SEMESTER. III
SEMESTER GANJIL TAHUN 2023/2024
OLEH
DAMIANA,SE.,MM
DOSEN PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
PENGANTAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
BAB I MANAJEMEN
BAB II PERUBAHAN
3.7 Sasaran, Tujuan dan Strategi Mengatasi Tantangan serta Problem Perubahan
DAFTAR PUSTAKA
PENGANTAR
Perubahan adalah transformasi dari keadaan sekarang menuju keadaan yang diharapkan
di masa yang akan datang, suatu keadaan yang lebih baik. Perubahan merupakan tanda dalam
4
kehidupan yang selalu berlangsung secara tetap. Apabila tidak terjadi perubahan, maka akan
terjadi kemandegan dan kehidupan tidak dapat berkembang.
Sebagai manusia kita hidup dalam dunia penuh perubahan. Perubahan merupakan suatu
hal yang pasti (terjadi, dan akan terjadi), hal mana sudah diketahui oleh manusia sejak zaman
dahulu, yang diungkapkan mereka melalui kata-kata “Panta Rei” (Bahasa Belanda:alles
verandert – Bahasa Inggris:everything changes).
Namun yang perlu disadari adalah bahwa perubahan demi perubahan sebenarnya telah
terjadi sejak lama, hanya intensitasnya sekarang ini cenderung semakin meningkat. Banyak
pakar mengemukakan bahwa satu-satunya yang tetap di dunia ini adalah perubahan itu sendiri.
Oleh karena itu, perubahan dapat terjadi setiap saat, kapan saja situasi memerlukan. Perubahan
terjadi, disamping karena timbulnya dorongan eksternal, tetapi juga dapat timbul dari adanya
kebutuhan internal organisasi untuk melakukan perubahan.
Dalam melihat adanya gejala perubahan, terdapat beragam pandangan tentang
bagaimana terjadinya perubahan tersebut, ada yang memandang perubahan sebagai suatu
peroses , ada yang melakukan dalam bentuk tahapan, ada yang melakukan dengan pendekatan
system, dan ada pula yang mengajukan perubahan sebagai suatu model. Oleh karena itu, suatu
negara atau organisasi dalam menyelenggarakan perubahan harus melakukan dengan
pendekatan yang tepat sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Peran dan tanggungjawab segenap
stakeholder yang terlibat dalam perubahan harus jelas. Di lain pihak, perubahan harus memiliki
rencana menyeluruh, bersifat jangka Panjang dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, perubahan perlu dikenal, dipahami, dikelola, dan bahkan diciptakan
untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan yang diharapkan, baik oleh individu,
kelompok, maupun organisasi. Sumber daya manusia perlu dipersiapkan untuk menerima dan
menjalankan perubahan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
5
1 Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan konsep dasar manajemen, perubahan dan
kehidupan.
3 Mahasiswa juga memahami peranan manajemen perubahan yaitu pengelolaan sumber daya
untuk mencapai tujuan organisasi, dalam kondisi lingkungan yang bergerak terus menerus
BAB I
6
memerlukan pemahaman yang lebih mendalam oleh segenap sumber daya manusia dalam
mencapai tujuan secara efektif diperlukan manajemen yang baik dan benar. Terdapat
Mary Parker Follrt menyatakan bahwa manajemen adalah the art of getting
tinghs done through people, yaitu sebagai suatu seni untuk mendapatkan segala
sesuatu dilakukan melalui orang lain. Hal ini meminta perhatian pada kenyataan
bahwa manajer mencapai tujuan organisasi dengan mengatur orang lain untuk
sekumpulan orang menjadi kelompok yang efektif, berorientasi pada tujuan, dan
organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan
proses untuk membuat aktivitas terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan
melalui orang lain. Efisiensi menunjukan hubungan antara input dan output dengan
kompetensi manajerial.
daya. Dengan demikian, manajer menggunakan sumber daya dan menjalankan tugas
Terdapat empat bentuk sumber daya ( Dubrin, 1990 : 13 )Yaitu sebagai berikut:
Uang yang digunakan manajer dan organisasi untuk membiayai pekerjaan guna
Barang dan bangunan, termasuk bahan baku, ruang kantor, fasilitas produksi,
Data yang digunakan manajer dan organisasi sebagai dasar pertimbangan untuk
actuating, dan controlling, Stoner dan Freeman (1992:8) dan Robbins (2003:4) serta
dari masing-masing fungsi manajemen pada intinya dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Staffing (Kepegawaian)
oleh kemampuan dari orang-orang yang membantunya. Oleh karena itu, manajer
harus cermat dalam memilih orang untuk didudukan dalam suatu jabatan agar
d. Leading (Terkemuka)
10
e. Actuating (Menggerakan)
f. Controlling (Mengendalikan)
koleksi terhadap pelaksanaan dan untuk mengetahui apakah tujuan dapat dicapai.
Banyak peranan yang harus dilakukan seorang manajer untuk mencapai tujuan
peran manajer yang kemudian dikelompokan menjadi tiga kategori berikut ini:
tiga macam peran yang dapat dilakukan manajer dalam peran interpersonal, yaitu
kegiatan seremonial dan simbolik dlam berbagai acara dan dalam hal ini
tujuan, peran ketiga adalah sebagai lision, yaitu sebagai penghubung yang
aktivitasnya melakukan kontak dengan pihak luar yang memberi informasi pada
manajer.
Peran manajer dalam bidang informasi ada tiga macam, yaitu sebagai monitor
dan institusi di luarnya. Mereka mendapat informasi dari membaca majalah dan
berbicara dengan orang lain untuk mempelajari perubahan selera public, apa
Terdapat empat macam peran yang harus dillakukan manajer dalam membuat
berinisiatif dan melihat kesempatan proyek baru yang akan dapat memperbaiki
koreksi dan mengatasi masalah sebagai respon terhadap masalah yang tidak
organisasi secara efisien dan efektif. Dalam peran sebagai Negotiator, manajer
unit atau pihak lain untuk mencapai manfaat bagi unit kerjanya.
pekerjaan yang bersifat psikometrik. Dapat diperoleh dari kursus, pelatihan atau
memotivasi orang lain, baik secara individu maupun kelompok. Banyak orang
dan memilih salah satu yang terbaik, seorang manajer yang kompeten
dibidangnya.
masalah yang mereka diagnosis. Pekerjaan manajer yang paling menarik adalah
14
Bagian terpenting untuk menjadi efektif dalam suatu organisasi besar adalah
memberikan kesan baik kepada orang yang tepat. Political skill terutama
lainnya yang perlu dimiliki manajer, yaitu decision making skill dan time
management skills.
terbaik. Terdapat tiga Langkah dasar yang dapat dilakukan untuk membuat
memilih salah satu yang terbaik; dan (3) mengimplementasikan alternatif yang
tersebut.
produktivitas.
seorang manajer, yaitu: (1) conceptual skill, (2) human relation skill, (3) technical
skill, (4) diagnostic skill, (5) political skill, (6) decision making skill, dan (7) time
management skill.
diatas., namun dengan bobot yang berbeda. Semakin tinggi tingkatan manajemen
c. Human skill penting pada semua tingkatan manajemen, tetapi menjadi prioritas
kekuasaannya.
