Kerjasama Indonesia-Jepang (Kelompok 13)
Kerjasama Indonesia-Jepang (Kelompok 13)
Pengantar
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menulis laporan penelitian.
Laporan penelitian yang baik mencakup: Jujur pada sumber atau rujukan yang digunakan;
mengutip yang persis sama tidak boleh lebih dari 10%; tidak boleh merubah dalil, istilah, atau
rumusan hanya untuk tidak dikatakan menjiplak, oleh karena itu setiap mengambil gagasan orang
lain harus diparafrasekan dan menyebutkan sumbernya (sitasi).
Bagian DALAM
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Daftar Pustaka
Daftar pustaka yang ditulis harus yang diacu di dalam tulisan atau pembahasan. Peraturan
Perundang-undangan tidak perlu ditulis di dalam daftar pustaka, cukup diacu di dalam teks.
Rujukan atau sitasi menggunakan Harvard Style.
Glossarium
Lampiran
Spesifikasi Teknis Laporan Penelitian
Gunakan Template ini mulai halaman 5-18 dalam membuat laporan, baik ukuran kertas
maupun margin sudah disesuaikan.
Laporan diketik dengan komputer dengan ukuran huruf (font) Times New Roman
ukuran 12 spasi 1.5.
Kertas kwarto A4 (margin: atas 3.5cm, kiri 3.5 cm, kanan 3cm, bawah 3cm).
Disarankan tebal laporan minimal 20 halaman.
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Oleh:
Dekki Saputra
M. Rino Maulana Siregar
Sahal Ash Shiddiiqi
Syaiful Rahman
LAPORAN PENELITIAN
Disusun oleh:
Dekki Saputra
M. Rino Maulana Siregar
Sahal Ash Shiddiiqi
Syaiful Rahman
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran/ Pembimbing Penelitian
Nama
NIP.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peluang dan tantangan yang mungkin
terjadi dalam kerjasama energi antara Indonesia dan Jepang. Indonesia dan Jepang
merupakan dua negara yang memiliki hubungan yang sangat erat dalam bidang energi,
kerjasama kedua negara. Melihat dinamika tersebut, penelitian ini mencoba menjawab
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan data yang bersumber dari dokumen
terdahulu. Dari analisis yang dilakukan, terlihat bahwa kerjasama antara Indonesia
Jepang saat ini berambisi untuk mencapai swasembada energi. Dapat disimpulkan
dinamika pengadaan energi antara dua negara dan juga dinamika di kawasan berperan
Kerjasama antara Indonesia dan Jepang telah menjadi pilar utama dalam dinamika
hubungan bilateral yang terus berkembang. Seiring berjalannya waktu, kerjasama ini
tidak hanya sekadar mencerminkan pertukaran ekonomi, tetapi juga menjadi cermin dari
semangat saling menghormati dan memahami antara dua negara yang kaya akan sejarah
dan budaya. Dalam kata pengantar ini, kita akan mengeksplorasi perjalanan kerjasama
ini, menggali berbagai aspek seperti ekonomi, teknologi, pendidikan, dan kebudayaan
yang telah menjadi fondasi kuat bagi kedua negara. Melalui lensa kerjasama Indonesia
dan Jepang, kita dapat merenungi makna pentingnya kolaborasi internasional dalam
membentuk masa depan yang lebih baik.
Dalam perjalanan kerjasama ini, Indonesia dan Jepang telah berhasil menciptakan
berbagai inisiatif strategis yang tidak hanya memberikan manfaat nyata bagi kedua pihak,
tetapi juga menyentuh keberlanjutan dan inovasi. Investasi Jepang dalam sektor
infrastruktur Indonesia, misalnya, telah mengakselerasi pembangunan dan memperkuat
konektivitas regional. Pentingnya teknologi juga menjadi landasan erat kerjasama ini.
Transfer pengetahuan teknologi dari Jepang ke Indonesia tidak hanya meningkatkan daya
saing industri, tetapi juga membuka pintu bagi kolaborasi riset dan pengembangan yang
dapat menghadirkan solusi inovatif bagi tantangan global.
Namun, seperti halnya hubungan internasional lainnya, kerjasama Indonesia-
Jepang juga dihadapkan pada berbagai tantangan. Perubahan dinamika geopolitik dan
pergeseran ekonomi global menjadi faktor yang perlu dikelola dengan bijaksana.
Meskipun demikian, melalui semangat gotong royong dan dialog terbuka, Indonesia dan
Jepang terus berusaha untuk menghadapi dan mengatasi tantangan bersama. Kerjasama
ini bukan hanya sekadar kerangka kerja bilateral, tetapi juga sebuah cermin dari tekad
kedua negara untuk menciptakan dunia yang lebih stabil, adil, dan berkelanjutan. Dengan
harapan dan aspirasi ini, kita melangkah bersama untuk menjelajahi lebih lanjut tentang
perjalanan kerjasama yang membentuk kerinduan akan kemitraan yang erat dan saling
menguntungkan antara Indonesia dan jepang
DAFTAR ISI
Daftar Tabel…………………………………………………………………
Daftar Gambar………………………………………………………………
Daftar Lampiran…………………………………………………………….
