Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

KASTHA PUSTAKA
PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PEMBUATAN
WOODEN BOOK

Disusun Oleh :
1. Lintang Nur Cahyo (I0521051)
2. Rusdhian Lubis (I0521087)
3. Chrysalis Angelique Pambudhi (I0522027)
4. Sarah Albelita (I0522097)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2023
DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................II
DAFTAR TABEL................................................................................................III
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
1.4 Luaran yang diharapkan.................................................................................2
1.5 Manfaat Kegiatan...........................................................................................2
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA...........................................3
2.1 Rencana Usaha...............................................................................................3
2.2 Lokasi Usaha..................................................................................................3
2.3 Strategi Pemasaran.........................................................................................3
BAB 3 METODE PELAKSANAAN....................................................................5
3.1 Analisis Peluang Usaha..................................................................................5
3.2 Pembuatan Produk..........................................................................................6
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN......................................................7
4.1 Anggaran Biaya..............................................................................................7
4.2 Analisis Keuntungan.....................................................................................8
4.3 Analisis Kelayakan Usaha.............................................................................9
4.4 Kriteria Investasi.........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...13

III
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rincian Biaya Tetap………………………………………………….7


Tabel 4.2 Rincian Biaya Penyusutan……………………………………………7
Tabel 4.3 Biaya Tidak Tetap……………………………………………………8
Tabel 4.4 Tabel Laba Rugi……………………………………………………...9
Tabel 4.4.2 Kriteria Investasi Net PresentIIValue (NPV)………………………10
Tabel 4.4.2 Kriteria Investasi Internal Rate of Return…………………………11
Tabel 4.5.1 Jadwal Kegiatan…………………………………………………...12

III
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri perkayuan menghasilkan produk seperti kusen, pintu, jendela,
lantai, dll. Kebutuhan bahan baku industri perkayuan semakin besar karena
produk seperti kusen, pintu dan jendela semuanya membutuhkan kayu dengan
diameter besar dan volume lebih besar dibandingkan produk kerajinan dan
furniture. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan limbah material kayu. Dalam
konteks bahan baku dan produk jadi, limbah kayu yang dihasilkan oleh industri
pengolahan kayu masih cukup besar, berbeda dengan industri kerajinan dan
mebel. Limbah kayu yang terserap sebagian besar dimanfaatkan sebagai kayu
bakar untuk keperluan rumah tangga, sebagian kecil dikumpulkan oleh perajin
untuk dijadikan kerajinan kayu (Tedja, 2015).
Seperti kita ketahui, ukiran tradisional kurang diminati generasi muda
saat ini. Ukiran tradisional akan semakin terkikis jika tidak ada usaha yang tepat
untuk mengembangkannya. Maka dari itu dibutuhkan bantuan dari berbagai pihak
agar ukiran tradisional dapat terus bertahan dan berkembang (Mubyarto, 2020).
Kecamatan Kalijambe di Kabupaten Sragen merupakan sentra industri
perkayuan, terutama memproduksi mebel, kusen dan menjual kayu gelondongan
dan kayu olahan. Banyak dari proses ini menghasilkan limbah kayu dalam jumlah
yang relatif besar, namun ukurannya memungkinkan untuk diolah kembali. Kami
menggunakan sisa serpihan kayu untuk membuat buku kayu (Kastha Pustaka).
Selain bernilai ekonomis, Khasta Pustaka yang terbuat dari kayu bekas juga bisa
menjadi salah satu cara untuk mempromosikan seni ukir tradisional
(Suharniningsih, 2006)
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengolah limbah kayu menjadi produk Kastha Pustaka
yang bisa dipasarkan
2. Bagaimana cara pemasaran hasil produk Kastha Pustaka
2

1.3 Tujuan
Tujuan dari program kewirausahan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui proses pengolahan limbah kayu menjadi barang yang dapat
digunakan menjadi produk Kastha Pustaka
2. Mengetahui prospek usaha produk Kastha Pustaka
1.4 Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari usaha ini berupa produk buku kayu yang
berbahan baku limbah kayu yang masih layak dan bernilai ekonomi tinggi.
Selain itu, usaha ini juga akan menghasilkan sebuah artikel tentang
kewirausahaan.
1.5 Manfaat Kegiatan
Dengan menghasilkan produk berupa buku kayu dengan ukiran yang
berbahan dasar limbah kayu, diharapkan memiliki beberapa manfaat yang
bisa kita ambil seperti memanfaatkan limbah kayu yang tidak terpakai
menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis, selain itu dapat menjadi sarana
promosi seni ukir tradisional kepada masyarakat umum
Selain itu, dengan membuka usaha pembuatan Kastha Pustaka, kita
dapat menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat, terutama masyarakat
yang tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga hal tersebut dapat menekan
jumlah angka pengangguran di dalam masyarakat. Misalnya, masyarakat bisa
dipekerjakan pengrajin dan pengukir, dan jika usaha mulai berkembang, akan
membutuhkan tenaga yang lebih banyak sehingga peluang kerja pun juga
meningkat.
3

BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Rencana Usaha


Dalam penjualan produk, kami memproyeksikan produk KASTHA
PUSTAKA mampu menarik hati masyarakat dan memiliki banyak peminat dari
kalangan remaja. Kapasitas penjualan umumnya dinyatakan dalam jumlah unit per
periode waktu tertentu. Perencanaan kapasitas penjualan dalam jangka 1 tahun ke
depan. Target pasar yang kami tetapkan untuk KASTHA PUSTAKA yaitu
masyarakat usia remaja hingga dewasa, baik laki-laki maupun perempuan
utamanya di wilayah Solo Raya
2.2 Lokasi Usaha
Kami menjual produk baik secara offline maupun online. Penjualan offline
digunakan untuk menjual produk secara langsung di wilayah Solo Raya.
Sedangkan dalam penjualan online kami memanfaatkan fitur online shop, sosial
media, dan website resmi KASTHA PUSTAKA untuk melayani permintaan
konsumen yang berada di luar wilayah Solo Raya maupun bagi konsumen yang
menginginkan kemudahan pembelian
2.3 Strategi Pemasaran
2.3.1 Jenis Produk yang Ditawarkan
KASTHA PUSTAKA sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu kastha
yang artinya kayu dan pustaka yang artinya buku. Produk KASTHA PUSTAKA
memanfaatkan bahan limbah kayu dengan nilai jual rendah, dirancang sedemikian
rupa sehingga menghasilkan produk yang unik dan bernilai jual tinggi. Produk
KASTHA PUSTAKA juga dapat dipesan dengan desain sesuai keinginan
konsumen (custom), sehingga dapat memenuhi semua keinginan konsumen.
2.3.2 Promosi
Kami mempromosikan produk dengan memanfaatkan sosial media, baik
Instagram, TikTok, Facebook, maupun WhatsApp. Kami melayani konsultasi
custom desain melalui web dan sosial media resmi KASTHA PUSTAKA. Selain
itu, kami juga melakukan promosi melalui program giveaway. Hal ini bertujuan
untuk memperluas jangkauan promosi
4

2.3.3 Harga Produk


Produk kami hadir dengan harga berkisar Rp. 80.000.,-. Selain
menawarkan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat kelas ekonomi
menengah hingga atas, produk KASTHA PUSTAKA juga dapat dipesan sesuai
model dan design permintaan konsumen (custom). Harga jual ini ditetapkan
dengan tujuan agar KASTHA PUSTAKA dapat dijangkau oleh masyarakat yang
memiliki kelas ekonomi menengah hingga ke atas. Dengan rentang variasi yang
tinggi, produk kami juga memberikan kualitas desain dan bahan yang sesuai
dengan harga yang kami tawarkan. Oleh karena itu, produk kami dapat menembus
selera masyarakat di berbagai lapisan.
Segmentasi geografis produk KASTHA PUSTAKA menargetkan
konsumen baik yang berada di daerah perkotaan maupun perdesaan yang dapat
dijangkau secara offline maupun online. Segmentasi demografis, target kami dari
anak sekolah dari SMP sampai mahasiswa baik dari kelas ekonomi menengah
sampai atas. Dari segmentasi psikografis, kami menargetkan konsumen kami yang
memiliki ketertarikan terhadap barang-barang seni dan mengikuti tren, utamanya
di bidang seni. Dari segmentasi perilaku, target pasar kami adalah orang-orang
yang aktif di media sosial dan mengikuti perkembangan zaman.
5

BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1 Analisis Peluang Usaha


a. Strength atau kekuatan
1. Bahan Baku Ramah Lingkungan: Penggunaan limbah kayu
menciptakan citra bisnis yang peduli lingkungan.
2. Kreativitas Produk: Wooden Book dapat menjadi produk unik yang
menarik pelanggan dengan berbagai desain dan ukuran yang kreatif.
3. Potensi Kemitraan: Dapat bekerja sama dengan pengrajin di Desa
Karangjati yang menghasilkan limbah kayu sebagai sumber bahan
baku.
b. Weaknesses atau kelemahan
1. Kualitas limbah kayu dapat bervariasi, yang dapat mempengaruhi
kualitas produk akhir.
2. Persaingan dalam industri furniture dan produk kayu bisa sangat ketat.
3. Memerlukan investasi awal dalam mesin dan peralatan untuk
memproses limbah kayu.
4. Perubahan tren dalam desain interior dapat memengaruhi permintaan
produk.
c. Opportunities atau peluang
1. Pasar produk ramah lingkungan terus tumbuh.
2. Menawarkan layanan personalisasi untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan yang unik.
3. Potensi untuk mengembangkan produk-produk terkait dari limbah kayu.
4. Mengeksplorasi pasar ekspor atau kolaborasi dengan bisnis lain untuk
mencapai pasar yang lebih luas.
d. Threats atau ancaman
1. Regulasi ketat terkait penggunaan dan pengelolaan limbah kayu.
2. Harga limbah kayu dapat bervariasi, mempengaruhi biaya produksi.
3. Perubahan tren dalam desain interior dapat memengaruhi permintaan
produk Anda.
6

3.2 Pembuatan Produk


Proses produksi merupakan proses utama yang harus dilakukan, meliputi
tahap pencarian bahan baku, pembuatan produk, dan pemasaran terhadap
konsumen.
1. Persiapan alat dan bahan
Limbah kayu yang digunakan adalah kayu akasia karena
kebanyakan pengrajin di Desa Karangjati memakai kayu akasia.
Keunggulan kayu akasia dari pada kayu yang lain adalah awet, kuat dan
memiliki warna yang unik. Kemudian alat dan bahan lainnya ada pernis
kayu, lem, ring binder, isi kertas binder, palu, gergaji, pahat ukir, amplas,
pensil kayu.
2. Tahap Pembuatan Produk
a. Pertama siapkan limbah potongan kayu
b. Menyambung potongan limbah kayu menggunakan lem, dan biarkan
hingga lem mengering.
c. Memotong kayu sesuai ukuran buku yang akan dibuat.
d. Kemudian haluskan permukaan kayu dengan amplas agar lebih mudah
membuat pola ukiran.
e. Membuat pola ukiran pada permukaan kayu.
f. Setelah itu, ukir sesuai pola yang telah dibuat.
g. Setelah selesai di ukir, amplas ukiran agar lebih halus dan rapi.
h. Setelah di amplas finishing kayu menggunakan pernis.
i. Setelah selesai rangkai cover kayu dengan ring dan kertas binder.
j. Terakhir kemas produk dalam kemasan
k. Proses pengontrolan kualitas akhir yaitu dengan melakukan
pengecekan sebelum barang didistribusikan.
7

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


1. Analisis Biaya
a. Biaya Usaha
Tabel 4.1 Rincian Biaya Tetap
No Kebutuhan Biaya/Bulan
1 Biaya listrik 200.000
2 Biaya iklan 200.000
3 Biaya bahan bakar 200.000
SUB TOTAL (Rp) 600.000

b. Biaya Penyusutan
Tabel 4.2 Rincian Biaya Penyusutan
No Material Nilai Awal Harga Total Nilai Umur Penyusuta
(Rp) Sisa (Tahun) n
(Rp) (Rp/Tahun
)
1 Alat pahat 2 x 150.000 300.000 30.000 10 30.000
2 Palu 2 x 25.000 50.000 10.000 5 10.000
3 Sarung 2 x 12.000 24.000 4.800 5 4.800
tangan
4 Gelas kaca 1 x 50.000 50.000 5.000 10 5.000
5 Pengaduk 1 x 20.000 20.000 2.000 10 2.000
6 Kuas 1 x 15.000 15.000 7.500 2 7.500
7 Atk 1x25.000 25.000 12.500 2 12.500
Total biaya 484.000

SUB TOTAL (Rp/Tahun) 71.800

SUB TOTAL (Rp/Bulan) 5.983

c. Biaya Tidak Tetap


Tabel 4.3 Biaya Tidak Tetap
No Bahan Kuantitas Biaya Persatuan Biaya
(Rp) (Rp)
1 Limbah potongan 10 kantong 45.000 450.000
kayu
2 Amplas 10 meter 5.000 50.000
3 pernis 2 kaleng 40.000 80.000
8

