Tgs klp4 Metodologi Penelitian
Tgs klp4 Metodologi Penelitian
Metode kuatitatif dinamakan metode trasional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan
sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode
positivistic karena berlandaskan filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific
karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu kongrit, onjektif, terukur, rasional, dan sistematis.
Sedangkan metode kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena populiritasnya belim lam,
dinamakan metode pospositivistik karena berlandaskan pada filsafat post post positivisme.
Berikut merupakan karakteristik metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif ;
A. METODE KUANTITATIF
Karakteristik penilaian kauantitaf
No Istilah Penjelasan
1. experimental Dalam konteks penelitian, eksperimen dirancang untuk
memungkinkan peneliti mengambil kesimpulan tetang hubungan
sebab-akibat antara vriabel-variabel tersebut. Dengan kata lain,
eksperimen membantu dalam menguji hipotesis dan menentukan
apakah ada hubungan sebab-akibat antara variable yang diuji.
2. Data “kasar” Metode kuantitatif cenderung menggunakan instrument
pengukuran yang telah ditetapkan dengan jelas dan prosedur
analisis statistic, dan analisis matematis yang ketat, serta kurang
memperhatikan konteks atau nuansa yang lebih halus. Metode ini
lebih cocok untuk menghasilkan generelisasi yang luas dan dapat
diukur secara objektif, tetapi mungkin kurang memperhatikan
factor-faktor kualitatif atau konteks yang lebih mendalam.
3. Perspektif Karakteristik “perspektif” dalam metode penelitian kuantitatif
merujuk pada cara pandang atau sudut sudut pandang yang
digunakan dalam pengumpulan dan menganalisis data. Pendekatan
ini, memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi pola, hubungan
dan trenn secra kuantitatif, yang kemudian dapat dianalisiss
menggunakan metode statistic. Hal ini membantu dalam
menghasilkan generalisasi yang lebih yang lebih luas dan menjaga
subjektivitas sekecil mungkin. Dengan demikian, karakteristik
“perspektif” dalam metode kuantitatif menunjukan pendekatan
yang berfokus pada fakta, angka, dan objektifitas dalam proses
ppenelitia.
4. Empiris Metode penelitian kuantitatif memiliki karakteristik empiris karena
mengandalakan pengamatan dan pengumpulan data yang
berdasarkan pada fakta empiris atau pengalaman yang dapat
diamati secara langsung atau dapat diukur secara objektif. Metode
kuantitatif berfokus pada bukti empiris untuk mendukung atau
menolak hipotesis penelitian. Hal ini membuat penelitian
kuantitatif cenderung berlandaskan pada bukti-bukti konkret yang
dapat diamati, diukur, dan dianalisis secara sistematis.
5. Positivisme Pendekatan penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivism
yang memandang setiap realitas/gejala/fenomena/itu dapat
diklasifikasikan, relative tetap, konkrit, teramati, terukur dan
hubungan gejala bersifat sebab akibat.
6. Fakta social Metode penelitian kuantitatif memiliki karakteristik fakta social
karena berusaha untuk mengukur dan menganlisis fenomena social
emnggunakan data yang yang bersifat fakta atau angka. Fakta
social merujuk pada pola-pola perilaku, struktur dan interaksi
dalam Masyarakat yang diamati, diukur, dan dijelaskan secara
sistematis. Melalui analisis data penelitian dapat mengidentifikasi
dan menjelaskan fakta-fakta social yang ada, serta menemukan
pola atau hubungan antara variable-variabel yang diamati.
7. statistik Dalam penelitian kuantitatif, statistic membantu dalam membuat
generalisasi yang lebih kuat, mengevaluasi signifikansi hasil, dan
menarik kesimpulan yang didasarkan pada data. Dengan
menggunakan Teknik statistic yang tepat, peneliti dapat
mengidentifikasi pola, trend, atau hubungan yang ada dalam data,
serta memvalidasi temuan mereka secara objektif.
