Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH GEOGRAFI

KERJA SAMA JERMAN SEBAGAI NEGARA MAJU DENGAN


INDONESIA SEBAGAI NEGARA BERKEMBANG

Disusun oleh:
Nama : Imtiyaz Syakira Maimunah
Kelas : 12 IPS B
No. Absen : 11

Diajukan untuk memenuhi syarat ujian sekolah mata pelajaran


Geografi 2023-2024

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 BOGOR


Jalan Manunggal No. 22
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat allah swt, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ujian praktik geografi dengan judul "Kerja Sama
Indonesia sebagai Negara Berkembang dengan Jerman sebagai Negara Maju".
Makalah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti ujian praktik
geografi.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata, penyusun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang telah turut serta dalam proses penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi kontribusi positif dalam
pemahaman geografi serta peningkatan kualitas pendidikan geografi di masa yang
akan datang.

Bogor, Januari 2024

Imtiyaz Syakira Maimunah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2
D. Manfaat....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian negara Maju dan negara Berkembang...................................................3
B. Karakteristik negara Maju dan negara Berkembang................................................3
C. Persebaran negara Maju dan Berkembang di Dunia................................................4
D. Faktor-faktor yang Memengaruhi Persebaran negara Maju dan negara
Berkembang.....................................................................................................................6
E. Pola Pengembangan Wilayah negara Maju dan negara Berkembang.....................6
F. Keadaan Penduduk, Wilayah, dan Potensi Sumber Daya Alam negara Jerman.....8
G. Aktivitas Penduduk negara Jerman..........................................................................9
H. Sumber Daya Alam negara Jerman........................................................................10
I. Kerja sama Jerman sebagai negara maju dengan Indonesia sebagai negara
berkembang....................................................................................................................12
J. Faktor mengapa Jerman menjadi negara maju.......................................................15
BAB III KESIMPULAN........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kerja sama antara negara maju dan negara berkembang merupakan aspek
penting dalam hubungan internasional yang memiliki dampak signifikan terhadap
perkembangan ekonomi, sosial, dan politik kedua belah pihak. Salah satu contoh
kerja sama yang menarik untuk dipelajari adalah kolaborasi antara Jerman sebagai
negara maju dan Indonesia sebagai negara berkembang.
Pada era globalisasi ini, Jerman telah mencapai posisi sebagai salah satu
negara maju terkemuka di dunia dengan pencapaian luar biasa dalam berbagai
sektor. Keberhasilan Jerman tidak hanya tercermin dalam aspek ekonomi, tetapi
juga dalam pendidikan, teknologi, dan inovasi. Sebaliknya, Indonesia sebagai
negara berkembang memiliki dinamika sendiri dalam menghadapi tantangan
pembangunan, termasuk dalam mengelola potensi sumber daya alam,
meningkatkan kesejahteraan sosial, dan memperkuat infrastruktur.
Kerja sama antara Jerman dan Indonesia menjadi sangat penting untuk
menjembatani kesenjangan pembangunan dan mempromosikan pertumbuhan
yang berkelanjutan. Melalui keterlibatan ini, Indonesia dapat memanfaatkan
pengalaman dan teknologi maju yang dimiliki Jerman, sementara Jerman dapat
membuka peluang investasi dan memperluas pasar di wilayah Asia Tenggara.
Dalam makalah ini, kita akan membahas pengertian negara maju dan negara
berkembang, karakteristik keduanya, serta faktor-faktor yang memengaruhi
persebaran negara maju dan berkembang di dunia. Selain itu, kita akan
mengeksplorasi pola pengembangan wilayah, keadaan penduduk, dan potensi
sumber daya alam di Jerman. Terakhir, kita akan mengupas lebih lanjut tentang
bagaimana kerja sama antara Jerman dan Indonesia terbentuk, serta faktor-faktor
yang membuat Jerman menjadi negara maju. Semua pembahasan ini diharapkan
dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang dinamika kerja sama antar
negara maju dan berkembang dalam konteks hubungan bilateral Jerman-
Indonesia.

1
2

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan karakteristik dari negara maju dan negara


berkembang?
2. Bagaimana persebaran negara maju dan berkembang di dunia, serta
faktor-faktor yang memengaruhi persebarannya?
3. Apa pola pengembangan wilayah, keadaan penduduk, dan potensi
sumber daya alam di negara Jerman?
4. Apa saja yang menjadi faktor utama yang membuat Jerman menjadi
negara maju?
5. Bagaimana kerja sama antara Jerman sebagai negara maju dengan
Indonesia sebagai negara berkembang terwujud?

