Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH GEOGRAFI

INTERAKSI INDONESIA DENGAN NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

DALAM

KONTEKS PASAR BEBAS

DISUSUN OLEH :

NAMA : ABDIANA BOYS

KELAS : XII IPS 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hikmat dan penyertaannya

kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Makalah

ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas pelajaran Geografi.

Ucapan terima kasih kepada Guru pelajaran ini (Geografi) yang telah membimbing dan

mengarahkan saya dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan juga ucapan terima kasih

kepada teman-teman dan juga kepada ka MALDY serta ka FELY yang telah membantu saya dalam

pengerjaan makalah ini dengan memberi saran serta solusi ketika saya dalam kesulitan.

Saya juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh

sebab itu, saya berharap kepada para pembaca agar dapat memberikan kritik atau saran yang

dapat membangun.

Kupang, Februari 2022

Abdiana Boys
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara Maju dan Negara Berkembang

B. Indikator Penggolongan Negara Maju dan Negara Berkembangan

1. Pendapatan Perkapita

2. Jumlah Penduduk Miskin

3. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan

C. Ciri-ciri Negara Maju dan Negara Berkembang

D. Hubungan kerja sama Indonesia dengan Jepang dalam Bidang Ekonomi

E. Bentuk kerja sama antara Indonesia dan Jepang

F. Contoh-contoh Hubungan Indonesia dengan Jepang dalam Bidang Ekonomi

1. Bidang Pajak dan Bea Cukai

2. Bidang Tenaga Kerja

3. Bidang Infrastruktur

4. Bidang Persaingan Usaha Kecil dan Menengah

G. Alasan Indonesia Menjalin kerja sama dengan Jepang

H. Kerja sama Indonesia dengan Malaysia

I. Contoh Hubungan Indonesia dengan Malaysia dalamBidang Ekonomi


J. Keuntungan Indonesia bekerjasama dengan Malaysia dalam Bidang Ekonomi

K. Kerugian Indonesia bekerjasama dengan Malaysia dalam Bidang Ekonomi

L. Dampak adanya Negara Maju dan Negara Berkembang terhadap Perekonomian

Indonesia

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu Negara dikatakan berkembang atau maju salah satunya adalah dengan melihat pada

keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Apabila negara tersebut belum

dapat mnecapai tujuan pembanguna yang telah ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan

pencapaian pembangunan yang telah dilakukan. Sedangkan negara yang mampu

menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah ditatapkan, sehinggah sebagian besar

tujuan pembangun telah terwujud baik yang sifatnya fisik ataupun nonfisik maka negara tersebut

dapat disebut negara maju.

Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju

dibandingkan negara lain yang setingkat, tetapi belum mencapai tingkat negara maju disebut

negara industry baru (newly industrialized/NICs). Dengan kata lain, negara industry baru sedang

berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi belum cukup untuk dikatakan sebagai negara

maju.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang disebut dengan negara maju dan negara berkembang ?

2. Apa cirri-ciri negara maju dan negara berkembang ?

3. Bagaimana hubungan kerja sama Indonesia dengan Jepang ?

4. Apa saja bentuk kerja sama Indonesia dengan Jepang ?

5. Apa saja contoh-contoh hubungan kerja sama Indonesia dengan Jepang ?

6. Apa yang menjadi alasan Indonesia bekerja sama dengan Jepang dalam bidang ekonomi ?

7. Bagaimana keuntungan Indonesia dan Jepang ?

8. Bagaimana hubungan kerja sama Indonesia dan Malaysia ?

9. Apa saja contoh-contoh hubungan kerja sama Indonesia dan Malaysia ?


10. Apa saja keuntungan dan kerugian hubungan kerja sama Indonesia dan Malaysia ?

11. Bagaimana dampak adanya negara maju dan negara berkembang terhadap perekonomian

Indonesia

C. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk menambah dan memperdalam dan memudahkan dalam

pembelajarannya khususnya tentang Interaksi Indonesia dengan Negara Maju dan Negara

Berkembang dalam Konteks Pasar Bebas.


BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara Maju dan Negara Berkembang

Dalam konteks ekonomi internasional, dikenal dengan istilah “negara maju” dan “negara

berkembang”. Kedua istilah tersebut merupakan penggolongan negara-negara di dunia

berdasarkan kesejahteraan atau kualitas hidup rakyatnya. Negara Maju adalah negara yang

rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan, Negara

Berkembang adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup

taraf sedang atau dalam perkembangan.

Negara yang digolongkan sebagai negara maju terdapat di benua Eropa terutama kawasan

Eropa Barat serta Amerika Utara misalnya, Belanda, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, dan lain-

lain. Sedangkan, yang digolongkang sebagai negara berkembang terdapat di benua Asia, Afrika,

dan Amerika Selatan (Latin).

B. Indikator Penggolongan Negara Maju dan Negara Berkembang

1. Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita merupakan indicator terpenting dalam mengukur tingkat

kesejahteraan rakyat suatu negara. Sebuah negara dikatakan makmur apabila rakyatnya memiliki

pendapatan perkapita yang tinggi.

Namun demikian, tingginya pendapatan perkapita bukan penentu kemakmuran suatu negara.

Meskipun negara itu pendapatan perkapitanya tinggi, namun jika terjadi perang saudara di dalam

negara tersebut, maka tidak dapat disebut sebagai negara makmut/sejahtera. Karena dengan

adanya peperangan, banyak menimbulkan kematian, penderitaan, dan rasa tidak aman.

2. Jumlah Penduduk Miskin

Tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara dapat dilihat dari angka kemiskinan. Suatu negara

dikatakan makmur/sejahtera apabila rakyatnya yang hidup miskin berjumlah sedikit saja.
3. Tingkat Pengangguran

Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang adalah

negara berkembang biasanya tingkat penganggurannya tinggi.

4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan

Salah satu cirri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang adalah angka

kematian bayi dan ibu melahirkan. Di negara maju umumnya angka kematian bayi dan ibu

melahirkan rendah. Hal ini disebabkan penduduk mampu membeli makanan yang bergizi, mampu

membeli pelayanan kesehatan dan obat-obatan yang memadai.

5. Angka Melek Huruf

Angka melek huruf menunjukan jumlah penduduk yang dapat membaca dan menulis. Suatu

negara dikatakan maju apabila angka melek hurufnya tinggi atau angka buta hurufnya rendah.

C. Ciri-ciri Negara Maju dan Negara Berkembang

Untuk dapat membedakan negara maju dan negara berkembang, maka perhatikan ciri-ciri

negara maju dan negara berkembang berikut ini :

1. Ciri-ciri Negara Maju

 Pertanian termasuk peternakan dan perikanan untuk industrialisasi, dijual, diekspor.

 Aktivitas perekonomian sudah menggunakan sarana dan prasarana modern.

 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang industrialisasi

secara cepat.

 Masyarakat memiliki sifat kemandirian yang tinggi

 Pendapatan rata-rata penduduk tinggi.

 Pendidikan dan keterampilan penduduk cukup tinggi

 Tidak tergantung pada alam

 Intensitas mobilitas tinggi

 Memiliki angka harapan hidup tinggi

2. Ciri-ciri Negara Berkembang


 Pertanian termasuk peternakan dan perikanan hanya untuk memenuhi kebutuhan

sendiri dan keluarga.

 Umumnya kegiatan masyarakat masih menggunakan sarana dan prasarana

tradisional.

 Pendapatan relatif rendah

 Pendidikan penduduknya rata-rata rendah

 Intensitas rendah

 Penduduknya masih belum mendiri secara ekonomi

 Sangat tergantung pada alam

 Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi

D. Hubungan kerja sama Indonesia dengan Jepang dalam Bidang Ekonomi

Jepang hingga saat ini merupakan negara dikawasan Asia yang berkembang dengan cepat

menjadi salah satu macan Asia seperti China. Fakta bahwa Jepang memiliki manajemen keuangan

yang baik sangat memberikan peluang untuk membantu Indonesia dalam pembangunannya.

Dengan adanya kerja sama dengan negara maju seperti Jepang, tentu dapat menguntungkan

bagi negara berkembang seperti Indonesia. Demikian pula berlaku sebaliknya, Jepang juga

membutuhkan kerja sama dengan Indonesia untuk memcapai kepentingan negaranya.

