Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI : FISIOLOGI SISTEM

PENCERNAAN

Dosen Pengampu:

Adhin Al Khasanah, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun oleh:

1. Ditha Endah Laissa (202302145)


2. Dyah Ayum Melani (202302146)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2024
KATA PENGHANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang


masih memberikan nafas kehidupan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator
terbesar dalam segala keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan
terima kasih kepada dosen mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Ibu Adhin
Al Khasanah, S.Kep.,Ners.,M.Kep. Semoga apa yang beliau ajarkan
kepada kami menjadi manfaat dan menjadi amal jariyah bagi beliau di
Akhirat kelak. Aamiin.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Anatomi Fisiologi. Dalam makalah ini akan dibahas beberapa
pembahasan mengenai definisi sistem digesti, fungsi sistem pencernaan,
dan mekanisme sistem pencernaan

Penulis mengucapkan terima kasih atas perhatiannya dan penulis


berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca .
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang membangun
sangat penulis harapkan guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.

Madiun, 15 April 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR........................................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................5
1.3 Tujuan...............................................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................5
2.1 Definisi Sistem Pencernaan (Sistem Digesti....................................................6
2.2 Fungsi Saluran Cerna......................................................................................6
2.2.1 Fungsi Motilitas........................................................................................6
2.2.2 Fungsi Sekresi...........................................................................................6
2.2.3 Digesti........................................................................................................7
2.2.4 Absorpsi....................................................................................................7
2.3 Mekanisme Sistem Pencernaan.......................................................................7
2.3.1 Mulut.........................................................................................................7
2.3.2 Kerongkongan..........................................................................................7
2.3.3 Lambung...................................................................................................7
2.3.4 Usus Halus.................................................................................................7
2.3.5 Usus Besar.................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan tubuh
dan hubungan dengan bagian-bagiannya satu sama lain. Sedangkan
fisiologi berkaitan dengan fungsi dan kerja tubuh manusia dalam
keadaan normal. Tiap tubuh manusia membutuhkan oksigen, nutrisi,
suhu tubuh yang normal, dan tekanan atmosfer yang normal. Tubuh
manusia harus memiliki hemeostatis yang mampu dipertahankan agar
dapat mempertahankan keseimbangan keseimangan tubuh dalam jangka
waktu yang normal. Untuk mempertahankan keseimbangan tersebut
diperlukan berbagai sistem organ, antara lain: Sistem integument,sistem
skeletas, sistem muskulo, sistem saraf, sistem endokrin, sistem
kardiovaskular, sistem respirasi, sistem lymphatic, sistem urinary,
sistem reproduksi, dan sistem pencernaan.

Sebuah sistem organ terbentuk dari beberapa organ yang mana


organ tersebut memiliki bagian, serta fungsi dan kerja yang berbeda-
beda. Seperti yang kita ketahui, seluruh makhluk hidup membutuhkan
nutrisi. Nutrisi yang diperoleh dari luar akan masuk ke dalam tubuh
manusia dan disebarkan ke dalam tubuh manusia agar nutrisi yang
diperoleh mampu mempertahankan homeostatis tersebut. Sistem organ
yang mencerna nutrisi adalah sistem pencernaan (digestive system).

Sistem pencernaan (Sistem Digesti) adalah suatu sistem mencerna


makanan, menecernanya untuk dijadikan energi dan nutrien. Secara
umum sistem pencernaan bisa digambarkan sebagai struktur yang
memanjang dan berkelok-kelok, dimana makanan di masukkan melalui
mulut serta mengeluarkan zat yang tidak diperlukan oleh tubuh.

Sistem digesti pada manusia merupakan salah satu orgal vital bagi
tubuh, segingga kesehatan sistem pencernaan sangatlah penting untuk
dijaga. Mengingat fungsi dari sistem pencernaan sebagai tempat atau
alat untuk mencerna setiap makanandan minuman yang masuk ke dalam
tubuh manusia.