C. Tujuan

1. Menganalisis pengertian dan karakteristik negara maju dan negara


berkembang.
2. Menyelidiki persebaran negara maju dan berkembang di dunia.
3. Menggambarkan pola pengembangan wilayah, penduduk, dan sumber
daya alam di negara Jerman.
4. Menganalisis aktivitas penduduk dan persebaran sumber daya alam di
negara Jerman.
5. Mengidentifikasi faktor-faktor yang membuat Jerman menjadi negara
maju.
6. Menganalisis kerja sama antara Jerman dan Indonesia.

D. Manfaat

1. Peningkatan pengetahuan geografis.


2. Pemahaman terhadap kerja sama bilateral.
3. Pemahaman dampak dan manfaat kerja sama.
4. Referensi untuk studi lanjutan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian negara Maju dan negara Berkembang

Negara maju (developed country) merupakan negara berdaulat dengan


perekonomian yang sangat maju dan infrastruktur teknologi yang lebih maju
dibandingkan dengan negara berkembang. Negara maju, disebut juga dengan
istilah negara industri (industrialized country), adalah negara yang bercirikan
industri berskala besar. Negara-negara ini mencapai standar hidup yang lebih
tinggi karena peningkatan output ekonomi, pendapatan, dan konsumsi per kapita.
Negara-negara ini memanfaatkan sumber daya alam dan manusianya secara
maksimal. Menurut mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan, negara maju
memberikan kebebasan dan kehidupan yang sehat dalam lingkungan yang aman
bagi seluruh warganya.
Dapat disimpulkan bahwa negara maju adalah negara-negara di dunia yang
memiliki taraf hidup yang tinggi, tingkat kesejahteraan yang tinggi, dan stabil. Hal
ini juga tercermin pada Indeks Pembangunan Manusia yang berada pada kisaran
menengah atas.
Negara berkembang adalah negara dengan tingkat pendapatan lebih rendah,
standar hidup lebih rendah, tingkat industrialisasi lebih lambat, dan indeks
Pembangunan Manusia lebih rendah dibandingkan negara maju. Menurut Betty
Jane Punnett, istilah negara berkembang sering digunakan oleh PBB untuk
menggambarkan negara-negara dengan pendapatan per kapita tinggi atau rendah
dan sangat bergantung pada perdagangan barang primer. Mayoritas negara
berkembang tidak memiliki infrastruktur industri yang maju serta fasilitas
pendidikan, layanan kesehatan, komunikasi, dan transportasi yang maju.
Dapat disimpulkan bahwa negara berkembang adalah negara yang belum
mampu mewujudkan kehidupan yang layak bagi warga dalam berbagai aspek
yang menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat kurang baik.

B. Karakteristik negara Maju dan negara Berkembang

3
4

Negara maju memiliki karakteristik sebagai berikut:


1. Pertumbuhan Ekonomi cenderung stabil.
2. Kegiatan Utama di Sektor Perekonomian yaitu industri dan jasa.
3. Ketersediaan Modal.
4. Tingkat Pendidikan tinggi.
5. Tingkat Kesehatan tinggi.
6. Tingkat Kesejahteraan baik.
7. Penguasaan IPTEK.
8. Keadaan Penduduk tergolong sedikit karena tingkat kelehiran rendah.
9. Sarana dan Prasarana menggunakan teknologi tinggi.
10. Pendapatan per kapita tinggi.
11. Tingkat kemiskinan rendah.

Sedangkan Negara berkembang memiliki karakteristik sebagai berikut:


1. Ketergantungan dan dominasi pada negara maju.
2. Tingkat pertumbuhan dan ketergantungan penduduk tinggi.
3. Tingkat pengangguran yang tinggi.
4. Bergantung pada sektor pertanian.
5. Taraf kehidupan yang rendah,
6. Tingkat produktivitas rendah.
7. Pendapatan per kapita rendah.
8. Tingkat pertumbuhan industri lambat.
9. Tingkat kemiskinan tinggi.
10. Pemanfaatan sumber daya alam dan manusia yang belum optimal.
11. Tingkat pendidikan masyarakat rendah.