E. Bentuk kerja sama antara Indonesia dan Jepang

Banyak sector kerja sama yang telah dilakukan oleh Jepang dan Indonesia. Yang paling utama

adalah bentuk bantuan ekonomi yang diberikan Jepang kepada Indonesia. Salah satunya ialah

Jepang membentuk suatu program yang bernama Official Development Assistance (ODA), yang

bergerak dibidang bantuan pembangunan negara berkembang hingga bantuan untuk bencana

alam.

Perdagangan merupakan salah satu unit ekonomi yang tidak dapat di lepaskan dari kerja sama

Indonesia dengan Jepang. Fokus dari perdagangan itu sendiri adalah masalah ekspor dan impor

antara Indonesia dan Jepang. Jepang banyak mengimpor dari Indonesia, kebanyakan komoditi
yang di impor oleh Jepang dari Indonesia adalah komoditi atau barang-barang hasil sumber daya

alam, seperti tanaman holtikultura, hasil tambang, minyak, gas dan lainnya. Sedangkan, ekspor

Jepang atau impor Indonesia dari Jepang kebanyakan adalah komoditi untuk keperluan atau

bidang industri seperti impor otomotif, barang elektronik, mesin-mesin dan banyak lagi.

F. Contoh-contoh Hubungan Indonesia dengan Jepang dalam Bidang Ekonomi

1. Di bidang Pajak dan Bea Cukai

 Pembentukan atau penguatan sistem aset-aset pribadi

 Reformasi sistem PPN untuk promosi ekspor

 Memperkuat pembayar pajak perlindungan anak-anak

 Meningkatkan transparansi dan pengungkapan untuk administrasi pajak

 Reformasi sistem pajak untuk mengurangi biaya bisnis nyata

 Reformasi sistem perpajakan manusia untuk mempromosikan pertukaran

 Meneruskan dialog tentang pajak

2. Di bidang Tenaga Kerja

 Meninjau undang-undang ketenagakerjaan dan peraturan unruk memastikan daya saing

dari perusahaan swasta.

 Hubungan industrial yang menegakan penyelesaian sengketa hukum baik untuk

memecahkan perselisihan cepat dan adil.

 Mempromosikan sistem sosial (pelatihan, penempatan kerja dan dan sistem sertifikasi

nasional) supaya adil, fleksibel dan produktif pasar tenaga kerja.

 Menyederhanakan prosedur untuk memperoleh visa bisnis untuk kelancararan kegiatan

usaha oleh ekspartiat untuk membuat praktek program jaminan sosial.

3. Di bidang Infrastruktur

 Membuat sebuah peraturan dan reformasi kebijakan untuk mendorong investasi swasta.

 Membuat rencana nasional

 Menutup komunikasi dengan infestor dan pemangku kepentingan lain.


 Memperbaiki infrastruktur penting untuk meningkatkan investasi.

4. Di bidang Persaingan Usaha Kecil dan Menengah

 Ada kemungkinan bahwa beberapa dari masing-masing proyek-proyek infrastruktur

dapat didukung oleh ODA Jepang sesuai dengan kebutuhan dan kelayakan.

 Industri yang membuat strategi untuk meningkatkan daya saing Indonesia.

 Memperkuat peran badan investasi untuk memberikan pelayanan kepada investor.

 Melindungi hak kekayaan intelektual di pasar domestik.

G. Alasan Indonesia Menjalin kerja sama dengan Jepang

1. Jepang merupakan mitra dagang dan investor utama untuk Indonesia dan Indonesia adalah

penerima terbesar ODA Jepang.

2. Akses pasar untuk produk Indonesia ke pasar ekspor terbesar mewkili 20% dari ekspor yang

ada, sedangkan Jepang merupakan sumber impor terbesar kedua bagi Indonesia (13%).

3. Peluang untuk mengirim tenaga kerja semi.

Bentuk Grafik hubungan Ekspor Impor Indonesia dengan Jepang


H. Kerja sama Indonesia dengan Malaysia

Indonesia dan Malaysia telah bekerja sama sejak lama. Berbagai kerja sama telah dilakukan

Indonesia dengan Malaysia hingga saat ini, sehingga tercipta hubungan baik diantara kedua

negara. Kerja sama yang dilakukan meliputi berbagai bidang antara lain dibidang ekonomi,

contohnya di bidang perkebunan kelapa sawit.

