Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM STUDI SARJANA, DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN

FT-SPK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


Tanggal: 24/03/2023
KIMIA DASAR 2 – CL 224306 Halaman: 1 dari 12

PRAKTIKUM KIMIA DASAR – SEMESTER GENAP 2023/2024

Nama Lengkap Fariditya Fajarun Ma’ruf Nilai Total:


Mahasiswa
5014221020
NRP Mahasiswa
A/03
Kelas / Kelompok

Nama Asisten Fadhil Ardianysah


Laboratorium

LAPORAN PRAKTIKUM

MODUL 03
[Ekstraksi Zat Organik Secara Kontinu (soxhlet)]

1
PROGRAM STUDI SARJANA, DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FT-SPK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Tanggal: 24/03/2023
KIMIA DASAR 2 – CL 224306 Halaman: 2 dari 12

PRAKTIKUM KIMIA DASAR – SEMESTER GENAP 2023/2024

1. PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Pada Praktikum yang berjudul Ekstraksi Soxhlet ini memiliki tujuan memahami prinsip dasar zat
zat organik dan memperkirakan efisiensi ekstraksi dan juga memahami pengaruh recycle pengekstrak
untuk pengulangan ekstraksi pada efisiensi ekstraksi.
1.2 Prinsip Percobaan
Prinsip yang digunakan pada percobaan ini adalah angka banding distribusi (D), dalam suatu
ekstraksi pelarut sangat menentukan efisiensi ekstraksi zat antar fasa. Untuk nilai D yang besar, maka
ekstraksi cukup efisien walau dilakukan dengan ekstraksi batch seluruh pelarut sekaligus. Namun jika
nilai D cukup kecil, maka diperlukan ekstraksi bertahap dengan membagi volume pelarut
(pengekstrak) untuk beberapa kali langkah ekstraksi atau dilakukan dengan metode recycle kontinu,
dengan beberapa putaran. Metode ini, salah satunya ekstraksi Soxhlet akan memberikan presentase
zat terekstrak lebih besar sehingga efisiensi menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan system batch
sekaligus.
1.3 Dasar Teori
Minyak dan lemak termasuk dalam suatu kelompok golongan lipida yang merupakan senyawa
organik yang bersifat khas yaitu tidak mudah larut dalam air, melainkan dapat larut dalam pelarut
organik seperti eter, benzene, chloform, dan lain-lain (Pargiyanti, 2019). Densitas minyak dapat
dipengaruhi oleh Mr dan derajat ketidakjenuhan. Makin tinggi derajat ketidakjenuhan dan makin
rendah Mr semakin rendah massa jenis minyak (Arlene,2013). Pemisahan terjadi dikarenakan atas
dasar kemampuan kelarutan yang berbeda dari komponen-komponen dalam campuran. Terdapat suatu
jenis pemisahan yang mana satu fase dapat berulang-ulang dikontakkan dengan fase yang lain,
misalnya pada ekstraksi berulang-ulang suatu larutan dalam pelarut air dan pelarut zat organik.
Metode pemisahan tersebut dusebut dengan metode ekstraksi soxhlet. Metode ekstraksi soxhlet
merupakan suatu motode ekstraksi bahan yang berupa padatan dengan solven berupa cairan secara
kontinu (Melwita, Fatmawati, & Oktaviani, 2014).
Peralatan yang digunakan dinamakan dengan ekstraktor soxhlet. Prinsip kerja dari soxhlet antara
lain soxhletasi pelarut pengekstrak yang ada dalam labu soxhlet dipanaskan sesuai titik didihnya
sehingga menguap. Uap pelarut kemudian akan naik melalui pipa pendingin balik sehingga akan
mengembun dan menetes pada bahan yang diekstraksi. Pelarut akan merendam bahan dan apabila
tingginya telah melampaui tinggi pipa pengalir pelarut maka ekstrak akan mengalir ke labu. soxhlet.
Ekstrak yang terkumpul dipanaskan kembali sehingga pelarut akan menguap kembali dan
minyak/lemak akan tertinggal pada labu soxhlet. Karena inilah terjadi daur ulang pelarut dan bahan
setiap kali bahan diekstraksi dengan pelarut baru (Pargiyanti, 2019). Ekstraksi adalah proses di mana
satu atau lebih komponen dipisahkan secara selektif dari cairan atau campuran padat, umpan (Fase 1),
dengan menggunakan pelarut cair yang tidak bercampur (Fase 2). Itutransfer komponen dari umpan
ke pelarut dikendalikan oleh perilaku kelarutan (Spring,2014). Proses ekstraksi terdiri dari tiga dasar
langkah-langkah, yaitu penambahan massa pelarut untuk dikontakkan dengan sampel,biasanya
melalui proses difusi pemisahan zat terlarut untuk membentuk ekstrak, dan pemisahan fase ekstrak
dengan sampel (Muwaffaq & Supriyo,2021). Faktor-faktor yang mempengaruhi ekstraksi adalah suhu
operasi, kecepatan pengadukan, ukuran, bentuk, dan kondisi partikel padat, jenis, dan jumlah pelarut.
Peristiwa fisik yang terjadi dalam proses ekstraksi adalah perpindahan massa. Transfer massa ini
terjadi karena perbedaan konsentrasi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.