C. Persebaran negara Maju dan Berkembang di Dunia

UNDP (United Nations Development Programme) dalam Human


Development Report 2016 mengelompokkan negara-negara di dunia berdasarkan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM adalah ukuran pencapaian rata-rata
dalam dimensi kunci pembangunan manusia, yakni Umur panjang dan
5

Sehat,Berpengetahuan, dan Memiliki standar kehidupan yang layak. Berdasarkan


IPM, ada empat kelompok negara di dunia. Keempat kelompok itu adalah sebagai
berikut:
1. Kelompok negara dengan IPM rendah, yakni negara-negara dengan IPM
kurang dari 0,550.
2. Kelompok negara dengan IPM menengah, yakni negara-negara dengan
IPM antara 0,550-0,699.
3. Kelompok negara dengan IPM tinggi, yakni negara-negara dengan IPM
antara 0,700-0,799.
4. Kelompok negara dengan IPM sangat tinggi, yakni negara-negara dengan
IPM 0,800 atau lebih besar daripada 0,800.

Dalam "The World Economic Situation and Prospects 2018," PBB telah
mengklasifikasikan negara-negara di dunia berdasarkan tingkat perkembangannya
yang diukur dengan Pendapatan Nasional Bruto per Kapita (Per Capita Gross
National Income / GNI). Klasifikasi negara-negara tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Kelompok negara berpendapatan rendah (Low-Income Countries), yaitu
negara-negara dengan Pendapatan Nasional Bruto per Kapita kurang dari
US$1.025.
2. Kelompok negara berpendapatan menengah bawah (Lower Middle-Income
Countries), yaitu negara-negara dengan Pendapatan Nasional Bruto per
Kapita antara US$1.026 dan US$4.035.
3. Kelompok negara berpendapatan menengah atas (Upper Middle-Income
Countries), yaitu negara-negara dengan Pendapatan Nasional Bruto per
Kapita antara US$4.036 dan US$12.475.
4. Kelompok negara berpendapatan tinggi (High-Income Countries), yaitu
negara-negara dengan Pendapatan Nasional Bruto per Kapita lebih dari
US$12.476.
6

Kelompok negara yang berpendapatan rendah, menengah bawah, dan menengah


atas termasuk negara-negara yang sedang berkembang. Adapun kelompok negara
yang berpendapatan tinggi termasuk kelompok negara maju.

D. Faktor-faktor yang Memengaruhi Persebaran negara Maju dan


negara Berkembang

1. Tingkat hubungannya dengan negara-negara lain dalam dunia


internasional.
2. Kondisi alam (kondisi geologis, letak, dan posisi geografis, kekayaan alam
(SDA), serta aspek luar negara).
3. Kondisi kependudukan negara itu sendiri (sejarah negara, jumlah
penduduk, pertumbuhan penduduk, dan keragaman etnis).
4. Stabilitas ekonomi, politik, dan keamanan negara itu sendiri.
5. Penguasaan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).

E. Pola Pengembangan Wilayah negara Maju dan negara Berkembang

Pengembangan wilayah di negara maju yang paling utama adalah


pemberdayaan sumber daya manusia secara optimal melalui penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Model pengembangan pada negara maju adalah
julukan bagi negara-negara yang memimpin dalam hal ekonomi di dunia, karena
sektor industri di dalam negerinya didominasi oleh sektor tersier dan kuarter.
Pengembangan pada wilayah kota menggunakan dasar desentralisasi kota,
yaitu kota industri yang rapat menjadi kelompok permukiman kota. Setiap
permukiman seluas 400 hektar dihuni oleh 30.000 penduduk dan dikelilingi oleh
pertanian holtikultura sebagai jalur hijau dengan luas 2.000 hektar. Sikander dan
Malik dalam Prasongko (2019) mendeskripsikan lima macam pola yang dijadikan
tren pengembangan wilayah di masa depan:
1. Pola metropolis menyebar: Pola kota dengan jumlah penduduk paling
sedikit. Sehingga, bagian kota yang padat penduduk dibangun kembali
untuk mengurangi kepadatan penduduk. Akibatnya, membuat citra kota
metropolitas akan terkesan kurang hidup.
7

2. Pola metropolis galaktika: Kota dengan luas wilayah kecil tetapi padat
penduduk, dipisahkan oleh kawasan pertanian yang jarang penduduk.
Sehingga, kegiatan sosial terpusat di berbagai permukiman.
3. Pola metropolis memusat: Pola pengembangan kegiatan sosial ekonomi
tinggi dengan kepadatan penduduk tinggi terutama di pusat, sehingga
mayoritas penduduk tinggal di apartemen dan rumah susun. Namun, hal
ini memunculkan tingkat biaya ekonomi yang tinggi karena inti kota yang
padat.
4. Pola metropolis bintang: Pola yang terbentuk karena memiliki inti yang
utama dengan pola kepadatan penduduk membentuk bintang yang
memanjang pada beberapa bagian kota. Namun, masalahnya bentuk fisik
pola ini cepat berubah karena perkembangan penduduk.
5. Pola metropolis cincin: Pola dengan kepadatan penduduk berada pada
sekeliling tengah kota. Selain itu, daerah dengan penduduk yang jarang
juga terletak di tengah kota. Hal ini mengakibatkan biaya transportasi yang
tinggi dan penyesuaian yang tidak mudah bagi penduduknya setiap
mengalami perubahan.

