Anda di halaman 1dari 6

Nama : Yasinta Rohadatul AIsy

NIM : G1A022050
Kelas : Biologi A

1. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran suatu populasi:


1) Faktor Biotik:
 Natalitas (Angka Kelahiran): Semakin tinggi tingkat kelahiran, semakin cepat pula
populasi akan bertambah. Faktor yang mempengaruhi natalitas antara lain:
o Usia reproduksi: Individu yang berada pada usia reproduksi (dewasa) akan
menghasilkan keturunan.
o Kesuburan: Kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan.
o Faktor sosial: Norma dan budaya yang mempengaruhi pernikahan dan
kehamilan.
o Faktor ekonomi: Ketersediaan sumber daya untuk membesarkan anak.
 Mortalitas (Angka Kematian): Semakin tinggi tingkat kematian, semakin lambat pula
populasi akan bertambah. Faktor yang mempengaruhi mortalitas antara lain:
o Penyakit: Penyakit menular dan kronis dapat meningkatkan angka kematian.
o Bencana alam: Bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan gunung
meletus dapat menyebabkan kematian massal.
o Predasi: Hewan dimakan oleh predatornya.
o Faktor sosial: Kematian akibat perang, kelaparan, dan kemiskinan.
 Migrasi: Perpindahan individu dari satu tempat ke tempat lain. Migrasi dapat
menyebabkan pertambahan atau penurunan populasi di suatu tempat. Faktor yang
mempengaruhi migrasi antara lain:
o Ketersediaan sumber daya: Individu berpindah ke tempat lain untuk mencari
makanan, air, dan tempat tinggal yang lebih baik.
o Bencana alam: Bencana alam dapat memaksa individu untuk berpindah
tempat tinggal.
o Perang dan konflik: Perang dan konflik dapat menyebabkan perpindahan
penduduk.
2) Faktor Abiotik:
 Ketersediaan sumber daya: Ketersediaan makanan, air, dan tempat tinggal yang
memadai akan mendukung pertumbuhan populasi.
 Iklim dan cuaca: Iklim dan cuaca yang ekstrem dapat membahayakan kelangsungan
hidup individu dan
 Bencana alam: Bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus
dapat menyebabkan kematian massal dan kerusakan habitat.
3) Faktor Lainnya:
 Kompetisi: Kompetisi antar individu dalam populasi untuk mendapatkan sumber daya
yang sama dapat menghambat pertumbuhan populasi.
 Predasi: Predasi oleh hewan lain dapat menyebabkan penurunan populasi mangsa.
 Penyakit: Penyakit dapat menyebabkan kematian dan menurunkan tingkat reproduksi.
 Polusi: Polusi lingkungan dapat membahayakan kelangsungan hidup individu dan
ukuran populasi selalu berubah dan dinamis. Faktor-faktor yang disebutkan di atas
saling terkait dan dapat mempengaruhi satu sama lain.
Contoh:
 Jika terjadi bencana alam, seperti gempa bumi, maka mortalitas akan meningkat dan
populasi akan menurun.
 Jika terjadi peningkatan ketersediaan makanan, maka natalitas akan meningkat dan
populasi akan bertambah.
 Jika terjadi migrasi massal, maka populasi di tempat asal migran akan berkurang,
sedangkan populasi di tempat tujuan migran akan bertambah.
Pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi populasi sangat penting untuk
pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup.

2. Perbedaan model pertumbuhan eksponensial dan logistik


Model pertumbuhan eksponensial dan logistik adalah dua pendekatan yang digunakan
untuk memodelkan pertumbuhan populasi biologis. Perbedaan utama antara keduanya
terletak pada cara mereka mempertimbangkan pengaruh kepadatan populasi terhadap laju
pertumbuhan.
1) Pertumbuhan Eksponensial
Model ini mengasumsikan bahwa pertumbuhan populasi tidak terbatas oleh
faktor-faktor lingkungan atau batasan sumber daya. Dalam kondisi ideal tanpa
hambatan, populasi akan tumbuh secara eksponensial. Persamaan pertumbuhan
eksponensial dapat direpresentasikan sebagai dN/dt = rN, di mana dN/dt adalah laju
pertumbuhan populasi, r adalah laju pertumbuhan intrinsik, dan N adalah ukuran
populasi pada waktu tertentu. Model ini tidak mempertimbangkan pengaruh
kepadatan populasi. Ini berarti bahwa laju pertumbuhan populasi selalu maksimal dan
tidak terpengaruh oleh ketersediaan sumber daya atau batasan lingkungan.
2) Pertumbuhan Logistik
Model logistik mempertimbangkan adanya batasan kapasitas lingkungan (kapasitas
tampung) yang membatasi pertumbuhan populasi. Seiring dengan meningkatnya
kepadatan populasi, laju pertumbuhan melambat hingga mencapai titik di mana
pertumbuhan berhenti dan populasi mencapai kapasitas maksimal. Persamaan logistik
dapat dituliskan sebagai dN/dt = rN * ((K - N)/K), di mana K adalah kapasitas
tampung lingkungan. Model ini sangat terkait dengan kepadatan populasi. Ketika
populasi mendekati kapasitas tampung, laju pertumbuhan populasi melambat dan
akhirnya mencapai keseimbangan di mana laju kelahiran dan kematian seimbang.

Dalam konteks kepadatan populasi, model pertumbuhan eksponensial lebih sesuai


untuk situasi di mana tidak ada batasan sumber daya atau interaksi dengan lingkungan.
Sebaliknya, model logistik lebih realistis ketika kita mengakui adanya batasan kapasitas
lingkungan dan adanya persaingan untuk sumber daya. Dengan demikian, model logistik
memberikan gambaran yang lebih akurat tentang dinamika pertumbuhan populasi di alam
nyata.

3. Definisi dari daya dukung lingkungan dan resistensi Lingkungan


1) Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkungan merujuk pada kapasitas maksimal suatu ekosistem atau
lingkungan untuk mendukung dan mempertahankan suatu populasi tertentu dalam
jangka waktu tertentu. Ini mencakup ketersediaan sumber daya seperti makanan, air,
tempat tinggal, dan kondisi lingkungan lainnya yang mendukung kelangsungan hidup
dan reproduksi suatu populasi tanpa mengakibatkan degradasi lingkungan secara
berkelanjutan
2) Resistensi Lingkungan
Resistensi lingkungan merujuk pada kemampuan suatu ekosistem atau lingkungan
untuk tetap stabil dan mempertahankan integritasnya terhadap perubahan atau
gangguan eksternal. Resistensi lingkungan menggambarkan sejauh mana suatu sistem
ekologi mampu menahan atau mengatasi gangguan seperti perubahan iklim, polusi,
atau aktivitas manusia tanpa mengalami perubahan yang signifikan atau kehancuran.

Dalam konteks ini, daya dukung lingkungan dan resistensi lingkungan saling terkait.
Daya dukung lingkungan yang baik membantu menjaga resistensi lingkungan dengan
menyediakan kondisi yang mendukung keberlanjutan dan stabilitas ekosistem.
Sebaliknya, resistensi lingkungan yang baik dapat meningkatkan daya dukung
lingkungan dengan menahan dampak dari perubahan atau gangguan yang dapat
mempengaruhi kapasitas ekosistem untuk mendukung kehidupan. Kedua konsep ini
penting dalam konteks konservasi alam dan pengelolaan sumber daya untuk memastikan
keberlanjutan lingkungan.

