Anda di halaman 1dari 4

2.1.

1 Batas Kemungkinan Produksi

Istilah Production Possibility Frontier atau biasa disebut Batas Kemungkinan


Produksi merupakan grafik yang menunjukkan bermacam kombinasi produksi
yang dapat dihasilkan melalui ketersediaan faktor-faktor produksi dan teknologi
produksi yang digunakan untuk melakukan aktivitas ekonomi. Batas
kemungkinan produksi memakai sumber daya yang dimiliki produsen dan
menganalisis seberapa banyak kombinasi barang yang dapat dihasilkan dari
sumber daya tersebut. Untuk mengetahui batas kemungkinan produksi, perlu
adanya kurva sebagai pendukung pembuatan batas kemungkinan produksi.

Menurut Sadono Sukirno (2015), dalam menentukan batas kemungkinan


produksi, permisalan dapat digunakan untuk menyederhanakan data yang
diperoleh. Permisalan yang dipakai antara lain, yaitu :

1. Semua faktor produksi sepenuhnya digunakan. Misalnya, semua tenaga


kerja dipekerjakan, dan kapasitas alat-alat produksi digunakan. Hal
tersebut dilakukan agar tingkat produksi dapat menghasilkan jumlah
output yang maksimal.
2. Jumlah faktor-faktor produksi tidak dapat ditambah. Akan tetapi,
gabungan faktor produksi dapat diubah-ubah sehingga dapat menghasilkan
barang yang sesuai dengan keinginan masyarakat.
3. Tingkat teknologi tidak mengalami perubahan. Permisalan ini digunakan
agar produktivitas berbagai faktor produksi tetap.
4. Dalam perekonomian hana dapat dihasilkan dua jenis barang. Misalnya
kedua barang yang digunakan adalah barang peternakan dan barang
pertanian.
5. Biaya kesempatan semakin meningkat. Biaya kesempatan yang dimaksud
dalam faktor produksi adalah pengurangan produksi suatu barang yang
harus dilakukan untuk menambah produksi barang lain.

2.1.2 Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)


Dalam suatu kegiatan produksi, faktor produksi sepenuhnya digunakan agar dapat
menghasilkan jumlah output atau produksi yang maksimum. Namun, dalam suatu
kegiatan produksi yang meliputi dua barang atau lebih, faktor produksi dapat
dibagi agar bisa menghasilkan kedua barang. Pembagian faktor produksi
dilakukan dengan melakukan pengurangan faktor produksi suatu barang untuk
dipindahkan ke produksi barang lainnya. Misalnya, faktor produksi yang
digunakan untuk barang peternakan ingin digunakan untuk memproduksi barang
pertanian. Untuk itu, jumlah produksi dari barang peternakan berkurang dari 15
unit ke 14 unit, sehingga dapat menghasilkan barang pertanian sebanyak 1 unit.
Semisalnya jumlah produksi barang pertanian ingin ditambah, jumlah produksi
barang peternakan akan berkurang sebanyak 2 unit untuk dapat menghasilkan 1
unit tambahan barang pertanian. Dari semua perubahan tersebut, maka akan
dihasilkan barang peternakan sebanyak 12 unit dan barang pertanian sebanyak 2
unit. Pengorbanan tersebut dinamakan biaya kesempatan. Dari permisalan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa biaya kesempatan atau opportunity cost dapat
adalah penurunan produksi barang yang untuk memperoleh unit tambahan barang
lainnya.