4 Isi kertas 50 pack 4.000 200.000


5 Ring binder 50 pcs 7.200 360.000
6 Kardus kemasan 50 pcs 3000 150.000
7 Gummed tape 100 meter 300 30.000
8 Bubble warp 50 meter 31.000 31.000
9 Upah ukir 50 20.000 1.000.000
SUB TOTAL (Rp) 2.350.000

d. Biaya Produksi = Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap


Biaya produksi = Rp 600.000 + Rp 484.000 + Rp 2.350.000
Biaya produksi = Rp 3.434.000
e. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Dalam produksi menghasilkan
HPP = Biaya Produksi/Total Produksi
HPP = Rp 3.434.000/50
HPP = Rp 68.680
4.2 Analisis Keuntungan
a. Penerimaan = Jumlah Produksi x harga Jual
Penerimaan = 50 x Rp 100.000
Penerimaan = Rp 5.000.000
b. Keuntungan = Penerimaan - Biaya Produksi
Keuntungan = Rp 5.000.000 - Rp 3.433.000
Keuntungan = Rp 1.566.000
c. R/C Ratio = Penerimaan/Biaya Produksi
R/C = Rp 5.000.000/Rp 3.434.000
R/C = 1,45
Karena R/C > 1, maka usaha efisien dan layak untuk dikembangkan
d. B/C Ratio = Harga Jual/Harga Pokok Penjualan
B/C Ratio = Rp 100.000/Rp 68.680
B/C Ratio = 1,4
Karena B/C > 1, maka usaha menguntungkan dan layak dikembangkan
e. BEP Produk = Biaya Produksi / Harga Jual
BEP Produk = Rp 3.434.000/ Rp 100.000
BEP Produk = 34 pcs
9

4.3 Analisis Kelayakan Usaha


Tabel 4.4 Tabel Laba Rugi

No. Uraian Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6


Quantity 50 65 98 148 198 248
1 Harga Produk 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000
Total Penjualan 5,000,000 6,500,000 9,800,000 14,800,000 19,800,000 24,800,000
2 Penjualan Tunai 5,000,000 6,500,000 9,800,000 14,800,000 19,800,000 24,800,000
Penerimaan
3 5,000,000 6,500,000 9,800,000 14,800,000 19,800,000 24,800,000
Penjualan
Biaya
3,434,000 4,464,200 6,730,640 10,164,640 13,598,640 17,032,640
Operasional
4
Total Biaya
3,434,000 4,464,200 6,730,640 10,164,640 13,598,640 17,032,640
Operasional
5 Laba Kotor 1,566,000 2,035,800 3,069,360 4,635,360 6,201,360 7,767,360
6 Penyusutan 5,983 5,983 5,983 5,983 5,983 5,983
Laba Sebelum
7 1,560,017 2,029,384 3,062,944 4,628,944 6,194,944 7,760,944
Pajak
8 Pajak (0%) - - - - - -
9 Laba Bersih 1,560,017 2,029,384 3,062,944 4,628,944 6,194,944 7,760,944

4.4 Kriteria Investasi


4.4.1 Net Present Value (NPV)

Tabel 4.4.2 Kriteria Investasi Net Present Value (NPV)


Tahu Biaya Penerimaa D.F Present
Investasi Total Cost Benefit
n Operasional n Total 18,9% Value
0 50.000.000 - 50.000.000 - (50.000.000) 1,00000 (50.000.000)
1 - 34.065.280 34.065.280 49.600.000 15.534.720 0,84104 13.065.366
2 - 34.405.933 34.065.280 52.080.000 18.014.720 0,70735 12.742.769
3 - 34.749.992 34.405.933 54.684.000 20.278.067 0,59491 12.063.713
4 - 35.097.492 34.749.992 57.418.200 22.668.208 0,50035 11.342.003
5 - 35.448.467 35.097.492 60.289.110 25.191.618 0,42081 10.600.999
6 - 35.802.952 35.448.467 63.303.566 27.855.099 0,35392 9.858.562
7 - 36.160.981 35.802.952 66.468.744 30.665.792 0,29766 9.128.117
8 - 36.522.591 36.160.981 69.792.181 33.631.200 0,25035 8.419.524
9 - 36.887.817 36.522.591 73.281.790 36.759.199 0,21055 7.739.793
10 - 37.256.695 36.887.817 76.945.880 40.058.063 0,17708 7.093.677
NPV 52.054.522
10

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, NPV > 0 yang berarti gagasan usaha
layak dikembangkan
4.4.2 Internal Rate of Return (IRR)
Tabel 4.4.2 Kriteria Investasi Internal Rate of Return

Tahun Penerimaan Total Cost D. F. Present B (Benefit) C (Cost) D.F. Present Value
Total 18,9% Value 41%

0 - 50.000.000 1,00000 (50.000.000) - 50.000.000 1 (50.000.000)

1 49.600.000 34.065.280 0,84104 13.065.366 35.084.716 28.650.362 0,709 11.017.532