Diperlukan adanya visi dari seorang manajer yang menunjukan arah yang harus
dicapai organisasi. Oleh karena itu, manajer perlu memiliki pandangan jauh ke
depan tentang perusahaan, tujuannya dan apa yang harus dilakukan untuk
mencapainya. Visi ini akan menjadi acuan Bersama bagi segenap sumber daya
manusia dalam organisasi. Tanpa adanya visi yang jelas dari manajer, setiap
Manajer menjalankan bisnis dengan bekerja sama dengan banyak pihak. Dalam
kerja sama semacam itu terdapat nilai-nilai yang diakui dan dihormati Bersama
praktik bisnis tentang apa yang secara etis dinyatakan sebagai benar dan tidak
benar. Manajer dalam bekerja harus berpedoman pada etika yang berlaku di
dunia bisnis.
perlakuan pada pekerjaan tanpa memandang perbedaan ras, budaya dan jenis
kekuatan.
Manajer yang ingin berhasil dalam memimpin organisasi perlu menyadari akan
berdasar sasaran sebagai suatu program yang mencakup tujuan spesifik, yang secara
18
partisipatif ditetapkan, untuk periode waktu tertentu, dengan umpan balik atas kemajuan
pencapaian tujuan.
tujuan spesifik untuk setiap tingkatan di bawahnya. Akan tetapi, karena manajer lebih
rendah turut serta salam menentukan tujuannya sendiri, manajemen berdasar sasaran
bekerja baik dengan pendekatan bottom up maupun top down. Hasilnya adalah hierarki
yang menghubungkan sasaran pada satu tingkatan dengan tingkatan berikutnya. Dengan
spesifikasi tujuan, pengambilan keputusan partisipatif, periode waktu secara eksplisit, dan
umpan balik kinerja. Tujuan yang hendak dicapai yang merupakan sasaran atau target
suatu organisasi harus dideskripsikan secara jelas, baik kuantitas maupun kualitasnya.
tentang tujuan yang hendak dicapai. Pengambilan keputusan yang dilakukan secara
Dalam manajemen berdasar sasaran, sasaran pada tingkat manajemen yang lebih
tinggi, dibagi dalam bagian sasaran dari masing-masing unit kerja di bawahnya. Penetapan
tujuan memberikan manfaat bukan hanya bagi individu, tetapi juga untuk seluruh
tujuan spesifik dan dapat diukur. Mereka mengembangkan rencana untuk mencapainya.
3) Mengevaluasi hasil, apabila tujuan dicapai, maka ditetapkan tujuan baru. Apabila tidak
Kewirausahaan adalah proses mendirikan dan menjalankan bisnis atau suatu usaha.
Proses tersebut kemudian menggabungkan inovasi, kesempatan, dan cara yang lebih baik
agar memiliki nilai tambah yang lebih dalam kehidupan. Pelaku kewirausahaan pada
Perubahan yang terjadi di pasar dewasa ini memerlukan organisasi yang mampu
kewirausahaan.
modul klasikal, kerja lapang kewirausahaan yang terdiri dari pengembangan bisnis rill,
dan dukungan coaching (adanya arahan/proses pembantuan yang dilakukan oleh orang
lain) dan monitoring (pemantauan) dari akademisi, konsultan (konsultasi), dan ekspert
Namun, Maletz dan Katzenbach juga mengungkapkan bahwa mereka tidak banyak
sebenarnya tidak banyak berubah. Ketika memulai bisnis mereka merasa bahwa akan
dapat mengubah setiap orang. Akan tetapi, disadari bahwa pada dasarnya orang besar atau
great people mempunyai kualitas intrinsik tertentu, seperti kecerdasan, integritas, perasaan
tentang apa yang menjadi masalah dan kemampuan berhubungan dengan orang lain.
Karakteristik ini jauh lebih penting daripada setiap keterampilan yang dikembangkan.
mengembangkan individu baru dan kemampuan institusi, tidak hanya mencapai tujuan
strategis, tetapi juga untuk menarik dan menahan orang terbaik. Dalam organisasi yang
kemampuan ini sebagai capability building atau membangun kapasitas, suatu usaha yang
luas dan terpadu yang berjalan baik, diluar training dan pengembangan diri. Kapabilitas
besaran kelembagaan baru menjadi lebih ruwet dengan budaya birokrasi yang mau
yang mempunyai kemampuan untuk melangkah segera pada posisi baru. Keutuhan
akan manajer yang mempunyai jiwa kewirausahaan cendrung akan semakin meningkat
di masa depan.
2) Pentingnya Kewirausahaan
21
dengan dorongan yang kuat terhadap daya saing dan focus yang kuat pada kebutuhan
pelanggan. Terlebih lagi, wirausaha dengan cepat menjadi cekatan dalam menjalankan
adanya keinginan untuk mengambil dan mengelola risiko, melakukan inovasi dan
kreativitas.
bisnis.
arah dan melakukan coaching untuk sukses, kemampuan untuk belajar dari
aktivitas operasional.
Kunci dari kerja lapang adalah dengan menempatkan konsep klasikal ke dalam
faculty dari luar (akademisi, konsultan, eksper industry) dan dari dalam (manajer
senior, ahli fungsional, mentor, lulusan dan program sebelumnya). kerja lapang
merupakan sentral tujuan bisnis dari peserta. Dengan demikian, desain program adalah
22
membantu peserta bekerja lebih efektif, dan bukannya menjadi sumber tambahan
pekerjaan.
pencapaian hasil;
(4) Memastikan bahwa manajemen puncak memandang isu sebagai prioritas dan akan
(5) Menggunakan proyek yang mempunyai dampak besar untuk mewujudkan konsep
(7) Membuat pembangunan kapabilitas yang sedang berjalan menjadi bagian proses
manajemen menyeluruh;
(8) Menyediakan peserta program dengan waktu yang cukup untuk refleksi, secara
(9) Memastikan bahwa peserta membagikan apa yang mereka pelajari dengan orang
dan hasilnya.
