Anda di halaman 1dari 5

Louis Fingky Alexander Sinaga

Profesi Pendidikan

1. UU 14 th 2005, tentang guru dan dosen?

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UU No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen), yang disahkan pada tanggal 1 Juli 2005, adalah undang-undang
di Indonesia yang mengatur peran, tanggung jawab, dan hak-hak guru dan dosen dalam
sistem pendidikan di Indonesia. Berikut adalah ringkasan dari poin-poin utamanya:

***Memposisikan guru dan dosen sebagai tenaga profesional:** Undang-undang ini


menetapkan guru dan dosen sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mencapai tujuan pendidikan nasional.
Tujuan tersebut termasuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

* Kewajiban pemerintah untuk memenuhi kebutuhan guru:** Undang-undang


mengamanatkan pemerintah untuk memastikan tersedianya guru yang berkualitas, baik
dari sisi kualifikasi akademik maupun kompetensi, di semua jenjang pendidikan. Hal ini
berlaku untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah, serta
pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah.

* Pengembangan profesi bagi guru dan dosen:** Undang-undang menekankan


pentingnya pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru dan dosen.
Pengembangan ini harus dilakukan secara demokratis, berkeadilan, dan
berkesinambungan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan,
kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.

Meskipun UU 14/2005 menyediakan kerangka kerja umum, UU ini mendelegasikan


rincian spesifik mengenai hak-hak dan peraturan-peraturan kepada keputusan dan
peraturan pemerintah yang lebih lanjut.

2. Peraturan Pemerintah No 74 th 2008 tentang guru?

Definisi Guru:
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Tugas Guru:

Mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik.

Menilai dan mengevaluasi hasil belajar siswa.

Mengembangkan kurikulum dan bahan ajar.

Melaksanakan penelitian dan pengembangan.

Melaksanakan program bimbingan dan konseling.

Berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat.

Hak-hak Guru:

Memperoleh penghasilan yang pantas dan penghargaan atas prestasi kerja.

Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan.

Memiliki jaminan kesehatan dan jaminan ketenagakerjaan.

Mendapatkan perlindungan hukum.

Kewajiban Guru:

Melaksanakan tugas keprofesionalan dengan penuh tanggung jawab.

Memiliki kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik.

Menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan.

Melaksanakan tugas mengajar sesuai dengan kurikulum dan bahan ajar yang berlaku.

Membimbing dan mengarahkan mahasiswa.

Menilai dan mengevaluasi hasil belajar mahasiswa.

Mengembangkan diri secara profesional.

Menjaga martabat dan kehormatan profesi guru.

Perubahan:
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru telah beberapa kali mengalami
perubahan, terakhir dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2017.

3. Tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya No 84 tahun 1993?

Keputusan Menteri PAN Nomor 84 Tahun 1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya

Keputusan Menteri PAN Nomor 84 Tahun 1993 (Kepmenpan 84/1993) mengatur tentang
jabatan fungsional guru dan angka kreditnya. Keputusan ini menetapkan:

Jabatan Fungsional Guru:

Kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang guru
dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian
dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.

Guru dikategorikan ke dalam 4 jabatan fungsional:

Guru Pertama

Guru Muda

Guru Madya

Guru Utama

Angka Kredit:

Satuan nilai yang diberikan untuk prestasi kerja guru yang telah distandarisasi.

Diperlukan untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsional.

Diperoleh dari unsur kegiatan:

Pembelajaran

Bimbingan dan konseling

Pengembangan keprofesian berkelanjutan

Mendukung tugas guru

Karya inovatif
Perhitungan Angka Kredit:

Hal ini dilakukan dengan mengalikan nilai butir kegiatan dengan angka kredit.

Nilai butir kegiatan tergantung pada:

Kualitas

Kompleksitas

Dampak

Jangkauan

Ketentuan lainnya:

Kepmenpan 84/1993 telah dicabut dan digantikan oleh Permenpan RB Nomor 16 Tahun
2009.

Permenpan RB 16/2009 mengatur lebih rinci tentang:

Unsur kegiatan

Penilaian angka kredit

Pengembangan keprofesian berkelanjutan

4. Tujuan pendidikan nasional?

Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Berakhlak mulia.

3. Sehat.

4. Berilmu.

5. Cakap.

6. Kreatif.

7. Mandiri.

8. Menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.


Secara ringkas, tujuan pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

Berikut beberapa poin penting terkait tujuan pendidikan nasional:

● Berfokus pada pengembangan potensi peserta didik secara menyeluruh, tidak


hanya aspek kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik.

● Menekankan pada pembentukan karakter bangsa yang beriman, berakhlak


mulia, dan bertanggung jawab.

● Mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga negara yang demokratis


dan mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

● Merupakan cita-cita bersama bangsa Indonesia yang harus diwujudkan melalui


penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.

Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak, mulai dari
pemerintah, lembaga pendidikan, tenaga pendidik, orang tua, dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai