METODE PENELITIAN
28
29
Tabel 3.1
Pola Eksperimen
Grup 𝑷𝒓𝒆𝒕𝒆𝒔𝒕 Variabel Bebas Posttest
Kelompok Eksperimen O1 X1 O2
Kelompok Kontrol O3 X2 O4
Keterangan :
01 dan 03: Pretest (tes awal)
02 dan 04: Posttest (tes akhir)
𝑋1 : Perlakuan dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT
𝑋2 : Perlakuan dengan pembelajaran kooperatif tipe make a match
3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitain
Penelitian ini dilakukan di kelas 4 SD Negeri Tlogo dan Karangtengah 01.
Lokasi kedua SD tersebut terletak dalam satu daerah yaitu di Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun
pelajaran 2015/2016 pada bulan Februari sampai bulan April 2016.
Tabel 3.2
Lokasi dan Waktu Penelitian
Jenis Waktu / Minggu Ke
Kegiatan Februari 2016 Maret 2016 April 2016
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Pelaksanaan
Analisis Data
30
Penyusun
Laporan
b. Tes
Tes yang diberikan untuk mengetahui data awal hasil belajar siswa
sebelum diberi perlakuan yaitu dengan uji kesetaraan dan setelah diberi perlakuan
yaitu hasil belajar antara dua kelompok.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang identitas
dari siswa. Dalam hal ini data yang diperoleh adalah daftar nama siswa – siswa
kelas 4, sebagai bukti nyata dari penelitian yang telah dilakukan tersebut biasanya
dalam bentuk foto ataupun video.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Untuk dapat membuat sebuat simpulan, diperlukan serangkaian data yang
mendukung. Tentu saja aktivitas ini membutuhkan sebuah proses pengumpulan
data dari subjek yang tepat. Langkah utama dalam proses pengumpulan data
adalah menyiapkan alat yang tepat yang memenuhi persyaratan validitas dan
reliabilitas (Slameto, 2015:227). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah lembar observasi yang dilakukan pada saat pembelajaran dan tes yang
dilaksanakan setelah pembelajaran dilakukan. Observasi dilakukan untuk
mengontrol proses pembelajaran agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Tes
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menjalani pembelajaran.
3.4.2.1 Observasi
Sebelum instrumen observasi dibuat, dibuat terlebih dahulu kisi – kisinya.
Konsep dasar penyusunan instrumen observasi dalam hal ini adalah prosedur
pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan Make a Match
Tabel 3.4
Kisi – Kisi Observasi Penggunaan Model Pembelajaran
NHT
No Langkah Aspek-aspek yang diobservasi Keterlaksanaan
kegiatan Sintak
Ya Tidak
1 Kegiatan 1. Menyiapkan alat dan bahan.
Awal:
2. Apersepsi kegiatan siswa.
33
3. Membentuk kelompok-kelompok
kooperatif.
4. Menentukan posisi kelompok dan
perpindahan kelompok.
5. Menyampaikan materi dan tujuan
yang akan dipelajari
2. Kegiatan 6. Menyampaikan langkah-langkah
Inti : pembelajaran dengan NHT.
Eksplorasi
7. Guru menjelaskan materi yang
akan dipelajari.
8. Siswa menyimak penjelasan guru
9. Setiap kelompok diberikan materi
untuk didiskusikan dengan
menggunakan LKS
10. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk berdiskusi memahami
materi.
Elaborasi 11. Setelah mendapat pertanyaan
yang terdapat dalam LKS, siswa
berpikir bersama untuk
menemukan jawaban
12. Siswa berpikir bersama dan
menyatukan pendapatnya terhadap
jawaban pertanyaan
13. Guru memanggil siswa dengan
nomor tertentu.
14. Siswa yang nomornya sesuai
mengacungkan tangan dan
mencoba menjawab pertanyaan /
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
15. Kelompok lain diberi kesempatan
untuk berpendapat dan bertanya
16. Mengumpulkan tugas untuk dinilai.
Konfirmasi 17. Bertanya jawab meluruskan
kesalah pahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan.
34
Tabel 3.5
Kisi – Kisi Observasi Penggunaan Model Pembelajaran
Make a Match
No Langkah Aspek-aspek yang diobservasi Keterlaksanaan
kegiatan Sintak
Ya Tidak
1 Kegiatan 1. Menyiapkan alat dan bahan.
Awal:
2. Salam pembuka dan doa
3. Apersepsi kegiatan siswa.
4. Menyampaikan materi dan tujuan
yang akan dipelajari
5. Siswa mendengarkan topik yang
akan dibahas pada hari ini
2. Kegiatan 6. Siswa menyebutkan jenis – jenis
Inti : koperasi yang ada di sekitar
mereka
Eksplorasi
7. Guru mengajak siswa bertanya
jawab mengenai kegiatan atau
bidang usaha dari koperasi
8. Siswa menyimak penjelasan guru
Elaborasi 9. Siswa diorganisasikan guru dengan
membentuk kelompok besar dalam
kelas
10. Siswa mendengarkan langkah –
langkah permainan yang
disampaikan oleh guru
11. Siswa memperhatikan guru
dalam mengocok semua kartu
hingga tercampur antara kartu
pertanyaan dan jawaban.