2
PROGRAM STUDI SARJANA, DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FT-SPK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Tanggal: 24/03/2023
KIMIA DASAR 2 – CL 224306 Halaman: 3 dari 12

PRAKTIKUM KIMIA DASAR – SEMESTER GENAP 2023/2024

Semakin besar perbedaan konsentrasi semakin cepat perpindahan massa terjadi dan pencapaian
keseimbangan (Anggista, dkk., 2019).
Pada ekstraksi berlaku hukum distribusi Nernst. Menurut hukum distribusi Nerst, bila ke dalam
dua pelarut yang tidak saling bercampur dimasukkan solut yang dapat larut dalam kedua pelarut
tersebut maka akan terjadi pembagian kelarutan. Kedua pelarut tersebut umumnya pelarut organik dan
pelarut air. Dalam praktek solut akan terdistribusi dengan sendirinya ke dalam dua pelarut tersebut
setelah dikocok dan dibiarkan terpisah. Perbandingan konsentrasi solut di dalam kedua pelarut
tersebut tetap, dan merupakan suatu tetapan pada suhu tetap. (Purwani dan Prayitno, 2013). Salah satu
metode dari esktrasi adalah destilasi. Destilasi atau penyulingan adalah metode pemisahan bahan
kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam
penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali
kedalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu.
sedangkan zat yang memiliki titik didih yang lebih tinggi akan mengembun dan akan menguap
apabila telah mencapai titik didihnya. Metode ini termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan
massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing
komponen akan menguap pada titik didihnya. Pemisahan dengan proses distilasi dapat berlangsung
karena berdasarkan hokum thermodinamikadalam proses penguapan komponen yang mudah menguap
akan terkonsentrasi di fasa uap. Uap yang lebih banyak mengandung komponen mudah menguap
(volatile komponen) bergerak keatas ketahap berikutnya dan terjadi kontak dengan fasa liquid
sehingga proses vaporisasi Kondensate berlangsung dan mengakibatkan konsentrasi komponen
mudah menguap semakin terkonsentrasi di fasa uap (Karl, 2013).

2. METODE

3
PROGRAM STUDI SARJANA, DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FT-SPK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Tanggal: 24/03/2023
KIMIA DASAR 2 – CL 224306 Halaman: 4 dari 12

PRAKTIKUM KIMIA DASAR – SEMESTER GENAP 2023/2024

Berikut adalah diagram alir percobaan ekstraksi zat organik secara kontinu (soxhlet).

Gambar 1. Diagram Alir Kerja Percobaan Ekstraksi Secara Kontinu

2.1. PERALATAN
Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu satu set peralatan ekstraksi Soxhlet,
seperangkat alat destilasi, 1 buah kertas saring, water bath, neraca analitik, penjepit, mortal, desikator

4
PROGRAM STUDI SARJANA, DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FT-SPK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Tanggal: 24/03/2023
KIMIA DASAR 2 – CL 224306 Halaman: 5 dari 12

PRAKTIKUM KIMIA DASAR – SEMESTER GENAP 2023/2024

2.2. BAHAN KIMIA


Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah pelarut organik berupa chloroform atau
eter dan sampel yang berupa minyak yang terkandung dalam sludge

2.3. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan percobaan Modul 3, Ekstraksi Zat Organik
Secara Kontinyu (Soxhlet) adalah memperhatikan Langkah kerja dan memperhatikan msds setiap
bahan yang digunakan, karena apabila tidak dicermati msds, maka bisa jadi praktikan akan melalukan
sesuatu yang bisa membahayakan praktikan maupun orang lain. Selain itu, pada praktikum ini banyak
menggunakan peralatan dari kaca, maka perlu kewaspadaan dari praktikan dalam menjalankan
praktikum. Selain itu, karena ini adalah percobaan ekstraksi zat orgaik, maka harus diperhatikan
enentuan waktu ekstraksi. Waktu ekstraksi harus ditentukan dengan tepat agar semua zat yang
diinginkan diekstraksi dari sampel. Waktu yang terlalu singkat dapat menghasilkan rendemen
ekstraksi yang rendah, sedangkan waktu yang terlalu lama dapat menyebabkan degradasi zat yang
diinginkan.

3. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


3.1 ANALISIS DATA
Tabel hasil pengamatan dari praktikum “Ekstraksi Zat Organik secara Kontinu adalah sebagai
berikut,
Tabel 1. Hasil pengamatan Ekstraksi Zat Organik Secara Kontinu
No Perlakuan Pengamatan Gambar

1 Ditimbang berat awal Berat yang ditimbang adalah


sampel kering yang telah akumulasi berat antara kertas
diperkecil ukurannya saring dan sampel kering.
dengan cara dihaluskan Didapatkan berat sampel kering
dan dibungkus rapi dengan dengan cara pengurangan antara
kertas saring dan distepler berat sampel pada kertas saring
dikurangi dengan berat kertas
saring, dengan perhitungan
7,0451 – 1,3915 = 5,6536 gram

5
PROGRAM STUDI SARJANA, DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FT-SPK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Tanggal: 24/03/2023
KIMIA DASAR 2 – CL 224306 Halaman: 6 dari 12

PRAKTIKUM KIMIA DASAR – SEMESTER GENAP 2023/2024

2 Kertas saring berisi sampel Kertas saring berisi sampel


kering di streples dan dimasukkan ke dalam ekstraktor
dimasukkan ke dalam sokhlet dengan hati-hati
ekstraktor sokhlet

3 Labu destilasi pada Labu destilasi pada ekstrator


ekstraktor sokhlet diisi sokhlet diisi sebanyak 110%
pelarut (akuades) sebanyak dari kapasitas maksimum agar
110% dari kapasitas terdapat sedikit akuades yang
maksimum ekstraktor tertampung pada labu destilasi
sokhlet agar pada saat pemanasan, labu
destilasi tidak gosong

4 Dirangkai dengan teliti Alat dirangkai dengan teliti


labu destilasi, kondensor, supaya proses ekstraksi sokhlet
serangkaian tabung dapat berjalan dengan benar.
ekstraktor sokhlet, dan Perlu diperhatikan dalam
dipastikan klorofom dapat memasang rangkaian ekstraktor
mengalir dengan baik sokhlet pada tabung destilasi
karena terdapat resiko
tumpahnya klorofom pada
proses ini

6
PROGRAM STUDI SARJANA, DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FT-SPK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Tanggal: 24/03/2023
KIMIA DASAR 2 – CL 224306 Halaman: 7 dari 12

PRAKTIKUM KIMIA DASAR – SEMESTER GENAP 2023/2024

5 Dijalankan proses destilasi- Didapatkan 4 kali putaran


ekstraksi selama kira-kira 1 ketika dilakukan destilasi-
jam ekstraksi selama 60 menit

6 Ekstraksi dihentikan dan Pengambilan kertas saring harus


kertas saring berisi sampel dilakukan dengan cermat dan
diambil dari tabung sokhlet hati- hati agar klorofom pada
ekstraktor sokhlet tidak tumpah.
Kertas saring berisi sampel
yang telah dikeluarkan
ditempatkan pada gelas beker
yang kosong

7 Dilakukan sekali lagi Proses destilasi dihentikan


proses destilasi sebanyak 1 Ketika didapatkan volume
putaran. Setelah itu labu ekstraktor sokhlet sebesar 70%
destilasi diambil dan
klorofom dituang pada
gelas beker

7
PROGRAM STUDI SARJANA, DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FT-SPK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Tanggal: 24/03/2023
KIMIA DASAR 2 – CL 224306 Halaman: 8 dari 12

PRAKTIKUM KIMIA DASAR – SEMESTER GENAP 2023/2024

8 Setelah air dituang pada Proses ini dilakukan dengan


gelas beker, maka labu tujuan menghilangkan kadar
destilasi dipasang kembali klorofom yang tersisa pada labu
dan dilakukan proses destilasi. Sehingga hanya akan
ekstraksi hingga muncul tersisa volume minyak pada
asap di dalam labu destilasi labu destilasi tanpa adanya
campuran air

9 Labu destilasi dilepas dari Tujuan labu destilasi dibiarkan


rangkaian ekstraktor sejenak adalah menurunkan
sokhlet dan dibiarkan suhu dari labu destilasi.
sejenak. Lalu labu destilasi Tujuan labu destilasi
dimasukan ke dalam dimasukkan ke dalam desikator
desikator untuk menghilangkan sisa air
dan kristal hasil pemurnian.

