Anda di halaman 1dari 19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian


3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:11) metode penelitian eksperimen adalah
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment)
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Menurut teori tersebut, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari
hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh
peneliti dengan menyisihkan faktor – faktor lain. Jadi metode eksperimen adalah
metode yang sesuai dengan judul penelitian ini, karena penelitian ini
membandingkan dua variabel yaitu dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT dan
Make a Match terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 4 semester II tahun pelajaran
2015/2016 SDN Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Tujuan dari
penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab
akibat, berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan
perlakuan – perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan
menyediakan kontrol untuk perbandingan.
Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah Quasi-Eksperimental
Research. Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap
obyek peneliti serta adanya kontrol. Tujuan dari penelitian eksperimen kuasi ini
adalah untuk menyelidiki ada tidaknya sebab akibat sertaa seberapa besar
hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberi perlakuan – perlakuan
tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol untuk
perbandingan.
3.1.2 Desain Penelitian
Adapun desain eksperimen yang akan digunakan adalah Non-equivalent
Control Group Design, dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random. Kemudian
kedua kelompok tersebut baik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi

28
29

pre-test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok


eksperimen (01) dan kontrol (03).
Secara homogenitas, hasil pre-test yang baik adalah bila nilai kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan
(treatment) yang diberikan kepada kelompok eksperimen (X) yaitu dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kelompok kontrol diajar
dengan pembelajaran Make a Match dan hasil belajar (02&04)

Tabel 3.1
Pola Eksperimen
Grup 𝑷𝒓𝒆𝒕𝒆𝒔𝒕 Variabel Bebas Posttest
Kelompok Eksperimen O1 X1 O2
Kelompok Kontrol O3 X2 O4

Keterangan :
01 dan 03: Pretest (tes awal)
02 dan 04: Posttest (tes akhir)
𝑋1 : Perlakuan dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT
𝑋2 : Perlakuan dengan pembelajaran kooperatif tipe make a match
3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitain
Penelitian ini dilakukan di kelas 4 SD Negeri Tlogo dan Karangtengah 01.
Lokasi kedua SD tersebut terletak dalam satu daerah yaitu di Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun
pelajaran 2015/2016 pada bulan Februari sampai bulan April 2016.
Tabel 3.2
Lokasi dan Waktu Penelitian
Jenis Waktu / Minggu Ke
Kegiatan Februari 2016 Maret 2016 April 2016
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Pelaksanaan
Analisis Data
30

Penyusun
Laporan

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


3.1.1 Variabel Penelitian
Slameto (2015:195) variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang
apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi. Adapula yang mendefinisikan
variabel sebagai suatu karakteristik dari orang, objek atau gejala yang memiliki
nilai yang berbeda – beda. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y):
1. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
(Sugiyono,2010:39). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu
𝑋1 dan 𝑋2. Variabel bebas 𝑋1 adalah model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dan variabel 𝑋2 adalah model make a match
2. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:39). Variabel terikat
(Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar.
3.2.2 Variabel Operasional
Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel penelitian ini
adalah:
a. Model pembelajaran NHT adalah metode pembelajaran yang berfokus pada
kelompok yang melibatkan siswa untuk bekerja sama di dalam menelaah
materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dengan cara penomoran,
pemberian pertanyaan dan menyelesaikan pertanyaan dengan diskusi didalam
kelompok.
b. Model pembelajaran make a match adalah metode pembelajaran yang
memberikan tugas kepada siswa melalui media kartu – kartu yang berisi
pertanyaan dan jawaban, sehingga melalui kartu yang siswa dapatkan, maka
31

