Penyakit Alergi dan Intoleransi Makanan Oleh : Kelompok 24 Daftar Anggota Khalda Nabilla P1337431123044
Selyn Febby Nuraini
P1337431123048 Pengertian Alergi adalah respons berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya. Paparan alergen menyebabkan gejala seperti ruam kulit, gatal, hidung tersumbat, bersin, sesak napas, muntah, diare, hingga anafilaksis. Alergi bisa terjadi pada makanan, debu, serbuk sari, obat-obatan, dan bahan kimia.
Intoleransi makanan adalah kesulitan mencerna zat
dalam makanan, bisa disebabkan oleh kekurangan enzim, sensitivitas terhadap zat seperti gluten, atau gangguan pencernaan. Gejalanya termasuk kembung, diare, atau sakit perut. Diagnosis melibatkan diet eliminasi dan reintroduksi makanan untuk mengidentifikasi pemicu gejala. Klasifikasi Alergi dapat diklasifikasikan menjadi Intoleransi makanan dapat diklasifikasikan beberapa jenis berdasarkan mekanisme menjadi beberapa jenis berdasarkan respons imun yang terlibat. Berikut adalah mekanisme yang terlibat. Berikut adalah klasifikasi umum alergi: klasifikasi umum intoleransi makanan: 1. Alergi IgE-mediated 1. Intoleransi enzimatik 2. Alergi non-IgE-mediated 2. Sensitivitas makanan 3. Alergi campuran (mixed IgE-) 3. Gangguan sistem pencernaan 4. Alergi seluler (cell-mediated) Etiologic Etiologi alergi makanan dapat bervariasi tergantung pada jenis alergi yang terjadi. Beberapa etiologi umum alergi makanan meliputi: 1. Faktor genetik Etiologi intoleransi makanan dapat bervariasi 2. Paparan awal tergantung pada jenis intoleransi yang terjadi. 3. Gangguan pada sistem kekebalan tubuh Beberapa etiologi umum intoleransi makanan 4. Lingkungan meliputi: 5. Faktor imunologis 1. Kekurangan enzim 2. Sensitivitas terhadap zat tertentu 3. Gangguan sistem pencernaan 4. Reaksi farmakologis 5. Sensitivitas kimia Gambaran Klinis Gambaran klinis alergi makanan dapat bervariasi dari ringan hingga parah, tergantung pada tingkat sensitivitas individu terhadap alergen tertentu. Beberapa gambaran klinis umum alergi makanan meliputi: 1. Reaksi kulit 2. Gangguan saluran pencernaan 3. Gangguan pernapasan 4. Anafilaksis
Gambaran klinis intoleransi makanan juga dapat bervariasi
tergantung pada jenis intoleransi yang terjadi dan tingkat sensitivitas individu terhadap makanan tertentu. 1. Gangguan saluran pencernaan 2. Gangguan kulit 3. Gangguan sistemik 4. Gangguan pernapasan Mekanisme Mekanisme alergi melibatkan respons sistem kekebalan tubuh yang tidak normal terhadap zat asing tertentu yang disebut alergen. Berikut adalah gambaran singkat mekanisme alergi: 1. Sensitisasi 2. Reaksi alergi 3. Gejala alergi
Mekanisme intoleransi makanan melibatkan respons tubuh terhadap
makanan tertentu yang tidak dapat dicerna atau ditoleransi dengan baik. Berikut adalah gambaran singkat mekanisme intoleransi makanan: 1. Intoleransi enzim 2. Sensitivitas kimia 3. Gangguan sistem pencernaan 4. Reaksi non-imunologis Diagnosis Alergi Diagnosis alergi melibatkan evaluasi yang cermat oleh profesional kesehatan untuk mengidentifikasi alergen penyebab dan jenis reaksi alergi yang terjadi. Berikut adalah gambaran singkat proses diagnosis alergi: 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisik 3. Uji kulit 4. Tes darah 5. Tes provokasi 6. Eliminasi dan reintroduksi Diagnosis Intoleran Makanan Diagnosis intoleransi makanan melibatkan evaluasi yang cermat oleh profesional kesehatan untuk mengidentifikasi makanan tertentu yang menyebabkan gejala intoleransi pada individu. Berikut adalah gambaran singkat proses diagnosis intoleransi makanan: 1. Riwayat medis 2. Diet eliminasi 3. Reintroduksi makanan 4. Tes spesifik 5. Pemantauan gejala 6. Konsultasi dengan ahli gizi Komplikasi Komplikasi alergi makanan dapat Komplikasi intoleransi makanan biasanya bervariasi dari ringan hingga serius, bersifat lebih ringan dibandingkan dengan tergantung pada tingkat keparahan reaksi komplikasi alergi makanan. Berikut adalah alergi yang terjadi. beberapa komplikasi yang dapat terjadi 1. Anafilaksis akibat intoleransi makanan: 2. Masalah pernapasan 1. Gangguan pencernaan 3. Masalah kulit 2. Gangguan nutrisi 4. Gangguan pencernaan 3. Gangguan kesehatan umum 5. Gangguan sistem kekebalan tubuh 4. Gangguan psikologis 6. Gangguan pertumbuhan dan 5. Gangguan sosial perkembangan 6. Gangguan pencernaan jangka 7. Gangguan psikologis panjang Penatalaksanaan Alergi Penatalaksanaan alergi makanan melibatkan beberapa langkah penting untuk mencegah reaksi alergi dan mengelola gejala jika terjadi. Berikut adalah beberapa poin penting dalam penatalaksanaan alergi makanan: 1. Identifikasi alergen 2. Menghindari alergen 3. Rencana tindakan darurat 4. Konsultasi dengan profesional kesehatan 5. Diet seimbang 6. Edukasi dan kesadaran 7. Penelitian dan pengembangan Penatalaksanaan Penatalaksanaan intoleransi makanan melibatkan beberapa langkah untuk mengurangi gejala yang timbul setelah mengonsumsi makanan tertentu. Berikut adalah beberapa poin penting dalam penatalaksanaan intoleransi makanan: 1. Identifikasi pemicu 2. Diet eliminasi 3. Reintroduksi bertahap 4. Konsultasi dengan ahli gizi 5. Manajemen gejala 6. Edukasi dan kesadaran Pencegahan Alergi Pencegahan alergi makanan melibatkan langkah-langkah untuk mengurangi risiko terjadinya reaksi alergi pada individu yang rentan terhadap alergi makanan. Berikut adalah beberapa cara pencegahan alergi makanan yang dapat dilakukan: 1. Penghindaran alergen 2. Edukasi 3. Pemberitahuan 4. Pertimbangkan alternatif 5. Pantau label makanan 6. Konsultasi dengan ahli gizi atau ahli alergi Pencegahan Intoleran Makanan Pencegahan intoleransi makanan melibatkan langkah- langkah untuk mengurangi gejala yang mungkin timbul akibat konsumsi makanan tertentu yang tidak dapat ditoleransi oleh tubuh. Berikut adalah beberapa cara pencegahan intoleransi makanan yang dapat dilakukan: 1. Identifikasi pemicu 2. Menghindari makanan pemicu 3. Diet eliminasi 4. Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter 5. Pantau gejala Ada Pertanyaan? Terima Kasih