Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Konsep Dasar IPA
Dosen Pengampu : Aldina Eka Andriani, S.Pd., M .Pd.
Disusun Oleh :
Kelompok 6A
1. Amanda Dwi Setyo Rani (1401422174)
2. Faisal Bagus Ardani (1401422175)
3. Alya Novita Siswati (1401422176)
ROMBEL D
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah Konsep Dasar IPA ini yang berjudul “Sistem Pencernaan dan Gizi”
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Aldina Eka
Andriani, S.Pd., M .Pd. pada mata kuliah Konsep Dasar IPA. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang “Sistem Pencernaan dan Gizi” bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Aldina Eka Andriani, S.Pd., M .Pd.selaku dosen pada
mata kuliah Konsep Dasar IPA yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuandan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuanya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Kelompok 6A
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 4
2.3 Kelenjar serta enzim apa saja yang beperan dalam proses pencernaan manusia ............................ 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pencernaan merupakan bagian yang sangat vital bagi manusia. Di dalam tubuh
kita terdapat organ-organ tubuh yang berperan dalam proses pencernaan, di mana antara organ
yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Jika ada salah satu organ yang mengalami
gangguan maka sistem pencernaan di dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung secara
optimal.
Dalam rangka menjaga sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik, setiap
individu memerlukan makanan karena dalam makanan terdapat zat – zat gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan
keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Oleh karena itu, dalam
makalah ini akan dipaparkan mengenai organ-organ yang berperan dalam sistem pencernaan,
bagaimana mekanisme sistem pencernaan, dan berbagai macam penyakit yang dapat menyerang
sistem pencernaan baik sistem pencernaan manusia maupun hewan, serta pemaparan mengenai
macam-macam zat gizi, fungsi gizi bagi tubuh, dan juga gangguan yang disebabkan oleh
kekurangan gizi (malnutrisi).
2. Organ apa saja yang berperan dalam sistem pencernaan pada manusia?
3. Kelenjar serta enzim apa saja yang beperan dalam proses pencernaan manusia?
4
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui organ apa saja yang berperan dalam sistem pencernaan pada manusia.
3. Untuk mengetahui kelenjar serta enzim apa saja yang beperan dalam proses pencernaan
manusia.
4. Untuk mengetahui proses mekanisme sistem pencernaan manusia.
9. Untuk mengetahui gangguan apa saja yang disebabkan oleh kekurangan gizi (malnutrisi)
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pernafasan
Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sistem organ pencernaan untuk
mengolah makanan agar dapat diserap nutrisinya dan diubah menjadi energi. Sistem organ
pencernaan pun terdiri dari organ-organ yang memiliki peranannya masing-masing dalam
mengolah makanan. Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari
ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan
yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-
organ pencernaan.
1. Mulut
Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan. Makanan pertama kali masuk
ke dalam tubuh melalui mulut yang dicerna secara mekanis dan kimiawi. Pada bagian
mulut terdapat bagian penting, diantaranya adalah gigi, lidah, dan kelenjar lidah.
a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan yang dikonsumsi agar menjadi lebih
halus dan lebih mudah dicerna. Gigi berfungsi sebagai alat pencernaan
mekanis.Struktur gigi berlapis-lapis mulai dari email yang keras, dentin, pulpa
yang berisi pembuluh darah, pembuluh saraf, dan bagian lainnya yang
mmemperkokoh gigi.
6
b. Lidah
2. Kerongkongan ( Esofagus)
Dalam proses menelan makanan, organ sistem pencernaan manusia yang berperan
adalah kerongkongan (esofagus). Kerongkongan merupakan saluran yang memiliki
panjang sekitar 25 cm yang tipis sebagai jalan bolus dari mulut menuju
lambung.
7
3. Lambung
a. Kardiak, terdapat otot sfinkter kardiak yang akan membuka jika ada makanan
masuk.
b. Fundus, merupakan bagian tengah lambung dengan bentuk membulat.
c. Pilorus, bagian bawah lambung yang berdekatan dengan usus halus, di dekat
pilorus terdapat sfinkter pilorus yang dapat bergerak secara peristaltik sama
dengan gerak pada esofagus. Dinding lambung menghasilkan hormon gastrin
dan getah lambung yang berfungsi merangsang dinding lambung agar
mensekresikan getah lambung.