4. Faktor density dependent dan density independent dalam menentukan ukuran populasi.
Faktor density-dependent dan density-independent merujuk pada cara di mana faktor-
faktor tertentu mempengaruhi ukuran populasi secara biologis, tergantung pada kepadatan
populasi saat itu.
1) Faktor density dependent (Terkait Dengan Kepadatan)
a. Interaksi Sosial
Faktor-faktor seperti persaingan untuk sumber daya, penularan penyakit, dan
predasi cenderung menjadi lebih signifikan ketika kepadatan populasi tinggi.
Semakin padat populasi, semakin besar dampak interaksi sosial ini terhadap
ukuran populasi.
b. Kompetisi untuk Sumber Daya
Ketika populasi meningkat, kompetisi untuk sumber daya seperti makanan,
tempat tinggal, dan pasangan berkembang biak dapat meningkat. Hal ini dapat
membatasi kelangsungan hidup dan reproduksi individu dalam populasi.
c. Penularan Penyakit
Dalam populasi padat, penularan penyakit dapat lebih mudah terjadi karena
kontak individu-individu lebih sering. Ini dapat menyebabkan peningkatan
kematian dan pengurangan laju pertumbuhan populasi.
2) Faktor Density-Independent (Tidak Terkait Dengan Kepadatan)
a. Faktor Alamiah dan Eksternal.
Faktor-faktor seperti bencana alam, perubahan iklim, atau peristiwa eksternal
lainnya dapat mempengaruhi populasi terlepas dari kepadatan populasi saat itu.
Contohnya termasuk kebakaran hutan, banjir, atau gelombang panas yang dapat
langsung memengaruhi kelangsungan hidup individu.
b. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Individu.
Beberapa faktor, seperti cuaca ekstrem atau kekurangan makanan yang tidak
berkaitan dengan jumlah populasi, dapat mempengaruhi laju pertumbuhan dan
kelangsungan hidup individu dalam populasi tanpa tergantung pada kepadatan
populasi.
Dengan kata lain, perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa faktor density-dependent
lebih terkait dengan tingkat kepadatan populasi, sementara faktor density-independent tidak
tergantung pada seberapa padat populasi tersebut. Dalam analisis populasi, kedua jenis faktor ini
perlu dipertimbangkan untuk memahami dinamika dan regulasi ukuran populasi secara
menyeluruh.

5. Faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan suatu populasi


Laju pertumbuhan suatu populasi biologis dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa
faktor utama yang mempengaruhi laju pertumbuhan populasi melibatkan interaksi antara
individu-individu dalam populasi dan lingkungan sekitarnya. Berikut adalah beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi laju pertumbuhan populasi:
1. Faktor Natalitas (Kelahiran). Jumlah individu baru yang lahir dalam suatu periode
waktu tertentu dapat meningkatkan populasi.
2. Faktor Kematian (Kematian). Kematian individu dapat mengurangi populasi.
Faktor ini melibatkan kematian alami, predasi, penyakit, dan faktor-faktor lain
yang menyebabkan individu meninggal.
3. Faktor Imigrasi (Masuknya Individu Baru). Jika individu-individu baru memasuki
populasi, hal ini dapat meningkatkan jumlah populasi.
4. Faktor Emigrasi (Keluarnya Individu). Jika individu-individu meninggalkan
populasi, hal ini dapat mengurangi jumlah populasi.
5. Kapasitas Tampung Lingkungan (Carrying Capacity). Populasi tidak dapat terus
tumbuh tanpa batas karena ada batas jumlah individu yang dapat diakomodasi
oleh lingkungan. Kapasitas tampung lingkungan adalah kapasitas maksimal
lingkungan untuk mendukung populasi tertentu.
6. Faktor Ketersediaan Sumber Daya (Resource Availability). Ketersediaan sumber
daya seperti makanan, air, tempat tinggal, dan tempat berkembang biak dapat
mempengaruhi laju pertumbuhan populasi.
7. Faktor Persaingan. Persaingan antarindividu dalam populasi untuk mendapatkan
sumber daya dapat mempengaruhi laju pertumbuhan populasi.
8. Faktor Predasi. Jika ada predator dalam populasi, hal ini dapat mengurangi jumlah
mangsanya dan mempengaruhi laju pertumbuhan populasi mangsa.
9. Faktor Iklim dan Cuaca Kondisi iklim dan cuaca dapat mempengaruhi
ketersediaan sumber daya, reproduksi, dan kelangsungan hidup individu dalam
populasi.
10. Faktor Penyakit. Penyakit dapat menjadi faktor penting dalam mengontrol laju
pertumbuhan populasi dengan mengurangi kelangsungan hidup individu.

Anda mungkin juga menyukai