10 Setelah ditetakkan pada Didaptkan nilai penimbangan


desikator selama 15 menit, sebesar 111,4350 gram
maka labu destilasi
Didapatkan berat labu ekstraksi
dikeluarkan dan segera
sebelumnya adalah 107,4509 gr
ditimbag dengan neraca
Dengan dilakukan pengurangan
analitik
nilai total hasil penimbangan
dengan berat labu ekstraksi,
maka didapatkan berat sisa
destilasi sebesar 3,9841 gram

8
PROGRAM STUDI SARJANA, DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FT-SPK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Tanggal: 24/03/2023
KIMIA DASAR 2 – CL 224306 Halaman: 9 dari 12

PRAKTIKUM KIMIA DASAR – SEMESTER GENAP 2023/2024

3.2 PEMBAHASAN
Dengan menggunakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan, maka dilakukan perhitungan
untuk memperoleh nilai efisiensi esktraksi pada ekstraksi Soxhlet. Berikut adalah perhitungan nilai
efisiensi ekstraksi dengan menggunakan kemiri.
Eff (%) = 3,9841 / 5,6536 x 100%
Eff (%) = 70,4701%
Dari perhitungan tersebut diperoleh efisiensi ekstraksi kemiri sebesar 70,4701 %.
Praktikum dengan judul “Ekstraksi Zat Organik Secara Kontinyu (Soxhlet)” dilaksanakan secara
offline di laboratorium Pengelolahan Air Departemen Teknik Lingkungan ITS. Tujuan dilakukannya
praktikum ini adalah memahami prinsip dasar ekstraksi soxhlet untuk zat-zat organik dan
memperkirakan efisiensi ekstraksi serta memahami pengaruh recycle pengekstrak untuk pengulangan
ekstraksi pada efisiensi ekstraksi. Prinsip yang digunakan pada praktikum ini yaitu angka banding
distribusi (D). dalam suatu ekstraksi, pelarut sangat menentukan efisiensi ekstraksi zat antar fasa.
Untuk nilai D yang besar, maka diperlukan ekstraksi bertahap dengan membagi volume pelarut
(pengekstrak) untuk beberapa kali langkah ekstraksi atau dilakukan dengan metode recycle kontinu,
dengan beberapa putaran. Metode ini, salah satunya ekstraksi soxhlet akan memberikan persentase zat
terekstrak lebih besar sehingga efisiensi menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan sistem batch
sekaligus. Metode pemisahan ekstraksi sendiri menggunakan prinsip kelarutan dimana suatu pelarut
polar akan melarutkan senyawa polar dan pelarut nonpolar akan melarutkan senyawa nonpolar
(Syamsul dkk., 2020).
Peralatan yang digunakan pada percobaan ini, diantaranya gelas beaker 250 mL sebagai wadah
penimbangan kertas saring dan wadah untuk menuangkan klorofom kedalam labu ekstraksi Soxhlet,
desikator sebagai tempat untuk menghilangkan sisa air pada minyak hasil ekstraksi, kertas saring
untuk membungkus sampel yang akan dimasukkan ke dalam labu ektraktor Soxhlet, labu destilasi
sebagai wadah bagi minyak hasil ekstraksi, labu pemanas-penguapan sebagai salah satu komponen
rangkaian ekstraktor Soxhlet, neraca analitik sebagai alat penimbangan massa, mortar untuk tempat
sampel kering yang digunakan, pinset untuk memasukkan kertas sarung ke dalam labu ekstraksi
Soxhlet, spatula untuk memasukkan sampel yang telah diparut ke dalam kertas saring, ekstraktor
soxhlet utntuk melakukan ekstraksi, dan stepler untuk menutup kertas saring. Adapun bahan kimia
yang digunakan pada percobaan ini yaitu klorofom 110% dari kapasitas maksimum labu ekstraksi
Soxhlet, yaitu sebagai pelarut organik yang akan memisahkan minyak dari kemiri sebagai bahan yang
akan diesktrak. Klorofom termasuk ke dalam pelarut semipolar yang memiliki nilai indeks bias 1,45