Di dalam getah lambung terkandung asam klorida (HCl), enzim pepsin, lipase,
dan renin.
8
4. Usus Halus
Pencernaan makanan yang terjadi di usu halus lebih banyak bersifat kimiawi.
Makanan yang sudah menjadi pasta atau kimus (chyme) di dalam lambung akan
didorong ke usus halus dengan gerakan peristaltik usus. Di usus halus,
makanan
akan dipecah lebih lanjut dengan bantuan enzim dari pankreas dan cairan empedu
yang dihasilkan oleh hati. Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang
panjangnya sekitar 6-8meter, lebar 25mm dengan banyak lipatan yang disebut vili.
Vili ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap
proses penyerapan makanan.
Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu:
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak
setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian
usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari
bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus dua belas jari
merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh
selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat
sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari
pankreas dan kantung empedu.
b. Jejenum (usus kosong)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian
kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus
9
penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara
2-8meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus
penyerapandigantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan
dalam usus kosongberupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang
memperluas permukaan dari usus.
c. Ileum (usus penyerapan)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia, ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah
duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH
antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12
dan garam-garam empedu. Pada bagian ini, zat-zat makanan diserap oleh tubuh.
Pencernaan di dalam intestinum juga dibantu oleh pankreas. Organ ini
dapat berperan sebagai kelenjar endokrin dengan menghasilkan hormon
insulin dan
5. Usus Besar
10
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens,
kolon transversum, dan kolom descendens. Di dalam usus besar sisa makanan akan
dibusukkan oleh bakteri Escherichia coli menjadi feses. Agar sisa makanan yang
masuk ke dalam kolon tidak kembali ke intestinum, di perbatasan kedua usus
tersebut terdapat klep yang bernama klep ileosekum. Di dalam kolon juga terjadi
penyerapan air yang masih tersisa pada makanan sehingga feses menjadi padat.
Feses tersebut melalui gerak peristaltik, kolon akan terdorong sedikit demi sedikit
sehingga mendekati poros usus (rektum). Akibatnya, timbul rangsangan untuk
buang air besar (defekasi). Rangsangan itu disebut gastrokolik. Feses akhirnya
dikeluarkan tubuh melalui anus.
6. Anus (Rectum)
Di dalam usus besar, feses didorong secara teratur dan lambat oleh gerakan
peristaltik menuju ke rektum (poros usus) yang merupakan bagian akhir dari saluran
pencernaan. Bagian bawah poros usus itu akhirnya bermuara pada lubang dubur
yang nantinya mengeluarkan feses. Gerakan peristaltik dikendalikan oleh otot polos
(otot tak sadar). Akan tetapi, pada saat buang air besar otot spingter di anus
dipengaruhi oleh otot lurik (otot sadar). Jadi, proses defekasi (buang air besar)
dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang
diikuti dengan mengendurnya otot spingter anus dan kontraksi kolon serta rektum.
Akibatnya, feses dapat terdorong ke luar anus.
11
2.3 Kelenjar yang Beperan dalam Proses Pencernaan Manusia
Pencernaan makanan berlangsung dalam alat pencernaan. Berlangsungnya proses ini juga
dibantu oleh kelenjar pencernaan. Berikut yang termasuk kelenjar pencernaan :
Kelenjar saliva tersusun atas unit-unit morfologik dan fungsional yang dinamakan
adenomer. Suatu adenomer memiliki bagian sekretoris yang terdiri atas sel-sel
glandularis. Dekat basis sel sekretoris dan duktus interkalaris terdapat sel-sel otot
polos yang disebut mioepitel. Kelenjar saliva yang besar tidak semata-mata
kelompokan adenomer tetapi mengandung unsur-unsur lain seperti jaringan
penyambung, pembuluh darah dan limfe, dan saraf-saraf. Saluran yang terdapat dalam
lobulus dinamakan duktus intralobularis-bergabung menjadi duktus ekstralobularis.
