Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN JAGUNG


(Zea mays)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Pengantar Ilmu Tanaman pada Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian

Dosen Pengampu:
Dr. Laily Ilman Widuri S.P
Dr.Ir.Parawita Dewanti,. MP.

Asisten Dosen:
Sandy Al Firdauzi (201510101059)

Oleh:
Kelompok 1/Golongan M
M.Z Salahudin Al Rafi (231510301002)
Reta Dwi Maisandari (231510301006)
Laura Zulfa Alifia (231510301009)
Achmad Hendrianto Nugroho (231510301021)
Rona Ikellima Sagala (231510301033)

PROGRAM STUDI AGRONOMI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan dua buah proses


saling berkaitan. Perkembangan tanaman tidak akan berlangsung tanpa
pertumbuhan dan demikian pula sebaliknya. Perkembangan merupakan proses
perubahan fase tanaman dan untuk tanaman semusim biasanya dinyatakan mulai
dari perkecambahan sampai matang fisiologis. Sedangkan pertumbuhan
merupakan perubahan ukuran (massa, luas, tinggi, jumlah) selama musim
pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan maupun perkembangan tanaman sangat
ditentukan oleh unsur-unsur cuaca seperti suhu udara. Namun faktor yang paling
berpengaruh terhadap perkembangan tanaman adalah suhu dan panjang hari,
sedangkan pada pertumbuhan hampir semua unsur cuaca sangat
mempengaruhinya (Amilah,2021).
Kebutuhan air dan unsur hara harus tersedia untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung (Zea mays).
Asal usul tanaman jagung berawal ketika orang-orang Eropa membawa
benih jagung ke negaranya. Amerika kemudian melakukan ekspansi ke negara-
negara Asia dan Afrika. Pada abad ke-16, jagung itu diimpor dari Pakistan, Cina
dan negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia dari bahasa Portugis. Jagung
merupakan makanan pokok kedua setelah beras, tanaman Jagung merupakan
tanaman yang rentan terserang penyakit dan hama (Siahaan. et.al. 2021).
Tanaman memerlukan ketersediaan air yang cukup untuk menunjangn
pertumbuhan. Kelebihan dan kekurangan air dapat menggagu dan menghambat
proses metabolisme tanaman. Penanaman tanaman pangan seperti jagung (Zea
mays) memerlukan unsur untuk proses pertumbuhan seperti karbon (C), oksigen
(O), nitrogen (N) yang bisa di dapatkan dari unsur hara tanah.
1.2 Rumusan Masalah
Faktor apa yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan pada
tanaman jagung (Zea mays) menjadi terhambat?

1.2 Tujuan
Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman jagung (Zea mays) menjadi terhambat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1Jagung (Zea mays)

Jagung (Zeamays) merupakan tanaman sereal yang berasal dari benua


Amerika,Meksiko. Tanaman jagung ini merupakan salah satu jenis tanaman
rumput yang memiliki tipe biji monokotil. Di Indonesia, jagung (Zea mays)
biasanya digunakan sebagai bahan pakan ternak, serta bahan dasar industry
makanan dan minuman, tepung jagung, minyak jagung, dan masih banyak
lainnya. Tanaman ini ditanam untuk mencukupi kebutuhan karbohidrat manusia
dan juga sebagai pengganti padi.

Tanaman jagung (Zea mays) ini memiliki klasifikasi dalam sistem botani
sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Famili : Graminaceae
Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

Ordo : Graminae

2.2Morfologi Tanaman Jagung

Bentuk Morfologi tanaman jagung sebagai berikut:

2.2.1 Akar

Tanaman jagung memiliki akar dengan jenis akar serabut, dan


memiliki tiga tipe akar seperti:
 akar seminal, akar seminal adalah akar yang berkembang
dari radikula dan embrio.
 Akar adventif atau akar tunjang. Akar adventif merupakan
akar yang berkembang dari buku yang terletak di ujung
mesokotil, kemudian akar adventif berkembang secara
berurutan dari tiap-tiap buku dan terus keatas antara 7-10
buku, semua terletak dibawah permukaan tanah.
 Akar penyangga adalah akar adventif yang muncul di
antara dua atau tiga buku diatas permukaan tanah.