5) Membangun Kapabilitas
as you learn, artinya mampu menghasilkan sesuai denga napa yang dipelajari, dilakukan
disekitar proyek bisnis strategis penting. Usaha semacam ini secara serempak
kelompok kerja yang membagi nilai dan tujuan Bersama dan saling berinteraksi secara
pelatih antara outsider dan insider yang memberikan keahlian yang relevan, saling
pengertian secara realistis dari perusahaan, dan coasing tepat pada waktunya.
Di samping hasil yang mungkin diperoleh dari pembangunan kemampuan sumber daya
a. Mengubah cara orang dan perilaku berpikir merupakan hal yang sulit. Oleh karena
itu, diperlukan waktu dan kesabaran. Pada dasarnya membuat orang suka belajar
peserta dengan baik. Akan tetapi, pelatihan merupakan kemampuan yang dapat
keterampilan baru dapat dipraktikan. Dengan safe evelopes peserta tidak akan
memimpin proyek perubahan menjadi focus pada keberhasilan tugas segera yang
satu sisi mereka harus mencari pengalaman cara bekerja baru, sambal tetap
dihubungkan dengan cara lama yang masih ada di pekerjaan. Pernyataan dalam
Suatu usaha bisnis secara tetap menghadapi dan macam risiko sebagai akibat dari
kerugian. Kedua, adalah pure risk (resiko murni) yang hanya menyangkut kemungkinan
Bagi perusahaan untuk dapat bertahan dan berkembang perlu memanajemeni kedua
resiko tersebut secara efektif, risk management atau manajemen resiko merupakan proses
hambatan kerugian karena kejadian yang tidak dapat dikendalikan (Griffin dan Ebert,
1999:592).
(3) Mengevaluasi alternatif dan memilih Teknik yang paling baik untuk menangani
kerugian;
avoidance, risk control, risk retention dan risk transfer. Risk avoidance dilakukan
yang berisiko. Risk control merupakan praktik untuk memperkecil frekuensi atau beratnya
kerugian dari aktivitas yang berisiko. Risk retention merupakan praktik untuk menutup
kerugian perusahaan dengan sumber dananya sendiri. Sementara itu, Risk transfer,
merupakan usaha pemindahan risiko pada perusahaan lain. Pemindahaan risiko biasanya
dilakukan apabila menyangkut risiko besar yang tidak dapat dihindarkan. Pemindahan
risiko biasanya diserahkan pada perusahaan asuransi, dan untuk itu perusahaan membayar
premi asuransi.
Keberagaman atau diversity pada awalnya hanya berarti variasi. Sekarang ini
digunakan sebagai pengertian untuk menjelaskan tempat kerja bagi orang dengan berbagai
organisasi menjadi lebih heterogeny dalam gender, ras, etnis dan masuknya kelompok
bekerja Bersama dengan cara yang memastikan bahwa orang dihargai; orang dibantu untuk
mengembangkan dan belajar dalam konteks tempat kerja; dan organisasi mendapatkan
manfaat maksimum dari budaya yang terbuka dan sukses (Speexhley dan Wheatley,
2001:4).
sebagai individu, menghargai keterampilan dan kemampuan yang mereka bawa ke dalam
organisasi, dan tidak melihat orang dalam keanggotaannya dalam kelompok tertentu.
organisasi akan menampakan ciri-ciri sebagai berikut (Speexhley dan Wheatley, 2001:9):
melakukan pengelolaan;
kebenaran, meskipun tidak menyenangkan jujur mengandung makna satunya kata dan
perbuatan;
27
percaya diri untuk berkata apa yang mereka pikirkan atau rasakan;
e. Learing (pembelajaran), yaitu suatu penerimaan akan perlunya bagi setiap orang maju
budaya;
menunjukan kesiapan bekerja dengan membagi informasi secara kontinu dan interaksi
keinginan menggali factor penyebab dari kesalahan atau kegagalan dan belajar
daripadanya.
Suatu organisasi hamper dapat dipastikan akan menghadapi konflik, baik bersifat
eksternal maupun internal, dan dapat bersifat positif maupun negatif. Konflik merupakan
suatu proses di mana suatu pihak merasa bahwa pihak lain telah atau akan mengambil
Konflik sering terjadi di dalam organisasi dan sekitar dua puluh persen waktu
manajer digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan konflik atau dampaknya
1) Sebab Konflik
melihat seseorang atau sesuatu. Pada umumnya, kita cendrung melihat situasi
28
dengan cara yang menguntungkan kita sendiri. Hal tersebut karena terjadi distorasi
dalam persepsi kita sehingga dapat menjadi tidak objektif dalam memandang
sesuatu.
b. Grudges (Dendam), sering kali konflik disebabkan karena orang takut kehilangan
muka dalam berhubungan dengan orang lain dan berusaha berbuat sama dengan
individual atau kelompok meninggalkan mereka, maka hubungan antara orang dan
kelompok tersebut diliputi oleh konflik. Renggangnya hubungan antara orang atau
kelompok disebabkan oleh perasaan bahwa pihak lainnya tidak dapat dipercaya.
d. Competition over scare resources (kompetisi atas sumber daya langka), disebabkan
sesuai dengan kontribusi yang diberikan, padahall semua orang memahami bahwa
e. Destructive criticism (kritik bersifat merusak), krisis ini merupakan umpan balik
membantu mereka untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Koreksi atas
kinerja bawahan dapat bersifat kontra produktif apabila dilakukan dengan cara yang
tidak benar.
2) Konsekuensi Konflik
Konflik dapat timbul karena adanya perbedaan persepsi, pandangan, sikap atau
perilaku dari dua pihak atau lebih. Konflik tidak selalu berarti jelek. Konflik atau
perbedaan pendapat dalam mencari solusi terbaik justru sangat positif. Kata konflik
sering menimbulkan citra negative, suatu pikiran tetang kemarahan dan konfrontasi.