Fungsi kelejar saliva adalah membasahi dan melumasi rongga mulut dan isinya,
memulai pencernaan makanan, menyelenggarakan eksresi zat-zat tertentu seperti urea
dan tiosianat, dan mereabsorpsi natrium dan mengeksresi kalium.
Kelenjar saliva memiliki 3 pasang kelenjar saliva yang besar yaitu kelenjar parotis,
submandibularis, dan sublingualis.
a. Kelenjar Parotis
12
2. Kelenjar Hati
Hati adalah kelenjar terbesar pada tubuh manusia dan memiliki konsisten lunak yang
terletak di bawah diafragma di sisi kanan-atas tubuh dan mempunyai sejumlah peran
penting dan mensekresikan empedu. Sel-sel hati mengeluarkan unsur-unsur makanan
ke dalam aliran darah sebagai hasil proses metabolisme zat makanan yang diangkut
vena porta dari usus. Hati terdiri dari dua lobus yaitu lobus kanan hati merupakan
bagian terbesar yang ukurannya lima sampai enam kali lebih besar daripada lobus kiri.
Kedua lobus tersebut terdiri dari 8 segmen yang terdiri dari 1.000 lobulus (lobus
kecil).
Fungsi hati :
b. Mengabsorsi lemak
c. Membersihkan darah
d. Memproduksi protein
f. Penyimpanan nutrisi
3. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas adalah kelenjar lonjong berwarna keputihan terletak dalam simpul
yang terbentuk dari duodenom dan permukaan bawah lambung. Panjangnya kira-kira 15
sentimeter mulai dari duodenom sampai limpa, dan terdiri atas tiga bagian yaitu kepala
pangkreas, badan pankreas, dan ekor pankreas.
Pankreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan sebagai berikut:
13
membantu tripsin.
c. Peptidase, berperan mengubah senyawa peptide menjadi asam amino.
a. Hormon glukagon
14
2.4 Proses Mekanisme Sistem Pencernaan Manusia
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu proses mekanis dan proses kimiawi.
a. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta
peremasanmakanan yang terjadi didalam lambung
b. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim
pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul
yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga
proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan
makanan meliputi hal-hal berikut.
f. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh
melaluianus.
2.5 Gangguan dari Organ Sistem Pencernaan pada Manusia
1. Gastritis
Gastritis adalah radang akut pada dinding lambung karena makanan yang kotor.
Gastritis terbagi menjadi dua jenis, yaitu gastritis akut dan kronis. Gastritis akut
terjadi ketika peradangan di lapisan lambung berlangsung secara tiba-tiba. Kondisi
ini menyebabkan nyeri ulu hati hebat yang bersifat sementara. Namun, jika tidak
ditangani, gastritis akut bisa berlanjut menjadi kronis.
15
2. Parotitis atau gondong,
Parotitis yaitu infeksi pada kelenjar parotis. Parotitis ini disebabkan oleh infeksi virus
dari golongan paramyxovirus yang menyerang kelenjar liur (kelenjar parotis) di
dalam mulut. Infeksi ini dapat menyebabkan pembengkakan serta rasa nyeri pada
kelenjar tersebut
3. Diare
Diare adalah peningkatan frekuensi BAB lebih dari 3 kali dalam sehari disertai
perubahan konsistensi menjadi lebih cair. Kondisi ini bisa disebabkan oleh
perubahan pola makan, infeksi rotavirus, atau bakteri. Diare bisa berlangsung
selama beberapa hari hingga berminggu-minggu. Selain menyebabkan perubahan
frekuensi dan konsistensi BAB, diare juga bisa mengakibatkan penderitanya
mengalami kram perut, demam, kembung, dan mual.
4. Tukak lambung
Gangguan sistem pencernaan yang satu ini ditandai dengan adanya luka lepuh pada
dinding lambung. Penyebabnya adalah infeksi bakteri H. pylori atau efek samping
dari konsumsi obat antiinflamasi non-steroid.