Dengan adanya sistem pencernaan ini, manusia mampu


memenuhi nutrisi yang dibutuhkan serta digunakan dalam melakukan
segala aktivitas yang berlangung selama manusia hidup, sehingga
sistem pencernaan manusia ini sangat penting bagi kelangsungan hidup
setiap individu. Jadi manfaat dari mempelajari sistem pencernaan
(Sistem Digesti) adalah kita dapat mengetahui mekanisme sistem
pencernaan dan mengertahui fungsi dari setiap sistem pencernaan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimanakah definisi sistem pencernaan (sistem digesti) pada
manusia?
1.2.2 Bagaimanakah fungsi sistem pencernaan (sistem digesti) pada
manusia?
1.2.3 Bagaimanakah proses mekanisme sistem pencernaan (sistem digesti)
pada manusia?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui definisi sistem pencernan (sistem digesti) pada manusia
1.3.2 Mengetahui fungsi sitem pencernaan (sistem digesti) pada manusia
1.3.3 Mengetahui mekanisme ssistem pencernaan (sistem digesti) pada
manusia

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang sistem
pencernaan pada manusia.
2. Sebagai bahan referensi bagi dosen dan mahasiswa
keperawatan lainnya dalam mempelajari sistem pencernaan
(sistem digesti) pada manusia.
1.4.2 Manfaat Praktis
a) Bagi Mahasiswa
Dapat dijadikan sebagai media pembelajaran untuk
meningkatkan minat belajar dan menambah ilmu pengetahuan
pada materi sistem pencernaan manusia.
b) Bagi Dosen
Untuk memberikan penilaian kepada mahasiswa terhadap
kemampuan dari penulisan makalah dengan materi sistem
pencernaan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem Pencernaan (Sistem Digesti


Sistem Pencernaan atau sistem digesti merupakan sistem organ yang
memproses makanan, mengekstrak nutrisi dari makanan tersebut dan
mengeliminasi zat sisa.Sistem pencernaan adalah suatu sistem menerima
makanan, mencernanya untuk dijadikan energi dan nutrien. Secara umum,
sistem pencernaan bias digambarkan sebagai struktur yang memanjang dan
berkelok-kelok, dimana makanan dimasukkan melalui mulut serta
mengeluarkan sisa zat yang tidakdiperlukan oleh tubuh melalui feses
(Saefudin & Rosi T. R. 2015: 11). Sistem pencernaan pada manusia
merupakan salah satu organ vital bagi tubuh, sehingga kesehatan sistem
pencernaan sangatlah penting untuk dijaga. Mengingat fungsi dari sistem
pencernaan sebagai tempat atau alat untuk mencerna setiap makanan dan
minuman yang masuk ke dalam tubuh manusia (Istiqomah &Abdul, 2013 :
33).
Menurut (Farid, F, 2007), sistem pencernaan merupakan sistem yang
memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa
nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan
memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan
hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan
kotorannya melewati anus.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
pencernaan manusia adalah sistem organ dalam manusia yang menerima
makanan dan mengubahnya dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih
halus serta memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhanam dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan
sehingga makanan tersebut mudah dicerna oleh tubuh

2.2 Fungsi Saluran Cerna


2.2.1 Fungsi Motilitas
Motilitas adalah kemampuan suatu organisme untuk bergerak
secara independen, menggunakan energi metabolik. Kontraksi otot
polos yang bertujuan untuk mendorong makanan melalui saluran
cerna dan mencampur makanan dengan jus digesti guna memfasilitasi
proses digenti serta absorpsi. Proses dari motilitas antara lain : ingesti
(memasukkan makanan ke dalam mulut), mastikasi (mengunyah),
deglutisi (menelan), gerakan peristaltik (gerakan ritmis saluran cerna),
dan segementasi (proses pencampuran di dalam usus).
2.2.2 Fungsi Sekresi
Sekresi yaitu pengeluaran zat-zat sisa dalam tubuh.Sekresi saluran
cerna disebut juga dengan jus digestif (garam empedu, mukus, cairan,
serta elektrolit yang dihasilkan dan dilepaskan oleh kelenjar eksokrin
ke dalam saluran cerna.