dengan sendirinya siswa membentuk kelompok – kelompok kerja


berdasarkan hasil dari jawaban yang terdapat pada kartu masing – masing.
c. Hasil belajar IPS dalam penelitian ini adalah perolehan skor hasil belajar yang
dilihat dari aspek kognitif, pemerolehan skor didapatkan dari posttes.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitain ini siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo dan SD Negeri
Karangtengah 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Dengan jumlah
siswa SD Negeri Tlogo yaitu 30 anak. Sedangkan jumlah siswa SD Negeri
Karangtengah 01 yaitu 30. Alasan peneliti memilih SD Negeri Tlogo dan SD
Negeri Karangtengah 01 karena SD tersebut terletak dalam satu gugus yang sama.
Kedua SD tersebut juga memiliki jumlah siswa yang seimbang. Lokasi sekolah
terletak di daerah perkampungan sehingga proses belajar mengajar tidak
terganggu dengan kebisingan kendaraan. Letak kedua SD tidak terlalu jauh,
sehingga mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam melakukan
penelitian ini SD Negeri Tlogo dan SD Karangtengah 01 belum menggunakan
model pembelajaran NHT dan Make a Match.
Tabel 3.3
Daftar Subjek Penelitian
No Nama SD Jumlah Siswa Keterangan
Kelas 4
1. SD Negeri Tlogo 30 Putra : 18
Putri : 12
2. SD Negeri 30 Putra : 15
Karangtengah 01 Putri : 12

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian
pengajar dalam pemberian perlakuan (treatment) di dalam kelas. Sehingga
pelaksanaan pembelajaran benar – benar sesuai dengan kondisi dan proses yang
diharapkan. Dalam observasi penelitian ini menggunakan pengamatan keaktifan
siswa dan ketrampilan guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran NHT dan Make a Match.
32

b. Tes
Tes yang diberikan untuk mengetahui data awal hasil belajar siswa
sebelum diberi perlakuan yaitu dengan uji kesetaraan dan setelah diberi perlakuan
yaitu hasil belajar antara dua kelompok.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang identitas
dari siswa. Dalam hal ini data yang diperoleh adalah daftar nama siswa – siswa
kelas 4, sebagai bukti nyata dari penelitian yang telah dilakukan tersebut biasanya
dalam bentuk foto ataupun video.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Untuk dapat membuat sebuat simpulan, diperlukan serangkaian data yang
mendukung. Tentu saja aktivitas ini membutuhkan sebuah proses pengumpulan
data dari subjek yang tepat. Langkah utama dalam proses pengumpulan data
adalah menyiapkan alat yang tepat yang memenuhi persyaratan validitas dan
reliabilitas (Slameto, 2015:227). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah lembar observasi yang dilakukan pada saat pembelajaran dan tes yang
dilaksanakan setelah pembelajaran dilakukan. Observasi dilakukan untuk
mengontrol proses pembelajaran agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Tes
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menjalani pembelajaran.
3.4.2.1 Observasi
Sebelum instrumen observasi dibuat, dibuat terlebih dahulu kisi – kisinya.
Konsep dasar penyusunan instrumen observasi dalam hal ini adalah prosedur
pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan Make a Match
Tabel 3.4
Kisi – Kisi Observasi Penggunaan Model Pembelajaran
NHT
No Langkah Aspek-aspek yang diobservasi Keterlaksanaan
kegiatan Sintak
Ya Tidak
1 Kegiatan 1. Menyiapkan alat dan bahan.
Awal:
2. Apersepsi kegiatan siswa.
33

3. Membentuk kelompok-kelompok
kooperatif.
4. Menentukan posisi kelompok dan
perpindahan kelompok.
5. Menyampaikan materi dan tujuan
yang akan dipelajari
2. Kegiatan 6. Menyampaikan langkah-langkah
Inti : pembelajaran dengan NHT.
Eksplorasi
7. Guru menjelaskan materi yang
akan dipelajari.
8. Siswa menyimak penjelasan guru
9. Setiap kelompok diberikan materi
untuk didiskusikan dengan
menggunakan LKS
10. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk berdiskusi memahami
materi.
Elaborasi 11. Setelah mendapat pertanyaan
yang terdapat dalam LKS, siswa
berpikir bersama untuk
menemukan jawaban
12. Siswa berpikir bersama dan
menyatukan pendapatnya terhadap
jawaban pertanyaan
13. Guru memanggil siswa dengan
nomor tertentu.
14. Siswa yang nomornya sesuai
mengacungkan tangan dan
mencoba menjawab pertanyaan /
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
15. Kelompok lain diberi kesempatan
untuk berpendapat dan bertanya
16. Mengumpulkan tugas untuk dinilai.
Konfirmasi 17. Bertanya jawab meluruskan
kesalah pahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan.
34

3. Kegiatan 18. Melakukan refleksi


Penutup pembelajaran dengan melibatkan
siswa.
19. Menyusun rangkuman
pembelajaran dengan melibatkan
siswa.
20. Melakukan evalusi.