Ketika mengalami tukak lambung, gejala yang umum dialami adalah sakit perut
bagian atas dan kembung. Selain itu, gejala lain yang juga dapat terjadi adalah mual,
muntah, hilangnya nafsu makan, hingga warna feses yang menghitam.
5. Sembelit
Kebalikan dari diare, sembelit terjadi ketika seseorang buang air besar kurang dari tiga
kali per minggu dengan tekstur feses yang keras. Gangguan pencernaan ini bisa terjadi
karena banyak hal. Misalnya, kurang minum air putih dan konsumsi makanan
berserat, hingga pengaruh obat-obatan (seperti antasida atau obat antiinflamasi
nonsteroid).
6. GERD
16
menyebabkan iritasi. Ketika gejala GERD kambuh, pengidapnya mengalami sensasi
panas di dada, mual, muntah, kesulitan menelan, dan batuk.
Hewan juga memiliki sistem pencernaan seperti halnya pada manusia.. Sistem pencernaan
pada hewan berbeda – beda, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan
tersebut serta jenis makananya. Berikut ini beberapa sistem pencernaan pada hewan, antara
lain :
17
2. Sistem Pencernaan Pada Amfibi
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran
pencernaan. Salah satu contoh hewan amphibi adalah katak. Secara berturut-turut
saluran pencernaan pada katak meliputi:
a) Rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan
lidahuntuk menangkap mangsa.
b) Esofagus: berupa saluran pendek.
c) Ventrikulus: berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Lambung
katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esophagus dan saluran
keluar menuju anus.
d) Intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal.
e) Usus Halus: duodenum, jejunum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
f) Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka, dan
g) Kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran
reproduksi dan urin. Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan
pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi
lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan
dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan dan pancreas bewarna
kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum).
Pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada
duodenum.
18
3. Sistem Pencernaan pada Aves
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Dari rongga
mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar
insang.Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung padaumum-
nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat
19
tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung,
makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya.
Usus bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Fungsi hatimenghasilkan
empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan
lemak. Kantung empedu berfungsi untukmenyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila
diperlukan. Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar
dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan
hormon insulin.
a. Rongga mulut: bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah,
terdapat deretan gigi yang berbentuk kerucut, gigi menempel pada gusi
sedikit melengkung ke arah rongga mulut dan lidah yang melekat pada tulang
lidahdengan ujung bercabang dua,
b. Esofagus(kerongkongan),
c. Ventrikulus(lambung),
d. Intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati
pada reptilian memiliki dua lobus (glambir dan yang berwarna kemerahan).
Kantung empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara
lambung dan duodenum
20
6. Sistem Pencernaan Serangga
Saluran pencernaan depan dikenal dengan nama intima karena asalnya dari
jaringan ectodermal sehingga saluran pencernaan bagian depan ini terlapisi
kutikula yang yang melepaskan disetiap pergantian kulit. Sistem pencernaan
depan ini lebih berfungsi untuk menyimpanan makanan serta sedikit menjalankan
pencernaan. Pencernaan ini diakibatkan dari enzim-enzim yang terbawa mulut.
Sistem pencernaan depan tersusun atas :
Sistem pencernaan depan terdiri atas sejumlah bagian serta fungsinya, yakni
Rongga mulut, menjadi masuknya makanan
Otot longitudinal
Otot disaluran tersebut lebih berkembang jadi bisa mengakibatkan sisa makanan
bisa bergerak menuju belakang serta keluar lewat anus. Sistem pencernaan ini
terdiri atas :
Pylorus, tempat berpangkalnya pada tabung malphigi.
22
7. Sistem Pencernaan Ruminasia (pemamah baik)
23
tempat pertama masuknya makanan setelah melewati esofagus. Makanan
akan menjadi lembut jika telah memasuki rumen untuk yang kedua kalinya
setelah hewan tersebut mengunyah dan mengeluarkan makananya karena
makanan tersebut twlah tercampur dengan air liur.
