Anda di halaman 1dari 3

Dialog

Singkatnya yang harus dipahami, Dialog adalah percakapan antar tokoh. Cerita
(khususnya cerpen dan novel) akan lebih hidup apabila terdapat dialog antar tokohnya.

Lalu bagaimana cara menulis dialog.

*a. Untuk Puisi*

Tidak perlu ada dialog. Dialog juga tidak penting dalam puisi. Jadi tidak masalah juga
kalau tidak ada dialog di dalam puisi.

*b. Untuk non fiksi*

Sama seperti puisi, naskah non fiksi juga tidak memerlukan adanya dialog.Tanpa
dialog cerita atau tulisan yang dibuat akan tetap bisa berjalan dengan baik.

*d. Untuk Novel*

Hampir sama saja dengan cerpen. Namun dialog dalam novel menjadi sangat penting.
Karena kalau tdk ada dialog dalam sebuah novel akan sangat membosankan.

*c. Untuk Cerpen*

Menjadi penting harus adanya dialog di dalam sebuah cerpen. Tetapi tidak sebanyak
naskah novel.

Membuat dialog cerpen dan novel sama saja. Tidak jauh berbeda.

Contoh:

"Mau kemana?" tanya Anggi.

"Ada urusan. Mau ikut?" Jawab Yuda.


Kalimat Pembuka

Adalah kalimat awal yang ditulis oleh penulis. Kalimat pembuka ini akan terus
mengalir dan menjadi paragraf yang bagus. Buatlah pembaca tertarik dengan kalimat awal
yang kita buat.

1. Untuk puisi tidak ada kalimat awal.

2. Untuk Cerpen dan Novel

Contoh:

Namanya Fia dia adalah seorang bla bla bla bla

atau

Langit senja di kota ini selalu bisa membuatku tertawa bahagia.....

c. Untuk non fiksi

Biasanya sih awalnya selalu menjelaskan pengertian" gitu. Tergantung dari data diri
sang penulis juga sih.

Ketentuan Membuat Dialog

1. Dialog dibuat dengan diawali tanda petik dan diakhiri dengan tanda petik.

Contoh

"Hey." ucap Ranu.


2. Huruf setelah tanda petik adalah huruf kapital.

Contoh:

"Apa kabar, sayang?" goda Lia.

3. Sebelum tanda petik adalah tanda baca. Seperti titik (.) koma (,) tanya (?) atau seru
(!)

Contoh:

"Lepaskan dia!"

Anda mungkin juga menyukai