29
Memang perlu diakui bahwa banyak dampak negative dari suatu konlik, tetapi konflik
b. Konsekuensi konflik positif, apabila dibawa dalam suatu diskusi yang terarah akan
sebagai berikut:
c. konflik dapat memotivasi orang untuk saling menghargai posisi satu sama lain
sepenuhnya;
memfasilitasi perubahan.
manusia di dalam lingkungan di mana pekerjaan dihormati dan kontribusinya dihargai dan
kepentingan aslinya dalam keberhasilannya dan dapat melakukan lebih banyak daripada
yang meengaruhi pekerjaan, proses ini dapat menciptakan masalah apabila sifat
30
keterlibatan pekerja tidak didefinisikan dengan jelas. manajemen partisipatif tidak boleh
pelepasan prinsip manajemen kontrol, tetapi hanya merupakan sebuah bentuk manajmene
kontrol.
Namun, dalam manajemen berdasar sasaran lebih diaplikasikan dalam suatu organisasi,
dimana atasan dan bawahan Menyusun Bersama tujuan organisasi. Sementara itu, dalam
organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan Bersama-sama secara partisipatif antara
pimpinan dan bawahan secara berjenjang. Pelaksanaan dilakukan melalui proses fungsi
manajemen pada umumnya. Namun satu hal yang menonjol ditekankan dalam manajemen
kinerja adalah terjadinya proses komunikasi intensif antara atasan dan bawahan, untuk
menerus, yang dilakukan berdasar kemitraan, antara seorang pekerja dengan penyedia
langsungnya, yang menyangkut membangun harapan dan pemhaman yang jelas tentang:
sebagai dasar adalah komunikasi terbuka antara manajer dan pekerja yang menyangkut
penetapan tujuan, memberikan umpan balik terus-menerus baik dari manajer kepada
pekerja dan sebaliknya, demikian pula penilaian kinerja. Manajemen kinerja yang efektif
membantu manajer dan pekerja untuk bekerja dengan cerdik, bukannya lebih keras, untuk
Manajemen kinerja merupakan sarana untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari
organisasi, tim, dan individu dengan cara memahami dan mengelola kinerja dalam suatu
apa yang harus dicapai; dan penciptaan suatu pendekatan terhadap pengelolaan dan
pendekatan tersebut dapat dicapai dalam waktu yang singkat dan berjangka waktu lebih
organisasi untuk mencapai tujuan. Seberapa baik seorang pemimpin mengelola kinerja
bawahan langsung tidak hanya memengaruhi kinerja pekerja individual secara langsung
dan unit kerjanya, tetapi juga kinerja seluruh organisasi. Mengelola kinerja dilakukan
Untuk menyelesaikan manajemen kinerja terdapat tiga siklus yang harus dilalui,
memiliki beberapa prinsip agar manajemen tersebut dapat dilaksanakan, antara lain
sebagai berikut:
Pernah mendengar prinsip “the right man in the right place?”. Dalam praktiknya,
karyawan memiliki spesialisasi dalam bidang yang berbeda dan mereka memiliki
keterampilan yang berbeda pula satu sama lain. Tingkat keahlian yang berbeda dapat
pengembangan pribadi dan profesi harus saling mendukung. Menurut Henri Fayol,
33
manajemen ini berlaku untuk kegiatan teknis dan manajeria di setap organisasi,
memberi perintah kepada karyawan. Tentu saja ini dengan otoritas ini ada tanggung
jawab. Menurut Henri Fayol, kuasa atau kewenangan yang menyertainya memberi
manajer hak untuk memberi perintah kepada bawahan. Tanggung jawab dapat ditinjau
kembali dari kinerja dan oleh karena itu perlu membuat perjanjian atas otoritas yang
diberikan. Dengan kata lain, otoritas dan tanggung jawab berjalan bersama dan mereka
3. Disiplin (Discipline)
Prinsip ketiga dari 14 prinsip manajemen adalah tentang kedisiplinan. Hal ini sering
menjadi bagian dari nilai inti (core) misi dan visi bentuk perilaku yang baik dan
interaksi yang saling menghormati. Prinsip manajemen ini sangat penting dan dilihat
Prinsip manajemen ‘Unity of command’ atau kesatuan komando adalah bahwa setiap
karyawan harus menerima perintah dari satu manajer sehingga karyawan memiliki
tanggung jawab kepada manajer tersebut. Jika tugas dan tanggung jawab yang
dipercayakan kepada karyawan diberikan oleh lebih dari satu manajer, ini dapat
menggunakan prinsip ini, tanggung jawab agar terhindar dari kesalahan akan bisa di
minimalisir.
Prinsip manajemen ini adalah tentang fokus dan kesatuan. Semua karyawan
memberikan kegiatan yang sama yang dapat dikaitkan dengan tujuan yang sama, hal
ini seperti Anda mencari North Star Metric untuk bisnis Anda. Semua kegiatan harus
dilakukan oleh satu kelompok yang membentuk tim. Kegiatan-kegiatan ini harus
dijelaskan dalam rencana aksi. Manajer pada akhirnya bertanggung jawab atas rencana
ini dan dia memantau perkembangan kegiatan yang ditentukan dan direncanakan. Area
Selalu ada semua jenis kepentingan dalam suatu organisasi. Agar organisasi berfungsi
dengan baik, Henri Fayol mengindikasikan bahwa kepentingan pribadi lebih rendah
daripada kepentingan organisasi (etika). Fokus utamanya adalah pada tujuan organisasi
dan bukan pada individu. Ini berlaku untuk semua tingkat dari seluruh organisasi,
7. Penggajian (Remuneration)
Motivasi dan produktivitas adalah dua hal yang berkaitan dalam kelancaran organisasi.
Prinsip manajemen ini menjelaskan bahwa penggajian harus cukup untuk membuat
karyawan termotivasi dan produktif. Ada dua jenis penggajian yaitu non-moneter
(pujian, tanggung jawab lebih, kredit) dan moneter (kompensasi, bonus atau
kompensasi finansial lainnya). Pada akhirnya, ini adalah tentang menghargai upaya
dalam sebuah organisasi. Ini tergantung pada volume dan ukuran organisasi tersebut.
keputusan dengan tingkat yang lebih rendah (manajemen menengah dan bawah),
Hirarki atau tingkatan hadir dalam organisasi tertentu. Hal Ini bervariasi, mulai dari
manajemen hierarki menyatakan bahwa harus ada garis yang jelas di bidang otoritas
(dari atas ke bawah dan semua manajer di semua tingkatan dan divisi). Hal Ini bisa
dilihat sebagai tipe struktur manajemen. dengan adanya hierarki ini, maka setiap
karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia
mendapat perintah
Menurut prinsip ini, karyawan dalam suatu organisasi harus memiliki sumber daya yang
tepat sehingga mereka dapat berfungsi dengan baik dalam suatu organisasi. Selain
tatanan sosial (tanggung jawab manajer) lingkungan kerja harus aman, bersih dan rapi.