2. Retikulum
Retikulum mempunyai dinding oto yang cukup kuat, sehingga mampu untuk
menggiling dan memproses makanan menjadi lebih halus. Retikulum juga
sering disebut perut jalang. Retikulum berbatasan langsung dengan rumen,
namun diantara keduanya tidak ada dinding penyekat. Pada retikulum dan
rumen terjadi pencernaan secara fermentatif, karena pada bagian tersebut
terdapat milyaran mikroorganisme.
3. Omasum
24
sari makanan yang telah diserap di edarkan ke seluruh tubuh dan menjadienergi.
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu duodenum, jejenum dan ileum.
e. Anus
Setelah proses penyerapan sari-sari makanan oleh usus halus, kemudian ampas -
ampas bekas dari proses penyerapan tersebut di bawa menuju anus. Kemudian
ampas-ampas tersebut menumpuk dan menjadi kotoran yang siap untuk
dikeluarkan.
25
2. Lemak
Lemak atau lipid adalah senyawa organik yang larut dalam pelarut non polar seperti
etanol, kloroform dan benzena, tetapi tidak larut dalam air. Lemak mengandung
karbon, hidrogen dan oksigen. Meskipun elemen-elemen ini juga menyusun
karbohidrat, perbandingan oksigen terhadap karbon dan hidrogen lebih rendah pada
lemak. Karena lemak lebih sedikit mengandung oksigen, kalori yang dihasilkan
menjadi dua kali lebih banyak daripada karbohidrat dalam jumlah yang sama. Tubuh
banyak mendapat lemak dari makanan yang dikonsumsi, tetapi tubuh juga
membentuk beberapa lemak. Beberapa contoh sumber lemak daging, minyak,
berbagai olahan susu, ikan, dan masih banyak lagi. Fungsi lemak antara lain:
a. Melumasi jaringan tubuh
b. Memasok asam lemak esensial
c. Memberdayakan vitamin dalam tubuh
3. Protein
Protein merupakan salah satu dari tiga jenis zat gizi makro yang dibutuhkan tubuh.
Nutrisi ini terdiri dari beberapa unsur kimia seperti karbon (C), hidrogen (H),
oksigen (O), dan nitrogen (N). Unsur-unsur lain seperti fosfor dan sulfur pun
terkadang ikut andil dalam proses pembentukan protein. Beberapa contoh sumber
protein ialah daging, telur, ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe, brokoli dan masih
banyak lagi. Fungsiprotein antara lain:
a. Membangun dan memperbaiki jaringan tubuh
b. Membentuk hormon dan enzim
c. Sumber energi
d. Membentuk antibodi
4. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen,
dan kadang-kadang nitrogen atau elemen lain yang dibutuhkan dalam jumlah kecil
untuk metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan supaya dapat berjalan
normal. Nutrisi ini adalah zat organik yang ditemukan dalam jumlah kecil di banyak
26
jenis makanan. Vitamin tidak dapat digunakan untuk menghasilkan energi. Vitamin
dibagai menjadi 2 jenis yaitu jenis yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air.
Vitamin yang larut dalam lemak terdiri dari vitamin A, D, E dan K. Sedangkan
vitamin yang larut dalam air terdiri dari vitamin B kompleks dan vitamin C.
Beberapa contoh dari sumber vitamin ialah buah-buahan, sayur-sayuran, susu,
daging, dan masih banyak lainnya.
Fungsi vitamin antara lain:
a. Mempertahankan daya tahan tubuh
b. Meningkatkan fungsi otak
c. Mencegah kerusakan sel
d. Menjaga kesehatan tulang
5. Mineral
Mineral memegang bagian penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada
tingkat sel, jaringan organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan . Mineral
merupakan komponen inorganik yang berada di dalam tubuh manusia. Sumber paling
baik dari mineral ialah makanan hewani, kecuali magnesium yang lebih banyak
terdapat di makanan nabati. Mineral yang dibutuhkan dan berguna bagi tubuh kita
ialah mineral organik yang dapat kita peroleh dari makanan yang kita makan seperti
nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran, serta buah-buahan dan vitamin tambahan.