Tabel 3.5
Kisi – Kisi Observasi Penggunaan Model Pembelajaran
Make a Match
No Langkah Aspek-aspek yang diobservasi Keterlaksanaan
kegiatan Sintak
Ya Tidak
1 Kegiatan 1. Menyiapkan alat dan bahan.
Awal:
2. Salam pembuka dan doa
3. Apersepsi kegiatan siswa.
4. Menyampaikan materi dan tujuan
yang akan dipelajari
5. Siswa mendengarkan topik yang
akan dibahas pada hari ini
2. Kegiatan 6. Siswa menyebutkan jenis – jenis
Inti : koperasi yang ada di sekitar
mereka
Eksplorasi
7. Guru mengajak siswa bertanya
jawab mengenai kegiatan atau
bidang usaha dari koperasi
8. Siswa menyimak penjelasan guru
Elaborasi 9. Siswa diorganisasikan guru dengan
membentuk kelompok besar dalam
kelas
10. Siswa mendengarkan langkah –
langkah permainan yang
disampaikan oleh guru
11. Siswa memperhatikan guru
dalam mengocok semua kartu
hingga tercampur antara kartu
pertanyaan dan jawaban.
35

12. Siswa dibagikan 1 kartu secara


acak.
13.. Siswa mendapatkan kartu dan
siswa mencari pasangan yang
mempunyai kartu yang cocok
dengan kartunya.
14. Siswa diberi waktu untuk mencari
pasangannya oleh guru

15. Siswa menemukan pasangan


sebelum waktunya diberikan point
atau reward oleh guru.
16. Siswa yang telah terbentuk dalam
kelompok berdasarkan kartu,
diminta guru untuk mendiskusikan
tentang materi koperasi
berdasarkan kartu yang diperoleh.
17. Kelompok mengutus salah satu
perwakilan untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
18. Siswa dari kelompok lain
memberikan tanggapan pada hasil
presentasi kelompok.
Konfirmasi 19. Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya mengenai hal – hal yang
belum dipahami.
20. Siswa bersama guru melakukan
tanya jawab, sekaligus meluruskan
kekeliruan pemahaman,
memberikan penguatan dan
penyimpulan
3. Kegiatan 21. Melakukan refleksi
Penutup pembelajaran dengan melibatkan
siswa.
22. Menyusun rangkuman
pembelajaran dengan melibatkan
siswa.
23. Melakukan evalusi.
36

Tabel 3.6
Lembar Observasi Respon Siswa dalam Penerapan Model NHT pada
Kelompok Eksperimen
No Aspek-aspek yang diobservasi Keterlaksanaan
Ya Tidak
1. Siswa berdoa bersama
2. Siswa memberi salam kepada guru

3. Siswa tidak ramai saat pembagian name tag


4. Siswa berantusias saat kegiatan apersepsi.

5. Siswa mendengarkan materi dan tujuan yang


disampaikan guru.
6. Siswa memperhatikan demonstrasi guru mengenai
pembagian nomor dalam setiap anggota.
7. Siswa bergabung dengan anggotanya masing – masing

8. Siswa mendengarkan dan memahami penjelasan guru


9. Siswa bersama kelompok bekerja sama mengidentifikasi
masalah .
10. Siswa berdiskusi memahami materi dengan saling
bertukar pendapat.
11. Siswa yang disebutkan nomornya menjawab atau
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
12. Kelompok lain memberikan tanggapan dan bertanya
terhadap hasil diskusi dari kelompok yang lain
13. Siswa mengumpulkan tugas diskusi

14. Siswa bersama guru meluruskan kesalah pahaman,


memberikan penguatan dan penyimpulan.
15. Siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan refleksi
pembelajaran.
16. Siswa menyusun rangkuman pembelajaran .