9
PROGRAM STUDI SARJANA, DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FT-SPK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Tanggal: 24/03/2023
KIMIA DASAR 2 – CL 224306 Halaman: 10 dari 12

PRAKTIKUM KIMIA DASAR – SEMESTER GENAP 2023/2024

dan merupakan pelarut yang efektif untuk senyawa organik sehingga sering digunakan (Mariana dkk.,
2018).
Percobaan ini dimulai dengan ditimbangnya sampel kering yang telah diperkecil yang berada
di dalam kertas saring. Kertas saring ditimbang terlebih dahulu, kemudian sampel yang berada
dikertas saring ditimbang dengan neraca analitik hingga mendapatkan nilai berat sampel sebesar
5,6536 g. Setelah penimpangan sampel dengan kertas saring, maka, kertas saring berisi sampel di
strapless agar sampel tidak keluar dari kertas saring. Selanjutnya disiapkan labu destilasi dan
disambungkan dengan kestraktro sokhlet. Setelah itu, ekstraktor sokhlet diisi dengan klorofom
sebanyak 110% dari kapasitasnya. Pengisian air harus dilakukan dengan hati-hati karena pengisian
klorofom dilakukan memebihi kapasitas ekstraktor sokhlet. Selanjutnya, ekstaktor sokhlet yang telah
tersambung dengan labu destilasi dirangkai pada serangkaian alat ekstraksi sokhlet dengan hati-hati,
dan dipastikan klorofom dapat mengalir dengan baik dan tidak ada gelembung Udara terjebak. Setelah
terpasangnya serangkaian ekstraktor sokhlet, maka dilakukan destilasi-ekstraksi selama 60 menit, dan
diamati tiap putaran yang didapatkan dan didapatkan 4 putaran. Setlah proses destilasi-ekstraksi
selesai dilakukana selama 60 menit, maka dikeluarkan kertas saring dari rangkaian ekstraktor sokhlet
dan dilakukan Kembali ekstraksi sebanyak 1 putaran tanpa adanya kertas saring didalam rangkaian
ekstraktor sokhlet. Ketika ekstraksi menyebabkan klorofom yang terbentuk di tabung telah mencapai
70% dari volume ekstraktor sokhlet, maka labu destilasi diambil dan klorofom dituang pada gelas
beker. Setelah dituang klorofom yang tersisa, maka dilanjutkan proses ekstraksi hingga terlihat asap
putih pada labu destilasi. Setelah terbentuk asap pasa labu destilasi, maka rangkaian ekstaktor sokhlet
dilepas dan labu destilasi dibiarkan sejenak hingga suhunya menurun. Setelah suhu menurun, labu
desitlasi di letakkan pada desikator selama 15 menit dengan tujuan menghilangkan sisa air dan kristal
hasil pemurnian. Setelah ditetakkan pada desikator selama 15 menit, maka labu destilasi dikeluarkan
dan segera ditimbang dengan neraca analitik. Dari massa parutan kemiri sebesar 5,6536 gram
menghasilkan nilai efisiensi ekstraksi sebesar 70,4701 %. yang berarti sebanyak 70,4701 %. minyak
kemiri terekstrak oleh kloroform
Adapun faktor error yang terjadi selama dilakukannya percobaan ini yaitu kurangnya aquades
selama proses terjadi, sehingga harus menambahkan aquades lagi. Selain itu pengambilan labu dari
desikator , praktikan tidak memakai penjepit kayu. Pada bidang teknik lingkungan, ekstraksi Soxhlet
digunakan pada penentuan kadar minyak-lemak dari tanah tercemar yang disebabkan oleh industri
ataupun aktivitas penambangan. Penentuan kadar organik larut dalam tanah tercemar khususnya pada
tanah tercemar minyak ataupun limbah zat organik lainnya, serta untuk mengidentifikasi kadar
pencemar dalam perairan khususnya pencemar berupa minyak atau lemak.

