Disusun oleh:
Nama : Imtiyaz Syakira Maimunah
Kelas : 12 IPS B
No. Absen : 11
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2
D. Manfaat....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian negara Maju dan negara Berkembang...................................................3
B. Karakteristik negara Maju dan negara Berkembang................................................3
C. Persebaran negara Maju dan Berkembang di Dunia................................................4
D. Faktor-faktor yang Memengaruhi Persebaran negara Maju dan negara
Berkembang.....................................................................................................................6
E. Pola Pengembangan Wilayah negara Maju dan negara Berkembang.....................6
F. Keadaan Penduduk, Wilayah, dan Potensi Sumber Daya Alam negara Jerman.....8
G. Aktivitas Penduduk negara Jerman..........................................................................9
H. Sumber Daya Alam negara Jerman........................................................................10
I. Kerja sama Jerman sebagai negara maju dengan Indonesia sebagai negara
berkembang....................................................................................................................12
J. Faktor mengapa Jerman menjadi negara maju.......................................................15
BAB III KESIMPULAN........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerja sama antara negara maju dan negara berkembang merupakan aspek
penting dalam hubungan internasional yang memiliki dampak signifikan terhadap
perkembangan ekonomi, sosial, dan politik kedua belah pihak. Salah satu contoh
kerja sama yang menarik untuk dipelajari adalah kolaborasi antara Jerman sebagai
negara maju dan Indonesia sebagai negara berkembang.
Pada era globalisasi ini, Jerman telah mencapai posisi sebagai salah satu
negara maju terkemuka di dunia dengan pencapaian luar biasa dalam berbagai
sektor. Keberhasilan Jerman tidak hanya tercermin dalam aspek ekonomi, tetapi
juga dalam pendidikan, teknologi, dan inovasi. Sebaliknya, Indonesia sebagai
negara berkembang memiliki dinamika sendiri dalam menghadapi tantangan
pembangunan, termasuk dalam mengelola potensi sumber daya alam,
meningkatkan kesejahteraan sosial, dan memperkuat infrastruktur.
Kerja sama antara Jerman dan Indonesia menjadi sangat penting untuk
menjembatani kesenjangan pembangunan dan mempromosikan pertumbuhan
yang berkelanjutan. Melalui keterlibatan ini, Indonesia dapat memanfaatkan
pengalaman dan teknologi maju yang dimiliki Jerman, sementara Jerman dapat
membuka peluang investasi dan memperluas pasar di wilayah Asia Tenggara.
Dalam makalah ini, kita akan membahas pengertian negara maju dan negara
berkembang, karakteristik keduanya, serta faktor-faktor yang memengaruhi
persebaran negara maju dan berkembang di dunia. Selain itu, kita akan
mengeksplorasi pola pengembangan wilayah, keadaan penduduk, dan potensi
sumber daya alam di Jerman. Terakhir, kita akan mengupas lebih lanjut tentang
bagaimana kerja sama antara Jerman dan Indonesia terbentuk, serta faktor-faktor
yang membuat Jerman menjadi negara maju. Semua pembahasan ini diharapkan
dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang dinamika kerja sama antar
negara maju dan berkembang dalam konteks hubungan bilateral Jerman-
Indonesia.
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
3
4
Dalam "The World Economic Situation and Prospects 2018," PBB telah
mengklasifikasikan negara-negara di dunia berdasarkan tingkat perkembangannya
yang diukur dengan Pendapatan Nasional Bruto per Kapita (Per Capita Gross
National Income / GNI). Klasifikasi negara-negara tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Kelompok negara berpendapatan rendah (Low-Income Countries), yaitu
negara-negara dengan Pendapatan Nasional Bruto per Kapita kurang dari
US$1.025.
2. Kelompok negara berpendapatan menengah bawah (Lower Middle-Income
Countries), yaitu negara-negara dengan Pendapatan Nasional Bruto per
Kapita antara US$1.026 dan US$4.035.
3. Kelompok negara berpendapatan menengah atas (Upper Middle-Income
Countries), yaitu negara-negara dengan Pendapatan Nasional Bruto per
Kapita antara US$4.036 dan US$12.475.
4. Kelompok negara berpendapatan tinggi (High-Income Countries), yaitu
negara-negara dengan Pendapatan Nasional Bruto per Kapita lebih dari
US$12.476.
6
2. Pola metropolis galaktika: Kota dengan luas wilayah kecil tetapi padat
penduduk, dipisahkan oleh kawasan pertanian yang jarang penduduk.
Sehingga, kegiatan sosial terpusat di berbagai permukiman.
