Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL ILhfiIAH

REKAYASA LALU I,II{TAS SEBAGAI SOTUSI


hfiENGATAST PELATTGGARAN LAI,U LTNTAS
FABA KAWASAI{ ME]TINTING
(Iwtptewent*tinn of Tr*ffie Engineertng Mnn*gement ns $ Sefiati*n
t* Reiilxe* Trwffrc ltiol*ti*a* rn fufeniniing Are* )

T*gas Akhir
lrftt$k memenuhi sebagi*n perryaratan
msns{}pai der*jat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil

$Ieh:
lHffrdatillsh $ynwfltri Fa*a
s'1.{ {}14 {}SI

JURUSA1T TSKNTK SIPIL


FAKULTAS TEKITIK
UF{TVSRS ITAS 1VIATARAM
2{}1fr
HALAMAI{ PSNSE SAT{^{}{

ARTIKEL ILMIAH
REKAYASA LALU LII{TAS SEBAGAI SOL{TSI
MENGATASI PELANGGARAN LAI,U LINTAS
PADA KAWASAIT MEITINTING
(Implement{ttion *f Tro,ffic Engineering Mnnngement &s $ fiolation
tu Redrics Tnffic Yi*kttions tn Meninting Area )

Oleh:
il{*rdsfitl*h Syawitri Fasa
FtA t}t4 *e2

Telah diperiksa dan dise i oleh Tirn Pernbimbing :

l-. Fembirnbixg lJtama

I Wnvar+ Sute,iai ST.. MT. Tanggal : 2b Juni 2S18


F{IP. 1}67fi826 19941} I fi{}l
2. Pembimbing Pendampir*g

flasvinr" $T.* MT" Tanggsl : ZB Juni 2018


F{IP. 19651231 19951I I 001
HALAMA1T PENGESAHAI\

ARTIKEL II,MIAH
REKAYASA LAL{I LINTAS SEBAGAI SOLUSI
MEI{GATASI FELANGGARAN LALU LINTAS
PAIA KAWASAN MEI{INTII'{G
{Implementsti*n *f Tr*ffic Engineering M*nugement n$ dx S*Iuti*n
to Red,$ce Tr*ffic Vi$lati$ns rm Meninting Area )

Oleh:
Mardatitlah Syawitri F*sa
FIA 014 S92

Telah dipertahankan di d*pan Sewan Fcnguji


Pada tanggal 25 Jeni ?0 18
Dan dinyatakan telah memsnuhi syarat

Susunan Tim Penguji:

1. Penguji I

91S11 1 7S2 g $02

2. Penguji

W
Rntnn Yuniafli. ST.. Mft:{E}rS}.
NIP. 196S0620 199417 2 S{}l

3. Pen i,i HI

idianty" ST.r MT.


F{rF. 19710101 199S0? 2 001
Mengetahui,
kan Fakultas Teknik
iversitas Mataram
LALU LINTAS SEBAGAI SOLUSI MENGATASI
PELANGGANAN LALU LINTAS PADA KAWASAI\I MENINTTNG
(Implementatian A{Trffic Engineering Management As a Sotatlon to Redace Trffi
Violstions in Meninting Area)