2.2 Kurva Kemungkinan Produksi

Kurva kemungkinan produksi dibuat agar pihak produksi dapat memperkirakan


batas kemungkinan produksi. Sebelum pihak produksi memperkirakan batas
kemungkinan produksi, mereka perlu memahami konsep trade off yang ada pada
prinsip ekonomi. Trade off dapat diartikan sebagai pertukaran biaya atau
pengorbanan yang dilakukan untuk dapat menghasilkan produksi yang ingin
dicapai. Konsep tersebut juga berhubungan erat dengan biaya kesempatan
(opportunity cost) yang berarti pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan
barang atau jasa lainnya. Pembahasan ini akan memakai kursi dan meja sebagai
contoh pada kurva kemungkinan produksi. Semisalnya dari seluruh sumber daya
yang dimiliki pengrajin kayu, Ia dapat memproduksi 50 kursi dan 0 meja. Apabila
seluruh sumber daya yang dimiliki pengrajin kayu digunakan untuk memproduksi
Meja, maka Ia dapat menghasilkan 20 meja dan 0 kursi. Perekonomian dapat
dipakai agar pengrajin kayu dapat memproduksi kedua barang yaitu kursi dan
kayu. Berikut merupakan contoh tabel dari kedua barang yang dapat diproduksi
melalui faktor produksi dan sumber daya yang ada.

Tabel 2.2.1 Alternatif Kemungkinan Produksi

Alternatif Kemungkinan Produksi


Kemungkinan Kursi Meja
A 50 0
B 45 5
C 35 10
D 20 15
E 0 20

Tabel 2.2.1 menunjukkan kemungkinan produksi yang efisien bagi setiap pilihan
yang dapat diproduksi pengrajin kayu. Pada kemungkinan A, pengrajin kayu
dapat memproduksi 50 Kursi dan 0 Meja. Kemungkinan B,C,D merupakan
gabungan atau campuran dari kedua barang yang dapat diproduksi. Apabila terjadi
perpindahan produksi dari pilihan C (35 Kursi dan 10 Meja) ke pilihan D (20
Kursi dan 15 Meja), maka unit Kursi akan berkurang sebanyak 15 unit dan Meja
akan bertambah sebanyak 5 unit. Kemungkinan E dapat memproduksi 0 Kursi dan
20 Meja. Data pada tabel di atas menunjukkan adanya trade off atau pengalihan
faktor produksi dari kursi ke meja. Pada perpindahan kemungkinan A ke B terjadi
trade off faktor produksi kursi ke meja yang menyebabkan adanya pengurangan
hasil produksi kursi sebanyak 5 unit dan penambahan hasil produksi meja
sebanyak 5 unit. Namun, pada perpindahan kemungkinan B ke C terjadi
pengurangan faktor produksi kursi yang lebih besar yaitu sebanyak 10 unit dan
penambahan hasil produksi meja yang tetap yaitu sebanyak 5 unit. Hal tersebut
diakibatkan karena adanya law of diminishing return yang berarti penambahan
faktor produksi justru akan mengurangi hasil produksi. Kurangnya hasil produksi
tersebut diakibatkan karena tidak efektifnya peralihan atau penambahan tenaga
kerja dalam menjalankan kegiatan produksi. Kemungkinan A dan E merupakan
pilihan ekstrim yang dapat berarti pilihan yang kemungkinannya kecil untuk
terjadi karena sangat sedikit kemungkinan pembeli atau konsumen hanya
memerlukan kursi atau meja saja. Berikut merupakan kurva dari tabel alternatif
kemungkinan produksi.

Kurva 2.2.1 Alternatif Kemungkinan Produksi

Kurva Kemungkinan Produksi


60
A
50 B
H
Jumlah Produksi Kursi

40
C

30

D
20
G
10
E
0
0 5 10 15 20 25
Jumlah Produksi Meja

Kurva 2.2.1 memperlihatkan maksimal jumlah produksi barang yang dapat


dihasilkan pada skenario perekonomian pengrajin kayu. Garis biru pada kurva
menunjukkan batas kemungkinan produksi yang efisien. Efisien pada
kemungkinan produksi berarti produsen dapat mencapai nilai maksimum barang
yang dapat diproduksi melalui sumber daya dan teknologi yang digunakan. Titik
G menunjukkan pilihan atau kemungkinan barang yang tidak efisien dikarenakan
produksi tidak dapat mencapai jumlah barang yang optimal dari sumber daya
yang ada. Hal tersebut dapat disebabkan karena tenaga kerja yang tidak kompeten
ataupun penggunaan teknologi yang tidak optimal. Sementara itu, titik H
menunjukkan kemungkinan atau pilihan produksi yang diluar batas dikarenakan
sumber daya atau teknologi yang terbatas.

Anda mungkin juga menyukai