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang……………………………………………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………………………
A. Kerangka Teori……………………………………………………….
B. Kerangka Pemikiran………………………………………………….
A. Format Penelitian…………………………………………………….
A. Latar Belakang
Kerjasama bilateral Indonesia dan Jepang telah terjalin sejak tahun 1958. Sejak saat
itu, kerjasama di antara kedua Negara telah menghasilkan beberapa kesepakatan, seperti The
Strategic Economi Partneship Agreement pada tahun 2006 dan Indonesia-Japan Economic
Partnership Agreement pada tahun 2007, serta yang terbaru adalah pembentukan Indonesia-
setelah Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan mitranya Perdana Menteri Jepang,
Shinzo Abe, disela-sela petemuan APEC November 2004 untuk sepakat membahas
pada bulan Desember 2004 dengan Joint Study Group (JSG) sebagai langkah awal. Hasil JSG
(IJEPA), diikuti dengan 6 (enam) kali perundingan/negosiasi sejak Juli 2005 sampai
November 2006.
berlaku secara resmi sejak 1 Juli 2008. Kerjasama IJEPA ini dilandasi atas tiga pilar ,
yaitu: satu, Liberalization (Pembukaan akses pasar), upaya bersama untuk memperbaiki
iklim investasi dan meningkatkan tingkat kepercayaan bagi investor Jepang, juga
hambatan perdagangan dan investasi (bea masuk, memberi kepastian hukum. Ketiga,
Coorperation (Kerjasama untuk meningkatkan kapasitas), kesempatan untuk kerjasama
Agency).
Ketiga landasan tersebutlah yang membuat sistem EPA lebih unggul dari FTA
karena menempatkan Indonesia pada posisi yang sejajar (kemitraan) sehingga dalam
khususnya perluasan akses pasar produk ekspor dipasar Jepang Perjanjian IJEPA itu
Custom Procedure, (Prosedur tentang ekspor impor dan bea cukai), Trade in
Service (Perdagangan jasa), investment (Investasi), movement Of natural Person
(Pergerakan alami manusia), Government Procurement (Pengadaan Pemerintah),
Intellectual Proverty Rights ( Hak milik Intelektual), competition Policy (Kebijakan
mengenai persaingan usaha), Energy and Mineral Resources (Sumber daya energi dan
mineral), Cooperation (Kerjasama).
Economic Partnership Agreement) IJEPA yang ditandatangani tahun 2007 lalu tidak
Indonesia yang lebih baik, selain itu IJEPA juga berpengaruh terhadap sektor tenaga
merupakan program nasional dalam upaya peningkatan kesejahteraan tenaga kerja dan
keluarganya serta pengembangan kualitas sumber daya manusia. Penempatan tenaga
kerja ke luar negeri dilakukan dengan memanfaatkan pasar kerja internasional melalui
optimal sejak sebelum keberangkatan, selama bekerja diluar negeri sampai tiba kembali
ke Indonesia .
A. Rumusan Masalah
Masalah antara Indonesia dan Jepang di bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
dapat mencakup sejumlah aspek yang memengaruhi kerja sama kedua negara.
Pertama, perbedaan budaya kerja dapat menjadi hambatan, termasuk gaya komunikasi,
hierarki dalam organisasi, dan pandangan terhadap kerja sama tim. Kedua, kurangnya
kerja. Maka dari itu penulis tertarik dengan apa yang terjadi jika hairarki yang di
tersebut
Tujuan
A. Kerangka Teori
B. Kerangka Pemikiran
A. Format Penelitian
Gambar 1.1 menunjukan Data warga indonesia dan Negara lain Yang berada di
jepang,Indonesia memiliki populasi di jepang mencapai 3% dari populasi tenaga
kerja asing yaitu sekitar 52,337 warga Indonesia yang berada di jepang
Tabel Gambar 2.1
Pada Gambar 1.2 ini Menunjukan warga jepang yang ada di Indonesia yang berkerja sebagai
TKI,pertukaran pelajar ,DLL
Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya..Terdapat dua variable penelitian, yaitu
variable terikat (dependent variable) dan variable bebas (independent
variable).Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variable lainnya,
sedangkan variable bebas adalah variabel yang tidak tergantung pada variabel
lainnya. Berkaitan dengan penelitian ini, variabel yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Variabel Independen:
(Independent Variable) Variabel independen atau variable bebas adalah
variabel yang mempengaruhi variable dependen (terikat), baik yang pengaruhnya
positif maupun yang pengaruhnya negatif.
Variabel Dependen:
(Dependen Variable) Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel
yang nilainya tergantung dari variabel lain, dimana nilainya dapat berubah.
Variabel dependen sering juga disebut variabel respon yang dilambangkan dengan
Y. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan konsumen Bengkel
Indo Tama Winong Pati.
E. Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data
konten.
Data yang yang kami gunakan yaitu data kualitatif karena kami sebagai peneliti
melakukan wawancara dengan beberapa orang untuk melakukan survei dalam penelitian
ini. Selain itu kami melakukan pengambilan data melalui sekunder yang sudah teruji oleh
para ahli, Oleh karena itu kami sebagai peneliti melakukan focus grub Discussions untuk
HASIL PENELITIAN
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
negara dapat menjadi salah satu negara yang maju. untuk mengwujudkan hal
pengangguran di Indonesia .
DAFTAR PUSTAKA