Tidak seperti negara maju, negara berkembang tidak memiliki tata ruang yang
baik ataupun pola pengembangan yang jelas. Menurut Prasongko dan
Hendrawansyah, negara berkembang cenderung menunjukkan pola
ketidakteraturan dan kesemerawutan. Akibatnya, pembangunan menjadi lebih
lambat meskipun terus-menerus dilakukan. Secara umum, model pengembangan
wilayah di negara-negara berkembang lebih menitikberatkan pada sektor agraris,
yaitu sektor-sektor yang berhubungan dengan upaya pengolahan sumber daya
alam secara langsung, seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan,
dan perikanan, sedangkan sektor industri cenderung hanya merupakan upaya yang
berskala kecil dan hanya terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Model
pengembangan wilayah di negara berkembang bertumpu pada hasil ekspor.
Wilayah-wilayah dengan kemampuan ekspor menjadi wilayah yang maju.
8

F. Keadaan Penduduk, Wilayah, dan Potensi Sumber Daya Alam negara


Jerman

Jumlah penduduk Jerman saat ini sebanyak 83.273.028 jiwa per


Kamis, 4 Januari 2024, berdasarkan penjabaran Worldometer dari data
terbaru PBB. Jumlah penduduk Jerman setara dengan 1,04% dari total
penduduk dunia. Jerman menempati peringkat nomor 19 dalam daftar
negara (dan ketergantungan) berdasarkan jumlah penduduk. Sebanyak
77,1% penduduknya tinggal di perkotaan (64.200.283 jiwa pada tahun
2023). Usia rata-rata di Jerman adalah 44,9 tahun. Berikut adalah populasi
Jerman dari tahun 2022 hingga tahun 2024.

Year Population Yearly % Yearly Migrants Median Fertility


Change Change (net) Age Rate
202 83,252,474 -0.05 % -42,159 155,106 45.0 1.54
4
202 83,294,633 -0.09 % -75,210 155,751 44.9 1.53
3
202 83,369,843 -0.05 % -38,711 154,592 44.8 1.53
2

Total luas daratan Jerman adalah 348.560 Km ² (134.580 mil persegi).


Kepadatan penduduk di Jerman adalah 239 per Km 2 (619 orang per mi 2 ). Secara
umum, wilayah Jerman dapat dibagi menjadi dua bagian utama:

1. Wilayah Utara: Wilayah utara Jerman terdiri dari dataran rendah yang
luas. Wilayah ini merupakan wilayah pertanian yang subur dan
menjadi sentra produksi gandum, jelai, dan kentang. Selain itu,
wilayah ini juga merupakan jalur transportasi penting antara Jerman
dan negara-negara Nordik.
2. Wilayah Selatan: Wilayah selatan Jerman terdiri dari pegunungan dan
perbukitan. Wilayah ini kaya akan sumber daya alam seperti bijih besi,
9

batu bara, dan kayu. Kawasan ini juga merupakan pusat industri dan
pariwisata.

Mayoritas wilayahnya terdiri dari dataran rendah yang luas, meskipun


bagian selatan negara ini memiliki formasi gunung dan perbukitan, dengan
Zugspitze sebagai puncak tertingginya, mencapai ketinggian 2.962 meter.
Pemanfaatan wilayah Jerman mencakup sektor pertanian, industri, dan pariwisata.
Sektor pertanian, terutama di wilayah utara, memberikan kontribusi yang
signifikan dalam ekonomi Jerman. Sementara itu, sektor industri mendominasi
ekonomi di wilayah selatan, dengan bijih besi dan batu bara menjadi pendorong
utama aktivitas manufaktur. Selain itu, pariwisata juga memegang peran penting
dalam struktur ekonomi Jerman, terutama di kawasan Pegunungan Alpen. Hal ini
mencerminkan strategi diversifikasi ekonomi yang diterapkan oleh Jerman untuk
memaksimalkan potensi berbagai sektor dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan.