Mardatillah Svawitri Fasa.I Wavan Suteiar. Hasvinf


JURUSA]\I TtrKNIK SIPIL UNIVERSITAS MATARAM

ABSTRAK
Bentnk geomekik pada simpang Meninting dengan level yang berbeda, dan tidak tersedia
fasilitas belok kanan yang memadai menyebabkan masyarakat berpotensi melakukan
pelanggaran. Terlebih lagi kawasan ini merupakan jalur pariwisata yang volume lalu lintasnya
tinggi, agar pergerakan pada simpang menjadi lancar dan mengurangi potensi pelanggaran maka
penelitian ini berfujuan mencari skenario dengan kinerja simpang yang lebih baik, dimana
skenario 1 dilakukan dengan menambabkan panjang pembatas jalan dan skenario 2 dilakukan
dengan memindahkan arus lalu lintas pada persirnpangan lain.
MKJI 1997 digunakan sebagai metode analisis kondisi eksisting yang kemudian menjadi
acuan pembanding untuk melakukan penerapan skenario lainnya. Volume dan kapasitas
merupakan variabel untuk menilai kinerja layanan simpang, selain itu waktu tempuh dan konflik
yang terjadi juga sebagai indikator dari layanan simpang tersebut.
Hasil analisis menunjukan nilai derajat kejenuhan (DS) pada kondisi eksisting <0,75, ini
dapat dia*ikan simpang tersebut masih optimal. Implementasi dari 2 skenario dilapangan
menghasilkan kinerja simpang Meninting menjadi lebih baik, namun pada skenario 2 (pada
simpang ke 2) kinerjanya menjadi tidak optimal, dengan demikian skenario I dipilih sebagai
solusi mengurai permasalahan yang ada, hal ini didasakan atas tidak terjadinya masalah baru
pada ruas jalan lain seperti yang terjadi pada skenario t serta berkurangnya konflik yang terjadi
saat diterapkannya skenario ini.
Kata kartci : Rekayasa lalu lintas, Pelanwarnn, Kinerja Sirypang, Waktu Ternpah, Konftik
Mahasiswa Jurnsan Teknik Sipil Universitas Mataram
rDosen
Pembimbing utama Jurusan Teknik sipil universitas lVlataram
2Dosen
Pernbirnbing Pendamping Junlsan Teknik Sipil Universitas Matararn
PENT}AHULT}AN disebabkan pula oleh meningkatnya angka
Tranpostasi merupakan salah satu sarana perfunrbuhan penduduk pada Desa Sesela.
terpenting dalarn menunjang keberhasilan suatu Kendaraan yang rnelakukan pelanggaran
daerah, baik daerah perdesaan maup,un daerah tidak han3ra kendaraan sepeda motor, melainkan
perkotaan. Tranpostasi digunakan untuk kendaraan ringan dan berat juga melakukan
mempermudah kegiatan manusia sehari-hari, pelanggaran? hal ini membawa dampak buruk
baik kegiatan ekonoffiio pariwisata dan bagi lalu lintas maupun keselamatan
sebagainya, sehingga transportasi rnenjadi psngendara, untuk itu perlu dilakukan rekayasa
kebutuh*n p*kok bagi masyarakat datam lalu lintas yft.rlg diharnpkan dqpar mensurangi
menj alani aktifita$nya. konflik yang'ferjadi dan memberikan pergerakan
Kawnsan Meninting ini rnerupakan jalur yerig &{nan dan nyaman bagi pengendara.
pariwisata,, sehingga volume lalu lintas menjadi Ada beberapa skenaria yang dapat
tinggi, bentuk gsnrnstfik jalan dengan level yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan
befbeda dan tidak dilengkapinya fasilitas belok tersebut* skenario I
yang dilakukan bertujuan
kanan yang m$madai menyebabkan filasyarakat untuk mengatasi masalah yang ada dengan
berpotensi melakukan pelanggatran. K*ndisi ini mernberi pernbatas jalan yaftg lebih paryang
pada ruas Jalan Saleh Sungkar sehingga Kurniawan (2ff 17) tel*h melakukan
kendaraan yens akan melakukan psrgerakan pennelitian manajemnn dan rekayasa lalu lintas
belok knnan dari pendekat timur dan selatan pada kawasan Dakota untsk nnengurengi
menjadi lebih aman" Sedangkan skenario 2 terjadinya peningkatan volume kendaraan
dilakukan dengan tujuan mengurangi masalah dibeberapa titik ruas jalan, Hasil analisis kondisi
pada titik kcnflik dengan memindahkan konflik eksisting menunjukkan hasil kinerja dengan
pada persimps$gan lain- sehingga sebelum derajat keJenuhan >S,75 pada ruas Jl.Wahidin
persimpangan atau lakasi konflik dilakukan dan Jl. Dakota serta konflik p*rgerakan yang
p$rensanaan simpang haru yang diran*eng mengakihatkan tuudaan lal*r lintas yang besar
menuju Jalan h'eng Juyu, terletak kurang lebih dan rcenirnbulkan kemacetan. tlji coba dengan
20S meter dari l*kasi t*rjadinya kanflik, psrlerepan skenaria I mengh*silkan kinerja yang
Berdasarkan kondisi diatas, maka perlu lebih baik dibandingkan dengan skenario 2
dilakukan penelitian dengan judul '-Rekayass sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu
Lalu Lintas $*hngai $olu*i Mengatasi salusi untuk.filengurangi kanflik di Kawasan
Pelanggaran Lnlu Lintns Pada Kawasnn Dakota Mataram. Namun perlu dicermati
lW*einting'n $r$* dapat menghasilkan kembali, disisi lain pen*rffFarr m*najefiten ini
kelancaran lalu lintas yeng lebih baik" msnyebabkan wakfu ternpuh perjalanan
beberapa pergsrakan menjadi lebih besar.
NASAR TEORI Sehingga pada penelitian ini, digunakan
Pengertian rekayasa lalu lintas yang beberapa indikator antara lain* kinerja lalu lintas
dijelaskan oleh beberapa ahli" Menurut dan waktu tempuh kendaraan.
Homburgsr dan Kell {198 t), Rekayasa lalu
lintas adalah sesuatu penanganan yang berkaitan LAITNASAI{ TEORI
dengan pere$csnaanr psrancangan gesmstrik Analisis Kinerja $imp*ng Tak Bersinyal
dan oper&$i lalu lintas jalan raya serta Secara lebih rinci, pro*edur perhitungan
jaringannya, terminal, penggunaan lahan serta analisis kinerja simpang tak bersinyal meliputi
keterkaitannya dengan rcode transpartasi lain formulir formulir yang digunakan unfuk
sedangkan menurut Blunden {198I), rekayasa mengetahui kinerja simpang pada simpang tak
Ialu lintas adalah ihnu yang mempelajari tentang bersinyal sebagai berikut. :
pengukuran lalu lintas dan perjalanan, sfudi 1. Formulir USIG-I Geametri dan arus lalu lintas
hukum dasar yang tsrkait dengan arus latru lintas 2. Formulir USIG-II analisis rnensenai lebar
dan bangkitan, dan penerapan ilmu pengetahuan pendekat dan tipe persimpangan, kapasitas dan
professional praktis tentang persncanaan, perilaku lalu linta*"
perancangan dan operesi slstem lalu lintas unfuk
mencapai keselamatan dan pergerakan yeng Arus Lalu Lintas
efisien terhadap orang dan barang. Klasifikasi data aru$ lalu lintas per jam
Suhartsna dan fiokrorahadjo (2S15) masing - masing gerakan di k*nversi ke dalam
telah melakrkan penelitian untuk mengetahui smp/jam dilakukan dengan msngalikan smp
alternatif manajemen lalu lir*as yang dapat yang tercatat pada Tabel I. Menurut Manual
mengurangi kemacetan pada persimpangan Kapasitas Jalan Indonesia {MKJI) jenis
antara Jalan Raya Jemursari dengan Jalan kendaraan yang menjadi data arus lalu lintas
Margoreja Indah" Dilakukan an*lisis unfuk dikatagorikan sebagai berikut :
rnsnsmukan alternatif rnanajemen lalu lintas &. Kendaraan ringan {LV), jenis kendaraan ini
yang menghasilka* kinerja jaringan jalan lebih ten*asuk mabil penuffipffi$, mini bus dan
baik daripada kandisi aktual. Dari sekian pick up.
alternatif yang dianalisis, terdapat empat h. Kendaraan berat {HV} j*nis ini termasuk
alternatif yeng memberikan hasil positif truk, dum truck, dan bus.
terhadap peningkatan kinerja jaringan jalan c. Kendaraan sepada m.*t*r {MC}, jenis
secara umum. Bahkan ada alternatif yang kendaraan ini adalah $ernua kendaraan roda
mampu mengurangi nilai derajet kejenuhan lalu dua dan roda tiga.
lintas hingga I ??'o
d. Kendaraan tak bennator (UM), jenis ini Dimana:
termasuk sepeda dan cidomo. ilS : Derajat kejenuhan.
Tabel I Kcnyersi kendsrasn terhadap satuan A - Total arus alctual (smp/jam).
mobil nurnilnn C * Kapasitas aktual
Jenis Kendarffan Ekivalensi Mobil
penumpeng Tingkat Pelnyanan Persimpangan
{emp} Dalam MKJI e*ra yang paling repat
Kendaraan berat l13 untuk menilai hasil kinerja persimpangan adalah
{HV} dengan melihat derajat kejenuhan {DS) untuk
Kendaraan ringan 1.,0
kondisi yang diamati dan membandingkannya
{LV} dengan pertumbuhan lalu linfas dan umrr
Sepeda motor 0,5 fungsicnal yang diinginkan dari simpang
(MC} tersebut" Jika derajat kejenuhan yang diperoleh
terlalu tinggi, maka diperlukan perubahan
Kapnsita* {C} asumsi yang terkait dengan peflarnpang
Knpasitss sdalah kernampuan s$atu ruas rxelinteng jalan dan s*bagai$ya serfa perlu
jalan rnelewatkan arus lalm lintas secara diadakan perhitungan ulang. Jika untuk
m*ksirnum. Kapasihs total untuk penilaian operasional persimpangan, maka nilai
seluruh
pendekat simpang adalah hasil perkalian antara derajat kejenuhan yang tinggi mengindikasikan
kapasitas dasar {Ca} untuk kondisi te$entu ketidak mampuan persimpanga$ dalam
(ideal) dan faktar faktor penyesuaian {F), mengatasi jumlah kendaraan yang dilewatkan.
dengan memperhitungkan pengaruh kondisi Standar untuk mcnsnfukan tingkat derajat
sesungguhnya terhadap kapasitas" kejenuhan (DS) menurut MKJI 199?
Kapasitas dihitung dari rumus berikut: dip*rlihatkan pada Tabel 2.
Tahel 2 Standar llerajat Kejenuhan {DS}
C - Co x Fw x Fm x Fcs x FRSU x FLT x FRT
x FMI.." #) Tingkat Ileraiat KeienHhan Satasan NiJai

