Anda di halaman 1dari 1

BAB 1

PENDAHULUAN

Makanan adalah salah satu penyebab alergi yang berbahaya.Tidak semua


reaksi makan yang tidak diinginkan adalah suatu alergi makanan.Klasifikasi dari
EAACI ( European Association of Alergy and Clinical Immunology) membagi
reaksi makanan yang tidak diinginkan menjadi reaksi toksik dan non toksik.Reaksi
toksik adalah reaksi iritan yang ditimbulkan oleh racun dari makanan misalnya
daging yang terkontaminasi oleh bakteri,atau makan yang terkontaminasi oleh
pestisida.Reaksi non toksik dapat berupa reaksi imunologis atau non
imunologis.Reaksi non imunologis (intoleransi makanan) seperti reaksi akibat zat
yang terdapat pada makanan seperti histamin pada ikan, tiramin yang terdapat pada
keju,atau pada orang yang defesiensi laktolosa.
Alergi makanan adalah respons abnormal terhadap makanan yang
diperantarai oleh reaksi alergi imunologis.Sebagian besar keluhan mengenai
makanan adalah intoleransi makanan bukan suatu alergi makanan. Alergi makanan
dapat bermanisfestasi seperti alergi yang lain pada satun organ atau berbagai organ
target pada kulit seperti urtikaria,angioedema ,dermatitis kontak,pada saluran napas
rinitis;asma saluran cerna nyeri abdomen ,muntah pada kardiovaskuler syok
anafilaktik.Alergi makanan pada orang dewasa dapat merupakan alergi yang sudah
terjadi saat anak-anak atau reaksi yang memang baru terjadi pada usia
dewasa.Secara umum patofisiologi alergi makanan dapat diperantarai IgE maupun
tidak diperantarai oleh IgE.
Rengganis I,Yunihastuti E. Allergi Makanan.Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam,Internal Publishing,Juli 2014;VI:507-512.
Reaksi abnormal tubuh terhadap makanan sering disebut sebagai
hipersensitivitas, intoleransi, atau alergi makanan. Adanya berbagai kondisi ini
sering membingungkan dalam diagnosis.
Jenis reaksi yang tidak diinginkan lainnya terhadap makanan disebut
intoleransi makanan. Reaksi makanan non-alergi ini dilakukan tidak melibatkan
sistem kekebalan. Beberapa intoleransi makanan melibatkan proses patofisiologi
organik, mis. Laktosa intoleransi terjadi sebagai konsekuensi dari defisiensi enzim
yang memecah laktosa. Namun, sebagian intoleransi makanan tidak dapat
dijelaskan dengan mudah saat ini memahami proses organik, mis. banyak dari
intoleransi makanan dilaporkan pada sindrom iritasi usus pasien.
Tujuan dari penyusunan referat ini adalah untuk membahas lebih dalam mengenai
alergi makanan dan hipersensitivitas pada makanan

Anda mungkin juga menyukai