Prinsip manajemen keadilan dan kejujuran sering terjadi pada nilai-nilai inti dari suatu
organisasi. Menurut Henri Fayol, karyawan harus diperlakukan dengan adil dan setara.
Karyawan harus berada di tempat yang tepat di organisasi untuk melakukan hal yang
benar. Manajer harus mengawasi dan memantau proses ini dan mereka harus
Prinsip manajemen ini merupakan penempatan dan pengelolaan personil dan hal ini
harus seimbang dengan layanan yang disediakan dari organisasi. Manajemen berusaha
untuk meminimalkan perputaran karyawan dan memiliki staf yang tepat di tempat yang
36
tepat dan waktu yang tepat. Hal seperti perubahan posisi pada karyawan harus dikelola
dengan baik.
Henri Fayol berpendapat bahwa dengan prinsip manajemen ini, karyawan harus
diizinkan untuk mengungkapkan ide-ide baru. Ini mendorong minat dan keterlibatan
dan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Inisiatif karyawan adalah sumber
kekuatan untuk organisas, hal ini juga mendorong karyawan untuk terlibat dalam
kemajuan organisasi.
Prinsip manajemen ‘esprit de corps’ adalah perjuangan untuk keterlibatan dan kesatuan
karyawan. Manajer bertanggung jawab atas pengembangan moral di tempat kerja, baik
BAB II
Dalam kehidupan manusia penuh dengan perubahan. Manusia yang bijak adalah
kehidupan manusia terkait dengan perubahan perilak, perubahan sistem nilai, tata nilai dan
penilaian, perubahan dalam metode dan tata kerja, perubahan dalam bersikap dan berpikir,
kondisi lama ke kondisi baru. Modifikasi sebuah kondisi atau penambahan terhadap
sebuah kondisi. Dapat pula sebagai pengurangan terhadap sebuah kondisi. “Dengan kata
lain selama sesuatu itu tidak sama dengan keadaan sekarang maka itulah yang
dimaksudkan dengan perubahan. Perubahan tidak pernah terjadi jika keadaan sekarang
sama dengan keadaan pada masa lalu atau sama dengan keadaan yang akan datang”.
secara berkelanjutan. Di satu sisi karena adanya factor eksternal yang mendorong
terjadinya perubahan, di sisi lainnya perubahan justru dirasakan sebagai suatu keutuhan
internal. Oleh karena itu, perubahan perlu dipahami untuk mengurangi tekanan resistensi
terhadap perubahan. Resistensi merupakan suatu hal yang wajar dan dapat diatasi.
Perubahan dapat terjadi pada diri kita maupun di sekeliling kita, bahkan kadang-
kadang tidak kita sadari bahwa hal tersebut berlangsung. Perubahan berarti bahwa kita
harus mengubah dalam cara mengerjakan atau berpikir tentang sesuatu, yang dapat mejadi
mahal dan sulit (Pasmore, 1994:3). Perubahan adalah membuat sesuatu menjadi beda
merupakan transformasi secara terencana atau tidak terencana di dalam struktur organisasi,
teknologi dan/atau orang (Greenberg dan Baron, 2003:590). (Potts dan Lamarsh, 2004:36)
melihat bahwa perubahan merupakan pergeseran dari keadaan sekarang suatu organisasi
menuju pada keadaan yang diinginkan di masa depan. Perubahan dari keadaan sekarang
Perubahan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari karena kuatnya dorongan
perubahan, ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan (Potts dan Lamarsh, 2004:40), yaitu:
a. Bagaimana kita mengetahui adanya sesuatu yang salah pada keadaan sekarang ini?
b. Aspek apa dari keadaan sekarang ini yang tidak dapat tetap sama?
berantakan. Akan tetapi, perubahan juga menawarkan potensi besar untuk terobosan
kreatif paradoks yang timbul adalah bahwa transformasi tidak mungkin terjadi tanpa
terjadi kekacauan.
b. Kebanyakan perubahan dalam setiap system terjadi sebagai respon terhadap kekacauan
dalam system lingkungan internal dan eksternal. Apabila respons terhadap gangguan
dilakukan segera dan bersifat relaktif, sering kali tidak dapat dikelola, dan masalah lain
justru dapat timbul sebagai akibatnya. Masalah juga dapat timbul Ketika seseorang
c. Factor rasioal dalam organisasi termasuk strategi dan operasi tidak terintegrasi dengan
baik; adanya perbedaan individual, cara pendekatan, dan masalah; persahabatan dan
perseteruan yang terjadi memengaruhi fungsi sub-sistem; dan factor politik, seperti
perubahan organisasional.
e. Perubahan tidak dapat di manage atau dikelola atau dikontrol. Akan tetapi dapat
dipahami dan mungkin memberi petunjuk. Pendapat ini sejalan dengan pendapat
Druker bahwa kita tidak sekedar mengelola perubahan, tetapi menciptakan perubahan.
1. Tujuan Perubahan
sendiri bahwa para ahli lebih banyak membahas lingkungan internal dan eksternal
adalah kemamuan sebuah organisasi untuk merasa dan memahami baik lingkungan
kecocokan atau keseimbangan yang lebih baik antara kedua lingkungan tersebut.
identitas dan integritasnya sebagai sebuah system yang kuat sambal melakukan
strategic change, dan cultural change (Kotter, 1996:19). Perubahan harus dilakukan
perubahan lebih besar dari beban kerugian yang harus ditanggung (Greenbreg dan
Baron, 2003:604).
