Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

SISTEM PENCERNAAN DAN GIZI (MANUSIA DAN HEWAN)

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Konsep Dasar IPA
Dosen Pengampu : Aldina Eka Andriani, S.Pd., M .Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 6A
1. Amanda Dwi Setyo Rani (1401422174)
2. Faisal Bagus Ardani (1401422175)
3. Alya Novita Siswati (1401422176)

ROMBEL D

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah Konsep Dasar IPA ini yang berjudul “Sistem Pencernaan dan Gizi”
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Aldina Eka
Andriani, S.Pd., M .Pd. pada mata kuliah Konsep Dasar IPA. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang “Sistem Pencernaan dan Gizi” bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Aldina Eka Andriani, S.Pd., M .Pd.selaku dosen pada
mata kuliah Konsep Dasar IPA yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuandan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuanya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 22 September 2022

Penulis

Kelompok 6A

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 4

1.3 Tujuan ............................................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 6

2.1 Pengertian Pernafasan ....................................................................................................................... 6

2.2 Organ yang berperan dalam sistem pernafasan ................................................................................. 6

2.3 Kelenjar serta enzim apa saja yang beperan dalam proses pencernaan manusia ............................ 12

2.4 Proses mekanisme pada sistem pencernaan.....................................................................................15

2.5 Gangguan dari organ sistem pencernaan pada manusia .................................................................. 15

2.6 Sistem pencernaan pada hewan ....................................................................................................... 17

2.7 Pengertian Gizi ................................................................................................................................ 25

2.8 Macam dan Fungsi Gizi .................................................................................................................. 25

2.9 Gangguan yang disebabkan oleh gangguan gizi ............................................................................ 28

BAB III PENUTUP ................................................................................................................................. 30

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................................... 30

3.2 Saran ................................................................................................................................................ 30

3.3 Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 31

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sistem pencernaan merupakan bagian yang sangat vital bagi manusia. Di dalam tubuh
kita terdapat organ-organ tubuh yang berperan dalam proses pencernaan, di mana antara organ
yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Jika ada salah satu organ yang mengalami
gangguan maka sistem pencernaan di dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung secara
optimal.
Dalam rangka menjaga sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik, setiap
individu memerlukan makanan karena dalam makanan terdapat zat – zat gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan
keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Oleh karena itu, dalam
makalah ini akan dipaparkan mengenai organ-organ yang berperan dalam sistem pencernaan,
bagaimana mekanisme sistem pencernaan, dan berbagai macam penyakit yang dapat menyerang
sistem pencernaan baik sistem pencernaan manusia maupun hewan, serta pemaparan mengenai
macam-macam zat gizi, fungsi gizi bagi tubuh, dan juga gangguan yang disebabkan oleh
kekurangan gizi (malnutrisi).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari sistem pencernaan ?

2. Organ apa saja yang berperan dalam sistem pencernaan pada manusia?

3. Kelenjar serta enzim apa saja yang beperan dalam proses pencernaan manusia?

4. Bagaimana proses mekanisme sistem pencernaan manusia?

5. Apa saja gangguan dari organ sistem pencernaan pada manusia?

6. Bagaimana sistem pencernaan pada hewan?

7. Apa yang dimaksud dengan gizi?

8. Apa saja macam dan fungsi gizi bagi tubuh?

9. Apa saja gangguan yang disebabkan oleh kekurangan gizi (malnutrisi)?

4
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem pencernaan.

2. Untuk mengetahui organ apa saja yang berperan dalam sistem pencernaan pada manusia.

3. Untuk mengetahui kelenjar serta enzim apa saja yang beperan dalam proses pencernaan
manusia.
4. Untuk mengetahui proses mekanisme sistem pencernaan manusia.

5. Untuk mengetahui gangguan dari organ sistem pencernaan pada manusia.

6. Untuk mengetahui sistem pencernaan pada hewan

7. Untuk mengetahui apa itu gizi.

8. Untuk mengetahui macam-macam dan fungsi zat gizi.

9. Untuk mengetahui gangguan apa saja yang disebabkan oleh kekurangan gizi (malnutrisi)

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pernafasan
Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sistem organ pencernaan untuk
mengolah makanan agar dapat diserap nutrisinya dan diubah menjadi energi. Sistem organ
pencernaan pun terdiri dari organ-organ yang memiliki peranannya masing-masing dalam
mengolah makanan. Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari
ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan
yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-
organ pencernaan.

2.2 Organ yang Berperan dalam Sistem Pencernaan

1. Mulut

Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan. Makanan pertama kali masuk
ke dalam tubuh melalui mulut yang dicerna secara mekanis dan kimiawi. Pada bagian
mulut terdapat bagian penting, diantaranya adalah gigi, lidah, dan kelenjar lidah.
a. Gigi

Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan yang dikonsumsi agar menjadi lebih
halus dan lebih mudah dicerna. Gigi berfungsi sebagai alat pencernaan
mekanis.Struktur gigi berlapis-lapis mulai dari email yang keras, dentin, pulpa
yang berisi pembuluh darah, pembuluh saraf, dan bagian lainnya yang
mmemperkokoh gigi.