Dimana: Tidak tsaik > 0,95


C : Kapasitas {smpljam) Baik < 0,75
Co : ]r{ilai Kapasitas l}asar {smpljam} Sunrher :
Manual Kapasifas Jalan Indonesia
Fw : Faktor kareksi lebar masuk (MKJ{), Ip97
Fm : Faktar koreksi median jalan utama
Fcs - Faktar k*reksi ukuran kota Waktn Ternpuh Perj alanan
FRSU - Faktor koreksi tipe lingkungirn dan Menurut Manual Kapasitas Jalan
hambatan samping Ind*nesia (MKJ{ 199n, lffaktu rata-rata yang
FLT : Faktor koreksi persentase belok kiri digunakan kendaraan menempuh segmen jalan
FRT - Faktor koreksi persentase belok dengan panjang tertent$otermasuk sernua
kanan tundaan waktu berhenti {detik} atau jam.
FMI - Faktar koreksi rasio aru$ jalan minor
Ilernjat K*jenuhsn {ff4gre* af #ntar*tir,nn t}S}
Waktu tempuh rata-rata TT: L/11 tlam). ..(3)

Yang dimaksud dengan derajat


Dimana:
kejenuhan adalah hasil &rus lalu lintas terhadap
kapasitas biasanya dihitung perjarn. Derajat
TT * Waktu ternpuh rata-rata (lam)
L : Panjang lintasan (km)
kejenuhan dihitung dengan menggunakan rumus : Kecepatan ternpuh {kffidam)
berikut.
V

DS - Q I C+,qr..i.rr.r..,r.aa,r,rti,,...{2}
METOtrE PEF{ELITIAN Metadc Pengumpulan [}nfa
tr)ata-data yang dibutuhkan pada p*nelitian ini
terdiri dari data primer dan data sek*nder.
Data prirner terdiri dari:
l. Data Geometrik Jalan
2" Data Vclurne Lalu Lintas
3. Data Waktu Ternpuh Perjalanan
Dera hSh#R**;
Kendaraan
t" D*"te&eornririh
:. *at* Vol*usr*L*I*tintss
t - S*ta jtxd*hpeut*l&tel-a$*k
Barat ?*hrrn }{tll rBF$ Eata
4, Data Konflik yang Terjadi
o

3- S*ta$rsktuTenpuh *'l*r*r*l:tj
Fe$*n*nurHrnder*set
Data Sekunder terdiri dari:
{. S*t*iuarlchhor$ihs'*rg Data jumlah pendtrduk Lombak Barat Tahun
t*rjadi
201? yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik
(BPS) Kota Mataram.
:Xn*lis* *at* dsn Frnrb+hss*n Waktu Pelaksanann Survei
r Waktu Pelaksanaa Survei dilakukan
1. hircrjar.uasja3ae leaadisi eh*istrng {r**ir irri-
A:ratrjsis
pada hari Minggu- l8 Maret 2S l8 rnulai
:, A$alicis kinerla nras jaim dengan diter*p3rur,rr.a rswns 3af$ ilffiEs $*a$ai
bsikut : pukul S6.ffff WtrTA $amFai pengukuran
a. Sk*aasic X" dmgxr urrsubrri prmhat*s jatran .l'ang l*,"ki1pan3angpadaruas
jstran sai* rrrsgksr-
selesai dilakukan?
&. Skmarie 3.
dmsen m*l*&rkse psffirfrnasn p*rsimp*ngan sftr$sna
\Eng t{rle€sk tiucaeg l*bih 3fi* m d*ri airik ter;*dinya bsnftik-
t Survei volume lalu lintas
3- F*rbandingrn :ffsktn ?{rnpu& pffjali&fitr k*ndara*n 3,*ug sn*i*n'ad rtrx jal*n Kondisi Eksicfing {cr*r*f inil_
pada hcndi*i *le$sting i.tsd$r f'!Jl deng*n n'gk*r t**rptrh h*rdarass sast
dib*rtaicrhaa af,ue tra1u }i:rts* sr rrai si**sarie 1 daa 1.
HariiTanggal Sabtu- 24 Maret 2018
'{- Fvbrndingan juralab lren*ih "1.ang
tccj*di pada hondisi *Iesisring {srrer,1r3i fufirtggu, 25 Maret
201s
i*irnptrlaa dan Sse&
Senin, 26 Maret 2018
Pukul -
06.00 18,00 WITA
Gambar I Bagan Alir Penelitian Skennrio 2 (Simpang 2)
HarilTansgal : Minggu, I April 2018
Lokasi Penelitian Pukul : 16.45 * 17 .45 $/ITA
Lokasi penelitian dilakukan di Desa
r Survei Waktu Tempuh
Sesela, Lombck Barat. Dimana pada lokasi Survei wakfil tempnh dilakukan
tersebut hanya dilakukan pada satu titik bersam&an dengan $urvei volurn*e lalu
pengamatan, yaitn pada Ruas Jalan Saleh lintas pada k*ndisi eksisting.
Sungkar menuju ruas Jalan Ireng Jaya, yang r Survei Konflik
kemudian diberikffi heberapa altenatif Survei Kcnflik dilakukan bersamaan
penyelesaian masalah yang terjadi pada titik dengan survei volufire lalu lintas pada
konflik terssbut. Titik l*kasi ditunjukan pada kondisi eksisting.
Gambar 2,
Untuk lebih jelasnya mengetahui rute
kondisi eksisting dan saat disimulasikan
skenario I dan skenaria 2 maka dapat ditihat
pada gambar dibawah ini :

Gambar ? Lakasi Pengarnatan untuk Survei


Volume Lalu lintas Gambar 3 Arus Lalu Lintas pada Kondisi
Eksisting {sc*f rlrf}
Volume Lalu Lintris pada Hari Minggu

Vsl*ms Lalu Lintas Hsri *Si*ggr*o 15 Maret 3*tS

F
f,
a
3*
g
.se
{r
| .Sjif,
a{
ts ,M
e *-**i*r'4'
t- *<*+" +#'trr
.s .s'F {:o - n,. r.-$ +'}-{'++\4 +-e+.8-. *FF-+J
*- *
-"

Gambar 4 Arus Lalu Lintas pada Kondisi 4 ' '


t*ir-t-ou6* i r'' r_l' r: i- i' ;_ rr '" r i'-
-., 6. i;-*...-; ;i...,,.i-:1 "' * ..! .,...r...F.-q.re.;:rr'2vi'l:.-F

Skenario 1.

?
/-r'-
--'-'j-
-4"zl+-'
z:--s'
,//>;/'
-€ 7la'

Gambar 6 Grafik Jumlah Yolume Lalu Lintas


Hari Minggu
Dari gambar 6 dapat
disimpulkan
valume lalu lintas selalu rue*i*gkaf pada scre
hari dari setiap pendekat. V*lume lalu lintas
Gambar 5 Arus Lalu Lintas pada K*ndisi pada hari minggu, tertinggi dari pendekat selatan
Skenario 2" mulai pukul 16.45 -17.45 S/ITA.
Pelnnggaran Lslu Lintas dari Pendekat
ANALISA T}AI{ PEIVTBAHASAN Sel*tan
Annlisn llstn Vsl*lr$e Lalu Lintas Mnksimum Grafik dibawah ini ffienggambarkan
Dari hasil penelitian survei lalu lintas volurne kendaraan pada hari sabtu, rninggu
pada kawasan Meninting yang dilakukan t 2 jam
dari pukul 06.fifl 18.0ff WITA selama 3 hari
dan senin dari pendekat selatan yang
melakukan pelanggaran terhadap volume
maka didapatkan volume lalu lintas pada jarn
puncak. Rekapit*lasi totcl arus kendaraan Fsr total, serta msnggambarkan persentase
jam dapat dilihat pada Tabel 3. perbandingilnnya, dimana pergerakan belok
Tabel 3 Vslume Lalu[r Lintns
Lrn[ns Ti
r ral] ren(Ie knt kanan dari pendekat selatan dianggap
WAI{TU
SABTU M.INGG U S[NIN melakukan pelanggaran karena memasuki
5
U T TJ T s U ''T s
arus lalu lintas yang berlawanan yang dapat
16.s0-07.00
c7.00-08.00
103fl
1918
441
752 2068 L198
931 80L 369 L06L 1?93
542 LV44 1_893
50s 7244
798 2345 ***
08.00-09.00 1170 585 1913 1 159 441 2t1s tl93 524 1946 i*H;)r**r**p
Frrgcrnknn Trrt*l puda Har{ }Iinggu
09.00-10.00 1215 460 15S2 1_?82 447 L742 L354 374 L553 ii(i'ii':i

10.o0- tl.0s xt 3s 446 t 5s4 lffi9 427 1727 m6fr ?s2 L?5il :.
a
-'l
!l tl t

t +tJur-l
11.00-12.00 1093 307 1579 1239 343 t47? 1175 300 1234 'J
? J*0'3
12,00-13"OO 1n43 237 16e8 1175 24CI 1570 1?S4 ?64 Lfi{I
? l{t{tit
13.00-14.OCI 1004 230 1_401 t?53 363 1479 1e2g 310 1668
14.O0-L5.00 1154 279 :"479 1.365 323 1806 1L78 275 r.398 E'tu4,.r.v.
< ;. i
,^,^
r d - a + < -i <-f
-.n +
.i
< -t i + < -+ d +
?.9 ! -t_ ? *. -l .r.r -t -1. {. r". E 1t I I
T .r Y TY -i' -
Y T TTTT: T ? ]T ? ?i : T
15.S0-15.0U L191 208 1363 1559 260
1814 12SS 2g? 1641 I *. ..- (..t-
a + a.'l
rt.
d
a
*
t.
-
F.
t
f. y.
{ +
a.- r.,
r+
d.
d
c-
.f "i.
d
q.,i.
+ J
i.
.n
ti.
r
ai. e.
-r s
r.
-r
'EI1-:!*.'IIl:i+c.q</r-?-tq.a.;c'e
16.00-L7.00 1556 39$ 1693 1_696 502 e525 Lffis 305 zfit? :

,
:
hrlfr'r-elll,,rktn
17.o0-19.s0 1876 415 2151 el8a ,,$s$. as?s 188? 518 24L9
Dimana: Gamb ar 7 Pt;;-;i;** p*rungguru,r dari Pendekat
IJ : IJtara $elatan pada Harj "fufinggu
T - Timur
S - Selatan Presentase rata-rata perbandingan
volunne kendaraan yang melakukan
Dari tabel didapatkan volume terpuncak pelanggaran dari pendekat selatan pada hari
dari semua pendekat teriadi pada hari Minggu, minggu dengan volume total mengalami
25 Maret 2018 pada pukul 17.00 - 18.00 WITA psnumnan dari hari sabtu, Jumlah kendaraan
dengan jumlah kendaraan total mencapsi 5?61 yftng melakukan pelanggaran pun lebih kecil
kendaraanljam. dibandingkan hari sabtu yait* 228 kendaraan
namun jumlah kendaraan total rneningkat menghasilkan deraiat keJenuhan yang tinggi
hingga 3 321 kendaraan. di simpang lainnya.
Pelanggaran Lalu Lintas dari Pendekat Analisis Waktu Tempuh {TT} Kendaraan
Timur Dengan mengubah prilaku berkendara
Grafik dibawah ini akan masyerakat dengan car& membangiln jalan
msnggambarkan jumlah kendaraan pada hari tambahan dan ffiengelola jalan yang sudah ada
sabtu, minggu dan senin dari pendekat timur agar masyarakat tid,ak mela&,ukan pelanggar*n
yeng menakukan pergerakan belok kanan kembali, maka perlu diketahui pula
dan menggambark*n pernbandingan waktu tempuh kerdaraan saat
persentase
perbandingan dari keduanya. melalui beberapa kondisi.

Pnesenfrrm P*rgerrlirur fehurggrrrrur {belok krrnrrn} T[r{urdap Tahel 5 Perbandingan lff'aktn Tempuh dari
Fergerrrkrm Trltril pnd* Hrud hlinggu
-
{j[oi) l0!r Ketisa Kondisi
! :auo . .,i*
llo+
t$o
f, +rio ti;i.
'J " .
-'*iii
.r;rrill$ilt
:'f,+
iii.!r
1$rr

F =x,riiiliiiiiiiiiii{iii;riitiigiiiii$iiiiil{ilI {aa
]a* ffiTr:{fr|l

g "'i: iIilItigiiiiiiiiil{iltiLiili{liiiiIiIiliiLt[- Itqr


iV.*
*wltfU"*;ii{$n!'ll}1,'l'!
pirr,ub**
v, C? f.q t. !. tl. t, t. q. t. 4- *. w- }.,
-t * -t < * + q I.-t
f
* +
f t.
t
v,
{
{. v. r.
-f { i :r -t
-
I-.=. t: tj q, ;, i 4 t'r rt ., --l r' r'. V-€ , t
? -; .!t-i {T r,.a v"; t-a rv, vr? 4-?
!, i. -i t
?'?'?'?':;'?
"l ta.
ra, tl,
: i '(,i q,a q,.f
tf. 1.
v, vr
<* {,t +-+
t, r,4,
+ + " * + - t -
:t * * { + _i+ ;+
t,
*: A r; ; I"' 4'-
v + t^'j';;L- +!Q e I 4 i cr.r r 4. -f -t v. n.'e',
- <i d<- i I
lul,,,lri*-**

Gambar I Presentase Pelanggaran dari Pendekat


Timur pada Hari Minggu Dari tabel diatas dapat dilihat dengan
diberlakukannya skenaric 1 maka waktu
Pada hari minggu tidak ada
perubahan yang signifikan dibandingkan tempuh menjadi lebih panjang sedangkan
dengan hari sabtu, jumlah kendaraan yang
untuk skenario 2 wakfu tempuh meryadi
melakukan pergerakan belok kanan pun lebih singkat.
tidak sebanyak kendaraan yang melakukan Annlisis Konflik LaIn Linta$ yang Terladi
pelanggaran dari pendekar selatan, yaifu \92 Jumlah konflik yang terjadi hanya
kendaraan dan untuk kendaraan tatal 3362 memperhitungkan pergerakan kendaraan yang
kendara&n? $srte untuk rata*rata pre$entase diasumsikan melakukan p*langgars$? yairu
perbandingan dari keduanya hanya 6y*, kendaraan yang melakukan pe{gerakan belok
kanan dari pendekat timur dan pendekat selatan.
Analisis Kinerja Simpnng padn kondisi Tabel jumlah konflik yang terjadi dan
eksisting dan sant disimulasiknn skenario t banyakttya kendaraan yang melakukan
dan skenaria ?. pelanggaran dapat dilihat pada Tabel 6.
e n$I Ki
Tabel 4 Rekanifnlasi lrlnerla si
Drmnfln Tabel 6 Jumlah Kanflik yang Terjadi di
B,epqi-ilt:

Eksi*i*g 3:6d.6$ 4Sil:..q {r.68 "r: (1"?5 gAIK

henarirr I -1:64"6r) 54tT.t_1 0.{ir} -: t)"?5 BAIK

{simprng Ii :?B{t.I{l .tT59."f r *.59 ,r: 8"35 B.{IK


-,1

l$kxnario 3 {sirup*lng ! t1al r{) t{lrj^56 I.J3 {}.T5 TMA.H.BAIK

Semakin besar kapasitas simpang Pada tabel kcndisi eksistittg dan


maka $emakin kecil derajat kejenuhan yang skenario I lnenggambarkan konflik yang
dihasilkan" P*da tabel 4-25 dapat dilihat terjadi pada simpang tinjauan yeng
perbandingan dari ketiga kondisi tidak ada melakukan pelanggaran, sedangkan unfuk
perbedaan yans signifikaru-, narniln saat skenario 2 adalah konflik pada sirnpang lain
diterapkannya skenario 2 menhasilkan yans menjadi alternative skenario 2.
derajat kejenuhan yang paling rendah, disisi
lain dengan penerapan skenari* 2 p$n
KESIMPTTLANNAN $ARAN {snat ini} dan 2 skenario yang
Kerimpul*n direncanakan menunjukan bahwa
Berdasarkan hasil analisa dan pemhahasan kondisi yang lebih baik sebagai
pada bab IVn maka dapat diambil beberapa salah safu solusi untuk mengatasi
kesimpulan dari tuju,an awal tugas akhir ini pelanggaran tralw lintas pada
adalah sehagai berilqut: kawasan Meninting adalah skenaria
X, hal tersebut didasarkan karena
1. Hasil analisis kinerja simpang pada
dengan penerapan sceslario I tidak
kondisi eksisting menunjukan nilai ada menimbulkan masalah baru
derajat kejermhan 0,68 {}S< 0,75} yang pada lnkasi Xain yang lebih
sehingga dikatagorikan tidak baik, bunrk dari kondisi eksisting.
dan snat disirnulasikan 2 ske*aria
yang direncakan terjadi perubahan $aran
kinerja simpang yang nebih baik,
diman* skenaric I menunjuk*n nilai Adapun saran yang ingin penulis
derajat kejenuhan S,6* dan unfuk sarnpaikan berdasarkan tugas akhir ini
skenario ?" nilai derajat adalah sebagai berikut mel*kukan penerapa.n
ksjenuhannya ffrsryadi 0,590 namun langsung dilapangan untuk skenario I agar
dalam penerapan skenario ?, kinerja msngetahui jumlah kendaraan yang
simpang pada simpang ke 2 melakukan pelanggaran pada Kawassn
skenario ini menjadi tinggi yairu DS Meninting.