40
2. Sasaran Perubahan
Proses perubahan orang tidaklah mudah. Akan tetapi, Langkah dasarnya adalah
Kembali). Pada dasarnya setiap orang mempunyai kebiasaan, sikap, perilaku dan
budaya yang dirasakan pali sesuai. Mereka terbiasa hidup dalam keadaan tersebut,
Proses perubahan akan berhenti Ketika kebiasaan, sikap, perilaku dan budaya
kerja baru tersebut telah mapan dan sampai pada keseimbangan baru. Setelah kondisi
dimana dua diantaranya sama dengan Robbins maupun Greenberg dan Baron, yaitu
struktur dan orang, dua aspek lain adalah proses dan budaya. Proses, menunjukan
apakah aliran pekerjaan dalam seluruh organisasi sudah berjalan secara efisien; apakah
terjadi hambatan dan memperlambat aliran pekerjaan. Apabila terdapat satu butir
pesanan pelanggan tidak tersedia, apakah akan menunda pengiriman seluruh pesanan.
perubahan, yaitu structural change, cost cutting, process change, dan cultural change.
fungsional dari model mesin. Selama proses perubahan structural, manajemen puncak
untuk mencapai kinerja yang lebih besar. cost cutting, merupakan program yang
memfokuskan pada pengurangan aktivitas yang tidak esensial atau pada metode lain
untuk menekan biaya operasi. Aktivitas dan operasi yang mendapatkan sedikit
yang memfokus pada mengubah tentang bagaimana segala sesuatu dilakukan. cultural
change, merupakan program yang memfokus pada aspek manusia dalam organisasi,
seperti pendekatan umum perusahaan dalam menjalankan bisnis atau hubungan antara
Sasaran atau perubahan suatu objek diarahkan pada struktur organisasi, teknologi,
pengaturan fisik, proses, orang, pemangkasan biaya, dan budaya dalam suatu
organisasi. Namun, sasaran perubahan pada umumnya tidak berdiri sendiri, tetapi
Semua organisasi menghadapi lingkungan yang dinamis dan berubah. Menghadapi pilihan
antara berubah atau mati tertekan oleh kekuatan perubahan. Menurut Hussey (2000:6)
terdapat enam factor yang menjadi pendorong bagi kebutuhan akan perubahan, yaitu
sebagai berikut:
sering kali juga budaya. Dengan demikian, sumber daya manusia harus selalu
mengikuti perkembangan teknologi agar tidak tertinggal. Di dalam dunia yang selalu
Dalam dunia yang semakin terbuka, terjadi persaingan yang semakin tajam dengan
cakupan lintas negara. Banyak organisasi dipaksa mencapai standar kualitas dan biaya
yang telah dicapai oleh perintis industry. Apabila tidak dapat mengikuti standar
Pelanggan tidak lagi mau menerima pelayanan yang jelek atau kualitasnya rendah.
Untuk menjadi organisasi yang kompetitif. Perusahaan harus lebih cepat dalam
merespon kebutuhan pelanggan, dan hal ini dapat berubah sepanjang waktu.
Kecendrungan yang terjadi dalam dunia bisnis adalah terjadinya privatisasi yang
bisnis yang akan semakin berkembang. Walaupun kepemilikan tidak berubah, system
baru dibangun untuk menciptakan kompetisi dan tumbuhnya kekuatan pasar yang lebih
besar lagi.
Pengaruh pasar uang pada tuntutan terhadap kinerja korporat menciptakan tekanan
untuk dilakukan perbaikan secara terus menerus pada pertumbuhan kapital dan
bawah harapan, meskipun usahanya masih menguntungkan. Dalam situasi seperti ini,
tekanan tidak hanya datang dari keluhan pemegang saham, tetapi karena prestasinya
Dalam menjalankan perubahan sering mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan. Hal ini
dikarenakan dalam menghadapi perubahan banyak tantangan yang dihadapi. Terdapat tiga
Tantangan pada umumnya muncul pada saat awal timbulnya gagasan, kemampuan
untuk menunjukan Prakarsa tidak dapat dibangun pelan-pelan dan gradual. Pada
tahapan untuk memulai suatu perubahan akan dihadapi empat macam tantangan, yaitu:
Setiap inisiatif pembelajaran yang sukses memerlukan orang kunci yang dapat
dengan cara:
ini terlalu terbebani secara berlebihan, sehingga mereka ragu-ragu untuk terkait
pada sesuatu yang baru. Oleh karena itu, harus melakukan beberapa tindakan
pemandu;
oleh adanya kesenjangan antara nilai-nilai dan tindakan yang menyertainya. Untuk
(3) Strategi untuk tidak melakukan sendiri, tetapi bersedia bekerja dengan mitra;
muncul dari dasar inisiatif perubahan besar. Hasil bisnis dan peribadi terjadi secara
berulang-dan cukup dapat dipercaya sehingga menumbuhkan rasa percaya diri atas
Pekerjaan terasa meningkat sesuai dengan arah yang dapat disetujui dan dirasakan
dukungan yang diperlukan tersedia. Permasalahan baru dimulai pada saat lingkungan
Tantangan yang dihadapi adalah ketakutan dan kecemasan, yang dipicu oleh
BAB III
MANAJEMEN PERUBAHAN
1. Konsep Dasar
pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi perubahan
pada orang yang akan terkena dampak dari proses tersebut (Potts dan LaMarsh,
2004:16).
diperlukan dengan sukses dengan cara yang terorganisasi dan dengan metode melalui
Sementara itu, perubahan selalu melalui dengan inisiatif pandangan pada hasil
manusia, yang menyebabkan resistensi dan perubahan terjadi cepat dan lancer.
diantara mereka yang terkena dampak perubahan, yang mungkin menolak perubagan.
Kedua: menelusuri sumber, tipe dan tingkatan resistensi perubahan yang mungkin
tersebut.
resistensi yang mungkin terjadi dan waktu serta uang yang diperlukan berkaitan dengan
resistensi. Hal ini memungkinkan orang yang harus melakukan perubahan mengukur
factor penting, seperti apakah perubahan berharga untuk dilakukan dan seberapa
berubah dan bagaimana mengatasi resistensi ini merupakan inti dari manajemen
perubahan.
Resistensi biasanya justru datang dari manajemen senior yang mempunyai kekuasaan
adanya mitos tentang perubahan dan manajemen perubahan (Potts dan LaMarsh,
2004:18). Adapun yang menjadi mitos pada manajemen perubahan dapat dilihat dari
Pandangan tersebut tidak benar karena orang akan cendrung sering menolak
secara alamiah manusia adalah makhluk adapti tetapi juga harus berhati-hati pada
Terlalu banyak factor dapat dikumpulkan dan menyabot perubahan, sehingga dalam
perubahan harus adanya suatu proses pengelolaan agar perubahan itu sesuai dengan
tujuan organisasi. Perubahan tidak terjadi begitu saja, memerlukan kerangka kerja
yang solid, termasuk sebuah rencana dan proses, seperti orang yang terampil
tersebut.
