Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : ALEXANDER LEONARD KATIPANA


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 019020154
Kode/Nama MataKuliah : IPEM4425/Hubungan Pusat Dan Daerah
Kode/Nama UPBJJ : 86/ Ambon

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
Jawab
1. Prinsip-prinsip yang dapat digunakan dalam mengevaluasi regulasi pelayanan
publik antara lain adalah kejelasan, kepastian hukum, kesederhanaan, dan
keterbukaan. Regulasi yang baik harus jelas dalam memberikan petunjuk
kepada masyarakat tentang prosedur yang harus diikuti dalam mendapatkan
pelayanan publik. Selain itu, regulasi juga harus memberikan kepastian hukum
bagi masyarakat, sehingga mereka dapat memahami hak dan kewajiban mereka
dalam mendapatkan pelayanan tersebut. Kesederhanaan dalam regulasi juga
penting untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses pelayanan publik.
Terakhir, keterbukaan dalam regulasi dapat meningkatkan akuntabilitas
pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Rekomendasi terbaik yang dapat diberikan adalah pemerintah perlu terus


melakukan evaluasi terhadap regulasi yang ada, serta melibatkan partisipasi
masyarakat dalam proses perumusan dan evaluasi regulasi pelayanan publik.
Dengan demikian, regulasi yang ada dapat ditingkatkan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan memberikan pelayanan yang lebih baik.

2. Pendekatan perencanaan pembangunan yang dilakukan pada tingkat Desa


dalam kasus tersebut dapat dianggap sebagai pendekatan yang kurang
partisipatif dan kurang memperhatikan aspek inklusivitas. Proses perencanaan
pembangunan yang hanya melibatkan sebagian kecil tokoh masyarakat dan
rumusan elite desa menunjukkan kurangnya partisipasi masyarakat dalam
menentukan prioritas pembangunan di desa tersebut. Hal ini dapat
mengakibatkan ketidakrepresentatifan usulan pembangunan yang diajukan
dalam Musrenbang Desa, serta menimbulkan kekhawatiran bahwa kegiatan
tersebut hanya merupakan formalitas semata.

Pendekatan perencanaan pembangunan yang lebih baik seharusnya


memperhatikan aspek partisipatif dan inklusivitas, di mana masyarakat secara
luas terlibat dalam proses perencanaan pembangunan. Melibatkan masyarakat
dalam menentukan prioritas pembangunan dapat memastikan bahwa usulan
yang diajukan mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat secara
menyeluruh.

Pendekatan perencanaan pembangunan yang ideal adalah pendekatan


partisipatif dan inklusif, di mana masyarakat secara luas terlibat dalam proses
perencanaan pembangunan. Hal ini dapat dilakukan melalui mekanisme
partisipasi yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, seperti pertemuan
terbuka, forum diskusi, atau kelompok kerja. Dalam pendekatan ini, masyarakat
memiliki kesempatan untuk menyampaikan kebutuhan dan aspirasi mereka,
serta berpartisipasi dalam menentukan prioritas pembangunan di desa mereka.

Rekomendasi untuk mengatasi permasalahan di Desa Skt adalah dengan


meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan.
Pemerintah desa dapat mengadakan forum-forum partisipatif yang melibatkan
seluruh lapisan masyarakat, termasuk warga biasa, tokoh masyarakat, dan
pemimpin lokal. Selain itu, transparansi dan akuntabilitas dalam proses
perencanaan pembangunan juga perlu ditingkatkan untuk memastikan bahwa
usulan yang diajukan mencerminkan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.

3. Solusi atau penyelesaian yang tepat dalam penanganan kasus penyaluran Dana
BOS yang mengakibatkan kerugian Daerah adalah dengan melakukan langkah-
langkah berikut:
1) Audit Internal: Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota perlu melakukan audit
internal secara menyeluruh untuk mengidentifikasi penyimpangan dan
kelemahan dalam penyaluran Dana BOS dan dana pendidikan lainnya. Audit
ini harus dilakukan dengan transparan dan independen.
2) Perbaikan Sistem: Setelah identifikasi penyimpangan dilakukan, perbaikan
sistem pengelolaan Dana BOS dan dana pendidikan lainnya perlu dilakukan.
Hal ini mencakup perbaikan prosedur pengelolaan, pengawasan yang lebih
ketat, dan penerapan kontrol internal yang lebih efektif.
3) Tindakan Hukum: Jika terdapat indikasi penyalahgunaan dana, langkah
hukum perlu diambil terhadap pihak yang terlibat. Hal ini termasuk
penyelidikan lebih lanjut dan penegakan hukum sesuai dengan regulasi yang
berlaku.
4) Peningkatan Transparansi: Pemerintah daerah perlu meningkatkan
transparansi dalam pengelolaan Dana BOS dan dana pendidikan lainnya.
Informasi terkait alokasi dan penggunaan dana harus tersedia untuk publik
agar dapat dipantau oleh masyarakat dan pihak terkait.
5) Penguatan Pengawasan: Pemerintah daerah perlu memperkuat mekanisme
pengawasan terhadap penyaluran Dana BOS dan dana pendidikan lainnya.
Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas SDM, penerapan
teknologi informasi, dan kerjasama dengan pihak terkait.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan penyaluran Dana BOS dan dana


pendidikan lainnya dapat lebih efisien, transparan, dan akuntabel, serta dapat
mencegah terjadinya kerugian Daerah akibat penyimpangan dalam pengelolaan
dana tersebut.

Anda mungkin juga menyukai