Siapkan alat dan bahan. Dibuat larutan kuarsetin 1000 ppm dengan cara di timbang 10 mg kuarsetin, kemudian dilarutkan dengan etanol p.a hingga 10 mL. Kemudian dibuar larutan standar kuarsetin 40, 60, 80, 100, dan 120 ppm pada masing-masing labu ukur 10 mL dan ditambahkan etanol p.a sampai tanda batas.
- Penentuan panjang gelombang maksimum
Ambil 1 mL larutan baku kerja kuarsetin 100 ppm ditambahkan dengan 1 mL AlCl3 10% dan 8 mL asam asetat 5%. Diamkan selama 30 menit dan lakukan pembacaan dengan Spektrofotometri UV-VIS pada panjang gelombang 350-450 nm.
- Penentuan operating time kuarsetin
Larutan kuarsetin 100 ppm diambil sebanyak 1 mL ditambahkan dengan 1 mL AlCl3 10% dan 8 mL asam asetat 5%. Larutan tersebut diukur absorbansinya pada panjang gelombang yang telah diperoleh dengan interval pada waktu 2 menit selama 60 menit sampai diperoleh absorbansi yang stabil.
- Penentuan kurva baku kuarsetin
Larutan induk 1000 ppm diambil sebanyak 0,4 ; 0,6 ; 0,8 ; 1,0 dan 1,2 mL, simasukkan pada masing-masing labu ukur 10 mL dan ditambahkan etanol p.a sampai tanda batas, Sehingga dihasilkan larutan seri kadar kuarsetin sebesar 40, 60, 80, 100, dan 120 ppm. Seri kadar masing-masing diambil sebanyak 1 mL ditambahkan dengan 1 mL AlCl3 10% dan 8 mL asam asetat 5%. Didiamkan selama Operating Time dan dilakukan pembacaan dengan menggunakan Spektrofotometri UV-VIS pada panjang gelombang maksimum.
- Penetapan kadar flavonoid total
Ditimbang 10 mg ekstrak kemudian dilarutkan dengan pelarut p.a sampai volumenya 10 mL, sehingga diperoleh konsentrasi larutan ekstrak 1000 ppm. Larutan dipipet 1 mL dibuat pengenceran 100 ppm pada labu ukur 10 mL dan ditambahkan etanol p.a sampai tanda batas. Sampel diambil sebanyak 1 mL, kemudian ditambahkan dengan 1 mL AlCl3 10% dan 8 mL asam asetat 5%. Didiamkan selama Operating Time dan dilakukan pembacaan dengan menggunakan Spektrofotometri