48
produk dari tiga proses organisasi yang bersifat interdependen, antara lain:
Berkaitan dengan sifat, lingkup dan focus pengambilan keputusan. Terdiri dari tiga
elemen:
b. Focus of choice (fokus pilihan), organisasi yang sukses memfokuskan hanya pada
rentang yang sempit dari isu jangka pendek, menengah, dan Panjang yang
tindakan masalalu, tujuan dan strategi masa depan yang akan memberikan arah atau
Berhubungan dengan masa lalu organisasi dan arah masa depan dan hal tersebut terlihat
seperti hasil dari visinya, maksud dan tujuan masa depan. Terdiri dari tiga elemen:
a. Vision (Visi), untuk membangkitkan masa depan organisasi yang berbeda, atau
realitas, dengan maksud untuk memilih salah satu yang paling baik atau cocok
hambatan sumber daya yang ada, tentang masa depan yang mungkin bagi organisasi
49
dalam jangka Panjang. Dalam mengembangkan visi, terdapat empat aspek untuk
2) Valued outcomes (nilai manfaat), merupakan suatu proses dan standar untuk
mengukur progress.
dan misi yang awalnya bersifat umum untuk menghasilkan Langkah yang lebih
b. Strategy (strategi), arus tindakan yang masuk akala tau konsisten di mana organisasi
mengambil atau diambil untuk bergerak menuju visi. Arus tindakan dapat
kondisi dan iklim dimana perubahan terjadi sehingga dapat melihat lintasan proses,
merupakan suatu proses yang kompleks terdiri dari visi, strategi, dan perubahan.
Mencakup pendekatan pada mekanisme untuk mencapai dan hasil perubahan. Terdiri
a. objectives and outcomes (tujuan dan manfaat), dimana pada perubahan harus
memiliki tujuan yang ingin dicapai, dari tujuan tersebut bagaimana perubahan itu
perubahan.
c. People (orang), pada perubahan memerlukan individu dalam sikap atau perilaku
Keberhasilan perubahan berakar pada komitmen. Kecuali apabila peserta dalam transisi
mempunyai komitmen dalam mencapai tujuan perubahan dan membayar harga untuk
mendapatkan tujuan, proyek akan gagal sama sekali. Komitmen pada hasil secara
b. Mengejar tujuan secara konsisten, bahkan apabila di bawah stress dan engan
perjalanan waktu.
c. Menolak gagasan atau rencana tindakan yang menjanjikan manfaat jangka pendek,
tetapi tidak konsisten dengan strategi menyeluruh untuk pencapaian tujuan terakhir.
a. Preparation, merupakan tahap persiapan komitmen terdiri dari dua tahap, yaitu:
51
1) Contact, usaha melakukan kontak yang dilakukan melalui rapat, pleno atau
memo.
sumber daya investasi, dan subordinasi sasaran jangka pendek pada tujuan
jangka Panjang.
pribadi, tujuan atau nilai-nilai. Merupakan komitmen yang timbul dari dalam
yang berbeda.
BAB IV
kaku yang terdefenisikan dengan jelas. Akan tetapi, teori dan praktik manajemen
perubahan melibatkan banyak disiplin serta tradisi ilmu-ilmu social, misalnya, teori
Dengan demikian, tantangannya adalah cara menjangkau rentang yang cukup luas
agar dapat mencakup dasar-dasar teoritis manajemen perubahan, tanpa tersesat terlalu
serta pemahaman, maka dari itu dibatasi tiga mazhab pemikiran sebagai fondasi teori-
menginterprestasikan stimuli.
54
dipandang dapat dimodifikasi atau diubah dalam rangka praktik dan norma
kekuatan yang tidak hanya memengaruhi struktur kelompok, namun juga mampu
merupakan fungsi dari lingkungan kelompok atau medan (field), yang didalamnya
tercipta kekuatan dan ketegangan yang bersumber dari tekanan kelompok pada
setiap anggota.
memengaruhi dan mengubah norma, peran dan nilai kelompok (Franch dan Ball,
1982:961-981).
menekankan pentingnya kelompok dan individu, kita sekarang sampai pada satu
mahzab Sistem Terbuka, Organisasi terdiri dari berbagai sub sistem yang saling
berkaitan,di mana perubahan pada salah satu bagian sistemnya akan berdampak pada
bagian-bagian lain dalam sistem, lalu akhirnya pada kinerja keseluruhan (Scott.
1987).
55
pandang, yaitu:
b. organisasi terbuka secara internal saling berkaitan antara satu bagian dengan
bagian lain.
Tujuan pendekatan system terbuka adalah menata fungsi suatu Perusahaan melalui
Menurut Burke (Peter J. Burke, 1980:18), perubahan dipengaruhi oleh tiga (3)
hal, yaitu:
optimal.
mekanisme lainnya.
efektif dan bahkan satu-satunya pendekatan perubahan yang paling tepat. Meskipun
Perubahan dapat terjadi pada kegiatan yang bersifat rutin dan kontinu, terutama
pada kegiatan yang sifatnya strategic dan tidak berulang-ulang. Perubahan terencana
1) Fase Eksplorasi: dalam fase ini organisasi menggali dan memutuskan untuk membuat
perubahan spesifik.
yang tepat untuk mencapai tujuan, dan membujuk pengambil keputusan mencapai
4) Fase Integrasi: tahapan ini berkaitan dengan konsolidasi dan stabilisasi perubahan.
1) Perubahan incremental
Hampir terjadi dengan sendirinya dan mencakup banyak situasi yang dihadapi
manajer. Termasuk didalamnya metode dan proses kerja, tata letak, produk baru, dan
situasi lain dimana orang melihat kelanjutan dan keadaan lama menuju pada keadaan
perubahan tersebut tidak berarti mudah untuk dilaksanakan atau tidak akan
2) Perubahan fundamental
biasanya besar dan secara dramatis mempengaruhi operasi masa depan organisasi.