6
b. Lidah

Berfungsi sebagai alat pengecap, membantu mendorong makanan dalam proses


penelanan, membantu membersihkan mulut dan membantu bersuara.
c. Kelenjar ludah

Berfungsi untuk melarutkan makanan, memudahkan penelanan, dan melindungi


selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Kelenjar ludah ada 3
bagian, yaitu:
1) Glandula parotis, menghasilkan ludah yang berbentuk air.

2) Glandula submaksilaris, memproduksi air liur, lalu disekresikan ke dalam mulut


dari bawah lidah

3) Glandula sublingualis, menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.

2. Kerongkongan ( Esofagus)

Dalam proses menelan makanan, organ sistem pencernaan manusia yang berperan
adalah kerongkongan (esofagus). Kerongkongan merupakan saluran yang memiliki
panjang sekitar 25 cm yang tipis sebagai jalan bolus dari mulut menuju
lambung.

Setelah diproses melalui mulut, makanan menuju ke kerongkongan terlebih dahulu


sebelum mencapai lambung. Di kerongkongan, terdapat gerakan peristaltik (seperti
meremas-remas) guna mendorong makanan menuju lambung kurang lebih selama
6 detik. Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara
bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar.

7
3. Lambung

Lambung merupakan organ berbentuk J yang terletak di abwah rusuk terakhir


sebelah kiri. Panjang lambung sekitar 20 cm, diameter 15 cm, dan pH lambung
sekitar 1 - 3,5.
Lambung tersusun atas 3 bagian, yaitu:

a. Kardiak, terdapat otot sfinkter kardiak yang akan membuka jika ada makanan
masuk.
b. Fundus, merupakan bagian tengah lambung dengan bentuk membulat.

c. Pilorus, bagian bawah lambung yang berdekatan dengan usus halus, di dekat
pilorus terdapat sfinkter pilorus yang dapat bergerak secara peristaltik sama
dengan gerak pada esofagus. Dinding lambung menghasilkan hormon gastrin
dan getah lambung yang berfungsi merangsang dinding lambung agar
mensekresikan getah lambung.

Di dalam getah lambung terkandung asam klorida (HCl), enzim pepsin, lipase,
dan renin.

a. Asam klorida (HCl) berfungsi membunuh kuman yang ikut bersama


makanan, mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, merangsang membuka
dan menutupnya sfinkter pilorus, dan merangsang sekresi getah usus.
b. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton.

c. Lipase berfungsi mencerna lemak.

d. Renin berfungsi menggumpalkan kasein yang terdapat dalam susu

8
4. Usus Halus

Pencernaan makanan yang terjadi di usu halus lebih banyak bersifat kimiawi.
Makanan yang sudah menjadi pasta atau kimus (chyme) di dalam lambung akan
didorong ke usus halus dengan gerakan peristaltik usus. Di usus halus,
makanan

akan dipecah lebih lanjut dengan bantuan enzim dari pankreas dan cairan empedu
yang dihasilkan oleh hati. Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang
panjangnya sekitar 6-8meter, lebar 25mm dengan banyak lipatan yang disebut vili.
Vili ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap
proses penyerapan makanan.
Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu:

a. Duodenum (usus 12 jari), panjangnya sekitar 25cm.

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak
setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian
usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari
bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus dua belas jari
merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh
selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat
sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari
pankreas dan kantung empedu.
b. Jejenum (usus kosong)

Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian
kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus

9
penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara
2-8meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus
penyerapandigantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan
dalam usus kosongberupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang
memperluas permukaan dari usus.
c. Ileum (usus penyerapan)

Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia, ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah
duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH
antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12
dan garam-garam empedu. Pada bagian ini, zat-zat makanan diserap oleh tubuh.
Pencernaan di dalam intestinum juga dibantu oleh pankreas. Organ ini
dapat berperan sebagai kelenjar endokrin dengan menghasilkan hormon
insulin dan

sebagai kelenjar eksokrin dengan menghasilkan getah pencernaan berupa


tripsin,amilase, dan lipase.
1. Insulin berfungsi untuk mempertahankan kestabilan kadar gula darah.

2. Tripsin berfungsi memecah protein menjadi pepton.

3. Amilase berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.

4. Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

5. Usus Besar

10
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens,
kolon transversum, dan kolom descendens. Di dalam usus besar sisa makanan akan
dibusukkan oleh bakteri Escherichia coli menjadi feses. Agar sisa makanan yang
masuk ke dalam kolon tidak kembali ke intestinum, di perbatasan kedua usus
tersebut terdapat klep yang bernama klep ileosekum. Di dalam kolon juga terjadi
penyerapan air yang masih tersisa pada makanan sehingga feses menjadi padat.
Feses tersebut melalui gerak peristaltik, kolon akan terdorong sedikit demi sedikit
sehingga mendekati poros usus (rektum). Akibatnya, timbul rangsangan untuk
buang air besar (defekasi). Rangsangan itu disebut gastrokolik. Feses akhirnya
dikeluarkan tubuh melalui anus.

6. Anus (Rectum)

Di dalam usus besar, feses didorong secara teratur dan lambat oleh gerakan
peristaltik menuju ke rektum (poros usus) yang merupakan bagian akhir dari saluran
pencernaan. Bagian bawah poros usus itu akhirnya bermuara pada lubang dubur
yang nantinya mengeluarkan feses. Gerakan peristaltik dikendalikan oleh otot polos
(otot tak sadar). Akan tetapi, pada saat buang air besar otot spingter di anus
dipengaruhi oleh otot lurik (otot sadar). Jadi, proses defekasi (buang air besar)
dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang
diikuti dengan mengendurnya otot spingter anus dan kontraksi kolon serta rektum.
Akibatnya, feses dapat terdorong ke luar anus.