2.2.2 Batang dan Daun

Tanaman jagung tidak memiliki cabang pada batangnya, berbentuk


silindris, dan terdiri dari ruas dan buku. Pada buku dan ruas
terdapat tunas yang dapat berkembang menjadi tongkol.

2.2.3 Bunga

Jagung biasa disebut dengan tanaman Monoeciousatau tanaman


berumah satu yang Dimana bunga Jantan dan betina nya terdapat
dalam satu tanaman. Bunga betinanya muncul dari axillary apices
tajuk. Sedangkan jantannya berkembang melalui titik tumbuh
apical yang berada pada ujung tanaman.
2.2.4 Biji

Tanaman jagung biasanya memiliki satu atau dua tongkol yang


dimana tongkol pada tanaman jagung diselimuti oleh daun yang
disebut kelobot. Tongkol jagung umumnya berisi 10-16 baris biji
yang jumlah bijinya selalu g enap.

2.3 Teknik BudidayaTanamanJagung (Zea mays L.)

Proses budidaya tanaman selalu diawali dengan penyemaian benih, fase ini
dimulai dari penanaman biji hingga munculnya tanaman kepermukaan tanah.,
sebelum penyemaian dilakukan hal penting yang perlu diperhatikan adalah media
tanam, persiapan lahan yang baik akan mendukung pertumbuhan tanaman
(Sunaryo et al., 2022).
Syarat paling baik untuk pertanaman jagung (Zea mays) adalah PH tanah
netral 5,5-6,8, pengaturan jarak tanam jagung (zea mays) dipengaruhi oleh
keuburan tanah. Jarak tanam yang ideal untuk tanaman jagung adalah 75x25 cm,
100x20 cm dengan jumlah benih 1 butir perlobang tanaman, dan 100x40 cm
dengan jumlah benih 2 butir per lobang tanaman,dan pemangkasan tanaman agar
dapat memperbaiki kesehatan tanaman, dan kualitas buah meningkat.
Budidaya tanaman merupakan proses pengembangbiakan pada tanaman yang
umumnya dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pemeliharaan suatu lahan
dengan tujuan diambil atau dimanfaatkan hasil panennya. Budidaya tanaman
jagung dapat dilakukan melalui beberapa tahapan seperti:

