Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Pengantar Ilmu Tanaman pada Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
Dosen Pengampu:
Dr. Laily Ilman Widuri S.P
Dr.Ir.Parawita Dewanti,. MP.
Asisten Dosen:
Sandy Al Firdauzi (201510101059)
Oleh:
Kelompok 1/Golongan M
M.Z Salahudin Al Rafi (231510301002)
Reta Dwi Maisandari (231510301006)
Laura Zulfa Alifia (231510301009)
Achmad Hendrianto Nugroho (231510301021)
Rona Ikellima Sagala (231510301033)
1.2 Tujuan
Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman jagung (Zea mays) menjadi terhambat.
Tanaman jagung (Zea mays) ini memiliki klasifikasi dalam sistem botani
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Famili : Graminaceae
Genus : Zea
Ordo : Graminae
2.2.1 Akar
2.2.3 Bunga
Proses budidaya tanaman selalu diawali dengan penyemaian benih, fase ini
dimulai dari penanaman biji hingga munculnya tanaman kepermukaan tanah.,
sebelum penyemaian dilakukan hal penting yang perlu diperhatikan adalah media
tanam, persiapan lahan yang baik akan mendukung pertumbuhan tanaman
(Sunaryo et al., 2022).
Syarat paling baik untuk pertanaman jagung (Zea mays) adalah PH tanah
netral 5,5-6,8, pengaturan jarak tanam jagung (zea mays) dipengaruhi oleh
keuburan tanah. Jarak tanam yang ideal untuk tanaman jagung adalah 75x25 cm,
100x20 cm dengan jumlah benih 1 butir perlobang tanaman, dan 100x40 cm
dengan jumlah benih 2 butir per lobang tanaman,dan pemangkasan tanaman agar
dapat memperbaiki kesehatan tanaman, dan kualitas buah meningkat.
Budidaya tanaman merupakan proses pengembangbiakan pada tanaman yang
umumnya dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pemeliharaan suatu lahan
dengan tujuan diambil atau dimanfaatkan hasil panennya. Budidaya tanaman
jagung dapat dilakukan melalui beberapa tahapan seperti:
1. PemilihanBenih.
Benih yang digunakan harus mempunyai bahan yang berkualitas dengan
rendemen minimal 90% untuk menghasilkan jagung yang baik dan
berkualitas. Pemilihan biji jagung untuk dijadikan benih dilakukan dengan
memperhatikan kondisi fisik jagung yaitu baik, sehat, bobot badan baik
dan matang fisiologis. Kebutuhan benih tanaman jagung antara 20 hingga
30 kg/ha. Biji-bijian dengan kualitas fisiologis tinggi menerima kondisi
biofisik yang kurang optimal dan efisien dalam menggunakan pupuk dan
unsur hara di dalam tanah.
2. Persiapan lahan.
Persiapan lahan untuk penanaman jagung diawali dengan membersihkan
lahan dengan cara menghilangkan rumput, gulma atau kotoran yang ada di
dalam tanah, batu-batu yang dapat menghalangi penanaman, dan tanaman
di atas tanah yang dapat menghambat usaha bertani di kemudian hari.
Kemudian di lakukan pengolahan tanah dengan cara membalik tanah
dengan tujuan untuk menggemburkan dan meningkatkan aerasi tanah.
Pembubutan tanah menjadi tanah gembur dilakukan dengan cara
menebarkan tanah, memecah bahannya dan mengubahnya menjadi
potongan-potongan kecil agar mudah dalam pengolahannya. Tanah dapat
dirusak dengan membuang berbagai jenis air dalam upaya untuk merusak
stabilitas tanah karena tanah cepat terurai dan menghasilkan tanah gembur
setelah pengolahan.