11
2.3 Kelenjar yang Beperan dalam Proses Pencernaan Manusia
Pencernaan makanan berlangsung dalam alat pencernaan. Berlangsungnya proses ini juga
dibantu oleh kelenjar pencernaan. Berikut yang termasuk kelenjar pencernaan :

1. Kelenjar lidah (Saliva)

Kelenjar saliva tersusun atas unit-unit morfologik dan fungsional yang dinamakan
adenomer. Suatu adenomer memiliki bagian sekretoris yang terdiri atas sel-sel
glandularis. Dekat basis sel sekretoris dan duktus interkalaris terdapat sel-sel otot
polos yang disebut mioepitel. Kelenjar saliva yang besar tidak semata-mata
kelompokan adenomer tetapi mengandung unsur-unsur lain seperti jaringan
penyambung, pembuluh darah dan limfe, dan saraf-saraf. Saluran yang terdapat dalam
lobulus dinamakan duktus intralobularis-bergabung menjadi duktus ekstralobularis.
Fungsi kelejar saliva adalah membasahi dan melumasi rongga mulut dan isinya,
memulai pencernaan makanan, menyelenggarakan eksresi zat-zat tertentu seperti urea
dan tiosianat, dan mereabsorpsi natrium dan mengeksresi kalium.

Kelenjar saliva memiliki 3 pasang kelenjar saliva yang besar yaitu kelenjar parotis,
submandibularis, dan sublingualis.

a. Kelenjar Parotis

Kelenjar parotis merupakan kelenjar asinosa bercabang, bagian sekretorisnya terdiri


atas sel-sel seromukosa. Granula-granula sekresinya kaya akan protein dan
memiliki akitivitas amylase.
b. Kelenjar Submandibularis (Submaxilaris)

Kelenjar submandibularis merupakan kelenjar tubuloasiner bercabang. Bagian


sekretorisnya tersusun atas sel-sel mukosa dan seromukosa. Sel-sel seromukosa
mengandung granula-granula sekresi protein dengan aktivitas amilotik lemah. Sel-
sel pada kelenjar submandibularis dan sublingualis mengandung dan mengsekresi
enzim lisosim, yang aktivitas utamanya adalah menghancurkan dinding bakteri.
c. Kelenjar Sublingualis
Kelenjar sublingualis merupakan kelenjar tubulo-asiner bercabang.

12
2. Kelenjar Hati

Hati adalah kelenjar terbesar pada tubuh manusia dan memiliki konsisten lunak yang
terletak di bawah diafragma di sisi kanan-atas tubuh dan mempunyai sejumlah peran
penting dan mensekresikan empedu. Sel-sel hati mengeluarkan unsur-unsur makanan
ke dalam aliran darah sebagai hasil proses metabolisme zat makanan yang diangkut
vena porta dari usus. Hati terdiri dari dua lobus yaitu lobus kanan hati merupakan
bagian terbesar yang ukurannya lima sampai enam kali lebih besar daripada lobus kiri.
Kedua lobus tersebut terdiri dari 8 segmen yang terdiri dari 1.000 lobulus (lobus
kecil).
Fungsi hati :

a. Menghancurkan sel darah merah

b. Mengabsorsi lemak

c. Membersihkan darah

d. Memproduksi protein

e. Metabolisme protein, lemak dan karbohidrat.

f. Penyimpanan nutrisi

g. Memproduksi cairan empedu dan energi

h. Memproduksi kolestrol dan hormon

3. Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas adalah kelenjar lonjong berwarna keputihan terletak dalam simpul
yang terbentuk dari duodenom dan permukaan bawah lambung. Panjangnya kira-kira 15
sentimeter mulai dari duodenom sampai limpa, dan terdiri atas tiga bagian yaitu kepala
pangkreas, badan pankreas, dan ekor pankreas.
Pankreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan sebagai berikut:

a. Tripsinogen, diaktifkan oleh enzim enterokinase menjadi tripsin. Tripsin berfungsi


mengubah polipeptida menjadi peptida.
b. Kimotripsinogen, diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang berfungsi

13
membantu tripsin.
c. Peptidase, berperan mengubah senyawa peptide menjadi asam amino.

d. Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

e. Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.

f. Nuklease, berfungsi memecah asam nukleat menjadi nukleotida.

g. NaHCO3atau KHCO3 atau ion bikarbonat HCO3-, berfungsi menetralkan suasana


asam yang berasal dari lambung.