35
Tabel 3.6
Lembar Observasi Respon Siswa dalam Penerapan Model NHT pada
Kelompok Eksperimen
No Aspek-aspek yang diobservasi Keterlaksanaan
Ya Tidak
1. Siswa berdoa bersama
2. Siswa memberi salam kepada guru
Tabel 3.7
Lembar Observasi Respon Siswa dalam Penerapan Model Make a Match
pada Kelas Kontrol
No Aspek-aspek yang diobservasi Keterlaksanaan
Ya Tidak
1. Siswa berdoa bersama
2. Siswa memberi salam kepada guru
item to total score correlation yang dinotasikan (r), yang mengatakan bahwa
suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien
corrected item to total correlation≥ 0,3.
3.5.1.1 Uji Validitas Tes
Instrumen penelitian berupa soal – soal pretest dan posttest yang diuji
validitasnya dengan tingkat signifikansi 0,05. Adapun hasil uji validitas untuk
soal pretest dan posttest adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Instrumen Prestes dan Postest
Item Soal Corrected Item-Total Keterangan
Correlation
Soal 1 .841 Valid
Soal 2 .328 Valid
Soal 3 .841 Valid
Soal 4 .205 Tidak valid
Soal 5 .308 Valid
Soal 6 .841 Valid
Soal 7 .333 Valid
Soal 8 .841 Valid
Soal 9 .841 Valid
Soal 10 .398 Valid
Soal 11 .379 Valid
Soal 12 .841 Valid
Soal 13 .841 Valid
Soal 14 .841 Valid
Soal 15 .438 Valid
Soal 16 .841 Valid
Soal 17 .841 Valid
Soal 18 .489 Valid
Soal 19 .841 Valid
Soal 20 .841 Valid
40
Setelah diadakan uji validitas didapat hasil yaitu terdapat 5 butir soal yang
tidak valid. Nomor yang tidak valid antara lain: 4, 22, 24, 25, 29. Pada soal yang
diujikan berjumlah 30 butir soal setelah diadakan uji validitas soal pretest dan
posttest menjadi 25 butir soal.
Tabel 3.10
Kisi-Kisi
Standar Soal Pres-test
Kompetensi dan Post-test Sesudah Uji Validitas
Nomor butir Jumlah
Indikator Soal
Kompetensi Dasar soal
2. Memahami 2.2 Mengenal 1. Menyebutkan 1, 2, 5, 6, 7, 8, 8 soal
pentingnya kegiatan apa 9, 10,
sejarah,
koperasi saja yang ada
ketampakan
dalam dalam koperasi
alam dan meningkatka
2. Menjelaskan
keberagaman n
lambang
kesejahteraan 15, 16, 18, 28, 4 soal
suku bangsa di koperasi beserta
masyarakat
lingkungan artinya
kabupaten/
kota dan 3, 17, 19, 20, 6 soal
3.
27, 30,
provinsi Mengelompokka
n jenis – jenis
koperasi yang
ada di daerahnya
11
4. Menjelaskan 1 soal
tujuan manfaat
41
koperasi
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes
.925 30
42
P=B
JS
Tabel 3.13
Rentang Nilai Taraf Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0,00 – 0,25 Sukar
0,26 – 0,75 Sedang
0,76 – 1,00 Mudah
hasil belajar kognitif antara posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Melalui uji t untuk adakah perbedaan sebelum dan sesudah penelitian
menggunakan –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel > t tabel berarti ada perbedaan sebelum
dan sesudah penelitian. Cara yang selanjutnya yaitu berdasarkan t hitung selanjutnya
dilihat dengan signifikasi. Jika diperoleh signifikasi >0,05 (α) maka 𝐻0 diterima
dan 𝐻𝑎 ditolak. Berarti tidak ada perbedaan pre-test dan post-test. Analisa uji beda
rata-rata ini bisa dilakukan menggunakan bantuan software SPSS 16 for windows
yaitu dengan langkah – langkah: analyze → compare means → independent →
sample t-test.
3.6.4 Uji Hipotesis
Untuk menguji signifikasi perbedaan mean antar kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test
digunakan untuk mengetahui terdapat atau tidak terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dengan kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran
Make a Match. Terdapat atau tidaknya perbedaan yang signifikan dapat dilihat
dari nilai sig.(2-tailed) pada uji t-test. Dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan SPSS for windows version 16.0. Langkah-langkahnya adalah
Analyze – Compare Mean – Independent-Sample T-Test. Adapun hipotesis
statistika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Jika nilai sig.(2-tailed) pada uji t > 0,05, maka H0 diterima.
Artinya tidak ada perbedaan efektivitas antara model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dengan model pembelajaran Make a Match
terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN Tlogo dan
Karangtengah 01 Kecamatan Tuntang Semester II tahun pelajaran
2015/2016
Jika nilai sig.(2-tailed) pada uji t < 0,05, maka Ha diterima.
Artinya ada perbedaan perbedaan efektivitas antara model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan model pembelajaran
Make a Match terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN Tlogo
46