Fungsi mineral bagi tubuh antara lain:
a. Menjaga kepadatan dan kesehatan tulang
b. Mengubah makanan menjadi energi
c. Membantu kerja otot dan saraf
6. Air
Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama dari tubuh, 55-60% dari berat badan
orang dewasa atau 75% pada bayi merupakan cairan tubuh. Fungsi air bagi tubuh
antara lain:
a. Pelarut zat-zat gizi
b. Fasilitator pertumbuhan
c. Pengatur suhu tubuh
27
2.9 Gangguan yang Disebabkan oleh Kekurangan Gizi (malnutrisi)
1. Kwashiorkor
Kwarshiorkor merupakan kondisi dimana penderitanya mengalami malnutrisi akibat
kekurangan protein. Gejala dari penyakit ini ialah kelelahan, kulit kering dan bersisik,
rambut kering dan kusam, perut buncit, hilangnya massa otot, pembengkakan di
bawahkulit (edema), perubahan mood, serta susah menambah berat dan tinggi badan.
Kwashiorkor dapat dicegah serta ditangani dengan banyak mengonsumsi makanan
berprotein seperti daging, susu, keju, ikan, telur, kedelai, kacang-kacangan, dan biji-
bijian.
2. Marasmus
Marasmus ialah suatu kondisi dimana penderitanya mengalami kekurangan kalori
berkepanjangan, baik dari protein maupun karbohidrat. Gejala yang terlihat seperti tubuh
kurus kering dan tulang yang menonjol terutama tulang iga dan bahu, kulit tampak
kendur pada bagian kulit lengan dan paha, serta penuaan dini. Marasmus dapat ditangani
dan dicegah dengan menjalani pola makan sehat bergizi seimbang.
3. Beri-beri
Beri-beri dapat terjadi apabila tubuh penderita mengalami kekurangan vitamin B1. Beri-
beri terdiri dari 2 jenis, yaitu beri-beri basah dan beri-beri kering. Gejala yang tampak
pada beri- beri basah antara lain sering terbangun di malam hari dengan sesak napas,
denyut jantung meningkat, sesak napas saat beraktivitas, dan kaki bagian bawah bengkak.
Beri-beri basah umumnya dapat mengganggu kinerja jantung dan pembuluh darah.
Sedangkan beri-beri kering dapat memengaruhi sistem saraf. Gejala beri beri kering
antara lain susah berjalan, kaki dan tangan mati rasa atau kesemutan, fungsi otot kaki
bagian bawah menurun, nyeri, kesulitan bicara, dan muntah. Untuk mencegah beri-beri
dapat memperbanyak konsumsi makanan yang kaya akan vitamin B1, seperti susu, biji-
bijian, gandum, jeruk, daging sapi, ragi, kacang-kacangan, beras, dan sereal dari biji-
bijian utuh.
28
4. Skorbut (scurvy)
Skorbut ialah penyakit yang terjadi akibat tubuh penderita kekurangan vitamin C. Gejala
penyakit scurvy antara lain nyeri otot dan sendi, kelelahan, munculnya titik-titik merah di
kulit, perdarahan dan pembengkakan pada gusi maupun gusi bengkak dan sakit,
hilangnya nafsu makan, berat badan turun, diare, mual, dan demam. Untuk mencegah
terjadinya penyakit ini, pastikan makanan yang dikonsumsi mengandung vitamin C.
Beberapa makanan yang kaya akan vitamin C antara lain cabai, tomat, brokoli, kiwi,
stroberi, lemon, jeruk, limau, kubis, paprika, nanas, pepaya, mangga, blewah, kembang
kol, dan bayam.
5. Anemia
Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin.
Penyakit ini bisa terjadi akibat kekurangan zat besi. Anemia defisiensi besi ditandai
dengan berbagai gejala, yaitu tubuh lemah dan lesu, merasa sangat letih, kesemutan di
kaki, kurangnya nafsu makan, detak jantung cepat, kuku rapuh, nyeri dan radang lidah,
tangan dan kaki dingin, pusing atau sakit kepala, infeksi, sakit dada, sesak napas,
insomnia dan kulit pucat. Namun, terkadang penyakit ini bisa saja tidak menimbulkan
gejala apa pun.