1. PemilihanBenih.
Benih yang digunakan harus mempunyai bahan yang berkualitas dengan
rendemen minimal 90% untuk menghasilkan jagung yang baik dan
berkualitas. Pemilihan biji jagung untuk dijadikan benih dilakukan dengan
memperhatikan kondisi fisik jagung yaitu baik, sehat, bobot badan baik
dan matang fisiologis. Kebutuhan benih tanaman jagung antara 20 hingga
30 kg/ha. Biji-bijian dengan kualitas fisiologis tinggi menerima kondisi
biofisik yang kurang optimal dan efisien dalam menggunakan pupuk dan
unsur hara di dalam tanah.
2. Persiapan lahan.
Persiapan lahan untuk penanaman jagung diawali dengan membersihkan
lahan dengan cara menghilangkan rumput, gulma atau kotoran yang ada di
dalam tanah, batu-batu yang dapat menghalangi penanaman, dan tanaman
di atas tanah yang dapat menghambat usaha bertani di kemudian hari.
Kemudian di lakukan pengolahan tanah dengan cara membalik tanah
dengan tujuan untuk menggemburkan dan meningkatkan aerasi tanah.
Pembubutan tanah menjadi tanah gembur dilakukan dengan cara
menebarkan tanah, memecah bahannya dan mengubahnya menjadi
potongan-potongan kecil agar mudah dalam pengolahannya. Tanah dapat
dirusak dengan membuang berbagai jenis air dalam upaya untuk merusak
stabilitas tanah karena tanah cepat terurai dan menghasilkan tanah gembur
setelah pengolahan.
3. Penanaman.
Proses penanaman biji jagung yang di jadikan benih dilakukan pada saat
tanah memiliki drainase yang baik dan subur. Dengan kedalaman saat
penanaman yaitu 5 sampai 15 cm. Jarak tanam yang tepat dapat mencegah
kecambah saling berkerumun. Selain itu, sistem jarak tanam yang berbeda
diterapkan untuk mencapai produktivitas optimal. Penggunaan jarak tanam
sangat penting karena untuk mencegah pertumbuhan rumput pada area
tanah yang di sebar biji dan dapat mencapai keseragaman pertumbuhan
tanaman, pemerataan unsur hara, efisiensi penggunaan lahan,
memudahkan pemeliharaan, mencegah berkembangnya hama dan
penyakit, serta membantu mengetahui berapa jumlah benih yang di
butuhkan setiap saat waktu penanaman.
4. Pupuk.
Pupuk adalah zat yang ditambahkan kedalam tanah untuk mendukung dan
menyediakan unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.
Pupuk erat kaitannya dengan budidaya jagung, karena pupuk merupakan
salah satu factor utama keberhasilan budidaya jagung. Usaha penyediaan
pupuk untuk menunjang pertumbuhan tanaman jagung, baik berupa pupuk
maupun pupuk anorganik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
unsur hara jagung guna menunjang pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
5. Penyiraman.
Saat ini budidaya jagung di Indonesia masih sangat bergantung pada
ketersediaan air hujan. Untuk menghindari permasalahan tersebut maka
perlu dilakukan upaya perbaikan pengelolaan air yaitu tepat waktu, tepat
waktu dan dalam jumlah yang cukup, sehingga dalam Upaya
meningkatkan produksi, memperluas areal budidaya dan meningkatkan
produksi. Irigasi merupakan salah satu u paya untuk mencegah gagal
panen akibat kurangnya curah hujan. Pasca tanam, pemberian air yang
cukup untuk pertumbuhan tanaman jagung sangat berpengaruh terhadap
produktivitas.
6. Pencegahan hama dan penyakit.
Penyakit yang paling umum pada jagung adalah penyakit bulai. Di
Indonesia sendiri, penyakit jamur tanah banyak menimbulkan kerugian-
kerugian bisa mencapai 90% dari hasil panen yang buruk akibat jamur ini.
Jagung yang berpenyakit disebabkan oleh Peronosclerospora sp.
BAB. 3 METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dilaksanaman pada


bulan September-November 2023 di Greenhouse Program Studi Agronomi,
Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Pengamatan dilakukan setiap minggu
pada jam praktikum Pengantar Ilmu Tanaman.

Minggu ke- Tanggal Pelaksanaan Jenis kegiatan

Minggu 0 21 September 2023 Pencampuran media tanah


dan penanaman jagung
Minggu 1 30 September 2023 Pemeliharaan dan
pengamatan tanaman jagung
Minggu 2 5 Oktober 2023 Pemeliharaan dan
pengamatan tanaman jagung
Minggu 3 12 Oktober 2023 Pemupukan, pemeliharaan,
dan pengamatan tanaman
jagung
Minggu 4 19 Oktober 2023 Pemeliharaan dan
pengamatan tanaman jagung
Minggu 5 25 Oktober 2023 Pemeliharaan dan
pengamatan tanaman jagung
Minggu 6 2 November 2023 Pemupukan, pemeliharaan,
dan pengamatan tanaman
jagung
Minggu 7 9 November 2023 Pemeliharaan dan
pengamatan tanaman jagung
Minggu 8 9 November 2023 Pemeliharaan dan
pengamatan tanaman jagung

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
a. polybag ukuran 30 x 30 cm
b. Sekop
c. timbangan mangkok
d. Sprayer
e. Penggaris
f. Alat tulis
g. Kamera
h. Cup / botol air
i. Label nama kelompok
j. Lakban
k. Bambu
l. Nametag
m. Kain hitam
n. Cetok
3.2.2 Bahan
a. Bibit jagung
b. Pupuk mutiara 16-16-16
c. Pestisida rumba
d. Tanah
e. Air