Konsep-konsep
No penjelasan
pokok
1. Variable Variabel adalah atribut atau sifat yang dapat berubah dan diukur
dalam penelitian. Mereka dapat berupa independen (yang
mempengaruhi) atau dependen (yang dipengaruhi) dan dinyatakan
dalam bentuk kuantitatif.
2. Operasional Operasionalisasi adalah proses mengubah konsep abstrak menjadi
variabel yang dapat diukur secara empiris. Ini melibatkan
pembuatan definisi operasional yang jelas dan prosedur
pengukuran yang dapat diulang.
3. Reliabilitas Reliabilitas mengacu pada konsistensi dan keandalan instrumen
pengukuran. Jika instrumen itu reliabel, maka pengukuran yang
dilakukan dengan menggunakan instrumen itu akan menghasilkan
hasil yang konsisten ketika dilakukan berulang kali.
4. Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan tentang hubungan antara dua variabel
yang dapat diuji. Mereka berfungsi sebagai landasan untuk
pengujian statistik dalam penelitian kuantitatif.
5. Validitas Validitas mengacu pada sejauh mana instrumen pengukuran yang
digunakan dalam penelitian mengukur apa yang dimaksudkan
untuk diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan dan
keabsahan interpretasi hasil.
6. Signifikansi Signifikansi statistik mengindikasikan apakah perbedaan atau
hubungan antara variabel dalam penelitian adalah hasil kebetulan
atau memang bermakna secara statistik. Ini mengukur seberapa
pentingnya temuan penelitian.
7. Replikasi Replikasi merujuk pada kemampuan untuk mengulangi penelitian
dengan desain dan metode yang sama untuk memverifikasi hasil
sebelumnya. Ini penting untuk mengevaluasi keandalan dan
validitas temuan penelitian
Penulisan
No. proposal penjelasan
penelitian
1. Ekstensif/luas Proposal penelitian harus memberikan gambaran yang menyeluruh
tentang topik penelitian. Ini mencakup mengidentifikasi masalah
penelitian, menyajikan tujuan penelitian secara umum, dan
memberikan latar belakang yang cukup tentang topik tersebut.
Pembaca harus mendapatkan pemahaman yang jelas tentang
konteks dan pentingnya penelitian.
2. Detail & khusus Meskipun proposal harus luas dalam cakupannya, fokus penelitian
dalam focus harus dijelaskan secara rinci. Ini mencakup merumuskan
pertanyaan penelitian yang spesifik dan menjelaskan ruang lingkup
penelitian dengan jelas. Penelitian harus memiliki batasan yang
tepat agar tidak menjadi terlalu luas atau tidak terlalu sempit.
3. Detail & khusus Proposal penelitian harus mencakup tinjauan literatur yang
dalam prosedur mendalam tentang topik penelitian. Tinjauan literatur harus
merinci penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan
topik, menyoroti kesenjangan pengetahuan yang masih ada, dan
menunjukkan bagaimana penelitian yang direncanakan akan
mengisi kesenjangan tersebut.
4. Melalui kajian Kajian literatur harus mencakup sumber-sumber yang relevan dan
literatur terbaru dalam bidang penelitian. Ini termasuk jurnal ilmiah, buku,
dan publikasi lainnya yang memberikan pemahaman mendalam
tentang topik. Analisis literatur harus berfokus pada temuan yang
telah ada dan menciptakan dasar yang kuat untuk penelitian yang
direncanakan.
5. Menuliskan Sebelum menulis proposal penelitian, tidak masuk akal untuk
terlebih dahulu menulis data yang belum terkumpul. Namun, peneliti harus
data yang menyertakan rencana yang jelas untuk pengumpulan data. Ini
terkumpul mencakup menjelaskan metode pengumpulan data yang akan
digunakan, populasi dan sampel yang akan diteliti, serta instrumen
yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
6. Perumusan Proposal penelitian harus mencakup perumusan hipotesis atau
hipotesis pertanyaan penelitian yang akan diuji. Hipotesis harus dirumuskan
berdasarkan tinjauan literatur dan memperkirakan hubungan
antara variabel-variabel yang diamati. Hipotesis harus spesifik dan
dapat diuji secara empiris dalam penelitian yang direncanakan
B. METODE KUALITATIF
Istilah Penjelasan
Studi lapangan Studi lapangan dalam metodologi penelitian mengacu pada proses
pengumpulan data yang dilakukan di lokasi atau tempat yang
menjadi fokus penelitian. Ini melibatkan pengamatan langsung,
wawancara, atau pengumpulan data secara langsung dari sumber
yang relevan dengan topik penelitian. Metode ini memungkinkan
peneliti untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang
fenomena yang diteliti dan memperoleh data yang
akurat dan kontekstual
Data “lembut” Data “lembut" merujuk pada data yang bersifat kualitatif dan
subjektif, seringkali sulit diukur atau dihitung secara langsung. Data
ini mencakup pendapat, persepsi, keyakinan, dan pengalaman
individu. Biasanya, data lembut dikumpulkan melalui wawancara,
observasi, atau analisis teks, dan memerlukan interpretasi yang
cermat untuk memahami konteksnya. Data lembut sering
digunakan dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan
pemahaman yang mendalam tentang fenomena yang diteliti.
Dokumen Dokumen dapat berupa buku, jurnal, laporan, surat kabar, arsip,
atau dokumen elektronik seperti situs web atau blog. Penggunaan
dokumen dalam penelitian memungkinkan peneliti untuk
mendapatkan informasi yang relevan, mendalam, dan
terdokumentasi secara jelas, yang dapat mendukung argumen atau
temuan penelitian mereka. Dokumen juga dapat menjadi sumber
data historis atau sekunder yang penting untuk memahami konteks
atau tren yang relevan dalam penelitian.
Pemaknaan Epistemonologi
Ontologi
Metodologi
Aksiologi
Relevansi
Variabel
Metode penelitian
Sampel
Populasi
Data
Analisis data
Kesimpulan
Validitas
Reliabilitas
Berdassarkan metode
Definisi situasi Konsep-konsep dasar ini mengacu pada cara peneliti memahami
dan mendefinisikan konteks di mana data dikumpulkan. Beberapa
konsep dasar yang relevan termasuk :
Konteks
Konstruksi
Interaksi soasial
Pengumpulan data
Analisi data
Interpretasi hasil
Relevansi praktis
Etika penelitian
Keterlibatan komunikasi
Hipotesis
Variabel
Metode penelitian
Analisi data
Pengembangan hipotesis
Desain penelitian
Pengumpulan data
Analisis data
Interpretasi hasil
Pelaporan dimensinasi
Pendekatan awal
Pembukuaan diskusi
Negosiasi isi
Pengesahan kesepakatan
Bentuk penelitian
Variabel
Hipotesis
Sampel
Analisis data
Temuan (findings)
Realitas social
Pembentukan identitas
Konstruksi pengetahuan
Kekuasaan hierarki
Klasifikasi social
Interaksi simbolik Afiliasi teori dalam konteks interaksi simbolik dalam metodologi
penelitian merujuk pada pendekatan yang menggabungkan
prinsip-prinsip teori interaksi simbolik dengan konsep afiliasi sosial.
Teori interaksi simbolik menekankan pentingnya makna yang
diberikan individu terhadap simbol-simbol dalam interaksi sosial,
sementara afiliasi sosial berkaitan dengan hubungan antara
individu dalam kelompok sosial tertentu.
Etno metodologi Dalam etno metodologi merupakan konsep yang digunakan untuk
menjelaskan bagaimana individu terafiliasi dengan berbagai
kelompok sosial dan bagaimana afiliasi tersebut memengaruhi cara
mereka memahami dan berinteraksi dengan dunia sekitarnya.
Dalam konteks metodologi penelitian, afiliasi ini dapat
mempengaruhi bagaimana seorang peneliti memahami dan
mendekati subjek penelitiannya, terutama dalam konteks studi
etno metodologis
Tujuan Penjelasan
Menuliskan setelah data Setelah data terkumpul dalam metodologi penelitian, penulisan
terkumpul proposal penelitian harus menggambarkan langkah-langkah yang
akan diambil dalam menganalisis dan menafsirkan data tersebut.
Dengan menyertakan penjelasan tentang langkah-langkah yang
akan diambil setelah data terkumpul dalam penulisan proposal
penelitian, dan dapat membantu membimbing pembaca melalui
proses analisis dan interpretasi data serta memperkuat
keseluruhan kerangka metodologis penelitian.
Tidak begitu menekankan Terkadang tidak selalu perlu menekankan kajian pustaka secara
kajian pustaka mendalam dalam bagian metodologi penelitian, terutama jika
penelitin adalah penelitian eksperimental yang lebih fokus pada
pengumpulan data primer atau jika sedang mengeksplorasi area
penelitian yang baru dan belum banyak diteliti sebelumnya.
Meskipun kajian pustaka mungkin tidakmendapat penekanan
utama dalam metodologi penelitian, penting untuk tetap
menyebutkan bahwa akan memperhitungkan literatur yang
relevan yang ada sebagai konteks dan landasan teoritis untuk
penelitian.
Data Penjelasan
Catatan lapangan Catatan lapangan merujuk pada catatan yang dibuat oleh peneliti
selama proses pengumpulan data, seperti observasi langsung atau
partisipasi dalam situasi atau kegiatan tertentu. Catatan lapangan
ini mencatat observasi, interaksi, impresi, dan refleksi peneliti
tentang fenomena yang diamati.
Foto Penggunaan foto sebagai sumber data merupakan pendekatan
yang berharga untuk memperkaya pemahaman tentang konteks,
pengalaman, dan persepsi individu atau kelompok yang sedang
diteliti. Foto dapat digunakan untuk merekam detail visual,
ekspresi emosional, atau konteks lingkungan yang sulit dijelaskan
dengan kata-kata saja.
Istilah subjek sendiri Istilah "subjek sendiri" merujuk pada partisipan yang juga
bertindak sebagai peneliti atau pengamat dalam penelitian mereka
sendiri. Ini merupakan pendekatan di mana individu yang sedang
diteliti juga secara aktif terlibat dalam proses pengumpulan data
atau analisis, biasanya dengan memberikan pandangan subjektif
mereka tentang fenomena yang sedang diteliti.
Dokumen dan temuan Penggunaan dokumen dan temuan lain sebagai sumber data dapat
lain memperkaya pemahaman tentang fenomena yang sedang diteliti
dengan menambahkan dimensi kontekstual dan historis yang
penting. Penggunaan dokumen dan temuan lain dalam metodologi
penelitian kualitatif memungkinkan peneliti untuk menggali
dimensi tambahan dari fenomena yang diteliti dan memberikan
wawasan yang lebih kaya tentang konteks dan kompleksitasnya.
Sampel Penjelasan
Kajian terhadap sejumlah Kajian terhadap dokumen dan temuan adalah teknik yang
dokumen dan temuan digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasi berbagai jenis
materi tertulis, rekaman audio atau visual, atau artefak lainnya
yang relevan dengan topik penelitian.
Interview tak terbatas Interview tak terbatas merupakan teknik yang kuat dalam
penelitian kualitatif karena memungkinkan peneliti untuk
mendapatkan wawasan yang mendalam dan kontekstual tentang
perspektif, pengalaman, dan pandangan individu terhadap topik
penelitian. Hal ini memberikan kesempatan bagi partisipan untuk
mengekspresikan diri mereka secara bebas dan memberikan
kontribusi yang berharga terhadap pemahaman tentang subjek.