G. Aktivitas Penduduk negara Jerman

Jerman adalah salah satu negara maju di Eropa yang memiliki sejarah panjang
dan kompleks. Aktivitas masyarakat Jerman dari masa ke masa telah mengalami
banyak perubahan, seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan politik.
Pada masa lampau, masyarakat Jerman sebagian besar bekerja di bidang
pertanian. Hal ini dikarenakan Jerman memiliki kondisi geografis yang
mendukung pertanian, seperti tanah yang subur dan iklim yang sejuk. Selain
pertanian, masyarakat Jerman juga bekerja di bidang kerajinan tangan, seperti
pembuatan keramik, kaca, dan logam.
Pada masa Renaisans, Jerman mengalami perkembangan pesat di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal ini mendorong munculnya berbagai pekerjaan
baru, seperti ilmuwan, insinyur, dan dokter. Selain itu, perdagangan juga
berkembang pesat pada masa ini, sehingga banyak orang yang bekerja di bidang
perdagangan.
10

Pada masa Revolusi Industri, Jerman mengalami transformasi ekonomi yang


besar. Industri mulai berkembang pesat, sehingga banyak orang yang bekerja di
bidang industri. Selain itu, transportasi dan komunikasi juga berkembang pesat,
sehingga banyak orang yang bekerja di bidang transportasi dan komunikasi. Pada
masa kini, aktivitas masyarakat Jerman telah mengalami banyak perubahan.
Pertanian dan kerajinan tangan tidak lagi menjadi mata pencaharian utama
masyarakat Jerman. Sebaliknya, industri, jasa, dan perdagangan menjadi sektor-
sektor yang paling dominan.
Berdasarkan data dari Statistisches Bundesamt Jerman, pada tahun 2022,
sektor jasa menyumbang 71% dari PDB Jerman. Sektor industri menyumbang
28%, dan sektor pertanian menyumbang 1%. Aktivitas masyarakat Jerman dari
masa ke masa telah mengalami banyak perubahan. Perubahan ini disebabkan oleh
berbagai faktor, seperti perkembangan zaman, perubahan politik, dan
perkembangan teknologi. Pada masa kini, aktivitas masyarakat Jerman didominasi
oleh sektor jasa, industri, dan perdagangan. Hal ini menunjukkan bahwa Jerman
telah menjadi negara yang maju dan modern.

H. Sumber Daya Alam negara Jerman

Jerman, sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia,


memiliki kekayaan sumber daya alam yang signifikan. Cadangan batu bara
Jerman mendekati 5% dari total dunia, dan negara ini memimpin dalam produksi
lignit, terutama melalui tambang Garzweiler. Batu bara menjadi sumber energi
utama sejak Revolusi Industri. Meskipun memiliki cadangan gas alam yang
menduduki peringkat 50 dunia, Jerman menghadapi tantangan karena
cadangannya hampir habis. Sebanyak 92% pasokan gas alam harus diimpor,
dengan konsumsi tinggi terutama untuk pemanas. Rusia, Norwegia, dan Belanda
menjadi pemasok utama.
Kayu juga menjadi sumber daya alam penting di Jerman, menduduki
peringkat kelima dalam ekspor kayu internasional. Sektor kayu tumbuh karena
industri konstruksi memfavoritkannya sebagai bahan konstruksi. Sekitar 150.000
perusahaan kayu dengan lebih dari 1,2 juta pekerja menopang industri ini.
11

Pertanian juga memberikan dampak signifikan pada ekonomi Jerman,


menyumbang sekitar 4,3 miliar euro pada kuartal pertama 2018. Meskipun kurang
dari 34% lahan dapat ditanami, berbagai tanaman, termasuk sereal, buah-buahan,
dan sayuran, tumbuh subur. Kota-kota besar di Jerman juga menanam buah-
buahan dan sayuran untuk dijual.
Jerman pernah mengeksploitasi uranium, terutama selama pemisahan dengan
Jerman Timur, yang memiliki lebih banyak eksplorasi uranium. Namun, sektor ini
ditutup setelah reunifikasi Jerman karena dampak lingkungan dan pengangguran.
Tembaga menjadi mineral penting di Jerman, menduduki peringkat keenam dalam
produksi olahan dan ketiga dalam konsumsi tembaga. Produksi tembaga
didominasi oleh perusahaan Arubis, yang juga mendominasi di Uni Eropa.