3.3 Variabel Pengamatan


a. Tinggi tanaman
b. Jumlah daun
c. Jumlah buku
d. Warna daun
3.4 Prosedur Praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
2. Menyiapkan dan mencampur media tanam untuk jagung (Zea mays).
3. Masukkan media tanah secukupnya kedalam polybag.
4. Menyiram polybag yang sudah berisi tanah dengan menggunakan air
secara menyeluruh.
5. Membuat lubang tanam jagung (Zea mays) dengan jari kurang lebih
sedalam satu ruas jari.
6. Tanam bibit jagung ke polybag yang sudah dibuat lubang tanam.
7. Setelah bibit tertanam siram dengan air menggunakan cup / botol.
8. Melakukan perawatan jagung (Zea mays) dengan cara di pupuk, disiram,
dan pencabutan gulma.
9. Pertumbuhan jagung diamati, dicatat, dan di dokumentasikan.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

70

60

50

40
U1
30 U2
U3
20

10

0
Minggu Minggu Minggu Minggu minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
0 1 2 3 4 5 6 7 8

Grafik 1. Tinggi tanaman Jagung (Zea Mays)(cm).

18

16

14

12

10
U1
8 U2
U3
6

0
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
0 1 2 3 4 5 6 7 8

Grafik 2. Jumlah daun tanaman Jagung (Zea Mays)..


4.2 PEMBAHASAN

4.2.1 Tinggi Tanaman Jagung (Zea Mays.)

Berdasarkan grafik tinggi tanama Jagung diatas didapatkan data tinggi


tanaman dan diketahui bahwa tanaman Jagung mengalamu kenaikan tinggi dari
minggu 0 sampai minggu 8 terlihat pertumbuhan Jagung yang baik. tinggi
tanaman selalu bertambah pada setiap minggunya.

Pada data tanaman grafik tinggi tanaman Jagung didapatkan hasil


pengamatan yang menunjukan tanaman Jagung mengalami pertambahan tinggi
pada setiap minggu nya sekitar 2-4 cm. Pada minggu ke 0 sampai pada minggu ke
5 hanya ada sedikit perubahan yaitu dalam kisaran 2-4 cm, sedangkan pada
minggu ke 6 sampai ke 8 Pertumbuhan tinggi tanaman Jagung ini sangat cepat
sekitar 6-8 cm setelah dilakukannya pemupukan ke 2 diminggu ke 6. Setelah
dilakukannya pemupukan pada tanggal tumbuh kembang tanamannya cukup
pesat

4.2.2 Jumlah Daun Tanaman Jagungng (Zea mays)

Berdasarkan grafik tinggi tanama Jagung diatas didapatkan data tinggi


tanaman dan diketahui bahwa tanaman Jagung mengalamu kenaikan tinggi dari
minggu 0 sampai minggu 8 terlihat pertumbuhan Jagung yang baik. tinggi
tanaman selalu bertambah pada setiap minggunya.

Berdasarkan pada data tanaman grafik jumlah daun tanaman jagung


minggu ke minggu selalu bertambah. Pada minggu ke 0 sampai minggu ke 7
bertambang sekitar 1-2 helai daun, sedangkan pada minggu ke 8 bertambahnya
jumlah daun sangat pesat sekitar 30 an daun. Tetapi diminggu ke 4 daun tanaman
jagung dikelompok kami terserang hama ulat grayak, ulat ini tidak berbulu dan
menyerang dengan populasi tinggi, ulat tersebut merusak daun sampai ke tulang
daunnya. Lalu di minggu ke 6 dilakukan penyemprotan pestisida pada tanaman
jagung yang terserangb hama ulat grayak dengan 60 kali penyemprotan atau sama
dengan 25 ml setiap polybagnya, penyemprotan dilakukan dibawah daun karna
letak stomata berada dibawah daun. Dan penyemprotan juga di bagian di titik
tumbuh, karna daunnya msih muda rentan di serang hama.