Mendasarkan pada Hubungan antara peneliti dan subjek sangat bergantung pada
kepercayaan kepercayaan. Kepercayaan merupakan fondasi yang penting dalam
membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan antara
peneliti dan subjek penelitian. Ini tidak hanya mempengaruhi
kualitas data yang dikumpulkan, tetapi juga memastikan bahwa
penelitian dilakukan dengan etika dan menghormati hak-hak dan
kebutuhan subjek penelitian.
Hubungan yang intensif Hubungan yang intensif dengan subjek merujuk pada keterlibatan
yang mendalam dan berkelanjutan antara peneliti dan subjek
penelitian. Hubungan yang intensif dengan subjek dalam penelitian
kualitatif memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman
yang mendalam, mendetail, dan kontekstual tentang fenomena
yang sedang diteliti. Ini memungkinkan peneliti untuk
menghasilkan temuan yang lebih bermakna dan relevan, serta
memastikan bahwa perspektif subjek diakui dan dipertimbangkan
dalam analisis dan interpretasi data.
Subjek sebagai teman Dengan memperlakukan subjek sebagai teman dalam penelitian
kualitatif, peneliti dapat membangun hubungan yang kuat,
berdasarkan kepercayaan, keterbukaan, dan kolaborasi. Hal ini
membantu dalam memperoleh wawasan yang mendalam dan
bermakna tentang fenomena yang sedang diteliti serta
memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan etika dan rasa
hormat terhadap subjek.
Tape perekam Tape perekam atau rekaman audio merupakan salah satu dari
beberapa sarana dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data secara langsung dari subjek penelitian. Meskipun tape
perekam merupakan alat yang berguna dalam penelitian kualitatif,
penting untuk memastikan bahwa penggunaannya sesuai dengan
prinsip-prinsip etika penelitian. Ini termasuk mendapatkan izin dari
subjek penelitian untuk merekam, menjaga privasi dan kerahasiaan
informasi yang sensitif, dan memastikan bahwa data direkam dan
disimpan dengan aman.
Penelti sebagai instrumen Peneliti sering kali dianggap sebagai instrumen utama untuk
mengumpulkan dan menganalisis data. Ini berarti bahwa peran dan
karakteristik peneliti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
proses dan hasil penelitian.
Model, tema, konsep Dengan menggunakan model, tema, dan konsep dalam analisis
data kualitatif, peneliti dapat mengorganisir, memahami, dan
menggambarkan informasi yang kompleks dan bervariasi yang
ditemukan dalam data.
Membutuhkan waktu Meskipun waktu yang banyak bisa menjadi masalah dalam
banyak penelitian kualitatif, penting untuk diingat bahwa penelitian yang
berkualitas membutuhkan investasi waktu yang cukup. Dengan
perencanaan yang baik dan manajemen waktu yang efisien,
peneliti dapat mengurangi dampak negatif dari waktu yang banyak
dan memastikan bahwa penelitian mereka tetap relevan,
akurat, dan bermakna.
Kesulitan mereduksi data Kesulitan mereduksi data merupakan salah satu masalah yang
sering dihadapi dalam metodologi penelitian kualitatif. Meskipun
mereduksi data bisa menjadi tantangan, penting untuk diingat
bahwa hal ini merupakan bagian penting dari proses analisis data
kualitatif yang memungkinkan peneliti untuk menghasilkan
temuan yang bermakna dan relevan. Dengan pendekatan yang
hati-hati dan reflektif, peneliti dapat mengatasi kesulitan ini dan
menghasilkan analisis data yang kuat dan berdampak.
Prosedur yang tidak Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk mengikuti prosedur
terstandar yang konsisten dan terstandar dalam seluruh penelitian kualitatif.
Hal ini dapat mencakup pembuatan protokol penelitian yang jelas,
dokumentasi yang lengkap tentang langkah-langkah yang diambil
dalam pengumpulan dan analisis data, serta transparansi dalam
pelaporan hasil. Dengan melakukan ini, peneliti dapat
meningkatkan validitas, reliabilitas, dan kepercayaan dalam
penelitian kualitatif.