Kelenjar pangkreas juga menghasilkan hormon-hormon yang terdiri dari glukagon,


Insulin, dan somatostasin.

a. Hormon glukagon

Glukagon adalah hormon stadium pascaabsorptif pencernaan, yang muncul dalam


masa puasa diantara waktu makan. Fungsi hormon ini terutama adalah katabolik
(penguraian) dan secara umum berlawanan dengan fungsi insulin. Glukagon
bekerja sebagai antagonis insulin dengan menghambat perpindahan glukosa
kedalam sel. Glukagon merangsang penguraian lemak dan pelepasan asam-asam
lemak bebas kedalam darah untuk digunakan sebagai sumber energi.
b. Hormon Insulin

Insulin adalah hormon yang bersifat anabolik (pembangun), dan pelepasannya


selain dirangsang oleh peningkatan kadar glukosa darah juga dirangsang oleh
beberapa asam amino dan hormon pencernaan, misalnya CCK dan sekretin. Insulin
berperan dalam peningkatan transportasi asam amino ke dalam sel, merangsang
pembentukan protein, serta menghambat penguraian simpanan lemak, protein dan
glikogen. Insulin juga menghambat proses glukoneogenesis (pembentukan glukosa
baru) oleh hati.
c. Hormon somatostatin

Somatostatin disebut sebagai hormon penghambat hormon pertumbuhan dan


merupakan salah satu hormon hipotalamus yang mengontrol pelepasan hormon
pertumbuhan dari hipofisis anterior.

14
2.4 Proses Mekanisme Sistem Pencernaan Manusia
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu proses mekanis dan proses kimiawi.
a. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta
peremasanmakanan yang terjadi didalam lambung
b. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim
pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul
yang berukuran kecil.

Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga
proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan
makanan meliputi hal-hal berikut.

a. Ingesti: pemasukan makanan kedalam tubuh melalui mulut.

b. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.

c. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.

d. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan


bantuan enzim, terdapat di lambung.

e. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.

f. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh
melaluianus.
2.5 Gangguan dari Organ Sistem Pencernaan pada Manusia

1. Gastritis

Gastritis adalah radang akut pada dinding lambung karena makanan yang kotor.
Gastritis terbagi menjadi dua jenis, yaitu gastritis akut dan kronis. Gastritis akut
terjadi ketika peradangan di lapisan lambung berlangsung secara tiba-tiba. Kondisi
ini menyebabkan nyeri ulu hati hebat yang bersifat sementara. Namun, jika tidak
ditangani, gastritis akut bisa berlanjut menjadi kronis.

15
2. Parotitis atau gondong,

Parotitis yaitu infeksi pada kelenjar parotis. Parotitis ini disebabkan oleh infeksi virus
dari golongan paramyxovirus yang menyerang kelenjar liur (kelenjar parotis) di
dalam mulut. Infeksi ini dapat menyebabkan pembengkakan serta rasa nyeri pada
kelenjar tersebut
3. Diare

Diare adalah peningkatan frekuensi BAB lebih dari 3 kali dalam sehari disertai
perubahan konsistensi menjadi lebih cair. Kondisi ini bisa disebabkan oleh
perubahan pola makan, infeksi rotavirus, atau bakteri. Diare bisa berlangsung
selama beberapa hari hingga berminggu-minggu. Selain menyebabkan perubahan
frekuensi dan konsistensi BAB, diare juga bisa mengakibatkan penderitanya
mengalami kram perut, demam, kembung, dan mual.
4. Tukak lambung

Gangguan sistem pencernaan yang satu ini ditandai dengan adanya luka lepuh pada
dinding lambung. Penyebabnya adalah infeksi bakteri H. pylori atau efek samping
dari konsumsi obat antiinflamasi non-steroid.
Ketika mengalami tukak lambung, gejala yang umum dialami adalah sakit perut
bagian atas dan kembung. Selain itu, gejala lain yang juga dapat terjadi adalah mual,
muntah, hilangnya nafsu makan, hingga warna feses yang menghitam.
5. Sembelit
Kebalikan dari diare, sembelit terjadi ketika seseorang buang air besar kurang dari tiga
kali per minggu dengan tekstur feses yang keras. Gangguan pencernaan ini bisa terjadi
karena banyak hal. Misalnya, kurang minum air putih dan konsumsi makanan
berserat, hingga pengaruh obat-obatan (seperti antasida atau obat antiinflamasi
nonsteroid).

6. GERD

GERD ditandai dengan naiknya asam dari lambung ke kerongkongan (esofagus).


Gangguan pencernaan ini terjadi karena longgar atau tidak menutup dengan baiknya
katup antara esofagus dan lambung. Asam dari lambung yang naik ke esofagus bisa

16
menyebabkan iritasi. Ketika gejala GERD kambuh, pengidapnya mengalami sensasi
panas di dada, mual, muntah, kesulitan menelan, dan batuk.

2.6 Sistem Pencernaan Pada Hewan

Hewan juga memiliki sistem pencernaan seperti halnya pada manusia.. Sistem pencernaan
pada hewan berbeda – beda, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan
tersebut serta jenis makananya. Berikut ini beberapa sistem pencernaan pada hewan, antara
lain :

1. Pencernaan Hewan Tingkat Rendah

Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan secara intraseluler.


Pencernaan intraseluler menjadi ciri khas dari protozoa seperti Paramecium dan
Amoeba. Besar kemungkinanya hewan tidak mempunyai mulut atau usus.
Pencernaan pada invertebrata dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola makanan,
sel koanosit, dan rongga gastrovaskuler kemudian hasil pencernanan diserap dari
vakuola. Semua limbah pencernaan dikeluarkan dari badan dan zat-zat makanan
yang diabsorpsi masuk kedalam secara difusi.