17. Siswa dapat menjawab soal evaluasi.


37

Tabel 3.7
Lembar Observasi Respon Siswa dalam Penerapan Model Make a Match
pada Kelas Kontrol
No Aspek-aspek yang diobservasi Keterlaksanaan
Ya Tidak
1. Siswa berdoa bersama
2. Siswa memberi salam kepada guru

3. Siswa tidak ramai saat pembagian name tag


4. Siswa berantusias saat kegiatan apersepsi.

5. Siswa mendengarkan materi dan tujuan yang


disampaikan guru.
6. Siswa memperhatikan domonstrasi guru mengenai
langkah – langkah pembelajaran make a match
7. Siswa memperhatikan ketika guru sedang membagikan
kartu
8. Siswa mendengarkan dan memahami penjelasan guru
9. Siswa memikirkan soal/jawaban yang ada dikartu yang
telah dibawa siswa
10. Siswa mencari pasangan melalui kartu soal/jawaban
yang cocok dnegan kartu yang dibawa siswa dengan
waktu yang telah ditentukan
11. Setalah menemukan pasangan, siswa mencocokan soal
dan jawaban
12. Siswa mendapat kartu kembali yang berbeda

13. Siswa dan guru bersama – sama mencocokan jawaban

14. Siswa bersama guru meluruskan kesalah pahaman,


memberikan penguatan dan penyimpulan.
15. Siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan refleksi
pembelajaran.
16. Siswa menyusun rangkuman pembelajaran .

17. Siswa dapat menjawab soal evaluasi.


38

3.4.2.2 Lembar Soal Tes


Instrumen pengumpulan data berikutnya adalah tes. Tes yang dimaksud
adalah pretest dan posttest. Adapun kisi – kisi soal tes mengacu pada Standar
Kompetensi yang perlu dicapai oleh siswa.Penelitian ini menggunakan teknik tes
yang berbentuk obyektif dengan jenis pilihan ganda. Kisi – kisi butir soal tes

tertulis dapat disajikan dalam tabel 3.7 sebagai berikut:


Tabel 3.8
Kisi-kisi Butir Soal
IPS Kelas 4 Semester
2 Nomor Jumlah
Standar Kompetensi Soal
Indikator butir
Kompetensi Dasar
soal
2. Memahami 2.2 Mengenal 1. Menyebutkan 1, 2, 4, 5, 9 soal
pentingnya kegiatan apa saja 6, 7, 8, 9,
sejarah,
koperasi yang ada dalam 10,
ketampakan
dalam koperasi
alam dan meningkatka
2. Menjelaskan 15, 16,
keberagaman n 18, 22, 5 soal
lambang koperasi
kesejahteraan
suku bangsa beserta artinya 28,
masyarakat
di lingkungan
3. Mengelompokkan
kabupaten/ jenis – jenis koperasi 3, 17, 19, 8 soal
yang ada di 20,25, 27,
kota dan
daerahnya 29, 30,
provinsi
4. Menjelaskan
11 1 soal
tujuan manfaat
koperasi

5. Menyebutkan 12, 13, 7 soal


kelengkapan 14, 21,
organisasi koperasi 24, 26,
23,
39

3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen


3.5.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2002:144). Teknik yang
digunakanuntuk menguji kevalidan instrument menggunakan teknik corrected

item to total score correlation yang dinotasikan (r), yang mengatakan bahwa
suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien
corrected item to total correlation≥ 0,3.
3.5.1.1 Uji Validitas Tes
Instrumen penelitian berupa soal – soal pretest dan posttest yang diuji
validitasnya dengan tingkat signifikansi 0,05. Adapun hasil uji validitas untuk
soal pretest dan posttest adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Instrumen Prestes dan Postest
Item Soal Corrected Item-Total Keterangan
Correlation
Soal 1 .841 Valid
Soal 2 .328 Valid
Soal 3 .841 Valid
Soal 4 .205 Tidak valid
Soal 5 .308 Valid
Soal 6 .841 Valid
Soal 7 .333 Valid
Soal 8 .841 Valid
Soal 9 .841 Valid
Soal 10 .398 Valid
Soal 11 .379 Valid
Soal 12 .841 Valid
Soal 13 .841 Valid
Soal 14 .841 Valid
Soal 15 .438 Valid
Soal 16 .841 Valid
Soal 17 .841 Valid
Soal 18 .489 Valid
Soal 19 .841 Valid
Soal 20 .841 Valid
40

