Pengembangan karakter merujuk pada proses membangun nilai-nilai, sikap, dan perilaku yang positif pada individu. Ini dilakukan melalui tahapan pengetahuan, pelaksanaan, dan kebiasaan Karakter yang baik mencakup pemahaman tentang kebaikan, kesukaan terhadap kebaikan, dan pelaksanaan kebaikan tersebut. Tahapan pengembangan karakter melibatkan pengetahuan, dorongan karakter, emosi, dan kebiasaan. Beberapa definisi pengembangan karakter dari berbagai sumber: a) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Pengembangan karakter adalah usaha untuk membangun karakter bangsa yang berlandaskan Pancasila. b) Thomas Lickona Pendidikan karakter adalah usaha yang disengaja untuk membantu anak-anak dan orang dewasa untuk mengembangkan nilai-nilai etika yang penting untuk menjadi warga negara yang baik. c) Mulyasa Pengembangan karakter adalah suatu proses yang terencana untuk membangun kepribadian dan budi pekerti luhur agar peserta didik memiliki karakter yang positif.
Pendidikan karakter bertujuan untuk mendorong lahirnya individu dengan
karakter baik agar mampu bersaing di era modern. Pendidikan karakter merupakan usaha sengaja menggunakan seluruh dimensi kehidupan sekolah untuk mendorong perkembangan karakter optimal. Tujuan utama pendidikan karakter adalah membentuk individu yang berkualitas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan nilai-nilai seperti kejujuran, toleransi, kebersamaan, dan saling menghormati. Pendidikan karakter juga berperan dalam membangun patriotisme, cinta tanah air, semangat kebangsaan, dan penghormatan terhadap kepahlawanan. 2. Alasan Pengembangan Karakter diberikan ke kita sebagai Mahasiswa PGSD Pengembangan karakter diberikan kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dengan beberapa alasan yang penting, yaitu : 1. Sebagai calon pendidik, mahasiswa PGSD perlu memiliki karakter yang baik sebagai contoh dan teladan bagi siswa-siswinya. Dengan memiliki karakter yang baik, mahasiswa PGSD dapat membentuk generasi muda yang berkualitas dan berintegritas. 2. Pengembangan karakter membantu mahasiswa PGSD untuk memahami nilai-nilai moral dan etika yang penting dalam profesi pendidikan. Dengan memiliki karakter yang kuat, mahasiswa PGSD dapat menghadapi berbagai tantangan dan situasi yang mungkin timbul dalam dunia pendidikan dengan bijaksana dan bertanggung jawab. 3. Pengembangan karakter juga membantu mahasiswa PGSD untuk meningkatkan kemampuan interpersonal, kepemimpinan, serta keterampilan sosial yang diperlukan dalam berinteraksi dengan siswa, orang tua, dan rekan kerja. Dengan demikian, pengembangan karakter menjadi landasan penting bagi mahasiswa PGSD dalam menjalani profesi sebagai pendidik yang sukses dan berpengaruh. 3. Penerapan Pengembangan Karakter Permasalahan Saat ini terkadang anak sekolah dasar berperilaku tidak menghormati atau tidk sopan kepada orang lain. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti BAB 3 Topik C : Sikap Menghormati Orang Lain CP Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati dan berbakti kepada orang tua dan guru, dan menyampaikan ungkapan-ungkapan positif (kalimah Ṭayyibah) dalam keseharian. TP 1) Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan cara menghormati orang lain dengan benar. 2) Menemukan cara menghormati orang lain dengan benar ATP 1) Mengetahui pengertian dan cara menghormati orang lain dengan benar. 2) Mengimplementasikan perilaku menghormati orang lain dengan benar dalam kehidupan sehari-hari
Nilai Karakter Sopan santun terhadap orang lain
Konsep atau Langkah Pengembangan 1. Orientasi topik Karakter Diawali dengan video contoh berperilaku sopan santun kepada orang lain. 2. Aktivitas eksplorasi lebih lanjut melalui kegiatan literasi. Membaca teks tentang seorang laki-laki bernama Alqamah. Dia rajin beribadah dan bersedekah. Namun menjelang ajalnya, lidahnya sulit mengucapkan kalimat Laa Ilāha illallāh. Berita ini sampai kepada Rasulullah saw. dan meminta Bilal untuk menemui ibunya 3. Menyampaikan hasil penelusuran kepada teman, menjawab pertanyaan pada buku siswa di buku masing-masing mengenai pesan atau nilai positif dari cerita tersebut. Guru memberi penguatan nilai-nilai positif dari cerita tersebut. 4. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan contoh penerapan sikap sopan santun kepada rang lain dalam kehidupan sehari-hari (dibuat dalam bentuk sekreatif mungkin). 5. Refleksi bersama terkait materi yang sudah diperlajari.