Contoh perubahan ini, antara lain adalah hasil proses reengineering yang mengubah
seluruh cara bisnis beroperasi, merger dengan organisasi lain, atau pergerakan
bahwa strategi perubahan merupakan suatu kontinum dari sifatnya sangat pribadi
sampai pada sangat umum. Bentuk perubahan yang terjadi dapat berupa disruptive
building.
b. Verbal jujitsu merupakan upaya pembelaan diri secara lisan untuk mengarahkan
perubahan situasi. Orang dapat bereaksi atas pernyataan yang tidak diinginkan dan
orang lain.
menjadi kebiasaan sejak lama dan secara kreatif membuka peluang baru. Bila
membangun kerja sama dengan orang lain, untuk mendapatkan legitimasi, akses
Dalam perubahan struktural terjadi kenaikan atau penurunan yang berarti yang
secara regular pada tahap sebelumnya. Sebagai contoh, perubahan mode sifatnya
5. Tipologi Perubahan
yaitu.
keefektifan terhadap satu atau lebih dari tingkatan yang ada didalam organisasi, yaitu:
Perubahan yang dilakukan ditujukan langsug untuk SDM, termasuk investasi baru
dalam bentuk pelatihan dan pengembangan aktivitas agar para pekerja dapat
3. Kemampuan Teknologi
Memberikan organisasi kapasitas yang luar biasa untuk mengubah dirinya dalam
4. Kemampuan Organisasi
kekuatan yang ada dilingkungan sekitar organisasi antara lain, kekuatan kompetitif,
kekuatan ekonomi, politik dan global, kekuatan demografi dan social, serta kekuatan
etika.
Pada sisi lain, perubahan organisasi juga menimbulkan dampak negative dengan
mendatangkan masalah bagi organisasi. Selain itu, resistensi dapat membuat efektivitas
bertahan. Resistensi atau halangan untuk berubah yang dapat menyebabkan inertia
1. Definisi Resistensi
60
sikap ini tidak berdasarkan atau merujuk pada paham yang jelas. Proses
(resistance to change) adalah suatu hal yang sering terjadi dan bersifat
pendek ketika bekerja, dan memiliki pemikiran yang kaku (tidak open mind).
sesuatu yang baru yang belum diketahui (Yilmaz & Kilicoglu, 2013).
61
perubahan.
2. Gejala-gejala Resistensi
a. Gejala Aktif
• Mencari-cari kesalahan
• Suka mencela
• Suka menakut-nakuti
• Sabotase
• Memanipulasi keadaan
• Mendistorsi fakta
• Suka berargumentasi
b. Gejala Pasif
• Berpura-pura bodoh
BAB IV
MASALAH PERUBAHAN
aneka macam kekuatan eksternal dan internal, yang sering kali berinteraksi hingga mereka
saling memperkuat satu sama lainnya. Reaksi para manajer terhadap perubahan sering
bersangkutan.
kegiatan inovasi, dan secara kesinambungan memperbaiki produk serta jasa-jasa, guna
memenuhi permintaan konsumen yang berubah dan guna menghadapi pihak pesaing,
teknologi yang digunakan perlu disesuaikan dan perlu diketemukan cara-cara yang lebih
baru dan lebih baik, untuk melaksanakan kegiatan pengorganisasian dan manajemen.
64
Tabel 5.1
Aneka Macam Kekuatan dan Perubahan (Cook, Hunsaker, 2001:530)
No. Kekuatan Perubahan
1 Teknologi a. Internet dan World Wide Web
b. Teknologi Informasi
c. Genetic Engineering
d. Komputer-komputer dan Robot-robot
e. Teknik-teknik Manajemen Kualitas
Statistikal.
f. Prosess Reengineering.
2 Kondisi Ekonomi a. Resesi atau ekspansi
b. Fluktuasi-fluktuasi suku bunga
c. Tingkatan tenaga kerja internasional
d. Regulasi dan Tindakan-tindakan peradilan
3 Kompetisi Global a. Keberhasilan ekonomi negara-negara di
Asia
b. Unifikasi Uni Eropa (dan Timur/Barat)
c. Merger-merger dan konsolidasi-konsolidasi
4 Perubahan Sosial dan Demografik a. Perhatian yang makin meningkat terhadap
persoalan-persoalan lingkungan.
b. Diversitas kultural yang makin meningkat.
c. Tingkat-tingkat yang meningkat, para
tenaga kerja.
d. Kesenjanagn yang makin meningkat antara
kelompok orang-orang kaya dan orang
miskin.
5 Tantangan Internal a. Masalah-masalah
behavioral:keluar/masuknya karyawan
dengan kecepatan tinggi, absentisme,
pemogokan-pemogokan, sabotase.
b. Problem-problem yang menyangkut proses:
kebekuan komunikasi dan pengambilan
keputusan atau inovasi-inovasi.
c. Pertentangan-pertentangan antara etika
kerja, dan etika social pada banyak negara.
d. Politik keorganisasian dan konflik-konflik
keorganisasian yang bersifat destruktif.
negative yang timbul oleh karenanya. Organisasi modern dewasa ini harus menghadapi
5):
65
1. Akan timbul sebuah pasar global yang lebih luas, yang menjadi lebih “kecil” karena
3. Kesadaran akan kesehatan, sebagai sebuah perkembangan jangka panjang (trend) antar
4. Slump demografik, di dunia “barat” berarti bahwa makin sedikit penduduk yang berusia
5. Kaum wanita dalam jajaran manajemen akan menjadi semacam perkembangan (trend)
Sudah tentu ada berbagai persoalan lain, yang menyebabkan timbulnya keharusan
disebut:
1. Tuntutan-tuntutan para karyawan untuk mendapatkan bagian dari laba yang dicapai
keputusan manajemen.
melakukan perubahan. Dan yang paling jelas adalah factor yang berhubungan dengan
66
perubahan. Seperti sudah diketahui, perubahan-perubahan dalam sikap dan tekad untuk
Para manajer dalam arti demikian, melihat timbulnya kejadian-kejadian, yang menurut
mereka merupakan isyarat bagi mereka untuk melakukan perubahan. Dalam persepsi
mereka, mereka juga memandang konteks perubahan internal berkaitan dengan struktur,
kultur system kekuasaan, dan control. Hal tersebut memberikan petunjuk lebih lanjut
kepada mereka tentang apakah perlu adanya Upaya menciptakan perubahan (atau tidak).
dan dianggap sebagai pemicu-pemicu eksternal (external triggers). Tetapi, disamping itu
ada pula sejumlah besar factor yang menyebabkan timbulnya pemicu-pemicu internal
organisasi itu sendiri berupaya untuk mendahului perubahan itu sendiri, melalui Tindakan-
dikemudian hari).
67
DAFTAR PUSTAKA
Ian Palmer, Richard Dunford, Gib Akin. “Managing Organizational Change”. 2009. Mc
Wibowo. Manajemen Perubahan. Edisi Ketiga. 2012. Penerbit Rajawali Press, Jakarta.
John P. Kotter. “Leading Change: Menjadi Pionir Perubahan”. 1987. Penerbit Gramedia
Nawawi. Manajemen Perubahan “Teori dan Aplikasi pada Organisasi Publik dan Bisnis”.