3. Pola metropolis memusat: Pola pengembangan kegiatan sosial ekonomi
tinggi dengan kepadatan penduduk tinggi terutama di pusat, sehingga
mayoritas penduduk tinggal di apartemen dan rumah susun. Namun, hal
ini memunculkan tingkat biaya ekonomi yang tinggi karena inti kota yang
padat.
4. Pola metropolis bintang: Pola yang terbentuk karena memiliki inti yang
utama dengan pola kepadatan penduduk membentuk bintang yang
memanjang pada beberapa bagian kota. Namun, masalahnya bentuk fisik
pola ini cepat berubah karena perkembangan penduduk.
5. Pola metropolis cincin: Pola dengan kepadatan penduduk berada pada
sekeliling tengah kota. Selain itu, daerah dengan penduduk yang jarang
juga terletak di tengah kota. Hal ini mengakibatkan biaya transportasi yang
tinggi dan penyesuaian yang tidak mudah bagi penduduknya setiap
mengalami perubahan.
Tidak seperti negara maju, negara berkembang tidak memiliki tata ruang yang
baik ataupun pola pengembangan yang jelas. Menurut Prasongko dan
Hendrawansyah, negara berkembang cenderung menunjukkan pola
ketidakteraturan dan kesemerawutan. Akibatnya, pembangunan menjadi lebih
lambat meskipun terus-menerus dilakukan. Secara umum, model pengembangan
wilayah di negara-negara berkembang lebih menitikberatkan pada sektor agraris,
yaitu sektor-sektor yang berhubungan dengan upaya pengolahan sumber daya
alam secara langsung, seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan,
dan perikanan, sedangkan sektor industri cenderung hanya merupakan upaya yang
berskala kecil dan hanya terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Model
pengembangan wilayah di negara berkembang bertumpu pada hasil ekspor.
Wilayah-wilayah dengan kemampuan ekspor menjadi wilayah yang maju.
8
1. Wilayah Utara: Wilayah utara Jerman terdiri dari dataran rendah yang
luas. Wilayah ini merupakan wilayah pertanian yang subur dan
menjadi sentra produksi gandum, jelai, dan kentang. Selain itu,
wilayah ini juga merupakan jalur transportasi penting antara Jerman
dan negara-negara Nordik.
2. Wilayah Selatan: Wilayah selatan Jerman terdiri dari pegunungan dan
perbukitan. Wilayah ini kaya akan sumber daya alam seperti bijih besi,
9
batu bara, dan kayu. Kawasan ini juga merupakan pusat industri dan
pariwisata.
Jerman adalah salah satu negara maju di Eropa yang memiliki sejarah panjang
dan kompleks. Aktivitas masyarakat Jerman dari masa ke masa telah mengalami
banyak perubahan, seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan politik.
Pada masa lampau, masyarakat Jerman sebagian besar bekerja di bidang
pertanian. Hal ini dikarenakan Jerman memiliki kondisi geografis yang
mendukung pertanian, seperti tanah yang subur dan iklim yang sejuk. Selain
pertanian, masyarakat Jerman juga bekerja di bidang kerajinan tangan, seperti
pembuatan keramik, kaca, dan logam.
Pada masa Renaisans, Jerman mengalami perkembangan pesat di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal ini mendorong munculnya berbagai pekerjaan
baru, seperti ilmuwan, insinyur, dan dokter. Selain itu, perdagangan juga
berkembang pesat pada masa ini, sehingga banyak orang yang bekerja di bidang
perdagangan.
10
Jerman menjadi negara maju karena berbagai faktor, baik faktor internal
maupun eksternal. Faktor internal yang mendukung kemajuan Jerman antara lain:
1. Kualitas sumber daya manusia: Jerman memiliki kualitas sumber daya
manusia yang tinggi, baik dari segi pendidikan, keterampilan, maupun
produktivitas. Hal ini didukung oleh sistem pendidikan yang berkualitas,
budaya kerja yang disiplin, dan sistem pelatihan kejuruan yang
terintegrasi.
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit. (2023). Diakses dari
https://de.wikipedia.org/wiki/Deutsche_Gesellschaft_f
%C3%BCr_Technische_Zusammenarbeit
BA XII 3.4 kajian regional negara maju dan negara berkembang Full.pdf. (n.d.).
Diakses dari
https://drive.google.com/file/d/1tHrd7jGb5F5ZB9vF_52nKTBNRXDNgZ
d3/view
18
Ruang, T. (2022). Peta Jerman Lengkap dengan Keterangan Batas Wilayah.
Diakses dari https://www.tataruang.net/2022/09/13/peta-jerman-lengkap-
dengan-keterangan-batas-wilayah/
19