10
PROGRAM STUDI SARJANA, DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FT-SPK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Tanggal: 24/03/2023
KIMIA DASAR 2 – CL 224306 Halaman: 11 dari 12

PRAKTIKUM KIMIA DASAR – SEMESTER GENAP 2023/2024

4. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan “Ekstraksi Zat Organik Secara Kontinyu (Soxhlet)”, disimpulkan bahwa
melalui ekstraksi Soxhlet dapat di temukan nilai efisiensi dari pengulangan/recycle pelarut saat proses
ekstraksi yang dilakukan. Ekstraksi yang dilakukan menggunakan pelarut organic jenis non-polar
yaitu kloroform. Penggunaan kloroform didasarkan pada kemampuannya dalam melarutkan lipid,
dimana kemampuan ini tidak dimiliki oleh air. Pada percoabaan ini, terjadi 4 perputaran dalam waktu
kurang lebih 1 jam yang berarti sampel berupa kemiri dilewati sebanyak 4 kali oleh kloroform. Pada
proses destilasi, terjadi penguapan kloroform sehingga meninggalkan minyak kemiri saja pada dasar
labu ekstraksi. Hal ini dikarenakan titik didih kloroform lebih rendah disbanding dengan minyak
nabati, dimana titik didih kloroform sebesar 61,2℃ sedangkan titik didih minyak nabati sebesar
175℃. Melalui perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan data yang diperoleh selama
percobaan yaitu massa kemiri 5,6536 gram dan massa minyak 3,9841 gram, maka diperoleh nilai
efisiensi ekstraksi sebesar 70,4701 %.Nilai efisiensi ini bergantung pada massa sampel yang
digunakan dan waktu ekstraksi. Durasi ekstraksi dan banyaknya perputaran yang dilakukan oleh
pelarut menjadi faktor penting dalam penentuan nilai efisiensi ekstraksi pada ekstraksi Soxhlet.
Semakin banyaknya perputaran yang dialami oleh sampel, maka semakin bagus pula kualitas minyak
yang dihasilkan. Namun, hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan teori dikarenakan adanya faktor
error yang terjadi selama percobaan. Faktor error yang terjadi selama dilakukannya percobaan ini
yaitu kurangnya aquades selama proses terjadi, sehingga harus menambahkan aquades lagi. Selain itu
pengambilan labu dari desikator ,

5. REFERENSI
Arlene, A (2013). Ekstraksi kemiri dengan metode soxhlet dan karakterisasi minyak kemiri.Jurnal
Teknik Kimia USU. talenta.usu.ac.id,
Anggista, G., dkk. (2019).Penentuan Faktor Berpengaruh Pada Ekstraksi Rimpang Jahe Menggunakan
Extraktor Berpengaduk. Gema Teknologi, 20(3), 80-84

Karl, K. (2013). Distillation Column Selection and Sizing Engineering Design Guidelines. Johor Bahru
Malaysia.

11
PROGRAM STUDI SARJANA, DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FT-SPK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Tanggal: 24/03/2023
KIMIA DASAR 2 – CL 224306 Halaman: 12 dari 12

PRAKTIKUM KIMIA DASAR – SEMESTER GENAP 2023/2024

Mariana, E., Edy C., Endah F. R., & Bowo N. (2018). Validasi Metode Penetapan Kuantitatif Metanol
dalam Urin Menggunakan Gas Chromatography-Flame Ionization Detector. Indonesian Journal of
Chemical Science, 7(3)
Melwita, EM, Fatmawati, F, & Oktaviani, S (2014). Ekstraksi minyak biji kapuk dengan metode
ekstraksi soxhlet. Jurnal Teknik Kimia Universitas Sri Wijaya
Muwaffaq, MA, & Supriyo, E (2021). Optimization of clove flower oil extraction
(Syzgiumaromaticum L.) With Factorial Design Method. Journal of Vocational Studies on
ejournal2.undip.ac.id,
Pargiyanti, P (2019). Optimasi Waktu Ekstraksi Lemak dengan Metode SoxhletMenggunakan
Perangkat Alat Mikro Soxhlet. Indonesian Journal of Laboratory.
Purwani, MV., dan Prayitno. (2013). Ekstraksi Konsentrat Neodimium Memakai Tri Oktil Amin .Jurnal
Iptek Nuklir Ganendra, 17(1), 17-26
Syamsul, E. S., Nadhila A. A., & Dwi L. (2020). Perbandingan Ekstrak Lamur Aquilaria malaccensis
Dengan Metode Maserasi Dan Refluks. Jurnal Riset Kefarmasian Indinesia 2(2)
Spring. (2014). Practica in Process Engineering II Extraction. IPE Separation Process Laboratory -
ETH Zurich

12

Anda mungkin juga menyukai