2.2.3 Digesti
Pemecahan atau penguraian nutrien secara fisik dan kimia menjadi
bentuk atau unit yang dapat di serap. Proses dari digesti terjadi secara
mekanik yaitu mencakup proses pengunyahan dan pencampuran dan
secara kimia yaitu penguraian makanan dengan bantuan atau katalis
enzim.

2.2.4 Absorpsi
Proses pemindahan atau transfer zat makanan terdigesti dari lumen
usus melalui epitel untuk selanjutnya masuk ke dalam pembuluh darah
dan limfa.

2.3 Mekanisme Sistem Pencernaan


2.3.1 Mulut
Makanan pertama kali masuk melalui mulut. Di dalamnya, terjadi
proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Untuk proses
pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi, sedangkan proses
pencernaan kimiawi dibantu oleh beberapa enzim seperti amilase,
ptialin, dan juga enzim maltase.

a. Bagian-bagian Mulut
1. Bibir dan Pipi
Bibir atau labia, merupakan strukutur yang banyak
terbentuk dari muskular oleh orbiculari oris. Lapisan
terluar bibir ditutupi oleh kulit. Sedangkan pipi terbentuk
di dinding bagian lateral di oral cavity. Bagian dari pipi
adalah termasuk otot buccinator, yang meratakan pipi
terhadap gigi, dan buccal fat pad yang berada mengelilingi
sisi wajah
2. Palate atau langit-langit mulut memiliki dua bagian yang
terdiri dari bagian anterior yang bertulang (hard palate)
dan bagian posterior yang tak bertulang (soft palate), yang
terdiri dari otot dan jaringan (connective tissue). Fungsi
dari langit-langit mulut (palate) sangatlah penting dalam
proses menelan dan mencegah makanan masuk ke dalam
nasal cavity.
3. Lidah
Lidah terletak ditengah mulut yang dipenuhi dengan otot
skeletal yang ditutupi dengan mukosa membran. Lidah
berfungsi menggerakkan makanan di dalam mulut,
membantu dalam mendorong makanan ke dalam esofagus
(menelan), sebagai peran utama artikulasi dalam berbicara
dan berkomunikasi, sebagai perasa. Dalam proses
menggerakkan makanan di dalam mulut, lidah bekerja
bersama dengan bibir dan gusi, sehingga mampu menahan
makanan di dalam mulut selama pengunyahan atau
mastikasi.
4. Gigi
Secara normal, orang dewasa memiliki jumlah total gigi
adalah 32 gigi secara kelesuruhan. Tiap gigi memiliki
crown (di atas gusi), neck dan root (di bawah gusi). Dibagi
menjadi dua bagian, yaitu bagaian rahang atas (maxillary)
dan bagian rahang bawah (mandibular). Selain pembagian
gigi yaitu terdiri dari bagian atas sebelah kanan dan kiri
dan bagian bawah sebelah atas dan bawah. Tiap empat
kuadran memiliki gigi seri, gigi taring, premolars, molars,
dan wisdom teeth. Fungsinya hampir sama dengan lidah,
berperan dalam proses mastikasi dan berbicara.
5. Kelenjar Saliva
membersihkan gigi dan menghancurkan bahan kimia yang
terkandung dalam makanan sehinggan dapat dirasakan.
Kelenjar saliva ini memiliki enzim yang membantu dalam
mencerna makanan dan mukus. Selain itu, kelenjar saliva
juga membantu dalam melubrikasi faring untuk membantu
dalam menelan makanan.

2.3.2 Kerongkongan
Setelah diproses melalui mulut, selanjutnya makanan menuju ke
kerongkongan terlebih dahulu sebelum mencapai lambung. Di
kerongkongan, terdapat gerakan peristaltik (seperti meremas-remas)
guna mendorong makanan menuju lambung.