Anemia dapat diatasi dan dicegah dengan cara mengonsumsi suplemen zat besi atau
makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging, ikan, hati ayam atau sapi, tahu, tempe,
telur, kacang-kacangan, biji-bijian, beras merah, seafood, dan sayuran berdaun hijau tua.
29
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Sistem pencernaan merupakan bagian yang sangat vital bagi manusia maupun hewan.
Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sistem organ pencernaan untuk mengolah
makanan agar dapat diserap nutrisinya dan diubah menjadi energi. Pada manusia organ yang
berperan dalam proses pencernaan adalah mulut, kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus,
usus besar, dan anus dibantu oleh kelenjar yang berperan dalam proses pencernaan manusia.
Selain itu, terdapat beberapa gangguan yang terjadi pada pencernaan manusia, diantaranya seperti
gastritis,parotitis, diare dan lain sebaiganya.
Sedangkan pada hewan, proses pencernaan dibagi menjadi pencernaan pada hewan tingkat
Rendah, amfibi, aves, pisces, reptil, serangga, dan ruminansia (pemamah biak). Oleh karena itu,
sudah seharusnya kita bersyukur atas segala nikmat yang telah Tuhan berikan.
3.2 Saran
Demikian pembahasan mengenai sistem pencernaan pada manusia dan hewan serta gizi,
diharapkan pembaca dapat memahami materi terkait sistem pencernaan pada manusia dan hewan
serta gizi yang telah kami sampaikan. Semoga bermanfaat serta dapat menambah wawasan para
pembaca dan penulis sendiri, sehingga kita bisa menjaga sistem pencernaan pada tubuh agar tetap
bekerja secara optimal. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih ada kekurangan,
sehingga kami mengharapkan masukan ataupun kritikan yang membangun agar bisa lebih baik
lagi.
30
Daftar Pustaka
Suwarno. (2009). Panduan Pembelajaran Biologi. Dalam Suwarno, Panduan Pembelajaran Biologi (hal
95-106). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Adrian, K. (2021, Agustus 16). alodoc. Dipetik Oktober 16, 2022, dari alodo.com:
https://www.alodokter.com/perhatikan-berbagai-penyakit-akibat-malnutrisi-di-bawah-
ini
Etika, N. M. (2021, Juni 25). hellosehat. Dipetik Oktober 28, 2022, dari
hellosehat.com: https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/jenis-dan-fungsi-
mineral/?amp=1
Heri. (2016, Juni 30). salamadian. Dipetik Oktober 27, 2022, dari
salamadian.com: https://salamadian.com/sistem-pencernaan-manusia-
penjelasan-lengkap/
Makarim, F. R. (2022, Maret 31). halodoc. Dipetik Oktober 27, 2022, dari
halodoc.com:https://www.halodoc.com/kesehatan/fungsi-hati
Mardalena, I. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Ilmu Gizi. Dalam I. Mardalena,
Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Ilmu Gizi (hal. 182). Jakarta: Pusdik SDM
Kesehatan.
Saraswati, R. (2019, Desember 16). sehatq. Dipetik Oktober 28, 2022, dari sehatq.com:
https://www.sehatq.com/artikel/pengertian-gizi-yang-mungkin-belum-anda-
pahami
SMP, P. W. (2021, September 29). kemdikbud. Dipetik Oktober 27, 2022, dari
ditsmp.kemdikbud.go.id: https://ditsmp.kemdikbud.go.id/seperti-apa-proses-pencernaan-
makanan-di-dalam-tubuh/
Tria, V. (2017, Oktober 9). academia. Dipetik Oktober 28, 2022, dari academia.edu:
https://www.academia.edu/40087665/MAKALAH_SISTEM_PENCERNAAN_HEWAN
31
Isnaeni,Wiwi. (2016). Fisiologi Hewan. Yogyakarta: PT Kanisius
32