22

2 52.080.000 34.065.280 0,70735 12.742.769 30.983.139 24.096.183 0,502 9.061.275


993

3 54.684.000 34.405.933 0,59491 12.063.713 27.361.056 20.468.583 0,356 7.233.845


732

4 57.418.200 34.749.992 0,50035 11.342.003 24.162.413 17.387.106 0,253 5.735.097


002

5 60.289.110 35.097.492 0,42081 10.600.999 21.337.707 14.769.535 0,179 4.520.230


434

6 63.303.566 35.448.467 0,35392 9.858.562 18.843.223 12.546.030 0,127 3.544.786


258

7 66.468.744 35.802.952 0,29766 9.128.117 16.640.357 10.657.267 0,090 2.767.709


254

8 69.792.181 36.160.981 0,25035 8.419.524 14.695.017 9.052.851 0,064 2.152.729


01

9 73.281.790 36.522.591 0,21055 7.739.793 12.977.096 7.689.974 0,045 1.668.761


397

10 76.945.880 36.887.817 0,17708 7.093.677 - 6.532.274 0,032 1.289.730


197

NPV 52.054.522 202.084.723 201.850.164 (1.008.307)


11

Nett B/C = -2,04109045 (dipositifkan ) = 2,04109045


Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai Gross B/C dan
Nett B/C > 1 yang artinya usaha layak dikembangkan di masa yang akan datang.

IRR (dalam persen) = 40,56%


Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai IRR > i
yang berlaku (18,9%) hal ini berarti usaha yang digagaskan layak di kembangkan
di masa yang akan datang.
Berdasarkan analisis ekonomi yang kami buat, dapat dilihat bahwa dengan
biaya produksi sebesar Rp 3.434.000 kami dapat memproduksi KASTHA
PUSTAKA sebanyak 50 kemasan dengan HPP sebesar Rp 68.680 . Merujuk pada
HPP yang sudah ditentukan, kami menjual KASTHA PUSTAKA dengan harga
Rp 100.000/pcs. Sehingga apabila kami dapat menjual 50 pcs, kami akan
menerima uang sebesar Rp 5.000.000 dengan laba bersih sebesar Rp 1.566.000
pada awal bulan penjualan. Kemudian dalam usaha pembuatan wooden book ini,
kami melihat keuntungan relative produksi dari nilai revenue cost ratio atau R/C
ratio yang nilainya menunjukkan >1, sehingga dapat kami simpulkan bahwa
usaha pembuatan wooden book KASTHA PUSTAKA dinilai efisien dan layak
dikembangkan. Sedangkan untuk melihat kelayakan usaha pembuatan KASTHA
PUSTAKA, kami melihat dari nilai benefit cost ratio atau B/C Ratio yang
nilainya juga menunjukkan >1, sehingga kami menyimpulkan bahwa usaha ini
memberikan keuntungan dan layak untuk dikembangkan
Adapun untuk keberlanjutan usaha KASTHA PUSTAKA ini, kami
berusaha melakukan kerjasama dengan berbagai mitra, seperti pengrajin mebel
yang ada di Desa Karangjati. Tujuan kami mengadakan kerjasama ini adalah
untuk menjalin kemitraan sebagai penyedia bahan baku serta memperluas pasar
12

KASTHA PUSTAKA sehingga usaha ini dapat terus dijalankan dengan pasar
yang sudah mencukupi

4.5 JADWAL KEGIATAN


Tabel 4.5.1 Jadwal Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Identifikasi Usaha
2 Perancangan Usaha
3 Pengumpulan Alat dan Bahan
4 Produksi
5 Pemasaran
6 Evaluasi
7 Penyusunan Laporan Kemajuan
8 Penyusunan dan Publikasi Karya
Ilmiah
9 Penyusunan Laporan Akhir
13

DAFTAR PUSTAKA

Mubyarto, N., Maryani, A., & Orinaldi, M. (2020). Strategi Pengembangan


Industri Ukiran Akar Kayu di Desa Pulau Betung Kabupaten
Batanghari. Indonesian Journal of Islamic Economics and Business, 5(1),
1-14.
Suharniningsih, D. (2006). Kajian Kebutuhan Pelayanan Kawasan Perindustrian
Kalijambe Berdasarkan Preferensi Pengusaha Mebel Kecil dan
Menengah di Kabupaten Sragen. Tugas Akhir, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro.
Tedja, M., Sidauruk, I. B., & Rahmadyansah, R. (2015). Perbandingan Pekerjaan
Kusen dan Pintu Bahan Kayu dengan Bahan Alumunium. ComTech:
Computer, Mathematics and Engineering Applications, 6(2), 301-308.

Anda mungkin juga menyukai