seperti pipa air besi, tidak mudah menimbulkan korosi. Sebagian besar
material lain akan terkorosi jika bersentuhan dengan bahan korosi.
3. Daur ulang. Karena tidak terurai selama daur ulang, tembaga telah
digunakan oleh peradaban selama lebih dari 10.000 tahun dan telah didaur
ulang sejak zaman dahulu. Tembaga yang digunakan saat ini mungkin
pertama kali dibuat menjadi benda ribuan tahun yang lalu. Tembaga sangat
dihargai oleh pengumpul besi tua dan perusahaan daur ulang. Kecuali perak,
logam nonferrous merupakan konduktor listrik terbaik. Konduktivitas listrik
dan termalnya, serta keuletan dan kelenturannya yang tinggi,
menjadikannya salah satu logam yang paling dicari di industri, nomor dua
setelah besi dan aluminium.
2. MAGNESIUM

Magnesium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Mg dan nomor atom 12. Ia berupa padatan abu-abu mengkilap yang
memiliki kemiripan fisik dengan lima unsur lainnya pada kolom kedua (golongan
2, atau logam alkali tanah) tabel periodik: semua unsur golongan 2 memiliki
konfigurasi elektron yang sama pada kelopak elektron terluar dan struktur kristal
yang serupa.

Magnesium terjadi secara alami hanya dalam kombinasi dengan unsur


lain, dan ia selalu memiliki tingkat oksidasi +2. Unsur bebasnya (logam) dapat
diproduksi secara artifisial, dan sangat reaktif (meski di atmosfer, segera tersalut
lapisan tipis oksida yang sebagian menghambat reaktivitasnya — lihat pasivasi).
Logam bebasnya terbakar dengan cahaya putih cemerlang yang khas. Logamnya
sekarang terutama diperoleh melalui elektrolisis garam magnesium yang diperoleh
dari air garam (bahasa Inggris: brine), dan terutama digunakan sebagai komponen
paduan aluminium magnesium, kadang-kadang disebut magnalium atau
magnelium. Magnesium kurang padat dibanding aluminium, dan paduannya
sangat berharga karena kombinasi antara bobot ringan dan kekuatan.

 Kegunaan dalam Konstruksi :


1. Aplikasi struktural dan non-struktural.
2. Bahan tahan panas.
3. Tahan kelembapan.
4. Kuat
5. Tahan jamur
3. TIMBAL

Timbal atau timbel (disebut juga plumbum atau timah hitam)[a] adalah
unsur kimia dengan lambang Pb dan nomor atom 82. Unsur ini merupakan logam
berat dengan massa jenis yang lebih tinggi daripada banyak bahan yang ditemui
sehari-hari. Timbal memiliki sifat lunak, mudah ditempa, dan bertitik leleh
rendah. Saat baru dipotong, timbal berwarna perak mengilat kebiruan, tetapi jika
terpapar udara permukaannya akan berubah menjadi warna abu-abu buram.
Timbal adalah unsur stabil bernomor atom tertinggi dan tiga di antara isotopnya
adalah hasil akhir peluruhan berantai unsur-unsur yang lebih berat.

Sifat-sifat timbal yang berguna di antaranya adalah kepadatan tinggi, titik


leleh rendah, kemudahan ditempa, dan tahan korosi. Selain itu, logam ini relatif
murah dan banyak ditemukan sumbernya, sehingga sering digunakan manusia,
termasuk untuk bangunan, pipa air, baterai, peluru, pemberat, solder, cat, zat aditif
bahan bakar, dan tameng radiasi. Namun, sejak abad ke-19, sifat racun timbal
mulai ditemukan dan penggunaannya mulai dikurangi. Timbal dapat masuk tubuh
manusia melalui makanan, minuman, serta udara atau debu yang tercemar. Unsur
ini merusak sistem saraf dan mengganggu fungsi enzim dalam tubuh. Timbal
sangat berbahaya terutama untuk anak-anak karena dapat mengganggu
pertumbuhan otak.

Dampak bahaya timbal salah satunya berdampak pada kesehatan yakni


terjadinya gangguan sistem saraf. Seseorang yang kerap terpapar kandungan
logam tersebut dapat mengalami kehilangan nafsu makan, depresi, hingga
menurunnya kecepatan saraf untuk merespons. Pada anak-anak, hal ini dapat
menurunkan IQ secara berkesinambungan.
 Kegunaan Timbal (Pb)
a. Digunakan dalam pembuatan kabel telepon
b. Digunakan dalam bateraic.
c. Sebagai pewarnaan cat.
d. Sebagai pengkilapan keramik dan bahan anti api.
e. Sebagai aditive untuk bahan bakar kendaraan.

Timbal secara alamiah terdapat dalam jumlah kecil pada batu-batuan,


penguapan lava, tanah dan tumbuhan. Timbal komersial dihasilkan melalui
penambangan, peleburan, pengilangan dan pengolahan ulang sekunder
(Suyono, Page 4 1995). Sumber-sumber lain yang menyebabkan timbal
terdapat dalam udara ada bermacam-macam.

Anda mungkin juga menyukai