Dibidang perkebunan kelapa sawit, Indonesia-Malaysia telah setuju untuk memperkuat pasar,

meningkatkan kapasitas perdagangan, memfasilitasi praktik perdagangan yang adil, dan

berpartisipasi dalam misi inveestasi dan bisnis.

Hal ini tentu menguntungkan bagi kedua pihak. Selain itu dibidang sosial, di Malaysia juga

banyak ditempatkannya Tenaga Kerja dari Indonesia yang bekerja sebagai Pembantu Rumah

Tangga (PRT), Petugas Medis, Pekerja Bangunan, serta Tenaga Profesiaonal.

I. Contoh hubungan Indonesia dengan Malaysia dalam Bidang Ekonomi

1. Investor dari Malaysia yang menanamkan investasinya dalam industri perkebunan kelapa

sawit.

2. Pembantu Rumah Tangga (PRT) dari Indonesia yang dikirim ke Malaysia.

3. Banyaknya investor Malaysia yang berinvestasi di Indonesia telah membantu

pemerintahan Indonesia di dalam menuntaskan masalah pengangguran.

4. Kerja sama dibidang perdagangan, investasi dan energi, termasuk kerjasama sub regional

melibatkan kerjasama dalam kerangka segitiga pertumbuhan Indonesia, Malaysia,

Singapura dan Indonesia, Malaysia, Thailand (IMS dan IMTGT).

J. Keuntungan Indonesia berkerjasama dengan Malaysia dalam Bidang Ekonomi

1. Meningkatkan Keuangan Negara. Melalui kerjasama ini, Indonesia memperoleh bantuan

berupa pinjaman keuangan dengan syarat lunak yang digunakan untuk pembangunan.

Dengan demikian, adanya pinjaman keuangan otomatis dapat meningkatkan keuangan

negara.
2. Membantu meningkatkan Daya Saing Ekonomi. Keberhasilan bersaing suatu negara

ditingkat regional dan internasional pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian

negara yang bersangkutan.

3. Meningkatkan Investasi. Banyaknya investasi dapat juga menambah lapangan pekerjaan

baru, sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.

K. Kerugian Indonesia bekerjasama dengan Malaysia dalam Bidang Ekonomi

Dengan mudahnya perdagangan dari luar masuk ke Indonesia sebagai jalur lalu lintas,

masyarakat dalam negeri sendiri malah lebih menyukai produk-produk dari luar ketimbang

produk-produk dalam negeri, terutama masyyarakat yang berpenghasilan ke atas. Contohnya :

Benda-benda dari besi dan baja asal Malaysia, Komoditas bahan kimia organik, Komoditas plastik

dan barang dari plastik dan lain-lain.

Bentuk Diagram Batang Hubungan Ekspor Impor Indonesia dan Malaysia

L. Dampak adanya Negara Maju dan Negara Berkembang terhadap Perekonomian Indonesia

 Dampak Positif
1. Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan

Stabilitas ekonomi nasional.

2. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutama dalam

bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam

memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.

3. Mempercepat pertumbuhan ekonomi

 Dampak Negatif

1. Munculnya ketergantungan dengan negara maju

2. Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.

3. Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin

Rendahdan bertambahnya pengangguran dalam negeri.

4. Mendorong masyarakat hidup konsumtif.

5. Pasar dalam negeri dikuasai produk asing.


BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam era grobalisasi seperti saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat

berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara. Oleh karena iti, untuk mengidentifikasi suatu

negara apakah termasuk termasuk sebagai negara maju atau negara berkembang dapat dilihat

dari kemajuan teknologi dan hasil pembangunannya.

B. Saran

Menentukan suatu negara tergolong negara maju atau negara berkembang tidak hanya

dipandang dari sudut pendapatan per kapita negara tersebut. Banyak faktor lain yang harus

dipertimbangkan seperti pertumbuhan penduduk, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, ilmu

pengetahuan dan teknologi, angka kelahiran dan kematian, angka harapan hidup dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com

https://brainly.co.id

https://www.google.co.id

https://blogspot.co.id

Anda mungkin juga menyukai