Anda di halaman 1dari 2

IV.

CARA KERJA

- Pembuatan larutan induk


Siapkan alat dan bahan. Dibuat larutan kuarsetin 1000 ppm dengan cara
di timbang 10 mg kuarsetin, kemudian dilarutkan dengan etanol p.a
hingga 10 mL. Kemudian dibuar larutan standar kuarsetin 40, 60, 80,
100, dan 120 ppm pada masing-masing labu ukur 10 mL dan
ditambahkan etanol p.a sampai tanda batas.

- Penentuan panjang gelombang maksimum


Ambil 1 mL larutan baku kerja kuarsetin 100 ppm ditambahkan dengan
1 mL AlCl3 10% dan 8 mL asam asetat 5%. Diamkan selama 30 menit
dan lakukan pembacaan dengan Spektrofotometri UV-VIS pada panjang
gelombang 350-450 nm.

- Penentuan operating time kuarsetin


Larutan kuarsetin 100 ppm diambil sebanyak 1 mL ditambahkan
dengan 1 mL AlCl3 10% dan 8 mL asam asetat 5%. Larutan tersebut
diukur absorbansinya pada panjang gelombang yang telah diperoleh
dengan interval pada waktu 2 menit selama 60 menit sampai diperoleh
absorbansi yang stabil.

- Penentuan kurva baku kuarsetin


Larutan induk 1000 ppm diambil sebanyak 0,4 ; 0,6 ; 0,8 ; 1,0 dan 1,2
mL, simasukkan pada masing-masing labu ukur 10 mL dan
ditambahkan etanol p.a sampai tanda batas, Sehingga dihasilkan larutan
seri kadar kuarsetin sebesar 40, 60, 80, 100, dan 120 ppm. Seri kadar
masing-masing diambil sebanyak 1 mL ditambahkan dengan 1 mL
AlCl3 10% dan 8 mL asam asetat 5%. Didiamkan selama Operating
Time dan dilakukan pembacaan dengan menggunakan Spektrofotometri
UV-VIS pada panjang gelombang maksimum.

- Penetapan kadar flavonoid total


Ditimbang 10 mg ekstrak kemudian dilarutkan dengan pelarut p.a
sampai volumenya 10 mL, sehingga diperoleh konsentrasi larutan
ekstrak 1000 ppm. Larutan dipipet 1 mL dibuat pengenceran 100 ppm
pada labu ukur 10 mL dan ditambahkan etanol p.a sampai tanda batas.
Sampel diambil sebanyak 1 mL, kemudian ditambahkan dengan 1 mL
AlCl3 10% dan 8 mL asam asetat 5%. Didiamkan selama Operating
Time dan dilakukan pembacaan dengan menggunakan Spektrofotometri

Anda mungkin juga menyukai