Soal 21 .568 Valid


Soal 22 .260 Tidak Valid
Soal 23 .516 Valid
Soal 24 .267 Tidak Valid
Soal 25 .088 Tidak Valid
Soal 26 .508 Valid
Soal 27 .088 Valid
Soal 28 .438 Valid
Soal 29 .212 Tidak Valid
Soal 30 .339 Valid

Setelah diadakan uji validitas didapat hasil yaitu terdapat 5 butir soal yang
tidak valid. Nomor yang tidak valid antara lain: 4, 22, 24, 25, 29. Pada soal yang
diujikan berjumlah 30 butir soal setelah diadakan uji validitas soal pretest dan
posttest menjadi 25 butir soal.
Tabel 3.10
Kisi-Kisi
Standar Soal Pres-test
Kompetensi dan Post-test Sesudah Uji Validitas
Nomor butir Jumlah
Indikator Soal
Kompetensi Dasar soal
2. Memahami 2.2 Mengenal 1. Menyebutkan 1, 2, 5, 6, 7, 8, 8 soal
pentingnya kegiatan apa 9, 10,
sejarah,
koperasi saja yang ada
ketampakan
dalam dalam koperasi
alam dan meningkatka
2. Menjelaskan
keberagaman n
lambang
kesejahteraan 15, 16, 18, 28, 4 soal
suku bangsa di koperasi beserta
masyarakat
lingkungan artinya

kabupaten/
kota dan 3, 17, 19, 20, 6 soal
3.
27, 30,
provinsi Mengelompokka
n jenis – jenis
koperasi yang
ada di daerahnya
11
4. Menjelaskan 1 soal
tujuan manfaat
41

koperasi

5. Menyebutkan 12, 13, 14, 21, 6 soal


kelengkapan 26, 23,
organisasi
koperasi

3.5.2 Uji Reliabilitas


Setelah dilakukan uji validitas, langkah berikut yang perlu dilakukan
sebelum melakukan uji coba instrumen adalah dilakukan uji reliabilitas.
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat
dipercaya dan pada prinsipnya pengukuran ini dapat memberikan hasil
pengukuran kembali terhadap subyek yang sama (Azwar, 2008). Teknik yang
digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen menggunakan teknik
ReliabilityCoefficient Alpha menggunakan program SPSS. Uji reliabilitas
dilakukan oleh bantuan SPSS 16, 0. Tingkat reliabilitas instrument menggunakan
kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2002:155) sebagai berikut:
Tabel 3.11
Kriteria Reliabilitas Soal
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800-1,00 Tinggi
Antara 0,600-0,800 Cukup
Antara 0,400-0,600 Agak Rendah
Antara 0,200-0,400 Rendah
Antara 0,000-0,200 Sangat Rendah (tidak berkolerasi)

Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Cronbach's Alpha N of Items

.925 30
42

Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas instrument


tes sebesar 0,925 termasuk dalam kategori tinggi. Hasil analisis tersebut
menunjukkan bahwa instrument tes layak digunakan untuk mengukur variabel
penelitian.
3.5.2.1 Uji Taraf Kesukaran Soal
Tujuan dari uji taraf kesukaran adalah untuk mengetahui bahwa tingkat
kesukaran instrumen yang digunakan dalam penelitian. Soal yang baik adalah soal
yang tidak terlalu mudah atau soal yang tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu
mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya.
Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa
dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.
Menurut Arikunto (2010: 207 – 210) menyatakan bahwa bilangan yang
menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty
index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00. Indeks
kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran
0,00 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Rumus yang digunakan untuk
mencari taraf kesukaran adalah:

P=B
JS

Gambar 3.1 Taraf

Kesukaran Keterangan: P= Indeks kesukaran


B= Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan
benar JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka
semakin sulit soal tersebut. Sebaliknya semakin besar indeks kesulitan yang
diperoleh maka semakin mudah soal tersebut. Untuk menentukan tingkat
kesukaran butir soal dapat dilihat tabel berikut:
43

Tabel 3.13
Rentang Nilai Taraf Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0,00 – 0,25 Sukar
0,26 – 0,75 Sedang
0,76 – 1,00 Mudah