17
2. Sistem Pencernaan Pada Amfibi

Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran
pencernaan. Salah satu contoh hewan amphibi adalah katak. Secara berturut-turut
saluran pencernaan pada katak meliputi:
a) Rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan
lidahuntuk menangkap mangsa.
b) Esofagus: berupa saluran pendek.
c) Ventrikulus: berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Lambung
katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esophagus dan saluran
keluar menuju anus.
d) Intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal.
e) Usus Halus: duodenum, jejunum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
f) Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka, dan
g) Kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran
reproduksi dan urin. Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan
pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi
lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan
dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan dan pancreas bewarna
kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum).
Pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada
duodenum.

18
3. Sistem Pencernaan pada Aves

Hewan unggas memiliki pencernaan monogastik (perut tunggal) yang berkapasitas


kecil. Makanan ditampung di dalam crop kemudian empedal/ gizzard terjadi
penggilingan sempurna hingga halus. Makanan yang tidak tercerna akan keluar
bersama ekskreta, oleh karena itu sisa pencernaan pada unggas berbentuk cair
(Girisenta, 1980). Unggas mengambil makanannya dengan paruh dan terus ditelan.
Makanan tersebut kemudian disimpan dalam tembolok untuk dilunakkan dan
dicampur dengan getah pencernaan proventrikulus dan kemudian digiling dalam
empedal. Fungsi utama alat tersebut adalah untuk memperkecil ukuran partikel-
partikel makanan.

4. Sistem Pencernaan Pada Pisces

Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Dari rongga
mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar
insang.Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung padaumum-
nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat

19
tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung,
makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya.
Usus bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Fungsi hatimenghasilkan
empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan
lemak. Kantung empedu berfungsi untukmenyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila
diperlukan. Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar
dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan
hormon insulin.

5. Sistem Pencernaan Pada Reptil

Secara berturut-turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:

a. Rongga mulut: bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah,
terdapat deretan gigi yang berbentuk kerucut, gigi menempel pada gusi
sedikit melengkung ke arah rongga mulut dan lidah yang melekat pada tulang
lidahdengan ujung bercabang dua,

b. Esofagus(kerongkongan),

c. Ventrikulus(lambung),

d. Intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.

Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati
pada reptilian memiliki dua lobus (glambir dan yang berwarna kemerahan).
Kantung empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara
lambung dan duodenum

20
6. Sistem Pencernaan Serangga

Saluran pencernaan serangga ini dibedakan menjadi 3 bagian utama, yakni:

a. Saluran pencernaan depan

Saluran pencernaan depan dikenal dengan nama intima karena asalnya dari
jaringan ectodermal sehingga saluran pencernaan bagian depan ini terlapisi
kutikula yang yang melepaskan disetiap pergantian kulit. Sistem pencernaan
depan ini lebih berfungsi untuk menyimpanan makanan serta sedikit menjalankan
pencernaan. Pencernaan ini diakibatkan dari enzim-enzim yang terbawa mulut.
Sistem pencernaan depan tersusun atas :

 Otot yang memanjang (longitudinal)

 Otot melingkar (circular)

 Sel epitel pipih

 Sel sifatnya impermeable

Sistem pencernaan depan terdiri atas sejumlah bagian serta fungsinya, yakni
 Rongga mulut, menjadi masuknya makanan

 Faring, bagian setelah rongga mulut menjadi penerus makanan menuju


esofagus
 Oesofagus, bagian usus depan untuk mendorong makanandari faring
menujutembolok
 Proventrikulus, dibagian inilah terjadi keanekaragaman diberbagai
21
serangga

b. Sistem pencernaan tengah

Sistem pencernaan dibagian tengah fungsinya menjadi pencerna serta penyerap


makanan. Saluran tersebut asalnya dari mesodermal jadi saluran tersebut tidak
mempunyai kutikula serta menjadi gantinya ialah lapisan peritropik halus.
Sistem ini disusun oleh :
 Otot longitudinal
 Otot melingkar
 Sel-sel epityelium yang bentuknya kolumnar
 Sel sel regenerative
 Membrane pritropik

c. Sistem pencernaan belakang

Sistem pencernaan belakang ini fungsinya menjadi tempat pengeluaran sisa


makanan yang tidak terserap serta memaksimalkan sisa makanan tadi yang tidak
terserap diwaktu mesenteron. Sistem pencernaan belakang tersusun atas :
 Otot melingkar

 Otot longitudinal

 Sel-sel tipis bentuknya kubus

 Intima sifatnya permiabel

Otot disaluran tersebut lebih berkembang jadi bisa mengakibatkan sisa makanan
bisa bergerak menuju belakang serta keluar lewat anus. Sistem pencernaan ini
terdiri atas :
 Pylorus, tempat berpangkalnya pada tabung malphigi.

