Makanan adalah salah satu penyebab alergi yang berbahaya.Tidak semua
reaksi makan yang tidak diinginkan adalah suatu alergi makanan.Klasifikasi dari EAACI ( European Association of Alergy and Clinical Immunology) membagi reaksi makanan yang tidak diinginkan menjadi reaksi toksik dan non toksik.Reaksi toksik adalah reaksi iritan yang ditimbulkan oleh racun dari makanan misalnya daging yang terkontaminasi oleh bakteri,atau makan yang terkontaminasi oleh pestisida.Reaksi non toksik dapat berupa reaksi imunologis atau non imunologis.Reaksi non imunologis (intoleransi makanan) seperti reaksi akibat zat yang terdapat pada makanan seperti histamin pada ikan, tiramin yang terdapat pada keju,atau pada orang yang defesiensi laktolosa. Alergi makanan adalah respons abnormal terhadap makanan yang diperantarai oleh reaksi alergi imunologis.Sebagian besar keluhan mengenai makanan adalah intoleransi makanan bukan suatu alergi makanan. Alergi makanan dapat bermanisfestasi seperti alergi yang lain pada satun organ atau berbagai organ target pada kulit seperti urtikaria,angioedema ,dermatitis kontak,pada saluran napas rinitis;asma saluran cerna nyeri abdomen ,muntah pada kardiovaskuler syok anafilaktik.Alergi makanan pada orang dewasa dapat merupakan alergi yang sudah terjadi saat anak-anak atau reaksi yang memang baru terjadi pada usia dewasa.Secara umum patofisiologi alergi makanan dapat diperantarai IgE maupun tidak diperantarai oleh IgE. Rengganis I,Yunihastuti E. Allergi Makanan.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,Internal Publishing,Juli 2014;VI:507-512. Reaksi abnormal tubuh terhadap makanan sering disebut sebagai hipersensitivitas, intoleransi, atau alergi makanan. Adanya berbagai kondisi ini sering membingungkan dalam diagnosis. Jenis reaksi yang tidak diinginkan lainnya terhadap makanan disebut intoleransi makanan. Reaksi makanan non-alergi ini dilakukan tidak melibatkan sistem kekebalan. Beberapa intoleransi makanan melibatkan proses patofisiologi organik, mis. Laktosa intoleransi terjadi sebagai konsekuensi dari defisiensi enzim yang memecah laktosa. Namun, sebagian intoleransi makanan tidak dapat dijelaskan dengan mudah saat ini memahami proses organik, mis. banyak dari intoleransi makanan dilaporkan pada sindrom iritasi usus pasien. Tujuan dari penyusunan referat ini adalah untuk membahas lebih dalam mengenai alergi makanan dan hipersensitivitas pada makanan