Dari hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada


tabel:
Tabel 3.14
No Indeks Kesukaran
Hasil Tingkat Kesukaran Soal Indeks Tingkat
Prestest Kesukaran
dan Postest
Mudah Sedang Sukar
1. 0,83 √
2. 0,5 √
3. 0,73 √
4. 0,17 √
5. 0,60 √
6. 0,23 √
7. 0,23 √
8. 0,83 √
9. 0,93 √
10. 0,63 √
11. 0,83 √
12. 0,83 √
13. 0,83 √
14. 0,53 √
15. 0,83 √
16. 0,83 √
17. 0,43 √
18. 0,83 √
19. 0,83 √
20. 0,7 √
21. 0,6 √
22. 0,73 √
23. 0,60 √
24. 0,53 √
25. 0,73 √
Sumber: dari data yang telah dioalah.
44

3.6 Teknik Analisis Data


Analisis data adalah suatu langkah yang paling menentukan dalam suatu
penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian.
Data yang terkumpul dari hasil tes akhir pada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata – rata dipakai uji t yang dilakukan
dengan bantuan SPSS. Pengujian perbedaan rata – rata digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan metode pembelajaran NHT dan
make a macth terhadap hasil belajar IPS.
3.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang
berasal dari kedua kelompok sampel berdistribusi normal atau tidak. uji
normalitas data diukur dengan menggunakan One-Sample-Kolmogorov-Smirnov
Test, jika hasilnya p <0,05 data dikatakan tidak signifikan atau tidak normal, dan
jika hasilnya p >0,05 maka dikatakan signifikan atau data normal.
Dalam uji normalitas, data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS
yaitu dengan cara analyze → nonparametrik → one sampel KS → masukan
variabel pada jendela variabel → klik normal pada test distribution → kemudian
klik ok.
3.6.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
mempunyai varian yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok memiliki varian
yang sama maka kedua kelompok tersebut dikatakan homogen.
Jika nilai signifikansi >0,05 maka data yang di uji adalah homogen. Jika
signifikansi <0,05 maka data yang di uji tidak homogen. Pengujian homogenitas
varian ini bisa dilakukan menggunakan bantuan software SPSS yaitu dengan
langkah – langkah analyze → compare means → one way anova atau dengan cara
analyze → descriptive statistic → explore.
3.6.3 Uji Beda (t-test)
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independent secara parsial
terhadap variabel dependen. Uji beda atau t-test yang digunakan adalah paired
sample t-test. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
45

hasil belajar kognitif antara posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Melalui uji t untuk adakah perbedaan sebelum dan sesudah penelitian
menggunakan –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel > t tabel berarti ada perbedaan sebelum
dan sesudah penelitian. Cara yang selanjutnya yaitu berdasarkan t hitung selanjutnya
dilihat dengan signifikasi. Jika diperoleh signifikasi >0,05 (α) maka 𝐻0 diterima
dan 𝐻𝑎 ditolak. Berarti tidak ada perbedaan pre-test dan post-test. Analisa uji beda
rata-rata ini bisa dilakukan menggunakan bantuan software SPSS 16 for windows
yaitu dengan langkah – langkah: analyze → compare means → independent →
sample t-test.
3.6.4 Uji Hipotesis
Untuk menguji signifikasi perbedaan mean antar kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test
digunakan untuk mengetahui terdapat atau tidak terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dengan kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran
Make a Match. Terdapat atau tidaknya perbedaan yang signifikan dapat dilihat
dari nilai sig.(2-tailed) pada uji t-test. Dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan SPSS for windows version 16.0. Langkah-langkahnya adalah
Analyze – Compare Mean – Independent-Sample T-Test. Adapun hipotesis
statistika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


Jika nilai sig.(2-tailed) pada uji t > 0,05, maka H0 diterima.
Artinya tidak ada perbedaan efektivitas antara model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dengan model pembelajaran Make a Match
terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN Tlogo dan
Karangtengah 01 Kecamatan Tuntang Semester II tahun pelajaran
2015/2016

Jika nilai sig.(2-tailed) pada uji t < 0,05, maka Ha diterima.
Artinya ada perbedaan perbedaan efektivitas antara model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan model pembelajaran
Make a Match terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN Tlogo
46

dan Karangtengah 01 Kecamatan Tuntang Semester II tahun


pelajaran 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai