Anda di halaman 1dari 37

Lansia Sehat, MANDIRI, AKTIF, DAN Produktif

(SMART)
dr. Lawyer Paembonan, MARS, FISQua
PENDAHULUAN
• World Health Organization (WHO) lanjut usia (lansia) adalah kelompok penduduk yang berumur 60 tahun
atau lebih
• Undang – undang No 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia adalah penduduk yang telah mencapai usia
60 tahun keatas
• Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi proses yang disebut Aging Process atau Proses Penuaan
• Proses alami disertai dengan adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial.
Batasan Umur Lanjut Usia
Menurut pendapat berbagai sumber ahli dalam (Yuswatingsih et al, 2021), batasan umur lansia
adalah :
1. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 dalam bab 1 pasal 1 ayat 2 yang berbunyi “Lanjut usia adalah
seseorang yang mencapai 60 tahun ke atas”.
2. Menurut World Health Organizazion (WHO), usia lanjut dibagi menjadi empat
§ Usia pertengahan (middle age) : 45 - 59 tahun
§ Lanjut usia (elderly) : 60 – 74 tahun
§ Lanjut usia tua (old) : 75 - 90 tahun
§ Usia sangat tua (very old) > 90 tahun
3. Menurut Kemenkes, Usia lanjut dibagi menjadi :
• Lansia Pra-Lanjut Usia (Pra-LU) : lansia yang berusia antara 60 - 69 tahun
• Lansia Lanjut Usia (LU) : lansia yang berusia antara 70 - 79 tahun
• Lansia Lanjut Usia Akhir (LUA) : lansia yang berusia 80 tahun ke atas
4. BPS mengelompokkan lansia menjadi tiga kelompok umur yaitu lansia muda (kelompok umur 60-69 tahun),
lansia madya (kelompok umur 70-79 tahun), dan lansia tua (kelompok umur 80 tahun ke atas).
Sumber data Kemenkes 2019 :

2010 : 18 juta 2019 : 25,9 juta 2035 : 48,2 juta


jiwa (7,56%) jiwa (9,7%) jiwa (15,77%)

Peningkatan jumlah penduduk lansia di masa depan dapat


membawa dampak positif maupun negatif.

Akan berdampak positif apabila penduduk lansia berada dalam


keadaan sehat, mandiri, aktif, dan produktif. Disisi lain
peningkatan jumlah penduduk lansia akan menjadi beban
apabila lansia memiliki masalah penurunan kesehatan
LANSIA
Seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke
atas

Cenderung mengalami perubahan secara fisik


maupun mental, dimana terjadi kemunduran fungsi
dan kemampuan yang dimiliki

Masalah kesehatan yang sering disebut sindroma


geriatri yang terdiri dari 14 (I)
INSTABILITAS POSTURAL

Upaya pencegahan
Penyebab gangguan
Ketidakstabilan saat keseimbangan
Pemeriksaan lainnya yang dapat
Keseimbangan keseimbangan dapat dilakukan adalah :
beraktivitas dan postural antara lain,
adalah kemampuan dijadikan alat
kejadian jatuh pada gangguan pada •Asupan protein,
untuk skrining awal dalam vitamin & mineral
lansia merupakan sistem saraf pusat
mempertahankan upaya pencegahan yang cukup
permasalah serius (SSP), gangguan
proyeksi pusat tubuh jatuh pada lansia •Olahraga teratur
karena hal tersebut kognitif, maupun
pada landasan sehingga komplikasi seperti berjalan kaki
tidak hanya gangguan pada
penunjang baik saat yang terjadi akibat minimal 30 menit
menyebabkan cedera, sistem selama 5 hari dalam
berdiri, duduk, dan jatuh dapat dicegah
melainkan juga dapat musculoskeletal, seminggu.
berjalan sehingga
menyebabkan lingkungan yang •Perlu pemantauan
(Winter,1995 dalam meningkatkan
penurunan aktivitas, tidak mendukung, rutin kemampuan
Howe,et al,2008) kualitas hidup para
bahkan kematian obat-obatan yang dasar seperti berjalan,
lansia. keseimbangan, fungsi
diminum.
kognitif
IMMOBILISASI

Penyebab :
•Kelainan atau gangguan muskuloskeletal atau
Immobilisasi/Imobilitas adalah gangguan pada fungsi sendi, ligamen, otot,
penyakit atau hendaya serta tulang belakang
(ketidakmampuan/disabilitas) •Kelainan gangguan neurologis atau yang
apapun yang memerlukan atau berkaitan dengan sistem saraf
•Penyakit kardiovaskular atau yang berkaitan
menyebabkan tirah baring total atau dengan jantung
sangat membatasi kemampuan •Faktor sensorik, seperti gangguan penglihatan,
individu untuk bergerak selama tiga menurunnya sensor kinesia
hari atau lebih. •Faktor lain-lain, seperti malnutrisi, depresi,
efek samping obat, apatis dan tidak memiliki
motivasi, nyeri akut dan kronik.
INKONTINENSIA URIN ATAU ALVI
Secara umum inkontinensia urin atau alvi didefinisikan sebagai ketidakmampuan menahan BAK atau BAB atau keluarnya
urin dan feses secara tak terkendali pada saat yang tidak tepat dan tidak diinginkan.

Beberapa penyebab timbulnya inkontinensia urin antara lain adalah meliputi perubahan struktural pada otot kandung kemih
serta gangguan kontrol saraf dan perubahan saluran kemih bagian bawah yang berkaitan dengan usia. Inkontinensia juga bisa
menjadi efek samping pengobatan.

Inkontinensia urin dapat menimbulkan masalah kesehatan lain seperti dehidrasi karena lansia mengurangi
minumnya akibat takut mengompol, jatuh dan fraktur karena terpeleset oleh urin yang berceceran

Pencegahan :
Membatasi konsumsi kafein, minuman Menjaga berat badan ideal dengan Mengonsumsi obat - obatan sesuai Melatih otot dasar panggul dengan
beralkohol
mengonsumsi makanan sehat dan rutin Berhenti merokok. dengan arahan dokter. melakukan senam kegel secara rutin.
olahraga.
INTELEKTUAL IMPAIRMENT

Penurunan fungsi berpikir (sering lupa, bingung, sering mengingat pengalaman yang lalu dan lupa
pengalaman kini) dan berperilaku (marah, rawat diri turun, mondar mandir)

Penyebab :
Penurunan Fungsi Saraf Otak Penyakit Tertentu (Stroke, Jantung, Paru)

Cara mengatasi:
Menghindari Perilaku Beresiko
Melatih Kerja Saraf Waspada Jika Perubahan Terjadi Mendadak
Menurunkan Kerja Saraf (Merokok)
IMPAIRMENT OF SENSE

Penurunan Fungsi Indra (Pengecap, Peraba, Penglihatan, Pendengaran, Pembau)

Penyebab:
• Penurunan Fungsi Saraf
• Penyakit Tertentu (DM)

Cara mengatasi:
• Memakai Alat Bantu
• Mengidentifikasi Penyebabnya Dan Memberikan Terapi Yang Sesuai
INFEKSI
Penyakit infeksi merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada lanjut usia.
Pasien lanjut usia yang dirawat inap biasanya disebabkan karena infeksi

Penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang penyakit

Penyebab:
Perubahan sistem imun Perubahan Fisik Asupan gizi yang kurang Lingkungan

Cara Mengatasi:
Olahraga teratur Hindari stress Asupan gizi seimbang Pemberian Vaksin
ISOLASI

Yang Dimaksud Dengan Isolasi Adalah Menarik Diri Dari Lingkungan Sekitar

Kondisi Mental Menutup Diri, Tidak Memiliki Semangat, Dan Tidak Mau Berkegiatan

Penyebab:
• Depresi
• Dukungan Keluarga Atau Lingkungan Yang Kurang
• Hendaya Fisik Yang Berat.
Cara mengatasi:
• Konsultasi
• Membangun motivasi dari dalam diri dan membentuk dukungan dari luar
IMPECUNITY

1 2 3 4 5

Impecunity atau yang Berbagai teori telah Miller (2009) : bahwa fase Kesimpulan : Impecunity
dalam bahasa Indonesia
berarti kemiskinan
menyebutkan dan fakta
telah membuktikan bahwa
berhenti kerja atau pensiun
pasti akan dialami oleh
pada lansia adalah suatu
kondisi dimana lansia
Solusi :
merupakan suatu kondisi ketika seseorang memasuki seluruh lansia dan pada saat mengalami penurunan atau • Memberikan Pelayanan
dimana seseorang memiliki usia lanjut maka akan itu mengakibatkan bahkan kehilangan Konseling agar
pendapatan jauh lebih terjadi proses penurunan pendapatan (uang) menurun pendapatan dikarenakan menghindari depresi dan
rendah dari rata-rata fungsi tubuh. Penurunan serta perubahan peran dan ketidakmampuan lansia stress
pendapatan sehingga tidak fungsi tubuh tersebut dapat status sosial untuk bekerja secara • Mengadakan
banyak memiliki memengaruhi produktivitas produktif karena perubahan Pelatihan/Terapi Okupasi
kesempatan untuk lansia ketika bekerja fungsi tubuh yang terjadi. untuk meningkatkan
mensejahterakan dirinya produktifitas lansia
(Suryawati, 2005)
INANITION
Inanition/Malnutrisi : Kekurangan zat gizi baik zat gizi makro (karbohidrat, lemak dan protein) maupun zat gizi mikro (vitamin dan mineral) seringkali dialami orang
Lanjut Usia

Penyebab
•Penurunan Nafsu Makan : Umumnya terjadi karena perubahan metabolisme atau efek obat.
•Kesulitan Menelan : Akibat penyakit atau kondisi seperti stroke.
•Kesulitan Mengunyah: Karena kehilangan gigi atau masalah gigi lainnya.
• Masalah Kesehatan Kronis: Diabetes, penyakit jantung, atau kanker yang mempengaruhi asupan atau penyerapan nutrisi.
• Keterbatasan Mobilitas: Menghalangi lansia untuk berbelanja atau memasak.
• Keterbatasan Ekonomi: Pensiun atau penghasilan tetap dapat membatasi akses ke makanan sehat.
• Isolasi Sosial: Hidup sendiri tanpa dukungan keluarga atau teman.

Pencegahan
• Intervensi Diet: Membuat rencana makan yang sesuai kebutuhan.
• Suplemen Nutrisi: Untuk mengatasi kekurangan tertentu.
• Terapi Fisik: Meningkatkan kekuatan dan fungsionalitas.
• Dukungan Psikososial: Mengatasi masalah isolasi atau depresi.
•Edukasi Gizi: Menyadari kebutuhan gizi lansia.
•Dukungan Komunitas: Mengintegrasikan lansia ke dalam aktivitas sosial.
•Konsultasi Medis Rutin: Untuk mendeteksi tanda-tanda dini malnutrisi.
insomnia

Insomnia merupakan keadaan individu mengalami suatu perubahan dalam kualitas dan kuantitas istirahat dimana kesukaran dalam memulai atau
mempertahankan tidur yang bersifat sementara atau persisten dan menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya hidup yang diinginkan

Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering ditemukan pada lanjut usia (lansia) dengan prevalensi sekitar 67%

Keluhan:
Tidur Tidak Nyenyak Dan Lemas Di
Susah Tidur Jika Terbangun Sulit Tidur Kembali Terbangun Dini Hari
Pagi Hari

Cara mengatasi:
Hindari Rokok Dan Minuman Hindari Aktivitas Berpikir Berat
Mengubah Kebiasaan Tidur Berkafein Saat Sore Hari
Batasi Tidur Siang 30 Menit Sebelum Tidur/ Stress
Rajin Berolahraga
IATROGENIK

Masalah kesehatan karena pemakaian obat - obatan

Paling sering:

Anti Nyeri Steroid Obat Penyakit Kronis

Cara mengatasi:

Konsultasi dokter Mengatasi akar penyebab keluhan


IMMUNODEFICIENCY

Gangguan immunodefisiensi adalah kondisi ketika kekebalan tubuh terganggu, sehingga tidak bisa melawan infeksi dan penyakit.
Jenis gangguan ini dapat membuat tubuh mudah terinfeksi oleh virus dan bakteri.

Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh menjadi kurang efektif dalam beberapa hal. Misalnya, seiring bertambahnya usia,
Produksi Sel T menjadi lebih sedikit. Sel T membantu tubuh mengenali dan melawan sel asing atau abnormal.

Kurang Gizi : Kalsium & Seng


Penyebab : Diabetes
Penyakit Kronis lainnya : Ginjal

Kontrol kadar gula darah yang baik


Pencegahan :
Memperhatikan pola hidup : Makanan, Kebersihan diri, Olahraga
IMPOTENSI DAN MENOPAUSE

Impotensi atau disfungsi ereksi Penyebab:


adalah ketidakmampuan secara 1. Fisik : DM, kolesterol, Pengobatan : Pendekatan
konsisten untuk ereksi atau faktor-faktor saraf neurogenic,
mempertahankan ereksi untuk gangguan pembuluh darah yang psikoterapi dan pendekatan
mencapai aktivitas seksual mensuplai darah ke penis farmakologis
yang memuaskan 2. Psikis : depresi, cemas

Dampak: Adapun beberapa gaya hidup sehat saat


menopause yang perlu diterapkan :
1. Nyeri Sendi 1. Olahraga
Menopause: berhentinya 2. Diabetes 2. Mengatur pola makan sehat dan bergizi
seimbang
siklus reproduksi/menstruasi
3. Penyakit Kardiovaskular 3. Lakukan pemeriksaan kesehatan berkala,
pada wanita baik secara fisik maupun laboratorik
4. Kanker Payudara 4. Hindari faktor pemicu stres, bangun emosi
yang positif dengan bergembira, bahagia, sabar,
5. Gangguan Depresi dan perbanyak bersyukur
IMPACTION ATAU SULIT BUANG AIR BESAR

Impaksi adalah kumpulan feses yang mengeras, mengedap di dalam rectum yang tidak dapat dikeluarkan.

Hal ini terjadi akibat kurangnya gerak fisik, makanan rendah serat, kurang minum, akibat obat-obat tertentu, stress dan
lain-lain.

Keluhan :
•Kesulitan memulai dan menyelesaikan BAB
•Mengejan keras saat BAB
•Massa feses yang keras dan susah keluar
•Menggunakan obat pencahar untuk bisa BAB

Solusi :
•Cukupkan serat dan cairan tubuh
•Menggunakan obat pencahar
BAGAIMANA?? Meningkatkan Derajat Kesehatan

Meningkatkan Kemandirian

Meningkatkan Mutu Kehidupan

Masa Tua Yang Bahagia Dan


Berdayaguna
Elita, H., Pelayanan Kesehatan pada Warga Lanjut Usia, KELUWIH:
Jurnal Kesehatan dan Kedokteran, Vol.3(1), 64-70, Desember 2021.
PROMOTIF

Upaya promotif, merupakan upaya dalam bentuk promosi kesehatan dimana untuk meningkatkan
semangat hidup warga lansia agar mereka merasa tetap dihargai serta bermanfaat bagi diri mereka sendiri,
keluarga, dan masyarakat.

Upaya ini dapat dilakukan dalam bentuk:

•Penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan memelihara kebersihan diri


•Cara menjaga kesehatan dan kebugaran diri melalui kegiatan kesegaran jasmani yang disesuaikan dengan kemampuan lansia dan
dilakukan secara teratur.
•Pentingnya menu makanan dengan gizi seimbang
•Cara membina mental lansia untuk meningkatkan iman
•Cara meningkatkan aktivitas sosial para lansia di masyarakat
•Cara menanggulangi masalah kesehatan yang timbul pada diri lansia sendiri secara tepat
PREVENTIF

Upaya preventif merupakan “Mencegah lebih baik daripada


upaya dalam mencegah mengobati” bahwa sakit itu
Upaya ini dapat dilakukan
kemungkinan timbulnya mahal, sedangkan menjalani
dalam bentuk kegiatan seperti:
penyakit dan komplikasi yang hidup sehat itu jauh lebih
diakibatkan oleh proses menua. murah.

Mengupayakan agar lansia dapat


Melakukan deteksi dini Menjaga kesehatan dan terus berkarya serta berdaya
Mencegah kemungkinan
terhadap penyakit lansia dengan kebugaran lansia dengan secara guna dengan melakukan
timbulnya kasus kecelakaan
secara berkala dan teratur teratur melakukan kesegaran penyuluhan tentang cara
dengan melakukan penyuluhan
melakukan pemeriksaan jasmani sesuai dengan menggunakan alat bantu seperti
pada lansia
kesehatan kemampuannya kacamata, alat bantu dengar,
dan sebagainya
KURATIF

Upaya kuratif Upaya ini dapat


merupakan upaya dilakukan dalam
dalam mengobati bentuk kegiatan
lansia yang sakit. seperti:

Pemberian layanan
Pemberian layanan
kesehatan
kesehatan tingkat
spesifikasi lewat
dasar
mekanisme rujukan
REHABILITATIF

Upaya rehabilitatif, merupakan upaya dalam memulihkan penurunan fungsi organ pada
lansia.

Contoh Upaya Rehabilitatif :


• Rehabilitasi Fisik : Upaya untuk memberikan perbaikan fisik semaksimal mungkin.
• Rehabilitasi Mental : Upaya untuk membantu lansia agar dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan
dan sosial.
• Rehabilitasi Sosial Vokasional : Upaya memfasilitasi lansia dalam menempati suatu pekerjaan atau posisi dalam
masyarakat, sesuai dengan kemampuannya.
• Rehabilitasi Aesthetik : Upaya yang dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan dari bagian anggota tubuh,
walaupun fungsinya tidak maksimal seperti seharusnya.
• Contoh Upaya Rehabilitatif : Misalnya, pembuatan gigi palsu, pemasangan kaki palsu, dan lain sebagainya.
NUTRISI
Makanan Seimbang bagi Lanjut Usia (Kemenkes DirJen YanKes)

• Asupan lemak dan garam sebaiknya dikurangi


• Protein sebaiknya tidak dikurangi dan tidak ditambah.
• Kalsium ekstra sangat penting, khususnya untuk perempuan postmenopause dan minum
susu secara teratur
• Vitamin D tidak perlu ditambah
• Makanan yang digoreng, sereal, tepung, dan krim cokelat manis sebaiknya dihindari
• Memperbanyak konsumsi serat untuk mengatasi berbagai gangguan yang berkaitan
dengan penuaan seperti konstipasi, diabetes, dan penyakit jantung. yaitu buahan seperti
pepaya
• Memilih ragam makanan seperti produk susu, puding, telur rebus, sayuran (yang telah
dikukus), salad yang telah dipotong kecil-kecil, buah lembut seperti pisang dan jeruk
• Kurangi asupan karbohidrat, khususnya glukosa / gula
• Meningkatkan frekuensi makanan dalam sehari dengan kudapan (selingan) di antara
waktu makan utama (3 x makan utama 2 x makan selingan, porsi kecil tapi sering)
• Menghindari perut kosong di malam hari (> 12 jam) dengan memundurkan jam makan
malam serta mengawalkan sarapan pagi dan atau memberikan kudapan
Aktivitas Fisik, Sosial, Maupun Kegiatan Berguna Lainnya,
Bisa Memberikan Beragam Manfaat Pada Kesehatan Lansia

Melatih Keseimbangan Tubuh •Perlu melakukan aktivitas fisik agar membantu melatih refleks keseimbangan tubuh.

•Lansia aktif memiliki sistem imun yang lebih baik, dan berisiko lebih rendah terhadap
Menurunkan Risiko Penyakit penyakit.

•Membantu meningkatkan fungsi kognitif lansia yang perlahan menurun dan


Meningkatkan Fungsi Kognitif mencegah penyakit lain.

•Melepaskan hormon endorfin yang bertindak sebagai pereda stres dan memunculkan
Menjaga Kesehatan Mental perasaan bahagia.

•Lansia yang aktif secara fisik maupun sosial pun cenderung memiliki kualitas tidur
Memiliki Tidur Yang Berkualitas yang lebih baik atau nyenyak.

•Membantu memperluas jejaring sosial serta mencegah gangguan mental pada lansia,
Meningkatkan Hubungan Sosial termasuk depresi.
Ragam Pilihan Kegiatan Untuk Lansia
Latihan Fisik atau Olahraga

Kerajinan tangan

Berkebun

Membaca dan menulis

Memasak

Kesenian

Memelihara hewan

Game mengasah otak


istirahat dan tidur
Tidur : waktu untuk pertumbuhan dan
repair sel Pentingnya istirahat dan tidur yang
Usia lanjut : 5 - 7 jam semalam cukup
•Perbaikan energi
•Memberikan jeda organ
(istirahat)
•Mengembalikan kewaspadaan
mental & efisiensi neurologis
•Meredakan ketegangan
Agar bisa tidur:
Luangkan waktu di bawah
sinar matahari setiap hari
Hindari olahraga 3 - 4 jam Santai mendekati waktu
Rajin Exercise tetapi hindari paparan
sebelum tidur tidur.
sinar matahari antara jam
12 -15

Batasi asupan cairan


Hindari minum minuman Batasi tidur siang 30
Hindari rokok setelah jam makan malam
berkafein saat sore hari. menit atau kurang.
ada nokturia

Hindari menggunakan
tempat tidur untuk
menonton TV, dan
membaca
Pemeriksaan kesehatan
Manfaat Pemeriksaan Kesehatan
•Mengetahui keadaan kesehatan diri
•Mengetahui kelainan secara dini
•Mengobati sesegera mungkin bila ditemukan
kelainan
•Memperoleh informasi tentang apa yang harus, tidak
boleh serta bagaimana melakukannya
JENIS PEMERIKSAAN KESEHATAN

Pemeriksaan Fisik, Tekanan Darah, dll

Pemeriksaan Laboratorium Sederhana meliputi glukosa darah, kolesterol,


dll

Pemeriksaan Status Gizi

Pemeriksaan Kognitif & Mental

Pemeriksaan Fungsi Indera Penglihatan dan Pendengaran

Pemeriksaan Reproduksi dan Payudara

Pemeriksaan Fungsi Organ Tubuh lain (EKG, Fungsi Paru, Fungsi


Ginjal, Fungsi Hati, Kolorektal, Tiroid)
Lansia Sehat, MANDIRI, AKTIF, DAN Produktif
(SMART)

Lansia SEHAT Lansia MANDIRI & AKTIF Lansia PRODUKTIF

• Keadaan sehat, baik secara fisik, • Lansia dapat Mandiri & Aktif jika • Produktif pada usia lanjut
mental, spiritual maupun sosial kondisi kesehatannya dalam berarti memberikan sumbangsih
yang memungkinkan setiap Lansia keadaan baik. yang berarti bagi kehidupan orang
bisa hidup produktif secara sosial • Secara sosial, lansia yang Mandiri lain, diri sendiri dan lingkungan.
dan ekonomis & Aktif itu dapat melakukan Seperti sumbangsih ke sesama
aktivitas sosial, memiliki hubungan dalam kegiatan keagamaan,
yang baik dengan keluarga dan kegiatan sosial dan lainnya.
mendapat dukungan dari keluarga
dan masyarakat.
• Secara ekonomi memiliki
penghasilan dan dapat memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari
KUNCI SEHAT DI HARI TUA
B • Berat badan berlebihan dihindari /
dikurangi

A • Aturlah makanan dengan gizi seimbang

• Hindari faktor resiko penyakit tidak


H menular (PTM) : Tekanan Darah Tinggi,
DM, Jantung, dll

A •Agar terus produktif, lakukan kegiatan/hobby


bermanfaat sesuai kemampuan

G •Gerak badan teratur wajib terus dilakukan

I •Iman ditingkatkan, hindari dan kelola stress

A •Awasi kesehatan dengan memeriksakan


kesehatan secara teratur
TERIMA KASIH
LANSIA TERAWAT, INDONESIA BERMARTABAT

Anda mungkin juga menyukai