2.3.3 Lambung
Selain di mulut, proses pencernaan secara mekanik juga terjadi di
dalam lambung. Secara mekanik dinding (otot) lambung akan
meremas dan mengaduk makanan. Pada lambung, terjadi pula proses
pencernaan secara kimiawi melalui enzim-enzim. Ada enzim pepsin
yang berfungsi mengubah protein menjadi asam amino, enzim renin
yang berfungsi mengubah protein menjadi kasein, dan juga HCl (asam
klorida) yang berfungsi memecah protein serta melawan virus dan
bakteri yang masuk melalui sistem pencernaan.

a. Bagian-bagian Lambung
1. Cardia, atau cardiac region merupakan poin dimana
esofagus menghubungkan dan melewati lambung, dimana
makanan masuk ke dalam lambung. Terdapt di bagian
inferior dari diafragma.
2. Fundus, berada di atas sebelah kiri dari cardia. Berbentuk
seperti kubah.
3. Tubuh, berada di bawah fundus, yang merupakan bagian
utama dari lambung.
4. Pylorus, bagian lambung yang berbentuk corong,
menghubungkan lambung dengan duodenum. Bagian yang
semakin lebar dari corong, dinamakan pyloric antrum yang
menghubungkan tubuh (bagian lambung “body”) dengan
lambung. Kemudian bagian akhir yang paling dangkal
dinamakan pyloric canal, yang menghubungkan ke
duodenum. Sedangkan otot halus yaitu phyloric sphincter
yang berada di ujung saluran dan berfungsi mengkontrol
pengosongan lambung.

2.3.4 Usus Halus


Dari lambung, makanan yang sudah diproses di lambung menuju
usus halus. Usus halus adalah tempat di mana sebagian besar
pencernaan dan penyerapan nutrisi terjadi. Usus halus terdiri dari tiga
bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong), dan
ileum (usus penyerapan). Di usus halus ini makanan kembali diproses
secara kimiawi yang dibantu oleh enzim-enzim dari pankreas,
empedu, dan hati seperti tripsin, amilase, maltase, sukrase, laktase,
dan lipase.

a.Bagian-bagian Usus Halus

1. Duodenum

Merupakan bagian usus kecil yang paling pendek dan awal


bagian usus kecil, dimulai di bagian pyloric sphincter.
Berbentuk huruf “C”. Sebagian besar duodenum berbentuk
retro peritoneal. Duodenum juga merupakan tempat dimana
empedu dan cairan pankreas memasuki saluran usus. Berfungsi
sebagai tempat pecernaan kimia dari makanan.

2.Jejunum

Merupakan bagian usus kecil yang berada diantara bagian


akhir distal dari duodenum dan bagian proksimal dari ileum.
Jejunum memiliki bagian dalam yang bernama membran
mukosa yang telah ditutupi oleh vili. Dimana vili tersebut dapat
meningkatkan area permukaan dari jaringan yang dapat
mengabsorbsi nutrisi dari usus. Berfungsi sebagai absorbsi dari
makanan yang sudah dicerna.

3. Ileum

Memiliki fungsi dalam penyerapan vitamin B12 dan garam


empedu. Memiliki dinding yang terdiri dari vili di seluruh
permukaannya. Sel yang berada di ileum mengandung enzim
protease dan karbohidrat yang berguna dan tahap akhir dari
pencernaan protein dan karbohidrat. Bagian ileum secara terus
menerus mengabsorbsi garam empedu, dan juga menyerap
vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K.
Jika terjadi absorbsi pada vitamin yang larut dalam air, maka
dibutuhkan asam empedu untuk melakukan proses absorbsi.
Berfungsi sebagai absorbsi dari makanan yang sudah dicerna.

4. Liver

Merupakan organ yang paling besar diantara semua organ,


berkisar sekitar 1,36 kg atau 3 ponds yang berada di bawah
sebelah kanan bagian abdomen di bawah diafragma. Memiliki
dua bagian utama yaitu lobus sebelah kanan dan kiri serta lobus
minor yaitu caudate dan quadrate.

5. Kandung Kemih

Merupakan organ yang memiliki panjang sekitar 8 cm dan


lebar 4 cm. Empedu disekresikan oleh hati dan mengalir ke
kandung kemih sekitar 40-70 ml emoedu dapat disimpan.
Sementara empedu berada di kandung kemih, air dan elektrolit
diabsorbsi dan garam empedu serta pigmen menjadi 5-10 kali
lebih terkontrasi dibandingkan saat diskresi oleh hati.