NAF'TARPUSTAKA
2. Hasil pengukuran wakfu tempuh
Afidhal, Chairil., 2014, fiertnisi Rekayasu Lalu
dilapangan unfuk kondisi eksisting
Lintas. I Juli 2014,
adalah 27,580 detik dan saat http #syril en gilreering, blo g spoj.
diterapkan skenario t hasil
;

ca j#2
0 I 4/.07lde finiti-rekayas a-
pengukuran waktu tempuh menjadi lalu-lintas.htrnl
lebih lama dibandingkan kondisi Anonim* 1990. T*ta C*y* Pelal{#ilwafrn Survey
eksisttng yartu 90,088 detik, Ferhitang#ff L*lu Lintus {ara
sedangkun hasil analisis waktn Manual lfo.
tempuh untuk skenario 2 {} t 617/BNKT/ } 9*{}. Direktorat

mernrnjukan hasil wakf* tempuh Jendral Bina Marga, Direktorat


yang lebih singkat dibandingkan Pembinaan Jalan Kota, Jakarta.
skenari* I 3raitr* 36 detik,
Anonim, 1991 , T*.ts {.i*r"Er Perenciln&dm
Per,rimp$ngan Sederhona Jalan
3. Hasil analisis jumlah konflik yang
Perfra {s*n itro.
terjadi pada kondisi eiksisting 02/P/BNKT/199]. Direktorat
$lencapei 694 kendaraa#jarn, dan Jenderal Bina hdarga, Dir,ektorat
saat disirnulasikan skenario 1 Pembinaan Jalan Kota.
jumlah kanflik herkurerlg rnenjadi Anonim, l*97, Munt**f K*pasi"tas J*lan
418 kendaraar#j&ffi, sedangkun Indrtnssis" Direktarat Jendral
untuk skenario 2 tidak ada konflik Bina M*rga, Departemen
yang terjadi karena konflik yang Pekerjaan L.trmum, Jakanta.
diperhitungkan adalah konflik Anonim, 1997, Tats {kra perencfrnilen
kendar€l&n ye.ng diasumsikan ge$rnetyik -fafcln Antar Kota.
Departem$n Pekerjaan Lfmum,
me lakukan petrangg&ran.
Direktorat jenderal Bina Marga.
4. Hasil perbandingan antara ke 3
Anonim, 201 l, Rekrljtasa Manajemen Lalu
indikator pada kondisi eksisting Linta* l? April ?01I.
s llbeapr*fesor. w, q fdpres s. co
http ;

ml2$ I I l04l I ?/rekav&$a-


mapaj emen- lalu - linta s/

Hariyanta, J.* ?s*4. .$lsferur .rengendr,Ii*n l*l*t


Lirofss p*dc Fsrefeffi##n .!al*n
{iebidang, Skripsi Universitas
Sumatra Utara, Sumatra tJtara.
Khistyo C.J dan Laltr, B.K.n 2005, $*s*r-Jlnsgr
fieftayasel fran*pa rtasio Edisi Ketiga* Jakarta.
Kurni&wan, A.G., 3S17, fuf{xnajemen L*fru Llru/.ss
fle'ngrrn Sistem Satu Ar*,h pada
Kswa,$gt? flakota
Mataram,universitas fu{atar&rn,
Nusa Tenggara Barat.
Nizar, C". ?*lI, Fc#*d.r*ft.Irfr*r Lsla l.lnfns, 16
Juni 2S 1 1.
hl"ffi,J/wwlv, iJqll{ p ip il,p. q mfo ,p;sig
ah-jalur-lalu-lintqg
Suhar,tono dan Tjnkrorahardj*, C"o {201S),
.$rffil*trdrsi Manaiemen Laln
I,fnfns {lnrulc ifenfiryltttlmn
fffnerya Jaringan J*Xnn Raya
"Jbrmuns ari dsn Jalan M*rgorejo
Inda,h, lJniversitas Kristen Petra,
Surabaya.
Wells, G.R., 1993, Rekayasa Lalu Lintas,
Jakarta,

Anda mungkin juga menyukai