Swt. Tanpa karunia dan kemudahan yang diberikan-Nya sulit rasanya naskah novel ini dapat selesai. Mengingat terdapat beberapa kewajiban lain yang harus dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Novel ini merupakan novel sejarah yang terinspirasi dari lika-liku perjalanan korban luapan lumpur panas Sidoarjo yang masih bertahan hingga saat ini. Awalnya saya tidak terpikirkan untuk mengangkat tema ini menjadi sebuah cerita yang akan saya tulis. Saat pertama kali saya membaca sebuah artikel mengenai bencana lumpur panas ini, saya merasa tertarik dengan permasalahan yang timbul. Pemerintah sepertinya abai dalam hal ini, terutama permasalahan ganti rugi dan kesehatan. Saya terpikir untuk mengangkat cerita ini dengan ditambah oleh imajinasi agar pembaca tidak terlalu monoton saat menikmati novel ini nanti. Oleh karena itu, saya menulis cerita ini agar banyak orang mengetahui bahwa beradaptasi dengan hal baru itu tidak mudah. Kehilangan sesuatu secara tiba-tiba itu membutuhkan kesabaran yang besar untuk menerimanya serta pemenuhan hak-hak dari pemerintah untuk para korban dari dulu hingga saat ini yang seharusnya terlaksana tetapi masih banyak terkendala. Kisah yang saya tuangkan dalam novel ini mungkin hanya sebagian kecil dari realita yang terjadi. Saya menceritakannya menjadi lebih sederhana agar mudah dipahami. Tingkat kepenulisan saya juga belum semahir para penulis hebat di luar sana yang dapat menggambarkan kejadian secara utuh dan nyata. Saya berharap agar pesan serta cerita yang dituliskan dapat diserap dan dijadikan pelajaran. Perlu diingat juga kegigihan para korban dapat kita tiru untuk tetap bertahan dan berjuang di keadaan sesulit apapun. Setiap permasalahan pasti menemukan jalan keluar asal kita tidak berdiam diri. Akhir kata, selamat membaca awal dari cerita ini. Bandung Barat, 14 November 2022