 Ileum, menjadi penyerapan air yang dari hemolimf/ penyerapan


ammoniadalam serangga.
 Rectum, menjadi reabsorbsi.
 Anus, menjadi tempat keluarnya faeses

22
7. Sistem Pencernaan Ruminasia (pemamah baik)

Organ-organ yang berperan dalam pencernaan hewan ruminansia


a. Rongga mulut
Rongga mulut menjadi tempat pertama dalam proses pencernaan hewan
ruminansia. Di dalam rongga mulut terdapat gigi seri (insisivus) mempunyai
bentuk yang sesuai untuk memotong dan menjepit makanan yang berupa
dedaunan dan rerumputan. Selain itu rahang hewan ruminansia dapat bergerak
menyamping untuk menggiling makanan.
b. Esofagus (kerongkongan)
Setelah mengalami fase pengunyahan di dalam mulut, makanan kemudian
melewati kerongkongan. Kerongkongan merupakan organ penghubung antara
mulut dan lambung. Makanan melewati kerongkongan cukup singkat
dikarenakan sebagian hewan ruminansia memiliki organ kerongkongan yang
relatif pendek.
c. Lambung
Pada proses pencernaan yang pertama lambung bereperan untuk menampung
makanan sementara sebelum di keluarkan kembali. Selain itu lambung pada
hewan ruminansia juga berfungsi untuk proses pembusukan makanan yang
merupakan simbiosis antara hewan pemamah biak dengan flagellata(dari jenis
Copromonas subtitis) dan bakteri dari genus Cytopaga dan Bacterium penghasil
enzim selulase yang dapat mengurai selulosa.
Berikut ini adalah bagian utama lambung hewan ruminansia
1. Rumen
Rumen merupakan bagian lambung yang paling besar. Rumen juga menjadi

23
tempat pertama masuknya makanan setelah melewati esofagus. Makanan
akan menjadi lembut jika telah memasuki rumen untuk yang kedua kalinya
setelah hewan tersebut mengunyah dan mengeluarkan makananya karena
makanan tersebut twlah tercampur dengan air liur.
2. Retikulum
Retikulum mempunyai dinding oto yang cukup kuat, sehingga mampu untuk
menggiling dan memproses makanan menjadi lebih halus. Retikulum juga
sering disebut perut jalang. Retikulum berbatasan langsung dengan rumen,
namun diantara keduanya tidak ada dinding penyekat. Pada retikulum dan
rumen terjadi pencernaan secara fermentatif, karena pada bagian tersebut
terdapat milyaran mikroorganisme.
3. Omasum

Setelah melalui proses di rumen dan retikulum, kemudian makanan menuju


omasum. Di dalam omasum terdapat enzim-enzim yang berperan untuk
menghaluskan makanan. Di dalam omasum terjadi proses absorpsi yaitu
penyerapan air yang dilakukan oleh dinding omasum. Antara omasum dan
abomasums terdapat lubang yang disebut omaso abomasal orifice.
4. Abomasum
Setelah melalui proses di omasum, kamudian makanan menuju abomasum.
Abomasum juga disebut dengan perut sejati. Permukaan abomasum dilapisi
oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk melindungi dinding sel tercerna
oleh enzim yang dihasilkan oleh abomasum. Sel-sel mukosa menghasilkan
pepsinogen dan sel parietal menghasilkan HCl. Pepsinogen bereaksi dengan
HCl membentuk pepsin. Pada saat terbentuk pepsin reaksi terus berjalan
secara otokatalitik. Di abomasumlah semua enzim-enzim bekerja dengan
optimal. Abomasum merupakan bagian lambung ruminansia yang mirip
lambung manusia.
d. Usus Halus
Setelah melewati berbagai tahap pencernaan yang terdapat dalam lambung,
kemudian makanan menuju usus halus. Usus halus berperan untuk menyerap
sari- sari makanan yang telah di giling halus di dalam lambung. Kemudian sari-

24
sari makanan yang telah diserap di edarkan ke seluruh tubuh dan menjadienergi.
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu duodenum, jejenum dan ileum.
e. Anus
Setelah proses penyerapan sari-sari makanan oleh usus halus, kemudian ampas -
ampas bekas dari proses penyerapan tersebut di bawa menuju anus. Kemudian
ampas-ampas tersebut menumpuk dan menjadi kotoran yang siap untuk
dikeluarkan.

2.7 Pengertian Gizi


Gizi merupakan pasokan bahan-bahan atau makanan yang diperlukan organisme maupun
sel-sel untuk bertahan hidup. Tidak hanya mengenai metabolisme, gizi juga berbicara
terkait bagaimana penyakit yang mampu dicegah atau diminimalkan dengan makanan
yang sehat.
Oleh sebab itu, pengertian gizi juga terfokus pada bagaimana cara mengenali proses
munculnya penyakit yang disebabkan oleh faktor bahan pangan. Dimulai dari pola makan
yang buruk, intoleransi terhadap makanan, hingga alergi makanan.

2.8 Macam dan Fungsi Gizi


1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat sendiri banyak didapatkan dari
tumbuhan dan binatang. Beberapa contoh sumber karbohidrat ialah nasi/beras,
singkong, umbi- umbian, gandum, sagu, jagung, kentang, dan masih banyak lainnya.
Fungsi karbohidratantara lain:
a. Sebagai sumber energi
b. Sebagai pemberi rasa manis pada makanan
c. Sebagai penghemat protein

d. Sebagai pengatur metabolisme lemak

e. Membantu pengeluaran feses

25
2. Lemak
Lemak atau lipid adalah senyawa organik yang larut dalam pelarut non polar seperti
etanol, kloroform dan benzena, tetapi tidak larut dalam air. Lemak mengandung
karbon, hidrogen dan oksigen. Meskipun elemen-elemen ini juga menyusun
karbohidrat, perbandingan oksigen terhadap karbon dan hidrogen lebih rendah pada
lemak. Karena lemak lebih sedikit mengandung oksigen, kalori yang dihasilkan
menjadi dua kali lebih banyak daripada karbohidrat dalam jumlah yang sama. Tubuh
banyak mendapat lemak dari makanan yang dikonsumsi, tetapi tubuh juga
membentuk beberapa lemak. Beberapa contoh sumber lemak daging, minyak,
berbagai olahan susu, ikan, dan masih banyak lagi. Fungsi lemak antara lain:
a. Melumasi jaringan tubuh
b. Memasok asam lemak esensial
c. Memberdayakan vitamin dalam tubuh