Batubara Cadangan batu bara Jerman sebagian


besar terletak di wilayah utara dan
timur negara tersebut. Tambang batu
bara terbesar di Jerman adalah tambang
Garzweiler yang terletak di Nordrhein-
Westfalen.
Gas alam Cadangan gas alam Jerman sebagian
besar terletak di wilayah utara dan barat
laut negara tersebut. Tambang gas alam
terbesar di Jerman adalah tambang
Etzel yang terletak di Niedersachsen.
Kayu Wilayah hutan di Jerman sebagian
besar terletak di wilayah selatan dan
barat negara tersebut. Hutan di Jerman
merupakan salah satu yang terluas di
Eropa.
Pertanian Lahan pertanian di Jerman sebagian
besar terletak di wilayah utara, tengah,
dan timur negara tersebut. Jerman
12

merupakan salah satu negara


pengekspor produk pertanian terbesar
di dunia.
Uranium Tambang uranium di Jerman sebagian
besar terletak di wilayah timur negara
tersebut. Tambang uranium terbesar di
Jerman adalah tambang Wismut yang
terletak di Sachsen.
Tembaga Tambang tembaga di Jerman sebagian
besar terletak di wilayah barat laut
negara tersebut. Tambang tembaga
terbesar di Jerman adalah tambang
Mitterberg yang terletak di Nordrhein-
Westfalen.

I. Kerja sama Jerman sebagai negara maju dengan Indonesia sebagai


negara berkembang

Indonesia dan Jerman merupakan dua negara yang memiliki hubungan


bilateral yang kuat dan telah terjalin selama lebih dari 70 tahun. Kedua negara
memiliki hubungan yang saling menguntungkan, di mana Jerman berperan
sebagai mitra utama Indonesia di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, dan
pembangunan. Dalam berbagai bidang, Indonesia dan Jerman telah menjalin
kerjasama yang saling menguntungkan. Berikut adalah beberapa contoh
kerjasama Indonesia-Jerman:
1. Bidang Ekonomi dan Perdagangan:
Jerman merupakan mitra dagang terbesar kedua Indonesia di Eropa,
setelah Belanda. Pada tahun 2022, total perdagangan Indonesia-Jerman mencapai
USD6,5 miliar. Jerman juga merupakan investor terbesar ke-10 di Indonesia,
dengan total investasi mencapai USD1,5 miliar. Kerjasama ekonomi dan
perdagangan Indonesia-Jerman difokuskan pada peningkatan ekspor Indonesia ke
13

Jerman, peningkatan investasi Jerman di Indonesia, dan pengembangan kerja


sama ekonomi dan perdagangan yang berkelanjutan. Program kerjasama ekonomi
dan perdagangan Indonesia-Jerman:
a. Indonesia-Jerman Business Forum (IJBF): IJBF menjadi
platform untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan
kerjasama antara perusahaan Jerman dan Indonesia. Kerjasama
ini membantu memperkuat hubungan ekonomi dan
perdagangan antar kedua negara, termasuk investasi dan
transfer teknologi.
2. Bidang investasi
Jerman memiliki minat yang tinggi untuk berinvestasi di Indonesia,
terutama di sektor-sektor industri yang berorientasi ekspor, energi terbarukan, dan
hilirisasi. Pada tahun 2022, total investasi Jerman di Indonesia mencapai USD1,5
miliar. Kerjasama investasi Indonesia-Jerman difokuskan pada penyediaan iklim
investasi yang kondusif, peningkatan kerja sama antara pelaku usaha Indonesia
dan Jerman, dan pengembangan sektor-sektor industri yang potensial untuk
investasi Jerman. Program kerjasama investasi Indonesia-Jerman antara lain:
a. Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ)
Merupakan lembaga yang didirikan oleh Pemerintah Jerman
untuk mempromosikan investasi Jerman di Indonesia. GTZ
menawarkan berbagai layanan kepada perusahaan Jerman yang
ingin berinvestasi di Indonesia, seperti menyediakan informasi
dan konsultasi mengenai peraturan dan prosedur investasi di
Indonesia, peluang investasi di berbagai sektor industri, dan
sumber daya manusia di Indonesia. GTZ juga mendampingi
perusahaan Jerman dalam proses investasi di Indonesia, mulai
dari persiapan hingga pelaksanaan investasi, serta mengadakan
berbagai kegiatan promosi untuk meningkatkan kesadaran
perusahaan Jerman mengenai potensi investasi di Indonesia.
3. Bidang Pembangunan dan Pendidikan
14

Jerman merupakan salah satu mitra utama Indonesia dalam pembangunan.