3. Penanaman.
Proses penanaman biji jagung yang di jadikan benih dilakukan pada saat
tanah memiliki drainase yang baik dan subur. Dengan kedalaman saat
penanaman yaitu 5 sampai 15 cm. Jarak tanam yang tepat dapat mencegah
kecambah saling berkerumun. Selain itu, sistem jarak tanam yang berbeda
diterapkan untuk mencapai produktivitas optimal. Penggunaan jarak tanam
sangat penting karena untuk mencegah pertumbuhan rumput pada area
tanah yang di sebar biji dan dapat mencapai keseragaman pertumbuhan
tanaman, pemerataan unsur hara, efisiensi penggunaan lahan,
memudahkan pemeliharaan, mencegah berkembangnya hama dan
penyakit, serta membantu mengetahui berapa jumlah benih yang di
butuhkan setiap saat waktu penanaman.
4. Pupuk.
Pupuk adalah zat yang ditambahkan kedalam tanah untuk mendukung dan
menyediakan unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.
Pupuk erat kaitannya dengan budidaya jagung, karena pupuk merupakan
salah satu factor utama keberhasilan budidaya jagung. Usaha penyediaan
pupuk untuk menunjang pertumbuhan tanaman jagung, baik berupa pupuk
maupun pupuk anorganik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
unsur hara jagung guna menunjang pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
5. Penyiraman.
Saat ini budidaya jagung di Indonesia masih sangat bergantung pada
ketersediaan air hujan. Untuk menghindari permasalahan tersebut maka
perlu dilakukan upaya perbaikan pengelolaan air yaitu tepat waktu, tepat
waktu dan dalam jumlah yang cukup, sehingga dalam Upaya
meningkatkan produksi, memperluas areal budidaya dan meningkatkan
produksi. Irigasi merupakan salah satu u paya untuk mencegah gagal
panen akibat kurangnya curah hujan. Pasca tanam, pemberian air yang
cukup untuk pertumbuhan tanaman jagung sangat berpengaruh terhadap
produktivitas.
6. Pencegahan hama dan penyakit.
Penyakit yang paling umum pada jagung adalah penyakit bulai. Di
Indonesia sendiri, penyakit jamur tanah banyak menimbulkan kerugian-
kerugian bisa mencapai 90% dari hasil panen yang buruk akibat jamur ini.
Jagung yang berpenyakit disebabkan oleh Peronosclerospora sp.
BAB. 3 METODELOGI PRAKTIKUM
4.1 Hasil
70
60
50
40
U1
30 U2
U3
20
10
0
Minggu Minggu Minggu Minggu minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
0 1 2 3 4 5 6 7 8
18
16
14
12
10
U1
8 U2
U3
6
0
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
0 1 2 3 4 5 6 7 8
4.2.3 Ulasan
Astutik, D., Suryaningndari, D., & Raranda, U. (2019). Hubungan pupuk kalium
dan kebutuhan air terhadap sifat fisiologis, sistem perakaran dan biomassa
tanaman jagung (Zea mays). Jurnal Citra Widya Edukasi, 11(1), 67-76.
Sunaryo, S., Amirul, A. S., Fernandi, L. Y., Al Afifah, R., & Fikriyah, I. (2022).
PENINGKATAN PENDAPATAN PKK MELALUI PEMANFAATAN
LAHAN UNTUK PEMBUATAN TAMAN TOGA DAN
OLERIKULTURA DI DESA WONOSARI KABUPATEN
WONOSOBO. Jurnal Nauli, 1(3), 72-78.
Wartapa, A., Slamet, M., Ariwibowo, K., & Hartati, S. (2020). Teknik Budidaya
Jagung (Zea mayz L) untuk Meningkatkan Hasil. Jurnal Ilmu-ilmu
Pertanian, 26(2).
Siahaan, S. H., Saragih, W. M., Siahaan, F., Aruan, Y. G. O., & Tampubolon, J.
E. J. (2021). Kajian Informasi Karakteristik Budidaya Jagung Desa
Siboruon Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera
Utara. Indonesian Journal Of Community Service, 1(3), 626-635