3. Protein
Protein merupakan salah satu dari tiga jenis zat gizi makro yang dibutuhkan tubuh.
Nutrisi ini terdiri dari beberapa unsur kimia seperti karbon (C), hidrogen (H),
oksigen (O), dan nitrogen (N). Unsur-unsur lain seperti fosfor dan sulfur pun
terkadang ikut andil dalam proses pembentukan protein. Beberapa contoh sumber
protein ialah daging, telur, ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe, brokoli dan masih
banyak lagi. Fungsiprotein antara lain:
a. Membangun dan memperbaiki jaringan tubuh
b. Membentuk hormon dan enzim
c. Sumber energi
d. Membentuk antibodi

4. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen,
dan kadang-kadang nitrogen atau elemen lain yang dibutuhkan dalam jumlah kecil
untuk metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan supaya dapat berjalan
normal. Nutrisi ini adalah zat organik yang ditemukan dalam jumlah kecil di banyak

26
jenis makanan. Vitamin tidak dapat digunakan untuk menghasilkan energi. Vitamin
dibagai menjadi 2 jenis yaitu jenis yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air.
Vitamin yang larut dalam lemak terdiri dari vitamin A, D, E dan K. Sedangkan
vitamin yang larut dalam air terdiri dari vitamin B kompleks dan vitamin C.
Beberapa contoh dari sumber vitamin ialah buah-buahan, sayur-sayuran, susu,
daging, dan masih banyak lainnya.
Fungsi vitamin antara lain:
a. Mempertahankan daya tahan tubuh
b. Meningkatkan fungsi otak
c. Mencegah kerusakan sel
d. Menjaga kesehatan tulang
5. Mineral

Mineral memegang bagian penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada
tingkat sel, jaringan organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan . Mineral
merupakan komponen inorganik yang berada di dalam tubuh manusia. Sumber paling
baik dari mineral ialah makanan hewani, kecuali magnesium yang lebih banyak
terdapat di makanan nabati. Mineral yang dibutuhkan dan berguna bagi tubuh kita
ialah mineral organik yang dapat kita peroleh dari makanan yang kita makan seperti
nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran, serta buah-buahan dan vitamin tambahan.
Fungsi mineral bagi tubuh antara lain:
a. Menjaga kepadatan dan kesehatan tulang
b. Mengubah makanan menjadi energi
c. Membantu kerja otot dan saraf

6. Air
Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama dari tubuh, 55-60% dari berat badan
orang dewasa atau 75% pada bayi merupakan cairan tubuh. Fungsi air bagi tubuh
antara lain:
a. Pelarut zat-zat gizi
b. Fasilitator pertumbuhan
c. Pengatur suhu tubuh

27
2.9 Gangguan yang Disebabkan oleh Kekurangan Gizi (malnutrisi)

1. Kwashiorkor
Kwarshiorkor merupakan kondisi dimana penderitanya mengalami malnutrisi akibat
kekurangan protein. Gejala dari penyakit ini ialah kelelahan, kulit kering dan bersisik,
rambut kering dan kusam, perut buncit, hilangnya massa otot, pembengkakan di
bawahkulit (edema), perubahan mood, serta susah menambah berat dan tinggi badan.
Kwashiorkor dapat dicegah serta ditangani dengan banyak mengonsumsi makanan
berprotein seperti daging, susu, keju, ikan, telur, kedelai, kacang-kacangan, dan biji-
bijian.

2. Marasmus
Marasmus ialah suatu kondisi dimana penderitanya mengalami kekurangan kalori
berkepanjangan, baik dari protein maupun karbohidrat. Gejala yang terlihat seperti tubuh
kurus kering dan tulang yang menonjol terutama tulang iga dan bahu, kulit tampak
kendur pada bagian kulit lengan dan paha, serta penuaan dini. Marasmus dapat ditangani
dan dicegah dengan menjalani pola makan sehat bergizi seimbang.

3. Beri-beri

Beri-beri dapat terjadi apabila tubuh penderita mengalami kekurangan vitamin B1. Beri-
beri terdiri dari 2 jenis, yaitu beri-beri basah dan beri-beri kering. Gejala yang tampak
pada beri- beri basah antara lain sering terbangun di malam hari dengan sesak napas,
denyut jantung meningkat, sesak napas saat beraktivitas, dan kaki bagian bawah bengkak.
Beri-beri basah umumnya dapat mengganggu kinerja jantung dan pembuluh darah.
Sedangkan beri-beri kering dapat memengaruhi sistem saraf. Gejala beri beri kering
antara lain susah berjalan, kaki dan tangan mati rasa atau kesemutan, fungsi otot kaki
bagian bawah menurun, nyeri, kesulitan bicara, dan muntah. Untuk mencegah beri-beri
dapat memperbanyak konsumsi makanan yang kaya akan vitamin B1, seperti susu, biji-
bijian, gandum, jeruk, daging sapi, ragi, kacang-kacangan, beras, dan sereal dari biji-
bijian utuh.