Sejak tahun 1950, Jerman telah memberikan bantuan pembangunan kepada
Indonesia dengan total nilai mencapai USD10 miliar. Kerjasama pembangunan
Indonesia-Jerman difokuskan pada peningkatan kualitas hidup masyarakat,
pembangunan infrastruktur, dan pengembangan sumber daya manusia. Beberapa
program kerjasama pembangunan Indonesia-Jerman antara lain:
a. Program Kerja Sama Pembangunan (KSP) dengan fokus
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, pembangunan
infrastruktur, dan pengembangan sumber daya manusia, seperti
pengembangan sistem air minum bersih dan sanitasi di
pedesaan, pembangunan infrastruktur pertanian dan irigasi,
pengembangan pendidikan kejuruan dan pelatihan
keterampilan, serta pengentasan kemiskinan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
b. Program Kerja Sama Teknik (KST) dengan fokus transfer
pengetahuan dan keahlian dari Jerman ke Indonesia dalam
berbagai bidang teknis, seperti pengiriman ahli dari Jerman
untuk bekerja dalam proyek-proyek pembangunan di
Indonesia, pelatihan untuk tenaga kerja Indonesia di Jerman,
serta seminar dan lokakarya tentang teknologi dan best
practice.
c. Program Kerja Sama Pendidikan (KSP) dengan fokus
peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, pertukaran
pelajar dan mahasiswa, dan pengembangan kerja sama
penelitian dan pengembangan. Dengan realisasi program
berupa Delegasi Mahasiswa Indonesia ke Jerman (DMIS),
Delegasi Mahasiswa Jerman ke Indonesia (DMJI), Pertukaran
Guru Indonesia-Jerman (PIGIJ), dan kerjasama antara
universitas di Indonesia dan Jerman dalam penelitian dan
pengembangan.
4. Bidang Kesehatan
15

Jerman dan Indonesia memiliki hubungan kerjasama yang kuat dalam


bidang kesehatan, dengan kolaborasi di berbagai aspek untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat kedua negara. Berikut beberapa program kerjasama
Indonesia-Jerman dalam bidang kesehatan:
a. Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit
(GIZ) Health Sector Program Indonesian adalah program
kerjasama antara Pemerintah Jerman dan Pemerintah Indonesia
yang bertujuan untuk memperkuat sistem kesehatan Indonesia
melalui peningkatan infrastruktur, sumber daya manusia, dan
kebijakan kesehatan. Program ini telah berjalan sejak tahun
2006.
b. SEKTOR adalah program kerjasama dalam sektor kesehatan
untuk Indonesia Timur, fokus pada pengembangan layanan
kesehatan dasar, penguatan sistem rujukan, dan peningkatan
gizi masyarakat. Program ini telah berjalan sejak tahun 2016.
c. Indonesia Research Alliance for Non-Communicable Diseases
(INA-RCNCD) adalah kemitraan antara lembaga penelitian
Jerman dan Indonesia untuk penelitian penyakit tidak menular
seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung. Program ini
telah berjalan sejak tahun 2018.

J. Faktor mengapa Jerman menjadi negara maju

Jerman menjadi negara maju karena berbagai faktor, baik faktor internal
maupun eksternal. Faktor internal yang mendukung kemajuan Jerman antara lain:
1. Kualitas sumber daya manusia: Jerman memiliki kualitas sumber daya
manusia yang tinggi, baik dari segi pendidikan, keterampilan, maupun
produktivitas. Hal ini didukung oleh sistem pendidikan yang berkualitas,
budaya kerja yang disiplin, dan sistem pelatihan kejuruan yang
terintegrasi.
16

2. Infrastruktur yang maju: Jerman memiliki infrastruktur yang maju, baik


dari segi transportasi, komunikasi, maupun energi. Hal ini mendukung
kelancaran kegiatan ekonomi dan sosial.
3. Kebijakan ekonomi yang stabil: Jerman memiliki kebijakan ekonomi yang
stabil, yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
4. Iklim bisnis yang kondusif: Jerman memiliki iklim bisnis yang kondusif,
yang menarik investasi asing dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Faktor eksternal yang mendukung kemajuan Jerman antara lain:


1. Lokasi yang strategis: Jerman terletak di jantung Eropa, yang
memudahkan akses ke pasar global.
2. Peran penting dalam organisasi internasional: Jerman memainkan peran
penting dalam berbagai organisasi internasional, seperti Uni Eropa,
NATO, dan G7. Hal ini memberikan akses ke sumber daya dan informasi
yang luas.
3. PDB per kapita: Jerman memiliki PDB per kapita yang tinggi, yaitu
sebesar $53.530 pada tahun 2022. PDB per kapita yang tinggi
menunjukkan bahwa rakyat Jerman memiliki standar hidup yang tinggi.
4. Tingkat pengangguran: Tingkat pengangguran di Jerman rendah, yaitu
sebesar 3,1% pada tahun 2022. Tingkat pengangguran yang rendah
menunjukkan bahwa perekonomian Jerman kuat dan mampu menciptakan
lapangan kerja.
5. Investasi asing langsung: Jerman menarik investasi asing langsung yang
besar, yaitu sebesar €148,9 miliar pada tahun 2022. Investasi asing
langsung menunjukkan bahwa dunia percaya pada perekonomian Jerman.
BAB III
KESIMPULAN

Indonesia dan Jerman merupakan dua negara yang memiliki hubungan


bilateral yang kuat dan telah terjalin selama lebih dari 70 tahun. Kedua negara
memiliki hubungan yang saling menguntungkan, di mana Jerman berperan
sebagai mitra utama Indonesia di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, dan
pembangunan. Kerjasama Indonesia-Jerman telah berjalan dengan baik di
berbagai bidang, antara lain ekonomi dan perdagangan, investasi, pembangunan,
dan pendidikan, serta kesehatan. Kerjasama ini telah memberikan manfaat bagi
kedua negara, baik dari segi ekonomi dan sosial. Jerman menjadi negara maju
karena berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal
yang mendukung kemajuan Jerman antara lain kualitas sumber daya manusia,
infrastruktur yang maju, kebijakan ekonomi yang stabil, dan iklim bisnis yang
kondusif. Faktor eksternal yang mendukung kemajuan Jerman antara lain lokasi
yang strategis, peran penting dalam organisasi internasional, PDB per kapita yang
tinggi, tingkat pengangguran yang rendah, dan investasi asing langsung yang
besar. Ke depannya, diharapkan kerjasama Indonesia-Jerman dapat terus
ditingkatkan di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi, teknologi, dan
pembangunan berkelanjutan. Kerjasama ini dapat membantu kedua negara untuk
mencapai tujuan pembangunan nasional masing-masing.

17
DAFTAR PUSTAKA
Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit. (2023). Diakses dari
https://de.wikipedia.org/wiki/Deutsche_Gesellschaft_f
%C3%BCr_Technische_Zusammenarbeit

BA XII 3.4 kajian regional negara maju dan negara berkembang Full.pdf. (n.d.).
Diakses dari
https://drive.google.com/file/d/1tHrd7jGb5F5ZB9vF_52nKTBNRXDNgZ
d3/view

Germany Population (LIVE). (n.d.). Diakses dari


https://www.worldometers.info/world-population/germany-population/

Diskusi Bilateral Indonesia - Jerman: Memetakan Strategi Terbaik Untuk


Keberlanjutan Kerjasama. (2023). Diakses dari
https://gii.maritim.go.id/diskusi-bilateral-indonesia-jerman-memetakan-
strategi-terbaik-untuk-keberlanjutan-program-kerjasama-pembangunan/

(N.d.). Diakses dari https://ekon.go.id/publikasi/detail/4611/indonesia-jerman-


perkuat-hubungan-bilateral-dalam-momentum-70-tahun-kerja-sama

Sawe, B. E. (2018). What Are The Major Natural Resources Of Germany?


Diakses dari https://www.worldatlas.com/articles/what-are-the-major-
natural-resources-of-germany.html

Yolandha, F. (2023). Mengapa Perekonomian Jerman Jadi yang Terkuat di Eropa.


Diakses dari https://ekonomi.republika.co.id/berita/s00xas370/mengapa-
perekonomian-jerman-jadi-yang-terkuat-di-eropa

Jerman. (2024). Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Jerman

18
Ruang, T. (2022). Peta Jerman Lengkap dengan Keterangan Batas Wilayah.
Diakses dari https://www.tataruang.net/2022/09/13/peta-jerman-lengkap-
dengan-keterangan-batas-wilayah/

Developer, Mediaindonesia. com. (n.d.). Ciri-ciri Negara Maju dan Berkembang


Serta Karakteristiknya. Diakses dari
https://mediaindonesia.com/humaniora/605850/ciri-ciri-negara-maju-dan-
berkembang-serta

Jerman - PDB per kapita1970-2022 Data: 2023-2024 Perkiraan. (n.d.). Diakses


dari https://id.tradingeconomics.com/germany/gdp-per-capita

19

Anda mungkin juga menyukai