Anda di halaman 1dari 10

INDUSTRI OTOMOTIF JEPANG DI INDONESIA

MAKALAH PENELITIAN
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Geografi
dengan Guru Pengampuh Bapak Lukman Hakim, S.Pd

Oleh
MELI AGUSTINA
XII IPS 4

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 CIANJUR


2020/2021
Jl. Pangeran Hidayatullah No. 39 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
Telp. (0263) 2290135 Kode pos: Cianjur 43212
Website: http://man1cianjur.sch.id
E-Mail: mancianjur@kemenag.go.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi
salah satu tugas Geografi, dalam bentuk Makalah Penelitian, yang disusun berdasarkan
hasil pengamatan, serta data dari beberapa sumber di Internet. makalah ini dimaksudkan
untuk memenuhi salah satu tugas Geografi, dalam bentuk Makalah Penelitian, yang disusun
berdasarkan hasil pengamatan, serta data dari beberapa sumber di Internet.
Penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada ibu/bapak guru yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat memberi saya pengetahuan yang lebih banyak. Penulis
menyadari masih banyak kesalahan dalam pembuatan makalah ini,
Semoga Laporan Hasil Penelitian ini dapat dimanfaatkan dan dapat memberikan
sumbangsih pemikiran untuk perkembangan pengetahuan bagi penulis maupun bagi orang
yang berkepentingan.

Cianjur, Februari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................


B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................
D. Manfaat Penelitian.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

A. Perkembangan Industri Otomotif di Indonesia


B. Upaya Pemerintah Indonesia Membangun Industri Otomotif Nasional .......
C. Dampak dari Perkembangan Teknologi Otomotif di Indonesia
BAB III PENUTUP..................................................................................................