4.2.3 Ulasan

Kegiatan penanaman tanaman jagung (Zea mays) yang dilakukan


kelompok kami mulai dari pencampuran media tanah kemudian menyiapkan
tempat untuk media tanam yaitu didalam polybag selanjutnya melakukan
penanaman dan dilanjutkan dengan kegiatan rutin yaitu penyiraman pada setiap
minggunya aka nada pengambilan data meliputi tinggi tanaman, jumlah daun,
jumlah buku,serta warna daun.

Adanya kegiatan yang dapat mendukung proses pertumbuhan dan


perkembangan tanaman yaitu pemupukan pada tanaman dengan pupuk Mutiara.
Penggunaan pupuk ini untuk mempercepat pertumbuhan tunas pada tanaman dan
pupuk ini jenis kimia yang memiliki kandungan nitrogen sebanyak 16%, fosfor
16%, dan kalium 16%, serta dilakukan penyemprotan pestisida jenis insektisida
yang digunakan yaitu merek Rumba, untuk membasmi hama kutu daun, ulat
grayak, jangkrik, dan hama lainnya. Saat melakukan penyemprotan pestisida pada
tanaman jagung yang terserang hama ulat grayak dengan 60 kali penyemprotan
atau sama dengan 25 ml setiap polybagnya. Penyemprotan dilakukan dibawah
daun dan di titik tumbuh
DAFTAR PUSTAKA

Amilah, S. A. (2021). Penggunaan berbagai media tanam terhadap pertumbuhan


dan perkembangan tanaman brokoli (Brassica oleracea varitalica) dan
baby kailan (Brassica oleracea var. Alboglabra baley). Wahana, 59(2), 10-
16.

Astutik, D., Suryaningndari, D., & Raranda, U. (2019). Hubungan pupuk kalium
dan kebutuhan air terhadap sifat fisiologis, sistem perakaran dan biomassa
tanaman jagung (Zea mays). Jurnal Citra Widya Edukasi, 11(1), 67-76.

Maya, D. (2019). PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK ORGANIK


KULIT SINGKONG (Manihot utilisima Phohl) TERHADAP
PERTUMBUHAN JAGUNG MANIS (Zea mays-saccharata Sturt)
SEBAGAl LEMBAR KERJA PRAKTIKUM PERTUMBUHAN
(Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Metro).

Sakiri, Muhammad Lukman. 2019. Teknik Budidaya Tanaman Jagung.


www.pertanianku. Com

Sunaryo, S., Amirul, A. S., Fernandi, L. Y., Al Afifah, R., & Fikriyah, I. (2022).
PENINGKATAN PENDAPATAN PKK MELALUI PEMANFAATAN
LAHAN UNTUK PEMBUATAN TAMAN TOGA DAN
OLERIKULTURA DI DESA WONOSARI KABUPATEN
WONOSOBO. Jurnal Nauli, 1(3), 72-78.
Wartapa, A., Slamet, M., Ariwibowo, K., & Hartati, S. (2020). Teknik Budidaya
Jagung (Zea mayz L) untuk Meningkatkan Hasil. Jurnal Ilmu-ilmu
Pertanian, 26(2).

Wulandari, Baiq Arasya., Lalu Muhamad Jaelani. 2019. Identifikasi Fase


Pertumbuhan Tanaman Jagung Menggunakan Citra SAR Sentinel-1A
(Studi Kasus: Kecamatan Gerung, Lombok Barat, NTB). Jurnal
Penginderaan Jauh Indonesia Vol. 1 (2).

Siahaan, S. H., Saragih, W. M., Siahaan, F., Aruan, Y. G. O., & Tampubolon, J.
E. J. (2021). Kajian Informasi Karakteristik Budidaya Jagung Desa
Siboruon Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera
Utara. Indonesian Journal Of Community Service, 1(3), 626-635

Anda mungkin juga menyukai