28
4. Skorbut (scurvy)
Skorbut ialah penyakit yang terjadi akibat tubuh penderita kekurangan vitamin C. Gejala
penyakit scurvy antara lain nyeri otot dan sendi, kelelahan, munculnya titik-titik merah di
kulit, perdarahan dan pembengkakan pada gusi maupun gusi bengkak dan sakit,
hilangnya nafsu makan, berat badan turun, diare, mual, dan demam. Untuk mencegah
terjadinya penyakit ini, pastikan makanan yang dikonsumsi mengandung vitamin C.
Beberapa makanan yang kaya akan vitamin C antara lain cabai, tomat, brokoli, kiwi,
stroberi, lemon, jeruk, limau, kubis, paprika, nanas, pepaya, mangga, blewah, kembang
kol, dan bayam.

5. Anemia
Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin.
Penyakit ini bisa terjadi akibat kekurangan zat besi. Anemia defisiensi besi ditandai
dengan berbagai gejala, yaitu tubuh lemah dan lesu, merasa sangat letih, kesemutan di
kaki, kurangnya nafsu makan, detak jantung cepat, kuku rapuh, nyeri dan radang lidah,
tangan dan kaki dingin, pusing atau sakit kepala, infeksi, sakit dada, sesak napas,
insomnia dan kulit pucat. Namun, terkadang penyakit ini bisa saja tidak menimbulkan
gejala apa pun.
Anemia dapat diatasi dan dicegah dengan cara mengonsumsi suplemen zat besi atau
makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging, ikan, hati ayam atau sapi, tahu, tempe,
telur, kacang-kacangan, biji-bijian, beras merah, seafood, dan sayuran berdaun hijau tua.

29
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Sistem pencernaan merupakan bagian yang sangat vital bagi manusia maupun hewan.
Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sistem organ pencernaan untuk mengolah
makanan agar dapat diserap nutrisinya dan diubah menjadi energi. Pada manusia organ yang
berperan dalam proses pencernaan adalah mulut, kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus,
usus besar, dan anus dibantu oleh kelenjar yang berperan dalam proses pencernaan manusia.
Selain itu, terdapat beberapa gangguan yang terjadi pada pencernaan manusia, diantaranya seperti
gastritis,parotitis, diare dan lain sebaiganya.

Sedangkan pada hewan, proses pencernaan dibagi menjadi pencernaan pada hewan tingkat
Rendah, amfibi, aves, pisces, reptil, serangga, dan ruminansia (pemamah biak). Oleh karena itu,
sudah seharusnya kita bersyukur atas segala nikmat yang telah Tuhan berikan.

3.2 Saran
Demikian pembahasan mengenai sistem pencernaan pada manusia dan hewan serta gizi,
diharapkan pembaca dapat memahami materi terkait sistem pencernaan pada manusia dan hewan
serta gizi yang telah kami sampaikan. Semoga bermanfaat serta dapat menambah wawasan para
pembaca dan penulis sendiri, sehingga kita bisa menjaga sistem pencernaan pada tubuh agar tetap
bekerja secara optimal. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih ada kekurangan,
sehingga kami mengharapkan masukan ataupun kritikan yang membangun agar bisa lebih baik
lagi.

30
Daftar Pustaka

Suwarno. (2009). Panduan Pembelajaran Biologi. Dalam Suwarno, Panduan Pembelajaran Biologi (hal
95-106). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Adrian, K. (2021, Agustus 16). alodoc. Dipetik Oktober 16, 2022, dari alodo.com:
https://www.alodokter.com/perhatikan-berbagai-penyakit-akibat-malnutrisi-di-bawah-
ini

Etika, N. M. (2021, Juni 25). hellosehat. Dipetik Oktober 28, 2022, dari
hellosehat.com: https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/jenis-dan-fungsi-
mineral/?amp=1

Heri. (2016, Juni 30). salamadian. Dipetik Oktober 27, 2022, dari
salamadian.com: https://salamadian.com/sistem-pencernaan-manusia-
penjelasan-lengkap/

Makarim, F. R. (2022, Maret 31). halodoc. Dipetik Oktober 27, 2022, dari
halodoc.com:https://www.halodoc.com/kesehatan/fungsi-hati

Mardalena, I. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Ilmu Gizi. Dalam I. Mardalena,
Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Ilmu Gizi (hal. 182). Jakarta: Pusdik SDM
Kesehatan.

Saraswati, R. (2019, Desember 16). sehatq. Dipetik Oktober 28, 2022, dari sehatq.com:
https://www.sehatq.com/artikel/pengertian-gizi-yang-mungkin-belum-anda-
pahami

SMP, P. W. (2021, September 29). kemdikbud. Dipetik Oktober 27, 2022, dari
ditsmp.kemdikbud.go.id: https://ditsmp.kemdikbud.go.id/seperti-apa-proses-pencernaan-
makanan-di-dalam-tubuh/

Tria, V. (2017, Oktober 9). academia. Dipetik Oktober 28, 2022, dari academia.edu:
https://www.academia.edu/40087665/MAKALAH_SISTEM_PENCERNAAN_HEWAN

31
Isnaeni,Wiwi. (2016). Fisiologi Hewan. Yogyakarta: PT Kanisius

32

Anda mungkin juga menyukai