A. Simpulan........................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar bebas merupkan salah satu bentuk pasar yang dimana segala bentuk
kebijakan baik harga atau yang lainnya tidak ada patokan atau paksaan dari pihak
lain atau pemerintah. Sesuai dengan namanya bebas, jadi semua pihak memiliki
kebebasan dalam beraktifitas maupun menetapkan sebuah kebijakan dan yang
lainnya. Perlu kita ketahui bahwasanya harga dalam pasar bebas ditentukan dari
permintaan dan penawaran yang terjadi antara pembeli dan penjual. Secara umum
pasar bebas merupakan sebuah konsep perekonomian yang beracuan pada suatu
penjualan produk yang dilaksanakan antar negara tanpa adanya pemungutan pajak
atas ekspor dan impor atau hambatan perdagangan yang lainnya.
Sebagai Negara-Bangsa aspek politik sangat berperan dalam kegiatan
perekonomian. Masing-masing negara mempunyai strategi politik dan ekonomi yang
berbeda-beda dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan menstabilkan
negaranya. Salah satu cara agar setiap Negara dapat memiliki peningkatan yaitu
dengan cara menjalin kerjasama dengan Negara lain.
Asumsi dasar dalam pelaksanaan kerjasama bilateral antara negara
berkembang dengan negara maju adalah sebagai tujuan untuk menciptakan
keuntungan brsama. Fenomena ini secara substansi akan berbicara saling
menguntungkan namun setelah terealisasi negara berkembang akan lebih terlihat
dirugikan karena adanya dominasi dari negara maju. Ketimpangan dalam suatu
kerjasama tersebut merupakan akibat dari penanaman modal asing, perdagangan
yang tidak seimbang, tngginya suku bunga pinjaman, dan pertukaran bahan mentah
dengan produk manufaktur yang berharga lebih tinggi. Oleh sebab itu, setiap negara
berkembang akan lebih cenderung memiliki ketergantungan terhadap negara-negara
maju yang mana produk yang diproduksi oleh negara maju menjadi konsumsi bagi
negara berkembang.
Ketergantungan dalam studi hubungan internasional memiliki definisi sebagai
suatu keadaan yang dialami oleh negara-negara berkembang yang tergantung
dengan negara-negara maju sebagai akibat dari rendahnya tingkat pembangunan.
Fenomena tersebut disebabkan oleh dua faktor diantaranya adalah faktor internal
dan eksternal. Jika dilihat dari faktor internal yang mana disini terdapat rendahnya
kualitas aspek yang mendukung percepatan dalam pembangunan dan faktor
eksternal dimana adanya seperti dominasi dari negara-negara maju yang
menempatkan negara-negara berkembang pada posisi yang tidak menguntungkan.
Artinya dalam hubungan internasional melihat adanya negara berkembang yang
memiliki potensi besar pasti menjadi target dari negara-negara maju (Negara
industri) sebagai perkembangan industrinya ataupun sebagai pasarnya dengan
Negara Jepang dikenal sebagai negara yang sangat maju di bidang industrialisasi
dan teknologinya. Industri manufaktur merupakan salah satu kekuatan negara
Jepang. Sektor industri Jepang mampu mendukung 26,2% dari GDP ( Gross Domestic
Product) serta industri otomotif berkontribusi sebesar 13,6%, sehingga Jepang
mampu menempati posisi kelima dari Negara di dunia dengan pendapatan sebesar
4872.14 USD Bilion pada tahun 2017. Otomotif buatan jepang mampu menjadi daya
saing di tingkat internasional dimana otomotif buatan jepang dapat bersaing dengan
produksi buatan Amerika dan Eropa. Mobil-mobil buatan Jepang bahkan telah
mendominasi 80% di Negara-negara bagian Asia Tenggara pada tahun 2017. Pada
bidang otomotif Indonesia masih belum mampu membangun industri otomotifnya
secara mandiri, bahkan pemerintah Indonesia telah membuka investasi asing dalam
rangka membangun industri otomotif di Indonesia.
Jika dilihat dari sejarahnya, hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Jepang
mengalami perkembangan setelah adanya inisiatif dari jepang untuk bertanggung
jawab atas jajahan jepang ke indonesia yang saat itu berlangsung pada tahun 1942-
1945. Bentuk tanggung jawab tersebut dilakukan melalui pembayaran pampasan,
dimana hal tersebut dapat memberikan bantuan dalam menumbuhkan
perekonomian indonesia melalui konsesi pengelolaan pabrik yang diberikan pada 12
perusahaan ditahun 1972-1975.
Merujuk pada kerjasama yang telah dilakukan sebelumnya dengan melihat
beberapa aspek yang lebih menguntungkan bagi jepang, maka jepang berinisiatif
untuk mempererat hubungannya denngan indoneisa. Inisiatif dari jepang tersebut
telah merealisasikan pada perjanjian ekonomi dalam skema perjanjian EPA
(Economic Partnership Agreement). Perjanjian kerjasama tersebut dikenal sebagai
IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement) yang ditandatangani pada
tanggal 20 Agustus 2007 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana
Menteri Jepang Shinzo Abe. Perjanjian IJEPA tersebut memiliki tiga pilar yang akan
dijadikan sebagai landasan bagi kedua Negara, ketiga pilar tersebut meliputi :
pertama Liberalisasi Perdagangan yaitu jepang menurunkan 90% dari total 9.262 pos
tarifnya sedangkan Indonesia sepakat membuka 92.5% dari total 11.163 pos tarifnya,
yang kedua fasilitas perdagangan yaitu fasilitas ini diberikan oleh pemerintah
indonesia kepada jepang berupa penghapusan bea masuk impor barang-barang
modal yang tidak di produksi didalam negeri seperti industri komponen kendaraan
bermotornya, industri elektronik dan elektrik, industri alat berat dan mesin
konstruksi,serta industri peralatan energi, dan yang ketiga adalah Capacity Building
yang mana merupakan timbal balik dari pemerintah jepang dengan adanya transfer
teknologi dan pengetahuan guna meningkatkan kinerja industri di indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : “MENGAPA INDONEISA BERGANTUNG TERHADAP INDUSTRI
OTOMOTIF JEPANG”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk bisa memahami fenomena dari
penguasaan pangsa pasar otomotif jepang di indonesia dan mengapa indonesia
memiliki ketergantungan terhadap industri otomotif jepang
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Agar siswa dapat memperluas pemahaman tentang hubungan internasional
terutama dalam bidang ekonomi politik internasional, khususnya pada politik
perdagangan jepang.
2. Bagi Guru
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas tentang
fenomena yang terjadi di indonesia terkait adanya penguasaan pangsa pasar dari
otomotif jepang yang berada di indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Industri Otomotif di Indonesia
Industri otomotif adalah salah satu industri sektor industri yang mana
dapat menunjang pei Negndapatan bagi Negara yang menjadi produsennya,
maka dari itu sektor industri otomotif menjadi penting bagi Negara-negara di
dunia. Melihat fenomena tersebut Negara-negara di dunia ini saling bersaing
untuk memproduksi otomotif guna meningkatkan pendapatan perekonomian
masing-masing negara produsen. Pertumbuhan industri otomotif di dunia
terhitung sangatlah pesat, sethingga menciptakan suatu persaingan diantara
produsen otomotif di dunia guna dapat memenuhi kebutuhan konsumennya.
Produksi otomotif dunia yang terus menerus mengalami perkembangan
menuntut para produsen otomotif agar lebih meningkatkan teknologi yang
akan digunakan, sehingga menciptakan suatu karakter dari sebuah merek
otomotif tersebut yang secara tidak langsung dapat dikenali oleh para
konsumen yang menggunakannya. Indonesia yang notabene adalah negara
agraris tidak luput dari pandangan para produsen otomotif guna berekspansi
pada basis pasar dan basis produksi mereka. Indonesia menjadi menarik bagi
produsen otomotif dunia dikarenakan dari sektor geografis dan geopolitik
indonesia yang sangat mendukung bagi perkembangan otomotif tersebut.
B. Upaya Pemerintah Indonesia Membangun Industri Otomotif Nasional
Pemerintah Indonesia pernah menyusun berbagai kebijakan, dimana
kebijakan-kebijakan yang disusun tersebut salah satunya adalah pemerintah
indonesia memiliki ketertarikan tentang industri otomotif nasional, artinya
keinginan pemerintah indonesia memiliki mobil nasional. Motivasi pemerintah
indonesia membangun industri otomotif nasional sendiri dikarenakan ingin
meningkatkan perekonomian negara, dengan melihat kekayaan Sumber Daya
Alam yang dimiliki oleh indonesia serta kemampuan para insinyur pada waktu itu
dapat membuat pesawat terbang N-250 yang canggih dikelasnya. Ketika pesawat
N-250 tersebut diterbangkan seluruh warga indonesia, para pejabat Negara,
beserta direktur, para staf, dan karyawan PT IPTN ( Industri Pesawat Terbang
Nusantara) pum turut berbangga dan bergembira melihat lahirnya karya anak
bangsa tersebut.
Pemerintah Indonesia juga bertekad untuk mengubah Indonesia menjadi
pusat produksi global untuk manufaktur mobil dan ingin melihat produsen-
produsen mobil yang besar untuk mendirikan pabrik-pabrik di Indonesia karena
negara ini bertekad untuk menggantikan Thailand sebagai pusat produksi mobil
terbesar di Asia Tenggara dan wilayah ASEAN. Dalam jangka panjang, Pemerintah
ingin mengubah Indonesia menjadi sebuah negara pemanufaktur mobil yang
independen yang memproduksi unit-unit mobil yang seluruh komponennya
dimanufaktur di Indonesia.
Ada hubungan antara penjualan mobil dan pertumbuhan ekonomi. Ketika
pertumbuhan PDB (per kapita) mendongkrak daya beli masyarakat sementara
kepercayaan diri konsumen kuat, masyarakat ingin membeli mobil. Namun, pada
masa-masa ketidakjelasan perekonomian (ekspansi ekonomi yang melambat dan
optimisime yang menurun - atau pesimisme mengenai situasi keuangan pribadi
di masa mendatang) masyarakat cenderung menunda pembelian barang-barang
yang relatif mahal seperti mobil.
Hubungan antara penjualan mobil domestik dan pertumbuhan ekonomi jelas
tampak dalam kasus Indonesia. Antara tahun 2007 sampai 2012, ekonomi
Indonesia bertumbuh paling sedikit 6,0% per tahun, dengan pengecualian pada
tahun 2009 ketika pertumbuhan PDB ditarik turun oleh krisis finansial global. Di
periode yang sama, penjualan mobil Indonesia naik dengan cepat, namun juga
dengan pengecualian pada tahun 2009 ketika terjadi penurunan tajam penjualan
mobil.
Statistik Pertumbuhan Ekonomi & Penjualan Mobil di Indonesia:

    2007  2008   2009   2010  2011   2012  2013   2014   2015


PDB²
   6.3    6.0    4.6    6.2    6.2    6.0    5.6    5.0    4.8
(annual % change)
PDB per Kapita²
 1,861  2,168  2,263  3,125  3,648  3,701  3,624  3,492
(in USD)
Penjualan Mobil
  0.43   0.61   0.49   0.76   0.89   1.12   1.23   1.21   1.01
(dalam juta unit)

Pemerintah Indonesia juga memiliki harapan-harapan yang tinggi untuk ekspor mobil di
negara ini (karena dapat menghasilkan tambahan pendapatan devisa), terutama menjelang
implementasi MEA, yang akan mengubah wilayah ASEAN menajdi satu pasar dan area
produksi tunggal. MEA akan membuka kesempatan-kesempatan bagi para eksportir untuk
meningkatkan perdagangan regional.

Mobil-mobil yang dibuat di Indonesia yang telah diekspor termasuk Toyota Avanza dan
Toyota Fortuner, Nissan Grand Livina, Honda Freed, Chevorelet Spin dan Suzuki APV. Pasar-
pasar ekspor yang paling penting adalah Thailand, Saudi Arabia, Filipina, Jepang, dan
Malaysia.

C. Dampak dari Perkembangan Teknologi Otomotif di Indonesia


Dengan berkembangnya bidang otomotif di indonesia tentunya memiliki dampak
tersendiri bagi rakyat indonesia, diantaranya :
Dampak Positif :
1. Terbukanya lapangan pekerjaan
2. Semakin mudahnya sarana tranportasi dari satu tempat ke tempat lain
3. Keuntungan bagi negara dengan pendapatan pajak

Dampak Negatif :

1. Banyaknya Pencemaran udara dari bahan bakar kendaraan


2. Semakin banyak pengguna jalan sehingga menyebabkan kemacetan
BAB III

SIMPULAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari ketiga rumusan permasalahan di atas adalah,
bahwa industri otomotif jepang sangatlah berpengaruh pada kelangsungan
perkembangan indonesia dan dengan bantuan industri otomotif jepang indonesia
dapat membuat industri otomotif sendiri.
Dengan perkembangan tersebut masyarakat dan pemerintah indonesia dapat
terbantu dalam setiap kegiatan dan perjalanannya dan tidak perlu memakan waktu
banyak untuk sampai ke tujuan masing-masing.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat membantu siswa dalam memahami tentang
perkembangan industri otomotif di indonesia, dan bisa dijadikan bahan untuk
pembelajaran bagi yang membaca makalah ini. Jika ada kesalahan semoga bisa
diperbaiki kembali agar lebih baik ke depannya.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.japanhoppers.com/id/all_about_japan/general/260/
https://tradingeconomics.com/country-list/gdp
http://otomotif.kompas.com/read/2015/04/27/170152115/Ini.Merek.Penguasa.Pas
ar.Mobil.Dunia
https://otomotif.kompas.com/read/2017/10/02/070200815/merek-jepang-
tersenyum-pasar-mobil-asean-tumbuh
http://www.kemenperin.go.id/artikel/4239/Industri-Otomotif-Ketergantungan-
Komponen-Impor
http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?
lang=id&id=3092&type=99#.VVfH8Pmqqkp
http://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/publication/138142105806
3.pdf
https://www.liputan6.com/otomotif/read/2182031/jatuh-bangun-general-motors-
di-indonesia
https://www.kompasiana.com/alvinburhani/550f1a4ba33311ad2dba830b/dampak-
perkembangan-teknologi-otomotif

Anda mungkin juga menyukai