Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dewi Andika P

Nim : 240211105933
Mata Kuliah : Prinsip Pengajaran dan Asesmen II

Elaborasi Pemahaman
1. Bagaimana anda mempertimbangkan teknik asesmen awal yang anda pilih?
2. Bagaimana anda memutuskan instrument asesmen yang anda susun untuk
melakukan asesmen tersebut?
3. Bagaimana pelaksanaan asesmen awal? Apakah ada hal-hal menarik yang dapat
anda pelajari?
4. Bagaimana kualitas data asesmen awal yang anda peroleh?
5. Apakah anda menemui hambatan dalam mengolah data asesmen awal?
6. Bagaimana anda dapat menemukan pemetaan karakteristik peserta didik terhadap
penyusunan rancangan pembelajaran dan asesmen?

Jawaban
1. Pertama tentunya dengan melihat dari tujuan dibentuknya asesmen diagnostik tersebut.
Kedua, melihat kesesuaian teknik asesmen dengan karakteristik peserta didik, contohnya
asesmen diagnostik untuk anak sekolah dasar berbeda dengan asesmen diagnostic untuk
anak sekolah menengah ke atas. Dan yang ketiga mempertimbangkan waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan asesmen tersebut.
Asesmen diagnostik kognitif dirancang dengan teknik ceklist dan instrument yang
digunakan berupa tes tulis. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam memetakan
peserta didik kedalam kemampuannya masing-masing.
Asesmen diagnostik non kognitif dirancang dengan teknik penilaian diri dengan
instrument angket. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam memetakan peserta
didik sesuai dengan bakat minat, gaya belajar, latar belakang peserta didik dan kondisi
sosial emosional peserta didik.
2. Sama halnya dengan menentukan teknik asesmen awal, yakni dalam menentukan
instrument juga perlu melihat tujuan dari asesmen (aspek apa yang diukur dan tujuan dari
hasil asesmen). Kedua, dengan menyesesuaikan karakteristik peserta didik, dan terakhir
menyesuaikan dengan waktu yang dibutuhkan.
3. Asesmen terlaksana dengan kondusif dan hal yang menarik dari data asesmen awal yang
diperoleh ialah keragaman jawaban peserta didik terkait beberapa sub pertanyaan dalam
asesmen diagnostik non kognitif.
4. Kualitas data yang diperoleh mungkin kurang akurat karena peserta didik saling bertanya
dan berdiskusi satu sama lain dalam mengisi asesmen diagnostik non kognitif. Sedangkan
untuk asesmen diagnostik kognitif hasilnya akurat karena dengan pengawasan yang lebih
dari pada saat asesmen diagnostik non kognitif.
5. Hambatan yang saya alami dalam mengolah data asesmen awal yakni waktu yang kurang
dalam mengolah data asesmen awal.
6. Pertama, melakukan Asesmen Awal: Asesmen awal untuk mengetahui
pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal siswa. Dengan menggunakan teknik dan
instrumen asesmen awal yang sesuai. Kemudian hasil asesmen dianalisis untuk
mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa. Kedua, mengumpulkan data profil peserta
didik, seperti usia, latar belakang keluarga, gaya belajar, dan minat. Data profil siswa
untuk memahami karakteristik individu peserta didik. Ketiga melakukan Observasi
dengan mengamati peserta didik saat mereka belajar untuk melihat bagaimana mereka
belajar dan berinteraksi dengan orang lain. Mencatat pengamatan dalam jurnal observasi.
Keempat, berkomunikasi dengan peserta didik , Membicarakan tentang apa yang mereka
sukai dan tidak sukai dalam pembelajaran. bertanya kepada mereka bagaimana mereka
belajar yang paling baik. Terakhir Melibatkan Orang Tua, meminta orang tua untuk
memberikan informasi tentang anak mereka, seperti gaya belajar dan minat mereka.

Anda mungkin juga menyukai