6. Pankreas
Merupakan organ yang kompleks baik dari jaringan
endokrin (hormon sekresi) ataupun eksokrin (fungsi pencernaan)
yang memiliki beberapa fungsi. Sebagian besar pencernaan di
dalam tubuh dilaksanakan oleh enzim pankreatik.

2.3.5 Usus Besar


Setelah nutrisi diserap di usus halus, sisa-sisa makanan mengalami
pembusukan di dalam usus besar yang dibantu oleh bakteri Eschericha
coli (E.coli). Selain pembusukan, di dalam usus besar juga air diserap
sehingga sisa-sisa makanan siap diubah menjadi feses (kotoran).

a. Bagian-bagian Usus Besar


1. Cecum
Merupakan bagian pertama dari usus besar, berbentuk
seperti sac. Panjangnya sekitar 6 cm (2.4 inchi), dapat
terhubung dari ileum dan meneruskan absorbsi dari air dan
garam.
2. Kolon
Makanan yang masuk ke dalam kolon, makanan akan
masuk ke dalam kolon asending pada bagian sisi kanan
dari abdomen. Pada permukaan inferior dari hati, kolon
memanjang dan berliku dan membentuk hepatic flexure
dan diteruskan menjadi kolon transversal. Kemudian
memasuki kolon desending yang berada dibagian pelvis
yang kemudian akan memasuki bagian kolon sigmoid.
Kolon sigmoid yang berbentuk “S” yang berada mulai dari
pelvis dan berakhir di rektum.
3. Rektum
Sisa-sisa makanan meninggalkan kolon sigmoid yang
kemudian memasuki bagian rektum yang berad di pevis,
berada di dekat tulang sakral vetrebrata. Di dalam rektum
terdapat katu rektal yang dapat membantu memisahkan
feses dari gas untuk mencegah melintasnya bersamaan
antara feses dan gas.
4. Anal Kanal
Pada tahap akhir, sisa-sisa makanan mencapai bagian akhir
dari usus besar, yang disebut dengan anal kanal. Berada di
perineum, yang berada di luar kavitas abdominopelvis.
Memiliki panjang 3,8-5 cm yang terbuka secara esksterior
yang berada di anus. Anal kanal memiliki dua sfingter
yaitu sfingter internal, yang terdiri dari otot halus dan
berkontraksi secara involunter. Kemudian terdapat sfingter
eksternal yang terdiri dari otot skeletal yang berada dalam
kontrol volunter.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem pencernaan Sistem pencernaan merupak sistem yang berfungsi


mencerna makanan yang nantinya nutrisi yang terkandung di makanan
tersebut akan diedarkan ke seluruh tubuh. Organ yang termasuk ke dalam
sistem pencernaan adalah mulut, faring, esofagus, lambung, usus besar dan
usus kecil. Untuk organ tambahan yaitu hati, kandung kemih, dan pankreas.
Masing-masing organ memiliki fungsi yang dapat membantu untuk mencerna
makanan. Seperti di dalam mulut ternjadi pencernaan mekanik yang
memecah bagian makanan menjadi partikel kecil yang nantiny akan dibawa
ke lambung melalui faring dan esofagus. Di dalam lambung makanan yang
berbentuk bolus akan dicerna kembali. Kemudian terjadi absorbis di
sepanjang saluran pencernaan.Tahap selanjutnya memasuki usus besar dan
usus kecil, makanan kembali dicerna kembali dan nantinya akan dipisahkan
nutrisi dan produk sisa-sisa makanan yang akan dibuang melalui defekasi
berupa feses.

3.2 Saran

Sistem pecncernaan merupakan salah satu sistem yang sangat penting


bagi tubuh untuk penyerapan nutrisi. Sehingga makalah ini membutuhkan
kritik dan saran terkait penjelasan tentang sistem pencernaan di dalamnya.
Untuk ke depannya referensi yang digunakan untuk lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai